Anda di halaman 1dari 26

Aqidah

Islamiyyah

By : N. Wahyu Puspitasari
ۚ ‫ِإ َّن َأ ْك َر َم ُك ْم ِعن َد ٱهَّلل ِ َأ ْتقَ ٰى ُك ْم ۚ ِإ َّن ٱهَّلل َ َعلِي ٌم َخبِي ٌر‬

"Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi


Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal,”
(QS. Al Hujurat [49]: 13).
POTRET UMAT ISLAM SAAT INI ???
Makna Akidah
Secara bahasa:
• ‘aqoda: membuat simpul, mengikat,
transaksi, memperkuat, dan apa-apa yang
diyakini danmenentramkan hati (Kamus al-
Muhith, Fairus Abadi, akar kata ‘aqoda).

Secara istilah:
• Pemikiran menyeluruh tentang alam,
manusia dan kehidupan; apa-apa yang ada
sebelum dan sesudah kehidupan dunia;
serta tentang hubungan kehidupan dunia
dengan kehidupan sebelum dan sesudahnya
TIGA PERTANYAAN MENDASAR
MANUSIA
AL UQDATUL KUBRO

Dari Mana Manusia Berasal?


Untuk apa manusia hidup?
Kemana Manusia setelah mati?
BAGAIMANA
AQIDAH ISLAMIYAH MENJAWAB
AL UQDATUL KUBRO ?
Informasi
Panca fakta sebelumnya

indra

Otak
Otak
Proses Berfikir
Info
Indra

Kesimpulan Obyek

Simulasi Professional
TERNYATA APA2 YANG ADA DI SEKITAR KITA :

1. MANUSIA
2. ALAM SEMESTA

3. KEHIDUPAN

LEMAH

TERBATAS

BUTUH PADA
YANG LAIN
SESUDAH KEHIDUPAN SEBELUM
KEHIDUPAN DUNIA KEHIDUPAN
DUNIA DUNIA

HUB. PEMBANGKITAN HUB. PENCIPTAAN

HUB. HISAB HUB. PERINTAH & LARANGAN

HARI ALLAH
KIAMAT SWT
DI DUNIA MANUSIA
MA IR
TI
LAH
WAJIB :
HIDUP SESUAI PERINTAH &
LARANGAN ALLAH

IMAN BHW AKAN ADA HISAB


MENGENAI KEHIDUPAN DUNIA
Diciptakan Dibangkitkan

SEBELUM DI SETELAH
DUNIA DUNIA DUNIA
(Allah Swt) (alam semesta,
manusia, kehidupan) (Akhirat)

Akidah
Aturan Hisab Islamiyah
RUKUN IMAN

1. Iman kepada Allah


2. Iman kepada Malaikat
3. Imankepada kitab-kitab samawi
4. Iman kepada rasul-rasul
5. Iman kepada kiamat
6. Iman kepada al-Qadar
KEYAKINAN DAPAT DIJADIKAN
AKIDAH :

1. ADANYA KEPASTIAN 3. BERDASARKAN DALIL

2. SESUAI REALITAS

Al-îmân: tashdîq jâzm muthâbiqun li al-wâqi’ ‘an dalîl


Terikat Dengan hukum
syara’
Keperluan Jasmani
(al Hajat al ‘Udhawiyah)

Potensi Kehidupan Naluri


Manusia (al Gharizah)

Akal
(al Aql)
POTENSI KEHIDUPAN MANUSIA
•Makan Naluri
KEBUTUHAN NALURI-
mengagungkan
•Minum NALURI
JASMANI sesuatu
•Buang air
Naluri
•Istirahat mempertahankan
•Bernafas diri

•Dll Naluri
melestarikan
jenis

Syariat Islam
TOLOK UKUR PERBUATAN

 Manusia berbuat sesuai dengan tolok ukur Baik &


Buruk serta Terpuji & Tercela
 Tolok ukur tersebut tidak boleh ditentukan oleh aqal dan
hawa nafsu manusia, sebab manusia
 - Sering keliru (QS. Al Baqarah 216)
 - Sering merusak (QS. Ar Ruum 21)

Tolok ukur perbuatan harus berasal dari Hukum Syara’


Definisi Hukum Syara’

Hukum Syara’ adalah “ Seruan Asy-yaari” (Allah)


yang berkaitan dengan perbuatan seorang hamba”
Atau
Hukum-Hukum yang diturunkan oleh Allah SWT
melalui malaikat Jibril kepada Rasulullah SAW
untuk disampaikan keseluruh umat manusia
MENGAPA HARUS TERIKAT
PADA HUKUM SYARA’
• Karena manusia kecil, tidak berdaya, lemah
dan penuh keterbatasan
• Karena manusia membutuhkan Dzat yang
Maha, Maha besar, Maha kuasa, dan maha
segala-galanya
• Karena manusia memiliki potensi dasar yang
menuntut pemenuhan dan cara pemenuhannya
tidak boleh datang dari manusia karena ia tidak
mampu mengetahui hakekat dirinya sendiri.
MACAM-MACAM SYARA’

•Wajib
•Sunnah (Mandub)
•Makruh
•Mubah
•Haram
SUMBER HUKUM ISLAM

Yang memenuhi kriteria tersebut:


 Al-Qur’an
 As-Sunnah
 Ijma Shahabat
 Qiyas
KETERIKATAN PADA HUKUM SYARA’
• Manusia dimintai pertanggungjawaban
setelah diutusnya rasul (QS. Al Isra’ : 15)
• Manusia tidak dapat lagi membantah
setelah diutusnya rasul (QS. An Nisaa’:
165)
• Setiap muslim wajib menyesuaikan
seluruh amal perbuatannya dengan hukum
Allah SWT yang dibawa Rasulullah saw.
(QS. Al Hasyr : 7)
KETERIKATAN PADA HUKUM SYARA’
• Wajib tunduk dan patuh (sebagai bukti
iman) dengan segala keputusan Allah SWT
yang dibawa rasul-Nya (QS. An Nisaa’:65)
• Iman diterima berdasarkan amalnya
(HR.Atthabrani)
• Peringatan Allah SWT bagi yang kurang
amalnya (HR. Ahmad)
• Beramal jangan ditunda-tunda(HR. Muslim
dan Turmudzi)
Islam adalah Solusi Problematika
Kehidupan

Kehidupan individu

Terapkan Kehidupan keluarga


SYARIAH
Kehidupan bermasyarakat
& Bernegara
BUTUH DAKWAH
Studi Kasus
1. Kita hidup di tengah masyarakat yang beragama hindu
dan mendapat undangan tetangga sebelah perayaan hari
besar agama hindu, bagaimana kita harus bersikap?
2. Saat baru lulus kuliah, keluarga menuntut kita harus
bekerja karena ekonomi keluarga yang pas pas an,
kebetulan ada kerabat menawarkan loker di sebuah
bank swasta bergengsi dengan gaji yang cukup besar,
namun peraturan bank menetapkan seragam harus
sesuai, bila berkerudung, maka kerudung harus
dimasukkan atau di ikat ke belakang, pakaian juga harus
ketat agar menjadi daya tarik nasabah, apa yang harus
kita lakukan?

Anda mungkin juga menyukai