Anda di halaman 1dari 65

AQIDAH ISLAMIYAH (2)

Jalan Menuju Iman


Mengapa perlu kajian ini ?
• Bukankah kita sudah muslim?Iya, tapi…
faktanya masih banyak muslim kita sekedar
warisan
• Masih banyak terkotori syirik dan khurofat
• Belum mewarnai kehidupan
• Belum menjadi  iman yang produktif
• Kata Imam Syafi’i,”Kewajiban pertama
seorang mukallaf adalah menggunakan
akalnya dalam ma’rifat kepada Allah”
• Iman yang kokoh Landasan Kebangkitan
Iman dan akidah
• Al-Qur’an menggunakan kata al-iman untuk
akidah dan kata ‘amal sholih untuk syariat .

• QS al Kahfi (18) ayat 107-108 :


‫ِإَّن اَّلِذيَن آَمُنوا َوَعِمُلوا الَّصاِلَح اِت َكاَنْت َلُهْم َج َّناُت‬
‫ُنُز اًل‬ ‫ْو‬‫َد‬ ‫ْر‬ ‫ِف‬‫اْل‬
‫ِس‬
• Surat al Nahl (16) ayat 97; surat al Ashr
(103) ayat 3
Makna Aqidah
Secara bahasa:
• ‘aqoda : membuat simpul, mengikat, transaksi,
memperkuat, dan apa-apa yang diyakini dan
menentramkan hati (Kamus al-Muhith, Fairus Abadi, akar
kata ‘aqoda).
Secara istilah:
• Pemikiran menyeluruh tentang alam, manusia dan
kehidupan; apa-apa yang ada sebelum dan sesudah
kehidupan dunia; serta tentang hubungan
kehidupan dunia dengan kehidupan sebelum dan
sesudahnya. Jawaban terhadap 3 pertanyaan
mendasar: darimana, untuk apa, dan mau kemana?
Dalil Aqidah
Dapat Dalil ‘aqliy
diindera
Perkara
yang
diimani

Tidak dapat Dalil naqliy/


diindera Sam’iy

Dalil ‘aqliy: suatu pembenaran melalui proses berpikir

Dalil naqliy: suatu pembenaran berdasarkan wahyu baik al-Quran


maupun hadits yang melalui proses berpikir memang terbukti benar-
benar sebagai wahyu.
AQIDAH AQLIYAH
Aqidah Islam: Aqidah Aqliyah

Dalam beriman
(beraqidah)

Selalu Berfikir

Berfikir Menambah Kualitas Iman


AL-’UQDATU AL-KUBRA
(SIMPUL BESAR)
- Simpul semua pertanyaan
- Bila terurai maka terurai pula pertanyaan
cabang

3
PERTANYAAN MENDASAR MANUSIA

DARI MANA MANUSIA BERASAL?


UNTUK APA MANUSIA HIDUP?
KEMANA SETELAH MATI?
Sikap Menghadapi
Simpul Besar

Lari dan tak acuh


Berusaha menjawab

• Menemukan jawaban benar 


mantap
• Menemukan jawaban tapi salah
• Tidak menemukan jawaban
Harus dijawab,
Sebagai . . .

 Aqidah
 Fikrah kulliyah
 Qaidah fikriyah
 Al-Nadzratu fi al-hayati al- dunya
 Mempengaruhi gaya hidup
 Menentukan kualitas hidup
Kegagalan Memahami
Hakekat Hidup

