Anda di halaman 1dari 11

III.

VERIVIKASI DAN JUSTIFIKASI KAWASAN KUMUH KOTA LHOKSEUMAWE


Kegiatan

survey dan observasi merupakan

permukiman

kumuh

berikut

sebaran lokasi,

identifikasi untuk memahami


konstelasinya

kondisi

terhadap ruang kota,

mengidentifikasi tipologi permukiman kumuh, isu-isu strategis, serta potensi dan


permasalahan yang terkait dengan karakteristik sosial, ekonomi, budaya, fisik, dan
kelembagaan. Identifikasi ini diperlukan sebagai bahan untuk dilakukannya verifikasi dan
justifikasi kawasan yang akan ditetapkan menjadi kawasan prioritas penanganan.

Kegiatan ini merupakan bagian dari proses pemutakhiran profil permukiman


kumuh. Hasil dari verifikasi dan justifikasi adalah update lokasi-lokasi permukiman
kumuh serta daftar kawasan prioritas penanganan. Hasil akhir verifikasi dan
justifikasi ditetapkan oleh Pokjanis sebagai landasan perumusan berikutnya.
Tujuan verifikasi dan justifikasi;
a. Untuk mendapatkan data dan infromasi hasil identifikasi yang terverifikasi dan
terjustifikasi serta untuk memperoleh detail dan update kondisi terkini kawasan
permukiman kumuh.
b. Untuk mendapatkan daftar kawasan priorias penanganan
Langkah yang dilakukan dalam verifikasi dan justifikasi;
a. Verifikasi data terhadap profil yang telah ada
b. Verifikasi peta yang dimiliki oleh KabupatenjKota,
c. Menentukan daftar kawasan prioritas penanganan:
Menyusun kriteria dan indikator kawasan priroritas penanganan
Menetapkan kawasan prioritas penanganan

Output verifikasi dan justifikasi;


a. Data dan informasi hasil identifikasi yang terverifikasi dan terjustifikasi.
b. Data-data terverifikasi lokasi permukiman kumuh antara lain:
Lokasi
Deliniasi
Luasan
c. Layanan hunian dan infrastruktur

d. Data kawasan prioritas penanganan


e. Peta kawasan prioritas
f.

Peta potensi, permasalahan, hambatan dan tantangan pada kawasan prioritas

A. Penetapan Lokasi Permukian Kumuh Perkotaan


Dalam Pasal 97, Undang-undang No.1 Tahun 2011 ditegaskan bahwa pada tahap
pelaksanaannya peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman
kumuh perlu didahului dengan penetapan lokasi perumahan kumuh dan permukiman
kumuh perkotaan.
Dalam hal penetapan lokasi perumahan kumuh dan permukiman kumuh, pemerintah
kabupaten/kota wajib memenuhi persyaratan yang telah tercantum dalam pasal 98
ayat (1) sebagai berikut:
1. Kesesuaian dengan RTRW Nasional, RTRW Provinsi dan RTRW Kabupaten/kota
2. Kesesuaian dengan RTBL,
3. Kondisi dan kualitas prasarana, sarana dan utilitas umum yang memenuhi
persyaratan dan tidak membahayakan penghuni,
4. Tingkat keteraturan dan kepadatan bangunan,
5. Kualitas Bangunan dan
6. Kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat.
Persyaratan dalam penetapan lokasi di atas memberikan landasan yang wajib dipatuhi,
bahwa lokasi perumahan dan permukiman kumuh sebaiknya;
1.

Memperhatikan RTRW Nasional, RTRW Provinsi dan RTRW Kabupaten/kota yang


berarti sesuai dengan arahan lokasi permukiman yang telah ditetapkan dalam
RTRW terkait,

2.

Sesuai dengan RTBL yang telah ditetapkan dalam RDTR wilayah, maupun menurut
Peraturan Mentri PU No. 06/2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Ruang
Bangunan dan Lingkungan,

3.

Memiliki prasarana dan sarana dasar serta utilitas umum yang baik kondisi dan
kualitasnya, atau minimal memenuhi Permen PU No. 14/2010 tentang Standar
Pelayanan Minimum (SPM) Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang,

4.

Memenuhi kesesuaian koefesien dasar bangunan (KDB) dan koefesien lantai


bangunan (KLB) dengan persyaratan yang ditetapkan oleh setiap daerah, atau

berpedoman pada SNI 03 1733 2004 tetang Tata Cara Perencanaan Lingkungan
Perumahan di Perkotaan,

5. Memenuhi kualitas bangunan yang baik sesuai dengan SNI yang terkait,
6.

Memperhatikan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang dapat berkesinambungan.

Penetapan lokasi perumahan kumuh dan permukiman kumuh wajib didahului proses
pendataan yang dilakukan oleh pemerintah daerah dengan melibatkan peran
masyarakat. Proses pendataan meliputi proses;
a. Idetentifikasi

Identifikasi Satuan Perumahan dan Permukiman, yaitu menentukan


batasan atau lingkup entitas perumahan dan permukiman dari setiap
lokasi

Identifikasi

kondisi

kekumuhan,

yaitu

menentukan

tingkat

kekumuhan pada suatu perumahan dan permukiman dengan


menemukenali

permasalahan

bangunan

gedung,

sarana

dan

prasarana pendukungnya,

Identifikasi Aspel Legalitas, yaitu menentukan status legalitas lahan


pada setiap lokasi perumahan kumuh dan permukiman kumuh
sebagai dasar yang menentukan bentuk penanganan

Identifikasi

Pertimbangan

Lain,

yaitu

identifikasi

terhadap

beberapa hal lain yang bersifat nonfisik untuk menentukan skala


prioritas penanganan perumahan dan permukiman kumuh.
b. Penilaian lokasi
Penilaian lokasi dilakukan untuk menilai hasil identifikasi lokasi yang telah
dilakukan terhadap aspek berikut:
1) Kondisi

Kekumuhan,

yaitu

penilaian

lokasi

berdasarkan

aspek

permasalahan kekumuhan terdiri atas klasifikasi;


a) Kumuh kategori ringan,
b) Kumuh kategori sedang,
c) Kumuh kategori berat
2) Legalitas Lahan, yaitu penilaian berdasarkan aspek legalitas lahan
terdiri atas klasifikasi;

a) Status lahan legal dan


b) Status Lahan tidak legal
3) Pertimbangan Lain, yaitu penilaian berdasarkan aspek pertimbangan
lain terdiri atas;
a) Pertimbangan lain kategori rendah,
b) Pertimbangan lain kategori sedang,
c) Pertimbangan lain kategori tinggi.

Dari hasil identifikasi secara bersama Satker, Pokjanis dan Tenaga Ahli Pendamping
mengenai lokasi kawasan kumuh kota Lhokseumawe dapat diuraikan dalam tabel berikut,

No.

Kawasan Kumuh
Menurut SK
Walikota

Luas

Hasil Identifikasi Lokasi

Verifikasi
Nama
Kawasan

Luas (Ha)

Pusong
lama

17,38

Pusong Lama

9,35

Prasarana dan sarana


serta utilitas umum telah
menjangkau lingkungan

Pusong Baru

5,39

Prasarana dan sarana


serta utilitas umum telah
menjangkau lingkungan

Keude Aceh

4,46

Tumpok

10,5

Bangunan kumuh sudah


berkurang dan ada
pembangunan jalan
baru.
Prasarana dan sarana
serta utilitas umum telah
menjangkau lingkungan
permukiman.

Bangunan kumuh

Pusong
Baru

11,22

Keude
Aceh

5,36

Tumpok

17,82

Deliniasi Peta Berdasarkan SK

Deliniasi Peta Verifikasi

Teungoh

Mon Geudong

7,19

Kp. Jawa Lama

6,66

Hagu Selatan

7,03

tersebar dalam beberapa


kelompok dengan jumlah
kecil dan prasarana &
sarana sudah
menjangkau
lingkungan permukiman.
Bangunan kumuh sudah
berkurang dan ada
pembangunan jalan
baru.
Prasarana dan sarana
serta utilitas umum telah
menjangkau lingkungan
permukiman.

digabung karena
memiliki karakteristik
yang sama dan
penambahan cakupan
kawasan kumuh.
Prasarana dan sarana
serta utilitas umum
belum menjangkau
lingkungan permukiman
digabung karena
memiliki karakteristik
yang sama dan
penambahan cakupan
kawasan kumuh.
Prasarana dan sarana
serta utilitas umum

Teungoh

Mon
Geudong

Kampung
Jawa
Lama

Hagu
Selatan

6,03

13,93

7,14

belum menjangkau
lingkungan permukiman

Bangunan kumuh
tersebar dalam beberapa
kelompok dengan jumlah
kecil dan prasarana &
sarana sudah
menjangkau
lingkungan permukiman.
Karakterik Permukiman
Masih Pedesaan

Ujong Blang

9,49

No.

