Anda di halaman 1dari 20

MEKANISME OPERASIONAL PENGGERAKAN

DALAM PERCEPATAN PENURUNAN ANGKA STUNTING


MEKANISME OPERASIONAL PENGGERAKAN DALAM PERCEPATAN PENURUNAN ANGKA
STUNTING
Tujuan Umum
Mekanisme operasional
Terlaksananya penggerakan dan peningkatan komitmen para pemangku kepentingan
Penggerakan dalam Percepatan multisektor dan multipihak terhadap pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting di
Penurunan Angka Stunting di lini tingkat kecamatan, desa/kelurahan dan dusun/ RW dan RT.
lapangan merupakan langkah-
langkah operasional
penggerakan dalam pelaksanaan Tujuan Khusus
program dan kegiatan 1. Terwujudnya komitmen para pemangku kebijakan dan pemangku kepentingan di
percepatan penurunan angka lini lapangan;
Stunting yang dilaksanakan
secara konvergen, holistik, 2. Tersedianya dukungan anggaran program dan kegiatan Percepatan Penurunan
integratif, dan berkualitas, Stunting di tingkat kecamatan, desa/kelurahan hingga dusun/RW dan RT;
terencana dan berkelanjutan 3. Terlaksananya pendampingan keluarga berisiko Stunting oleh Tim Pendamping
melalui kerja sama multisektor Keluarga (TPK);
dan multipihak di tingkat
4. Tersedianya Satu Data Percepatan Penurunan Stunting yang up to date, real time
kecamatan, desa/kelurahan,
dan reguler/rutin;
RW/dusun dan RT.
5. Terlaksananya audit kasus Stunting di tingkat kecamatan dan desa/kelurahan.
Kegiatan Pokok Mekanisme Operasional Penggerakan dalam Percepatan
Penurunan Stunting di Lini Lapangan

PEMBINAAN & MONITORING &


PENGEMBANGAN Rakortek EVALUASI
Penyuluh

Pencatatn &
Pelaporan
3
1 Minilokarya
Stunting

Pelayanan 4
Rakor
Kecamatan

2
Rakor Desa
KIE 5 /Kelurahan

Pembinaan
Kader
Mekanisme Operasional Berdasarkan Segmen Wilayah
RAPAT KOORDINASI TEKNIS PENYULUH (RAKORTEK PENYULUH)
Rakortek Penyuluh adalah pertemuan sebagai penyuluh di tingkat kecamatan dan tingkat desa/kelurahan yang bertujuan
untuk melakukan evaluasi dan perencanaan, pembinaan, konsultasi, koordinasi serta pembahasan teknis pelaksanaan
pencegahan kasus Stunting di wilayah binaan.

Metode:
Peserta: • diinisiasi dan dipimpin oleh kepala/koordpenyuluh/ UPT yang
Koordinator Penyuluh KB/UPT KB, Penyuluh KB/PLKB, bersangkutan secara bergantian.
Penyuluh Kesehatan, Penyuluh Agama dan KUA, Penyuluh 3 • tatap muka/pertemuan virtual.
Sosial/Pendamping Keluarga Harapan (PKH), Penyuluh
1 • Anggaran: APBD, sektor pengampu, dan/atau sumber lain.
Pertanian, UPT Pendidikan, Pendamping Desa/pendamping
program lainnya.

