Anda di halaman 1dari 34

Konsep Pemetaan

Tim Kerja HPHP – Dit


P2PM
Konsep Pemetaan
Tim Kerja HPHP – Dit
P2PM
Overview
• Latar belakang
• Definisi
• Tujuan
• Jenis Pemetaan
• Pelaksanaan

Outline
Latar Belakang EPIDEMI HIV DI INDONESIA
543.100 ODHA TAHUN 2020

Epidemi HIV Terkonsentrasi, Papua dan Papua Barat Estimasi Jumlah Populasi Estimasi jumlah ODHA 2020
prevalensi HIV dewasa >15 Epidemi meluas tingkat Kunci (PS, LSL, waria, = 543.100
tahun; 0,26% rendah (1,8%) penasun, pelanggan) =
5.546.953

95 95 95
4 4
Latar Belakang

• Pemetaan sudah dilakukan


secara berkala, terakhir tahun
2018
• Pandemi COVID-19 memberi
dampak yang signifikan – virtual
hotspot
• Publikasi laporan resmi
pemetaan sangat terbatas
• Persiapan RPJMN, RAN HIV
dan GF Funding Request
berikutnya
Tujuan
Tersedianya data jumlah dan hotspot
populasi LSL, Waria Penasun dan PSP
terkini sebagai salah satu sumber data
untuk:
• Merencanakan intervensi program HIV
bagi populasi kunci,
• pengambilan data STBP,
• penghitungan estimasi jumlah populasi
terkini, dan
• pembaharuan pemodelan epidemi HIV
Pendekatan dan Jenis Pemetaan
• Alur 🡪 Juknis Pemetaan tahun
2015 + virtual hotspot
• Pemetaan tingkat kabupaten/kota
• Pemetaan tingkat hotspot + virtual hotspot
• Validasi, kompilasi dan konsensus secara berjenjang (tingkat
kabupaten/kota – nasional)
• Pelaporan dan pemanfaatan data

• Jenis
• Pemetaan Geografis (Jumlah dan daftar hotspot, Jumlah
populasi kunci)
• Pemetaan Sosial (mobilitas dan gatekeeper)
• Pemetaan Sumber Daya (layanan Kesehatan dan program
pencegahan)
Informasi dan Tujuan Setiap Jenis Pemetaan

Pemetaan Geografis
Informasi diperoleh Bagaimana informasi dapat digunakan

Jumlah dan daftar • Untuk membuat perencanaan bagi petugas lapangan dalam menjangkau populasi kunci.
hotspot • Untuk menentukan apakah lokasi layanan berada di tempat yang sesuai bagi populasi kunci.
Jumlah populasi kunci • Untuk membantu dalam penetapan target yang realistis untuk cakupan intervensi.
di tiap hotspot • Sebagai masukan untuk memperkirakan anggaran/staf yang dibutuhkan untuk intervensi.
• Digunakan sebagai denominator untuk mengukur cakupan populasi kunci.
• Sebagai masukan dalam proses STBP, estimasi jumlah populasi dan pemodelan epidemi HIV nasional.

Pemetaan Sumber Daya Intervensi


Informasi diperoleh Bagaimana informasi dapat digunakan

Memahami layanan yang • Untuk mendukung koordinasi antar pelaksana dalam menghindari duplikasi.
tersedia untuk populasi • Untuk mengidentifikasi kesenjangan penyediaan layanan yang perlu disiapkan dengan sumber daya
kunci di kabupaten/kota yang tersedia

