TAPANULI TENGAH
PROVINSI SUMATERA UTARA
TAHUN 2020
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
Daftar Isi
Hal.
Daftar Isi 1
Kata Pengantar..............................….................................................... 2
Kompetensi Peserta………………………………………………………………… 3
Tujuan Pelatihan …………………………..…....…..................................... 3
Peserta Pelatihan ………………………….…....…....................................... 4
Jadwal Kegiatan Pelatihan...………………………..................................... 5
Panduan Penggunaan Modul Pelatihan...……………………….................. 5
Matrik Kurikulum Pelatihan ………………………………………....….......... 7
Langkah Fasilitasi Pelatihan (Lesson Plan)
1. Bahaya Stunting dan Strategi Pencegahan Stunting…................... 15
2. Peran Kader Dalam Kegiatan Konvergensi Pencegahan Stunting... 28
3. Fasilitasi Rembuk Stunting Desa..……………………………………… 38
4. Simulasi Pemantauan Layanan dan Penggunaan Scorecard
Pencegahan Stunting di Desa..…………………………......................... 65
5. Simulasi Penyusunan Kegiatan Konvergensi Pencegahan Stunting
Desa..…………………………................................................ 74
6. Penyusunan Rencana Tindak Lanjut Desa..…………………………. 62
1
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
Kata Pengantar
2
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
2. Tujuan Pelatihan
3
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
3. Kader Desa dapat menguraikan tugas-tugasnya dalam memfasilitasi
Rumah Desa Sehat.
4. Kader Desa mampu mensimulasikan proses monitoring layanan
konvergensi stunting.
5. Tersusunnya rencana tindak lanjut bagi setiap Desa untuk memulai
kegiatan konvergensi pencegahan ditahun 2020.
3. Peserta Pelatihan
Peserta pelatihan ini meliputi Kader Desa yang mendapat tugas khusus
memfasilitasi kegiatan konvergensi pencegahan stunting.
Waktu Kegiatan
4
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
Untuk memberikan gambaran secara utuh dan ringkas atas isi modul
pelatihan, maka ditampilkan matrik kurikulum. Selanjutnya, pelatih
diharapkan dapat membaca secara utuh dan seksama atas panduan
fasilitasi. Untuk memudahkan pelatih dalam melakukan fasilitasi, pada
panduan fasilitasi telah disebutkan jenis media yang digunakan pada setiap
langkah fasilitasi. Begitupun dengan media pelatihan yang disediakan dalam
beberapa bentuk, yaitu bahan tayangan dalam bentuk powerpoint, film
pembelajaran, dan lembar kerja berupa tabel dan daftar pertanyaan.
Pada bahan tayangan yang dianggap perlu penjelasan yang lebih detail, telah
diuraikan pula isi dari substansi untuk memudahkan pelatih menyampaikan
penjelasan materi. Sedangkan untuk bahan tayangan yang isinya sudah
cukup jelas tidak disediakan penjelasan lanjutan.
Pelatih dianjurkan untuk menonton film terlebih dahulu yang akan
digunakan dalam pelatihan dan dianjurkan untuk mencoba memutarnya
pada laptop yang akan digunakan untuk presentasi. Hal ini penting, untuk
menghindari salah persepsi atau ketidakmengertian ketika menyajikan atau
memfasilitasi kegiatan belajar.
Pada akhir setiap sesi disediakan kuiz. Hal ini untuk menilai tingkat
pemahaman peserta atas materi yang telah dipelajari. Pelatih disarankan
untuk menyiapkan jawabannya dan menuliskannya pada selembar kertas
atau pada tayangan yang disusulkan sebagai panduan pelatih.
5
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
MATRIK KURIKULUM
PELATIHAN KADER DESA DALAM
PENANGANAN STUNTING
6
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
MATRIK KURIKULUM
PELATIHAN KADER DESA DALAM PENANGANAN STUNTING
7
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
8
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
9
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
10
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
11
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
LANGKAH-LANGKAH FASILITASI
(LESSON PLAN)
12
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
Pokok Bahasan 1
13
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
Pokok Bahasan 1
Metode : 1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Pemutaran film
4. Diskusi pleno
Waktu : 90 menit
14
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
Langkah Fasilitasi
15
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
• 5 paket layanan konvergensi stunting sebagai
paket kegiatan standar bagi Desa dalam
mengembangkan kegiatan pencegahan stunting
• Bentuk-bentuk layanan KIA (kesehatan ibu
dan anak) dalam intervensi spesifik dan
sensitif.
• Bentuk-bentuk kegiatan konseling gizi terpadu
• Bentuk-bentuk kegiatan perlindungan sosial
• Kegiatan sanitasi dan air bersih
• Kegiatan layanan PAUD
16
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
Penjelasan Slide
17
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
Pada gambar, anak yang lebih pendek dapat dikategorikan anak yang
mengalami stunting mengingat sebenarnya usia mereka sama. Anak yang
lebih pendek ketika lahir mengalami gangguan sejak dalam kandungan,
sehingga mengalami ganggungan pertumbuhan.
Mengapa anak tersebut menjadi stunting? Hal ini mungkin dikarenakan
kurang gizi atau mengalami sakit, atau mengalami keduanya. Kekurangan
gizi dapat disebabkan oleh beberapa penyebab, seperti keluarga tidak mampu
membeli atau menyediakan bahan makanan, dan pengolahan makanan yang
tidak tepat.
Jatuh sakit, disebabkan karena mengalami infeksi oleh bakteri, virus, jamur,
atau oleh sebab lainya. Ketika jumlah bakteri dalam jumlah banyak ada di
sekitar kita dapat menyerang tubuh manusia sehingga daya tahan tubuh
kalah. Bakteri dapat berkembang biak dengan cepat di tempat-tempat yang
kotor, lembab, dan becek/basah.
Sumber penyakit biasanya ditularkan melalui air minum, makanan, dan
serangga (lalat, kecoa). Ketika kita sakit, dan tidak mendapatkan pelayanan
yang tepat dan cepat, maka sakit akan berkelanjutan. Kondisi ini dapat
mengarah pada stunting karena selama sakit, akan mengalami gangguan
pertumbuhan.
18
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
Masyarakat sering mempertanyakan, kenapa tinggi dan pendek
dipersoalkan, bukanya ini hal yang biasa kita lihat sehari-hari? Pada
masyarakat agraris di perDesaan, cenderung tidak mempersoalkan tinggi
atau pendek badan, yang penting badannya kuat untuk bekerja di sawah,
ladang, peternakan, dan perkebunan. Ini merupakan tantangan ketika
mengajak masyarakat untuk peduli pada persoalan stunting.
Akibat dari stunting tidak hanya pada persoalan berbadan pendek saja,
namun ada hal yang lebih penting dari hal tersebut, yaitu adanya tingkat
kecerdasan yang lebih rendah sehingga dapat menimbulkan beberapa
permasalahan.
Pada jangka pendek stunting dapat mengakibatkan:
• Terjadinya ganggunan pada perkembangan otak/kecerdasan
• Gangguan pertumbuhan fisik
• Gangguan perkembangan motorik pada bayi, seperti kemampuan
tengkurap, duduk, merangkak, memegang benda, menoleh, menirukan
suara, dll.
Pada jangka panjang stunting dapat mengakibatkan:
• Tingkat kecerdasan rendah
• Prestasi belajar juga rendah
• Rendahnya produktivitas (prestasi kerja)
• Kalah bersaing dalam mencari kerja
• Cenderung gemuk di usia tua sehingga berisiko menderita penyakit
degeneratif (hipertensi, jantung, diabetes, dll).
19
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
20
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
1000 HPK (seribu hari pertama kehidupan) itu adalah masa kehamilan
hingga bayi berumur 2 tahun. Masa kehamilan 270 hari, bayi 0-6 bulan
selama 180 hari dan bayi 6-24 bulan itu selama 550 hari.
Mengapa 1000 HPK itu menjadi sasaran utama pencegahan stunting? Pada
masa kehamilan adalah masa pembentukan janin hingga terbentuk bayi.
