KESETIMBANGAN KIMIA
Oleh:
Kelompok : 1&2
Kelas /BP : Pendidikan Kimia C/2018
Prodi : Pendidikan Kimia
Anggota Kelompok : 1. Aprilia Ninda (18035058)
2. Diana Hanifa (18035060)
3. Haura Habiba (18035063)
4. Hendriko (18035064)
5. Intan Irawan (18035048)
6. Muhammad Iqbal (18035067)
7. Rola Rias Kania (18035051)
8. Syafriffah Jaslin (18035042)
Dosen : Dr.Yerimades, S.Pd, M.Si
Asisten Dosen : 1. Agnes Basa Prolina Silaban
2. Efwah Yuli Fitri
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
PERCOBAAN 7
KESETIMBANGAN KIMIA
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Kelarutan Iod atau I2 sangat kecil dalam air dan akan besar dalam karbon tetraklor (CCl4),
sedangkan kedua pelarut tidak dapat bercampur tetapi membentuk dua lapisan, air di lapisan atas
dan CCl4 di lapisan bawah. Jika larutan I2 dalam CCl4 ditambah air dan dikocok maka akhirnya
kedua pelarut akan terpisah kembali. Hasilnya, I2 terpecah (terdistribusi) dalam dua pelarut
dengan perbandingan tertentu (Gambar 1). Pada suhu tetap maka angka banding
konsentrasi pada kedua pelarut juga juga tetap dan angka itu merupakan suatu konstanta
yang disebut kooefisien distribusi atau koefisien partisan, KD
[ I 2 ]CCl 4
KD
[ I 2 ]H 2O
Nilai KD dapat ditentukan dengan mengukur jumlah I2 dalam CCl4 dan dan jumlah I2 dalam
air.
Walaupun I2 suka sekali larut dalam air, tetapi dapat diperbanyak bila air mengandung kalium
iodide (KI) karena terbentuknya ion kompleks triiodida (I3-). Reaksi pembentukan itu adalah
reaksi bolak balik sehingga akhirnya membentuk kesetimbangan
I2 + I-↔I3-
[I3 ]
KC
[ I 2 ][ I ]
Nilai KC sangat besar yang berarti kesetimbangan sangat condong ke kanan sehingga [I3-]
>> [I2]. Kesetimbangan ini dapat dibuat dengan menambahkan larutan KI kedalam larutan I2
dalam CCl4. Setelah itu dikocok dan dibiarkan sehingga kedua pelarut memisah kembali,
Hasilnya adalah jumlah atau konsentrasi I2 dalam pelarut air lebih besar dari dalam CCl4
(Gambar 2).
Tujuan percobaan ini adalah untuk menentukan nilai Kc kesetimbangan di atas, maka kita
harus menentukan konsentrasi [I2], [I-] dan [I3-]. Konsentrasi I3- dapat ditentukan melalui metode
titrasi dengan larutan Na2S2O3 sehingga terjadi reaksi
Jumlah mol I3- akan setara dengan jumlah S2O3-2 yang terpakai. Indikator yang dipakai adalah
larutan amilum karena ion I3- dengan amilum berwarna biru. Molekul-molekul I3- di antara
molekul-molekul amilum (Gambar 2).
Gambar 2 Ion I3- dalam amilum
Konsentrasi I2 tidak dapat ditentukan langsung dari sistem kesetimbangan, tetapi dihitung dari
KD. Jadi untuk menentukan nila KC maka diperlukan nilai KD terlebih dulu.
A. Buat larutan I2 dalam CCl4, ditambah air dan dikocok sehingga I2 terdistribusi dalam lapisan
CCl4 dan air seperti Gambar 1.
B. Untuk menentukan jumlah I2 dalam CCl4
Cara menentukan KC
A. Buat larutan I2 dalam CCl4, ditambah larutan KI dan dikocok sehingga I2 terdistribusi dalam
CCl4 dan air seperti Gambar 2.
