Anda di halaman 1dari 14

SILABUS MATERI

1. PU - IB
Tema Sub-Tema Uraian
Aqidah Rukun Iman  Meyakini adanya Allah SWT dan mengenali sifat-sifatNya
 Meyakini bahwa Islam adalah agama yang benar dan diraih dengan proses berpikir
 Kisah dan kekuatan iman para sahabat
 Bukti secara aqli dan naqli iman kepada Allah
 Konsekuensi keimanan kepada Allah
 Bukti Al-Quran adalah wahyu Allah dan Muhammad adalah utusan Allah
Rizqi dan ajal semata-mata  Pemahaman Qada dan Qadar
adalah Qada Allah SWT  Rizqi dan ajal adalah adalah salah satu qada dari Allah
 Paham terhadap amalan-amalan yang akan dihisab
Iman terhadap hari akhir  Penghisaban terhadap amal manusia
 Kiamat sudah dekat
 Gambaran surga dan neraka
Kerusakan Aqidah  Hal-hal yang merusak aqidah
 Kebiasaan masyarakat yang menyimpang dari ajaran Islam
 Bentuk-bentuk syirik
Nafisyah Ihasanul Amal Fakta :
 Aktifitas kaum muslimin saat ini tanpa tujuan dan tuntunan yang jelas
 Standar amal adalah MATERI
Sebab :
 Tidak pahamnya bahwa setiap amal akan dihisab
 Opinin sekuler yang menjadikan materi sebagai satu-satunya tujuan dalam beramal
Solusi :
 Amal akan bernilai dalam Islam jika niat ikhlas karena Allah dan caranya benar (sesuai Syariat)
 Agar tahu benar dan salah maka harus mencari tahu (mencari Ilmu)

Kewajiban Menuntut Ilmu  Posisi orang berilmu dalam Islam


 Hukum menuntut ilmu
 Ilmu harus berdasarkan iman amal dan ikhlas

1|Page
 Derajat orang-orang ilmu

Kepribadian Fakta :
Islam/Syaksiyah Islamiyah  Penilaian masyarakat tentang kepribadian seseorang
 Pengaburan makna kepribadian melalui sekolah-sekolah kepribadian
Sebab :
 Opini umum tentang kepribadian
 Tolak ukur dimasyarakat bukanlah aqidah dan hukum syara’ melainkan maslahat
Islam :
 Kepribadian dibentuk oleh dua hal : Nafsiyah dan Aqliyah
 Pandangan kehidupan seseorang akan menentukan corak dari kepribadian seseorang
 Untuk meningkatkan kepribadian maka harus ditingkatkan Aqliyah dan Nafisyah dan
menghindari hal-hal yang dapat menurunkan kualitas aqliyah dan nafsiyah
Hukum Hukum Syara’ kunci  Sumber-sumber hukum syara’
Syara keselamatan dan ukuran  Pandangan masyarakat bahwa hukum Islam bersifat kaku dan terlalu banyak aturan
perbuatan.  Penjelasan baik/buruk, terpuji/tercela suatu perbuatan datang dari Allah bukan dari manusia,
Islam mampu sebagai konsekuensi keimanan kepada Allah
menyelesaikan
 Penjelasan tentang keniscayaan bahwa hukum Islam mengandung maslahat tidak dijadikan
problematika kehidupan
patokan untuk mengambilnya (kaitannya dengan keterkaitan kita terhadap semua hukum syara’)
Keharusan terikat pada  Setiap perbuatan ada hukumnya
hukum syara’  Hukum setiap perbuatan terikat syariat dan Islam mengatur seluruh aspek kehidupan
 Perintah mempelajari islam dan menerapkannnya
Islam adalah metode  Hukum syara’tidak berubah karena perubahan waktu dan zaman
kehidupan yang unik  Hukum syara’ pasti mengandung maslahat
Akhlak Sabar menghadapi ujian  Iman terhadap qada Allah
 Allah tidak akan memberi cobaan yang tidak mampu dipikul hambaNya
 Perintah untuk selalu berusaha dalam kebaikan (tidak putus asa)
 Kisah-kisah kesabaran para sahabat
Akhlak Rasulullah  Mengetahui sifat-sifat Rasulullah dan ketinggian akhlaknya
 Rasulullah bersifat ma’sum dan sebagai uswatun hasanah
Manajemen waktu: waktu  Waktu laksana pedang
yang berlalu tidak akan  Q.S Al-Ashr
2|Page
kembali  Kendala eisiensi waktu dan banyak muhasabah diri

SUB PEMBAHASAN HUKUM SYARA’

Fiqih Shalat  Fiqih taharah  Mampu shalat dengan benar


 Bacaan, rukun. Waktu dan sunahnya shalat  Memelihara shalat
 Macam-macam shalat
(Dipresentasikan dengan pemutaran video shalat dan wudhu)
Fiqih Wanita  Wanita dalam pandangan Islam  Paham bagaimana kedudukan wanita
 Tugas utama wanita dalam Islam
 Masa persusuan dan Hadhnah
 Pemeliharaan anak
 Peran wanita di masyarakat
 Menstruasi, KB, iddah, dll
Hubungan antara  Bagaimana syariat memandang pria dan wanita  Paham batasan pergaulan pria dan
pria dan wanita  Pria dan wanita mempunyai hak dan kewajiban masing-masing wanita
 Interaksi yang diperbolehkan
Kewajiban menutup  An-nur : 31 dan Al-Ahzab : 59 dan hadits  Menerapkannya dalam kehidupan
aurat, khimar dan  Membedakan ketiga hal tersebut
jilbab  Kapan harus digunakan
 Batasan aurat, khimar, dan jilbab
 Siapa saja mahram itu

3|Page
2. IM
Tema Uraian Target
Ihsanul Amal Fakta umat Islam saat ini dalam beraktifitas :  Mad’u memahami konsep amal bernilai
 Tanpa tujuan yang jelas ibadah (mendatangkan pahala dan dosa)
 Tanpa tuntunan yang jelas  Mad’u memahami bahwa setiap amal bisa
 Tanpa memperhatikan apakah mendatangkan pahala atau dosa bernilai ibadah selalu sesuai dengan syarat
 Hanya memperhatikan manfaat bersifat materi konsep ihsanul amal
 Mad’u terdorong untuk untuk mempelajari
Menjelaskan mengapa yang demikian terjadi : Islam (aqidah dan syari;ah) agar tidak
 Faktor intern : tidak memahami bahwa setiap perbuatan manusia akan menyimpang dari tuntunan Allah SWT
dipertanggungjawaban (tidak paham akan syariat Islam)
 Faktor ekstern : opini kapitalisme sebagai satu-satunya tujuan dalam
beramal (penanaman ini telah dimulai melalui keluarga, pendidikan)

Bagaimana seharusnya dalam Islam?


 Amal manusia akan bernilai ibadah (mendatangkan pahala) apabila
memenuhi 2 syarat :
a. Niat yang ikhlas
b. Cara yang benar ( berdasarkan hukum syara’)

Berikan contohnya :
 Agar tahu yang benar maka harus belajar (memotivasi untuk mengaji)
 Buat analog untuk membandingkan antara orang yang berilmu dengan
yang tidak
Syakhsiyah Fakta :  Mad’u memahami makna kepribadian Islam
Islamiyah  Penilaian masyarakat tentang pribadi seorang.  Mad’u mampu menentukan sikap yang tepat
 Pengkaburan makna kepribadian melalui sekolah-sekolah kepribadian dengan keislamannya, hingga memiliki
syakhisyah Islamiyah yang tinggi.
Menelusuri penyebab terjadinya kesalahan masyarakat dalam memahami makna
kepribadian :
 Opini umum
 Tolak ukur yang masyhur di masyarakat bukan aqidah dah hukum
syara’, melainkan maslahat

4|Page
Bagaimana konsep kepribadian dalam pandangan hidup Islam?
 Kepribadian dibentuk oleh dan dua hal : aqliyah dan nafsiyah
 Mafahim ‘anil hayyah (pandangan tentang kehidupan) / aqidah (baik
sebagai qaidah dan qiyadah fikriyah) menentukan corak kepribadian
seseorang :
- Jika islam maka kepribadian Islam
- Jika sekuler maka kepribadian sekuler
- Jika sosialis maka kepribadian sosialis
 Untuk meningkatkan syakhsiyah Islamiyah maka :
- Meningkatkan kualitas aqliyah Islam
- Meningkatkan kualitas nafsiyah Islam
- Menghindari hal-hal yang dapat menurunkan kualitas aqliyah dan
nafsiyah
 Tekankan bahwa pembahasan Syakhsiyah Islamiyah ini bukan untuk
menilai seseorang akan tetapi untuk mengukur diri.
*Qaidah Fikriyah : landasan berpikir Islam
Aqidah  Menjelaskan mengenai Aqidah Islamiyah : keyakinan yang paling mendasar  Mad’u memahami makna iman yang benar
Islamiyah yang mengantarkan kita kepada proses keimanan  Mad’u memahami bahwa dalam keimanan
 Penjelasan makna iman : harus adanya dalil, dan dalil yang digunakan
- Pemahaman maksud pembenaran yang pasti ( tashdiqul jazm) untuk aqidah adalah dalil qathi tsubut (pasti
- Kebutuhan terhadap adanya dalil (bukti) agar sampai kepada sumbernya( dan qathi dilalah (pasti
pembenaran yang pasti maknanya)
 Penjelasan tentang dalil aqli dan naqli serta dalil yang boleh digunakan
untuk aqidah ( 6 : 25-30 / 9 : 49-50 , 58-61 , 75-71, dll)
 Aqidah dibagi 3 :
- Kapitalisme : percaya adanya Tuhan tapi membuat aturan sendiri
- Sosialis : tidak mempercayai Tuhan dan membuat aturan sendiri
- Islam : percaya adanya Tuhan dan aturan dibuat atau berasal dari Tuhan
Proses  Menjelaskan fakta-fakta kehidupan yang punya arah dan tujuan yang jelas.  Melalui proses berpikir mad’u meyakini
Keimanan  Menjelaskan bahwa Islam menjelaskan bagaimana hakekat hidup manusia adanya Al-Khaliq, ppercaya adanya
kehidupan akhirat, malaikat, butuh rasul, dan
adanya hari penghisaban.
 Mad;u menyadari akan butuhnya aturan yang
5|Page
berasal dari Al-Khaliq untuk menyelesaikan
permasalahannya sehingga timbul sikap
sami’na wa atho’na (aku dengar dan
bertakwa-taat)
Qadha dan  Menjelaskan pengertian takdir  Mad’u memahami makna takdir, batas
Qadar  Menjelaskan batasan qadha dan qadar pembahasan qadha dan qadar, dan
 Dasar pembahasan qadha dan qadar pembahasannya
 Menjelaskan hakekat perbuatan manusia dan kejadian-kejadian yang  Mad’u memahami hakikat kejadian manusia
menimpa manusia makna qadar dan makna qadar
 Menjelaskan makna iman kepada qada dan qadar serta amal perbuat  Mengimani qadha dan qadar serta memahami
manusia dihisab bahwa amal perbuatan manusia akan dihisab.

Qada : kejadian yang menguasai manusia (ketetapan Allah)

Sunatullah Bukan Sunatullah


contoh : contoh :
kulit putih, rambut keriting, tinggi, dll
manusia terkena musibah

Qadar : kejadian yang dikuasai manusia


Contoh : pisau pahala : memotong sayuran
dosa : untuk membunuh
Hukum Syara’ Fakta :  Mad’u menyadari bahwa keterkaitan
Kunci  Kondisi masyarakat yang menjadikan asas kebebasan sebagai tolak ukur terhadap hukum syara’ merupakan
Keselamatan perbuatan manifestasi dari iman (keyakinan terhadap
 Pandangan negatif masyarakat terhadap hukum syara’, bahwa hukum aqidah)
syara’ berlaku kaku dan memaksa.  Mad’u memahami bahwa hukum syara’
 Pandangan masyarakat bahwa hukum syara’ terlalu banyak perintah atau merupakan panutan jalan menuju
larangan yang menyulitkan masyarakat. keselamatan bukan untuk menyesatkan
Mengapa? manusia.
 Masyarakat belum menyadari bahwa keterkaitan terhadap hukum syara’  Keterkaitan terhadap hukum syara’ kunci
merupakan konsekuensi logis dan penganutan terhadap aqidah Islam. untuk meraih kehidupan surga
Jika Islam maka kepribadian Islam,
6|Page
 Dominasi pemikiran asing yang menjadikan materi tolak ukur perbuatan
(penyebaran media cetak dan elektronik)

Pandangan Islam tentang hukum syara’


 Hakekat penciptaan manusia
 Hakekat kehidupan dunia-akhirat
 Hukum syara’ bagi manusia
 Kebahagiaan hakiki bagi orang-orang yang tunduk kepada hukum syara’
(sebagai hamba Allah, sebagai anggota keluarga, masyarakat, dan negara)
Khasiat Manusia
1. Hajatun Udhawiyah (jasmani)
2. Gharizah (Naluri)
a. Gharizah Nau : mencintai
b. Gharizah Baqa :
mempertahankan diri
c. Gharizah Tadayyun :
mensucikan sesuatu
Khasiat Benda
1. Hukum asal perbuatan manusia : wajib, haram, sunnah, makruh, mubah
2. Hukum asal benda : mubah, haram jika ada nash yang
mengharamkannya
Hukum Syara’  Menjelaskan kaidah hukum asal perbuatan dan benda  Mad’u memahami bahwa melalui hukum
Pemecah  Menjelaskan bahwa hukum syara’ melalui proses ijtihad syara’ dapat menyelesaikan manusia
Problematika
Manusia
Ukuran  Penjelasan baik/buruk, terpuji/tercela suatu perbuatan datang dari syara’  Memahami bahwa semua hukum syara’ pasti
Perbuatan dan bukan dari manusia, sebagai konsekuensi keimanan kepada Allah mengandung maslahat baik yang tampak
Hakekat Hukum  Penjelasan tentang keniscayaan bahwa hukum Islam mengandung maslahat secara nyata atau tidak
Syara’ hanya saja ada atau tidaknya kemaslahatan, tidak dijadikan patokan untuk  Memahami bahwa penilaian
mengambilnya (kaitannya dengan keterkaitan kita terhadap semua hukum baik/buruk/terpuji/tercela datang dari syara’
syara’) bukan dari manusia
 Kewajiban individu dalam merealisasikan syariat Islam  Mau mengambil hukum syara’ walaupun tidak
- Mempelajari realita masyarakat tampak kemaslahatannya (maslahat dengan
- Pengistinbatan hukum syara’ yang bersumber dari Quran dan Hadits standar)

7|Page
 Menjadikan quran dan sunnah sebagai sumber
hukum dan tidak bersumber kepada yang lain

Pendapat  Penjelasan tentang pendapat mujtahid adalah hukum syara’:  Memahami bahwa wajib bagi setiap rang yang
Mujtahid adalah - Penjelasan mengapa pendapat mujtahid menjadi hukum syara’ menyetujui pemahaman seorang mujtahid
Hukum Syara’ - Penjelasan wajib terkaitnya seorang muslim terhadap hukum syara’ untuk bertaqlida kepadanya. Karena hal itu
sehingga wajib mengambil suatu hukum baik yang diistinbath (digali) adalah hukum syara’ baginya (dan memilih
sendiri (mujtahid) atau pendapat orang lain (muqalid) berdasarkan dalil yang kuat)
kekuatan dalil
Islam Sebagai Fakta :  Memahami bahwa Islam bukan hanya
Mabda  Pandangan masyarakat tentang Islam sebagai sebuah Dien (masih mengatur ibadah akan tetap Islam mengatur
banyak yang memahami bahwa Islam hanya mengatur bagaimana shalat, seluruh aspek kehidupan
puasa, zakat saja.
Mengapa?
 Ajaran agama yang diperoleh baik dari keluarga atau pendidikan formal,
hanya mengajarkan Islam sebatas ibadah ritual.
 Islam diluar ibadah ritual dipelajari sebatas teori bukan untuk diterapkan
baik ditingkat SD sampai perguruan tinggi.
 Ditambah kondisi sistem yang ada adalah sistem sekuler yang
memisahkan agama dari kehidupan

Bagaimana sebenarnya atau seharusnya memahami Islam? Benarkah Islam


merupakan mabda atau ideologi?
 Definisi mabda (ideologi) – pandangan hidup seseorang
 Islam sebagai mabda, dibuktikan :
- Mengatur ibadah ritual (aqidah ritual)
- Mengatur siyasah dalam segala aspek (aqidah siyasah – politik)
 Berikan contoh pengaturan Islam
- aspek ekonomi: diharamkan riba
- aspek hukum/pemerintahan: adanya hukum potong tangan bagi
pencuri, tidak adanya gaji bagi kepala negara
- aspek sosial: sistem pergaulan
- aspek pendidikan: adanya bebas biaya dalam sekolah
8|Page
 Mabda Islam harus diterapkan dalam kehidupan dalam bentuk sistem
pemerintahan.

Problematika Fakta :  Mad’u membuka wawasan tentang persoalan


Umat  Berbagai permasalahan umat yang ada dan nyata : umat yang seharusnya dipikirkan dan
- Persoalan sosial dan contohnya dipecahkan
- Persoalan ekonomi dan contohnya  Memberikan pemikiran tentang bagaimana
- Persoalan hukum atau pemerintahan dan contohnya memandang persoalan dan bagaimana
- Persoalan pendidikan, dll, dan contohnya solusinya dalam Islam.
Menelusuri akar atau sumber dari persoalan yang ada. Islam memberikan solusi
yang tepat guna mengatasi permasalahan diatas.
 Perbaikan atau perubahan mendasar yakni perubahan sistem yang ada
 Sistem Islam mampu menjamin terpeliharanya semua urusan
kepentingan rakyat.
Apa yang harus dilakukan untuk mencapai sistem Islam?
 Dakwah dalam rangka mengubah masyarakat dari sistem yang tidak
Islam menjadi masyarakat yang menerapkan sistem Islam

3. HP
Kewajiban  Menjelaskan hukum berdakwah : QS Al-Imran 104  Memahami dakwah kewajiban setiap muslim
Berdakwah  Ada 2 macam :  Memahami bahwa dakwah merupakan langkah
- Dakwah Fardiyah, amar makruf nahi munkar nyata menuju kebangkitan umat dalam rangka
- Dakwah Berjamaah, menegakkan khilafah harus berjamaah meraih kembali kejayaan Islam

Rasulullah SAW Fakta :  Memahami dalam dakwah harus mengikuti


Suri Tauladan  Aktifitas pejuang Islam yang bermodalkan semangat namun tidak tahu tuntunan Rasulullah
Dalam Dakwah kemana arah tujuannya.  Memahami tahapan dakwah Rasulullah
 Adanya sebagaian kalangan yang cukup puas dengan belajar-mengajar  Aplikasi dakwah Rasul saat ini
dari pesantren atau pendidikan Islam dan tidak lagi melaksanakan
dakwah
 Adanya anggapan bahwa dakwah Islam bisa dilakukan dengan
mendirikan yayasan Islam, pendidikan Islam, rumah sakit Islam, dll
9|Page
Mengapa?
 Ketidak pahaman tentang dakwah dan ketidak pahaman bahwa sirah
(perjalanan) dan dakwah Rasul menjadi acuan dakwah untuk saat ini.
 Kemampuan dalam mendalami sirah yang kurang mendalam
Bagaimana memahami sirah dakwah Rasulullah
 Dakwah fikriyah, askariyah, siyasah.
 Marhalah (tahapan) dakwah Rasul dam esensi dari setiap marhalah yang
dilakukan oleh Rasulullah SAW
Harakah Fakta :  Harakah islamiyah merupakan wujud nyata
Islamiyah  Perjuangan umat Islam saat melalui parpol saat ini dari dakwah secara berjamaah

Bagaimana seharusnya dalam Islam?


 Definisi harakah islamiyah : partai yang beridelogikan Islam
 Hukum bergabung dengan harakah islamiyah : wajib
 Kriteria harakah islamiyah yang sebenarnya : berlandaskan islam dan
berjuang untuk islam
 Aktifitas utama harakah islamiyah yang sebenarnya : mengembalikan
kehidupan islam
 Harakah islamiyah yang bersifat politik (mementingkan urusan umat)

Makna Politik  Fakta pemahaman masyarakat tentang arti politik  Memahami arti politik yang benar dan batasan
dan Aktivitas  Penjelasan makna politik yang benar aktifitas politik harakah
Politik  Aktifitas politik yang dilakukan oleh harakah islamiyah sebelum dan
sesuah berdirinya daulah islam

Harakah Islam Kriteria Parpol Ideal :  Menunjukkan bahwa Hizbut Tahrir merupakan
Manakah yang  Fikrah dan Thariqah parpol yang bersifat politik
Memenuhi  Keterikatan Fikrah dan Thariqah
Syarat  Orang-orang yang ada di dalamnya memiliki visi dan misi yang sama
yang diikat oleh aqidah yang sama
Hizbut Tahrir memiliki point di atas

10 | P a g e
Hukum  Hukum menegakkan khilafah islam adalah fardhu kifayah  Memahami bergabung dengan gerakan yang
Bergabung  Perbedaan antara fardhu ‘ain dan fardhu kifayah : bertujuan menegakkan khilafah
dengan Gerakan - Fardhu ‘ain : yang diperhatikan adalah orang yang melakukannya  Termotivasi untuk segera bergabung dengan
yang Bertujuan - Fardhu kifayah : yang diperhatikan adalah terlaksananya perbuatan gerakan yang bertujuan untuk menegakkan
Menegakkan yang diperintahkan khilafah
Khilafah
 Sebuah khilafah tidak bisa ditegakkan oleh individu, kecuali oleh kepala
negara
 Mendirikan khilafah islamiyah hukumnya fardhu kifayah, maka
bergabung dengan gerakan tersebut hukumnya fardhu kifayah
Gambaran  HT adalah parpol yang berlandaskan islam dan kegiatannya adalah  Memahami gambaran HT secara umum
Umum HT berpolitik
 HT bukan kelompok yang berdasarkan kerohanian, pendidikan, lembaga
ilmiah, dan lembaga sosial.
 HT menjadikan islam sebagai mabdanya. Ide-ide islam menjadi jiwa inti
dan rahasia kelangsungan kelompoknya (jelaskan masing-masingnya)
 HT bergerak bersama umat untuk menegakkan hukum islam dengan
mendirikan sistem khilafah
Latar Belakang Latar belakang berdirinya HT :  Memahami latar belakang berdirinya HT
dan Tujuan  HT lahir untuk memenuhi seruan Allah SWT QS 3 :104  Memahami tujuan yang ingin dicapai HT
Keanggotaan  Dalam rangka membangkitkan umat dari kemerosotan.  Memahami keanggotaan dan ikatan yang ada
HT  Membebaskan umat dari ide-ide, sistem dan hukum kufur, serta pada HT
membangun kembali daulah islamiyah.

Tujuan yang ingin dicapai oleh HT :


 Melangsungkan kembali kehidupan islam dan mengembangkan dakwah
islam ke seluruh penjuru dunia (daulah khilafah hanya jalan untuk
mencapai tujuan tersebut)
 Membangkitkan kembali umat islam dengan kebangkitan yang benar
melalui pola pikir yang cemerlang (dimana kebangkitan itu dapat
terwujud setelah kehidupan islam benar-benar terwujud

Dalam keanggotaan HT menerima kaum muslim ikhwan dan akhwat.

11 | P a g e
Ikatan antara anggotanya :
1. Aqidah Islamiyah
2. Mafahim HT (matang dalam tsaqafah HT)

Halaqah ikhwan dan akhwat terpisah

Kegiatan HT  Kegiatan HT bersifat politik sebelum dan sesudah daulah islam berdiri  Memahami seluruh aktifitas HT adalah
 Kegiatan politik : berpolitik
- Mendidik dan membina umat dengan tsaqafah HT
- Melakukan pergolakan pemikiran yaitu : penentangan terhadap ide
dan ajaran kufur.
- Melakukan perjuangan politik
 Menentang orang-orang atau negara-negara imperialisme (penjajah)
 Menentang penguasa-penguasa negeri-negeri islam

Kegiatannya tidak hanya bersifat nasehat-nasehattapi dengan memberikan


gambaran didalamnya ide-ide, hukum-hukum, dan pemecahan islam untuk
diterapkan dan diwujudkan dalam realita hidup berbangsa dan bernegara

Landasan  Landasan pemikiran HT diperoleh dengan cara :  Memahami penetapan landasan pemikiran HT
Pemikiran HT a. Melalui kajian terhadap keadaan umat saat ini dibandingkan dengan
situasi masa Rasul, Khulafurrasyidin dan Thabi’in (pengikut sahabat
b. Merujuk sirah Rasul pada tahap mekkah dan madinah
c. Mengkaitkan dengan Al-Quran, sunnah, ijma, dan qiyas.
d. Selain berpedoman pada pendapat sahabat, tabi’in, dan imam
mujtahid
e. Setelah melakukan semuanya harus memilih dan menetapkan ide-
ide, pendapat-pendapat, dan hukum-hukum yang berkaitan dengan
fikrah-fikrah dan thariqah islam (yang ditetapkan berdasarkan
kekuatan dalil sesuai dengan ijtihad dan pemahamannya). HT
menetapkan ide/pendapat/hukum yang diperlukan dalam
perjuangannya mencapai tujuan, jadi tidak semuanya.
 Landasan pemikiran yang berupa ide/pendapat/hukum tersebut

12 | P a g e
dihimpun dalam buku dan selebaran.

Metode Dakwah  Metode dakwah HT sesuai dengan hukum syara’, yang diambil dari  Memahami metode dakwah HT
HT thariqah perjalanan dakwah Rasulullah (karena thariqah itu wajib untuk  Memahami sikap perjuangan politik HT
diikuti, sesuai QS.33 : 21 , 3 : 31 , 59 : 7)
 Memahami sirah nabawiyyah (sejarah nabi) dalam tinjauan Al-Quran
(eksistensi Al-Quran sebagai sumber utama dalam menghasilkan
dakwah islam)
Tahap operasional dakwah HT :
1. Tatsqif (pembinaan dan pengkaderan)
Tujuan: untuk melahirkan orang-orang yang meyakini fikrah dan thariqah HT
dalam pembentukan kerangka gerakan.
Yang dilakukan adalah :
a. Pembinaan kepada individu-individu masyarakat dalam halaqah
murakazah (persiapan), dan ia bersedia untuk dibina.
b. Setelah matang dalam tsaqafah HT, ia akan menawarkan diri menjadi
anggota HT
c. Selanjutnya ia akan menyebarkan ide-ide HT kepada masyarakat (terus
melakukan pengkaderan) sampai masyarakat mulai melihat
kehadirannya, mengenal ide-ide dan cita-citanya.
Pada tahap ini membatasi kegiatannya pada pembinaan tsaqafah islam (dalam
rangka memperbanyak pengikut dan pendukung)

2. Tafa’ul (interaksi)
 tahap ini HT mulai beralih menyampaikan dakwah kepada masyarakat
banyak secara kolektif (umum)
 berinteraksi dengan masyarakat agar umat dekat mengembangkan dan
menerapkan islam serta menjadikannya sebagai masalah penting dalam
hidupnya

Kegiatan pada tahap ini adalah :


a. tsaqafah murakazah (pembinaan yang intensif melalui halaqah)
b. tsaqafah jama’iah (pembinaan kolektif/umum melalui pengajian umum,
ceramah)
c. sira’ul fikr (pemantapan pemikiran melalui menentang kepercayaan atau
13 | P a g e
ideologi kufur)
d. kifahu siyasi (perjuangan politik dengan berjuang menghadapi negara-
negara kufur)
e. memilih atau mengutamakan umat berdasarkan hukum syara’

Tahap tafa’ul ini sampai umat benar-benar sudah menyatu dengan HT dan umat
siap membela HT

3. Wushul Ilal Hukmi (penerapan sistem pemerintahan)


- Dicapai lewat thariqah umat
- Penerapan hukum syara’ secara menyeluruh dan serentak untuk
semua aspek kehidupan.

Sikap dan Cara  Menyampaikan pendapatnya secara umum atau terbuka, menyerang,  Memahami sikap HT terhadap penggunaan
HT dalam menantang, tidak nifaq, tidak menjilat, tidak bermanis muka, tidak kekuatan fisik
Perjuangan simpang siur, dan tidak mengutamakan jalan yang selamat  Memahami tujuan dan kondisi dilakukannya
Politiknya  Membawa konsekuensi bagi pengembannya yakni bahaya thalabun nushrah
 Sikap tersebut merujuk pada apa yang dilakukan Rasul di mekkah
 Tidak menggunakan kekuatan fisik dalam perjuangannya
 Thalabun Nushrah (meminta perlindungan pada orang-orang yang
berpengaruh)
- Penjelasan hadits dan fakta masa Rasul.
- Thalabun Nushrah dilakukan pada saat umat mulai jumud (buntu)
- Tujuan thalabun Nushrah: mendapat perlindungan (himayah), dan
mencapai tingkat pemerintahan
 Pada saat thalabun nushrah kegiatan HT yang lain tetap dijalankan.

14 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai