Anda di halaman 1dari 28

MEMBANGUN AQIDAH

YANG KOKOH

Oleh
Dodi Mediwan Widiantoro
Aqidah Islam
 Ibaratpondasi pada bangunan
 Iman adalah tunduk, patuh, ridho pada
ketetapan Allah (QS An Nisa: 65)
 Aqidah Umat saat ini
 Dangkal atau menyimpang (tidak takut akan adzab
Allah SWT, tidak rindu untuk masuk Surga, lebih condong
dunia drpd keridhoan Allah SWT)
 Rukun Iman, iman kepada Allah SWT, Malaikat, Kitabullah,
para Rasul, Hari Kiamat, al qadar baik buruknya dari Allah
SWT
Membangun aqidah yg kokoh
 Melalui Proses berpikir mandiri, tidak boleh
taqlid (ikut-ikutan)  Aqidah Aqliyah
 Harus ada kepastian, sesuai dengan fakta dan
berdasarkan dalil (Al-îmân: tashdîq jâzm
muthâbiqun li al-wâqi’ ‘an dalîl)
 Sesuai fitrah manusia dan memuaskan akal
 Dalil aqliy (untuk fakta yg dpt diindera) dan dalil
naqliy (untuk fakta yg tdk dpt diindera)
 Dalil ‘aqliy: suatu pembuktian oleh akal untuk mencapai sebuah
pembenaran yang bersifat pasti pada suatu rukun akidah
◙ Dalil naqliy: suatu berita yang bersifat pasti yang memberitakan kepada
kita tentang rukun akidah. Contohnya adalah ayat-ayat al-Quran
Makna Aqidah
Secara bahasa:
• ‘aqoda: membuat simpul, mengikat,
transaksi, dan apa-apa yang diyakini dan
menentramkan hati

Secara istilah:

• Pemikiran menyeluruh tentang alam,


manusia dan kehidupan; apa-apa yang ada
sebelum dan sesudah kehidupan dunia;
serta tentang hubungan kehidupan dunia
dengan kehidupan sebelum dan sesudahnya
TIGA PERTANYAAN
MENDASAR MANUSIA

AL-’UQDATU AL-KUBRA
(SIMPUL BESAR)

DARI MANA MANUSIA BERASAL?


UNTUK APA MANUSIA HIDUP?
KEMANA SETELAH MATI?
Hidup di Dunia
Lahir Mati

Dari Mana? Ke Mana?


Untuk Apa?

Kehidupan Kehidupan
sebelum dunia Kehidupan dunia setelah Dunia

Hubungan antar tiga simpul


Simpul Besar

Terjawab Hidup terarah, kaya makna


 Mantap

Tidak terjawab Hidup tak tentu arah


Kosong dari makna
 Gelisah
IMAN KEPADA ALLAH

MENCERMATI ALAM ADA YANG


SANGAT
SEMESTA, MANUSIA, MENGATUR
TERATUR
KEHIDUPAN (ALLAH SWT)

Ali Imron [3]: 190

DORONGAN AL QUR’AN Adz Dzariyat [51]: 20-21


MEMPELAJARI ALAM
SEMESTA, MANUSIA. Ar Rum [30] : 22
KEHIDUPAN
Al Ghasyiyah [88]: 17-20

Dll
IMAN BAHWA ALQUR’AN
DARI SISI ALLAH (KALAMULLAH)

BERBAHASA ARAB
ALQUR’AN =
DIBAWA
MUHAMMAD SAW

DARI ORANG
ARAB
KEMUNGKINAN
DARI MUHAMMAD
ASALNYA

DARI ALLAH SWT


KEMUNGKINAN ASAL AL QUR’AN

1 DARI ORANG ARAB BATIL


ORANG ARAB DITANTANG AL QUR’AN
SEBAB TIDAK
UNTUK MEMBUAT BUKAN DARI
MAMPU
SEMISAL ALQUR’AN MEREKA

Al Baqarah: 23, Yunus: 38, Hud: 13

2 DARI MUHAMMAD BATIL

SEBAB MUHAMMAD TERMASUK ORANG ARAB

GAYA BAHASA HADITS BERBEDA


DENGAN GAYA BAHASA AL QUR’AN

3 DARI ALLAH SWT BENAR


IMAN BAHWA MUHAMMAD
UTUSAN/RASUL ALLAH

MU’JIZAT BUKTI KENABIAN

PEMBAWA AL
AL QUR’AN
QUR’AN ADALAH
ADALAH MU’JIZAT
NABI/RASUL

MUHAMMAD SAW
ADALAH NABI/RASUL
Kehidupan dunia
Kehidupan Kehidupan
sebelum dunia Lahir Mati setelah Dunia

Hub. Penciptaan Hub Pembangkitan


Hub Perintah dan Larangan Hub Hisab
Dari Mana? Untuk Apa? Ke Mana?

Hidup sesuai perintah


Allah SWT Hari Kiamat
Dan Larangan Allah
SWT

Hubungan antar tiga simpul


Menurut aqidah Islam
Kesimpulan
 Aqidah ummat saat ini bermasalah, perlu
koreksi dalam proses beriman
 Aqidah Islam yang kokoh dibangun dgn
proses berpikir (tdk taqlid), sesuai fitrah dan
memuaskan akal, mengharuskan kepastian,
sesuai fakta dan berdasarkan dalil.
 Aqidah Islam bersifat komprehensif,
menjawab seluruh pertanyaan manusia
tentang alam semesta, manusia dan
kehidupan.
DALIL AQIDAH
Dalil
No. Iman kepada:
Aqliy Naqliy
1 Allah:
* Eksistensi Allah √
* Sifat Allah √
2 Malaikat √
3 Kitab-kitab:
* al-Quran dari Allah √
* Kitab-kitab lain √
4 Rasul-rasul:
* Muhammad Rasulullah √
* Rasul-rasul lain √
5 Hari kiamat √
6 Qadla - Qadar √
ADA DUA MACAM JAWABAN

JAWABAN ISLAM JAWABAN SEKULER


 Manusia diciptakan Allah  Manusia diciptakan Tuhan
 Hidup untuk beribadah
 Hidup untuk mencari
kepuasan jasmani
kepada-Nya
 Setelah mati, akan ada
 Setelah mati akan hidup hidup yang abadi di alam
abadi di alam akherat: di lain (?), atau pasti di sorga
sorga atau neraka karena sudah diampuni
 Tergantung hidupnya di  Alam nanti tidak ada
dunia: beriman atau tidak; hubungannya dengan
bila beriman, taat atau tidak sekarang (?)
(Sumber: wahyu Allah) (Sumber: pemikiran spekulatif)
MAKA……
DARI MANA
Manusia,
alam semesta dan
kehidupan berasal?

DICIPTAKAN ALLAH
UNTUK APA MANUSIA HIDUP?
 BERIBADAH KEPADA ALLAH

 Makna ibadah adalah tha’atullah wa khudlu’u lahu wa


iltizamu ma syara’a minaddini (taat kepada Allah
tunduk padanya dan berpegang teguh pada apa yang
telah disyariatkan di dalam agama Islam)

 Jadi, kehidupan dunia dengan sebelumnya terikat


dengan hubungan penciptaan, perintah dan larangan
(shilatu al-khalq dan shillatul awamir wan nawahi )

 Kehidupan dunia dengan sesudahnya terikat dengan


kebangkitan dan perhitungan (shilatul ba’tsi wan
nushur dan shillatul muhasabah)
MACAM IBADAH

Makna Khusus
Aktivitas hubungan dengan Allah
(Shalat, puasa, Zakat, do’a, dll)

Makna Umum
Segala aktivitas manusia
AMAL BERNILAI IBADAH

Amal Terbaik

Ikhlas hanya untuk


Allah SWT
Benar sesuai tuntunan
syariat Islam
KE MANA SETELAH MATI

Dibangkitkan kembali (Al Mukminun:15-16)


Dihisab, atas keyakinan dan perbuatannya di dunia
Tiga prototipe manusia dan balasannya

Keyakinan Perbuatan Balasan


1. Muslim Taat Kekal di Surga
2. Muslim Ingkar Neraka lalu Surga
3. Kafir Kekal di Neraka
Dalil ….
Tipologi 1 (Al Bayyinah:7-8)
“Sesungguhnya orang-orang beriman dan beramal shaleh mereka itu
adalah sebaik-baik makhluq. Balasan mereka adalah surga adn yang
mengalir sungai-sungai di bawah. Mereka kekal di dalamnya
selamanya”
Tipologi 2  
“… Allah memerintahkan para malaikat mengentas dari neraka itu
orang-orang yang tidak pernah sekalipun melakukan perbuatan syirik.
Yaitu mereka yang berucap Laa ilaaha illallah. Orang-orang ini dapat
diketahui melalui ciri khasnya, yakni di wajahnya ada bekas sujud…..
(HR. Muslim dari Abu Hurairah RA)
• Tipologi 3 (Al Bayyinah:6)
“Sesungguhnya orang-orang kafir, yakni ahli kitab dan orang-orang
musyrik (akan masuk) ke neraka jahannam, mereka kekal di dalamnya.
Mereka adalah seburuk-buruk makhluq”.
KEADAAN DI AKHIRAT
TIPOLOGI 1 Bahagia

TIPOLOGI 2 Menyesal kurang banyak


beramal (al-fajr:24)
TIPOLOGI 3 Menyesal lebih baik jadi tanah
(An naba’:40)
KESIMPULAN
Shillatul khalqi Shillatul ba’tsi wa nushur

Kehidupan Kehidupan Kehidupan


Sebelum Dunia setelah
Dunia Dunia
Allah Ibadah Akherat

Shillatul awamir wa nawahi Shillatul muhasabah


Hubungan 3 fase
kehidupan
Sebelum dunia Sesudah dunia
Penciptaan Kebangkitan
Hubungan dengan
kehidupan dunia Perintah dan
Perhitungan
Larangan
DUA GAYA HIDUP
GAYA HIDUP ISLAMY GAYA HIDUP SEKULER
 Hidup untuk beribadah  Hidup untuk mencari
kesenangan jasmani
 Landasan iman
 Landasan hawa nafsu
 Tolok ukur perbuatan aturan
 Tolok ukur perbuatan:
Islam (halal dan haram) manfaat
 Orientasi hidup dunia semata
 Orientasi hidup akherat dan
dunia  Hidup untuk kepentingan diri
dan keluarga sendiri
 Untuk untuk kemuliaan diri,
keluarga, umat dan
perjuangan agama (dakwah)  Makna kebahagiaan:
 Makna kebahagiaan: ridha tercapainya kepuasan jasmani
Allah
AKTUALISASI IBADAH TERUJUD PADA

KETERIKATAN MUSLIM PADA ATURAN


ISLAM
 Dalam urusan keimanan (mantap dan murni atau tidak
syirik)
 Dalam urusan ibadah mahdah (taat selalu)
 Dalam urusan akhlaq (mulia)
 Dalam urusan makanan dan minuman (halal dan thayib
selalu)
 Dalam urusan pakaian (menutup aurat)
 Dalam urusan keluarga (sakinah)
 Dalam urusan pekerjaan (profesional)
 Dalam urusan masyarakat (peduli)
 Dalam urusan dakwah (aktif terlibat)
HIDUP SEORANG MUSLIM
 Hidup dengan misi yang agung
 Hidup yang terarah dan mantap serta
terhindar dari kemungkinan disorientasi
 Hidup yang bermutu tinggi
 Dengan keyakinan akan kegemilangan
hidup hakiki yang abadi di akherat kelak
INSYA ALLAH

WASSALAM

Anda mungkin juga menyukai