Anda di halaman 1dari 25

PEDOMAN PELATIHAN

PENCEGAHAN DAN PENANGANAN


STUNTING BAGI SDM KESOS

KEMENTERIAN SOSIAL RI
BADAN PENDIDIKAN, PENELITIAN, DAN PENYULUHAN SOSIAL
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
JAKARTA 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat, taufik
dan hidayah-Nya, Pedoman Pelaksanaan Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting
bagi SDM Kesejahteraan Sosial dapat disusun dan diselesaikan dengan baik. Penyusunan
Modul dan Pedoman Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting bagi SDM Kesos
merupakan kerja sama Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial dengan Yayasan
Bhakti Tanoto (Tanoto Foundation).
Dengan tersedianya Pedoman Pelaksanaan Pelatihan Pencegahan dan Penanganan
Stunting bagi SDM Kesos, diharapkan Pusdiklat Kesos, BBPPKS Regional I-VI dan unit
operasional yang mempunyai tugas dan fungsi keterkaitan dengan pelaksanaan Pelatihan,
mampu bersinergi secara terencana, terkoordinasi, terarah, dan terkendali secara
berkelanjutan dalam pelaksanaan Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting yang
berkualitas.
Terkait dengan disusunnya dan ditetapkannya Pedoman Pelatihan Pencegahan dan
Penanganan Stunting bagi SDM Kesos, maka pada kesempatan ini diucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada Tim Penyusun dan semua pihak yang terlibat atas kerja keras
usaha yang dilakukan dalam penyusunan Pedoman Pelaksanaan Pelatihan.
Sekian dan terima kasih.

Jakarta, Januari 2021

Kepala Badan Pendidikan, Penelitian dan


Penyuluhan Sosial

Syahabuddin

2 |Pedoman Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting Model Daring 2021


TIM PENYUSUN

Pengarah : Harapan Lumban Gaol (Sekertaris Badiklitpensos)


Mulia Jonie (Kepala Pusdiklat Kesos)
Eddy Henry (Tanoto Foundation)
Widodo Suhartoyo (Tanoto Foundation)

Penanggung Jawab : Joko Widiarto (Kepala Bidang Diklat KSM Pusdiklat Kesos)

Penyusun : 1. Joyakin Tampubolon (WI Utama Pusdiklat Kesos)


2. Sri Tjahjorini (WI Utama Pusdiklat Kesos)
3. Umi Badri Yusamah (WI Madya Pusdiklat Kesos)
4. Bambang Triasmono (WI Madya Pusdiklat Kesos)
5. Mujiastuti (WI Muda Pusdiklat Kesos)
6. Mira Wuryantari (Kasubid Kerjasama dan
Pengembangan Diklat)
7. Rini Mintarsih (TA Tanoto Foundation)
8. Fitri Arkham Fauziah (TA Tanoto Foundation)
9. Candra Padmavasti (TA Tanoto Foundation)
10. Akmal Permatasari (Widyaiswara)

Sekretariat : 1. Anna Murwaningsih (Kasubid Pelaksana Diklat KSM)


2. Atrin Swastika (DKSM Pusdiklat Kesos)
3. Sukamat (DKSM Pusdiklat Kesos)
4. Anisa Retno Febriyanti (DKSM Pusdiklat)
4. Ryan Hepriyansah (Tanoto Foundation)

3 |Pedoman Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting Model Daring 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................................. 2


TIM PENYUSUN ....................................................................................................................................................... 3
DAFTAR ISI .............................................................................................................................................................. 4
A. LATAR BELAKANG ....................................................................................................................... 6
B. MAKSUD DAN TUJUAN............................................................................................................... 7
C. RUANG LINGKUP ........................................................................................................................ 7
D. DASAR HUKUM........................................................................................................................... 7
E. PENGERTIAN............................................................................................................................... 8
F. METODE PEMBELAJARAN .......................................................................................................... 9
G. PESERTA ................................................................................................................................... 10
H. KURIKULUM.............................................................................................................................. 10
I. PERSIAPAN PELAKSANAAN....................................................................................................... 12
J. PELAKSANAAN .......................................................................................................................... 13
1. Skema Proses Pembelajaran .................................................................................................... 13
L. SARANA DAN PRASARANA ....................................................................................................... 20
M. KELEMBAGAAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA ...................................................................... 20
N. FASILITAS, HAK DAN KEWAJIBAN ............................................................................................. 21
O. EVALUASI PENYELENGGARAAN PELATIHAN ............................................................................ 21
P. PEMBIAYAAN............................................................................................................................ 22
Q. PENUTUP .................................................................................................................................. 22

4 |Pedoman Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting Model Daring 2021


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Proses Pelaksanaan Pembelajaran Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting ...... 13

5 |Pedoman Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting Model Daring 2021


PEDOMAN PELAKSANAAN
PELATIHAN PENCEGAHAN DAN PENANGANAN STUNTING
BAGI SDM KESOS

A. LATAR BELAKANG
1. Pencegahan dan penanganan stunting menjadi salah satu prioritas pembangunan
nasional, mengingat prevalensi di Indonesia masih tergolong tinggi berdasarkan
standar WHO. Meskipun prevalensi angka stunting balita di Indonesia cenderung terus
menurun, dari 30, 8 % di tahun 2018. (Riskesdas, 2018), menjadi 27,7 % pada tahun
2019 (SSGB, 2019).
2. Penyebab stunting bersifat multidimensional, tidak hanya faktor kesehatan dan
kemiskinan tetapi juga pola asuh dan perilaku hidup bersih dan sehat dari keluarga
dan masyarakat
3. Stunting sangat berdampak pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan
menurunnya produktivitas SDM Indonsesia di masa mendatang. Oleh karena itu,
pemerintah menetapkan stunting sebagai program prioritas nasional untuk
diturunkan hingga mencapai angka 14% di tahun 2024. Upaya penurunan stunting
sebagai program prioritas nasional tercantum dalam Rencana Program Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024.
4. Berdasarkan pertimbangan di atas pencegahan dan penanganan stunting perlu
melibatkan berbagai pihak, salah satunya Kementerian Sosial bekerja sama dengan
Tanoto Foundation melalui peningkatan kapasitas kepada SDM Kesos. Jumlah SDM
Kesos yang menjadi sasaran Diklat Kesejahteraan Sosial yang cukup besar yang tidak
mungkin dilakukan hanya dengan pendekatan klasikal, tetapi diperlukan pendekatan
yang lebih inovatif melalui pendekatan metode belajar e-Learning. Untuk tahun 2021
ini jumlah Pendamping PKH yang harus mengikuti Pelatihan Pencegahan dan
Penanganan Stunting sebanyak 8000 orang pendamping PKH. Sementara ada +
70.000 orang dan SDM Kesos lainnya yang juga membutuhkan informasi tentang
pencegahan dan penanganan stunting. Mereka tersebar di berbagai wilayah
Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke. Karakteristik wilayah sangat berbeda-
beda, fasilitas dan jaringan internet juga berbeda-beda.
5. Metode pelaksanaan Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting tahun 2021
dilaksanakan secara Daring, mengingat masih belum terkendalinya pandemik covid 19
di Indonesia sehingga dibutuhkan kewaspadaan untuk melindungi SDM Kesos
dimaksud. Pembelajaran daring diharapkan dapat membangun pengetahuan peserta
yang akan dilanjutkan dengan penugasan untuk mendukung proses pembelajaran.

6 |Pedoman Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting Model Daring 2021


6. Didasarkan pada pertimbangan tersebut, maka perlu menetapkan pedoman Pelatihan
Pencegahan dan Penanganan Stunting untuk dijadikan sebagai acuan bagi seluruh
pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Pelatihan. Pedoman ini diharapkan dapat
mendorong dan menjamin penyelenggaraan Pelatihan Pencegahan dan Penanganan
Stunting terstandar dan semakin berkualitas.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Maksud
Mewujudkan kesamaan pemahaman dan persepsi di antara semua pihak yang terlibat
dalam Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting, sehingga pelaksanaan
pelatihan menjadi lebih efektif, efisien dan berkualitas.

2. Tujuan
Pedoman Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting bertujuan:

a. Menjadi acuan dan petunjuk pelaksanaan Pelatihan Pencegahan dan Penanganan


Stunting.
b. Mengoptimalkan pelaksanaan Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting,
c. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan Pelatihan dan Penanganan
Stunting,
d. Menstandarkan proses pelaksanaan Pelatihan Pencegahan dan Penanganan
Stunting,
e. Menjadi acuan pelaksanaan evaluasi Pelatihan Pencegahan dan Penanganan
Stunting,
f. Menjadi acuan dalam penganggaran pelatihan Pencegahan dan Penanganan
Stunting, dan
g. Menjaga kualitas pelaksanaan pelatihan menjadi lebih optimal.

C. RUANG LINGKUP
Pedoman ini memuat acuan pelaksanaan Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting
yang akan dilaksanakan oleh Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial
(BBPPKS) Wilayah regional I-VI di seluruh Indonesia yang ditujukan kepada SDM Kesos
dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting di Indonesia.

D. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial;
2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin;
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
5. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
6. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;

7 |Pedoman Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting Model Daring 2021


7. Undang-undang No 34 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak
8. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan
Sosial;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Upaya Penanganan
Fakir Miskin melalui Pendekatan Wilayah;
10. Peraturan Presiden Nomor 18 tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional tahun 2020-2024;
11. Peraturan Presiden Nomor 96 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden
Nomor 15 tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan;
12. Peraturan Presiden Nomor 61 tahun 2019 tentang Rencana Kerja Pemerintah (RKP)
tahun 2020;
13. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2017 tentang Kebijakan Strategis Pangan dan
Gizi;
14. Peraturan Menteri Sosial Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan
Peraturan Menteri Sosial Nomor 6 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis (Renstra)
Kementerian Sosial tahun 2020-2024;
15. Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 10 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Melalui Sistem Pembelajaran Secara
Elektronik;
16. Peraturan Menteri Sosial Nomor 06 Tahun 2015 tentang Standarisasi Pendidikan dan
Pelatihan Kesejahteraan Sosial;
17. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Sosial;
18. Peraturan Menteri Sosial Nomor 16 Tahun 2017 tentang Standar Nasional Sumber
Daya Manusia Penyelenggara Kesejahteraan Sosial.

E. PENGERTIAN
1. Peserta Pelatihan adalah Sumber Daya Manusia Kesejahteraan Sosial yang
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran jalur pelatihan;
2. Widyaiswara/Fasilitator adalah seseorang yang diberi tugas, tanggung jawab dan
wewenang serta hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan
kegiatan pembelajaran dalam rangka pelatihan kepada peserta pelatihan;
3. Pelatihan Daring adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan dengan
memanfaatkan teknologi informasi, komunikasi dan multimedia;
4. Learning Management System e-Learning Kementerian Sosial, yaitu aplikasi
pembelajaran secara e-learning yang dibagun oleh Kementerian Sosial sebagai media
pembelajaran dalam proses pengembangan kompetensi sumber daya manusia
penyelenggara kesejahteraan sosial yang memanfaatkan teknologi informasi,
komunikasi dan multimedia;

8 |Pedoman Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting Model Daring 2021