Pemetaan Sosial
Informasi diperoleh Bagaimana informasi dapat digunakan
Mengidentifikasi gatekeeper dan • Untuk merancang intervensi yang melibatkan gatekeeper dan otoritas lokal dalam mendukung
struktur otoritas lainnya intervensi
Memahami tingkat risiko dan mobilatas • Untuk merencanakan kelompok yang menjadi prioritas dalam upaya penjangkauan
antara kelompok yang berbeda dari • Untuk menentukan cara yang paling efektif dalam menjangkau kelompok yang berbeda.
populasi • TIDAK DILAKUKAN -> STBP
Jenis Pemetaan
Pemetaan Sumber daya
Pemetaan Geografis Pemetaan Sosial
Intervensi
• Fisik • Mengidentifikasi
• Mengetahui Jumlah dan
• Memahami
daftar hotspot dimana gatekeeper (figur layanan yang
populasi kunci berkumpul sentral yang dapat
dan jumlah ponci memberikan akses
tersedia untuk
untuk kegiatan populasi kunci
• Virtual
• Mengetahui Jumlah dan pemetaan) dan di kabupaten/
daftar hotspot virtual struktur otoritas kota
dimana populasi kunci lainnya
berkumpul dan jumlah
ponci di hotspot virtual
Proses
• Pengumpulan dan analisis data sekunder
• Pemetaan dan estimasi jumlah populasi sebelumnya
• Cakupan program terkini
• Pemilihan kabupaten/kota (prioritas lokasi STBP, program
pencegahan dan keterwakilan klasifikasi wilayah)
• Pembaharuan alat bantu dan prosedur
• Pembentukan tim dan pelatihan secara berjenjang
• Pengumpulan data, validasi, kompilasi, analisis dan
pelaporan
Pelaksanaan – Komposisi Tim
Pelaksanaan – Komposisi Tim
Komposisi Tim Kabupaten/Kota
Dinkes Gabungan dari Dinkes
dinkes, PKM, LSM

Pengawas Tim lapangan Petugas data/admin


1 orang 4-15 orang 1 orang
PROVINSI
JUMLAH KK
TERPILIH
PROVINSI
JUMLAH KK
TERPILIH Pelaksanaan-Lokasi
Aceh 5 Nusa Tenggara Barat 5
Pemetaan
Sumatera Utara 10 Nusa Tenggara Timur 2

Sumatera Barat 3 Kalimantan Barat 5


34 Propinsi
Riau 3 Kalimantan Tengah 3
Jambi 1 Kalimantan Selatan 3
Sumatera Selatan 5 Kalimantan Timur 6
Bengkulu 2 Kalimantan Utara 2
200 Kab/Kota
Lampung 2 Sulawesi Utara 3
Kep. Bangka Belitung 4 Sulawesi Tengah 2

Kep. Riau 3 Sulawesi Selatan 8


DKI Jakarta 5 Sulawesi Tenggara 2
Jawa Barat 26 Gorontalo 2
Pertimbangan penetapan lokasi pemetaan:
1. Cakupan program
Jawa Tengah 34 Sulawesi Barat 1 2. Estimasi populasi kunci sebelumnya
DI Yogyakarta 3 Maluku 3
Jawa Timur 26 Maluku Utara 1
Banten 6 Papua Barat 3
Bali 4 Papua 6
Timeline kegiatan
JULI AGUSTUS SEPT
NO. KEGIATAN PELAKSANA/PIC DURASI OUTPUT
I II III IV I II III IV I II III IV
1 ToT Pengawas Provinsi Tim Nasional 3 hari RTL Pelaksanaan
2 ToT Pengawas Kabupaten/Kota Pengawas Provinsi 2 hari
3 Rekrut Petugas Lapangan Pengawas K/K 7 hari Daftar PL terpilih
4 Pelatihan Petugas Lapangan
a. Pelatihan Petugas Lapangan 2 hari
Pengawas K/K
b. Pertemuan stakeholder Lampiran E dan
1 hari Lampiran I

5 Pelaksanaan Pengumpulan Data


Pemetaan
a. Kunjungan Hotspot Fisik Tim lapangan Lampiran J
b. Observasi Hotspot Virtual Tim lapangan 5 hari kerja Lampiran J
c. Input data pemetaan ke tools Petugas Data Lampiran F
6 Konsolidasi di tingkat K/K Pengawas K/K 2 hari
7 Pengiriman data ke Pengawas Provinsi Tools Provinsi
8 Pengiriman data ke Tim Nasional
LAMPIRAN E

LAMPIRAN I
LAMPIRAN J

LAMPIRAN F
Pentingnya Protokol Pemetaan Yang
Terstandar

• Memastikan pelaksanaan pemetaan yang baik


dilakukan oleh semua pihak
• Memperkenalkan standar pengendalian kualitas
untuk meningkatkan reliabilitas hasil pemetaan
• Mengembangkan pendekatan terstandar untuk
mendokumentasikan hasil pemetaan, yang
memungkinkan penggunaan data yang lebih
efektif
TERIMA KASIH
Overview
• Latar belakang
• Definisi
• Tujuan
• Jenis Pemetaan
• Pelaksanaan