Kesesatan
Kelalaian
Keengganan
Hawa Nafsu
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi)
neraka Jahannam banyak dari jin dan
manusia. Mereka mempunyai akal, tetapi
tidak dipergunakannya untuk memahami
(ayat-ayat Allah), mereka mempunyai mata
(tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat
(tanda-tanda kekuasaan Allah) , dan mereka
mempunyai telinga (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk mendengar (ayat-
ayat Allah)...”
(QS Al A’raaf : 179)
Jawaban Sekuler
JAWABAN KOMUNIS JAWABAN KAPITALISME
• Manusia diciptakan Tuhan
• Manusia jadi dengan sendirinya
• Hidup untuk mencari kepuasan
melalui proses evolusi jasmani
• Hidup untuk mencari kepuasan • Setelah mati, akan ada hidup yang
jasmani abadi di alam lain (?), atau pasti di
sorga karena sudah diampuni
• Setelah mati tidak ada kehidupan
• Alam nanti tidak ada hubungannya
lagi dengan sekarang (?)
(Sumber: pemikiran spekulatif)
Jawaban ISLAM
• Manusia diciptakan Allah
• Hidup untuk beribadah kepada-Nya
• Setelah mati akan hidup abadi di alam akherat: di sorga
atau neraka
• Tergantung hidupnya di dunia: beriman atau tidak; bila
beriman, taat atau tidak
(Sumber: wahyu Allah)
DI
SEBELUM DUNIA SETELAH
DUNIA (alam semesta, DUNIA
(Evolusi) manusia, (Materi)
Kehidupan
= Materi)

Jawaban KOMUNIS
Diciptakan Dibangkitkan

DI
SEBELUM DUNIA SETELAH
DUNIA (alam semesta, DUNIA
(Allah Swt) manusia, (Akhirat)
kehidupan)

Jawaban sekulerisme kapitalisme


Diciptakan Dibangkitkan

DI
SEBELUM DUNIA SETELAH
DUNIA (alam semesta, DUNIA
(Allah Swt) manusia, (Akhirat)
kehidupan)

Aturan Hisab

Aqidah Islamiyah
Akidah Islamiyyah

Pemikiran-pemikiran mendasar dalam


akidah Islamiyah

RUKUN IMAN:
1. Iman kepada Allah
2. Iman kepada Malaikat
3. Iman kepada kitab-kitab samawi
4. Iman kepada rasul-rasul
5. Iman kepada kiamat
6. Iman kepada al-Qadla dan al-Qadar
Mana jawaban yang benar?
• Yang benar adalah yang bersumber
dari al-Qur’an
• Pemikiran spekulatif tidak berdasar.
Nilainya bisa benar bisa salah
• Bila terdapat sumber yang pasti
benar, maka pemikiran spekulatif
tentang hakekat hidup di dunia pasti
salah adanya.
Al-Quran Kalamullah

3 Kemungkinan
Sumber Al Qur’an

BUATAN
ORANG ARAB

BUATAN
AL QUR’AN MUHAMMAD

WAHYU
ALLAH SWT
Al-Quran
Kemungkinan dari
orang Arab….
TIDAK BENAR

SEBAB, AL QUR’AN
MENANTANG MEREKA
UNTUK MEMBUAT YANG
SERUPA DENGANNYA
TAPI, MEREKA TIDAK
MAMPU
Al Baqarah : 23 , Yunus : 38, Hud : 13, Al Isra’ 88
Al-Quran
Kemungkinan dari
Muhammad ?

TIDAK BENAR

Muhammad adalah
bagian dari orang
arab, Gaya bahasa al-
Qur’an tidak sama
dengan Hadits
Muhammad bukan Pembuat Al-Quran

Al-Quran adalah wahyu Allah Swt.


Padahal, al-Quran itu dibawa oleh
Muhammad. Sedangkan orang
yang membawa wahyu adalah
Rasul. Karenanya, pasti
Muhammad adalah Rasulullah
Al-Quran
Maka….
Alqur’an pasti Wahyu Allah
• Tidak ada manusia yang bisa meniru
 Ingat Musailamah al Kadzzab dan Dr
Anis Sorosh
• Keotentikannya dijamin Allah
• Isinya pasti benar
• Termasuk menyangkut jawaban atas 3
pertanyaan mendasar  Uqdatul Kubro
QS: At-Taubah:6
‫ا َك َفَأ‬ ‫ْل‬ ‫َأ‬
‫ِجَأْر ُه َح َّتٰى‬ ‫َوِإْن َحٌد ِمَن ا ُمْش ِرِكيَن اْسْأَتَج َر‬
‫َأ‬
‫َيْس َمَع َكاَل َم الَّلِه ُثَّم ْبِلْغُه َم َمَنُهۚ ِل ِب َّنُهْم ْوٌم‬
‫َق‬ ‫َك‬ ‫َٰذ‬
‫اَل َيْعَلُموَن‬

“Dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin


itu meminta perlindungan kepadamu, maka
lindungilah ia supaya ia sempat mendengar
firman (kalam) Allah, kemudian antarkanlah ia
ketempat yang aman baginya. Demikian itu
disebabkan mereka kaum yang tidak
mengetahui.”
Sikap
Yang Harus Diambil
• Mengambil jawaban yang pasti benar
• Meninggalkan jawaban yang pasti salah

Manusia diciptakan Allah untuk beribadah


kepada-Nya, dan setelah mati akan kembali
kepada Allah untuk mempertanggung
jawabkan apa yang telah dilakukan di dunia
pada hari perhitungan (yaumu al-hisab), dari
itu akan ditentukan sebagai penghuni surga
atau neraka
Manusia,
alam semesta dan
kehidupan

Diciptakan Allah SWT !


Manusia Hidup di Dunia ?
untuk Beribadah kepada
Allah SWT

‫ِن‬‫و‬‫َيْعُبُد‬‫ِل‬ ‫اَّل‬ ‫ْن‬ ‫ا‬


‫َّن َو ِإْل َس ِإ‬ ‫ِج‬‫ْل‬‫ا‬ ‫ُت‬ ‫ْق‬‫َل‬ ‫َوَما َخ‬

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia


melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS
Kemana Setelah mati ?
‫ْك‬
‫َب‬ ‫َأْل‬ ‫ا‬ ‫ا‬‫َذ‬‫َع‬‫ْل‬ ‫ا‬ ‫َن‬‫و‬‫ُد‬ ‫ى‬‫َن‬ ‫َأْل‬
‫ْد‬ ‫ا‬ ‫ا‬‫َذ‬‫َع‬‫ْل‬ ‫ا‬ ‫ِم‬ ‫َّن‬ ‫يَق‬‫ُنِذ‬‫َل‬
‫ِر‬ ‫ِب‬ ‫ِب‬ ‫َن‬ ‫ْم‬‫ُه‬ ‫َو‬
‫َلَعَّلُهْم َيْر ِج ُعوَن‬
“Dan Sesungguhnya Kami merasakan
kepada mereka sebahagian azab yang
dekat sebelum azab yang lebih besar (di
akhirat), Mudah-mudahan mereka kembali
(ke jalan yang benar” (QS. As-Sajadah: 21)
‫• وقال البراء بن عازب ومجاهد وأبو عبيدة يعني‬
‫به عداب القبر‬
Berkata Al-Barra bin ‘Azib, Mujahid, dan
Abu Ubaidah tentang ayat ini adalah ‘azab
Selanjutnya ?
Dibangkitkan kembali pada hari kiamat

‫)ُثَّم ِإَّنُكْم َيْو َم‬١٥( ‫ُثَّم ِإَّنُكْم َبْعَد َذِلَك َلَم ِّيُتوَن‬
‫اْلِق َياَم ِة ُتْبَع ُثوَن‬

“ Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu


sekalian benar-benar akan mati. Kemudian,
sesungguhnya kamu sekalian akan
dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat”
(Al Mukminun:15-16)
Kondisi di Mahsyar
• Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
‫• ُيْح َش ُر الَّناُس َيْوَم اْلِقَياَمِة ُح َفاًة ُعَر اًة ُغْر ًال‬
• “Manusia akan dikumpulkan pada hari
Kiamat dalam keadaan tidak beralas kaki,
tidak berpakaian dan belum dikhitan.”
(Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim,
no. 5102 dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha).
Padang Mahsyar
• Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
‫• ِإَّنُكْم ُتْح َش ُرْوَن ِرَج اًال َوُر ْكَباًنا َوُتَج ُّرْوَن َعَلى‬
‫ُوُج ْوِهُكْم‬
• “Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan
(ke Padang Mahsyar) dalam keadaan
berjalan, dan (ada juga yang)
berkendaraan, serta (ada juga yang)
diseret di atas wajah-wajah kalian.”
(Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi
• Abu Said al-Khudri radhiyallahu ‘anhu
mengatakan bahwa ada seseorang berkata
kepada Rasulullah SAW
‫• َيا َر ُس وَل اللِه َكْيَف ُيْح َش ُر اْلَكاِفُر َعَلى َوْج ِهِه َيْوَم‬
‫َل‬ ‫َل‬ ‫َأ‬ ‫َّل‬ ‫َأ‬
‫ ْيَس ا ِذي ْمَش اُه َع ى ِرْج ْيِه ِفي‬: ‫اْلِقَياَمِة؟ َقاَل‬
‫َل‬
!‫الُّدْنَيا َقاِدًر ا َعَلى َأْن ُيْمِش َيُه َعَلى َوْج ِهِه َيْوَم اْلِقَياَمِة؟‬
• “Wahai Rasulullah, bagaimana bisa orang kafir
digiring di atas wajah mereka pada hari Kiamat?”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:
“Bukankah Rabb yang membuat seseorang berjalan di
atas kedua kakinya di dunia, mampu untuk
membuatnya berjalan di atas wajahnya pada hari
Kiamat?!”, (HR Bukhari no. 6042 dan Muslim, no.
5020).
Yaumul Hisab
‫َك‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬
‫• َيْح َس ُب اِإْلْنَس اُن ْن ُيْتَر ُس ًدى‬

“Apakah manusia mengira, bahwa ia akan


dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung
jawaban)?” (QS Al Qiyamah ayat 36)
Setiap orang LPJ
۞ ‫• ُكُّل َنْفٍس ِبَما َكَس َبْت َر ِهيَنٌة‬
• " Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas
apa yang telah diperbuatnya” ( QS Al
Mudatsir ayat 38)
Selanjutnya ?
• Dihisab, atas keyakinan dan
perbuatannya di dunia.
‫• َح َّتٰى ِإَذا َما َج اُءوَها َش ِهَد َعَلْيِهْم َس ْمُعُهْم‬
‫و‬ ‫ُل‬ ‫وا‬ ‫ا‬‫َك‬ ‫ا‬ ‫و‬‫ُل‬ ‫ا‬ ‫َأ‬
‫َو ْبَص ُر ُهْم َوُج ُدُهْم ِبَم ُن َيْعَم َن‬
“Sehingga apabila mereka sampai ke
neraka, pendengaran, penglihatan dan
kulit mereka menjadi saksi terhadap
mereka tentang apa yang telah mereka
kerjakan” (QS Fushilat ayat 20)
Untuk orang dzalim ?
‫• َواَل َتْح َس َبَّن الَّلَه َغاِفاًل َعَّما َيْعَمُل الَّظاِلُموَن ۚ ِإَّنَما‬
‫َأْل‬
‫ُيَؤِّخ ُر ُهْم ِلَيْوٍم َتْش َخ ُص ِفيِه ا ْبَص ُر‬
‫ا‬

• Dan janganlah sekali-kali kamu


(Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai
dari apa yang diperbuat oleh orang-orang
yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi
tangguh kepada mereka sampai hari yang
pada waktu itu mata (mereka)
terbelalak(QS Ibrahim ayat 42)
‫• َال َتُز وُل َق َدَم ا َعْبٍد َيْو َم اْلِق َياَم ِة َح َّتى‬
‫ْل‬ ‫ْف‬‫َأ‬ ‫َأ‬
‫ُيْس َل َعْن ُعْم ِر ِه ِف يَم ا َناُه َو َعْن ِع ِمِه‬
‫ْك‬ ‫َأ‬
‫ِف يَم ا َف َع َل َو َعْن َم اِلِه ِم ْن ْيَن ا َتَس َبُه‬
‫َال‬ ‫ِف ي ا َأ‬ ‫َق‬ ‫َف‬ ‫َأ‬
‫َو ِف يَم ا ْن ُه َو ْن ِج ْس ِمِه َم ْب ُه‬
‫َع‬

