Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

DED PENANGANAN KAWASAN KUMUH


KEWENANGAN PROVINSI DI DESA KALANGANYAR
2019

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011, tentang perumahan dan kawasan permukiman,
dijelaskan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal,
dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, yang merupakan kebutuhan dasar
manusia, dan yang mempunyai peran yang sangat strategis dalam pembentukan watak serta
kepribadian bangsa sebagai salah satu upaya membangun manusia Indonesia seutuhnya,
berjati diri, mandiri, dan produktif; bahwa negara bertanggung jawab melindungi segenap
bangsa Indonesia melalui penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman agar
masyarakat mampu bertempat tinggal serta menghuni rumah yang layak dan terjangkau di
dalam perumahan yang sehat, aman, harmonis, dan berkelanjutan di seluruh wilayah
Indonesia; bahwa pemerintah perlu lebih berperan dalam menyediakan dan memberikan
kemudahan dan bantuan perumahan dan kawasan permukiman bagi masyarakat melalui
penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman yang berbasis kawasan serta
keswadayaan masyarakat sehingga merupakan satu kesatuan fungsional dalam wujud tata
ruang fisik, kehidupan ekonomi, dan sosial budaya yang mampu menjamin kelestarian
lingkungan hidup sejalan dengan semangat demokrasi, otonomi daerah, dan keterbukaan
dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak memenuhi
persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis. Suatu pemukiman kumuh
dapat dikatakan sebagai pengejawantahan dari kemiskinan, karena pada umumnya di
pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan banyak kita jumpai di Kawasan
perkotaan. Kemiskinan merupakan salah satu penyebab timbulnya pemukiman kumuh di

LAPORAN PENDAHULUAN | 1-1


LAPORAN PENDAHULUAN
DED PENANGANAN KAWASAN KUMUH
KEWENANGAN PROVINSI DI DESA KALANGANYAR
2019

kawasan perkotaan. Pada dasarnya kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya


pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pemerataan, peningkatan lapangan pekerjaan dan
pendapatan kelompok miskin serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan
pengembangan institusi penanggulangan kemiskinan. Peningkatan pelayanan dasar ini dapat
diwujudkan dengan peningkatan infrastruktur dasar (jalan lingkungan, drainase, air bersih,
air limbah / sanitasi, persampahan, prasarana dan sarana kebakaran, serta ruang terbuka
hijau) penyediaan serta usaha perbaikan perumahan dan lingkungan pemukiman pada
umumnya.
Untuk itu menangani hal tersebut di atas, maka disusunlah kerangka acuan kerja DED
Penanganan Kawasan Kumuh Kewenangan Provinsi, sehingga diharapkan pada tahun
mendatang penataan kawasan kumuh (kewenangan provinsi) melalui pembangunan
konstruksi fisiknya menjadikan kawasan permukiman tersebut keluar dari kekumuhannya.

1.2 Maksud dan Tujuan Pelaksanaan Kegiatan


Maksud dari pembuatan rancangan teknik terinci Penanganan Kawasan Kumuh
Kewenangan Provinsi adalah untuk melaksanakan pembuatan dokumen rancangan Teknik
terinci (detailed engineering design) pembangunan dan pengembangan kawasan kumuh yang
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan dan memenuhi standar kualitas
persyaratan desain di bidang perumahan dan permukiman.
Tujuan Kegiatan Adapun tujuan dari pekerjaan DED Penanganan Kawasan Kumuh
Kewenangan Provinsi adalah untuk mendapatkan produk rancangan teknik terinci (detailed
engineering design) penanganan kawasan kumuh kewenangan provinsi sebagai dokumen
pedoman teknis pelaksanaan pekerjaan konstruksinya.

1.3 Dasar Hukum


Peraturan perundang-undangan yang digunakan sebagai dasar hukum pelaksanaan
kegiatan DED Penanganan Kawasan Kumuh Kewenangan Provinsi, antara lain :
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
2. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan;
3. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;
4. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
5. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah;
6. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman;
7. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun;
8. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Kepentingan Umum;

LAPORAN PENDAHULUAN | 1-2


LAPORAN PENDAHULUAN
DED PENANGANAN KAWASAN KUMUH
KEWENANGAN PROVINSI DI DESA KALANGANYAR
2019

9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;


10. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
11. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah;
13. Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional;
16. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penaatan
Ruang;
17. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Perumahan
dan Kawasan Permukiman;
18. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14/PRT/M/2018
tentang Pencegahan Dan Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh;
19. Peraturan Daerah Provinsi Banten No. 5 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 2 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi Banten 2010 2030;
20. Peraturan Daerah setempat yang berlaku.

1.4 Ruang Lingkup


1.4.1 Ruang Lingkup Pekerjaan
Ruang lingkup wilayah pekerjaan DED Penanganan Kawasan Kumuh Kewenangan
Provinsi ini meliputi:
A. Persiapan
Adalah tahap Tim konsultan terdiri dari tenaga ahli yang mencakup multi disiplin
yang berkompeten dalam bidangnya, memiliki wawasan serta menghayati betul tugas
dan tanggung jawabnya dalam melaksanakan perancangan teknis dan infrastruktur
kawasan kumuh. Bagaimana melaksanakan perencanaan prasarana, sarana dan
utilitas kawasan permukiman, tahapan pembangunan serta bagaimana
pengelolaannya dimasa mendatang dalam waktu pelaksanaan yang efektif. Pada
tahap ini dilakukan mobilisasi tenaga ahli dan peralatan, perizinan survey,
penyusunan format isian, dan koordinasi dengan dinas terkait.

LAPORAN PENDAHULUAN | 1-3


LAPORAN PENDAHULUAN
DED PENANGANAN KAWASAN KUMUH
KEWENANGAN PROVINSI DI DESA KALANGANYAR
2019

B. Survey
Output yang dihasilkan dari pelaksanaan survey ini adalah keadaan eksisting
topografi kawasan, kondisi eksisting dan infrastruktur kawasan kumuh yang terdiri
atas:
a. Bangunan gedung;
b. Jalan lingkungan;
c. Penyediaan air minum;
d. Drainase lingkungan;
e. Pengelolaan air limbah;
f. Pengelolaan persampahan;
g. Proteksi kebakaran; dan
h. Ruang terbuka hijau/ruang publik.
C. Perencanaan Teknis Awal
Perencanaan teknis awal adalah hasil analisis berdasarkan hasil survey lapangan,
termasuk konsep penataan yang diajukan, serta beberapa sasaran pekerjaan yang
dihasilkan seperti tipologi kawasan kumuh yang ada. Dalam perencanaan awal ini
dihasilkan rancangan/design kawasan permukiman (penanganan kawasan kumuh)
dan infrastruktur yang paling baik untuk dapat dilaksanakan pembangunannya.
D. Perencanaan Teknis Akhir
Perencanaan teknis akhir adalah hasil perbaikan semua hasil perencanaan awal yang
terdiri atas gambar rancangan/design kawasan permukiman (penanganan kawasan
kumuh), gambar teknis perencanaan infrastruktur kawasan kumuh menjadi lebih
baik, peta lokasi penataan, peta penataan kawasan permukiman, Rancangan
Anggaran Biaya Pelaksanaan dan Pengawasan Pembangunannya dan Kerangka Acuan
Kerja kegiatan konstruksi fisiknya. Untuk Rancangan Anggaran Biaya Pelaksanaan
yang disusun harus menggunakan analisa harga satuan yang dikeluarkan oleh
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jenderal Cipta
Karya. Rancangan Anggaran Biaya Pelaksanaan harus sinkron/tersambung/terhubung
dengan gambar teknis. Rancangan Anggaran Biaya Pelaksanaan dalam bentuk
softcopy harus disusun dalam format excel yang tersambung satu sama lain antara
harga satuan, Analisa dan kebutuhan.
Jika ada penggunaan lahan masyarakat, maka agar melengkapinya dengan Surat
Keterangan Hibah dari masyarakat yang berkekuatan hukum tetap. Artinya lahan
yang akan digunakan untuk pembangunan konstruksi fisiknya harus “clear and clean”,
tidak bermasalah hukum dikemudian hari.

LAPORAN PENDAHULUAN | 1-4


LAPORAN PENDAHULUAN
DED PENANGANAN KAWASAN KUMUH
KEWENANGAN PROVINSI DI DESA KALANGANYAR
2019

1.4.2 Ruang Lingkup Wilayah


Ruang linkup wilayah pada pekerjaan DED Penanganan Kawasan Kumuh Kewenangan
Provinsi ini berada pada wilayah administrasi Desa Kalanganyar, Kecamatan Labuan,
Kabupaten Pandeglang. Untuk lebih jelasnya mengenai ruang lingkup wilayah pekerjaan
secara makro maupun mikro, dapat dilihat pada Gambar 1.1 dan Gambar 1.2 berikut ini.

1.5 Jangka Waktu Penyelesaian


Jangka waktu pelaksanaan Pekerjaan DED Penanganan Kawasan Kumuh Kewenangan
Provinsi di Desa Kalanganyar, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang ini diperkirakan
120 (Seratus Dua Puluh) hari kalender, dengan tahapan pekerjaan sebagai berikut:
 Persiapan Pendahuluan;
 Survei dan Investigasi Lapangan;
 Perencanaan Teknis Awal;
 Perencanaan Teknis Akhir; dan
 Pelaporan.

1.6 Kerangka Pembahasan


Adapun kerangka pembahasan yang disampaikan dalam laporan pendahuluan ini
terbagi menjadi 5 sub bab pembahasan yakni:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang penyusunan laporan ini,
maksud dan tujuan, lingkup pekerjaan, landasan hukum dan sistematika
penyajian Laporan pendahuluan ini.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Dalam bab ini akan diuraikan kajian sejumlah literatur yang digunakan untuk
memahami permasalahan dalam pelaksanaan pekerjaan.
BAB III GAMBARAN UMUM
Dalam bab ini akan diuraikan informasi awal mengenai profil umum provinsi
banten, mulai dari karakter fisik, non fisik dan isu-isu perumahan dan rencana
prioritas penanganan kawasan kumuh.
BAB IV PENDEKATAN DAN METODOLOGI
Dalam bab ini diuraikan mengenai pendekatan yang digunakan dalam
pelaksanaan kajian ini. Selanjutnya disusun metode pelaksanaan pekerjaan yang
akan dilakukan oleh Konsultan untuk mencapai keluaran yang diperlukan dengan
menggunakan data dan informasi yang diperoleh.

LAPORAN PENDAHULUAN | 1-5


LAPORAN PENDAHULUAN
DED PENANGANAN KAWASAN KUMUH
KEWENANGAN PROVINSI DI DESA KALANGANYAR
2019

BAB V PROGRAM KERJA


Dalam bab ini diuraikan mengenai serangkaian tahapan kerja yang direncanakan
konsultan dalam penyelesaian Pekerjaan DED Penanganan Kawasan Kumuh
Kewenangan Provinsi di Kampung Cinyurup Kelurahan Juhut Kecamatan Karang
Tanjung Kabupaten Pandeglang ini, termasuk didalamnya terkait dengan jadwal
kegiatan, pelaporan dan penugasan tenaga ahli.

LAPORAN PENDAHULUAN | 1-6


LAPORAN PENDAHULUAN
DED PENANGANAN KAWASAN KUMUH
KEWENANGAN PROVINSI DI DESA KALANGANYAR
2019

Gambar 1.1 Peta Administrasi Kecamatan Labuan

LAPORAN PENDAHULUAN | 1-7


LAPORAN PENDAHULUAN
DED PENANGANAN KAWASAN KUMUH
KEWENANGAN PROVINSI DI DESA KALANGANYAR
2019

Gambar 1.2 Peta Administrasi Desa Kalanganyar

LAPORAN PENDAHULUAN | 1-8

Anda mungkin juga menyukai