Output:
Materi Pembahasan:
• Laporan evaluasi dan penyelesaian kendala pelaksanaan
• Penyampaian hasil pelaksanaan kegiatan penyuluhan oleh 4 penyuluhan dalam rangka pencegahan kasus Stunting di tingkat
masing masing penyuluh; kecamatan, desa/kelurahan, hingga tingkat dusun/RW dan RT;
• Rekapitulasi data Stunting dan keluarga berisiko Stunting di • Jadwal penggerakan serta pemantauan pelaksanaan
tingkat kecamatan dan desa/kelurahan binaan, termasuk data 2 pendampingan keluarga dalam upaya Percepatan Penurunan
pelaksanaan pelayanan terhadap sasaran Stunting: calon Angka Stunting di wilayah binaan.
pengantin (catin), ibu hamil, ibu nifas, baduta dan balita;
• Peningkatan kapasitas dalam pengelolaan penyuluhan dan
pendampingan keluarga dalam Percepatan Penurunan Stunting Frekuensi: Paling sedikit5dilaksanakan 1 bulan
di wilayah binaan; sekali.
• Penyelesaian kendala dan hambatan pelaksanaan penyuluhan Tempat: Balai penyuluh atau tempat lain yang
program/kegiatan pencegahan kasus Stunting; memungkinkan dilaksanakan pertemuan.
• Jadwal penggerakan dan pemantauan pencegahan kasus
Stunting bulan selanjutnya.
MINI LOKAKARYA (MINILOK)
Mini Lokakarya Stunting (minilok) merupakan kegiatan pertemuan di kecamatan yang diinisiasi dan dipimpin oleh camat dalam
rangka mengawal dan mengevaluasi pelaksanaan pendampingan keluarga dan hasil pemantauan pendampingan keluarga di
tingkat kecamatan agar terwujud 3 (tiga) standar dan 4 (empat) PASTI.
Tiga standar:
Peserta: (1) Tim Pendamping Keluarga yang terlatih,
Camat,Kepala Puskesmas,Dokter Puskesmas ,Bidan Puskesmas, (2) Tersedia alat ukur/aplikasi pengukuran untuk sasaran Stunting, dan
PKK Kecamatan,Ahli Gizi Puskesmas.TPPS Desa/Kelurahan, Satuan (3) Tersedia dan terlaksananya Prosedural Operasional Percepatan Penurunan
Stunting
Tugas (Satgas) Program Percepatan Penurunan Stunting
Kabupaten/Kota, Satgas Teknis Percepatan Penurunan Stunting Empat Pasti:
(Penyuluh KB/PLKB dan/atau TPK). (1) Memastikan semua sasaran terdata,
Agenda Pembahasan : (2) Memastikan semua sasaran memperolah pelayanan,
1 (3) Memastikan semua sasaran memanfaatkan intervensi dari pelayanan, dan
1. Verifikasi data kasus dan data sasaran risiko Stunting di tingkat (4) Memastikan semua pelaksanaan dan pendampingan tercatat dan terlaporkan.
desa/kelurahan dan kecamatan, Metode:
2. Monitoring dan evaluasi berkala pelaksanaan Standar
• Minilok diinisiasi dan dipimpin oleh camat dan wajib
Operasional Pelayanan pendampingan keluarga berisiko
dihadiri oleh kepala atau unsur dari FKTP/FKRTL (Fasilitas
Stunting, 4
3. Monitoring dan evaluasi mekanisme pelaksanaan pencatatan Kesehatan Tingkat Pertama/Fasilitas Kesehatan Rujukan
dan pelaporan Pendampingan Keluarga, Tingkat Lanjutan)
4. Pelaksanaan pembinaan Tim Pendamping Keluarga yang • tatap muka/pertemuan virtual;
2 • Anggaran: BOKB
terlatih,
5. Pelaksanaan inventarisasi sarana dan prasarana pendampingan Output:
keluarga berisiko Stunting (alat ukur, metode, aplikasi Frekuensi: Paling sedikit dilaksanakan 1 bulan • Laporan pelaksanaan 3 (tiga) Standar dan 4 (empat) PASTI,
penunjang, dsb); sekali atau sewaktu-waktu 5 • Verifikasi dan Validasi data kasus Stunting dan keluarga berisiko
6. Menentukan kasus yang layak diaudit dan ditatalaksana di
Stunting,
tingkat kabupaten/kota. Tempat: Puskesmas, Kantor Camat, tempat lainnya • Daftar rencana kerja dan target yang akan dilakukan dalam
7. Pembahasan hambatan dan tantangan pelayanan
rangka pengawalan dan evaluasi pelaksanaan pendampingan
pendampingan keluarga berisiko Stunting.
keluarga dan pembinaan tim pendamping keluarga.
8. Penyusunan rencana tindak lanjut pelaksanaan pencegahan
Kasus Stunting lintas sektor dan lintas pihak.
MINI LOKAKARYA (MINILOK) - lanjutan
Teknis Pelaksanaan :
A. Kepala FKTP/FKRTL menyampaikan pelaksanaan pencegahan Stunting antara lain: B. Penyuluh KB/PLKB memberikan laporan pelaksanaan pendampingan keluarga
1. Pemeriksaaan kesehatan calon pengantin, Berisiko :
2. Pemeriksaan kesehatan ibu hamil dan masa nifas, 1. Jumlah sasaran keluarga berisiko Stunting menurut sasaran,
3. Pemeriksaan kasus rujukan anak berisiko tinggi Stunting, 2. Pelaksanaan pendampingan oleh Tim Pendamping Keluarga, baik penyuluhan,
4. Pelaksanaan Posyandu dan hasilnya; rujukan maupun pemberian bantuan kepada sasaran Percepatan Penurunan
5. Pemberiaan tablet tambah darah, vitamin, pemberian bantuan makanan Stunting (catin, ibu hamil dan ibu menyusui, baduta dan balita).
tambahan dan pelayanan lain, termasuk pemberian edukasi kesehatan 3. Target dan capaian pelaksanan Program Bangga Kencana pendukung
lingkungan; Percepatan Penurunan Stunting (penyuluhan dan pelayanan kontrasepsi,
6. Pelaksanaan pembinaan kepada kader di masyarakat, terutama Tim Pendamping penggerakan kelompok kegiatan Bina Keluarga);
Keluarga; 4. Pelaksanaan pembinaan kepada Tim Pendamping Keluarga dan kader oleh
1
7. Kasus kejadian Stunting, penyuluh di tingkat desa.
8. Sarana dan prasarana pendukung pelayanan pencegahan Stunting; 5. Hambatan dan Tantangan dalam pelaksanaan pendampingan dan Percepatan
9. Hambatan dan tantangan pelaksanaan pelayanan kepada keluarga berisiko Penurunan Stunting.
Stunting ;
10. Pemberian materi penguatan tentang komposisi makanan bagi ibu hamil,
pemantauan tumbuh kembang bayi dan balita, ASI Eklusif dan MPASI. 4

