1. PU – IB
Tema Sub-Tema Uraian
Aqidah Rukun Iman Meyakini adanya Allah SWT dan mengenali sifat-sifatNya
Meyakini bahwa Islam adalah agama yang benar dan diraih dengan proses berpikir
Kisah dan kekuatan iman para sahabat
Bukti secara aqli dan naqli iman kepada Allah
Konsekuensi keimanan kepada Allah
Bukti Al-Quran adalah wahyu Allah dan Muhammad adalah utusan Allah
Rizki dan ajal semata-mata adalah Pemahaman Qada dan Qodar
Qada Allah SWT Rizki dan ajal adalah salah satu qada dari Allah
Paham terhadap amalan-amalan yang akan dihisab
Iman terhadap hari akhir Penghisaban terhadap amal manusia
Kiamat sudah dekat
Gambaran surga dan neraka
Kerusakan Aqidah Hal-hal yang merusak aqidah
Kebiasaan masyarakat yang menyimpang dari ajaran Islam
Bentuk bentuk syirik
Nafisyah Ihsanul Amal Fakta :
Aktifitas kaum muslimin saat ini tanpa tujuan dan tuntunan yang jelas
Standar amal adalah MATERI
Sebab :
Tidak pahamnya bahwa setiap amal akan dihisab
Opini sekuler yang menjadikan materi sebagai satu-satunya tujuan dalam beramal
Solusi :
Amal akan bernilai dalam Islam jika niat ikhlas karena Allah dan caranya benar (sesuai Syariat)
Agar tahu benar dan salah maka harus mencari tahu (mencari Ilmu)
Kewajiban menuntut ilmu Posisi orang berilmu dalam Islam
Hukum menuntut ilmu
Ilmu harus berdasarkan iman amal dan ikhlas
Derajat orang-orang berilmu
Berikan contohnya :
Agar tahu yang benar maka harus belajar (memotivasi untuk mengaji)
Buat analog untuk membandingkan antara orang yang berilmu dengan
yang tidak
Syakhiyah Fakta : Mad’u memahami makna kepribadian Islam
Islamiyah Penilaian masyarakat tentang pribadi seseorang Mad’u mempu menentukan sikap yang tepat
Pengkaburan makna kepribadian melalui sekolah-sekolah kepribadian dengan keislamannya, hingga memiliki
syakhisyah Islamiyah yang tinggi
Menelusuri penyebab terjadinya kesalahan masyarakat dalam memahami
makna kepribadian :
Opini umum
Tolak ukur yang masyur di masyarakat bukan aqidah dan hukum syara’ ,
melainkan maslahat
Bagaimana konsep kepribadian dalam pandangan hidup Islam?
Kepribadian dibentuk oleh dua hal : aqliyah dan nafsiyah
Mafahim ‘anil hayyah (pandangan tentang kehidupan) / aqidah (baik
sebagai qaidah dan qiyadah fikriyah) menentukan corak kepribadian
seseorang :
- Jika Islam maka kpribadian Islam
- Jika sekuler maja kepribadian sekuler
- Jika sosialis maka kepribadian sosialis
Untuk meningkatkan syakhsiyah Islamiyah maka:
- Meningkatkan kualitas aqliyah Islam
- Meningkatkan kualitas nafsiyah Islam
- Menghindari hal-hal yang dapat menurunkan kualitas aqliyah dan
nafsiyah
Tekankan bahwa pembahasan Syakhsiyah Islamiyah ini bukan untuk
menilai seseorang akan tetapi untuk mengukur diri.
*Qaidah Fikriyah : landasan berpikir Islam
Aqidah Menjelaskan mengenai Aqidah Islamiyah : keyakinan yang paling Mad’u memahami makna iman yang benar
Islamiyah mendasar yang mengantarkan kita kepada proses keimanan Mad’u memahami bahwa dalam keimanan
Penjelasan makna iman : harus adanya dalil, dan dalil yang digunakan
- Pemahaman maksud pembenaran yang pasti (tashdiqul jazm) untuk aqidah adalah dalil qathi tsubut (pasti
- Kebutuhan terhadap adanya dalil (bukti) agar sampai kepada sumbernya) dan qathi dilalah (pasti maknanya)
pembenaran yang pasti
Penjelasan tentang dalil aqli dan naqli serta dalil yang boleh digunakan
untuk aqidah (6 : 25-30/ 9 : 49-50 , 58-61 , 75-71, dll)
Aqidah dibagi 3 :
- Kapitalisme : percaya adanya Tuhan tapi membuat aturan sendiri
- Sosialis : tidak mempercayai Tuhan dan membuat aturan sendiri
- Islam : percaya adanya Tuhan dan aturan dibuat atau berasal dari
Tuhan
Proses Menjelaskan fakta-fakta kehidupan yang punya arah dan tujuan yang Melalui proses berpikir mad’u meyakini adanya
Keimanan jelas Al-Khaliq, percaya adanya kehidupan akhirat,
Menjelaskan bahwa Islam menjelaskan bagaimana hakekat hidup malaikat, butuh rasul, dan adanya hari
manusia penghisaban
Mad’u menyadari akan butuhnya aturan yang
berasal dari Al-Khaliq untuk menyelesaikan
permasalahannya sehinggga timbul sikap
sami’na wa atho’na (aku dengan dan bertaqwa-
taat)
Qadha dan Menjelaskan pengertian takdir Mad’u memahami makna takdir, batas
Qadar Menjelaskan batasan qadha dan qadar pembahasan qadha dan qadar, dan
Dasar pembahasan qadha dan qadar pembahasannya
Menjelaskan hakekat perbuatan manusia dan kejadian-kejadian yang Mad’u memahami hakikat kejadian manusia
menimpa manusia makna qadar dan makna qadar
Menjelaskan makna iman kepada qadha dan qadar serta amal Mengimani qadha dan qadar serta memahami
perbuatan manusia dihisab bahwa amal perbuatan manusia akan dihisab
3. HP
Kewajiban Menjelaskan hukum berdakwah : QS Al-Imron 104 Memahami dakwah kewajiban setiap muslim
Berdakwah Ada 2 macam : Memahami bahwa dakwah merupakan
- Dakwah Fardiyah, amar makruf nahi munkar langkah nyata menuju kebangkitan umat
- Dakwah Berjamaah, menegakkan khilafah harus berjamaah dalam rangka meraih kembali kejayaan Islam
Rasulullah SAW Fakta : Memahami dalam dakwah harus mengikuti
Suri Tauladan Aktifitas pejuang Islam yang bermodalkan semangat namun tidak tahu tuntutan Rasulullah
Dalam Dakwah kemana arah tujuannya Memahami tahapan dakwah Rasulullah
Adanya sebagian kalangan yang cukup puas dengan belajar-mengajar Aplikasi dakwah Rasul saat ini
dari pesantren atau pendidikan Islam dan tidak lagi melaksanakan
dakwah
Mengapa?
Ketidak pahaman tentang dakwah dan ketidak pahaman bahwa sirah
(perjalanan) dan dakwah Rasul menjadi acuan dakwah untuk saat ini
Kemampuan dalam mendalami sirah yang kurang mendalam
Bagaimana memahami sirah dakwah Rasulullah
Dakwah fikriyah, askariyah, siyasah
Marhalah (tahapan) dakwah Rasulullah dalam esensi dari setiap
marhalah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW
Harakah Fakta : Harakah islamiyah merupakan wujud nyata
Islamiyah Perjuangan umat Islam saat melalui parpol saat ini dari dakwah secara berjamaah