Anda di halaman 1dari 26

S a r a n a P r o d u k s i O b a t Tr a d i s i o n a l Ta h u n 2 0 2 1

disampaikan oleh:
Imelda Ester Riana P, ST, MKM
Koordinator Kelompok Substansi Pengawasan Fasilitas Produksi dan
Distribusi Obat Tradisional, Obat Kuasi, dan Suplemen KesehatanI Bekasi, 27 Januari 2022
• Didapatkannya profil sarana produksi Obat
Tradisional yang ada di Indonesia;
• Didapatkannya peta kemampuan penerapan
CPOTB dari IOT, IEBA dan UMKM OT
• Didapatkannya intervensi yang tepat untuk
pengawasan dan pengembangan sarana
produksi obat tradisional
• Didapatkannya data sarana OT (IOT, IEBA,
UKOT, dan UMOT) yang tepat
2020 - 2021 4 AGUSTUS 4 AGUSTUS - 15 OKTOBER - NOVEMBER -
Penyusunan 2021 27 SEPTEMBER NOVEMBER DESEMBER
dan Sosialisasi / 2021 2021 2021...
Perencanaan Kick-off Pengisian tools Evaluasi hasil • Uji Petik
kegiatan Mapping assessment bagi pengisian • Penyusunan
Fasilitas IOT, IEBA, tools Laporan
Produksi Obat UKOT, UMOT assessment
Tradisional sasaran mapping • Implementasi
fasilitas hasil mapping
produksi Obat 2021
Tradisional • Pelaksanaan
Tahun 2022
Jumlah Sarana Bali Jumlah Sarana Jawa Barat Jumlah Sarana Maluku
Data Setelah Data Setelah Data Setelah
Jenis Sarana Awal Mapping Jenis Sarana Awal Mapping Jenis Sarana Awal Mapping
IOT/IEBA 1 1 IOT/IEBA 49 51 IOT/IEBA 0 0
UKOT 23 21 UKOT 70 67 UKOT 4 2
UMOT 23 18 UMOT 2 3 UMOT 15 16

Jumlah Sarana Banten Jumlah Sarana Kalimantan Selatan Jumlah Sarana Riau
Data Setelah Data Setelah Data Setelah
Jenis Sarana Awal Mapping Jenis Sarana Awal Mapping Jenis Sarana Awal Mapping
IOT/IEBA 24 24 IOT/IEBA 2 2 IOT/IEBA 0 0
UKOT 42 29 UKOT 5 2 UKOT 6 5
UMOT 4 3 UMOT 0 0 UMOT 5 4

Jumlah Sarana DKI Jakarta Jumlah Sarana Sumatera Selatan


Data Setelah Data Setelah
Jenis Sarana Awal Mapping 26 Provinsi Jenis Sarana Awal Mapping
IOT/IEBA 16 17 Lainnya??? IOT/IEBA 1 1
UKOT 45 37 UKOT 3 2
UMOT 3 3 UMOT 3 4
1. Surat pemberitahuan kepada pelaku usaha untuk melakukan pengisian
mapping sekaligus surat kepada UPT BPOM untuk melakukan pendampingan
dalam pengisian tools assessment

2. Memberikan tambahan/perpanjangan waktu kepada pelaku usaha untuk


melakukan pengisian tools assessment sebanyak 2 periode

3. Diskusi/monitoring progress pelaksanaan mapping bersama petugas UPT


untuk mengetahui kendala dan alternatif solusi

4. Pembentukan SK Tim Mapping


Riau Jawa Timur Aceh
Sumatera Selatan Lampung Kepulauan Riau
DKI Jakarta NTB Jambi
Banten Sumatera Utara Bengkulu
Jawa Barat Sumatera Barat Kep. Bangka
Bali Kalimantan Timur Belitung
Kalimantan Kalimantan Jawa Tengah
Selatan Tengah DI Yogyakarta
Maluku Sulawesi Selatan NTT
Sulawesi Tenggara Kalimantan Barat
Maluku Utara Kalimantan Utara
Sulawesi Barat Sulawesi Utara
Papua Gorontalo
Papua Barat Sulawesi Tengah
TARGET SARANA PRODUKSI TAHUN 2021

IOT dan IEBA Seluruh Indonesia**: 145 Sarana Produksi

UKOT di 8 Provinsi : 164 Sarana Produksi

UMOT di 8 Provinsi : 52 Sarana Produksi

**UKOT Full Aspect masuk ke dalam cakupan mapping IOT&IEBA


Data yang
No Jenis Sarana Target Persentase
Diterima
1 UMOT 52 51 98%

2 UKOT 164 119 73%

3 IOT&IEBA** 145 141 97%

Total 361 311* 86%*

* Data yang diterima per 15 Oktober 2022


**UKOT Full Aspect masuk ke dalam cakupan mapping IOT&IEBA
No Provinsi Target Data yang Diterima Persentase
1 Bali 40 39 98%
2 Banten 58 46 77%
3 DKI Jakarta 58 42 72%
4 Jawa Barat 127 111 87%
5 Kalimantan Selatan 4 4 100%
6 Maluku 18 14 78%
7 Riau 9 9 100%
8 Sumatera Selatan 6 6 100%
9 D.I. Yogyakarta 1 1 100%
10 Gorontalo 1 1 100%
11 Jawa Tengah 21 20 95%
12 Jawa Timur 16 16 100%
13 Sulawesi Selatan 1 1 100%
14 Sumatera Utara 1 1 100%
* Data yang diterima per 15 Oktober 2022
**UKOT Full Aspect masuk ke dalam cakupan mapping IOT&IEBA
Berdasarkan hasil self assessment dari mapping ini diketahui sebagian besar
yaitu 178 (57%) sarana produksi sudah memenuhi kaidah CPOTB dengan kriteria
Sangat Baik, dengan rincian:
➢ UMOT = 35 (69%) sarana produksi dari 51 sarana produksi
➢ UKOT = 58 (49%) sarana produksi dari 119 sarana produksi
➢ IOT&IEBA** = 85 (60%) sarana produksi dari 141 sarana produksi

* Data yang diterima per 15 Oktober 2022


**UKOT Full Aspect masuk ke dalam cakupan mapping IOT&IEBA
Klaster Indeks TCR Kriteria

A 85% - 100% Sangat Baik


B 66% - 84% Baik
C 51% - 65% Cukup
D 36% - 49% Kurang Baik
E 0% - 35% Tidak Baik
• UMOT
Provinsi DKI Jawa Kalimantan Sumatera Total
Bali Banten Maluku Riau
Klaster Jakarta Barat Selatan Selatan Sarana
A 14 4 2 3 0 9 1 2 35
B 5 1 1 1 0 4 2 1 15
C 0 0 0 0 0 0 1 0 1
Total Sarana 19 5 3 4 0 13 4 3 51*

• UKOT
Provinsi DKI Jawa Kalimantan Sumatera Total
Bali Banten Maluku Riau
Klaster Jakarta Barat Selatan Selatan Sarana
A 14 7 11 22 0 0 4 0 58
B 5 6 8 29 2 1 0 2 53
C 0 2 1 5 0 0 0 0 8
Total Sarana 19 15 20 56 2 1 4 2 119*
• IOT & IEBA**
Klaster Total
No Provinsi
A B C D Sarana
1 Bali 1 0 0 0 1
2 Banten 14 5 7 0 26
3 DKI Jakarta 11 6 2 0 19
4 Jawa Barat 35 13 3 0 51
Kalimantan
5 0 0 2 0 2
Selatan
6 Maluku 0 0 0 0 0
7 Riau 0 1 0 0 1
8 Sumatera Selatan 1 0 0 0 1
9 D.I. Yogyakarta 1 0 0 0 1
10 Gorontalo 1 0 0 0 1
11 Jawa Tengah 14 5 1 0 20
12 Jawa Timur 7 7 2 0 16
13 Sulawesi Selatan 0 1 0 0 1
14 Sumatera Utara 0 1 0 0 1
Total Sarana 85 39 17 0 141*
* Data yang diterima per 15 Oktober 2022
**UKOT Full Aspect masuk ke dalam cakupan mapping IOT&IEBA
31 UMOT Tahap I yang masuk ke dalam klaster A (sangat
baik) akan diintervensi untuk meningkat menjadi UMOT
tahap II dan 4 UMOT Tahap II akan dibina untuk selalu
menerapkan CPOTB Bertahap secara konsisten dan naik
ke UKOT Tahap II

15 UMOT Tahap I yang masuk ke dalam klaster B (baik)


akan terus dilakukan pendampingan agar dalam penerapan
CPOTB dapat meningkat menjadi sangat baik

1 UMOT yang masuk ke dalam klaster C (cukup) akan


dilakukan pendampingan dan pengawasan yang lebih
intensif oleh UPT untuk meningkatkan kepatuhan dalam
penerapan CPOTB dan mendapat perhatian khusus untuk
masuk ke rencana pengawasan rutin post market
58 UKOT yang masuk ke dalam klaster A (sangat baik)
akan diintervensi untuk meningkat menjadi UKOT tahap
II dan UKOT tahap III

53 UKOT yang masuk ke dalam klaster B (baik) akan terus


dilakukan pendampingan agar dalam penerapan CPOTB
dapat meningkat menjadi sangat baik

8 UKOT yang masuk ke dalam klaster C (cukup baik) akan


dilakukan pendampingan dan pengawasan yang lebih
intensif oleh UPT untuk meningkatkan kepatuhan dalam
penerapan CPOTB dan mendapat perhatian khusus untuk
masuk ke rencana pengawasan rutin post market
85 IOT&IEBA yang masuk dalam klaster A (sangat baik)
akan diprioritaskan menjadi fokus untuk percepatan
penerapan Pedoman CPOTB terkini

56 IOT&IEBA yang masuk dalam klaster B (baik) dan C


(cukup baik) akan dilakukan peningkatan pendampingan
dalam penerapan Pedoman CPOTB terkini sesuai roadmap
dan akan menjadi fokus pengawasan post market
Akan diminta UPT yang ikut dalam mapping tahun 2021
untuk menentukan target sarana IOT/IEBA, UKOT dan
UMOT yang masuk dalam klaster A (sangat baik) untuk
diintervensi

Data mapping akan dihubungkan dengan data track record


pengawasan

Akan dilakukan uji petik terhadap pelaksanaan mapping


tahun 2021, apakah pelaku usaha dalam pengisian tools
assessment sudah sesuai denagn kondisi sebenarnya

Pengawasan yang dilakukan akan berbasis resiko


berdasarkan hasil mapping sehingga pembinaannya dapat
dilakukan sesuai kondisi perusahaan

Anda mungkin juga menyukai