Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH MATA KULIAH

ASESMEN

Disusun Oleh :

Kelompok
Riski Dwi Fanani (14030654048)
Ziyana Walidah Razak (14030654063)
Silvi Zuli Astutuik (14030654070)
Yulentin Setiandani (140306540)

PRODI PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2015
1 . Apa yang diperbaiki dari kurikulum 3 dari kurikulum sebelumnya yaitu KBK dan
KTSP?
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan perangkat rencana dan pengaturan tentang
kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai oleh siswa, penilaian, kegiatan belajar
mengajar, dan pemeberdayaan sumber daya pendidikan( Depdiknas 2002). KBK merupakan
sebuah konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan
(kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat
dirasakan oleh siswa, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu.
Dahulu pun, para murid hanya belajar pada isi materi pelajaran belaka, yakni
menerima materi dari guru saja. Dalam kurikulum 2004 ini, para murid dituntut aktif
mengembangkan keterampilan untuk menerapkan IPTek tanpa meninggalkan kerja sama dan
solidaritas, meski sesungguhnya antar siswa saling berkompetisi. Jadi di sini, guru hanya
bertindak sebagai fasilitator, namun meski begitu pendidikan yang ada ialah pendidikan
untuk semua. Dalam kegiatan di kelas, para siswa bukan lagi objek, namun subjek. Dan
setiap kegiatan siswa ada nilainya.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)


Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah kurikulum
operasional pendidikan yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan
pendidikan di Indonesia. KTSP secara yuridis diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang system Pendidikan nasional dan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Penyusunan KTSP
oleh sekolah dimulai tahun ajaran 2007/2008 dengan mengacu pada Standar Isi (SI)
danStandar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk pendidikan dasar dan menengah sebagaimana
yang diterbitkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional masing-masing Nomor 22
Tahun 2006 dan Nomor 23 Tahun 2006, serta Panduan Pengembangan KTSP yang
dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Pada prinsipnya, KTSP merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari SI, namun
pengembangannya diserahkan kepada sekolah agar sesuai dengan kebutuhan sekolah itu
sendiri. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan
kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Pelaksanaan KTSP
mengacu pada Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL.
Standar isi merupakan pedoman untuk pengembangan kurikulum tingkat satuan
pendidikan yang memuat:
 kerangka dasar dan struktur kurikulum,
 beban belajar,

 kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dikembangkan di tingkat satuan


pendidikan, dan

 kalender pendidikan.

SKL digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari
satuan pendidikan. SKL meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau kelompok
mata pelajaran. Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah
disepakati. Pemberlakuan KTSP, sebagaimana yang ditetapkan dalam peraturan Menteri
Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL, ditetapkan oleh
kepala sekolah setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah. Dengan kata lain,
pemberlakuan KTSP sepenuhnya diserahkan kepada sekolah, dalam arti tidak ada intervensi
dari Dinas Pendidikan atau Departemen Pendidikan Nasional. Penyusunan KTSP selain
melibatkan guru dan karyawan juga melibatkan komite sekolah serta bila perlu para ahli dari
perguruan tinggi setempat. Dengan keterlibatan komite sekolah dalam penyusunan KTSP
maka KTSP yang disusun akan sesuai dengan aspirasi masyarakat, situasi dan kondisi
lingkungan dan kebutuhan masyarakat.

Kurikulum 2013
Sedangkan kurikulum terbaru saat ini yang digunakan di Indonesia yaitu Kurikulum
Tahun 2013, di mana kurikulum ini lebih mirip dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Model kurikulum berbasis kompetensi ini ditandai oleh pengembangan kompetensi berupa
sikap, pengetahuan, keterampilan berpikir, dan keterampilan psikomotorik yang dikemas
dalam berbagai mata pelajaran. Walaupun hampir mirip dengan model Kurikulum Berbasis
Kompetensi, akan tetapi masih ada juga perbedaan-perbedaannya. Kurikulum dikembangkan
dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dan
kemampuan yang mereka miliki. Di dalam kurikulum ini memandang bahwa setiap peserta
didik itu memiliki potensinya masing-masing yang perlu digali dan dikembangkan, sehingga
kelak potensinya tersebut dapat bermanfaat di dalam kehidupan si peserta didik nantinya
dalam bermasyarakat. Kurikulum ini dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa setiap peserta
didik berada pada posisi sentral dan aktif dalam belajar, sehingga dapat dikatakan bahwa guru
hanya sebagai fasilitator saja.

Perbedaan antara KBK, KTSP dan kurikulum 2013


KBK 2004:
 Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi
 Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi
Lulusan Mata Pelajaran
 Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk
Pengetahuan
 Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran
 Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah
 Pengembangan kurikulum sampai pada silabus
 Tematik Kelas I dan II (mengacu mapel)

KTSP 2006:
 Pada KTSP, sekolah diberikan keleluasaan untuk mendelegasikan seluruh isi kurikulum
melihat karakter, dan potensi lokal, KTSP tetap menekankan kompetensi akan tetapi lebih
dikerucutkan lagi dalam operasional dan implementasinya di sekolah.
 Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi
 Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
 Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk
Pengetahuan
 Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran
 Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah
 Pengembangan kurikulum sampai pada komptensi dasar
 Tematik Kelas I-III (mengacu mapel)

Kurikulum 2013
 Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan masyarakat
 Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan
 Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan
pengetahuan
 Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai
 Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas)
 Pengembangan kurikulum sampai pada buku teks dan buku pedoman guru
 Tematik integratif Kelas I-VI (mengacu kompetensi)

Untuk lebih jelasnya kami membuat tabel sebagai berikut :


Tabel 1 Perbedaan esensial antara Kurikulm 2013 dengan KBK dan KTSP
No Kurikulum 2013 KBK dan KTSP
1 SKL (Standar Kompetensi Lulusan) ditentukan Standar Isi ditentukan terlebih dahulu
terlebih dahulu, melalui Permendikbud No 54 melaui Permendiknas No 22 Tahun 2006.
Tahun 2013. Setelah itu baru ditentukan Setelah itu ditentukan SKL (Standar
Standar Isi, yang bebentuk Kerangka Dasar Kompetensi Lulusan) melalui
Kurikulum, yang dituangkan dalam Permendiknas No 23 Tahun 2006
Permendikbud No 67, 68, 69, dan 70 Tahun
2013
2 Aspek kompetensi lulusan ada keseimbangan lebih menekankan pada aspek pengetahuan
soft skills dan hard skills yang meliputi aspek
kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan
3 di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I- di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas
VI I-III
4 Jumlah jam pelajaran per minggu lebih banyak Jumlah jam pelajaran lebih sedikit dan
dan jumlah mata pelajaran lebih sedikit jumlah mata pelajaran lebih banyak
dibanding KTSP dibanding Kurikulum 2013
5 Proses pembelajaran setiap tema di jenjang SD Standar proses dalam pembelajaran terdiri
dan semua mata pelajaran di jenjang dari Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi
SMP/SMA/SMK dilakukan dengan pendekatan
ilmiah (saintific approach), yaitu standar proses
dalam pembelajaran terdiri dari Mengamati,
Menanya, Mengolah, Menyajikan,
Menyimpulkan, dan Mencipta.
6 TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) TIK sebagai mata pelajaran
bukan sebagai mata pelajaran, melainkan
sebagai media pembelajaran
7 Standar penilaian menggunakan penilaian Penilaiannya lebih dominan pada aspek
otentik, yaitu mengukur semua kompetensi pengetahuan
sikap, keterampilan, dan pengetahuan
berdasarkan proses dan hasil.
8 Pramuka menjadi ekstrakuler wajib Pramuka bukan ekstrakurikuler wajib
9 Pemintan (Penjurusan) mulai kelas X untuk Penjurusan mulai kelas XI
jenjang SMA/MA
10 BK lebih menekankan mengembangkan potensi BK lebih pada menyelesaikan masalah
siswa siswa
Tabel 2 Perbedaan Standar Penilaian

KBK 2004 KTSP 2006 Kurikulum 2013


Standar Penilaiannya Standar Penilaiannya Standar penilaian
lebih dominan pada aspek lebih dominan pada aspek menggunakan penilaian
pengetahuan saja pengetahuan saja otentik, yaitu mengukur
semua kompetensi sikap,
keterampilan, dan
pengetahuan berdasarkan
proses dan hasil.
Standar Kompetensi Standar Kompetensi Standar Kompetensi
Lulusan diturunkan dari Lulusan (SKL) di Lulusan diturunkan dari
Standar Isi turunkan dari standar isi kebutuhan masyarakat

(SKL digunakan sebagai


pedoman penilaian dalam
penentuan kelulusan
Analisi Standar Penilaian peserta didik dari satuan
Kurikulum pendidikan. SKL meliputi
kompetensi untuk seluruh
mata pelajaran atau
kelompok mata pelajaran)

Aspek kompetensi Aspek kompetensi Aspek kompetensi


lulusan lebih menekankan lulusan lebih menekankan lulusan ada keseimbangan
pada aspek pengetahuan pada aspek pengetahuan soft skills dan hard skills
yang meliputi aspek
kompetensi sikap,
keterampilan, dan
pengetahuan

Dengan demikian KTSP sebenarnya KBK yang telah dilaksanakan berdasarkan kurikulum
2004, hanya saja telah mengalami pentempuarnaa dengan tujuan agar kelemahan dan
kekurangan yang terdapat dalam KBK bisa ditanggulangi. KTSP lebih sederhana dan
memberikan keleluasaan guru untuk berimprovisasi dalam kegiatan belajar mengajar, KTSP
masih mengedepankan kempentensi siswa di sesuaikan dengan kebutuhan daerah tertentu.
Pada tahun ajaran baru 2013/2014 pemerintah menetapkan diberlakukannya kurikulum baru
yaitu kurikulum 2013 menggantikan KTSP. Penyusunan kurikulum 2013 merupakan bagian
dari melanjutkanpengembangan KBK yang telah dirintis tahun 2004, dengan mencakup
kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan secara terpadu. Penyusunan Kurukulum
2013 juga menitikberatkan pada penyederhanaan tematik intergratif mengacu pada kurikulum
KTSP 2006.

2. Apa bedanya taksonomi bloom yang lama dengan yang baru? Kaitkan taksonomi
bloom yang baru dengan kurikulum 2013

PERBEDAAN TAKSONOMI BLOM LAMA DAN YANG BARU

Dahulu kita mengenal klasifikasi secara hirarkhis terhadap ranah kognitif Bloom menjadi
enam tingkatan, mulai dari C1 sampai C6. Klasifikasi hirarkhis itu masih digunakan lagi
dalam revisi taksonomi Bloom tersebut sekalipun dengan nomen yang sedikit berbeda. Ada
hal yang sama sekali baru dalam taksonomi Bloom yang baru ini. Sistem hirarkhis yang dulu
digunakan dalam Bloom dari C1 sampai C6 merupakan salah satu dimensi dalam klasifikasi
tersebut, yaitu dimensi proses kognitif. Hanya saja dalam dimensi proses kognitif, pada
taksonomi yang baru mengalami revisi seperti yang akan diuraikan berikut ini.
Tingkatan Ranah Versi Lama Versi Baru/ Dimensi
Kognitif
C1 Knowledge Remember
C2 Understand Understand
C3 Apply Apply
C4 Analyze Analyze
C5 Aynthesis Evaluate
C6 Evaluate Create
C7 - Imagine

ORIGINAL DOMAIN NEW DOMAIN


Evaluattion Creating
Synthesis Evaluating
Analysis Analyzing
Aplication Applying
Comprehension Understanding
Knowledge Remembering

Taksonomi Bloom Baru memisahkan dimensi Pengetahuan dan dimensi Kognitif


Dimensi Pengetahuan Dimensi Proses Kognitif
1. Pengetahuan Faktual C.1. Mengingat (Remember)
a. Pengetahuan ttg terminologi 1. Mengenali (recognizing)
b. Pengetahuan ttg bagian detail dan 2. Mengingat (recalling)
unsur- unsur

2. Pengetahuan Konseptual C.2. Memahami (Understand)


a. Pengetahuan ttg klasifikasi 1. Menafsirkan (interpreting)
dan kategori 2. Memberi contoh (exampliying)
b. Pengetahuan ttg prinsip dan 3. Meringkas (summarizing)
generalisasi 4. Menarik inferensi (inferring)
c. Pengetahuan ttg teori, model & 5. Membandingkan (compairing)
struktur 6. Menjelaskan (explaining)

3. Pengetahuan Prosedural C.3. Mengaplikasikan (Apply)


a. Pengetahuan ttg keterampilan 1. Menjalankan (executing)
khusus yg berhubungan dgn suatu 2. Mengimplementasikan
bidang tertentu dan pengetahuan (implementing)
algoritma
b. Pengetahuan ttg teknik dan metode
c. Pengetahuan ttg kriteria
penggunaan suatu prosedur

4. Pengetahuan Metakognitif C.4. Menganalisis (Analyze)


a. Pengetahuan strategik 1. Menguraika (diffrentiating)
b. Pengetahuan ttg operasi kognitif 2. Mengorganisir(organizing)
c. Pengetahuan ttg diri sendiri 3. Menemukan makna tersirat
(attributing)

C.5. Evaluasi (Evaluate)


1. Memeriksa (checking)
2. Mengritik (Critiquing)

C.6. Membuat Create)


1. Merumuskan (generating)
2. Merencanakan (planning)
3. Memproduksi (producing)
Hubungan Taksonomi Bloom Baru dengan urikulum 2013
Taksonomi bloom yang baru melakukan pemisahan yang tegas antara dimensi
pengetahuan dengan dimensi proses kognitif. Kalau pada taksonomi yang lama
dimensi pengetahuan dimasukkan pada jenjang paling bawah (Pengetahuan), pada
taksonomi yang baru pengetahuan benar-benar dipisah dari dimensi proses
kognitif. Pemisahan ini dilakukan sebab dimensi pengetahuan berbeda dari
dimensi proses kognitif. Pertama, karena pengetahuan dipisah dengan proses
kognitif, guru dapat segera mengetahui jenis pengetahuan mana yang belum
diukur. Pengetahuan procedural dan pengetahuan metakognitif merupakan dua
macam pengetahuan yang dalam taksonomi yang lama kurang mendapat
perhatian. Dengan dimunculkannya pengetahuan prosedural, guru sains akan lebih
terdorong mengembangkan soal untuk mengukur keterampilan proses siswa yang
selama ini masih sering terabaikan.
Kurikulum 2013 adalah adanya pembagian mata pelajaran berdasarkan pada
intelektual, afektif, serta psikomotorik. Dimana mata pelajaran berdasarkan aspek
intelektual atau kognitif terdapat pada kelompok pelajaran peminatan, dan aspek
afektif serta psikomotorik terdapat pada mata pelajaran wajib. Kondisi seperti ini
menghasilkan tiga pembentukan kemampuan yang dikenal sebagai taxonomy
Bloom, yaitu kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kognitif merupakan
kemampuan yang terkait dengan ilmu pengetahuan yang merupakan hasil dari
proses belajar yang dipengaruhi oleh aspek intelegensi seseorang. Sedangakan
afektif merupakan kemampuan yang bersifat khas dalam melibatkan perasaan dan
emosi. Lalu, kemampuan psikomotorik adalah kemampuan untuk melalukan
koordinasi kerja saraf motorik yang dilakukan oleh saraf pusat untuk melakukan
kegiatan. Antara kemampuan kognitif, afektif, serta psikomotorik perlu
diseimbangkan agar murid bisa memiliki kemampuan yang menyeluruh.
Pada kurikulum 2013 terlihat jelas bahwa ketiga domain tersebut harus mendapat
perhatian setiap guru, bahkan seorang guru harus dapat mengevaluasi peserta
didik untuk ketiga ranah tersebut. Hal ini sesuai dengan SKL yang tertuang dalam
permendikbud Nomor 54 Tahun 2013, seperti terlihat pada tabel dibawah ini.

SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket C
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap orang
beriman, berakhlak mulia, berilmu,
percaya diri, dan bertanggung
jawab dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan
metakognitif dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab serta dampak fenomena
dan kejadian.
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan
tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret
sebagai pengembangan dari yang
dipelajari di sekolah secara
mandiri.

Dari SKL diatas terlihat bahwa Domain Sikap, Pengetahuan dan keterampilan
harus mendapat perhatian yang sama oleh setiap tenaga pendidik (guru) dalam
proses pembelajaran maupun evaluasi pembelajaran. Mengingat pada domaian
kognitif terdapat pengetahuan factual, konseptual, procedural dan metakognitif
maka taksonomi s bloom yang lama sudah tidak relevan lagi untuk digunakan
pada pembuatan indikator ranah kognitif pada kurikulum 2013 terutama pada
tataran metakognitif. Pada taksonomi s bloom kognitif yang lama kita mengenal
C1, C2, C3, C4, C5 dan C6, tetapi pada taksonomi s bloom yang baru sudah
sampai pada level C7 merupakan pengetahuan metakognitif. Rumusan taksonomi
pengetahuan baru ini juga dipakai dalam K13 yaitu muncul dalam SKL dan
Kompetensi Inti 3-4.

Sumber:

E. Mulyasa.2009.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Kemandirian Guru dan


Kepala Sekolah. Cetakan III.Jakarta: PT Bumi Aksara.
http://sumut.kemenag.go.id/file/file/TULISANPENGAJAR/gebc1404715667.pdf
https://www.scribd.com/doc/163766849/766-1-Taksonomi-Bloom-Retno-Ok-
Mima
https://nonafebri.files.wordpress.com/2013/07/perbedaan-ktsp-dan-k-13.docx
http://umikholifatun.blogspot.co.id/2013/12/perbedaan-kbk-ktsp-dan-kurikulum-
2013.html?m=1
https://slideshare.net/mobile/kamilarifpatarai/perbandingan-kurikulum-2004-kbk-
2006-ktsp-dan-2013

Anda mungkin juga menyukai