di sampaikan oleh :
Ridwan Fadjri Nur
(Koordinator Mekanisme Operasional Lini lapangan)
Tujuan Umum
Mekanisme operasional
Terlaksananya penggerakan dan peningkatan komitmen para pemangku kepentingan
Penggerakan dalam Percepatan multisektor dan multipihak terhadap pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting di
Penurunan Angka Stunting di lini tingkat kecamatan, desa/kelurahan dan dusun/ RW dan RT.
lapangan merupakan langkah-
langkah operasional
penggerakan dalam pelaksanaan Tujuan Khusus
program dan kegiatan 1. Terwujudnya komitmen para pemangku kebijakan dan pemangku kepentingan di
percepatan penurunan angka lini lapangan;
Stunting yang dilaksanakan
secara konvergen, holistik, 2. Tersedianya dukungan anggaran program dan kegiatan Percepatan Penurunan
integratif, dan berkualitas, Stunting di tingkat kecamatan, desa/kelurahan hingga dusun/RW dan RT;
terencana dan berkelanjutan 3. Terlaksananya pendampingan keluarga berisiko Stunting oleh Tim Pendamping
melalui kerja sama multisektor Keluarga (TPK);
dan multipihak di tingkat
4. Tersedianya Satu Data Percepatan Penurunan Stunting yang up to date, real time
kecamatan, desa/kelurahan,
dan reguler/rutin;
RW/dusun dan RT.
5. Terlaksananya audit kasus Stunting di tingkat kecamatan dan desa/kelurahan.
Kegiatan Pokok Mekanisme Operasional Penggerakan dalam
Percepatan Penurunan Stunting di Lini Lapangan
Pencatatn &
Pelaporan Minilokarya
Stunting
Rakor
Pelayanan Kecamatan
Rakor Desa
KIE /Kelurahan
Pembinaan
Kader
Mekanisme Operasional Berdasarkan Segmen Wilayah
Kegiatan Mekanisme
Operasional Tingkat
Kecamatan
RAPAT KOORDINASI TEKNIS PENYULUH (RAKORTEK PENYULUH)
Rakortek Penyuluh adalah pertemuan sebagai penyuluh di tingkat kecamatan dan tingkat desa/kelurahan yang bertujuan
untuk melakukan evaluasi dan perencanaan, pembinaan, konsultasi, koordinasi serta pembahasan teknis pelaksanaan
pencegahan kasus Stunting di wilayah binaan.
Metode:
Peserta: • diinisiasi dan dipimpin oleh kepala/koordpenyuluh/ UPT yang
Koordinator Penyuluh KB/UPT KB, Penyuluh KB/PLKB, bersangkutan secara bergantian.
Penyuluh Kesehatan, Penyuluh Agama dan KUA, Penyuluh 3 • tatap muka/pertemuan virtual.
Sosial/Pendamping Keluarga Harapan (PKH), Penyuluh
1 • Anggaran: APBD, sektor pengampu, dan/atau sumber lain.
Pertanian, UPT Pendidikan, Pendamping Desa/pendamping
program lainnya.
Output:
Materi Pembahasan:
• Laporan evaluasi dan penyelesaian kendala pelaksanaan
• Penyampaian hasil pelaksanaan kegiatan penyuluhan oleh 4 penyuluhan dalam rangka pencegahan kasus Stunting di tingkat
masing masing penyuluh; kecamatan, desa/kelurahan, hingga tingkat dusun/RW dan RT;
• Rekapitulasi data Stunting dan keluarga berisiko Stunting di • Jadwal penggerakan serta pemantauan pelaksanaan
tingkat kecamatan dan desa/kelurahan binaan, termasuk data 2 pendampingan keluarga dalam upaya Percepatan Penurunan
pelaksanaan pelayanan terhadap sasaran Stunting: calon Angka Stunting di wilayah binaan.
pengantin (catin), ibu hamil, ibu nifas, baduta dan balita;
• Peningkatan kapasitas dalam pengelolaan penyuluhan dan
pendampingan keluarga dalam Percepatan Penurunan Stunting Frekuensi: Paling sedikit5dilaksanakan 1 bulan
di wilayah binaan; sekali.
• Penyelesaian kendala dan hambatan pelaksanaan penyuluhan Tempat: Balai penyuluh atau tempat lain yang
program/kegiatan pencegahan kasus Stunting; memungkinkan dilaksanakan pertemuan.
• Jadwal penggerakan dan pemantauan pencegahan kasus
Stunting bulan selanjutnya.
MINI LOKAKARYA (MINILOK)
Mini Lokakarya Stunting (minilok) merupakan kegiatan pertemuan di kecamatan yang diinisiasi dan dipimpin oleh camat dalam
rangka mengawal dan mengevaluasi pelaksanaan pendampingan keluarga dan hasil pemantauan pendampingan keluarga di
tingkat kecamatan agar terwujud 3 (tiga) standar dan 4 (empat) PASTI.
Tiga standar:
Peserta: (1) Tim Pendamping Keluarga yang terlatih,
Camat,Kepala Puskesmas,Dokter Puskesmas ,Bidan Puskesmas, (2) Tersedia alat ukur/aplikasi pengukuran untuk sasaran Stunting, dan
PKK Kecamatan,Ahli Gizi Puskesmas.TPPS Desa/Kelurahan, Satuan (3) Tersedia dan terlaksananya Prosedural Operasional Percepatan Penurunan
Stunting
Tugas (Satgas) Program Percepatan Penurunan Stunting
Kabupaten/Kota, Satgas Teknis Percepatan Penurunan Stunting Empat Pasti:
(Penyuluh KB/PLKB dan/atau TPK). (1) Memastikan semua sasaran terdata,
Agenda Pembahasan : (2) Memastikan semua sasaran memperolah pelayanan,
1 (3) Memastikan semua sasaran memanfaatkan intervensi dari pelayanan, dan
1. Verifikasi data kasus dan data sasaran risiko Stunting di tingkat (4) Memastikan semua pelaksanaan dan pendampingan tercatat dan terlaporkan.
desa/kelurahan dan kecamatan, Metode:
2. Monitoring dan evaluasi berkala pelaksanaan Standar
• Minilok diinisiasi dan dipimpin oleh camat dan wajib
Operasional Pelayanan pendampingan keluarga berisiko
dihadiri oleh kepala atau unsur dari FKTP/FKRTL (Fasilitas
Stunting, 4
3. Monitoring dan evaluasi mekanisme pelaksanaan pencatatan Kesehatan Tingkat Pertama/Fasilitas Kesehatan Rujukan
dan pelaporan Pendampingan Keluarga, Tingkat Lanjutan)
4. Pelaksanaan pembinaan Tim Pendamping Keluarga yang • tatap muka/pertemuan virtual;
2 • Anggaran: BOKB
terlatih,
5. Pelaksanaan inventarisasi sarana dan prasarana pendampingan Output:
keluarga berisiko Stunting (alat ukur, metode, aplikasi Frekuensi: Paling sedikit dilaksanakan 1 bulan • Laporan pelaksanaan 3 (tiga) Standar dan 4 (empat) PASTI,
penunjang, dsb); sekali atau sewaktu-waktu • Verifikasi dan Validasi data kasus Stunting dan keluarga berisiko
6. Menentukan kasus yang layak diaudit dan ditatalaksana di
Stunting,
tingkat kabupaten/kota. Tempat: Puskesmas, Kantor Camat, tempat lainnya • Daftar rencana kerja dan target yang akan dilakukan dalam
7. Pembahasan hambatan dan tantangan pelayanan
rangka pengawalan dan evaluasi pelaksanaan pendampingan
pendampingan keluarga berisiko Stunting.
keluarga dan pembinaan tim pendamping keluarga.
8. Penyusunan rencana tindak lanjut pelaksanaan pencegahan
Kasus Stunting lintas sektor dan lintas pihak.
MINI LOKAKARYA (MINILOK) - lanjutan
Teknis Pelaksanaan :
A. Kepala FKTP/FKRTL menyampaikan pelaksanaan pencegahan Stunting B. Penyuluh KB/PLKB memberikan laporan pelaksanaan pendampingan
antara lain: keluarga Berisiko :
1. Pemeriksaaan kesehatan calon pengantin, 1. Jumlah sasaran keluarga berisiko Stunting menurut sasaran,
2. Pemeriksaan kesehatan ibu hamil dan masa nifas, 2. Pelaksanaan pendampingan oleh Tim Pendamping Keluarga, baik
3. Pemeriksaan kasus rujukan anak berisiko tinggi Stunting, penyuluhan, rujukan maupun pemberian bantuan kepada sasaran
4. Pelaksanaan Posyandu dan hasilnya; Percepatan Penurunan Stunting (catin, ibu hamil dan ibu menyusui,
5. Pemberiaan tablet tambah darah, vitamin, pemberian bantuan baduta dan balita).
makanan tambahan dan pelayanan lain, termasuk pemberian edukasi 3. Target dan capaian pelaksanan Program Bangga Kencana
kesehatan lingkungan; 1 pendukung Percepatan Penurunan Stunting (penyuluhan dan
6. Pelaksanaan pembinaan kepada kader di masyarakat, terutama Tim pelayanan kontrasepsi, penggerakan kelompok kegiatan Bina
Pendamping Keluarga; Keluarga);