Kawasan Kumuh
Menurut SK
Walikota

Luas

Hasil Identifikasi Lokasi

17,8
3

Bangunan kumuh
tersebar dalam
beberapa kelompok
dengan jumlah kecil
dan prasarana & sarana
sudah menjangkau
lingkungan
permukiman.
Karakterik Permukiman
Masih Pedesaan

Ulee jalan

Ujong
Blang

8,11

Verifikasi
Nama
Kawasan

Luas

Ulee
jalan

9,85

Deliniasi Peta Berdasarkan SK

Deliniasi Peta Verifikasi

10

11

12

Balang
Naleung
Mameh

Batuphat
Timur

Batupat Barat

8,25

Bangunan kumuh ber


kelompok dengan
jumlah kecil dan
prasarana & sarana
sudah menjangkau
lingkungan
permukiman.
Karakterik Permukiman
Masih Pedesaan.
Lahan milik PT Arun

17,0
4

Bangunan kumuh sudah


berkurang dan ada
pembangunan jalan baru.
Prasarana dan sarana
serta utilitas umum
Belum menjangkau
lingkungan permukiman.

14,7
8

Bangunan kumuh sudah


berkurang dan ada
pembangunan jalan baru.
Prasarana dan sarana
serta utilitas umum
Belum menjangkau
lingkungan permukiman.

Blang
Naleung
Mameh

Batuph
at Barat

Ujong
Pacu

6,57

11,45

7,61

No.

13

Kawasan Kumuh
Menurut SK
Walikota

Blang Pulo

Luas

7,6

14

Keude Cunda

7,89

15

Meusanah
Mesjid

18,7
3

Hasil Identifikasi Lokasi


Bangunan kumuh tersebar
dalam beberapa kelompok
dengan jumlah kecil dan
prasarana & sarana sudah
menjangkau
lingkungan permukiman.

Bangunan kumuh berjumlah


kecil dan prasarana & sarana
sudah menjangkau
lingkungan permukiman.
Kawasan Merupakan CBD
dengan fungsi pemanfaatan
perdagangan
Bangunan kumuh tersebar
dalam beberapa kelompok
dengan jumlah kecil dan
prasarana & sarana sudah
menjangkau
lingkungan permukiman.

Verifikasi
Nama
Kawasan

Blang
Pulo

Keude
Cunda

Luas

7,33

6,97

Meusana
h Mesjid
13,9
4

Deliniasi Peta Berdasarkan SK

Deliniasi Peta Verifikasi

16

17

Ule Blang
Mane

Kedeu
penteut

26,5
7

13,7
5

Bangunan kumuh tersebar


dalam beberapa kelompok
dengan jumlah kecil dan
prasarana & sarana sudah
menjangkau
lingkungan permukiman.
Karakterik Permukiman
Masih Pedesaan
Bangunan kumuh berjumlah
kecil dan prasarana & sarana
sudah menjangkau
lingkungan permukiman.
Pada Kawasan kegiatan
dominani adalah
pertokoan/perdagangan

Baloy II

Baloy I

19,3
5

9,09

18

19

Blang Penteut

Meusanah
Mesjid
Peunteut

4,27

11,6
6

Bangunan kumuh tersebar


dalam beberapa kelompok
dengan jumlah kecil dan
prasarana & sarana sudah
menjangkau
lingkungan permukiman.
Karakterik Permukiman
Masih Pedesaan
Bangunan kumuh tersebar
dalam beberapa kelompok
dengan jumlah kecil dan
prasarana & sarana sudah
menjangkau
lingkungan permukiman.
Karakterik Permukiman
Masih Pedesaan

Sumber: Hasil Pengamatan Lapangan dan Analisa Tahun 2015

Kumbang
penteut

6,09

Blang
penteut

8,20

Anda mungkin juga menyukai