5
Mini Lokakarya (Minilok) Dalam Mekanisme Audit Kasus Stunting

3
1

5
RAPAT KOORDINASI TINGKAT KECAMATAN (RAKORCAM)
Rakorcam adalah rapat rutin pengendalian program dan kegiatan Percepatan Penurunan Stunting dan Program Pembangunan
lainya di tingkat kecamatan diselenggarakan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dengan melibatkan lintas sektor dan
pemangku kepentingan lainnya agar penyelenggaraan percepatan penurunan Stunting terlaksana secara efektif, efisien,
konvergen dan terintegrasi.
Peserta: Metode:
Pengarah TPPS: (TPPS Kab/Kota, Danramil dan Kapolsek), Pelaksana • Diinisiasi oleh Ketua TPPS/Camat;
TPPS : (Camat, Kepala Puskesmas, Ka. UPT KB/Koordinator Penyuluh • Tatap muka/virtual meeting dan dapat disatukan dgn kegiatan
KB, Bidang TPPS Kecamatan : Ketua IBI, Bidan, Tenaga Gizi, Tenaga koordinasi Tk. Kecamatan;
Kesehatan Lingkungan Puskesmas, Kader Posyandu, Ketua TP. PKK 3
• Anggaran: APBD dan/atau sumber lain;
Kecamatan, Penyuluh KB/PLKB, fasilitator PKM, Sekretaris Camat, 1
Penyuluh KB/PLKB, koordinator Statistik Kecamatan, Petugas Data
Output:
Kecamatan dan Pemangku kepentingan.
• Laporan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi proses capaian
(*) menyesuaikan SK TPPS Tingkat Kecamatan program dan kegiatan Percepatan Penurunan Stunting di tingkat
kecamatan;
4 • Tersedianya kesepakatan dan rencana teknis pelaksanaan
Materi Pembahasan:
program dan kegiatan Percepatan Penurunan Stunting antara
1. Evaluasi pelaksanaan PPS tingkat desa dan kecamatan; para pemangku kepentingan dan mitra strategis di tingkat
2. Pelaksanaan penggerakan dan pendampingan lapangan; 2 kecamatan.
3. Pendampingan perencanaan alokasi dana desa/kelurahan • Meningkatnya pemahaman pelaksana teknis kegiatan
untuk PPS; Percepatan Penurunan Stunting.
4. Pelaksanaan kemitraan dalam PPS;
5. Pelaksanaan penyediaan data penyelenggaraan PPS di tingkat 5
Frekuensi: Rakorcam Rutin: Paling sedikit
kecamatan; dan, dilaksanakan 1 bulan sekali
Rembuk Stunting: 2 kali setahun/sewaktu-waktu jika
Rakorcam juga merupakan forum
6. Penyelesaian kendala dan menyepakati tindak lanjut rembuk Stunting di tingkat kecamatan
diperlukan.
penyelesaian kendala di tingkat kecamatan dan
desa/kelurahan;
Tempat: Balai penyuluhan, kantor camat atau tempat dengan meibatan lintas sektor dan
lain.
pihak lainnya
RAPAT KOORDINASI TINGKAT KECAMATAN (RAKORCAM) - Lanjutan
Tekhnis Pelaksanaan :