B. Untuk menentukan jumlah I2 dalam CCl4 .
I2 + I-↔I3-
Ini berarti bahwa I2 dalam air sebagian bereaksi dengan I- menjadi I3- dan sebagian tinggal
sebagai I2 bebas. Dengan demikian:
[I2]total = [I2]bebas + [I3-] = x mol/L (1)
[ I 2 ]CCl 4
KD
[ I 2 ]H 2O
[I2]bebas = KD/ [I2]CCl4 = (v1/v2)/ p = y mol/L (2)
E. Jumlah I3- dalam air didapat dari persamaan (1) dan (2), sehingga
[I3-] = (x – y) mol/L
KC
x y
y c x y
Kesetimbangan kimia adalah keadaan dimana 2 reaksi yang tepat berlawanan terjadi pada
laju reaksi yang sama. Ketika produk terbentuk, produk ini akan kembali bereaksi membentuk
reaktan awalnya. Jika kondisi pada sistem kesetimbangan diubah, akan terjadi beberapa reaksi
berikutnya. Meskipun demikian, sistem tersebut akan segera mencapai kesetimbangan baru pada
sejumlah kondisi yang baru. Prinsip Le Chatelier menyatakan bahwa jika sebuah aksi diterapkan
pada suatu sistemyang berada dalam kesetimbangan, kesetimbangan itu akan bergeser untuk
engurangi aksi yang terjadi. Aksi adalah suatu yang dikerjakan terhadap sistem. Misalnya
peningkatan reaksi suatu reaktan atau produk akan menyebabkan kesetimbangan itu bergeser dan
berusaha untuk mengurangi konsentrasi zat yang meningkat itu (Goldberg,2004:107).
Sistem reaksi yang berada dalam kesetimbangan dapat diganggu dari luar dengan cara
mengubah konsentrasi,tekanan atau temperatur sistem. Suatu reaksi yang berada dalam suatu
kesetimbangan dapat diganggu apabila terhadap sistem itu dilakukan penambahan atau
pengurangan salah satu pereaksi atau produk reaksi. Jika suhu dari sistem raeksi kesetimbangan
diubah, maka sistem akan berusaha mereduksi pengaruh perubahan suhu. Dampak dari perubahan
suhu tiak seperti pada perubahan konsentrasi zat, tetapi akan berdampak pada tetapan
kesetimbangan tersebut. Pada sistem yang melibatkan gas perubahan volume sistem pada suhu
tetap menyebabkan tekanan sistem berubah. Besarnya tekanan berbanding langsung dengan
jumlah molekul. Makin banyak jumlah molekul semakin besar pula tekanan yang terjadi.
Peningkatan tekanan menyebabkan gas-gas berusaha memperkecil jumlah molekul dengan cara
menggeser molekul kearah yang memiliki koefisien reaksi paling kecil (Sunarya,2010:264).
Reaksi kesetimbangan kimia melibatkan zat-zat yang berbeda untuk reaktan dan
produknya. Kesetimbangan dari 2 fase dari zat yang sama dinamakan kesetimbangan fisis karena
perubahan yang terjadi hanyalah proses fisis. Penguapan air didalam wadah tertutup merupakan
contoh kesetimbangan fisis. Persamaan yang menghubungkan konsentrasi reaktan dan produk
pada kesetimbangan yang dinyatakan dalam suatu kuantitas yang disebut konstanta
kesetimbangan. Kesetimbangan dinyatakan sebagai hasil bagi dengan pembilangnya adalah hasil
kali antara konsentrasi-konsentrasi kesetimbangan produk, masing-masing dipangkatkan dengan
koefisien stoikiometrinya dalam persamaan setara. Kesetimbangan homogen berlaku untuk reaksi
yang semua spesi bereaksinya berada sefase. Kesetimbangan heterogen adalah reaksi reversibel
yang melibatkan reaktan dan produknya yang berbeda. Ada satu aturan umum yang membantu
kita mempediksi kearah mana reaksi kesetimbangan bergerak bila terjadi perubahan konsentrasi,
tekanan, volume dan suhu.aturan ini dikenal sebagai asas Le Chatelier (Chang,2001:69).
Reaksi ini berlangsung sangat lambat,tetapi dapat dikatalisis oleh ion H+. Walaupun
telah dikatalisis, untuk mencapai keseimbangan masih dibutuhkan beberapa hari. karena reaksi
berlangsung sangat lambat. Konsentrasi reaktan maupun produk dapat ditentukan dengan titrasi
yang dilakukan dengan cepat. Titrasi yang dilakukan dengan cepat diharapkan tidak mengganggu
keseimbangan secara nyata. Konstanta keseimbangan dapat dicari dengan menggunakan
persamaan:
Perhatikan bahwa subskrib dalam Kc menyatakan bahwa konsentrasi spesi yang bereaksi
dinyatakan dalam mol perliter. Konsentrasi reaktan dan produk dalam reaksi gas juga dapat
dinyatakan dalam tekanan parisalnya. Dari persamaan diatas terlihat bahwa pada suhu tetap,
tekanan p dari suatu gas berbanding lurus dengan konsentrasi dalam mol perliter gas tersebut:
artinya p = (N/N) (Bird, 1986:44).
Banyak reaksi-reaksi kimia yang berjalan tidak sempurna artinya reaksi-reaksi tersebut
berjalan sampai pada suatu titik dan akhirnya berhenti dengan meninggalkan zat-zat yang tidak
bereaksi. Pada temperatur, tekanan dan konsentrasi tertentu, titik pada saat reaksi tersebut
berhenti sama. Hubungan antara konsentrasi peraksi dan hasil reaksi tetap. Pada saat ini reaksi
dalam keadaan setimbang. Pada saat setimbang, kecepatan reaksi ke kanan sama dengan
kecepatan reaksi ke kiri. Kesetimbangan disini merupakan kesetimbangan dinamis, bukan
kesetimbangan statis. Jadi sebenarnya reaksi masih ada tetapi karena kecepatannya sama, seakan-
akan reaksi berhenti. Atas dasar ini dapat dianggap hampir semua reaksi berhenti pada
kesetimbangan. Untuk reaksi sempurna, kesetimbangan sangat berat disebelah kanan. (Sukardjo,
1997:220).
Kebanyakan reaksi kimia berlangsung secara reversible (dua arah). Ketika reaksi itu baru
mulai, proses reversible hanya berlangsung kearah pembentukan produk, namun ketika molekul
produk telah terbentuk maka proses sebaiknya yaitu pembentukan molekul reaktan dari molekul
produk mulai berjalan. Kesetimbangan kimia tercapai bila kecepatan reaksi tekanan (molekul
produk) telah sama dengan kecepatan reaksi ke kiri (pembentukan molekul reaktan) dan
konsentrasi reaktan maupun konsentrasi produk tidak berubah-rubah lagi (konstan). Jadi,
kesetimbangan kimia merupakan proses yang dinamis. Kesetimbangan kimia adalah suatu
keadaan sewaktu konsentrasi reaktan dan produk tidak berubah terhadap waktu (Sujana, 2002).
Salah satu alat yang digunakan untuk memperoleh data kesetimbangan antara fase liquid
dan fase gas adalah Glass Othmer Still. Adapun hal-hal yang berpengaruh dalam system
kesetimbangan, yaitu tekanan (P), suhu (T), konsentrasi komponen A dalam fase liquid(x),
konsentrasi komponen A dalam fase uap (y) (Sari, 2002).