Tidak akan bergeser dua telapak kaki“ •


seorang hamba pada hari kiamat sampai dia
ditanya (dimintai pertanggungjawaban)
tentang umurnya kemana dihabiskannya,
tentang ilmunya bagaimana dia
mengamalkannya, tentang hartanya; dari
mana diperolehnya dan ke mana
dibelanjakannya, serta tentang tubuhnya
.“ untuk apa digunakannya
Jembatan  shirot al mustaqim
• ‫َوِإن ِّمنُكْم ِإاَّل َواِرُدَها َكاَن َعَلى َر ِّبَك َح ْتمًا َّمْقِضّيًا‬
‫ُثَّم ُنَنِّج ي اَّلِذيَن اَّتَقوا َّوَنَذُر الَّظاِلِميَن ِفيَها ِج ِثّيًا‬
”Dan tidak ada seorangpun daripadamu,
melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu
bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian
yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami
akan menyelamatkan orang-orang yang
bertakwa dan membiarkan orang-orang
yang zalim di dalam neraka dalam keadaan
berlutut.” (QS Maryam[19]: 71-72)
Tiga prototipe manusia dan
balasannya
Keadaan di Akhirat
Tipologi 1 (Al Bayyinah:7-8)
“Sesungguhnya orang-orang beriman dan
beramal shaleh mereka itu adalah sebaik-
baik makhluq. Balasan mereka adalah
surga adn yang mengalir sungai-sungai di
bawah. Mereka kekal di dalamnya
selamanya”
Nikmat Surga

Rosululloh SAW bersabda:


‫َأ‬
‫َعْيَن‬ ‫َال‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ا‬
‫َّص ِلِح َن َم‬ ‫ال‬ ‫ى‬‫َقاَل الَّلُه ْعَدْدُت ِلِعَب ِد‬
‫ا‬
‫ْل‬‫َق‬ ‫ى‬ ‫َل‬‫َع‬ ‫َط‬ ‫َخ‬ ‫َال‬ ، ‫ُذ‬‫ َال ُأ‬، ‫َأ‬
‫ِب‬ ‫َر‬ ‫َن َس ِمَعْت َو‬ ‫َر ْت َو‬
‫َبَش ٍر‬

“Allah berfirman, “Aku persiapkan untuk


hamba-hamba-Ku yang sholih,
kenikmatan yang tidak pernah terlihat
oleh mata, tidak pernah terdengar oleh
telinga, dan tidak pernah terlintas dalam
Tipologi ke 2
dari Anas bin Maalik ‫ رضي الله عنه‬bahwa Rosululloh ‫صلى الله‬
‫ عليه وسلم‬bersabda:
‫ َال ِإَلَه ِإَّال الَّلُه َوِفي َقْلِبِه‬: ‫• َيْخ ُر ُج ِمَن الَّناِر َمْن َقاَل‬
‫ َال‬: ‫ َوَيْخ ُر ُج ِمَن الَّناِر َمْن َقاَل‬، ‫َوْزُن َش ِعيَر ٍة ِمْن َخ ْيٍر‬
‫َن‬ ‫ِم‬ ‫ُج‬ ‫ْخ‬‫َي‬ ، ‫ْي‬
‫َّر ْن ٍر َو ُر‬‫َخ‬ ‫ِم‬ ‫ٍة‬ ‫ُب‬ ‫ْزُن‬ ‫ِه‬
‫ِب َو‬ ‫ْل‬‫َق‬ ‫ي‬‫ِف‬‫ُه َو‬‫َّل‬‫ال‬ ‫َّال‬ ‫َل‬
‫ِإ َه ِإ‬
‫ِم‬
‫َّر ْن‬ ‫ٍة‬ ‫َذ‬ ‫ْزُن‬‫َو‬ ‫ِه‬‫ِب‬‫ْل‬‫َق‬ ‫ي‬ ‫ِف‬‫َو‬ ‫ُه‬‫َّل‬‫ال‬ ‫َّال‬ ‫َه‬‫َل‬
‫ َال ِإ ِإ‬: ‫الَّناِر َمْن َقاَل‬
‫َخ ْيٍر‬
• “Akan keluar dari api neraka barangsiapa yang
mengucapkan Laa ilaaha illallooh dan dalam hatinya
terdapat sebiji sawit kebajikan, dan akan keluar dari api
neraka barangsiapa yang mengucapkan Laa ilaaha illallooh
dan dalam hatinya terdapat sebesar butir padi kebajikan, dan
akan keluar dari api neraka barangsiapa yang mengucapkan
Tipologi 2
• “… Allah memerintahkan para malaikat
mengentas dari neraka itu orang-orang
yang tidak pernah sekalipun melakukan
perbuatan syirik. Yaitu mereka yang
berucap Laa ilaaha illallah. Orang-orang
ini dapat diketahui melalui ciri khasnya,
yakni di wajahnya ada bekas sujud…..
(HR. Muslim dari Abu Hurairah RA)
Ingat ! Sika neraka paling ringan

“Sesungguhnya siksaan paling ringan


yang dirasakan ahli neraka pada Hari
Kiamat ialah seseorang yang di
bawah kedua tumitnya diletakkan dua
bara api yang dapat mendidihkan
otaknya (HR al-Bukhari dan Muslim
dari Nu’man bin Basyir).
Tipologi 3
QS Al Bayyinah:6

“Sesungguhnya orang-orang kafir, yakni


ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan
masuk) ke neraka jahannam, mereka
kekal di dalamnya. Mereka adalah
seburuk-buruk makhluq”.
Amal Orang Kafir Laksana Fatamorgana
‫َأ‬
‫• َو اَّلذيَن َكَف ُر وا ْعما ُه ْم َس راٍب ِبقيَع ٍة‬
‫َك‬ ‫ُل‬
‫َيْح َس ُبُه الَّظْم آُن ماًء َح َّتى ِإذا جاَءُه َلْم‬
‫َيِج ْدُه َش ْيئًا َو َو َجَد اللَه ِعْنَدُه َف َو َّف اُه‬
‫ِح ساَبُه َو اللُه َس ريُع اْلِح ساِب‬
• "Dan orang-orang kafir amal-amal mereka
adalah laksana fatamorgana di tanah yang
datar, yang disangka air oleh orang-orang yang
dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak
mendapatinya sesuatu apapun. dan didapatinya
(ketetapan) Allah disisinya, lalu Allah
memberikan kepadanya perhitungan amal-amal
dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat
perhitungan-Nya." (QS An-Nur: 39)
Amal Orang Kafir Laksana Debu

‫• َوَقِدْمَنا ِإَلٰى َما َعِمُلوا ِمْن َعَمٍل َفَجَعْلَناُه َهَباًء‬


‫َمْنُثوًر ا‬

“Dan kami hadapi segala amal yang mereka


kerjakan, lalu kami jadikan amal itu
(bagaikan) debu yang berterbangan” (QS
Al Furqan ayat 23)
Gambaran Siksa Neraka
• Allah Ta’ala berfirman:
‫• ُكَّلَما َنِضَج ْت ُج ُلْوُدُهْم َبَّدْلَناُهْم ُج ُلْوًدا َغْيَر َها‬
)56( ‫ِلَيُذْوُقوا اْلَعَذاَب‬
• “Setiap kali kulit mereka hangus, Kami
ganti kulit mereka dengan kulit yang lain,
supaya mereka merasakan adzab.” (An-
Nisa’: 56)
‫‪Neraka, surga dan lalat‬‬
‫‪• Diriwayatkan dari Thariq bin Syihab dalam kitab‬‬
‫‪Azzuhud nya Imam Ahmad, bahwa Rasulullah saw‬‬
‫‪telah bersabda :‬‬
‫• َدَخ َل الَج َّنة َر ُج ٌل ِفى ُذَباٍب ‪َ ,‬وَدَخ َل الّناَر َر ُج ٌل ِفى‬
‫ُذَباٍب ‪.‬قاُلْوا ‪َ :‬وَكْيَف َذاِلَك َيا َر ُس ْوَل اللِه ؟ قاَل ‪َ :‬مَّر‬
‫َر ُج الِن َعَلى َقْوٍم َلُهْم َصَنٌم َال ُيَج اِ وُز ُه أَحٌد َح َّتى ُيَقِّر َب َلُه‬
‫َش ْيًئا ‪َ .‬فَقاُلْوا أِل َح ِدِهَما ‪َ :‬قِّر ْب ! ‪َ .‬قاَل ‪َ :‬ما ِع ْنِدى َش ْيٌئ‬
‫َقاُلْوا ‪َ :‬قِّر ْب َوَلْو ُذَبا ًبا ‪َ .‬فَقَّر َب ُذَبا ًبا َفَخ ُّلْوا َس ِبْيَلُه ‪,‬‬
‫َفَدَخ َل الَّناَر ‪َ .‬وَقاُلْوا ِلَالَخ ِر ‪َ :‬قِّر ْب ! ‪َ .‬قاَل ‪َ :‬ما ُكْنُت‬
‫َأِلْقَر َب أِل َح ِد َش ْيًئا ُدْوَن اللِه َعَّز َوَج َّل ‪َ .‬فَضَر ُبْوا ُعُنَقُه ‪,‬‬
‫َفَدَخ َل اْلَج َّنَة‬
• “Ada seseorang yang masuk surga karena seekor lalat, dan
ada seseorang yang masuk neraka karena seekor lalat pula.”
Maka para sahabat bertanya, “Bagaimana hal itu, ya
Rasulullah ?”. Beliau menjawab, “Ada dua orang berjalan
melewati suatu kaum yang mempunyai berhala, yang mana
tidak seorang pun (boleh) melewati berhala itu sebelum
mempersembahkan kepadanya suatu kurban. Ketika itu
berkatalah mereka kepada salah seorang dari kedua orang
tersebut, “Persembahkanlah kurban kepadanya ?”. Ia
menjawab : “Aku tidak mempunyai Sesuatu yang dapat
kupersembahkan kepadanya”. Mereka pun berkata
kepadanya lagi, “Persembahkanlah kepadanya walaupun
hanya seekor lalat”. Lalu orang tersebut mempersembahkan
seekor lalat dan mereka pun memperkenankan untuk
meneruskan perjalanannya. Maka ia masuk neraka
karenanya. Kemudian berkatalah mereka kepada seorang
yang lain, “Persembahkanlah kurban kepadanya ?” Dia
menjawab, “Aku tidak patut untuk mempersembahkan
sesuatu kurban kepada selain Allah”. Kemudian mereka
memenggal lehernya. Karenanya ia masuk surga ”.
Keadaan Di Akhirat

TIPOLOGI 1 Bahagia
TIPOLOGI 2 Menyesal kurang banyak beramal (al-
fajr:24)
TIPOLOGI 3 Menyesal lebih baik jadi tanah
(An naba’:40)
Qs Al Fajr ayat 24
‫• َيُقوُل َيا َلْيَتِني َقَّدْمُت ِلَحَياِتي‬

• Dia mengatakan: "Alangkah baiknya


kiranya aku dahulu mengerjakan (amal
saleh) untuk hidupku ini".
Qs An Naba’ ayat 40
‫ْل‬ ‫ُظ‬ ‫َق‬ ‫ُك‬ ‫َأ‬
‫• ِإَّنا ْنَذْر َنا ْم َعَذاًبا ِريًبا َيْوَم َيْن ُر ا َمْر ُء َما‬
‫َقَّدَمْت َيَداُه َوَيُقوُل اْلَكاِفُر َيا َلْيَتِني ُكْنُت ُتَر اًبا‬

“Sesungguhnya Kami telah memperingatkan


kepadamu (hai orang kafir) siksa yang
dekat, pada hari manusia melihat apa
yang telah diperbuat oleh kedua
tangannya; dan orang kafir berkata:
"Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu
adalah tanah".
Sikap Kita ?
• Pilih yang TIPOLOGI 1 Surga
• Bahagia Selamanya di Surga
• Manfaatkan sisa umur kita Iman dan
amal sholeh
• Jauhi setiap perbuatan maksiat.
• Pilihan Terbaik Muttaqin
Shillatul khalqi Shillatul ba’tsi wa nushur

Kehidupan Kehidupan Kehidupan


Sebelum Dunia setelah
Dunia Dunia
Allah Ibadah Akherat

Shillatul awamir wa nawahi Shillatul muhasabah


Hubungan
3 fase kehidupan
Sebelum dunia Sesudah dunia
Hubungan Penciptaan Kebangkitan
dengan Perintah dan
kehidupan dunia Perhitungan
Larangan
Iman pada asma dan sifat-sifat Allah,
eksistensi malaikat, kitab dan rasul
terdahulu serta kiamat dan kehidupan di
akhirat, takdir dsb. dijelaskan atas dasar
berita dalam banyak ayat –ayat Al-Qur’an
dan hadits mutawatir
Dua Gaya Hidup
GAYA HIDUP ISLAMY GAYA HIDUP
• Hidup untuk beribadah SEKULER
• Landasan iman • Hidup untuk mencari
kesenangan jasmani
• Tolok ukur perbuatan
aturan Islam (halal dan • Landasan hawa nafsu
haram) • Tolok ukur perbuatan:
• Orientasi hidup akherat manfaat
dan dunia • Orientasi hidup dunia
• Untuk kemuliaan diri, semata
keluarga, umat dan • Hidup untuk
perjuangan agama kepentingan diri dan
(dakwah) keluarga sendiri
• Makna kebahagiaan: • Makna kebahagiaan:
ridha Allah tercapainya kepuasan
jasmani
Iman harus
dimanifestasikan dengan
amal

Syariat refkesi dari


Aqidah
Iman Produktif
• Iman melahirkan amal shalih
– Banyak ayat menyatukan iman dengan amal
shalih
– Banyak ayat menjelaskan orang beriman
melakukan amal: taat pada Allah, rasul, ulil
amri (4:59), shaum (2:186), shalat khusyu,
meninggalkan laghwu, menunaikan zakat, dll
(23:1-7), dll
• Iman disatukan dengan syariat Islam
AKTUALISASI IBADAH
KETERIKATAN MUSLIM
PADA ATURAN ISLAM:
• Dalam urusan keimanan (mantap dan murni
atau tidak syirik)
• Dalam urusan ibadah mahdah (taat selalu)
• Dalam urusan akhlaq (mulia)
• Dalam urusan makanan dan minuman (halal
dan thayib selalu)
• Dalam urusan pakaian (menutup aurat)
• Dalam urusan keluarga (sakinah)
• Dalam urusan pekerjaan (profesional)
• Dalam urusan masyarakat (peduli)
• Dalam urusan dakwah (aktif terlibat)
HIDUP SEORANG MUSLIM
• Hidup dengan misi yang agung
• Hidup yang terarah dan mantap serta
terhindar dari kemungkinan
disorientasi
• Hidup yang bermutu tinggi
• Dengan keyakinan akan
kegemilangan hidup hakiki yang
abadi di akherat kelak
Akidah Islamiyah
menjadi
landasan terbentuknya

Syakhshiyyah Islamiyyah
ALHAMDULILLAH

Anda mungkin juga menyukai