Mekanisme Pelaksanaan Rapat Koodinasi Kecamatan


1. Pembukaan oleh Ketua TPPS/Camat,

2. Penyampaian laporan Percepatan Penurunan Stunting oleh;


3
- Bidang Koordinasi Penggerakan Lapangan :
1
Disampaikan oleh Ketua TP.PKK/Tim Pendamping Keluarga
- Bidang Koordinasi Pelayanan Intervensi Spesifik dan Intervensi Sensitif :
Disampaikan oleh Tenaga kesehatan Puskesmas/Bidan/Tenaga Gizi
- Bidang Koordinasi Data :
Disampaikan oleh PKB/PLKB 4

3. Pembahasan target, proses dan capaian program/kegiatan Percepatan


2
Penurunan Stunting, serta penyusunan rencana tindaklanjut.

4. Penutup
5
RAPAT KOORDINASI TINGKAT DESA/KELURAHAN (RAKORDES/KEL)
Rakordes/kel adalah pertemuan pengendalian program dan kegiatan PPS serta program pembangunan lainya di tingkat
desa/kelurahan yang merupakan rapat rutin yang diselenggarakan oleh TPPS Tingkat desa/kelurahan yang dipimpin oleh kepala
desa atau ketua pelaksana TPPS dalam penyelenggaraan PPS yang efektif, efisien, konvergen dan terintegrasi dengan
melibatkan lintas sektor di tingkat desa/kelurahan.
Metode:
Peserta: • Diinisiasi oleh Kepala Desa/lurah atau Ketua TPPS;
Pengarah: TPPS (TPPS Kab/kota, kades/lurah), Pelaksana TPPS (TP. PKK • Tatap muka/virtual meeting dan dapat disatukan dengan
desa, Sekretaris desa/kelurahan), PPKBD, Bidang TPPS :(bidan/Penyuluh kegiatan koordinasi Tk. Desa/kelurahan lainnya;
3
KB/PLKB, Ketua Pokja IV TP. PKK, KPM/Sub PPKBD/Koordinator Posyandu) • Anggaran: APBDes/kel, APBD dan/atau sumber lain
dan pemangku kepentingan terkait. 1
(*) menyesuaikan
SK TPPS Desa/Kelurahan dan dapat melibatkan para Output:
pemangku kepentingan terkait, seperti LSM, akademisi, swasta sesuai 1. Laporan pelaksanaan kegiatan Stunting di tingkat dusun/RW dan
kebutuhan. RT
2. Rencana teknis pelaksanaan program dan kegiatan Percepatan
Materi Pembahasan : 4 Penurunan Stunting antara para pemangku kepentingan dan
mitra strategis di tingkat desa/kelurahan.
1. Penggerakan dan Pendampingan Keluarga beresiko stunting.
3. Meningkatnya pemahaman pelaksana teknis kegiatan
2. Kemitraan dalam Percepatan Penurunan Stunting 2 Percepatan Penurunan Stunting;
3. Paket layanan dasar di desa/Kelurahan
4. Penyediaan Data Stunting
5
Frekuensi: Rakordes/kel Rutin: Paling sedikit Rakordes/kel juga merupakan forum
dilaksanakan 1 bulan sekali rembuk Stunting di tkesa/kel dengan
Rembuk Stunting: paling sedikit 1 kali
setahun/sewaktu-waktu jika diperlukan
melibatan lintas sektor dan pihak
Tempat: Kantor desa/kelurahan atau tempat lain lainnya.
RAPAT KOORDINASI TINGKAT DESA/KELURAHAN (RAKORDES/KEL)
Tekhnis Pelaksanaan :

