ASESMEN
Disusun Oleh :
Kelompok
Riski Dwi Fanani (14030654048)
Ziyana Walidah Razak (14030654063)
Silvi Zuli Astutuik (14030654070)
Yulentin Setiandani (140306540)
kalender pendidikan.
SKL digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari
satuan pendidikan. SKL meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau kelompok
mata pelajaran. Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah
disepakati. Pemberlakuan KTSP, sebagaimana yang ditetapkan dalam peraturan Menteri
Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL, ditetapkan oleh
kepala sekolah setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah. Dengan kata lain,
pemberlakuan KTSP sepenuhnya diserahkan kepada sekolah, dalam arti tidak ada intervensi
dari Dinas Pendidikan atau Departemen Pendidikan Nasional. Penyusunan KTSP selain
melibatkan guru dan karyawan juga melibatkan komite sekolah serta bila perlu para ahli dari
perguruan tinggi setempat. Dengan keterlibatan komite sekolah dalam penyusunan KTSP
maka KTSP yang disusun akan sesuai dengan aspirasi masyarakat, situasi dan kondisi
lingkungan dan kebutuhan masyarakat.
Kurikulum 2013
Sedangkan kurikulum terbaru saat ini yang digunakan di Indonesia yaitu Kurikulum
Tahun 2013, di mana kurikulum ini lebih mirip dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Model kurikulum berbasis kompetensi ini ditandai oleh pengembangan kompetensi berupa
sikap, pengetahuan, keterampilan berpikir, dan keterampilan psikomotorik yang dikemas
dalam berbagai mata pelajaran. Walaupun hampir mirip dengan model Kurikulum Berbasis
Kompetensi, akan tetapi masih ada juga perbedaan-perbedaannya. Kurikulum dikembangkan
dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dan
kemampuan yang mereka miliki. Di dalam kurikulum ini memandang bahwa setiap peserta
didik itu memiliki potensinya masing-masing yang perlu digali dan dikembangkan, sehingga
kelak potensinya tersebut dapat bermanfaat di dalam kehidupan si peserta didik nantinya
dalam bermasyarakat. Kurikulum ini dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa setiap peserta
didik berada pada posisi sentral dan aktif dalam belajar, sehingga dapat dikatakan bahwa guru
hanya sebagai fasilitator saja.
KTSP 2006:
Pada KTSP, sekolah diberikan keleluasaan untuk mendelegasikan seluruh isi kurikulum
melihat karakter, dan potensi lokal, KTSP tetap menekankan kompetensi akan tetapi lebih
dikerucutkan lagi dalam operasional dan implementasinya di sekolah.
Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi
Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk
Pengetahuan
Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran
Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah
Pengembangan kurikulum sampai pada komptensi dasar
Tematik Kelas I-III (mengacu mapel)
Kurikulum 2013
Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan masyarakat
Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan
Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan
pengetahuan
Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai
Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas)
Pengembangan kurikulum sampai pada buku teks dan buku pedoman guru
Tematik integratif Kelas I-VI (mengacu kompetensi)
Dengan demikian KTSP sebenarnya KBK yang telah dilaksanakan berdasarkan kurikulum
2004, hanya saja telah mengalami pentempuarnaa dengan tujuan agar kelemahan dan
kekurangan yang terdapat dalam KBK bisa ditanggulangi. KTSP lebih sederhana dan
memberikan keleluasaan guru untuk berimprovisasi dalam kegiatan belajar mengajar, KTSP
masih mengedepankan kempentensi siswa di sesuaikan dengan kebutuhan daerah tertentu.
Pada tahun ajaran baru 2013/2014 pemerintah menetapkan diberlakukannya kurikulum baru
yaitu kurikulum 2013 menggantikan KTSP. Penyusunan kurikulum 2013 merupakan bagian
dari melanjutkanpengembangan KBK yang telah dirintis tahun 2004, dengan mencakup
kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan secara terpadu. Penyusunan Kurukulum
2013 juga menitikberatkan pada penyederhanaan tematik intergratif mengacu pada kurikulum
KTSP 2006.
2. Apa bedanya taksonomi bloom yang lama dengan yang baru? Kaitkan taksonomi
bloom yang baru dengan kurikulum 2013
Dahulu kita mengenal klasifikasi secara hirarkhis terhadap ranah kognitif Bloom menjadi
enam tingkatan, mulai dari C1 sampai C6. Klasifikasi hirarkhis itu masih digunakan lagi
dalam revisi taksonomi Bloom tersebut sekalipun dengan nomen yang sedikit berbeda. Ada
hal yang sama sekali baru dalam taksonomi Bloom yang baru ini. Sistem hirarkhis yang dulu
digunakan dalam Bloom dari C1 sampai C6 merupakan salah satu dimensi dalam klasifikasi
tersebut, yaitu dimensi proses kognitif. Hanya saja dalam dimensi proses kognitif, pada
taksonomi yang baru mengalami revisi seperti yang akan diuraikan berikut ini.
Tingkatan Ranah Versi Lama Versi Baru/ Dimensi
Kognitif
C1 Knowledge Remember
C2 Understand Understand
C3 Apply Apply
C4 Analyze Analyze
C5 Aynthesis Evaluate
C6 Evaluate Create
C7 - Imagine
SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket C
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap orang
beriman, berakhlak mulia, berilmu,
percaya diri, dan bertanggung
jawab dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan
metakognitif dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab serta dampak fenomena
dan kejadian.
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan
tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret
sebagai pengembangan dari yang
dipelajari di sekolah secara
mandiri.
Dari SKL diatas terlihat bahwa Domain Sikap, Pengetahuan dan keterampilan
harus mendapat perhatian yang sama oleh setiap tenaga pendidik (guru) dalam
proses pembelajaran maupun evaluasi pembelajaran. Mengingat pada domaian
kognitif terdapat pengetahuan factual, konseptual, procedural dan metakognitif
maka taksonomi s bloom yang lama sudah tidak relevan lagi untuk digunakan
pada pembuatan indikator ranah kognitif pada kurikulum 2013 terutama pada
tataran metakognitif. Pada taksonomi s bloom kognitif yang lama kita mengenal
C1, C2, C3, C4, C5 dan C6, tetapi pada taksonomi s bloom yang baru sudah
sampai pada level C7 merupakan pengetahuan metakognitif. Rumusan taksonomi
pengetahuan baru ini juga dipakai dalam K13 yaitu muncul dalam SKL dan
Kompetensi Inti 3-4.
Sumber: