Anda di halaman 1dari 7

SILABUS ITTISHOL MAQSUDAH

PENGISI :

NAMA KONTAKAN :

DURASI : 1 Pekan (Max 2 JAM )

PEMBUKAAN MATERI

1. Materi “ Pengantar “

2. Menjelaskan Materi Thalabul Ilmi dan Ihsanul amal

3. Meminta Kesediaan dan komitemen untuk mengkaji Islam sepekan Sekali dalam waktu maksimal 2 Jam

4. JIKA “ YES”

5. Maka Lanjut Ke Materi IM

NO MATERI TARGET URAIAN MAROJI’


1. ‘Aqidah Islam 1. Mengetahui defenisi ‘aqidah Fakta: Manusia malu menunjukkan identitas ke-Islam-annya dan mereka -Jalan Baru Islam
2. Mengetahui bahwa bangkitnyamengerucutkan Islam hanya sebatas ‘aqidah ruhiyyah, dengan kata lain -IPS
dan mau terikatnya perbuatan
mereka mengkerdilkan Allah (krisis identitas). Adanya kemerosotan -Materi Dasar
manusia tergantung dari
generasi muslim dalam semua bidang kehidupan. Manusia sekarang Islam
pemikirannya adalah manusia pragmatis dan malas berfikir. -Bunga Rampai
3. Mengetahui bahwa ‘aqidah Why : Mereka tidak meyakini Allah sebagai pemilik kekuasaan (QS. Al- Pemikiran islam
diperoleh dengan terpecahnya
Hadid : 3). Tidak menyadari hakikat penciptaan manusia (dari mana,
Al-‘uqdatul qubra yang
untuk apa, dan ke mana). Manusia tidak menggunakan ‘aqalnya secara
menuntut penyerahan diri
optimal karena teralihkan oleh system kufur.
secara total Solusi :
4. Memahami konsekuensi
- Untuk bisa mengubah manusia dan membangkitkannya adalah
beraqidah Islam, yaitu mau dengan mengajak manusia berpikir dengan memberikan 3 pertanyaan
menerapkan Islam dalam setiap mendasar. Dengan terpecahkannya 3 pertanyaan mendasar. Dengan
aspek kehidupan dan berjuang terpecahkannya 3 pertanyaan ini maka manusia akan bisa
untuk menegakkan system menyelesaikan seluruh persoalan hidup. Hasil dari jawaban itu akan
Islam menjadi ‘aqidahnya.
- Menjalankan bahwa defenisi aqidah secara bahasa = ikatan, dan
istilah = pemikiran menyeluruh mengenai alam semesta, manusia dan
kehidupan, dan apa yang ada sebelum dan sesudahnya serta hubungan
antara ketiganya.
- Menundukkan kembali bahwa Islam tidak hanya ‘aqidah ruhiyyah
tapi juga ‘aqidah siyasiyyah.
- Sehingga seorang muslim dalam beraktivitas harus terikat dengan
‘aqidahnya dan akan men-da’wah-kan ‘aqidah yang diyakininya.
2. KETERIKATA 1. Mengetahui defenisi Islam Fakta : Adanya upaya umat di luar Islam yang menyamakan antara -Mafahim
N PADA 2. Memahami bahwa Islam tak Islam dengan di luar Islam dengan mengambil persamaan secara Islamiyyah,
HUKUM hanya sebagai ‘aqidah ruhiyyah defenisi secara bahasa atau karena sama2 diturunkan Allah / dari millah -IPS
SYARA’ tapi juga ‘aqidah siyasiyah Ibrahim (pluralisme). -JBI
(mengatur segala aspek Ada pula upaya menafikan kemutlakan kebenaran Islam sebagai sebuah
kehidupan) agama , Islam diremehkan.
3. Meyakini kesempurnaan Islam Why : tidak tahunya ummat akan defenisi Islam secara syar’i. Adanya
sebagai sebuah aturan pembelaan defensif dan perilaku ofensif sebagian ummat kepada Islam
komprehensif atau Islam sebagai yang menjadikan posisi Islam semakin terpojok (ekstrim kanan dan
mabda’ kiri).
Solusi:
1. Defenisi Islam
Secara bahasa = keselamatan, kesejahteraan, keamanan
Secara syar’i = Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah
kepada nabi Muhammad untuk mengatur hubungan manusia dengan
Allah, mengatur hubungan manusia dengan dirinya, dan dengan
sesamanya (QS. Ali Imran : 19, QS. Al-Maidah : 3)
2. Meyakini kebenaran dan kesempurnaan Islam untuk seluruh manusia
(tidak mengakui pluralisme tapi mengakui pluralitas), karena setelah
Islam diturunkan, semua agama yang lain dinyatakan tidak sah,
ditolak dan tidak diridhoi. (QS. 2 : 85, QS. 4 : 48 , hadits marahnya
rasulullah ketika melihat ‘Umar bin Khattab membawa secarik
Tawrat)
3. Islam adalah agama sempurna yang menyempurnakan syari’at Allah
terdahulu sehingga tidak ada satu masalahpun yang tidak dibahas /
diterangkan Allah.
4. Islam adalah ‘aqidah ruhiyyah dan ‘aqidah siyasiyyah . Artinya Islam
tidak hanya sebagai diin (agama) tapi juga ideologi (aturan hidup).
5. Di luar Islam = kafir (secara agama QS. 98 : 1, QS. 5 : 72-73, QS. 9 :
30, secara aturan hidup QS. 4 : 60 & 65, QS 5 : 50)
4. Memamahi aktifitas yang Fakta: Manusia cenderung menginginkan kebebasan sehingga berbuat  Al-qur’an
dilakukan itu dalam rangka sesuai dg yang diinginkannya. Munculnya banyak kekacauan dalam  MDI
memenuhi potensi kehidupan kehidupan manusia.  MAfahim
manusia Why : Kecendrungan man pada kebebasan dan lemahnya iman. Adanya Islamiyah
5. Memahami potensi2 yang pemisahan agama dri kehidupan. Ketidaktahuan dan kecuekin man thd
dimiliki manusia dan karakterya apa yang dilakukannya sesuai dg tuntutan syara’ ato tdk
6. Memahami kewajiban seorang Solusi:
muslim untuk terikat kepada 1. Mejelaskan manusia diciptakan hayalah untuk beribadah
hukum syara’ sebagai padanya(QS 51:59), dan dalam penciptaannya Allah memberikan
konsekuensi logis aqidahnya potensi hidup utuk bisa menjalakan dan memenuhi kehidupan
dalam setiap perbuatan tersebut (QS 20:50), (QS 87:2-3), (QS 16:68,36:71, 2:124, 12:24, 39:8,
7. Menjadikan Alquran dan 76:10, 2:31-32, 96:5)
assunnah serta sumber2 yang 2. Menjelaskan bahwa tdklah seorang muslim itu beriman sebelum
yang ditunjuk keduanya sebagai mereka tunduk dan patuh terhadap perintah ALLAH (QS an-
sandaran nisa’ [4]: 65,165 ; al-isra’[7]: 15, dan al hasyar [59] : 7)
3. Menjelaskan tentang hakikat akal sebagai potensi khas manusia
yang membuatnya mampu memahami hukum syara’ dan
mengikatkan diri padanya, akal adalah pengotrol bagi manusia
ketika memenuhi potensi kehidupannya dengan pengontrolan
(akal) yang tunduk pada petunjuk wahyu Ilahi
4. Meluruskan pandangan terhadap hukum perbuatan dan hukum
benda adalah dua hal yang berbeda
5. Menjelaskan sumber hukum syara’yang qath’i itu adalah
AlQuran dan Assunah
3. Pelaksanaan 1. Mengetahui defenisi aurat dan Fakta: Bermunculannya busana wanita yang rata2 memperlihatkan -sistem pergaulan
Syari’at : batasannya sebagian auratnya. Adanya pandangan bahwa jilbab sama dengan islam
Pakaian 2. Mengetahui jenis pakaian khimar/kerudung dan dianggap tidak perlu berjilbab yang penting kan -jilbab syar’i
Muslimah wanita dan dalilnya telah menutup aurat.
3. Mengetahui syarat pakaian Why: Adanya pemahaman masyarakat bahwa prioritas utama dalam
wanita islam adalah akhlak bukan menutup aurat. Kesalahpahaman masyarakat
4. Mau untuk mengenakannya terhadap defenisi khimar dan jilbab. Upaya kafir untuk menjerat
Muslimah
Solusi:
 Menjelaskan defenisi aurat wanita, batasannya dan kepada siapa
saja dia boleh menampakkannya. Dalil: QS. An-nur :31
 Menjelaskan bahwa pembahasan menutup aurat, dalil QS al-
a’raaf : 26 dan pembahasan memakai jilbab, dalil al-ahzab :59
adalah dua perkara yang berbeda.
 Jenis pakaian wanita di dalam islam adalah Khimar dan jilbab.
Dalilnya: QS an-nur : 31, al-azhab : 59 dan an-nur :60
 Khimar maknanya adalah penutup kepala, leher yang diulurkan
ke atas Jayb yaitu kerah baju (thauq al-qamish) yaitu lubang baju
pertama pada leher dan dada.
 Jilbab maknanya adalah baju/pakaian longgar yang dapat
menutupi pakaian kesehariannya diulurkan hingga kebawah
(irkha’). Jilbab digunakan ketika seorang muslimah hendak
keluar rumah menuju kehidupan umum.
 Syarat pakaian wanita dalam islam:
a. Menutupi seluruh anggota tubuh, kecuali wajah dan kedua
telapak tangan.
b. Mentupi warna kulit sehingga tidak bias dibedakan/todak bias
diketahui kulitnya apakah putih, cokelat atau merah
c. Tidak dalam rangka bertabarruj, yaitu menampakkan kecantikan
dan memperlihatkan perhiasan
4 Pelaksanaan 1. Memahami Hk asal interaksi Fakta: Menjamurnya budaya pacaran, remaja yang hamil di luar nikah, -Nidzom Ijtima’i
syariat : Tata 2. Memahami hk tingginya angka aborsi dan banyaknya manusia yang tertular HIV/AIDS
Cara Pergaulan. ikhtilat,khalwat, dll dan penyakit kelamin.
3. Memahami batasan2 interaksi Why: Adanya liberalisasi pergaulan sebagai akibat dari cara pandang
yang diperbolehkan syara’ sekuler terhadap interaksi pria dan wanita.
Solusi:
 Menjelaskan hk asal interaksi pria dan wanita adalah terpisah
 Islam memperbolehkan interaksi pria-wanita dalam urusan
muamalat
 Islam membatasi hubungan seksual antara laki2 n perempuan
hnya dengan perkawinan dan pemilikan hamba sahaya
 Pengaturan interaksi pria-wanita didalam islam:
a. Pria wanita diperintahkan untuk menundukkan pandangan. QS
an-nuur : 30-31
b. Islam melarang pri-wanita berkhalwat, kecuali jika wanita itu
disertai mahramnya.
c. Islam melarang pria-wanita melakukan ikhtilat/campur baur
yang tidak ada keperluan syar’I nya.
d. Islam melarang wanita melakukan safar (perjalanan) dari suatu
tempat ketempat lain selama perjalanan sehari semalam, kecuali
jika disertai mahramnya. Dalil: al hadist
AKIBAT 1. Memahami problematika umat Fakta: Terjadinya krisis multidimensi pada berbagai bidang kehidupan -MDI
SYARIAT DI akibat tidak diterapkannya seperti ekonomi kapitalis, politik oportunis, pendidikan materialis, -JBI
TINGGALKA syari’at islam budaya hedonis, social individualis -IPS
N: 2. Hukum syara’ pasti Why: -Falasfah
“PROBLEM” mengandung mashlahat 1. Kerusakan yang terjadi dimuka bumi ini akibat ulah tangan manusia kebangkitan
3. Menjelaskan 3 pilar artinya akibat kemaksiatan (melanggar aturan Allah). “ telah tampak
penegak/pelaksana syari’at kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan
- Ketaqwaan individu manusia” (QS. Ar-ruum : 41)
- Control masyarakat 2. Penerapan system buruk dalam kehidupan yang tidak sesuai dengan
- Pelaksanaan aturan oleh aturan Allah telah menjadi penyebab kerusakan pada kehidupan
negara manusia. System tsb adalah system hidup kapitalisme dan tidak jauh
beda jika yang diterapkan system hidup sosialisme/komunisme
3. Jadi, akar permasalahannya adalah karena tidak diterapkannya hk
syara’ dalam kehidupan
4. Hk syara’ membawa rahmat dan petunjuk kepada manusia
manfaat / mashlahat
Perbedaan Kapitalisme Sos/Komunisme
Azas Sekulerisme Materialisme
Konsep kehidupan Manfaat pribadi Manfaat kebendaan
Cara pandang thd Individulisme Berkelas2 dan
masy bertentatangan
Peran Negara Sarana penjaga Tangan besi yang
kebebasan memaksa mengarahkan
individu masyarakat

Solusi:
1. System Islam berbeda dg kedua system tersebut. Dalam hal ini azas
(perintah dan larangan Allah) dan konsep kehidupannya (ridho
Allah)
2. Dalam islam, syara’ sebagai penentu dan pengatur bukan manusia,
karena akal manusia terbatas dalam menentukan manfaat dan
mafsadat (kerusakan) bagi diri dan lingkungannya, baik untuk
sekarang sampai setelah kehidupan. Tidak berubah akan hk karena
perubahan waktu
3. 3 azas pelaksana system Islam
 Ketakwaan individu
Di mana yang menjadi pandangan hidup seseorang muslim
adalah aqidahnya, sehingga menumbuhkan perasaan dan
inderanya kepada taqwa dan menjadikan aqidahnya sebagai
pengontrol tingkah lakunya.
 Kontrol masyarakat
Masyarakat islam terbentuk dari individu yang dipengaruhi oleh
perasaan yang mengikat mereka sehingga menjadi masyarakat
yang khas dan solid. Saling menjalankan amar ma’ruf diantara
mereka.
 Keberadaan Negara sebagai pelaksana hukum syara’,
( memelihara, menerapkan, dan mengontrol) dan mengemban
da’wah islam keseluruh penjuru dunia
4. Jelas bahwa dengan system islam ketaqwaan akan terjaga, dan akan
memperoleh mashlahat didunia n akhirat.

5 Kewajiban 1. Mengerti defenisi da’wah dan Fakta: -IPS


berda’wah dalil yang mewajibkannya - Kondisi real saat ini umat islam terpuruk -MDI
- Kondisi seharusnya umat islam kahiru ummah (QS al-imran :110) -Dakwah Islam
Why: -Shiroh nabawiyah
 Terjadinya kemunduran taraf berfikir dan peninggalan serta
peremehan hk2 dan ajaran islam
 Adanya ghazwul fikri, ghazwul tsaqofi, ghazwul siyasi
 Tidak adanya kesatuan dan kepemimpinan umat yang
melindungi umat islam
Jadi:
- Untuk bisa membangkitkan kaum muslimin tidak ada jalan lain
melainkan dg mengemban da’wah (9:71, 41:33, 3:104, HR al bazzar
dan thabrani, “kalian harus mengajak mereka kpd kebaikan dan
mencegah mereka dr kemungkaran)
- Da’wah berasal dari kata ud’u yang artinya mengajak. Dengan kata
lain adalah upaya mengajak manusia kepada ALLAH (16:125)
- Da’wah adalah kewajiban bgi setiap muslim (22:67, 42:15, HR
muslim “ man ra’a munkaran……)
- Da’wah yang dilakukan harus mengikuti da’wah rasul (12:111, 33:
21)
Terus terang, berani, teguh dg pemikran dan pengetahuan
- Tujuan dari da’wah adalah membentuk masyarakat islami (HR
bukhari), yang memerlukan pemikiran dan usaha yang benar dan
da’wah islam harus menyajikan peraturan yang bias memecahkan
problematika secara utuh
- 3 tahapan dakwah yang tdk pernah diabaikan rasulullah SAW: tahap
pembinaan dan pengkaderan, tahap interaksi dg masy, tahap
penerapam hokum islam secara totalitas
- Jelas bahwa da’wah adlah upaya memperbaiki kehidupan manusia
dan menyelesaikan seluruh persoalannya dan da’wa yang solutif ini
hanya dg da’wah yang telah dicontohkan oleh rasulullah.

Asumsi target 1,5 – 2 bulan

Target kualitatif:
1. KP – IM = Mau dibina dan mengetahui pentingnya islam pemikiran
2. IM – KP = Sudah ada ketertarikan dan keterikatan dengan 000, sudah ada upaya untuk menerapkan dan terikat dengan hukum syara’(aqliyah n nafsiyah
islam), mau mendakwahkannya.
3. HP-darisah = Aqliyah n nafsiyah sudah terarah dan diterapkan, tahu kewajiban dakwah dan sudah terikat dengan 000

Anda mungkin juga menyukai