Mekanisme Pelaksanaan Rapat Koodinasi Desa/Kelurahan


1. Pelaksanaan paket layanan dasar di desa/kelurahan
(di sampaikan oleh Kader Pembangunan Manusia)
2. Pelaksanaan penggerakan dan pendampingan keluarga
(disampaikan oleh Tim Pendamping Keluarga/PKB/PLKB) 3
3. Pelaksanaan kemitraan dalam Percepatan Penurunan Stunting; 1
(disampaikan oleh PKB/PLKB/Penyuluh terkait lainya)
4. Pelaksanaan penyediaan data Stunting di tingkat desa/kelurahan;
(disampaikan oleh Bidang Data TPPS Desa).
5. Penyelesaian kendala dan tindaklanjut dalam penyelenggaraan
Percepatan Penurunan Stunting di tingkat desa/kelurahan hingga 4
tingkat dusun/RW dan RT. (Kesimpulan disampaikan oleh Kepala
Desa/Kepala Kelurahan atau Ketua TPPS Desa/Kelurahan) 2

5
PEMBINAAN KADER/POKTAN
Pertemuan yang dilaksanakan oleh Penyuluh terkait MATERI
dan diikuti TPK dan kader secara periodik dalam OUTPUT
rangka pembahasan pelaksanaan dan penguatan 1. Penguatan peran dan fungsi kader dalam
mendukung program dan kegiatan PPS dari 1. Meningkatnya peran, wawasan dan
peran dan fungsi kader di masyarakat untuk
mendukung program dan kegiatan pencegahan penyuluh kepada kader dibawah binaanya; keterampilan teknis kader masyarakat
Stunting di tingkat desa/kelurahan, dusun/RW dan 2. Materi tentang Stunting dan/atau materi dalam pengelolaan program dan
RT. kegiatan PPS di desa/kelurahan,
sesuai dengan tugas dan fungsi dari sektor
PELAKSANA atau pihak terkait; RW/dusun dan RT;
3. Pembahasan teknis pelayanan; 2. Meningkatnya pencapaian program
• Penyuluh (KB/PLKB, Kesehatan, Agama, Sosial, dan kegiatan PPS di desa/kelurahan
Pertanian), 4. Dukungan program (dana, daya, sarana, data
basis, pencatatan dan pelaporan). dan RW/dusun;
• UPT Pendidikan, 3. Meningkatnya keberadaan dan peran
• Pendamping Desa/pendamping program sectoral, kader yang mengacu pada peran
METODE
institusi;
• penyuluh/tim pendampingan masyarakat lain,
• Dilaksanakan paling sedikit 1 kali setiap bulan; 4. Terlaksananya pemutakhiran data
• Pemangku kepentingan lain (LSM, media, akademisi • diinisiasi dan dipimpin masing-masing penyuluh berbasis sasaran program dan
dll).
dan dapat dilakukan bersamaan dengan kegiatan sektor terkait melalui upaya
SASARAN PEMBINAAN pelaksanaan penyuluhan program sektor PPS;
terkait; 5. Terselenggaranya pengelolaan
TPK, Penilik PAUD/PKG (PAUD), Kader • dapat dilakukan secara bersama-sama atau program dan kegiatan
(KPM, IMP, Posyandu, Dasawisma), Ketua sendiri-sendiri dengan jadwal yang telah sektor/pemangku kepentingan terkait
RW/RT, Tenaga UPTD, Karang Taruna, disepakati pada rakortek penyuluh;
dalam PPS sesuai dengan jadwal yang
Kelompok Agama, Kelompok Keluarga, • dapat dilaksanakan secara tatap muka/ virtual;
tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh disepakati bersama.
• Anggaran bersumber dari dinas/lembaga
adat, kader lain terkait. pengampu penyuluh, dan/atau sumber lainya;
KIE/PENYULUHAN
kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan untuk
meningkatkan pengetahuan serta
METODE
memperbaiki sikap dan perubahan perilaku MATERI
keluarga dan masyarakat dalam upaya • Diinisiasi dan dipimpin oleh
pencegahan kasus Stunting serta kasus • Materi pencegahan Stunting serta penyuluh terkait dan dapat
kesehatan lainnya. materi kesehatan lainnya dari dilakukan bersamaan dengan
PELAKSANA sektor/pengampu terkait; penyuluhan program sektor atau
pihak terkait;
• Penyuluh (KB/PLKB, Kesehatan, Agama, Sosial, • Materi Pendampingan Keluarga Berisiko • dapat dilakukan secara bersama-
Pertanian), Stunting dengan fokus sasaran: calon sama atau sendiri-sendiri antar
• TP. PKK, pengantin (catin), ibu hamil, ibu pasca penyuluh dan kader sektoral
• PAUD, dengan jadwal sasaran yang
salin (masa interval) serta pengasuhan
• Tim Pendamping Keluarga (TPK), telah disepakati pada rakortek
• Kader (KPM, IMP (PPKBD dan Sub PPKBD), baduta dan balita); penyuluh;
Posyandu, Kader Dasawisma), • Tatap muka/virtual,
• Kelompok-kelompok kegiatan di masyarakat memanfaatkan kegiatan
OUTPUT
(Karang Taruna, BKB, BKR, BKL, UPPKA, kelompok momentum dan/atau dengan
perempuan dst.), dan Meningkatnya jumlah keluarga, media komunikasi yang tepat
• Tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat. sesuai dengan situasi dan kondisi
terutama keluarga yang berisiko
serta sumber daya;
Stunting yang terpapar wawasan • Anggaran: dana sektor/dinas
SASARAN pengampu dan/atau sumber
dan pengetahuan pelbagai
Keluarga dan Masyarakat lainya;
program dan kegiatan
pencegahan Stunting.
PELAYANAN PENDAMPINGAN KELUARGA
Kegiatan pelayanan dengan pendekatan keluarga berisiko Stunting yang dilaksanakan secara efektif, efisien,
konvergen dan terintegrasi bagi kelompok sasaran percepatan penurunan Stunting oleh lintas sektor, dan para
pemangku kepentingan terkait.
Pelaksana Pelayanan:
Pelaksanaan Pelayanan
TPK, TP. PKK, Posyandu, Pusat pelayanan kesehatan
1. diinisiasi oleh sektor atau pihak terkait
masyarakat, Penyuluh, Kepala dusun/RW, Ketua RT,
dengan berkoordinasi dengan TPPS
PAUD, Kader, Tokoh masyarakat/tokoh 3
1
Kecamatan dan Desa/Kelurahan;
agama/tokoh adat, dan Organisasi/perkumpulan di
tingkat dusun dan RT.
2. dapat dilakukan secara bersama-sama
atau sendiri-sendiri dengan jadwal
Fokus Sasaran sasaran yang telah disepakati dalam
4
1. calon pengantin (catin), Rakorcam;
2. ibu hamil,
3. secara tatap muka atau melalui
2
pertemuan virtual (seperti telemedicine)
3. ibu pasca salin (masa interval), Output: Meningkatkan akses
dan memanfaatkan kegiatan
4. Baduta, dan informasi dan pelayanan kepada momentum sesuai dengan situasi dan
5. Balita. keluarga dan/atau keluarga kondisi serta sumber daya.
Anggaran: pelaksanaan pelayanan berisiko Stunting.
bersumber dari sektor atau pihak
pengampu dan/atau sumber lainya.
Pendampingan Keluarga Berkelanjutan