7. Kasus kejadian Stunting, 4. Pelaksanaan pembinaan kepada Tim Pendamping Keluarga dan
8. Sarana dan prasarana pendukung pelayanan pencegahan Stunting; kader oleh penyuluh di tingkat desa.
9. Hambatan dan tantangan pelaksanaan pelayanan kepada keluarga 4
5. Hambatan dan Tantangan dalam pelaksanaan pendampingan dan
berisiko Stunting ; Percepatan Penurunan Stunting.
10.Pemberian materi penguatan tentang komposisi makanan bagi ibu
2
hamil, pemantauan tumbuh kembang bayi dan balita, ASI Eklusif dan
MPASI.
5
Mini Lokakarya (Minilok) Dalam Mekanisme Audit Kasus Stunting
3
1
5
RAPAT KOORDINASI TINGKAT KECAMATAN (RAKORCAM)
Rakorcam adalah rapat rutin pengendalian program dan kegiatan Percepatan Penurunan Stunting dan Program Pembangunan
lainya di tingkat kecamatan diselenggarakan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dengan melibatkan lintas sektor dan
pemangku kepentingan lainnya agar penyelenggaraan percepatan penurunan Stunting terlaksana secara efektif, efisien,
konvergen dan terintegrasi.
Peserta: Metode:
Pengarah TPPS: (TPPS Kab/Kota, Danramil dan Kapolsek), Pelaksana • Diinisiasi oleh Ketua TPPS/Camat;
TPPS : (Camat, Kepala Puskesmas, Ka. UPT KB/Koordinator Penyuluh • Tatap muka/virtual meeting dan dapat disatukan dgn kegiatan
KB, Bidang TPPS Kecamatan : Ketua IBI, Bidan, Tenaga Gizi, Tenaga koordinasi Tk. Kecamatan;
Kesehatan Lingkungan Puskesmas, Kader Posyandu, Ketua TP. PKK 3
• Anggaran: APBD dan/atau sumber lain;
Kecamatan, Penyuluh KB/PLKB, fasilitator PKM, Sekretaris Camat, 1
Penyuluh KB/PLKB, koordinator Statistik Kecamatan, Petugas Data
Output:
Kecamatan dan Pemangku kepentingan.
• Laporan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi proses capaian
(*) menyesuaikan SK TPPS Tingkat Kecamatan program dan kegiatan Percepatan Penurunan Stunting di tingkat
kecamatan;
4 • Tersedianya kesepakatan dan rencana teknis pelaksanaan
Materi Pembahasan:
program dan kegiatan Percepatan Penurunan Stunting antara
1. Evaluasi pelaksanaan PPS tingkat desa dan kecamatan; para pemangku kepentingan dan mitra strategis di tingkat
2. Pelaksanaan penggerakan dan pendampingan lapangan; 2 kecamatan.
3. Pendampingan perencanaan alokasi dana desa/kelurahan • Meningkatnya pemahaman pelaksana teknis kegiatan
untuk PPS; Percepatan Penurunan Stunting.
4. Pelaksanaan kemitraan dalam PPS;
5. Pelaksanaan penyediaan data penyelenggaraan PPS di tingkat 5
Frekuensi: Rakorcam Rutin: Paling sedikit
kecamatan; dan, dilaksanakan 1 bulan sekali Rakorcam juga merupakan forum
Rembuk Stunting: 2 kali setahun/sewaktu-waktu jika
6. Penyelesaian kendala dan menyepakati tindak lanjut
diperlukan.
rembuk Stunting di tingkat kecamatan
penyelesaian kendala di tingkat kecamatan dan dengan meibatan lintas sektor dan
Tempat: Balai penyuluhan, kantor camat atau tempat
desa/kelurahan; lain. pihak lainnya
RAPAT KOORDINASI TINGKAT KECAMATAN (RAKORCAM) - Lanjutan
Tekhnis Pelaksanaan :
4. Penutup
5
Kegiatan Mekanisme
Operasional Tingkat
Desa/Kelurahan
RAPAT KOORDINASI TINGKAT DESA/KELURAHAN (RAKORDES/KEL)
Rakordes/kel adalah pertemuan pengendalian program dan kegiatan PPS serta program pembangunan lainya di tingkat
desa/kelurahan yang merupakan rapat rutin yang diselenggarakan oleh TPPS Tingkat desa/kelurahan yang dipimpin oleh kepala
desa atau ketua pelaksana TPPS dalam penyelenggaraan PPS yang efektif, efisien, konvergen dan terintegrasi dengan
melibatkan lintas sektor di tingkat desa/kelurahan.