5. Kurikulum adalah serangkaian rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, metoda,
bahan pembelajaran dan cara yang digunakan sebagai acuan proses kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pelatihan;
6. Modul adalah bahan materi pembelajaran yang digunakan dalam pelatihan
Pencegahan dan Penanganan Stunting bagi SDM Kesos.
7. Evaluasi Hasil Belajar adalah penilaian terhadap peningkatan kompetensi peserta
pelatihan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan;
8. SDM Kesos adalah Sumber Daya Manusia penyelenggara Kesejahteraan Sosial yang
terdiri atas Tenaga Kesejahteraan Sosial, Pekerja Sosial, Relawan Sosial, dan Penyuluh
Sosial;
9. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun (balita)
akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1.000 Hari
Pertama Kehidupan (1000 HPK);
10. Penugasan adalah tugas yang wajib dikerjakan, diselesaikan dan dikumpulkan oleh
peserta selama proses pembelajaran daring sesuai dengan tahap modulnya.
11. Prevalensi adalah proporsi dari populasi yang memiliki karakteristik tertentu dalam
jangka waktu tertentu;
12. Intervensi spesifik adalah upaya yang dilaksanakan untuk mengatasi penyebab
langsung terjadinya stunting;
13. Intervensi sensitif adalah upaya yang dilaksanakan untuk mengatasi penyebab tidak
langsung terjadinya stunting.

F. METODE PEMBELAJARAN
1. Mengingat tahun 2021 ini masih dalam masa pandemi Covid-19, maka metode
pembelajaran Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting yang akan
dilaksanakan adalah dengan model Daring Asinkronus dan Daring Sinkronus.
2. Daring Asinkronus adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh Peserta secara
mandiri tanpa kehadiran Widyaiswara / Fasilitator dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan jaringan internet secara online.
3. Daring Sinkronus adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan secara kelas virtual
yang difasilitasi oleh Widyaiswara/Fasilitator dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan jaringan internet secara online.
4. Kelas Daring Sinkronus (Virtual) adalah ruang pembelajaran secara online berbasis
website dengan cara mengelompokkan Peserta diklat dalam Angkatan oleh Admin dan
secara bersama-sama melakukan pembelajaran dengan Widyaiswara/Fasilitator pada
waktu bersamaan dan dapat berinteraksi dengan memanfaatkan teknologi informasi
dan jaringan internet secara online.

9 |Pedoman Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting Model Daring 2021


5. Penugasan peserta yang meliputi:
a. Penugasan masing-masing modul/ Sesi dalam Modul Pencegahan dan Penanganan
Stunting bagi SDM Kesos
b. Pembuatan tugas akhir berupa 1 buah video simulasi/ praktik penyampaian salah
satu sesi/ modul berdurasi maksimal 10 menit
6. Adapun tahapan pelatihan Model Daring, adalah sebagai berikut:
a. Pembelajaran Asinkronus, yang meliputi:
1) Pre Test
2) Belajar Mandiri
3) Latihan Sosial
4) Penugasan masing-masing sesi/ modul
5) Pembuatan Video simulasi/ praktek salah satu sesi modul pencegahan dan
penanganan stunting bagi SDM kesos
6) Post Test
b. Pembelajaran Sinkronus
1) Review Materi
2) Tanya jawab
c. Ujian Komprehensif
d. Evaluasi proses penyelenggaraan Diklat

G. PESERTA
1. Peserta adalah Sumber Daya Manusia (SDM) Kesejahteraan Sosial, meliputi:
a. Pekerja Sosial,
b. Tenaga Kesejahteraan Sosial,
c. Penyuluh Sosial, dan
d. Relawan Sosial.

2. Persyaratan peserta:
a. Memiliki komitmen untuk mengikuti pelatihan
b. Ada surat tugas dari atasan
c. Memiliki pengetahuan aplikasi pembelajaran elektronik,
d. Memiliki akses jaringan internet, baik melalui laptop atau smartphone,
e. Memiliki akses laptop atau smartphone dengan spesifikasi minimal yang
dipersyaratkan Android,
f. Terdaftar dalam sistem LMS, dan
g. Sehat jasmani dan rohani.

H. KURIKULUM
1. Jumlah jam Pelatihan Pencegahan dan Penangan Stunting bagi SDM Kesos adalah 6

10 |Pedoman Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting Model Daring 2021


2. JP Model Daring Asinkronus dan Sinkronus, berlangsung selama 15 hari kerja. Model
Daring Asinkronus sebesar 37 JP (10 Hari Kerja) @ 4 JP per hari dan Model Daring
Sinkronus 27 JP (5 hari Kerja) @ 6 JP.
3. Materi Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting terdiri dari 8 Modul dengan
struktur sebagai berikut:
a. Modul 1: Kebijakan Pencegahan dan Penanganan Stunting bagi SDM Kesos,
terdiri dari 3 JP: Asinkronus 1 JP dan Sinkronus 2 JP.
b. Modul 2: Permasalahan Stunting, terdiri dari 1 Sesi, terdiri dari Asinkronus 3 JP,
sinkronus 2 JP
1) Sesi 1. Memahami Permasalahan Stunting,
c. Modul 3: Pencegahan & Penanganan Stunting Melalui Pemenuhan Kesejahteraan
Ibu Hamil, terdiri dari 6 JP Asinkronus dan 3 JP sinkronus
1) Sesi 2. Mendukung Ibu Hamil Mengakses Informasi Yang Tepat dan Layanan
Yang Tersedia di Masyarakat
2) Sesi 3. Mendukung Perawatan Sehari-Hari Ibu Hamil
3) Sesi 4. Mendukung Ayah dan Ibu Untuk Memberikan Stimulasi Pada Janin
d. Modul 4: Pencegahan & Penanganan Stunting Melalui Pemenuhan Kesejahteraan
Bayi Baru Lahir dan Ibu Menyusui, 1 sesi, terdiri dari 2 JP Asinkronus dan 2 JP
sinkronus
1) Sesi 5. Mendukung Pemenuhan Kesejahteraan Bayi Baru Lahir dan Ibu
Menyusui
e. Modul 5: Pencegahan & Penanganan Stunting Melalui Pemberian Stimulasi Pada
Anak, terdiri dari 4 Sesi, terdiri dari 8 JP Asinkronus dan 4 JP Sinkronus
1) Sesi 6, Mendukung Pemberian Stimulasi Pada Bayi Baru Lahir sampai Usia 6
Bulan
2) Sesi 7, Mendukung Pemberian Stimulasi Pada Bayi 6-12 Bulan
3) Sesi 8, Mendukung Pemberian Stimulasi Pada Anak Usia 1-2 tahun
4) Sesi 9, Mendukung Pemberian Stimulasi Pada Anak Usia 2-6 Tahun
f. Modul 6: Pemanfaatan Bantuan Sosial Dalam Pemenuhan Gizi Bagi Anak dan Ibu
Hamil, terdiri dari 1 Sesi, Asinkronus 4 JP dan Sinkronus 2 JP
1) Sesi 10. Mendukung Pemanfaatan Bantuan Sosial Dalam Pemenuhan Gizi
Bagi Anak dan Ibu Hamil
g. Modul 7: Pencegahan & Penanganan Stunting Melalui Kebersihan Diri dan
Lingkungan, terdiri dari 2 Sesi, Asinkronus 4 JP dan Sinkronus 3 JP
1) Sesi 11. Mendukung Praktik Cuci tangan pakai Sabun
2) Sesi 12. Mendukung Pemanfaatan Jamban Sehat
h. Modul 8: Pemetaan Potensi Keluarga dan Rencana Aksi dalam Pencegahan dan
Penanganan Stunting, terdiri dari 3 Sesi, 6 JP Asinkronus dan 3 JP Sinkronus
1) Sesi 13. Pemetaan Potensi Diri, Keluarga dan Lingkungan Sekitar

11 |Pedoman Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting Model Daring 2021


2) Sesi 14. Mendukung keluarga Mengakses Sistem Rujukan Untuk Penanganan
Anak Stunting
3) Sesi 15. Komitmen Melaksanakan rencana Tindak Lanjut

4. Review materi (daring sinkronus) 21 jp

5. Lain-lain (8 JP):
a. Penjelasan Teknis Pembelajaran : 1 JP
b. Pre Test , Post Test dan Ujian Komprehensif : 4 JP
c. Pembukaan dan Penutupan : 2 JP
d. Evaluasi Penyelenggaraan : 1 JP

I. PERSIAPAN PELAKSANAAN
Tugas dan Tanggung Jawab masing-masing pihak dalam pelaksanaan pelatihan, yaitu:

1. Pusdiklat Kesos dan Tanoto Foundation


a. Menyiapkan Materi Modul Pembelajaran e-learning Pencegahan dan Penanganan
Stunting, mulai dari brainstorming, uji coba, seminar hasil uji coba, finalisasi
modul, supervisi, monitoring dan evaluasi pelatihan pencegahan dan penanganan
stunting bagi SDM Kesos.
b. Mendistribusikan softcopy Modul Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting
kepada panitia untuk diteruskan kepada peserta.
c. Menyiapkan Pedoman Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting.
d. Melaksanakan TOT / Workshop bagi Pelatihan Pencegahan dan Penanganan
Stunting sesuai kebutuhan.
e. Menyiapkan Anggaran TOT / Workshop Pelatihan Pencegahan dan Penanganan
Stunting.
f. Melakukan sosialisasi pelaksanaan Pelatihan Pencegahan dan Penanganan
Stunting berbasis Aplikasi LMS Kemsos kepada Tim Penyelenggara dan peserta
Pelatihan.
g. Melakukan supervisi dan evaluasi pelaksanaan Pelatihan Pencegahan dan
Penanganan Stunting.
h. Melakukan Digitalisasi Materi Modul Pencegahan dan Penanganan Stunting
kedalam aplikasi LMS Kemensos: elearning.kemsos.go.id.
i. Melakukan Uji Coba hasil Digitalisiasi Modul Pencegahan dan Penanganan
Stunting.
2. Pusdatin Kesos
a. Pusdatin, Pusdiklat dan Tanoto Foundation menyiapkan aplikasi Pembelajaran:
LMS Kemsos, alamat: https://elearning.kemsos.go.id, aplikasi
https://meet.kemsos.go.id dan aplikasi video conference lainnya, sebagai media

12 |Pedoman Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting Model Daring 2021


pembelajaran Pelatihan Pencegahan dan Penangan Stunting pada server Pusdatin
Kemsos.
b. Membuat username dan password peserta yang selanjutnya di share kepada
panitia pelatihan dan peserta.
c. Menyiapkan jaringan internet dalam rangka pelaksanaan Pelatihan Pencegahan
dan Penanganan Stunting.
d. Pusdatin Bersama Pusdiklat melakukan sosialisasi pelaksanaan Pelatihan
Pencegahan dan Penanganan Stunting berbasis Aplikasi LMS Kemsos kepada Tim
Penyelenggara dan peserta Pelatihan.

3. BBPPKS:
a. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk pemberitahuan pelaksanaan
pelatihan kepada calon peserta sesuai wilayah kerja masing-masing.
b. Pendaftaran Peserta Diklat ke dalam Aplikasi LMS Kemsos, alamat:
https://elearning.kemsos.go.id
c. Menyiapkan data calon peserta pelatihan meliputi: menyusun jadwal pelaksanaan
pelatihan, pengecekan materi dan penyiapan modul.
d. Menyiapkan sumber daya meliputi: penetapan penceramah, widyaiswara/
fasilitator, memberikan username dan password kepada panitia pelaksana serta
peserta pelatihan, membuat SK penyelenggaraan dan peserta pelatihan,
menyusun kebutuhan anggaran.
e. Menyiapkan infrastruktur jaringan pelaksanaan daring meliputi: tersedianya
jaringan internet bagi widyaiswara/fasilitator, panitia penyelenggara, admin dan
peserta pelatihan, serta menjelaskan alamat website pembelajaran Kemensos:
https://elearning.kemsos. go.id dan aplikasi LMS Kemensos: meet.kemsos.go.id
dan aplikasi video conference lainnya kepada peserta, widyaiswara/fasilitator, dan
admin sebagai media pembelajaran model daring.
f. Menyiapkan sarana dan prasarana pelaksanaan pembelajaran, meliputi ruang
pembelajaran/LMS, media pembelajaran dan paket jaringan internet dll

J. PELAKSANAAN
1. Skema Proses Pembelajaran
a. Skema Proses pembelajaran Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting
dibagi dalam 2 tahapan, yaitu: tahap pembelajaran daring asinkronus dan daring
sinkronus. Untuk penamaan kelas dengan menggunakan Angkatan: Angkatan 1,
Angkatan 2, Angkatan 3, Angkatan 4 dst. Tahapan pembelajaran daring asinkronus
dilakukan terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan daring sinkronous.
Berikut adalah alur pembelajaran

13 |Pedoman Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting Model Daring 2021


REGISTRASI PRE TEST

PEMBELAJARAN DARING
ASINKRONUS

PENUGASAN

UNGGAH HASIL PENUGASAN

POST TEST

PEMBELAJARAN
DARING
SINKRONUS

REVIEW MATERI

UNGGAH VIDEO SIMULASI/PRAKTIK

UJIAN KOMPREHENSIF LULUS

PEMBERIAN SERTIFIKAT

Gambar 1.
Alur Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting Bagi SDM Kesos

2. Proses Pembelajaran Daring (Dalam Jaringan)


a. Proses Daring dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh
BBPPKS wilayah Regional I-VI.
b. Peserta melakukan “Login” ke LMS Kemensos dengan alamat:
elearning.kemsos.go.id dengan menggunakan username dan password yang
sudah didaftarkan oleh admin sebelumnya. Bila Peserta belum memiliki username

14 |Pedoman Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting Model Daring 2021


dan password atau terkait dengan akses internet atau sistem (bila mengalami
kegagalan) tidak bisa akses, dapat menghubungi atau berkoordinasi dengan
admin/ panitia penyelenggara Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting
melalui media Group WA.
c. Peserta memahami semua informasi yang ada dalam pengumuman
(announcement) dan mengikuti sesi penjelasan teknis secara tuntas.
d. Peserta mengikuti pre test untuk memetakan kemampuan peserta dalam
penguasaan materi pelatihan stunting yang akan dipelajari.
e. Peserta mengunduh (download) materi pelatihan untuk dipelajari dan selanjutnya
akan belajar secara mandiri tanpa kehadiran fasilitator. Peserta akan mempelajari
semua materi secara mandiri sesuai dengan jadwal yang tersedia (terlampir),
minimal 4 JP per hari
f. Peserta mengerjakan latihan soal secara online pada setiap materi, mengerjakan
penugasan dan mengikuti post tes pada akhir pembelajaran daring untuk
mengetahui penguasaan peserta terhadap materi yang sudah dipelajari. Peserta
mengikuti post tes secara online sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
g. Penugasan masing-masing sesi dalam TOT pelatihan pencegahan dan penanganan
stunting, yaitu sebagai berikut:

NO MODUL TUGASAN MODUl / SESI


1 Modul 1: Kebijakan Pencegahan Jawablah pertanyaan berikut
dan Penanganan Stunting bagi berdasarkan pendapat anda!
SDM Kesos 1. Bagaimana kebijakan bantuan
sosial (contoh: BPNT, e-warong, PKH,
dll) dapat menjawab tantangan
percepatan pencegahan dan
penanganan stunting?
2. Menurut anda, apa capaian yang
sudah didapat dari program Bantuan
Sosial Kemensos (contoh: BPNT, e-
warong, PKH dll,) dalam upaya
pencegahan dan penanganan
stunting dan apa tantangannya?

2 Modul 2: Permasalahan Menyusun data jumlah KPM


Stunting, terdiri dari: dampingannya dengan kategori
Sesi 1: Memahami permasalahan remaja wanita, ibu hamil, ibu nifas
Stunting (42 hr paska melahirkan), anak 6
bulan, anak 6 - 12 bulan, 12 - 24
bulan, 2 - 6 tahun.

15 |Pedoman Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting Model Daring 2021


NO MODUL TUGASAN MODUl / SESI
Berdasarkan data tersebut,
Identifikasi dan analisa potensi
stunting di KPM dampingan anda!
3 Modul 3: Pencegahan & Sesi 2:
Penanganan Stunting Melalui a. Mendata jenis layanan dan sumber
Pemenuhan Kesejahteraan Ibu informasi yang sering diakses oleh
Hamil, terdiri dari: KPM (Ibu hamil dan keluarga) berikut
Sesi 2: Mendukung Ibu Hamil keterangan (jenis informasi, media,
Mengakses Informasi yang tepat frekwensi, pemberi informasi)
& Layanan yang Tersedia di b. memberikan rekomendasi sumber
Masyarakat informasi atau layanan lain yang
Sesi 3: Mendukung Perawatan dapat diakses oleh KPM terkait
Sehari-hari Ibu Hamil pencegahan dan penanganan
Sesi 4: Mendukung Ibu & Ayah stunting. Jelaskan alasannya!
untuk Memberikan Stimulasi
pada Janin Sesi 3 :
Ceritakan secara singkat salah satu
contoh situasi Ibu hamil dari Keluarga
Penerima Manfaat (KPM) dampingan
anda (identifikasi kesiapan dan
tantangan dari keluarga dan
masyarakat sekitar dalam
memberikan dukungan terhadap Ibu
hamil tersebut!)

Sesi 4:
Mengidentifikasi berbagai hambatan
dalam pemberian stimulasi pada
janin yang biasa dialami oleh
Keluarga Penerima Manfaat dan
berikan Solusinya!

4 Modul 4: Pencegahan & Sesi 5 :


Penanganan Stunting Melalui Mengidentifikasi berbagai hambatan
Pemenuhan Kesejahteraan Bayi dalam pemberian ASI Eksklusif dan
Baru Lahir dan Ibu Menyusui, melakukan IMD di KPM serta berikan
terdiri dari: usulan solusinya!
Sesi 5: Pencegahan &
Penanganan Stunting Melalui
Pemenuhan Kesejahteraan Bayi
Baru Lahir dan Ibu Menyusui

16 |Pedoman Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting Model Daring 2021


NO MODUL TUGASAN MODUl / SESI
5 Modul 5: Pencegahan & Modul 5:
Penanganan Stunting Melalui Mempraktekkan contoh kegiatan
Pemberian Stimulasi Pada Anak, stimulasi yang bisa dilakukan ayah
terdiri dari: dan ibu.
Sesi 6: Mendukung Pemberian Pilihlah salah satu stimulasi dibawah
Stimulasi pada Bayi baru lahir ini:
sampai usia 6 bulan 1. stimulasi kepada bayi baru lahir
Sesi 7: Mendukung Pemberian sampai usia 6 bulan,
Stimulasi pada Bayi Usia 6 - 12 2. Stimulasi kepada bayi usia 6-12
bulan bulan
Sesi 8: Mendukung Pemberian 3. Stimulasi pada anak usia 1-2 tahun
Stimulasi pada Anak Usia 1-2 4. Stimulasi kepada Anak usia 2-6
tahun tahun
Sesi 9: Mendukung Pemberian (video durasi maksimal 5 menit)
Stimulasi pada Anak Usia 2-6
tahun

6 Modul 6: Pemanfaatan Bantuan Sesi 10 :


Sosial Dalam Pemenuhan Gizi Mengidentifikasi:
Bagi Anak dan Ibu Hamil, terdiri 1. Jenis bantuan sosial yang diterima
dari: oleh masyarakat di sekitar saudara
Sesi 10: Pemanfaatan Bantuan 2. Jenis bahan makanan yang dijual di
Sosial Dalam Pemenuhan Gizi e-warong
Bagi Anak dan Ibu Hamil 3. Menyusun 1 menu makanan ibu
hamil dan menu MP-ASI dari bahan
yang didapat di sekitar

7 Modul 7: Pencegahan & Sesi 11:


Penanganan Stunting Melalui Mengidentifikasi hambatan praktik
Kebersihan Diri dan Lingkungan, CTPS oleh KPM dan memberikan
terdiri dari: usulan solusinya
Sesi 11: Mendukung Praktik Cuci
Tangan Pakai Sabun (CTPS) Sesi 12:
Sesi 12: Mendukung Mengidentifikasi:
Pemanfaatan Jamban Sehat 1. Hambatan KPM dalam
menyediakan jamban sehat
2. Hambatan dalam pemanfaatan
jamban sehat oleh KPM
3. Memberikan usulan solusi
mengatasi hambatan dalam
penyediaan dan pemanfaatan
jamban sehat

17 |Pedoman Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting Model Daring 2021


NO MODUL TUGASAN MODUl / SESI

8 Modul 8: Pemetaan Sesi 13:


Kemampuan Keluarga dan Mengidentifikasi sumber daya
Rencana Aksi dalam Pencegahan manusia dan sumber daya alam di
dan Penanganan Stunting, terdiri wilayah sekitar yang dapat
dari: dimanfaatkan KPM untuk membantu
Sesi 13: Pemetaan Kemampuan upaya pencegahan dan penanganan
Diri, Keluarga dan Lingkungan stunting! Jelaskan peran/ fungsinya!
Sekitar
Sesi 14: Mendukung Keluarga Sesi 14:
Mengakses Sistem Rujukan untuk Identifikasi jenis layanan rujukan
Penanganan Anak Stunting yang dapat/ sering diakses oleh KPM
Sesi 15: Komitmen Melaksanakan dalam penanganan stunting dan
Rencana Tindak Lanjut jelaskan fungsi dari masing-masing
layanan!

Sesi 15:
Strategi apa yang dapat anda lakukan
agar KPM termotivasi untuk
melaksanakan komitmen pencegahan
dan penanganan stunting

h. Selain penugasan masing-masing modul/ sesi, peserta diminta untuk membuat


tugas akhir berupa video simulasi/ praktik salah satu sesi berdurasi 10 menit.
Pemilihan sesi ditentukan oleh panitia.
i. Penugasan berupa pembuatan video praktik dapat terlebih dahulu di unggah di
akun media sosial (contoh: youtube) dan peserta menuliskan link video tersebut
di lembar word document setelah itu baru mengunggahnya ke dalam LMS.
j. Peserta mengunggah (upload) hasil penugasan ke dalam LMS paling lambat di hari
terakhir pembelajaran asinkronus.
k. Latihan soal, Penugasan, post tes, tugas akhir dan hasil ujian komprehensif akan
menjadi bahan penilaian akhir dalam penentuan kompetensi peserta pelatihan.
3. Proses Pembelajaran Sinkronous
Dalam pembelajaran sinkronus ini, peserta akan mengikuti pembelajaran secara
Daring dengan metode pembelajaran virtual untuk satu angkatan terdiri dari 30-40
orang per kelas di tempat masing masing. Kegiatan yang harus diikuti meliputi:

18 |Pedoman Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting Model Daring 2021


a. Peserta yang bisa mengikuti proses pembelajaran sinkronous adalah peserta yang
sudah menyelesaikan semua proses pembelajaran asinkronus yang meliputi : pre
tes, latihan soal, upload penugasan dan post tes.
b. Peserta terlebih dahulu menyerahkan persyaratan administrasi.
c. Peserta terlebih dahulu harus login dengan menggunakan username dan
password yang sudah diberikan panitia.
d. Peserta mengikuti semua tata tertib yang sudah ditetapkan oleh panitia
penyelenggara.
e. Panitia menunjuk 1 orang untuk menjadi pendamping kelas (host) yang bertugas
membantu proses fasilitasi pembelajaran daring.
f. Semua fasilitator/ widyaiswara harus menguasai seluruh sesi/materi yang ada di
modul pencegahan dan penanganan stunting bagi SDM Kesos
g. Pembelajaran sinkronus diampu oleh fasilitator (2-3 orang) perkelas yang
bertanggung jawab sepenuhnya terhadap keseluruhan proses review
pembelajaran mulai dari awal pembelajaran sampai dengan selesai.
h. Tim fasilitator bertanggung jawab mereview keseluruhan modul.
i. Kompetensi dan penyampaian materi oleh fasilitator tidak berdasarkan
spesialisasi sesi tertentu.
j. Pembagian review materi untuk satu kelas ditentukan berdasarkan kesepakatan
bersama oleh tim fasilitator yang ditunjuk Lembaga.
k. Jika jumlah SDM fasilitator terbatas, maka BBPPKS selaku penyelenggara pelatihan
dapat mengundang fasilitator lain yang memenuhi persyaratan (sudah mengikuti
TOT) dan berasal dari Pusdiklat atau BBPPKS Regional I-VI.
l. Tim fasilitator bertanggungjawab untuk menilai seluruh penugasan peserta dan
memasukkannya ke dalam LMS
m. Dalam proses pembelajaran Daring Sinkronus, Widyaiswara / Fasilitator
melakukan penilaian kepada peserta yang meliputi: keaktifan dalam review,
ketepatan respon yang disampaikan dan kemampuan analisis.
n. Dalam proses pembelajaran Daring Sinkronus, Pendamping Kelas melakukan
penilaian kepada peserta yang meliputi: disiplin, keaktifan, dan kerjasama.
o. Mengikuti setiap tahapan proses pembelajaran daring, sesuai dengan jadwal yang
sudah ditetapkan oleh panitia (jadwal terlampir).
p. Peserta melakukan evaluasi secara online melalui link Google Form yang sudah
tersedia pada LMS yang meliputi:
1) Evaluasi Widyaiswara/Fasilitator
Pelaksanaan evaluasi fasilitator dilakukan pada setiap akhir sesi pada alamat
google form yang tersedia

2) Evaluasi Pendamping Kelas


Pelaksanaan evaluasi admin/host dilaksanakan pada akhir pelatihan

19 |Pedoman Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting Model Daring 2021


3) Evaluasi Panitia PenyelenggaraPelaksanaan evaluasi admin/host dilaksanakan
pada akhir pelatihan

4. Ujian Komprehensif
a. Pada akhir pembelajaran, semua peserta wajib mengikuti ujian komprehensif
secara online pada aplikasi LMS https://elearning.kemsos.go.id.
b. Hasil ujian komprehensif akan menjadi salah satu komponen penilaian akhir dalam
penentuan kompetensi peserta Pelatihan.

5. Sertifikat Tanda Mengikuti Pelatihan


Bilamana peserta sudah selesai mengikuti semua proses pembelajaran, selanjutnya
peserta dapat mengunduh Sertifikat Tanda Mengikuti Pelatihan secara digital.

K. WAKTU DAN TEMPAT PELATIHAN


1. Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting dilaksanakan dalam 2 tahap, yaitu
proses pembelajaran daring asinkronus (selama 10 hari) dan proses pembelajaran
daring sinkronus (selama 5 hari). Proses pembelajaran dilakukan di tempat masing-
masing.
2. Pelatihan dilaksanakan di 6 wilayah regional BBPPKS (Padang, Bandung, Yogyakarta,
Banjarmasin, Makassar, dan Jayapura).

L. SARANA DAN PRASARANA


1. Panitia menyediakan sarana dan prasarana proses pembelajaran LMS pada laman: e-
learning kemensos.go.id.
2. Zoom meeting sebagai sarana virtual pada saat proses pembelajaran sinkronus,
dengan alamat sesuai wilalayah BBPPKS masing-masing.
3. Panitia menyediakan paket jaringan internet untuk mendukung proses pembelajaran.

M. KELEMBAGAAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA


1. Lembaga dan pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Pelatihan Pencegahan dan
Penanganan Stunting adalah:
a. Badiklitpensos: terkait dengan Kebijakan Penyelenggaraan Pelatihan Pencegahan
dan Penanganan Stunting;
b. Pusdiklat Kesejahteraan Sosial: penyiapan modul, penetapan pedoman
Pelaksanaan Pelatihan Pencegahan dan Penanganan stunting, TOT dan Supervisi;
c. Pusdatin Kesos: menyediakan sarana dan prasarana fasilitas dan jaringan internet
Pelaksanaan Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting;

20 |Pedoman Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting Model Daring 2021


d. BBPPKS 6 wilayah regional terkait dengan penyiapan calon peserta, waktu dan
tempat pelaksanaan pelatihan, Monitoring dan Evaluasi Pelatihan Pencegahan
dan Penanganan Stunting bagi SDM Kesos.

2. Tim Penyelenggara
Tim pelaksana Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting, terdiri dari:

a. Penanggung Jawab
b. Narsum
c. Koordinator Akademik
d. Koordinator Admintrasi
e. Fasilitator
f. Admin/Operator/Host/Tim IT
g. Pendamping Kelas
h. Sekretariat

N. FASILITAS, HAK DAN KEWAJIBAN


1. Selama proses pembelajaran daring peserta berada di tempat masing-masing. Panitia
menyediakan fasilitas jaringan atau paket internet.
2. Peserta mendapatkan bahan ajar (modul) yang dapat di download di LMS.

O. EVALUASI PENYELENGGARAAN PELATIHAN


1. Evaluasi dan penilaian peserta dalam mengikuti penyelenggaraan Pelatihan
Pencegahan dan Penanganan Stunting terdiri dari:
2. Evaluasi Peserta Pelatihan
a. Komponen penilaian untuk mengetahui tingkat kemampuan peserta dalam
penguasaan materi pembelajaran, meliputi:
b. Pre Test tidak termasuk Penilaian Peserta.
c. Proses pembelajaran daring, yang meliputi:
1) Penyelesaian Latihan Soal (10%)
2) Pengerjaan Tugas (25%)
3) Pembuatan tugas akhir berupa 1 Video simulasi/praktik salah satu sesi modul
Pencegahan dan Penanganan Stunting bagi SDM Kesos (25%)
4) Pos Test (10%)
5) Ujian Komprehensif (20%)
6) Keaktifan peserta dalam pembelajaran sinkronus (10%)

3. Kriteria Penilaian
a. Proses penilaian oleh sistem dan fasilitator dilakukan menggunakan skala 0 - 100.
b. Kriteria Penilaian:

21 |Pedoman Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting Model Daring 2021


1) Kurang Memuaskan (0 – 69)
2) Cukup Memuaskan (70 – 79)
3) Memuaskan (80 – 89)
4) Sangat Memuaskan (90 – 100)

4. Evaluasi SDM Penyelenggara dilakukan kepada:


a. Evaluasi Widyaiswara/Fasilitator
b. Admin
c. Pendamping Kelas (host)
d. Panitia Penyelenggara

P. SUPERVISI DAN MONITORING


1. Untuk menjamin kualitas pelaksanaan Pelatihan Pencegahan dan Penanganan
Stunting tetap tetap terjaga dilaksanakan supervisi, monitoring dan evaluasi
pelaksanaan pelatihan.
2. Supervisi dan evaluasi dilaksanakan oleh Badiklitpensos.
3. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan oleh BBPPKS sesuai wilayah masing-masing.
4. Pelaksanaan supervisi, monitoring dan evaluasi mengacu pada pedoman pelaksanaan
supervisi, monitoring dan monitorin yang sudah ada.

Q. PEMBIAYAAN
1. Pembiayaan penyelenggaraan Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting
dibebankan dari DIPA satuan unit kerja masing-masing.
2. Sumber lain yang tidak mengikat dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

R. PENUTUP
Pedoman ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terlibat dalam Penyelenggara
Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting dan mitra kerja terkait, untuk menjadi
acuan/panduan dalam pelaksanaan pelatihan.

Jakarta, Maret 2021


Kepala Badan Pendidikan, Penelitian dan
penyuluhan Sosial

Syahabuddin

22 |Pedoman Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting Model Daring 2021


23 |Pedoman Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting Model Daring 2021
Lampiran 7.2: Tabel Janji Diri

TABEL JANJI DIRI PESERTA


DALAM PENCEGAHAN DAN PANANGANAN STUNTING
Nama PM : ……………………………………………….
Alamat : ……………………………………………….
No HP (Jika ada) : ……………………………………………….

Tgl / Janji Diri Pencegahan dan Pelaksanaan Tanda


No Sesi/Topik Materi Bulan/ Penanganan Stunting dalam Belum Sedang/ Sudah Tangan
Tahun Keluarga / Tidak Proses Selesa Fasilitator
1 Sesi 1: Permasalahan Stunting

Sesi 2: Mendukung ibu hamil mengakses


2
informasi dan layanan yang tepat
Sesi 3: Mendukung perawatan sehari-hari
3
ibu hamil
Sesi 4: Mendukung ibu dan ayah berikan
4
stimulasi pada janin

Sesi 5: Pemenuhan kesejahteraan bayi


5
baru lahir dan ibu menyusui

Sesi 6: Mendukung pemberian stimulasi


6
pada bayi 0-6 bulan

24 |Pedoman Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting Model Daring 2021


Tgl / Janji Diri Pencegahan dan Pelaksanaan Tanda
No Sesi/Topik Materi Bulan/ Penanganan Stunting dalam Belum Sedang/ Sudah Tangan
Tahun Keluarga / Tidak Proses Selesa Fasilitator
Sesi 7: Mendukug pemberian stimulasi
7
pada bayi 6-12 bulan
Sesi 8: Mendukung pemberian stimulasi
8
pada bayi 1-2 tahun

Sesi 9: Mendukung pemberian stimulasi


9
pada anak 2-6 tahun
Sesi 10: Pemanfaatan BANSOS untuk
10 pemenuhan gizi anak usia dini dan ibu
hamil

11 Sesi 11: Mendukung CTPS

Sesi 12: Mendukung Pemanfaatan


12
jamban sehat

Sesi 13: Pemetaan potensi diri, keluarga


13
dan lingkungan sekitar

Sesi 14: Sistem rujukan penanganan anak


14
stunting

Sesi 15: Komitmen pelkasnaan Rencanan


15
tindak lanjut (RTL)

25 |Pedoman Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting Model Daring 2021

Anda mungkin juga menyukai