Menentukan KD
Erlenmeyer A, (+) aquades H2O+I2(CCl4)→ tidak bereaksi V1 = 218 ml
I2 + I-↔I3-
Menentukan Kc
(+)larutan I2 + I ↔I3
- - V3 = 30 ml
Erlenmeyer B,
standar KI
V4 = 90 ml
I3- + 2S2O3-2 →S4O6-2 + 3I-
Diamkan saampai mencapai
suhu ruang, catat suhu
Catat v4
Menentukan nilai Kc
F. TABEL PENGAMATAN
Erlenmeyer A
Erlenmeyer B
Volume
Lapisan air Lapisan CCl4 Lapisan air Lapisan CCl4
Volume yang 25 ml 5 ml 25 ml 5 ml
dipipet
Volume yang 100 ml 10 ml 100 ml 10 ml
dititrasi
Volume 218 ml 2.5 ml 30 ml 90 ml
Na2S2O3
30° 30° 30° 30°
Suhu
G. PERHITUNGAN
Menentukan nilai KD
Erlen meyer A :
V Na 2S2 O 3 (CCl4 )
KD
V Na 2S2 O 3 (H 2 O)
218 ml
KD 87,2
2,5 ml
Menentukan nilai KC
Erlen meyer B :
V3=90 ml
V4=30 ml
I2 + I-↔I3-
[I2]total = [I2]bebas + [I3-] = x mol/L
[I2]bebas = KD/ [I2]CCl4 = (v1/v2)/ p = y mol/L
P= jumlah I2 dalam CCl4 setara dengan Na2S2O3 yang habis (V3)
Sehingga
I3- + 2S2O3-2 →S4O6-2 + 3I-
Sehingga :
Selanjutnya :
I3- + 2S2O3-2 →S4O6-2 + 3I-
[I2] dalam H2O . VH2O=2.[S2O3-2].VNa2S4O6
[I3-] = X-Y=0,048M-8,25X10-3M=0,03975M
[I2]total = X = 0,048M
[I-] bebas =c-x+y= 0,01225
KC
x y 0,048M 0,00825M
8
yc x y 0,00825M 0,1M 0,048M 0,00825M
[I3 ] 0,03975M
KC
8
[ I 2 ]bebas[ I ] 0,00825M .0,06025M
H. PEMBAHASAN
Pada pratikum yang kami laksanakan pada Rabu 6 November 2019,kami melaksanakan
pratikum yang berjudul Kesetimbangan Kimia.Pratikum yang dilaksanakan di Laboratorium
Kimia Fisika lantai III,FMIPA, UNP ini bertujuan untuk menentukan tetapan kesetimbangan
reaksi I2+I- ↔I3-
Kesetimbangan kimia adalah suatu proses yang terjadi dalam larutan yang meliputi
perubahan fisika seperti dalam peleburan, penguapan, dan perubahan kimia seperti elektrokimia.
Reaksi kimia yang sering digunakan dalam pemeriksaan kimia yaitu reaksi yang bergantung pada
keadaan luar seperti kadar zat yang bereaksi, suhu, tekanan dan sebagainya. Reaksi terjadinya
kesetimbangan yaitu sampai Tidak terlihat perubahan susunan kimia sistem itu kearah mana
suatu reaksi akan berjalan.
Pada percobaan kali ini kami menentukan nilai KC dan KD suatu zat.KC adalah tetapan
kesetimbangan konsentrasi yang mana dalam penentuan KC ini,semua komponen satuannya
adalah molar,artinya jumlah mol tiap zat yang ada dalam kesetimbangan itu di bagi dengan
volume wadah yang digunakan untuk reaksi tersebut.Sedangkan KD adalah angka banding
konsentrasi dalam kedua pelarut yang mana pelarut yang digunakan yaitu CCL4 dan H2O
.sedangkan pada Kc pelarut yang digunakan adalah larutan KI 0,1 M.Pada percobaan kali ini nilai
[I3 ]
KC dapat di tentukan dengan rumus K C Sedangkan KD Dapat ditentukan dengan
[ I 2 ][ I ]
[ I 2 ]CCl 4
rumus K D
[ I 2 ]H 2O
Setelah memepersiapkan alat dan bahan yang akan dilakukan ,dimasukan masing masing 10
ml larutan jenuh I2 dalam CCl4 kedalam erlemnyer A dan B,dimana erlemenyer A untuk
menentukan nilai KD sedangkan erlemenyer B untuk menentukan nilai KD ,dengan menggunakan
larutan jenuh tersebut nantinya dapat diketahui nilai KC dan KD pada reaksi I2+I- ↔I3-
Langkah pertama yang kami lakukan adalah menentukan nilai KD.labu erlemneyer A
ditambahkan dengan Aquades 100 ml,lalu di guncangkan kuat kuat Tujuan pengguncangan agar
Iod terdistribusi sempurna ke dalam 2 fasa yaitu fasa polar dan fasa non polar sehingga pada suhu
tetap angka perbandingan konsentrasinya konstan. Lalu didiamkan selama 30-20 menit.. Tujuan
iod didiamkan yaitu untuk menstabilkan kembali mo lekul-molekul iod yang sudah terganggu
pada saat diguncangkan atau biasa disebut dengan pengaturan diri, sehingga akan mencapai
kesetimbangan fasa polar dan fasa non polar.
Dalam pengamatan, terbentuk dua lapisan yaitu lapisan air dan lapisan CCl4 Ini
menunjukkan bahwa air dan CCl4 tidak saling melarutkan. Hal ini disebabkan karena perbedaan
sifat kimia dari air dan CCl4, dimana air bersifat polar sedangkan CCl4, bersifat nonpolar. Selain
itu Massa jenis senyawa yang bersifat polar lebih kecil dibandingkan senyawa non polar.
Sehingga kedua senyawa ini tidak bercampur membentuk suatu larutan melainkan hanya
bercampur sesaat dan kemudian membentuk dua lapisan dimana CCl 4pada lapisan bawah dan air
berada pada lapisan atas.
Setelah itu diambil 5 ml larutan dari lapisan CCl4 dengan pipet setelah itu tambahkan
padatan kristal KI sebanyak 0,2 gr dan 20 ml H2O,dan di aduk. penambahan kristal KI sebanyak
2 gr dan 20 ml H2O, yang bertujuan untuk membentuk proses pengeluaran I2 yang larut dalam
CCl4..
Mengingat bahwa iod mudah menguap, zat baku utama yaitu natrium tiosulfat 0,02M
melalui proses titrasi.Larutan natrium tiosulfat berfungsi sebagai larutan standard.setelah di titrasi
butuh 218 ml natrium tiosulfat untuk mengubah larutan menjadi kuning pudar,setelah itu di
tambahkan dengan larutan amilum 1% yang bertujuan untuk mengidentifikasi adanya iod.
Setelah itu diambil 25 ml larutan dari lapisan H2O dengan pipet Dan kemudian langsung
dititrasi dengan natrium tiosulfat sehingga volume titrasi yang di butuhkan adalah 2,5 ml.
Sehingga dari percobaan yang telah dilakukan dapat diketahui nilai K D.pada labu erlemneyer A
yaitu 87,2.
Sama halnya prosedur dalam menentukan nilai Kc,Mengingat bahwa iod mudah menguap,
zat baku utama yaitu natrium tiosulfat 0,02M melalui proses titrasi.Larutan natrium tiosulfat
berfungsi sebagai larutan standard.setelah dititrasi dibutuhkan 30 ml natrium tiosulfat untuk
mengubah larutan menjadi kuning pudar,setelah itu di tambahkan dengan larutan amilum 1%
yang bertujuan untuk mengidentifikasi adanya iod.
Setelah itu diambil 25 ml larutan dari lapisan H2O dengan pipet Dan kemudian langsung
dititrasi dengan natrium tiosulfat sehingga volume titrasi yang di butuhkan adalah 90 ml.
Sehingga dari percobaan yang telah dilakukan dapat diketahui nilai Kc .pada labu erlemneyer B
yaitu 8.
I. JAWABAN PERTANYAAN
1. Jelaskan mengapa konsentrasi iod yang terlarut dalam air tidak dapat ditentukan secara
Langung?
Jawab :
Karena kelarutan iod sangat real dalam air dan pada air iod membentuk kesetimbangan
reaksi I2 + I- membentuk I3- sehingga terlebih dahulu harus ditentukan Kc dan Kp nya. Hal ini
dapat dilakukan dengan penambahan KI dalam air.
J. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah praktikan lakukan tentang kesetimbangan kimia dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Praktikan dapat memahami apa itu kesetimbangan kimia. Kesetimbangan kimia adalah suatu
proses yang terjadi dalam larutan yang meliputi perubahan fisika (peleburan dan penguapan)
serta laju terbentuknya produk sama dengan laju terurainya produk.
2. Praktikan dapat menentukan tetapan kesetimbangan reaksi I2 + I- membentuk I3-.
DAFTAR PUSTAKA
Identifikasi Bahaya
Sangat berbahaya jika terjadi kontak kulit (korosif, iritan, permeator), kontak mata
(iritan, korosif), tertelan,. sedikit berbahaya jika tertelan (paru sensitif). Non korosif untuk
paru-paru. Cairan dapat menghasilkan kerusakan jaringan terutama pada selaput lendir mata,
mulut dan saluran pernapasan. Kontak kulit dapat menghasilkan luka bakar. Menghirup
Cairan dapat menghasilkan iritasi parah pada saluran pernapasan, yang ditandai dengan
batuk, tersedak, atau sesak napas.
Paling parah dapat mengakibatkan kematian. Radang mata ditandai dengan
kemerahan, berair, dan gatal-gatal. peradangan Kulit ini ditandai dengan gatal, scaling,
kemerahan, atau kadang-kadang, terik.
Cairan mungkin beracun untuk ginjal, hati, selaput lendir, saluran pernafasan, kulit,
mata, Sistem peredaran darah, gigi. Paparan yang berkepanjangan dapat menghasilkan
kerusakan organ. Berulang atau berkepanjangan kontak dengan semprotan dapat
menghasilkan iritasi mata kronis dan iritasi kulit yang parah. Berulang atau kontak yang
terlalu lama dengan semprotan dapat menghasilkan iritasi saluran pernafasan menyebabkan
infeksi bronkial. Paparan berulang bahan yang sangat beracun dapat menghasilkan kerusakan
umum kesehatan oleh akumulasi dalam satu atau banyak organ manusia.
Penanganan
1. Kontak Mata:
Periksa dan lepaskan jika ada lensa kontak. Dalam kasus terjadi kontak, segera siram
mata dengan banyak air sekurang-kurangnya 15 menit. Air dingin dapat digunakan.
Dapatkan perawatan medis dengan segera.
2. Kontak Kulit :
Dalam kasus terjadi kontak, segera basuh kulit dengan banyak air sedikitnya selama
15 menit dengan mengeluarkan pakaian yang terkontaminasi dan sepatu. Tutupi kulit yang
teriritasi dengan yg sesuatu melunakkan. Air dingin mungkin dapat digunakan pakaian.cuci
sebelum digunakan kembali. benar-benar bersih sepatu sebelum digunakan kembali.
Dapatkan perawatan medis dengan segera.
3. Kulit Serius :
Cuci dengan sabun desinfektan dan menutupi kulit terkontaminasi dengan krim anti-
bakteri. Mencari medis segera
4. Inhalasi:
Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan
buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Dapatkan segera perhatian medis.
Serius Terhirup:
Evakuasi korban ke daerah yang aman secepatnya. Longgarkan pakaian yang ketat
seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang. jika sulit bernapas, beri oksigen. Jika
korban tidak bernafas, lakukan pernafasan dari mulut ke mulut.
2. Larutan Na2S2O8
Sifat fisika dan kimia
Identifikasi bahaya
Potensi Efek Kesehatan Akut:Sangat berbahaya jika terjadi kontak kulit (iritan, sensitizer),
kontak mata (iritan), terhirup. Berbahaya jika terjadiproses menelan. Sedikit berbahaya jika
terjadi kontak kulit (permeator). Kontak yang terlalu lama dapat menyebabkan luka bakar dan
bisul pada kulit.Paparan berlebihan oleh penghirupan dapat menyebabkan iritasi pernapasan.
Peradangan mata ditandai dengan kemerahan, penyiraman,dan gatal. Peradangan kulit ditandai
dengan gatal, kerak, memerah, atau, terkadang, melepuh.
Penanganan
Kontak mata:
Periksa dan lepaskan semua lensa kontak. Jika terjadi kontak, segera basuh mata dengan
banyak air untuk
setidaknya 15 menit. Air dingin dapat digunakan. Air HANGAT HARUS digunakan. Dapatkan
perhatian medis segera.
Kontak kulit:
Jika terkena, segera basuh kulit dengan banyak air selama minimal 15 menit saat melepas
pakaian dan sepatu yang terkontaminasi. Tutupi kulit yang teriritasi dengan emolien. Cuci
pakaian sebelum digunakan kembali.
Bersihkan sepatu secara menyeluruh sebelum digunakan kembali. Dapatkan perhatian medis
segera.
Kontak Kulit Serius:
Cuci dengan sabun desinfektan dan tutupi kulit yang terkontaminasi dengan krim anti-
bakteri. Cari medis
perhatian.
Inhalasi:
Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernafas, berikan pernapasan buatan. Jika
sulit bernafas, berikan oksigen.
Dapatkan perhatian medis.
Inhalasi serius:
Evakuasi korban ke tempat yang aman sesegera mungkin. Longgarkan pakaian ketat seperti
kerah, dasi, ikat pinggang atau
emban. Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Jika korban tidak bernapas, lakukan dari mulut ke
mulut
resusitasi. PERINGATAN: Mungkin berbahaya bagi orang yang memberikan bantuan untuk
memberikan resusitasi dari mulut ke mulut
ketika bahan yang dihirup beracun, menular atau korosif. Mencari perhatian medis segera.
Proses menelan:
JANGAN memaksakan muntah kecuali jika diarahkan untuk melakukannya oleh tenaga
medis. Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut kepada seorang
orang yang tidak sadar. Longgarkan pakaian ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat
pinggang. Dapatkan bantuan medis jika
gejala muncul
3. Larutan I2
Identifikasi bahaya
Potensi Efek Kesehatan Akut:Sangat berbahaya jika terjadi kontak kulit (iritan, sensitizer),
kontak mata (iritan), terhirup. Berbahaya jika terjadiproses menelan. Sedikit berbahaya jika
terjadi kontak kulit (permeator). Kontak yang terlalu lama dapat menyebabkan luka bakar dan
bisul pada kulit.Paparan berlebihan oleh penghirupan dapat menyebabkan iritasi pernapasan.
Peradangan mata ditandai dengan kemerahan, penyiraman,dan gatal. Peradangan kulit ditandai
dengan gatal, kerak, memerah, atau, terkadang, melepuh.
penanganan
Kontak mata:
Periksa dan lepaskan semua lensa kontak. Jika terjadi kontak, segera basuh mata dengan
banyak air untuk
setidaknya 15 menit. Air dingin dapat digunakan. Air HANGAT HARUS digunakan. Dapatkan
perhatian medis segera.
Kontak kulit:
Jika terkena, segera basuh kulit dengan banyak air selama minimal 15 menit saat melepas
pakaian dan sepatu yang terkontaminasi. Tutupi kulit yang teriritasi dengan emolien. Cuci
pakaian sebelum digunakan kembali.
Bersihkan sepatu secara menyeluruh sebelum digunakan kembali. Dapatkan perhatian medis
segera.
Kontak Kulit Serius:
Cuci dengan sabun desinfektan dan tutupi kulit yang terkontaminasi dengan krim anti-
bakteri. Cari medis
perhatian.
Inhalasi:
Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernafas, berikan pernapasan buatan. Jika
sulit bernafas, berikan oksigen.
Dapatkan perhatian medis.
Inhalasi serius:
Evakuasi korban ke tempat yang aman sesegera mungkin. Longgarkan pakaian ketat seperti
kerah, dasi, ikat pinggang atau
emban. Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Jika korban tidak bernapas, lakukan dari mulut ke
mulut
resusitasi. PERINGATAN: Mungkin berbahaya bagi orang yang memberikan bantuan untuk
memberikan resusitasi dari mulut ke mulut
ketika bahan yang dihirup beracun, menular atau korosif. Mencari perhatian medis segera.
Proses menelan:
JANGAN memaksakan muntah kecuali jika diarahkan untuk melakukannya oleh tenaga
medis. Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut kepada seorang
orang yang tidak sadar. Longgarkan pakaian ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat
pinggang. Dapatkan bantuan medis jika
gejala muncul
4. Larutan amilum
Identifikasi bahaya
Potensi Efek Kesehatan Akut:Sangat berbahaya jika terjadi kontak kulit (iritan, sensitizer),
kontak mata (iritan), terhirup. Berbahaya jika terjadiproses menelan. Sedikit berbahaya jika
terjadi kontak kulit (permeator). Kontak yang terlalu lama dapat menyebabkan luka bakar dan
bisul pada kulit.Paparan berlebihan oleh penghirupan dapat menyebabkan iritasi pernapasan.
Peradangan mata ditandai dengan kemerahan, penyiraman,dan gatal. Peradangan kulit ditandai
dengan gatal, kerak, memerah, atau, terkadang, melepuh.
Penanganan
Kontak mata:
Periksa dan lepaskan semua lensa kontak. Jika terjadi kontak, segera basuh mata dengan
banyak air untuk
setidaknya 15 menit. Air dingin dapat digunakan. Air HANGAT HARUS digunakan. Dapatkan
perhatian medis segera.
Kontak kulit:
Jika terkena, segera basuh kulit dengan banyak air selama minimal 15 menit saat melepas
pakaian dan sepatu yang terkontaminasi. Tutupi kulit yang teriritasi dengan emolien. Cuci
pakaian sebelum digunakan kembali.
Bersihkan sepatu secara menyeluruh sebelum digunakan kembali. Dapatkan perhatian medis
segera.
Kontak Kulit Serius:
Cuci dengan sabun desinfektan dan tutupi kulit yang terkontaminasi dengan krim anti-
bakteri. Cari medis
perhatian.
Inhalasi:
Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernafas, berikan pernapasan buatan. Jika
sulit bernafas, berikan oksigen.
Dapatkan perhatian medis.
Inhalasi serius:
Evakuasi korban ke tempat yang aman sesegera mungkin. Longgarkan pakaian ketat seperti
kerah, dasi, ikat pinggang atau
emban. Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Jika korban tidak bernapas, lakukan dari mulut ke
mulut
resusitasi. PERINGATAN: Mungkin berbahaya bagi orang yang memberikan bantuan untuk
memberikan resusitasi dari mulut ke mulut
ketika bahan yang dihirup beracun, menular atau korosif. Mencari perhatian medis segera.
Proses menelan:
JANGAN memaksakan muntah kecuali jika diarahkan untuk melakukannya oleh tenaga
medis. Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut kepada seorang
orang yang tidak sadar. Longgarkan pakaian ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat
pinggang. Dapatkan bantuan medis jika gejala muncul
LAMPIRAN
Gambar Keterangan
Erlenmeyer A + 100 ml aquades
Erlenmeter B + 100 ml KI 0,1 M