Masa kehamilan ini seluruh organ dibentuk termasuk otak. Ketika masa
kehamilan mengalami kekurang gizi dapat mengakibatan proses
pembentukan janin dna organ tubuh terganggu yang memungkinkan dapat
terjadi pembentukan organ yang tidak sempurna.
Sesudah bayi lahir proses pertumbuhan terus berlangsung termasuk
perkembangan otak juga terus terjadi. Organ-organ tubuh mengalami
penambahan volume sehingga bayi tumbuh besar. Perkembangan
kecerdasan dan motorik seperti tengkurap, duduk, berdiri, berbicara terjadi
sangat cepat. Jika pada masa bayi 0-2 tahun mengalami kekurangan gizi dan
sering sakit dapat menganggu pertumbuhannya. Apalagi terjadi dalam waktu
lama atau berbulan-bulan dapat mengakibatkan bayi menjadi stunting.
Setelah umur 2 tahun perkembangan bayi mulai melambat, ketika bayi
ketika umur 0-2 tahun mengalami stunting, maka kondisi ini dapat berlanjut
pada umur selanjutnya setelah 2.
21
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
Paket konvergensi untuk 1000 HPK meliputi kesehatan ibu anak (KIA),
konseling gizi terpadu, perlindungan sosial, air bersih dan sanitasi, serta
PAUD. Untuk ibu hamil tentunya tidak mendapatkan layanan PAUD.
Kelima paket layanan ini wajib tersedia di Desa dan perlu dipastikan semua
ibu hamil dan bayi (0-24 bulan) mendapatkan semua layanan. Kelima paket
layanan ini disediakan dengan maksud untuk mengatasi penyebab stunting:
kekurangan gizi dan penyakit. Kelima paket layanan ini dilaksanakan oleh
banyak pihak seperti bidan, Posyandu, PAUD, dan Pemerintahan Desa.
Layanan KIA, hampir seluruh layanannya dilakukan oleh tenaga kesehatan
(bidan), dibantu oleh kader Posyandu. Konseling gizi terpadu perlu diberikan
kepada keluarga yang memiliki ibu hamil dan bayi, sedangkan konseling gizi
terpadu wajib untuk ibu hamil dan bayi yang mengalami masalah gizi. Hal
ini melibatkan tenaga kesehatan, kader Posyandu, aparat Desa, UPTD
Kesehatan (Puskesmas) dan OPD (organisasi perangkat daerah) lainnya,
seperti Dinas Pertanian, Dinas Peternakan, dll.
Perlindungan sosial yang utama adalah bayi memiliki Akte Kelahiran. Akte
ini merupakan dokumen dasar untuk mendapatkan berbagai layanan
selanjutnya, bantuan sosial, pendidikan, kesehatan, seperti PKH, Kartu
Sehat, Kartu Pintar, Raskin/Rastra, dan lain lain mensyaratkan adanya akte
kelahiran dan Kartu Keluarga/KTP. Berbagai bantuan ini penting untuk
memastikan ibu hamil dan bayi pada keluarga miskin mendapatkan fasilitas
atau bantuan yang semestinya.
Sanitasi dan air bersih yang meliputi air minum, jamban, WC, pengolahan
sampah, pengolahan limbah keluarga, dan kebersihan rumah sehat.
Idealnya, setiap keluarga dapat mengakses air bersih dan sanitasi ini untuk
mencegah supaya tidak jatuh sakit. Keluarga dan tetangga dalam lingkup
dusun perlu bekerjasama untuk menyediakan fasilitas ini dengan dukungan
Desa.
22
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
Pada PAUD, perlu dipastikan terjadi kegiatan parenting (pembelajaran pola
pengasuhan anak) untuk anak usia 06 – 24 bulan. Dalam kegiatan sehari-
hari, PAUD melakukan kegiatan stimulasi tumbuh kembang anak seperti
bermain, bersosialisasi, dan mengenal alam sekitar. Pada kegiatan ini,
bayi/anak dan orang tua terlibat di dalamnya. Sedangkan untuk anak di atas
2 – 6 tahun, anak mengikuti kegiatan pada pendidikan anak usia dini alias
PAUD, yang kurikulumnya disesuaikan dengan tingkat usia dan
perkembangan anak.
23
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
24
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
Pokok Bahasan 2
25
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
Pokok Bahasan 2
Panduan Fasilitasi
26
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
30
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
31
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
Penjelasan Matrik dan Slide
Pada gambar, anak Rasyid yang umurnya lebih muda terlihat lebih tinggi
daripada Opik, karena Opik ketika lahir mengalami BBLR, sehingga
mengalami ganggungan pertumbuhan. Opik dapat dikategorikan anak yang
mengalami stunting.
Mengapa Opik menjadi stunting? Hal ini mungkin dikarenakan kurang gizi
atau mengalami sakit, atau mengalami keduanya. Kekurangan gizi dapat
disebabkan oleh beberapa penyebab, seperti keluarga tidak mampu membeli
atau menyediakan bahan makanan, dan pengolahan makanan yang tidak
tepat.
Tanyakan kepada peserta:
• Jika Opik ini adalah anak Bapak dan Ibu, apa perasaan anda?
• Jika di desa Bapak dan ibu banyak anakn seperti Opik ini, apa
perasaan anda selaku Aparat Pemerintahan Desa?
32
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
Lembar Survei Mawas Diri Desa
Nama Desa :
Lembar “Survey Mawas Diri” Desa ini merupakan alat bantu untuk melihat,
apakah di suatu desa memiliki kemungkinan atau potensi kasus stunting
atau tidak?
Ketika di suatu Desa dijawab ada atau ditemukan kasus dari sekian
pertanyaan yang diberikan, maka hal tersebut mengindikasikan adanya
potensi masalah stunting. Sehingga Desa tersebut perlu mulai merencanakan
program kegiatan pencegahan stunting. Sebaliknya, jika di suatu Desa
dijawab tidak ada atau tidak ditemukan kasus dari sekian pertanyaan yang
diberikan, maka hal tersebut mengindikasikan tidak adanya potensi masalah
stunting.
Halnya di suatu Desa dijawab tidak tahu atas pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan, maka Desa perlu melakukan pendataan lebih mendalam untuk
memperoleh potret sesungguhnya dari desa tersebut.
33
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
34
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
Pokok Bahasan 3
35
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
Pokok Bahasan 3
Waktu : 90 menit
Panduan Fasilitasi
36
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
Jelaskan secara singkat tentang beberapa point
RDS:
• Definisi
• Fungsi RDS
o Koordinasi antar pelaksana layanan
o Fasilitasi Pra Musdes (rembuk stunting)
o Advokasi usulan kegiatan konvergensi
stunting pada RKP dan APB Desa
• Pembentukan dan penetapan
• Kegiatan-kegiatan dalam RDS
• Pengelolaan RDS
37
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
o Diagnostik
o Monitoring
• Perkenalkan atau tunjukan formulir atau alat
bantu kerja yang diperlukan dalam pelaksanaan
tugas.
• Dukungan Kader Desa (KPM) kepada RDS
Beri kesempatan kepada peserta jika ada
pertanyaan.
38
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
3 Ada keluarga yang tidak memiliki
jamban dan air bersih
4 Ada anak belum memiliki akte
kelahiran
5 Ada keluarga miskin tidak
memiliki jaminan sosial (kartu
sehat/subsidi BPJS/kartu PKH)
6 Ada dusun yang Posyandunya
terlalu jauh
7 Banyak anak tidak ikut PAUD
karena lokasinya jauh.
8 Guru PAUD belum mendapatkan
pelatihan
9 Jumlah kader Posyandu kurang
dari 5 orang
10 Bidan Desa adanya di Desa
sebelah dan jaraknya cukup jauh
11 Desa dimusin kemarau kesulitan
air bersih, ada sumber air lokasi
agak jauh
12 Bayi belum umur 6 bulan sudah
diberi makan pisang
13 Kebanyakan warga tidak
mempraktikan cuci tangan
sebelum makan
14 Sekitar rumah becek dan lembab,
karena limbah rumah tangga.
15 Susunan menu rumah tangga,
yang penting kenyang tidak
memperhatikan gizi seimbang
16 Ditemukan ada keluarga yang
memiliki ibu hamil dan bayi
kekurangan makan/ sering
kelaparan karena tidak bisa
membeli bahan makanan.
17 Banyak lahan kosong tidak
dimanfaatkan, tetapi disekitar
lahan kosong banyak keluarga
miskin yang tidak memiliki
pekerjaan.
39
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
untuk 1 tahun, sebaiknya disusun untuk kegiatan
beberapa tahun.
40
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
4. Sumber data ketika Pendataan dapat
dikumpulkan dari mana saja?
5. Kapan waktu melakukan
pemantauan/monitoring layanan?
41
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
42
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
43
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
44
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
Hasil kerja kader (KPM) baik berupa data, hasil diagnostic, dan gagasan
kegiatan diajukan ke forum RDS. Selanjutnya RDS akan menyelenggarakan
rembuk stunting, yang harus dilakukan sebagai pra-musyawarah Desa.
Pada kegiatan rembuk seluruh anggota RDS bersama UPTD kecamatan
membahas dan menyepakati usulan kegiatan konvergensi pencegahan
stunting. Usulan ini akan diajukan pada musyawarah Desa untuk menjadi
bagian dari kegiatan pembangunan Desa dan memperoleh pembiayaan dari
Desa.
45
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
46
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
Kader Desa (KPM) tidak dapat bekerja sendiri. Kader perlu bekerjasama
dengan pelaksana layanan lainnya seperti kader Posyandu, guru PAUD,
bidan, tokok setempat, dan Aparat Desa.
Forum RDS menjadi tempat untuk berkoordinasi dan belajar bersama. Pada
forum ini jangan dibangun pola hubungan yang formal, supaya terjadi
kebebasan untuk berdialog dan berkomunikasi.
47
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
Pokok Bahasan 4
48
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
Pokok Bahasan 4
Metode : 1. Ceramah
2. Pemutaran film
3. Kerja kelompok.
Panduan Fasilitasi
49
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
51
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
Salah satu anggota Kelompok ditugaskan untuk
mencatat beberapa hal:
Apakah ada kesalahan informasi?
1. Bagaimana dengan sikap tubuh ketika
melakukan konseling?
2. Apakah cara bicaranya sudah tepat?
3. Apakah selama konseling sudah
memperhatikan kenyamanan orang tua?
4. Setelah selesai simulasi, anggota kelompok yang
ditugaskan mencatat menyampaikan hasil
pengamatan. langsung lakukan refleksi dengan
meminta tanggapan peserta lain yang
melakukan pengamatan.
5. Berikan penegasan, bahwa:
- KPM perlu mengajarkan kepada kader-kader
Posyandu tentang pengukuran mengunakan
matras panjang badan dan cara melakukan
konseling hasil pengukuran panjang badan
- Pengukuran panjang badan hanya dilakukan
pada bayi dan anak yang berumur 3 bulan
dan kelipatannya, misal 6, 9, 12, 15, 18, dan
21 bulan
Penugasan kelompok:
Bagi peserta dalam beberapa kelompok kecil,
tugaskan kepada kelompok untuk mengisi tabel
berikut:
Tabel tugas
7 Sumber data
Nama
diperoleh dari
Siapa yang
Kapan diisi
kelompok
form mengisi?
mana?
52
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
53
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
54
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
55
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
56
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
57
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
58
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
Pokok Bahasan 5
59
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
Pokok Bahasan 5
Metode : ▪ Penjelasan
▪ Penugasan kelompok
Waktu : 30 menit
60
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
• PD dan PLD akan membantu Desa dalam
melaksanakan rencana tindaklanjut kegiatan
konvergensi stunting Desa.
Desa :
Kecamatan :
Kabupaten :
Provinsi :
5 Pemantauan bulanan
6 Pemantauan 3 bulanan
8 Evaluasi tahunan
………,……………………., 2019
Mengetahui Penyusun
(_______________________________) (______________________________)
Kepala Desa RDS/KPM
61
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
Pokok Bahasan 6
62
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
Pokok Bahasan 6
Metode : 1. Ceramah
2. Praktik/Simulasi
3. Diskusi pleno
Panduan Fasilitasi
63
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
No. Langkah Fasilitasi Media
Berikan pengantar dengan menjelaskan judul PB,
1
tujuan dan waktu yang tersedia
Tayangkan Formulir 4 (Scordcards Konvergensi Desa)
Slide 1 - 2
2 sebagai bahan pelaporan desa sesuai Permenkeu No.
193/PMK. 07/2018 ttg Pengelolaan Dana Desa
Ajak peserta untuk mengingat kembali formulir yang
dipakai dalam melakukan monitoring/pemantauan
konvergensi. Minta 1-2 peserta untuk menyebutkannya.
Simpulkan pendapat peserta dan tegaskan, bahwa Slide 3
3 untuk mengisi Formulir 4 (Scordcards Konvergensi
Desa) harus terisi dahulu beberapa formulir yang telah
disebutkan. Data tersebut diperoleh dari beberapa
tempat, yakni Posyandu, PAUD dan Dusun/Desa atau
keluarga.
65
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
Penjelasan Slide
66
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
Slide di atas adalah slide soal Simulasi Pemantauan Bulanan bagi Ibu Hamil,
dan pertanyaan yang harus dijawab oleh kelompok peserta. Informasi di atas
haruslah diisikan pada Form 2A (Formulir untuk Pemantauan Bulanan bagi
Ibu Hamil). Pengisian ini ini dilakukan dengan memasukan satu per satu
informasi terkait nama ibu hamil sesuai soal yang telah disediakan.
Untuk menjawab persoalan yang ada, jangan lupa untuk mencermati tata
cara pengisian yang menjadi acuan dalam mengisi formulir-formulir tersebut.
Slide ini menjadi alat bantu untuk menerangkan saja karena soal yang
sesungguhnya telah dipersiapkan dalam bentuk fotocopy dan dibagikan
kepada masing masing kelompok.
Selanjutnya, setelah seluruh informasi per nama ibu hamil dan per bulan
ditulis atau diisikan pada Formulir 2A, maka lakukan proses rekaitulasi data
hasil pemantauan bulanan Ibu Hamil ke Formulir 3A, yakni formulir untuk
Rekapitulasi Hasil Pemantauan 3 Bulanan Bagi Ibu Hamil.
Hitung Tingkat Konvergensi Indikator Per Sasaran, Tingkat Capaian
Konvergensi Per Indikator dan Tingkat Konvergensi Desa. Pindahkan data
hasil perhitungan ke Form Bantu Capaian Penerimaan Layanan dan Form
Bantu Konvergensi Desa untu Sasaran Ibu Hamil.
Berikut bentuk Formulir 2A dan 3A seperti yang telah dibagikan kepada
masing-masing kelompok.
67
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
68
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
Slide selanjutnya adalah soal Simulasi Pemantauan Bulanan bagi Anak Usia
0-23 Bulan, beserta pertanyaan yang harus dijawab oleh kelompok peserta
dengan mengisikan pada Form 2B. Pengisian ini dilakukan dengan
memasukan satu per satu informasi terkait nama bayi/anak sesuai soal yang
telah disediakan.
Untuk menjawab persoalan yang ada, jangan lupa untuk mencermati tata
cara pengisian yang menjadi acuan dalam mengisi formulir-formulir tersebut.
Slide ini menjadi alat bantu untuk menerangkan kepada peserta agar tidak
keliru ketika mengisi formulir, karena soal yang sesungguhnya telah
dipersiapkan dalam bentuk fotocopy dan dibagikan kepada masing masing
kelompok.
Selanjutnya, setelah seluruh informasi per nama Anak 0 sd 23 Bulan dan per
bulan ditulis atau diisikan pada Formulir 2B, maka lakukan proses
rekaitulasi data hasil pemantauan bulanan Ibu Hamil ke Formulir 3B, yakni
formulir untuk Rekapitulasi Hasil Pemantauan 3 Bulanan Bagi Anak 0 sd 23
Bulan.
Hitung Tingkat Konvergensi Indikator Per Sasaran, Tingkat Capaian
Konvergensi Per Indikator dan Tingkat Konvergensi Desa. Pindahkan data
hasil perhitungan ke Form Bantu Capaian Penerimaan Layanan dan Form
Bantu Konvergensi Desa untu Sasaran Anak 0 sd 23 Bulan.
Berikut bentuk Formulir 2B dan 3B seperti yang telah dibagikan kepada
masing-masing kelompok.
69
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
Pokok Bahasan 7
71
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
Pokok Bahasan 7
Metode : 1. Ceramah
2. Kerja kelompok
3. Simulasi
Panduan Fasilitasi
72
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
1. Apa itu konvergensi pencegahan stunting?
2. Mengapa konvergensi pencegahan stunting di Desa
sangat penting?
Tulis pendapat pada kertas plano yang telah
disediakan.
74
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
4. Hasil rembuk stunting menjadi dasar atas kegiatan
program pencegahan stunting
5. Rembuk Stunting Desa menjadi alat advokasi atas
perencanaan reguler Desa sehingga dipastikan
masuk dalam dokumen RKP Desa, daftar usulan
RKP Desa dan APB Desa.
75
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
Penjelasan Slide
76
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
77
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
79
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
80
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
Slide di atas hanya untuk memicu peserta. Selain peserta dari Desa, siapa saja
yang menjadi peserta tambahan pada Rembuk Stunting Desa (Pra Musdes),
terutama dari tingkat kecamatan dan kabupaten? Slide tersebut ditampilkan
secara bertahap. Setelah ditampilkan peserta dari Desa (sebelah kiri),
selanjutnya tampilkan peserta tambahan, diantaranya Puskesmas, UPTD
Pendidikan, dan OPD terkait (sebelah kanan).
81
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
82
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
Sedangkan keluaran yang diharapkan dari Rembuk Stunting Desa (Pra
Musdes) sebagai berikut:
1. Peta Sosial Desa
2. Penetapan daftar sasaran yang masuk kategori 1000 HPK, yaitu rumah
tangga yang memiliki ibu hamil, dan anak usia 0-23 bulan), rumah
tangga yang tidak memiliki air bersih, jamban keluarga, kartu jaminan
kesehatan dan anak usia 3-6 tahun yang tidak mendapatkan layanan
PAUD.
3. Daftar kegiatan pencegahan stunting, terutama 5 paket layanan
pencegahan stunting, baik yang dilakukan oleh Desa, antar Desa maupun
kegiatan yang diusulkan ke OPD/Sektor.
4. Komitmen Desa dalam pencegahan stunting melalui dukungan APB Desa
berjalan maupun yang akan datang
5. Lembar komitmen dan RKTL kegiatan konvergensi pencegahan
stunting tingkat Desa (review APB Desa tahun berjalan dan rencana
APB Desa tahun berikutnya).
6. Daftar kegiatan OPD dalam pencegahan stunting
7. Kesepakatan pemantauan 5 paket layanan melalui Scorecard
83
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
84
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
Senada dengan pola sebelumnya pada proses diskusi, maka proses Rembuk
Stunting Desa yang memang menjadi tahapan yang strategis dalam
konvergensi stunting perlu dibahas.
Sebagai bentuk pembelajaran bagi peserta, maka perlu dibahas proses
rembuk stunting yang baru saja dijalankan oleh kelompok peserta.
Pengajuan pertanyaan seperti pada slide di atas, dimaksudkan untuk
memicu pembelajaran bagi kelompok peserta terkait dengan proses rembuk
stunting yang nantinya akan menjadi kegiatan regular bagi peserta sebagai
Kader Desa dalam menyepakati kegiatan konvergensi stunting di Desa.
Ajukan pertanyaan secara bertahap (satu per satu) dengan menampilkan
butir-butir pertanyaan hingga selesai. Hal ini dilakukan untuk memicu
pemikiran kritis peserta terkait proses Rembuk Stunting Desa atau
musyawarah di Desa.
85
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
86
Pelatihan Kader Desa Dalam Penanganan Stunting Tahun 2020
87