Anda di halaman 1dari 29

ANALISI SITUASI KABUPATEN BULUKUMBA

I. PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
5 Pilar dalam Strategi Nasional Penurunan Stunting
1. Peningkatan komitmen dan visi kepemimpinan di
kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah provinsi,
Pemerintah Daerah kabupaten kota, dan Pemerintah Desa;
2. Peningkatan komunikasi perubahan perilaku dan
pemberdayaan masyarakat;
3. Peningkatan konvergensi Intervensi Spesifik dan Intervensi
Sensitif di kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah
provinsi, Pemerintah Daerah kabupaten/kota, dan
Pemerintah Desa;
4. Peningkatan ketahanan pangan dan gizi pada tingkat
individu, keluarga, dan masyarakat; dan
5. penguatan dan pengembangan sistem, data, informasi, riset,
dan inovasi.

Perguruan tinggi melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi dapat mendukung pelaksanaan
5 Pilar Stranas Penurunan Stunting
TUJUAN PENDAMPINGAN
Tujuan Umum
Terlaksananya Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam mendukung percepatan penurunan stunting berbasis keluarga

Tujuan Khusus
1. Melakukan penguatan dalam upaya konvergensi perencanaan dan penganggaran percepatan penurunan stunting
pada pemerintah daerah kabupaten dan kota bersama pemangku kepentingan yang berkesinambungan;
2. Melakukan penguatan sistem manajemen data dan informasi percepatan penurunan stunting pada pemerintah
daerah kabupaten dan kota;
3. Melakukan penguatan kelembagaan dan mekanisme pelaksanaan program dan kegiatan percepatan penurunan
stunting pada pemerintah daerah kabupaten dan kota;
4. Mendorong partisipasi aktif mahasiswa dalam percepatan penurunan stunting antara lain melalui kegiatan Merdeka
Belajar Kampus Merdeka (MBKM), KKN Tematik, dan pengabdian masyarakat lainnya yang ditetapkan oleh
perguruan tinggi;
5. Melakukan penguatan mekanisme pemantauan, evaluasi, dan pelaporan percepatan penurunan stunting pada
pemerintah daerah kabupaten dan kota;
6. Melakukan penguatan regulasi/kebijakan strategis yang dibutuhkan untuk percepatan penurunan stunting pada
pemerintah daerah kabupaten dan kota;
7. Menyediakan platform knowledge management praktik baik; dan
8. Melakukan kerja sama dalam skema matching fund atau matching program
KONSEP PENDAMPINGAN
Pilar 1 Pilar 2
1. Melakukan penguatan sistem
pemantauan dan evaluasi terpadu
percepatan penurunan Stunting;
2. Mengembangkan sistem data dan
Pilar 5 : Penguatan
informasi terpadu;
dan pengembangan
sistem, data, 3. Melakukan penguatan riset dan inovasi
informasi,riset, dan serta pengembangan pemanfaatan
inovasi;
hasil riset dan inovasi.
4. Mengembangkan sistem pengelolaan
pengetahuan.
Pilar 3 Pilar 4
PELAKSANAAN INTERVENSI PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
MELALUI TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI

Inovasi
Pendidikan Penelitian

Prevelensi
Perguruan Stunting
Tinggi Turun

Pengabdian Tenaga
Pada Terampil dan
Masyarakat Tenaga Ahli
RUANG LINGKUP

1. Penguatan dalam upaya konvergensi perencanaan dan penganggaran percepatan penurunan


stunting.
2. Penguatan regulasi/kebijakan strategis yang dibutuhkan berdasarkan evidenced based untuk
percepatan penurunan stunting di daerah.
3. Penguatan dalam pemaduan sistem manajemen data dan informasi percepatan penurunan stunting.
4. Penguatan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan percepatan penurunan stunting.
5. Mendorong partisipasi aktif mahasiswa dalam percepatan penurunan stunting melalui program
Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

6. Penyediaan platform knowledge management praktik baik.


AKTIVITAS KEGIATAN
mengembangkan rekomendasi kebijakan,
program dan kegiatan untuk mengatasi
permasalahan dalam rangka percepatan
penurunan stunting di wilayah pendampingan

mengembangkan kerjasama program Merdeka


Perguruan Tinggi
Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dalam rangka
berkolaborasi dengan
percepatan penurunan stunting diwilayah
BKKBN
pendampingan.
membuat digital campaign dan fundraising untuk
mendukung kegiatannya dalam memberikan
dampak nyata terhadap percepatan penurunan
stunting di wilayah pendampingan.
Sasaran dan Indikator Percepatan Penurunan Stunting
(Lampiran A Perpres 72/2021)

 9 Indikator  11 Indikator

BKKBN KEMENKES
KEMEN PUPR KEMENSOS
III. PENGORGANISASIAN
PELAKSANAAN
PENGORGANISASIAN
Kepala BKKBN
Dirjen DIKTI

Deputi Bidang Pengendalian Penduduk


Forum Rektor Indonesia
Deputi Bidang Advokasi dan KIE

Direktur Perencanaan Pengendalian Penduduk


(Koordinator Pelaksana) Tim Pendamping

1. Direktur Pemaduan Kebijakan Pengendalian Penduduk


2. Direktur Kerja Sama Pendidikan Kependudukan
3. Direktur Analisis Dampak Kependudukan
4. Direktur Bina Penggerakan Lini Lapangan
5. Direktur Teknologi Informasi dan Data
6. Direktur Pelaporan dan Statistik

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Tim Pelaksana Provinsi

Tim Pelaksana Kab/Kota


PEMBAGIAN TUGAS
RUANG LINGKUP
RUANG LINGKUP
Bulan
No. PILAR Kegiatan Agu
April Mei Juni Juli st Sept Okt Nov Des
1 Peningkatan Analisis Kelembagaan dan
Komitmen dan 1 Pengorganisasian layanan konvergensi
Kepemimpinan stunting di Desa
Pemerintah Telaah Perencanaan dan Penganggran
Desa/Keluraha 2 Aksi Konvergensi
n
Telaah manajemen data Aksi
3 Konvergensi percepatan penurunan
stunting di desa lokus
Semiloka Model Pendampingan,
4 Pengembangn buku pedoman

5 Pengembangan Buku Pedoman


Pelatihan TOT
Pembekalan Mahasiswa
6 Pendampingan PT ( Mahasiswa)
Knowlage manajemen dan kajian serta
7 pengembangan kebijakan
RUANG LINGKUP
Bulan
No. PILAR Kegiatan Agu
April Mei Juni Juli st Sept Okt Nov Des
2. Penguatan dan telaah jangkauan, validasi dan pemutakhiran data
Pengembangan 1. keluarga risiko stunting di desa
Sistem, Data,
Informasi, Riset Pendampingan manajemen data keluarga
2. berisiko stunting oleh PT/Mahasiswa

5 Penyelenggaraan Rumah Dataku

6 Penyelenggaraan Rumah desa sehat

3. Komunikasi Telaah Perilaku keluarga terhadap konvergensi


Perubahan Perilaku 1 layanan spesifik dan sensitif di Desa
dan Pemberdayaan
Masyarakat dalam Lokakarya Pengembangan Pedoman KPP
hal peningkatan stunting di desa
cakupan layanan
aksi konvergensi 2 Pengembangan Buku Pedoman
percepatan
penurunan stunting Pelatihan TOT
berbasis keluarga Pengabdian Masyarakat Dosen dalam KPP
stunting di desa
3
RUANG LINGKUP
Bulan
No. PILAR Kegiatan
Apri Jun Agu Sep
l Mei i Juli st t Okt Nov Des
4. Konvergensi intervensi Analisis Cakupan Layanan spesifik
Spesifik dan Sensitif, 1 Konvergensi stunting di Desa
melalui pendekatan
Kampung Keluarga
Berkualitas Pendampingan PT terhadap
Cakupan Layanan spsifik dan sensitif
2 Konvergensi stunting di Desa

5. Ketahanan Pangan Pengembangan pengelolaan


Keluarga, dan 1 DASHAT berbasis pangan dan
Masyarakat melalui teknologi lokal
optimalisasi
permanfaatan bahan Pengembangan Buku Pedoman
pangan lokal
Pelatihan TOT
2
Pengabdian Masyarakat Dosen
dalam DASHAT stunting di desa
Bagan Pengembangan Pendampingan PT Percepatan Penurunan Stunting Desa
Oleh Mahasiswa (Praktek Belajar Lapangan, Magang, atau KKN tematik berkelanjutan)

Analisis Kelembagaan dan Telaah Perencanaan dan


Pengorganisasian layanan Penganggran Aksi Konvergensi
konvergensi stunting di Desa percepatan penurunan stunting di
lokus Pendampingan desa lokus Pendampingan

Analisis Cakupan Layanan aksi Telaah Manajemen Data Keluarga


spesifik dan sensitif di desa lokus risiko dalam PPs di Desa
Pendampingan percepatan penurunan stunting di
desa lokus Pendampingan

Semiloka Model Pendampingan Mahasiswa PT tentang konvergensi PPS Stunting
melalui pendekatan keluarga di tingkat desa,sesuai kondisi obyektif di desa

Pengembangan Buku Pedoman Pendampingan PT terhadap Kelembagaan,
Perencanaan dan Penganggaran

Fasilitator Propinsi Pelatihan TOT Dosen pendamping Mahasiswa

Pembekalan Mahasiswa Pendamping oleh dosen pembimbing

Monev oleh dosen Pelaksanaan Pendampingan Oleh Mahasiswa (Praktek Belajar Lapang, KKN
Pembimbing Tematik

Pelaporan pelaksanaan Pendampingan (kemajuan dan Final)
Bagan Pengembangan Pendampingan PT Percepatan Penurunan Stunting Desa
Oleh Pengabdian Masyarakat Dosen dengan Tema KPP PPS dan Pengembangan DASHAT di Desa

Analisis Pesan Kunci dan Telaah Pangan dan


Media KPP berbasis teknologi Lokal dalam
keluarga di Desa Lokus Pengembangan DASHAT
berbasis kondisi lokal


Semiloka Model Pegabdian Masyarakat PT tentang konvergensi
PPS Stunting melalui pendekatan keluarga di tingkat desa,sesuai
kondisi obyektif di desa

Pengembangan Buku Pedoman Pengabdian Masyarakat Dosen
PT terhadap Kelembagaan, Perencanaan dan Penganggaran


Fasilitator Propinsi Pelatihan TOT Pengabdian Masyarakat Dosen di desa lokus

Sosialisasi Pengabdian Masyarakt Dosen dalam PPS di desa
lokus

Monev oleh PIC
Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat oleh dosen
Kabupaten

Pelaporan pelaksanaan Pengabdian Masyarakat
Dosen(kemajuan dan Final)
Luaran dan IKU Pendampingan PT Percepatan Penurunan Stunting Desa
Oleh Pengabdian Masyarakat Dosen dengan Tema KPP PPS dan Pengembangan DASHAT di Desa

No. Luaran Indikator Kinerja Utama (IKU) Terkait


1 Buku Pedoman Pendampingan tersedianya Buku Pedoman Pendampingan PPS untuk
PT di desa MBKM mahasiswa dan Pengabdian Masyarakat bagi Dosen
untu Pendampingan stunting di Desa
2 Perencanaan dan Penganggaran Perencanaan dan Penganggran stunting masuk dalam
stunting di desa prioritas rencana pembangunan di desa

3 Manajemen Data keluarga risiko 4 pasti 100% (pasti sasaran, pasti jangkauan, pasti layanan,
Stunting di Desa dan Pasti Pelaporan)
4 Jangkau layanan aksi spesifik terlaksananya target sasaran percepatan penurunan stunting
dan sensitif sesuai dengan target Nasional
5 Pelaksanaan KPP berbasis Terlaksanakan KPP berbasis keluarga di desa lokus
keluarga Pendampingan
6 Terselenggaranya DASHAT di Dikembangkannya DASHAT berbasis pangan dan teknologi
desa lokal di desa lokus pendampingan
7 Knowledge Management hasil dari action learning Research dituliskan dalam Policy
Brief atau Publikasi artikel Ilmiah
Target Pendampingan PT Percepatan Penurunan Stunting Desa

No. Luaran Target Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Terkait Target Capaian IKU
1 Buku Pedoman Pendampingan PT dikembangkannya Buku Pedoman tersedianya Buku Pedoman Tersedianya Buku Pedoman Pemdampingan
di desa Pendampingan PPS untuk MBKM Pendampingan PPS untuk MBKM PPS di desa
mahasiswa dan Pengabdian mahasiswa dan Pengabdian Untuk MBKM Mahasiswa d Desa: 1. Buku
Masyarakat untuk Pendampingan Masyarakat bagi Dosen untu Pedoman Program Percepatan Penurunan
Stuntin Desa di sendi desa untuk Pendampingan stunting di Desa Stunting di Desa; 2. Buku Pedoman
Pendampingan MBKM Pendampingan
Percepatan Penurunan Sunting di Desa
Untuk Pengabdian Masyarakat Bagi Dosen PT
: 1. Buku Pedoman KPP berbasis Keluarga di
Desa; 2. Buku Pedoman DASHAT berbasis
pangan dan teknologi lokal
2 Perencanaan dan Penganggaran Perencanaan dan Penganggaran Perencanaan dan Penganggran Perencanaan dan Penganggran stunting
stunting di desa stunting di desa terlaksana melalui stunting masuk dalam prioritas masuk dalam prioritas rencana pembangunan
rembuk sesuai jadwal perencanaan rencana pembangunan di desa di 10 lokus desa wilayah pendampigan yang
pembangunan di desa tepat program, tepat waktu dan tepat sasaran
3 Manajemen Data keluarga risiko Manajemen data keluarga berisiko, 4 pasti 100% (pasti sasaran, pasti di 10 desa lokus 100 %: sasaran keluarga
Stunting di Desa menjangkau semua sasaran, valid dan jangkauan, pasti layanan, dan Pasti berisiko terpantau, 100 % menjangkau layanan
termutakhirkan Pelaporan) stunting, 100% mendapat layanan stunting,
100$ tercatat dan terlaporkan dalam
menajemen data stunting
4 Jangkau layanan aksi spesifik dan tercapai indikator percepatan terlaksananya target sasaran tercapainya Persentasi target nasional sasaran
sensitif penurunan stunting percepatan penurunan stunting percepatan penurunan stunting pada 10 desa
sesuai dengan target Nasional lokus pendampingan
5 Pelaksanaan KPP berbasis Dikembangkannya KPP berbasis Terlaksanakan KPP berbasis Disetiap Desa lokus dilakukan minimal 1 dalam
keluarga keluarga di desa lokus pendampingan keluarga di desa lokus 3 bulan ada program pengabdian masyarakat
Pendampingan dosen PT dalam bentuk KPP
6 Terselenggaranya DASHAT di desa Dikembangkannya DASHAT berbasis Dikembangkannya DASHAT Disetiap desa lokus terlaksana minimal 1
pangan dan teknologi lokal di desa berbasis pangan dan teknologi lokal program DASHAT yang difasilitasi melalui
lokus pendampingan di desa lokus pendampingan Pendampingan
7 Knowledge Management Terlaksananya action learning research hasil dari action learning Research setiap kabupaten pendampingan melakukan
pembelajaran dari pendampingan dituliskan dalam Policy Brief atau action learning Research, yang melahirkan
Publikasi artikel Ilmiah minimal 1 policy paper atau publikasi artikel
ilmiah
IV. MEKANISME
PELAKSANAAN
TAHAPAN PELAKSANAAN
No Kegiatan Output Jadwal Kegiatan
1 Penyusunan perencanaan Penyusunan dan penyepakatan rencana kerja pendampingan Maret
pendampingan tingkat prov, kab dan kota
2 Pengumpulan data dan informasi Tersedianya data dan informasi sebagai bahan analisis situasi Maret
3 Penyusunan analisis situasi Tersedianya draft analisis situasi tingkat provinsi dan kabupaten Maret – April
dan kota dan umpan balik dan reviu terhadap draft analisis
Pembahasan draft analisis situasi
situasi
Minggu III – IV April (Tentatif)
4 Uji petik data dan informasi pelaksanaan Memastikan validitas dan realibitas data dan informasi April - Mei
kegiatan PPS tingkat provinsi, kabupaten pelaksanaan kegiatan PPS tingkat provinsi, kabupaten dan kota
dan kota
5 Diseminasi analisis situasi Memberikan masukan dan rekomendasi kebijakan percepatan Mei
penurunan stunting kepada stakeholder tingkat provinsi,
kabupaten dan kota
6 Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Laporan pemantauan dan evaluasi Juni
rekomendasi kebijakan
7 Penyusunan laporan akhir Tersedianya draft laporan akhir tingkat provinsi dan kabupaten Juli
dan kota dan umpan balik dan reviu terhadap draft analisis
Pembahasan draft laporan akhir
situasi
Minggu III – IV Juli
8 Diseminasi laporan akhir Menginformasikan capaian hasil pendampingan dan tantangan Agustus
serta hambatan dalam pelaksanaan kebijakan percepatan
penurunan stunting
9 Seminar Nasional hasil pelaksanaan Penyajian hasil pelaksanaan pendampingan Perguruan Tinggi September
pendampingan dan diseminasi praktik baik
KELUARAN KEGIATAN PENDAMPINGAN
PERGURUAN TINGGI

1. Analisis situasi
Tim Pelaksana Provinsi dan Tim Pelaksana Kabupaten dan Kota melakukan
analisis situasi (termasuk rekomendasi kebijakan pada tahun berjalan) dengan
menggunakan data yang tersedia di kabupaten dan kota

2. Laporan Akhir
Laporan akhir merupakan evaluasi akhir dari pelaksanaan kebijakan
percepatan penurunan stunting (termasuk rekomendasi kebijakan untuk tahun
berikutnya) berdasarkan pendampingan Perguruan Tinggi ke pemerintah
provinsi, kabupaten dan kota
V. MONITORING DAN
EVALUASI
MONITORING & EVALUASI

M • Pemantauan pelaksanaan
E • Tim pelaksana pendampingan
O kegiatan pendampingan perguruan tinggi menyusun dan
N dilakukan pada setiap V menyampaikan laporan kepada Deputi
tahapannya. A Bidang Pengendalian Penduduk cq.
I • Pelaksanaan pendampingan Koordinator Pelaksana.
T dapat memberikan manfaat
L • Laporan pelaksanaan pendampingan
O kepada pemerintah daerah U perguruan tinggi menjadi bahan
kabupaten dan kota. penyusunan ringkasan eksekutif
R A praktik baik proses pendampingan
• Evaluasi dilakukan atas
I capaian output kegiatan dan S oleh Tim Pendamping sebagai materi

N laporan pendampingan. I advokasi upaya percepatan


penurunan stunting
G
SASARAN WILAYAH PENDAMPINGAN PERGURUAN TINGGI

TAHUN TAHUN
2022 2023

Provinsi Kabupaten/Kota Provinsi Kabupaten/Kota


33* 318 33* 514
PEMBIAYAAN KEGIATAN TA 2022
S UBT O T AL
S UBT O T AL T O T AL
ALOKASI
ANG G AR AN ANG G AR AN
ANG G AR AN
KAB/ OPERASIO NAL OPER ASIO N AL
NO PROVINSI PR OV OPERASIO NAL
K O T A U N T U K TIM PENDAM PI NG A N
U N T U K TIM
PELAKSANA PE R G UR U A N
PELAKSANA
PROVINSI TINGGI
KAB/K O T A
1
2
Aceh
Sumat er a Utara
1
1
19
25
Rp27,100,000
Rp32,500,000
Rp142,500,00
Rp187,500,00
0
0
Rp169,600,00
Rp220,000,00
0
0
Catatan:
3 Sumat er a Barat 1 9 Rp18,100,000 Rp67,500,00 0 Rp85,600,00 0
4 Riau 1 4 Rp13,600,000 Rp30,000,00 0 Rp43,600,00 0 A. Kegiatan utama : desk study
5 Kepu l a u a n Riau 1 3 Rp12,700,000 Rp22,500,00 0 Rp35,200,00 0
6 B a n g k a Belit ung 1 3 Rp12,700,000 Rp22,500,00 0 Rp35,200,00 0 B. Pembayaran untuk operasional
7 Jambi 1 3 Rp12,700,000 Rp22,500,00 0 Rp35,200,00 0
8 Sumat er a Selatan 1 10 Rp19,000,000 Rp75,000,00 0 Rp94,000,00 0 pendampingan perguruan tinggi
9 Bengkulu 1 6 Rp15,400,000 Rp45,000,00 0 Rp60,400,00 0
10 Lampung 1 3 Rp12,700,000 Rp22,500,00 0 Rp35,200,00 0 melalui honor narasumber dalam
11 Banten 1 5 Rp14,500,000 Rp37,500,00 0 Rp52,000,00 0
12 DKI Jakarta 1 2 Rp11,800,000 Rp15,000,00 0 Rp26,800,00 0 empat (4) kali pertemuan :
13
14
J a w a Barat
J awa Tengah
1
1
11
14
Rp19,900,000
Rp22,600,000
Rp82,500,00
Rp105,000,00
0
0
Rp102,400,00
Rp127,600,00
0
0
1. Pembahasan draft analisis
15
16
Yogyakarta
J a w a Timur
1
1
3
18
Rp12,700,000
Rp26,200,000
Rp22,500,00
Rp135,000,00
0
0
Rp35,200,00
Rp161,200,00
0
0
situasi;
17 Bali 1 2 Rp11,800,000 Rp15,000,00 0 Rp26,800,00 0 2. Diseminasi analisis situasi,
18 NTB 1 10 Rp19,000,000 Rp75,000,00 0 Rp94,000,00 0
19 NTT 1 21 Rp28,900,000 Rp157,500,00 0 Rp186,400,00 0 3. Pembahasan draft laporan akhir,
20 Kalimantan Barat 1 11 Rp19,900,000 Rp82,500,00 0 Rp102,400,00 0
21 Kalimantan T engah 1 10 Rp19,000,000 Rp75,000,00 0 Rp94,000,00 0 dan
22 Kalimantan Timur 1 7 Rp16,300,000 Rp52,500,00 0 Rp68,800,00 0
23 Kalimantan Selatan 1 10 Rp19,000,000 Rp75,000,00 0 Rp94,000,00 0 4. Diseminasi laporan akhir
24 Kalimantan Utara 1 3 Rp12,700,000 Rp22,500,00 0 Rp35,200,00 0
25 Sulawes i Utara 1 4 Rp13,600,000 Rp30,000,00 0 Rp43,600,00 0 C. Pembiayaan per provinsi
26 Sulawes i T engah 1 10 Rp19,000,000 Rp75,000,00 0 Rp94,000,00 0
27 Gorontalo 1 6 Rp15,400,000 Rp45,000,00 0 Rp60,400,00 0 menyesuaikan dengan koordinasi
28 Sulawes i Barat 1 6 Rp15,400,000 Rp45,000,00 0 Rp60,400,00 0
29 Sulawes i Selatan 1 18 Rp26,200,000 Rp135,000,00 0 Rp161,200,00 0 dari dinamika perubahan jumlah
30 Sulawes i Tenggara 1 12 Rp20,800,000 Rp90,000,00 0 Rp110,800,00 0
31 Maluku 1 8 Rp17,200,000 Rp60,000,00 0 Rp77,200,00 0
target kab/kota per provinsi
32 Maluku Utara 1 8 Rp17,200,000 Rp60,000,00 0 Rp77,200,00 0
33 Papua 1 25 Rp32,500,000 Rp187,500,00 0 Rp220,000,00 0
34 P ap u a Barat 1 9 Rp18,100,000 Rp67,500,00 0 Rp85,600,00 0
T O T AL 34 318 Rp626,200,000 Rp2,385,000,000 Rp3,011,200,00 0
TINDAK LANJUT KICK-OFF MEETING
• Tim Pelaksana Tingkat Provinsi :
a. menyusun rencana kerja pendampingan di wilayahnya masing-masing
bersama dengan Tim Pelaksana Tingkat Kabupaten/Kota.
b. berkoordinasi dengan Perwakilan BKKBN Provinsi terkait rencana kerja
pendampingan di wilayahnya.
• Tim Pelaksana Provinsi dan Kabupaten/Kota:
 melaksanakan pendampingan sesuai dengan rencana kerja yang telah
disusun.
 Bersama-sama Pemda kab/kota, menentukan Desa Prioritas
• Perwakilan BKKBN Provinsi memfasilitasi pelaksanaan pendampingan
perguruan tinggi di wilayahnya masing-masing sesuai dengan sumber daya
yang tersedia.
“TERIMA KASIH”
BERSAMA KITA BISA
BERSINERGI BAGI BANGSA

Anda mungkin juga menyukai