Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL PENINGKATAN KAPASITAS

KADER POSYANDU UNTUK MENCEGAH


STUNTING

UPTD PUSKESMAS TALIWANG


TAHUN 2020

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Posyandu merupakan bentuk peran serta masyarakat di bidang kesehatan yang
dikelola oleh kader dengan sasaran seluruh anggota masyarakat. Dalam
perkembangannya untuk meningkatkan kualitas posyandu, kegiatannya diintegrasikan
dengan program Pengembangan Anak Usia Dini dan Bina Keluarga Balita yang disebut
sebagai posyandu. Tugas kader di posyandu mulai dari H-1, hari pelaksanaan posyandu
dan setelah pelaksanaan posyandu. Disamping melaksanakan tugas-tugas pokok di
posyandu, kegiatan kader di posyandu juga difokuskan pada deteksi dini tumbuh
kembang balita. Kader sebagai pelaksana kegiatan di posyandu perlu terlebih dahulu
memahami tentang petunjuk teknis di posyandu dan meningkatkan pengetahuan serta
kemampuan kader dalam melaksanakan deteksi dini tumbuh kembang balita terutama
mendeteksi dan mencegah stunting dengan memanfaatkan KMS dan buku KIA.
Stunting bayi dan balita merupakan permasalahan gizi kronis yang membutuhkan
penanganan komprehensif dan melibatkan berbagai sektor. Pada tahun 2018 ditetapkan
penanganan stunting merupakan prioritas pembangunan nasional melalui Rencana Aksi
Nasional Gizi dan Ketahanan Pangan. Kabupaten Sumbawa Barat termasuk 260
kabupaten/kota prioritas penanganan stunting tahun 2020. Upaya penanganan stunting
dengan mengoptimalkan kondisi pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK) dapat
dilaksanakan di Posyandu. Posyandu sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat bidang
kesehatan memiliki peran strategis. Namun karena kader posyandu memiliki latar
belakang pendidikan serta sosial budaya yang beragam, pengetahuan dan
keterampilannya perlu terus menerus mendapatkan pembaruan. Pada kasus stunting,
berbagai penelitian menunjukkan pengetahuan dan keterampilan kader terkait stunting
dan upaya pencegahannya sebagian besar belum baik, karena itu upaya peningkatan
kapasitas kader posyandu penting dilakukan. Pada bulan Juli sampai dengan November
2019 telah dilakukan pelatihan peningkatan kapasitas kader posyandu bagi seluruh kader
di wilayah kerja UPTD Puskesmas Taliwang.
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan pada Desember 2019 data di lapangan
menunjukkan bahwa pengetahuan dan keterampilan kader dalam melaksanakan tugas
sebagian besar masih belum baik dan maksimal. Hal ini dilihat dari pelaksanaan kegiatan
posyandu yang monoton dan tidak berkembang.

2
Peningkatan kapasitas kader di wilayah kerja UPTD Puskesmas Taliwang
dilaksanakan sebagai salah satu upaya yang bertujuan untuk mencegah terjadinya
stunting mulai dari intervensi pada remaja perempuan, wanita usia subur, ibu hamil, dan
ibu bayi/ balita. Sehingga diperlukan kerjasama dengan pemerintah kelurahan/desa
terkait untuk mendukung dan menunjang terlaksanakanya kegiatan Peningkatan
kapasitas kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas Taliwang.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu tentang kegiatan
posyandu
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pemahama kader posyandu tentang posyandu
b. Meningkatkan pengetahuan kader posyandu tentang deteksi dini tumbuh
kembang Balita
c. Meningkatkan keterampilan kader posyandu dalam melaksanakan deteksi dini
tumbuh kembang Balita
d. Meningkatkan kemampuan kader dalam memberikan konseling

C. Batasan Operasional
1. Posyandu yaitu kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk
masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan.
2. Kader kesehatan adalah tenaga sukarela yang dipilih oleh, dari masyarakat dan
bertugas mengembangkan masyarakat.
3. Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan
gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan
pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar
usianya.
4. Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah catatan grafik perkembangan anak yang diukur
berdasarkan umur, berat badan, dan jenis kelamin.
5. Buku KIA adalah Buku Kesehatan Ibu dan Anak yang berisi catatan kesehatan ibu.
mulai dari catatan yang berisi informasi kehamilan, persalinan dan nifas. Selain
mengenai informasi ibu, buku KIA juga berisi catatan informasi anak (bayi baru
lahir hingga usia 5 tahun).

3
6. Konseling adalah serangkaian kegiatan sebagai proses komunikasi dua arah yang
dilaksanakan oleh konselor untuk menanamkan dan meningkatkan pengertian, sikap
dan perilaku pasien dalam mengenali dan mengatasi masalah kesehatan sehingga
pasien dapat memutuskan apa yang akan dilakukannya
7. 1000 Hari Pertama Kehidupan yaitu dimulai dari seorang ibu mengetahui dirinya
hamil hingga anak berumur 2 tahun.