Outline
Latar Belakang EPIDEMI HIV DI INDONESIA
543.100 ODHA TAHUN 2020

Epidemi HIV Terkonsentrasi, Papua dan Papua Barat Estimasi Jumlah Populasi Estimasi jumlah ODHA 2020
prevalensi HIV dewasa >15 Epidemi meluas tingkat Kunci (PS, LSL, waria, = 543.100
tahun; 0,26% rendah (1,8%) penasun, pelanggan) =
5.546.953

95 95 95
20 20
Latar Belakang

• Pemetaan sudah dilakukan


secara berkala, terakhir tahun
2018
• Pandemi COVID-19 memberi
dampak yang signifikan – virtual
hotspot
• Publikasi laporan resmi
pemetaan sangat terbatas
• Persiapan RPJMN, RAN HIV
dan GF Funding Request
berikutnya
Tujuan
Tersedianya data jumlah dan hotspot
populasi LSL, Waria Penasun dan PSP
terkini sebagai salah satu sumber data
untuk:
• Merencanakan intervensi program HIV
bagi populasi kunci,
• pengambilan data STBP,
• penghitungan estimasi jumlah populasi
terkini, dan
• pembaharuan pemodelan epidemi HIV
Pendekatan dan Jenis Pemetaan
• Alur 🡪 Juknis Pemetaan tahun
2015 + virtual hotspot
• Pemetaan tingkat kabupaten/kota
• Pemetaan tingkat hotspot + virtual hotspot
• Validasi, kompilasi dan konsensus secara berjenjang (tingkat
kabupaten/kota – nasional)
• Pelaporan dan pemanfaatan data

• Jenis
• Pemetaan Geografis (Jumlah dan daftar hotspot, Jumlah
populasi kunci)
• Pemetaan Sosial (mobilitas dan gatekeeper)
• Pemetaan Sumber Daya (layanan Kesehatan dan program
pencegahan)
Informasi dan Tujuan Setiap Jenis Pemetaan

Pemetaan Geografis
Informasi diperoleh Bagaimana informasi dapat digunakan

Jumlah dan daftar • Untuk membuat perencanaan bagi petugas lapangan dalam menjangkau populasi kunci.
hotspot • Untuk menentukan apakah lokasi layanan berada di tempat yang sesuai bagi populasi kunci.
Jumlah populasi kunci • Untuk membantu dalam penetapan target yang realistis untuk cakupan intervensi.
di tiap hotspot • Sebagai masukan untuk memperkirakan anggaran/staf yang dibutuhkan untuk intervensi.
• Digunakan sebagai denominator untuk mengukur cakupan populasi kunci.
• Sebagai masukan dalam proses STBP, estimasi jumlah populasi dan pemodelan epidemi HIV nasional.

Pemetaan Sumber Daya Intervensi


Informasi diperoleh Bagaimana informasi dapat digunakan

Memahami layanan yang • Untuk mendukung koordinasi antar pelaksana dalam menghindari duplikasi.
tersedia untuk populasi • Untuk mengidentifikasi kesenjangan penyediaan layanan yang perlu disiapkan dengan sumber daya
kunci di kabupaten/kota yang tersedia

Pemetaan Sosial
Informasi diperoleh Bagaimana informasi dapat digunakan
Mengidentifikasi gatekeeper dan • Untuk merancang intervensi yang melibatkan gatekeeper dan otoritas lokal dalam mendukung
struktur otoritas lainnya intervensi
Memahami tingkat risiko dan mobilatas • Untuk merencanakan kelompok yang menjadi prioritas dalam upaya penjangkauan
antara kelompok yang berbeda dari • Untuk menentukan cara yang paling efektif dalam menjangkau kelompok yang berbeda.
populasi • TIDAK DILAKUKAN -> STBP
Jenis Pemetaan
Pemetaan Sumber daya
Pemetaan Geografis Pemetaan Sosial
Intervensi
• Fisik • Mengidentifikasi
• Mengetahui Jumlah dan
• Memahami
daftar hotspot dimana gatekeeper (figur layanan yang
populasi kunci berkumpul sentral yang dapat
dan jumlah ponci memberikan akses
tersedia untuk
untuk kegiatan populasi kunci
• Virtual
• Mengetahui Jumlah dan pemetaan) dan di kabupaten/
daftar hotspot virtual struktur otoritas kota
dimana populasi kunci lainnya
berkumpul dan jumlah
ponci di hotspot virtual
Proses
• Pengumpulan dan analisis data sekunder
• Pemetaan dan estimasi jumlah populasi sebelumnya
• Cakupan program terkini
• Pemilihan kabupaten/kota (prioritas lokasi STBP, program
pencegahan dan keterwakilan klasifikasi wilayah)
• Pembaharuan alat bantu dan prosedur
• Pembentukan tim dan pelatihan secara berjenjang
• Pengumpulan data, validasi, kompilasi, analisis dan
pelaporan
Pelaksanaan – Komposisi Tim
Pelaksanaan – Komposisi Tim
Komposisi Tim Kabupaten/Kota
Dinkes Gabungan dari Dinkes
dinkes, PKM, LSM

Pengawas Tim lapangan Petugas data/admin


1 orang 4-15 orang 1 orang
PROVINSI
JUMLAH KK
TERPILIH
PROVINSI
JUMLAH KK
TERPILIH Pelaksanaan-Lokasi
Aceh 5 Nusa Tenggara Barat 5
Pemetaan
Sumatera Utara 10 Nusa Tenggara Timur 2

Sumatera Barat 3 Kalimantan Barat 5


34 Propinsi
Riau 3 Kalimantan Tengah 3
Jambi 1 Kalimantan Selatan 3
Sumatera Selatan 5 Kalimantan Timur 6
Bengkulu 2 Kalimantan Utara 2
200 Kab/Kota
Lampung 2 Sulawesi Utara 3
Kep. Bangka Belitung 4 Sulawesi Tengah 2

Kep. Riau 3 Sulawesi Selatan 8


DKI Jakarta 5 Sulawesi Tenggara 2
Jawa Barat 26 Gorontalo 2
Pertimbangan penetapan lokasi pemetaan:
1. Cakupan program
Jawa Tengah 34 Sulawesi Barat 1 2. Estimasi populasi kunci sebelumnya
DI Yogyakarta 3 Maluku 3
Jawa Timur 26 Maluku Utara 1
Banten 6 Papua Barat 3
Bali 4 Papua 6
Timeline kegiatan
JULI AGUSTUS SEPT
NO. KEGIATAN PELAKSANA/PIC DURASI OUTPUT
I II III IV I II III IV I II III IV
1 ToT Pengawas Provinsi Tim Nasional 3 hari RTL Pelaksanaan
2 ToT Pengawas Kabupaten/Kota Pengawas Provinsi 2 hari
3 Rekrut Petugas Lapangan Pengawas K/K 7 hari Daftar PL terpilih
4 Pelatihan Petugas Lapangan
a. Pelatihan Petugas Lapangan 2 hari
Pengawas K/K
b. Pertemuan stakeholder Lampiran E dan
1 hari Lampiran I

5 Pelaksanaan Pengumpulan Data


Pemetaan
a. Kunjungan Hotspot Fisik Tim lapangan Lampiran J
b. Observasi Hotspot Virtual Tim lapangan 5 hari kerja Lampiran J
c. Input data pemetaan ke tools Petugas Data Lampiran F
6 Konsolidasi di tingkat K/K Pengawas K/K 2 hari
7 Pengiriman data ke Pengawas Provinsi Tools Provinsi
8 Pengiriman data ke Tim Nasional
LAMPIRAN E

LAMPIRAN I
LAMPIRAN J

LAMPIRAN F
Pentingnya Protokol Pemetaan Yang
Terstandar

• Memastikan pelaksanaan pemetaan yang baik


dilakukan oleh semua pihak
• Memperkenalkan standar pengendalian kualitas
untuk meningkatkan reliabilitas hasil pemetaan
• Mengembangkan pendekatan terstandar untuk
mendokumentasikan hasil pemetaan, yang
memungkinkan penggunaan data yang lebih
efektif
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai