Anda di halaman 1dari 3

PETUNJUK TEKNIS BARAMIJ LIQA USRAH

I. Iftitah:
a. Naqib tidak terlambat hadir dan dan selalu berupaya untuk memulai usrah
tepat pada waktunya.
b. Melaksanakan aturan disiplin tepat waktu sesuai kesepakatan usrah
sehingga terbangun perasaan bersalah bagi yang terlambat sekaligus
termotivasi untuk selalu tepat waktu.
c. Usrah dapat dibuka tanpa menunggu semua adha hadir
d. Saat usrah dibuka semua adha berkonsentrasi dengan agenda usrah dan
tidak diperkenankan sibuk dengan agenda pribadinya (main hp, )

II. Tilawah & Tadabbur:


a. Dilakukan dengan khusyu, setiap orang 1 halaman
b. Tidak diperkenankan berbicara, dan melakukan hal-hal lain yang
bertentangan dengan kekhusyuan tilawah
c. Bila ada agenda hafalan, dapat dilakukan setelah tilawah, namun jika
waktu tidak memungkinkan tilawah dapat diganti dengan setor hafalan).

III. Kalimat Usrah:


a. Dilakukan oleh naqib dan tidak dapat dilakukan oleh adha lain kecuali
jika naqib tidak hadir maka pesan (isi) kalimat usrah dapat dititipkan
kepada salah seorang adha untuk disampaikan
b. Waktu: 5 10 menit
c. Ahdaf:
i. Menanamkan nilai-nilai tarbawi
ii. Membangkitkan himmah aliyah dan indhibath
iii. Membangkitkan motivasi belajar (hubbul ilm)
iv. Menyelesaikan qodhoya tertentu
v. Mentazkiyah ruhiyah, fikriyah, dan khulukiyah adha
d. Tatacara penyiapan
i. Naqib mentadabburi al-Quran untuk disampaikan ke adha
ii. Naqib mengkaji kitab-kitab hadits
iii. Naqib mengkaji Sirah Nabawiyah
iv. Menggabungkan ketiganya
v. Hindari taujih panjang yang membosankan dan taujih singkat
yang tidak berkesan
vi. Tidak ada pembahasan (dialog)
e. Jika kalimat usrah sukses, insya Allah seluruh rangkaian acara akan sukses
IV. Talaqqi Majmuah Rasail atau Tatsqif Usrah
a. Pelaksana:
i. Muwajjih yang diundang
ii. Naqib
iii. Adha yang ditunjuk
b. Waktu: 30-60 menit
c. Ahdaf:

1 dari 3
i. Menyatukan pemahaman
ii. Merealisasikan berbagai ahdaf marhalah dan muwashafatnya
iii. Mendalami dan merealisasikan ahdaf usrah
iv. Merangsang untuk beramal dengan penyajian yang teoritis-
operasional (nadzariayan tathbiqiyan)
d. Tatacara penyiapan
i. Petugas membaca materi tertentu secara umum selama 20 menit
ii. Menentukan unsur-unsur tema melalui bacaan di atas
iii. Menggali nilai-nilai tarbawi dari tema tersebut
iv. Menggali rekomendasi operasional dan pelajaran-pelajaran yang
bermanfaat
v. Dibuat beberapa pertemuan sesuai luas materi
e. Tatacara penyampaian
i. Kalimat Pembuka:
1. Petugas menanyakan ketidakhadiran adha
2. Pembicaraan diarahkan untuk membina suasana yang
kondusif
ii. Penyampaian materi:
1. Ceramah untuk ibadah dan tazkiyah
2. Tanya jawab untuk fiqih
3. Kisah untuk tema-tema tertentu
4. Diskusi dan dialog untuk fiqh dawah dan sirah
f. Dalam satu kali usrah, paling banyak 2 materi saja
g. Rumuskan tujuannya (objektifnya)
h. Berikan tugas praktek (tathbiqiy) atau rencana amal yang hendak
dilakukan
i. Adakan feedback berupa tes
j. Adakan tambahan waktu (extra time) untuk peserta yang terlambat atau
berhalangan hadir

V. Mutabaah:
a. Hal-hal yang dimutabaahi:
i. Realisasi rencana program yang telah ditetapkan
ii. Tanggungjawab dan kerja setiap personal terhadap tugasnya
masing-masing.
iii. Target kualitatif maupun kuantitatif program.
b. Mutabaah berfungsi memantau langkah demi langkah setiap program yang
telah disepakati sehingga mencapai target yang diinginkan

VI. Talimat:
a. Naqib berupaya membaca dan memahami isi talimat sebelum
disampaikan ke adhanya terutama yang terkait dengan kebijakan-
kebijakan asasi jamaah.
b. Jangan mengomentari isi talimat dengan komentar negatif apalagi di
depan adha, namun melakukan tabayyun kepada struktur yang
mengeluarkannya.

2 dari 3
c. Mencatat talimat yang perlu ditindaklanjuti dan memerintahkan adha
untuk mencatat hal-hal yang terkait dengan tugas dan tanggung jawabnya.

VII. Qadhaya & Rawai:


a. Qadhaya yang disampaikan terkait dengan masalah pribadi atau dakwah
yang perlu mendapat perhatian atau solusi dari usrah. Jika tidak maka
penyampaiannya harus mempertimbangkan ketersediaan waktu.
b. Jika terkait dengan aib seseorang, qadhaya tidak disampaikan di forum
usrah namun didahulukan solusinya melalui pendekatan akhawi fardi atau
disampaikan kepada pihak terbatas yang dipandang mampu membantu
menyelesaikan masalah.
c. Rawai yang disampaikan lebih diutamakan hal-hal yang menambah
ghirah adha usrah untuk memperbaiki diri, menumbuhkan semangat
dakwah dan tarbiyah.
VIII. Evaluasi & Rencana Liqa selanjutnya:
a. Hal-hal yang dievaluasi adalah perjalanan dan agenda usrah hari itu dan
masukkan untuk perbaikan di usrah mendatang.
b. Rencana Liqa selanjutnya berisi:
i. Tazkirah atau penyampaian tugas-tugas yang harus
ditindaklanjuti oleh usrah atau adha.
ii. Menentukan jadual dan tempat liqa

IX. Ikhtitam:
a. Ditutup dengan doa terutama doa rabithah dengan memperhatikan adab-
adabnya.

3 dari 3

Anda mungkin juga menyukai