TATA CARA
PENDATAAN
PERMUKIMAN
KUMUH
PARTISIPATIF
0 Tata Cara Pendataan Permukiman Kumuh Partisipatif
Daftar Isi
PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 2
Latar Belakang ........................................................................................................................... 2
Tujuan ......................................................................................................................................... 3
Keluaran ..................................................................................................................................... 3
TAHAPAN PENYELENGGARAAN PENDATAAN ............................................................................ 4
Lampiran 1: Daftar Lokasi Kawasan Terduga Kumuh ............................................................ 16
Lampiran 2: Aspek dan Kriteria Kumuh ................................................................................... 17
Lampiran 3: Rincian Kriteria Kekumuhan per Aspek............................................................... 20
Lampiran 4: Rumusan Perhitungan Numerik Kumuh.............................................................. 25
Lampiran 5 : Daftar Pertanyaan Rumah Tangga Untuk Pendataan Permukiman Kumuh ..... 28
Lampiran 6: Daftar Pertanyaan Permukiman Kumuh Berbasis Lingkungan .......................... 37
Lampiran 7: Tata Cara Pengisian Format Isian FGD (Wawancara) tingkat RT ...................... 45
Lampiran 8: Contoh Profil Kumuh ........................................................................................... 53
Lampiran 9: Contoh Perhitungan tingkat Kekumuhan ............................................................ 56
Lampiran 10: Kuesioner Rumah Tangga Untuk Pengukuran Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (SDGs) .............................................................................................................. 57
Lampiran 11: Pedoman Pemilihan Responden dan Pengisian Kuesioner SDGs. ................. 62
Lampiran 12 : Form Entri Data SDGs ...................................................................................... 72
Lampiran 13. Petunjuk Entri Data Kuesioner SDG’s ................................................................. 73
Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman,
mengamanatkan;
1. Pasal 96; disebutkan bahwa dalam upaya peningkatan kualitas terhadap perumahan
kumuh dan permukiman kumuh, Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah menetapkan
kebijakan, strategi, serta pola-pola penanganan yang manusiawi, berbudaya, berkeadilan,
dan ekonomis
2. Pasal 97; disebutkan bahwa peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan
permukiman kumuh sebagaimana dimaksud dalam Pasal 96 didahului dengan penetapan
lokasi perumahan kumuh dan permukiman kumuh.
3. Pasal 98 ayat 2; disebutkan bahwa penetapan lokasi perumahan kumuh dan permukiman
kumuh wajib didahului proses pendataan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah dengan
melibatkan peran serta masyarakat.
Berdasarkan Undang-Undang tersebut, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR) menetapkan Peraturan Menteri (Permen) PUPR Nomor 02/PRT/M/2016 tentang
Peningkatan Kualitas terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh yang kemudian
diperbarui dengan Permen PUPR Nomor 14/PRT/M/2018 tentang Pencegahan dan Peningkatan
Kualitas terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh. Dalam Permen tersebut diatur
mengenai 7 aspek dan 16 kriteria Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (Pasal 18 – Pasal
26). Untuk menetapkan lokasi Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh, Pemerintah
Kota/Kabupaten melakukan proses pendataan dengan melibatkan peran masyarakat, yaitu
identifikasi lokasi dan penilaian lokasi mencakup kondisi kekumuhan, legalitas tanah, dan
pertimbangan lain (Pasal 29).
Sejalan dengan terbitnya RPJMN 2020-2024, pendataan permukiman kumuh diharapkan dapat
menyediakan pula data untuk keperluan mengukur kontribusi Program Peningkatan Kualitas
Permukiman terhadap capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjugan (SDGs), khususnya tujuan
6 dan 11. Oleh karena itu kegiatan pendataaan kumuh akan dilengkapi dengan pendataan akses
rumah tangga terhadap rumah layak huni, air minum layak dan aman, dan sanitasi layak yang
metode pengumpulan data dan pengukurannya merujuk kepada pedoman pengukuran capaian
pembangunan perumahan dan permukiman yang diterbitkan oleh Kementerian Perencanaan
Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional pada bulan Mei tahun
2019.
Tujuan
Tata Cara Pendataan Permukiman Kumuh ini ditujukan untuk:
Keluaran
Data dan Profil Permukiman Kumuh berdasarkan kaidah – kaidah yang diatur Permen PUPR
Nomor 14/PRT/M/2018 tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas terhadap Perumahan
Kumuh dan Permukiman Kumuh dan juga data tentang capaian SDG’s.