1 3
MASA
CALON PENGANTIN PASANGAN USIA SUBUR
KEHAMILAN
1. Pendampingan skrining awal.
1. Skrining kelayakan menikah 1. Skrining kelayakan calon ibu hamil. 2. Pendampingan ketat kehamilan
3 bulan sebelum hari H. 2. Pendampingan dan pelayanan kontrasepsi risiko stunting dan patologis.
untuk menunda kehamilan. 3. Pendampingan kehamilan sehat.
2. Pendampingan ketat bagi 3. Penajaman Promosi, KIE dan Komunikasi 4. Pendampingan janin terindikasi
catin tidak lolos skrining. Antar Pribadi/Konseling. risiko stunting.
5. Deteksi dini setiap penyulit.

BALITA 0-23 BULAN 5 MASA NIFAS 4


1. Skrining awal bayi baru lahir. 1. Memastikan KBPP, ASI ekslusif, imunisasi,
2. Pendampingan Tumbuh Kembang asupan gizi busui, dan tidak ada komplikasi
bayi lahir sehat. masa intes.
3. Pendampingan dan pelayanan bayi 0- 2. Memastikan kunjungan postnatal care
23 dengan risiko stunting. (PNC).

6 BALITA 24-59 BULAN


1. Pengasuhan.
2. Pemantuan tumbuh kembang balita agar
optimal.
PENCATATAN DAN PELAPORAN
aktivitas mendokumentasikan pelaksanaan program dan kegiatan percepatan penurunan Stunting di tingkat
pelaksanaan lapangan untuk menghasilkan Satu Data Percepatan Penurunan Stunting yang up to date, real time
dan reguler/rutin.