Metode:
Peserta: • Diinisiasi oleh Kepala Desa/lurah atau Ketua TPPS;
Pengarah: TPPS (TPPS Kab/kota, kades/lurah), Pelaksana TPPS (TP. PKK • Tatap muka/virtual meeting dan dapat disatukan dengan
desa, Sekretaris desa/kelurahan), PPKBD, Bidang TPPS :(bidan/Penyuluh kegiatan koordinasi Tk. Desa/kelurahan lainnya;
3
KB/PLKB, Ketua Pokja IV TP. PKK, KPM/Sub PPKBD/Koordinator Posyandu) • Anggaran: APBDes/kel, APBD dan/atau sumber lain
dan pemangku kepentingan terkait. 1
(*) menyesuaikan
SK TPPS Desa/Kelurahan dan dapat melibatkan para Output:
pemangku kepentingan terkait, seperti LSM, akademisi, swasta sesuai 1. Laporan pelaksanaan kegiatan Stunting di tingkat dusun/RW dan
kebutuhan. RT
2. Rencana teknis pelaksanaan program dan kegiatan Percepatan
Materi Pembahasan : 4 Penurunan Stunting antara para pemangku kepentingan dan
mitra strategis di tingkat desa/kelurahan.
1. Penggerakan dan Pendampingan Keluarga beresiko stunting.
3. Meningkatnya pemahaman pelaksana teknis kegiatan
2. Kemitraan dalam Percepatan Penurunan Stunting 2 Percepatan Penurunan Stunting;
3. Paket layanan dasar di desa/Kelurahan
4. Penyediaan Data Stunting
5
Frekuensi: Rakordes/kel Rutin: Paling sedikit Rakordes/kel juga merupakan forum
dilaksanakan 1 bulan sekali rembuk Stunting di tkesa/kel dengan
Rembuk Stunting: paling sedikit 1 kali
setahun/sewaktu-waktu jika diperlukan
melibatan lintas sektor dan pihak
Tempat: Kantor desa/kelurahan atau tempat lain lainnya.
RAPAT KOORDINASI TINGKAT DESA/KELURAHAN (RAKORDES/KEL)
Tekhnis Pelaksanaan :
1 3
MASA
CALON PENGANTIN PASANGAN USIA SUBUR
KEHAMILAN
1. Pendampingan skrining awal.
1. Skrining kelayakan menikah 1. Skrining kelayakan calon ibu hamil. 2. Pendampingan ketat kehamilan
3 bulan sebelum hari H. 2. Pendampingan dan pelayanan kontrasepsi risiko stunting dan patologis.
untuk menunda kehamilan. 3. Pendampingan kehamilan sehat.
2. Pendampingan ketat bagi 3. Penajaman Promosi, KIE dan Komunikasi 4. Pendampingan janin terindikasi
catin tidak lolos skrining. Antar Pribadi/Konseling. risiko stunting.
5. Deteksi dini setiap penyulit.
Pembinaan dan pengembangan mekanisme operasional • Pemantauan dan evaluasi mekanisme operasional penggerakan
penggerakan dalam percepatan penurunan angka Stunting dalam percepatan penurunan angka Stunting di lini lapangan
di lini lapangan dilakukan secara berjenjang mulai dari pusat,
provinsi hingga kabupaten/kota melalui Tim Percepatan dilaksanakan secara rutin dan bersinambungan. Kegiatan
Penurunan Stunting (TPPS), agar penyelenggaraan Program pemantauan dilakukan untuk mengetahui secara keseluruhan
Percepatan Penurunan Stunting dapat semakin selaras, penyelenggaraan penggerakan di lini lapangan dan dampaknya
bersinergi dan konvergen pada pelaksanaan intervensi dalam percepatan penurunan Stunting. Kegiatan pemantauan
kepada kelompok-kelompok sasaran Percepatan Penurunan dan evaluasi bertautan dengan sistem pemantauan dan evaluasi
Stunting melalui pelaksanaan mekanisme operasional yang percepatan penurunan Stunting dan sistem pemantauan dan
konsisten dan berkesinambungan. evaluasi sektor atau pihak pengampu.
24
Terimakasih