Secara umum proses dan langkah-langkah pendataan permukiman kumuh adalah sebagai berikut:
2. Untuk sanitasi,air
mendapatkan minum,dll)
Lokasi yang - Peta Dasar
memiliki luasan kota/kabupaten
kumuh yang - Lokasi
lebih dari atau berdasarkan SK
sama dengan Bupati / Wali
15 Ha Kota (terupdate
bila ada)
1. Siapkan data sekunder
kota/kabupaten
2. Siapkan Peta Dasar Desa /
1. Memperoleh Kelurahan (1:5000) ukuran
delineasi A0 Pelaksana:
terduga 3. Siapkan plastik ukuran A 0 Pokja PKP dan 1. Daftar Lokasi
permukiman 4. Siapkan per Desk: 3M Post Satker 1. Peta Terduga Kumuh
kumuh it kecil 670 (berwarna) 1/2 x PIP/Pemda kota/kabupaten (Format
kota/kabupaten 2 Inchi, Post it ukuran 3 x 4 2. Data sekunder lampiran 1)
Identifikasi awal
2. Mendapatkan inch dan spidol permanen Fasilitator: kota/kabupaten 2. Peta delineasi
3 Permukiman
luasan ukuran sedang snowman Tim Korkot 3. Tata Cara terduga
kumuh
permukiman warna hitam, biru, hijau dan Pendataan permukiman
kumuh awal merah Peserta: Permukiman kumuh
untuk proses 5. Bila sudah ada delineasi Dinas/instansi Kumuh 3. Tim Pendataan
survey terduga permukiman terkait Lapangan
lapangan kumuh dari proses
sebelumnya, atau SK
Kumuh sebelumnya, maka
proses selanjutnya adalah
melakukan pemerincian
Provinsi : ………………………………………………
Kota/ Kabupaten : ………………………………………………
Kawasan
Isu
Pusat Potensi Permukiman
Lingkup Administratif Koordinat Kependudukan Permasalahan Tipologi
Nama Luas Kegiatan Lokal di Lokasi
Kumuh
No Lokasi KSPN
Kawasan (Ha)
RT / Kec /
Kel Lintang Bujur Jml Kepadatan
RW Distrik
Tidak Terpeliharanya
Sarana dan Prasarana
Pengelolaan
Persampahan
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 14/PRT/M/2018 tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan
Kumuh dan Permukiman Kumuh, adalah sebagai berikut;
• Pasal 1 (3) Permukiman adalah bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu
satuan Perumahan yang mempunyai Prasarana, Sarana, Utilitas Umum, serta mempunyai
penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau kawasan perdesaan.
• Pasal 1 (5) Perumahan Kumuh adalah Perumahan yang mengalami penurunan kualitas fungsi
sebagai tempat hunian.
• Pasal 1 (6) Permukiman Kumuh adalah Permukiman yang tidak layak huni karena
ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan
serta Sarana dan Prasarana yang tidak memenuhi syarat.
• Pasal 18 (1) Kriteria Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh merupakan kriteria yang
digunakan untuk menentukan kondisi kekumuhan pada Perumahan Kumuh dan Permukiman
Kumuh.
• Pasal 18 (2) Kriteria Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) merupakan aspek kekumuhan ditinjau dari:
1. Bangunan gedung;
2. Jalan lingkungan;
3. Penyediaan air minum;
4. Drainase lingkungan;
5. Pengelolaan air limbah;
6. Pengelolaan persampahan; dan
7. Proteksi kebakaran.
Pasal 19. Kriteria kekumuhan ditinjau dari aspek bangunan gedung sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 18 ayat (2) huruf a mencakup:
a. Ketidakteraturan bangunan
b. Tingkat kepadatan bangunan yang tinggi yang tidak sesuai dengan ketentuan
rencana tata ruang
c. Kualitas bangunan yang tidak memenuhi syarat
No Kriteria Indikator
- Bangunan hunian tidak memiliki akses
langsung ke jalan dengan lebar ≥ 1,5
meter
- Posisi muka bangunan hunian tidak
menghadap ke jalan yang lebarnya <
1,5 meter
- Bangunan hunian menghadap
langsung ke sungai/ laut/ rawa/ danau
1
Ketidakteraturan bangunan atau berada di atas sungai/ laut/ rawa/
danau
- Bangunan hunian berada di atas
sempadan sungai/ laut/ rawa/ danau
- Bangunan hunian berada di daerah
buangan limbah pabrik
- Bangunan hunian berada di bawah jalur
listrik tegangan tinggi (SUTET)
No Kriteria Indikator
- Sebagian lokasi perumahan atau
Jaringan jalan lingkungan tidak permukiman tidak terlayani dengan jalan
1
melayani seluruh lingkungan lingkungan yang sesuai dengan
perumahan atau permukiman ketentuan teknis
- Sebagian atau seluruh jalan lingkungan
Kualitas Permukaan Jalan
2 terjadi kerusakan permukaan jalan pada
Lingkungan yang buruk
lokasi perumahan atau permukiman
3. Kriteria dan Indikator Kekumuhan ditinjau dari Aspek Penyediaan Air Minum
No Kriteria Indikator
1 Akses aman air minum tidak tersedia Masyarakat pada lokasi perumahan da
permukiman tidak dapat mengakses air
minum yang memiliki kualitas tidak
berwarna, tidak berbau, dan tidak
berasa
2 Kebutuhan air minum minimal setiap Kebutuhan air minum masyarakat pada
individu tidak terpenuhi lokasi perumahan atau permukiman
tidak mencapai minimal sebanyak 60
liter/orang/hari
No Kriteria Indikator
5. Kriteria dan Indikator Kekumuhan ditinjau dari Aspek Pengelolaan Air Limbah/ Sanitasi
No Kriteria Indikator
No Kriteria Indikator
3. pengangkutan lingkungan;
4. pengelolaan lingkugan
No Kriteria Indikator
b. Ketidaktersediaan
4. Kondisi Drainase
Panjang Drainase Ideal (m) -
Drainase Panjang Drainase Ideal (m) − Panjang Drainase Eksisting (m) X
Panjang Drainase Eksisting (m) 100%
Lingkungan
Panjang Drainase Ideal (m)
c. Kualitas Konstruksi
Drainase Panjang Drainase yang
Panjang Drainase yang buruk buruk
(m) X 100%
Panjang Drainase Ideal
Jumlah KK dg sistem
a. Sistem Pengelolaan Jumlah KK dengan sistem air limbah air limbah tdk sesuai
Air Limbah Tidak tidak sesuai standar teknis standar teknis
Sesuai Standar Teknis X 100%
Jumlah KK
keseluruhan
5. Kondisi
Pengelolaan Air
Jumlah KK dg sarpras air
Limbah b. Prasarana dan
Jumlah KK dengan sarpras air limbah limbah tdk sesuai
Sarana Pengelolaan
tidak sesuai persyaratan teknis persyaratan teknis
Air Limbah Tidak X 100%
Sesuai dengan Jumlah KK keseluruhan
Persyaratan Teknis
A. INFORMASI UMUM
Perempuan:
Laki-laki: …………..jiwa
………jiwa
Difabel:…………..…jiwa
Pertambangan/
c d Industri/ pabrik
galian
Pegawai
g
pemerintah
menumpang ke
d >2200 e tetangga/ tidak punya
meteran sendiri/ dll
28 Apakah status legalitas lahan SHM/ HGB/ Surat Milik pihak lain/ surat Milik pihak lain
bangunnan hunian? a yang diakui b perjanjian lainnya c tanpa surat
pemerintah (termasuk surat adat) perjanjian
Limpasan air
Apa sumber genangan air/ hujan/ air
19 a Rob/Pasang air laut b Air sungai/danau/rawa c
banjir? buangan rumah
tangga
Kebakaran
c d Pembakaran sampah e Lainnya
hutan/ilalang
Mobil/motor
c pemadam kebakaran/ d Tidak ada
APAR
35 Tingkat Partisipasi
Masyarakat dalam
a Tinggi b Sedang c Rendah
mendukung
Pembangunan?
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13] [14] [15] [16] [17] [18] [19] [20]
1 Oey Sian Lie 1 1 1 1 1 1 1 1
2 Sutarno 1 1 1 1 1 1 1 1
3 Endang Sunarto 1 1 1 1 1 1 1 0
Keterangan:
a. Mengisi Nomor Induk Kependudukan (NIK) pada kolom [3] dari nama kepala keluarga
1 = Jika semua Kolom [4], [6], [18], dijawab 1, DAN Jika Kolom [12] atau [13], dan Kolom
[15] atau [16] dijawab 1
0= Jika salah satu dari Kolom [5], [7], [14], [17], [19] dijawab 1
Kolom [8] s/d [11] adalah Data Exisiting (tidak digunakan dalam perhitungan Skor)
Tips: Lakukan verifikasi ulang semua Data Baseline Awal yang nama Kepala Rumah Tangganya
pada Kolom [9] dan [11] bernilai 1. Pada contoh diatas, yaitu Endang Sunarto. Lalu
jawablah pertanyaan seperti yang tertera di Daftar Pertanyaan (DP-RT) No. 1 dan No. 2
seperti berikut:
1. Apakah bangunan hunian memiliki AKSES LANGSUNG ke jalan dan tidak terhalang
oleh bangunan lain? Jika jawabannya Ya, Tuliskan 1 pada Kolom [4], jika tidak tuliskan
1 pada kolom [5].
2. Apakah POSISI MUKA bangunan hunian menghadap jalan? Jika jawabannya Ya,
Tuliskan 1 pada Kolom [6], jika tidak tuliskan 1 pada kolom [7].
Kawasan
permukman
Luas
Luas Jml Total yg terletak Status
RT/RW/ Kepadatan
Permukiman Bangunan di wil. Kepadatan
Dusun Bangunan
Kemiringan Bangunan
>15%
1 2 3 4
Keterangan:
1. Jawablah Pertanyaan sesuai Daftar Pertanyaan Lingkungan (DP-Lingkungan) sesuai Nomor
Pertanyaannya (No.8, 10, 11, 12 dan 14)
2. Pertanyaan No. 8/Kolom [12]: Jawaban pertanyaan dengan melihat dokumen hasil
perencanaan penanganan kawasan kumuh tersebut. Bila ada rencananya maka diisi sesuai
panjang yang ada diperencanaan sedangkan jika tidak ada rencana jalan baru maka diisi nol.
Jalan Baru bukan merupakan Jalan eksisiting atau Jalan yang pada pendataan sebelumnya
belum ada/diperhitungkan.
3. Panjang Jalan Ideal/Kolom [13]: diisi dengan jumlah panjang jalan eksisiting kolom [9]
ditambah panjang kebutuhan jalan baru kolom [12];
Kesesuaian dgn
Kejadian Genangan/Kemampuan Mengalirkan Air limpasan Sumber genangan Kondisi Fisik Drainase Eksisting dipermukiman Genangan Yg Dipersyaratkan
Persyaratan Teknis
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
a b c a b a b (Ha) a b c (meter) a b (meter) (meter) (meter) (%) (%)
[23] [24] [25] [26] [27] [28] [29] [30] [31] [32] [33] [34] [35] [36] [37] [38] [39] [40] [41] [42]=[39/34]
Keterangan:
a. Kejadian tidak ada Genangan yang dipersyaratkan (Kolom [40]) diisi:
a. Skor=0, Jika (Kolom [25] dan (Kolom [27] dan (Kolom [29] masing-masing memiliki
diisi nilai = 1.
b. Skor=1, Jika tidak sesuai poin a).
b. Persentase Luas tidak ada Genangan dalam permukiman (Kolom [41]) diisi:
a. Nilai 100%, jika kejadian tidak ada genangan (Kolom [40]) memiliki skor=1,
b. Hasil pengurangan dari 100% dikurangi ((Kolom 30) dibagi (Kolom 4) dikali 100).
c. Luas Area permukiman tidak terjadi genangan air/banjir = Luas Permukiman (Kolom 4)
dikurangi Luas Genangan (Kolom 30)
d. Jawaban pertanyaan no. 22: dengan melihat dokumen hasil perencanaan penanganan
drainase dikawasan kumuh tersebut. Bila ada rencana baru maka diisi sesuai panjang yang
ada diperencanaan tsb sedangkan jika tidak ada rencana drainase baru maka diisi nol.
Drainase Baru bukan merupakan drainase eksisiting atau drainase yang pada pendataan
sebelumnya belum ada/diperhitungkan.
e. Jawaban pertanyaan No. 23: Drainase penghubung eksisting dengan sistem drainase
Perkotaan adalah panjang drainase penghubung eksisting ke sistem kota (Sistem Kota
dapat meliputi Drainase Sekunder/Primer/Sungai/Danau/Laut) → Dihilangkan sesuai
dengan Permen no. 14 tahun 2018
f. Panjang Drainase Baru dihitung meliputi Drainase Baru sesuai dengan usulan di
perencanaan
g. Panjang Drainase Ideal (Kolom 42), diisi: Panjang Drainase Eksisting (Kolom 34) +
Keseluruhan Drainase Baru (Kolom 37) Dihilangkan sesuai dengan Permen no. 14 tahun
2018
Ya Tidak
25
a b
[43] [44]
100% 0%
26 27
a b a b (%)
[46] [47] [48] [49] [50]
1 1 100%
Keterangan:
Jawaban Pertanyaan No 26 dan 27 terkait dengan pelayanan sehingga ketersediaan
sarana & prasarana tidak harus ada dilokasi basis/RT tersebut. Bila suatu basis/RT telah
dilayani meskipun lokasi ketersediaan sarana-prasarana tidak dilokasi tersebut tetap
dijawab telah terlayani.
Pemeliharaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan dihilangkan sesuai
dengan Permen no. 14 tahun 2018
Kejadian kebakaran Penyebab Kejadian Bencana Kebakaran Prasarana/Sarana Pencegahan Bahaya Kebakaran
KETERSEDIAAN KETERSEDIAAN
PRASARANA SARANA
Tidak Hidran Ketersediaan jalan
PROTEKSI PROTEKSI
pernah Pos/ air/Tangki Mobil/ dgn lebar minimal 3,5
1-2 kali >2 kali Tungku/ Kebakaran Pembakar KEBAKARAN KEBAKARAN
terjadi Konsleting Stasiun Air/sumber Motor m di lingkungan
dalam 5 dalam 5 kompor hutan/ an Lainnya Tidak ada
kebakara Listrik Pemadam air lain Damkar/ permukiman dengan
tahun tahun masak ilalang sampah
n dalam 5 Kebakaran yang APAR jarak rumah terjauh <
tahun terbuka 100 m
28 29 30 31 {%) {%)
a b c a b c d e a b c d a b
[51] [52] [53] [55] [56] [57] [58] [59] [60] [61] [62] [63] [64] [65] [66] [67]
1 1 1 1 100% 0%
Persentase Bangunan hunian memiliki kondisi Atap, Lantai, Dinding sesuai persyaratan teknis 83% persentase
Panjang total Jaringan Jalan Lingkungan yg ada 476,4 meter
Panjang jalan lingkungan dgn lebar > 1,5 meter 476,4 meter
Panjang jalan lingkungan dgn lebar > 1.5 meter yang permukaannya diperkeras 476,4 meter
Panjang kebutuhan Jalan baru diluar eksisting untuk melayani permukiman, termasuk
0 meter
penghubung dengan sistem jalan perkotaan. (Jawaban sesuai hasil perencanaan)
Persentase panjang kebutuhan Jalan baru diluar eksisting untuk melayani permukiman,
0%
termasuk penghubung dengan sistem jalan perkotaan.
Panjang total Jaringan Jalan Lingkungan yang Ideal 476,4 meter
Jangkauan Jaringan Jalan Lingkungan 100% persentase
Panjang jalan lingkungan dgn lebar ≥ 1,5 meter yang permukaannya diperkeras dan tidak
391 meter
4 Aksesibilitas Lingkungan rusak B.2
Panjang jalan lingkungan dgn lebar ≥ 1,5 meter yang permukaannya tanah (tidak diperkeras)
0 meter
dan tidak rusak
Panjang jalan lingkungan dgn lebar <1,5 meter yang permukaannya diperkeras dan tidak
0 meter
rusak
Panjang jalan lingkungan dgn lebar <1,5 meter yang permukaannya tanah (tidak diperkeras)
0 meter
dan tidak rusak
Panjang jalan lingkungan dgn lebar ≥ 1,5 meter yang dilengkapi sal. samping jalan 466 meter
Panjang jalan lingkungan dgn lebar < 1,5 meter yang dilengkapi sal. samping jalan 0 meter
Total Panjang keseluruhan jalan lingkungan yang permukaannya tidak rusak 391 meter
Jalan Sesuai Persyaratan Teknis 82% persentase
Luas Area permukiman tidak terjadi genangan air/banjir 8,99 ha
Persentase Kawasan permukiman tidak terjadi genangan air/banjir 90% persentase
Panjang Total Drainase Eksisting 466 meter
Panjang kebutuhan drainase baru sehingga permukiman terlayani jaringan drainase
0 meter
seluruhnya. Jawaban sesuai hasil perencanaan
Persentse panjang kebutuhan drainase baru sehingga permukiman terlayani jaringan drainase
0% persentase
5 Drainase Lingkungan seluruhnya. B.3
Panjang drainase Ideal 466 meter
Panjang drainase yang bersih dan tidak bau 0
Persentase panjang drainase yang bersih dan tidak bau 0%
Panjang Kondisi jaringan drainase pada lokasi permukiman memiliki kualitas tidak
120 meter
rusak/berfungsi baik
Persentase Kondisi jaringan drainase pada lokasi permukiman memiliki kualitas minimum
26% persentase
memadai
Jumlah Masyarakat terlayani Sarana Air Minum untuk minum, mandi, dan cuci (perpipaan
67 unit rumah tangga
atau non perpipaan terlindungi yang layak)
Persentase Masyarakat terlayani Sarana Air Minum untuk minum, mandi, dan cuci (perpipaan
6 Pelayanan Air Minum 96% persentase A.3
atau non perpipaan terlindungi yang layak)
Jumlah Masyarakat terpenuhi kebutuhan air minum, mandi, cuci (minimal 60liter/org/hari) 11 unit rumah tangga
Persentase Masyarakat terpenuhi kebutuhan air minum, mandi, cuci (minimal 60liter/org/hari) 16% persentase
Jumlah Masyarakat memiliki akses jamban keluarga / jamban bersama (5 KK/jamban) 64 unit rumah tangga
Persentase Masyarakat memiliki akses jamban keluarga / jamban bersama (5 KK/jamban) 91% persentase
A.4
Jumlah Jamban keluarga/jamban bersama sesuai persyaratan teknis (memiliki kloset leher
67 unit rumah tangga
7 Pengelolaan Air Limbah angsa yang terhubung dengan septic-tank)
Persentase Jamban keluarga/jamban bersama sesuai persyaratan teknis (memiliki kloset leher
96% persentase
angsa yang terhubung dengan septic-tank)
Saluran pembuangan air limbah rumah tangga terpisah dengan saluran drainase lingkungan 100% persentase B.4
Jumlah Kepala Keluarga dengan Prasarana dan Sarana Persampahan Sesuai dengan
127 Kepala Keluarga
persyaratan Teknis B….
Persentase Prasarana dan Sarana Persampahan Sesuai dengan persyaratan Teknis 100% persentase
8 Pengelolaan Persampahan Jumlah Sampah domestik rumah tangga di kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA min.
66 unit rumah tangga
52 dua kali seminggu
Tata Cara Pendataan Permukiman94%
Kumuh Partisipatif
A.5
Persentase Sampah domestik rumah tangga di kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA
persentase
min. dua kali seminggu
Jumlah Bangunan Hunian memiliki prasarana proteksi kebakaran 70 unit rumah tangga B.5
Persentase Kawasan permukiman memiliki prasarana proteksi kebakaran 100% persentase
9 Pengamanan Bahaya Kebakaran
Jumlah Bangunan Hunian dengan kawasan permukiman memiliki sarana proteksi kebakaran 0 unit rumah tangga
Persentase sarana proteksi kebakaran 0% persentase B.5
B NON FISIK
Jumlah Bangunan hunian memiliki IMB 13 unit rumah tangga
Persentase Bangunan hunian memiliki IMB 19% persentase
1 Legalitas pendirian bangunan A.6.3
Jumlah Lahan bangunan hunian memiliki SHM/ HGB/ Surat yang diakui pemerintah 14 unit rumah tangga
Persentase Lahan bangunan hunian memiliki SHM/ HGB/ Surat yang diakui pemerintah 20% persentase
Kepadatan penduduk …..jiwa/Ha (=jumlah penduduk dibagi luas wilayah RT) 317 jiwa/Ha
Panjang drainase Ideal 466 meter
Panjang drainase yang bersih dan tidak bau 0
Persentase panjang drainase yang bersih dan tidak bau 0%
Panjang Kondisi jaringan drainase pada lokasi permukiman memiliki kualitas tidak
120 meter
rusak/berfungsi baik
Persentase Kondisi jaringan drainase pada lokasi permukiman memiliki kualitas minimum
26% persentase
memadai
Jumlah Masyarakat terlayani Sarana Air Minum untuk minum, mandi, dan cuci (perpipaan
67 unit rumah tangga
atau non perpipaan terlindungi yang layak)
Persentase Masyarakat terlayani Sarana Air Minum untuk minum, mandi, dan cuci (perpipaan
6 Pelayanan Air Minum 96% persentase A.3
atau non perpipaan terlindungi yang layak)
Jumlah Masyarakat terpenuhi kebutuhan air minum, mandi, cuci (minimal 60liter/org/hari) 11 unit rumah tangga
Persentase Masyarakat terpenuhi kebutuhan air minum, mandi, cuci (minimal 60liter/org/hari) 16% persentase
Jumlah Masyarakat memiliki akses jamban keluarga / jamban bersama (5 KK/jamban) 64 unit rumah tangga
Persentase Masyarakat memiliki akses jamban keluarga / jamban bersama (5 KK/jamban) 91% persentase
A.4
Jumlah Jamban keluarga/jamban bersama sesuai persyaratan teknis (memiliki kloset leher
67 unit rumah tangga
7 Pengelolaan Air Limbah angsa yang terhubung dengan septic-tank)
Persentase Jamban keluarga/jamban bersama sesuai persyaratan teknis (memiliki kloset leher
96% persentase
angsa yang terhubung dengan septic-tank)
Saluran pembuangan air limbah rumah tangga terpisah dengan saluran drainase lingkungan 100% persentase B.4
Jumlah Kepala Keluarga dengan Prasarana dan Sarana Persampahan Sesuai dengan
127 Kepala Keluarga
persyaratan Teknis B….
Persentase Prasarana dan Sarana Persampahan Sesuai dengan persyaratan Teknis 100% persentase
8 Pengelolaan Persampahan Jumlah Sampah domestik rumah tangga di kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA min.
66 unit rumah tangga
dua kali seminggu
A.5
Persentase Sampah domestik rumah tangga di kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA
94% persentase
min. dua kali seminggu
Jumlah Bangunan Hunian memiliki prasarana proteksi kebakaran 70 unit rumah tangga B.5
Persentase Kawasan permukiman memiliki prasarana proteksi kebakaran 100% persentase
9 Pengamanan Bahaya Kebakaran
Jumlah Bangunan Hunian dengan kawasan permukiman memiliki sarana proteksi kebakaran 0 unit rumah tangga
Persentase sarana proteksi kebakaran 0% persentase B.5
B NON FISIK
Jumlah Bangunan hunian memiliki IMB 13 unit rumah tangga
Persentase Bangunan hunian memiliki IMB 19% persentase
1 Legalitas pendirian bangunan A.6.3
Jumlah Lahan bangunan hunian memiliki SHM/ HGB/ Surat yang diakui pemerintah 14 unit rumah tangga
Persentase Lahan bangunan hunian memiliki SHM/ HGB/ Surat yang diakui pemerintah 20% persentase
Kepadatan penduduk …..jiwa/Ha (=jumlah penduduk dibagi luas wilayah RT) 317 jiwa/Ha
2 Kepadatan penduduk Jumlah penduduk 319 jiwa A.6.1
Luas wilayah RT 1,01 Ha B.1
Pertanian,perkebunan, kehutanan, peternakan 2
Perikanan/nelayan 0
Pertambangan/galian 0
3 Mata pencarian penduduk Industri/pabrik 18 rumah tangga A.6.1.
Konstruksi/bangunan 16
Perdagangan/jasa (guru, tenaga kesehatan, hotel, dll) 31
Pegawai pemerintah 3
<450 Watt 9
900 Watt 38
4 Penggunaan Daya Listrik 1300 Watt 21 rumah tangga A.6.1
≥ 2200 Watt 2
Menumpang/tidak punya meteran sendiri/dll 0
Rumah Sakit 0
Praktik dokter/poliklinik 19
Puskesmas/Pustu 51
5 Fasilitas Pelayanan Kesehatan rumah tangga A.6.2
Dukun/Pengobatan tradisional 0
Bidan/mantri 0
Tidak pernah 0
Dalam kelurahan/kecamatan yang sama 37
Luar kecamatan 0
6 Fasilitas Pelayanan Pendidikan Di kota lain 0 rumah tangga A.6.2
Tidak sekolah 6
Tidak ada anggota rumah tangga usia wajib belajar 27
Pertimbangan Fungsi Strategis Lokasi "berada" pada fungsi strategis Kab/Kota 1
7
Lokasi Lokasi "tidak" berada pada fungsi strategis Kab/Kota yang 0
Partisipasi Masyarakat dalam mendukung Pembangunan "Tinggi" 1
Tingkat Partisipasi Masyarakat
8 Partisipasi Masyarakat dalam mendukung Pembangunan "Sedang" 0 rumah tangga A.6.2
dalam mendukung Pembangunan
Partisipasi Masyarakat dalam mendukung Pembangunan "Rendah" 0
Potensi Sosial, ekonomi, budaya Lokasi "memiliki" Potensi Sosial, ekonomi, budaya untuk dikembangkan 1
9
untuk dikembangkan Lokasi "tidak" memiliki Potensi Sosial, ekonomi, budaya untuk dikembangkan 0
a. Ketidaktersediaan Prasarana Proteksi ▪ Jumlah bangunan tidak terlayani prasarana proteksi kebakaran - Unit
Kebakaran
b. Ketidaktersediaan Sarana Proteksi Kebakaran ▪ Jumlah bangunan tidak terlayani sarana proteksi kebakaran - Unit
3. Kondisi Penyediaan Air a. Ketersediaan Akses Aman Air Minum 16,00 KK 2,79% 0
Minum b. Tidak terpenuhinya Kebutuhan Air Minum 21,00 KK 3,66% 0
Rata-rata Kondisi
0,00%
Penyediaan Air Minum
SDG101 Provinsi ••
SDG102 Kabupaten/Kota *) ••
SDG104B RT/RW
A. Latitude
Koordinat Lokasi Rumah
SDG110
Tangga
B. Longitude
Tanggal /
TIPP/
SDG201 Surveyor Bulan
Fasilitator
•• / ••
Tanggal/
Senior
SDG202 Pengawas Bulan
Fasilitator
•• / ••
Beton ….................................. 1
Genteng ….............................. 2
Asbes ..................................... 3
Seng .......................................4
APAKAH BAHAN BANGUNAN
SDG501 Bambu ....................................5
UTAMA ATAP TERLUAS?
Kayu/ Sirap....................................... 6
Jerami/ ijuk/ daun-daunan/
rumbia……………………………….....7
Lainnya ...................................8
Tembok................................... 1
Plesteran anyaman bambu/ kawat
............................................... 2
APAKAH BAHAN BANGUNAN Kayu/ papan ............................ 3
SDG502
UTAMA DINDING RUMAH TERLUAS? Anyaman Bambu ..................... 4
Batang kayu............................. 5
Bambu .................................... 6
Lainnya (tuliskan) .................... 7
Ya Tidak
BAGAIMANAKAH KONDISI FISIK
SUMBER AIR UTAMA UNTUK MINUM A. Keruh …………………….1 5
SDG605 MENURUT ANDA? B. Berwarna …………………1 5
(Jawaban boleh lebih dari 1. Jawaban C. Berasa…………………….1 5
dibacakan satu persatu) D. Berbusa …………………..1 5
E. Berbau …………………… 1 5
Ya……………………………………….1
DALAM SETAHUN TERAKHIR,
SDG606 APAKAH RUMAH TANGGA PERNAH Tidak …………………..……………….5
MENGALAMI KESULITAN AIR?
Tidak tahu………………………………8
Ya Tidak
A. Januari ……………………..1 5
B. February ……………………1 5
C. Maret ………………………..1 5
D. April ………………………….1 5
PADA BULAN APA SAJA RUMAH E. Mei …………………………..1 5
SDG607 TANGGA MENGALAMI KESULITAN F. Juni …………………………..1 5
AIR? G. Juli ……………………………1 5
H. Agustus ………………………1 5
I. September …………………..1 5
J. Oktober …………………..1 5
K. November …………………..1 5
L. Desember …………………..1 5
Leher angsa......................................... 1
(JIKA 701= 1 ATAU 2), APAKAH Plengsengan dengan tutup................. 2
SDG702
JENIS KLOSET YANG DIGUNAKAN? Plengsengan tanpa tutup..................... 3
Cemplung/cubluk ................................ 4
1. Responden dipilih dari daftar nama Kepala Rumah Tangga di Rukun Tetangga (RT) Kumuh.
2. Setiap RT, dipilih 10 Rumah Tangga secara random/ acak
3. Pemilihan dapat dilakukan menggunakan program SPSS atau Excel atau secara manual
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Siapkan kertas HVS sebanyak 5 – 10 lembar
b. Buat potongan kertas kecil ukuran 2 cm x 2 cm sebanyak jumlah Rumah Tangga dalam
Lampiran 7.
c. Tuliskan nomor 1 – nomor terakhir dalam daftar yang ada
d. Gulung semua kertas yang sudah berisi nomor, lalu lipat dengan gulungan dan lipatan
yang seluruhnya sama.
e. Letakkan semua kertas yang sudah digulung ke dalam mangkuk lalu aduk-aduk.
f. Ambil 10 gulung secara acak lalu buka semua gulungan.
g. Nomor-nomor yang terpilih adalah nomor Rumah Tangga dalam daftar Lampiran 7 yang
terpilih menjadi responden.
7. SDG607. PADA BULAN APA SAJA RUMAH TANGGA MENGALAMI KESULITAN AIR?
- Lingkari kode A – L pada bulan-bulan rumah tangga mengalami kesulitan air.
- Pilihan jawaban dapat lebih dari 1.
4. SDG703B. DALAM 5 TAHUN TERAKHIR, BERAPA KALI TANGKI SEPTIK INI DIKOSONGKAN/
DILAKUKAN PENYEDOTAN?
- Pertanyaan ini merupakan salah satu komponen penyusun indikator akses sanitasi aman
dari indikator SDGs.
- Isikan 1, 2, 3, 4 , 5 atau 6 jika dilakukan pengosongan/ penyedotan sebanyak 1 - 6 kali
atau lebih.
- Kode 7: Jika responden tidak pernah melakukan pengosongan/ penyedotan.
- Kode 8: Jika responden tidak mengetahui berap kali tangki septik dikosongkan/ dilakukan
penyedotan.
SDG502
Apabila pilihan jawaban adalah 7, tuliskan isian jawaban nomor ke dalam
kolom SDG502_7
Contoh: Tanah lempung
SDG503
Apabila pilihan jawaban adalah 9, tuliskan isian jawaban nomor ke dalam
kolom SDG503_9
Contoh: Apaya
SDG601A
Apabila pilihan jawaban adalah 11, tuliskan isian jawaban nomor ke dalam
kolom SDG601A_11
Contoh: Laut
SDG602
Apabila pilihan jawaban adalah 11, tuliskan isian jawaban nomor ke dalam
kolom SDG602_11
Contoh: Laut