D. Landasan Hukum
a. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 65 tahun 2013 tentang
Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan
b. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 84 tahun 2015 tentang
Pengembangan Organisasi Kemasyarakatam Bidang Kesehatan.
c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1529 tahun 2010 tentang
Pengembangan Desa Siaga Aktif
d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 155 tahun 2010 tentang
Penggunaan Kartu Menuju Sehat (KMS) bagi Balita.
.

4
BAB II
STANDAR KETENAGAAN DAN FASILITAS

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Berikut ini kualifikasi SDM dan realisasi Tenaga Promosi Kesehatan yang ada di
Puskesmas Taliwang:
Kegiatan Kualifikasi SDM Realisasi
Peningkatan Kapasitas Kader Pendidikan minimal Petugas Promosi Kesehatan
DIII/S1 pemegang wilayah 1 Orang.
Bidan desa 2 Orang
Pendidikan minimal Kader 20 Orang
SMP/SMA

B. Distribusi Ketenagaan
Penanggung jawab Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu. Adapun petugasnya
adalah sebagai berikut:
Kegiatan Petugas Unit terkait
Peningkatan Kapasitas Kader Petuga promkes Pemerintah Desa
Bidan Desa Kader

C. Standar Fasilitas
Kegiatan Peningkatan Kapasitas Kader membutuhkan tempat Kegiatan yang di
sediakan oleh Desa/Kelurahan. Untuk menunjang tercapainya tujuan kegiatan
Peningkatan Kapasitas Kader memiliki penunjang yang harus dipenuhi:
Kegiatan pelayanan kesehatan Sarana Prasana
Promkes
1. Alat ukur tinggi badan, berat badan
Peningkatan Kapasitas Kader 2. Alat ukur
3. Alat Tulis, Leflet, lembar balik
4. Laptop, LCD
5. Buku KIA dan KMS
6. Bayi balita

5
BAB III
RENCANA ANGGARAN

No. Uraian Kegiatan Tujuan Rencana Biaya Total Biaya


1. Materi posyandu, KIA, Menyamakan persepsi dan Petugas : 3 org x Rp 250.000 Rp 750.000
gizi, kesling meningkatkan pengetahuan Peserta : 20 org x Rp 20.000 Rp 400.000
kader kesehatan khususnya Snack : 25 ktk x Rp 10.000 Rp 250.000
program posyandu Makan minum : 25 ktk x Rp 25.000 Rp 625.000
ATK : 20 paket x Rp. 15.000 Rp. 300.000
2. Simulasi posyandu dan Meningkatkan keterampilan Petugas : 3 org x Rp 250.000 Rp 750.000
praktik pengukuran kader dalam menimbang Peserta : 20 org x Rp 20.000 Rp 400.000
dan mengukur balita untuk Snack : 25 ktk x Rp 10.000 Rp 250.000
mendeteksi stunting Makan minum : 25 ktk x Rp 25.000 Rp 625.000
Snack bayi/balita saat : 20 anak x Rp. 5.000 Rp. 100.000
simulasi
3. Praktik pengisian KMS Melatih kader dalam Petugas : 3 org x Rp 250.000 Rp 750.000
dan buku KIA pengisian KMS dan buku Peserta : 20 org x Rp 20.000 Rp 400.000
KIA sebagai landasan untuk Snack : 25 ktk x Rp 10.000 Rp 250.000
mendeteksi stunting Makan minum : 25 ktk x Rp 25.000 Rp 625.000
KMS dan buku KIA : 20 rangkap x Rp 10.000 Rp 200.000
TOTAL Rp 6.675.000

6
BAB IV
KEGIATAN

A. Lingkup Kegiatan
1. Kegiatan
Peningkatan kapasitas kader posyandu
2. Pelaksanaan
Kegiatan Peningkatan kapasitas kader posyandu dilaksanakan selama 3 hari.
B. Tupoksi Petugas dan Unit Terkait
1. Pemerintah Desa
a. Menganggarkan dana
b. Membantu proses pelaksanaan kegiatan
c. Menggerakkan kader
d. Memonitoring dan mengevaluasi hasil kegiatan
2. Petugas promkes
a. Menentukan sasaran
b. Merencanakan kegiatan
c. Melakukan pelatihan dan pembinaan
d. Mengevaluasi dan memonitoring kegiatan.
3. Bidan
a. Mengevaluasi kegiatan
b. Membantu proses pelaksanaan kegiatan.
c. Membantu proses pelaksanaan posyandu
4. Kader
a. Menyiapkan tempat pelaksanaan kegiatan
b. Menyiapkan peralatan
c. Membantu proses pelaksanaan.

7
BAB V
MONITORING DAN EVALUASI

Monitoring pelaksanaan kegiatan peningkatan kapasitas kader posyandu


dilaksanakan selama kegiatan berlangsung dan evaluasi dilaksanakan setiap bulan saat
pelaksanaan posyandu.

8
BAB VI
PENUTUP

Demikian proposal kegiatan ini dibuat. Diharapkan dukungan dan bantuan dari
pihak kelurahan/desa untuk dapat membantu dalam memperbaiki masalah gizi di wilayah
kerja Puskesmas Taliwang. Atas segala perhatian dan bantuannya kami ucapkan terima
kasih.

Anda mungkin juga menyukai