Pelaksana pencatatan dan pelaporan Metode:


1. Petugas/kader di tempat pelayanan (TPK, kader 1. Pelaksanaan berkoordinasi oleh TPPS
posyandu, kader IMP, kader dasawisma, kader desa/kelurahan;
pembangunan manusia, pusat pelayanan 12. Memanfaatkan aplikasi Elsimil dan/atau aplikasi lain
kesehatan, dst); yang menunjang;
2. TPPS kecamatan (pengelolaan data dan 3. mengacu pada petunjuk pelaksanaan teknis
pelaporan di tingkat kecamatan); pencatatan dan pelaporan yang telah ditetapkan;
4. pelaksanaan pencatatan dan pelaporan dapat
3. TPPS desa/kelurahan (pengelolaan data dan
dilakukan secara bersamaan dengan mekanisme
pelaporan di tingkat desa/kelurahan);
2 pencatatan dan pelaporan pengampu program
Output: terkait;
Tersedianya Satu Data Percepatan Penurunan 5. Anggaran pelaksanaan pencatatan dan pelaporan
Stunting yang up to date, real time dan bersumber dari sektor atau pihak pengampu,
reguler/rutin. dukungan APBDes dan/atau sumber lainya;
Dua jenis data dalam pencatatan dan pelaporan
1. Data Keluarga Berisiko Stunting
• Data keluarga berisiko Stunting;
• Pendataan Catin/Calon PUS 3 (tiga) bulan sebelum menikah dan penapisan
Catin/Calon PUS dengan Pemeriksaaan kesehatan;
• Pendataan ibu hamil;
• Pendataan PUS Pascapersalinan dan Masa Interval yang termutakhirkan;
• Pendataan PUS ingin anak ditunda dan tidak ingin anak lagi yang belum ber-KB;
• Pendataan dan penapisan anak usia 0-23 bulan;
• Pendataan dan penapisan anak usia 24-59 bulan;
• Pendataan dan penapisan keluarga prasejahtera penerima program bantuan sosial; 2. Data Surveilans Keluarga
• Pendataan memiliki remaja, dan/atau dengan ibu hamil, dan/atau ibu menyusui,
dan/atau yang memiliki anak usia 0-23 bulan terhadap akses air minum layak;
Berisiko Stunting
Data Surveilans keluarga berisiko Stunting dijabarkan
• Pendataan memiliki remaja, dan/atau dengan ibu hamil, dan/atau ibu menyusui, dalam kegiatan operasional Penyelenggaraan surveilans
dan/atau yang memiliki anak usia 0-23 bulan terhadap kepemilikan sarana rumah keluarga berisiko Stunting.
sehat;
• Pendataan keluarga memiliki remaja, dan/atau dengan ibu hamil, dan/atau ibu
menyusui, dan/atau yang memiliki anak usia 0-23 bulan terhadap kepemilikan
jamban sehat; dan
• Pendataan desa prioritas Stunting.
18
Pembinaan, Pemantauan dan Evaluasi
Pembinaan Pemantauan dan Evaluasi

Pembinaan dan pengembangan mekanisme operasional • Pemantauan dan evaluasi mekanisme operasional penggerakan
penggerakan dalam percepatan penurunan angka Stunting dalam percepatan penurunan angka Stunting di lini lapangan
di lini lapangan dilakukan secara berjenjang mulai dari pusat,
provinsi hingga kabupaten/kota melalui Tim Percepatan dilaksanakan secara rutin dan bersinambungan. Kegiatan
Penurunan Stunting (TPPS), agar penyelenggaraan Program pemantauan dilakukan untuk mengetahui secara keseluruhan
Percepatan Penurunan Stunting dapat semakin selaras, penyelenggaraan penggerakan di lini lapangan dan dampaknya
bersinergi dan konvergen pada pelaksanaan intervensi dalam percepatan penurunan Stunting. Kegiatan pemantauan
kepada kelompok-kelompok sasaran Percepatan Penurunan dan evaluasi bertautan dengan sistem pemantauan dan evaluasi
Stunting melalui pelaksanaan mekanisme operasional yang percepatan penurunan Stunting dan sistem pemantauan dan
konsisten dan berkesinambungan. evaluasi sektor atau pihak pengampu.

• Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan mekanisme operasional


penggerakan dalam penurunan angka Stunting dilaksanakan
secara langsung maupun tidak langsung dengan pelibatan
Penanggung Jawab Percepatan Penurunan Stuntng, TPPS
kecamatan dan desa/kelurahan, serta pengelola program dari
sektor/lembaga terkait.

19
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai