Anda di halaman 1dari 42

Garis-Garis Besar

NILAI
DASAR
PERJUANGAN
Sejarah
Perumusan
ERA AWAL PROKLAMASI

5 Februari 1947
HMI Lahir dengan Tujuan :
 Mempertahankan Negara RI dan
Mempertinggi Derajat Rakyat
 Menegakkan dan Mengembangkan Ajaran
Islam

ISLAM Sekaligus Menjadi Azas HMI


(Pasal 4 Anggaran Dasar )
KONGRES 3, JAKARTA 1953
ERA ORDE LAMA
KEPRIBADIAN HMI
MUNAS PEKAJANG, DESEMBER 1962
KONGRES 7, JAKARTA 1963
Dirumuskan Berdasarkan :
 Mukadimah AD,
 Latar Belakang Sejarah HMI,
 Dasar dan Tujuan HMI,
 Kedudukan HMI dalam Zaman itu,
 Peran HMI dimasa Yang akan datang

GARIS² POKOK PERJUANGAN


( GPP – HMI )
KONGRES 8, SOLO, 1963
ERA ORDE BARU

NILAI DASAR PERJUANGAN


( NDP – HMI )
KONGRES 9, MALANG, 1969
 Nurkholis Madjid
 Endang Sy. Ansari
 Syakib Mahmud

NILAI IDENTITAS KADER


( NIK – HMI )
KONGRES , PADANG , 1986
PANCASILA Sebagai Azas (Pasal AD – HMI)
ERA ORDE REFORMASI

NILAI DASAR PERJUANGAN


( NDP – HMI )

KONGRES 22, JAMBI, 2001


ISLAM MENJADI AZAS
PASAL AD HMI
Kedudukan NDP
dalam Organisasi HMI
1. Sebagai Kepribadian Kader
2. Garis-garis Pokok Perjuangan
3. Nilai Dasar Perjuangan
Penjabaran Pasal 4 AD – Azas Islam
4. Nilai Identitas Kader
Penjabaran Pasal 3 AD – Identitas Islam

( Pasal 4 Azas Islam berubah menjadi azas Pancasila – Azas


Tunggal pada era rejim ORBA)
ESENSI KEPRIBADIAN
ADA VI BUTIR
I Dasar Tauhid : Al Qur’an + Sunnah

II Dasar Keseimbangan : Jasmani – Rokhani


Akal – Kalbu
Dunia – Akhirat
III Kreatif : Daya Cipta

IV Dinamis : Selalu Bergerak dan Berkembang

V Pemersatu : Anak Seluruh Ummat


Anak Bangsa Indonesia
VI Progresif Revolusioner : Patriotik
Kepentingan Ummat dan
Kemanusiaan diatas Kepentingan
Pribadi
Jadi NDP merupakan Tatanan Nilai
Dasar untuk
Memperjuangkan :
 Tegaknya Kebenaran
 Tegaknya Kebaikan
 Penegakan Keadilan

Nilai ini harus menjadi


Warna Dasar
Citra Diri
Anak-anak HMI

INSAN CITA
Firman

Sabda

Al Qur’an
Hadist

Manusia HMI

Huddan Sumber Nilai


Linnas Dasar Perjuangan

INSAN KAMIL
INSAN CITA
NILAI DASAR PERJUANGAN :
BAB I : DASAR-DASAR KEPERCAYAAN
BAB II : PENGERTIAN DASAR TENTANG
KEMANUSIAAN
BAB III : KEMERDEKAAN MANUSIA ( IKHTIAR ) DAN
KEHARUSAN UNIVERSAL ( TAKDIR )
BAB IV : KETUHANAN YANG MAHA ESA DAN
KEMANUSIAAN
BAB V : INDIVIDU DAN MASYARAKAT
BAB VI : KEADILAN SOSIAL DAN KEADILAN
EKONOMI
BAB VII : KEMANUSIAAN DAN ILMU PENGETAHUAN
BAB VIII : KESIMPULAN DAN PENUTUP
Manusia Membutuhkan
Suatu Bentuk Kepercayaan
TATA NILAI

MENOPANG HIDUP
BUDAYA

Kepercayaan yang dianut harus merupakan KEBENARAN


yang diamalkan dengan CARA yang benar pula.

KEPERCAYAAN BENAR + CARA SALAH = BAHAYA


KEPERCAYAAN SALAH + CARA BENAR = IMPOSSIBLE
KEPERCAYAAN SALAH + CARA SALAH = BAHAYA
KEPERCAYAAN BENAR + CARA BENAR = ITU BOLEH
Karena kepercayaan itu bermacam-macam, maka
konsekwensinya adalah :

Satu-satunya Sumber dan Pangkal Nilai, Haruslah


KEBENARAN ITU SENDIRI
Kebenaran adalah ASAL dan TUJUAN Segala Realitas.
AWAL & AKHIR.
Kebenaran Yang Mutlak adalah
Allah Itu ADA (MUTLAK)
Yang ADA secara Mutlak hanya Allah
Selain DIA, tidak ada yang mutlak
Semua yang diciptakan bersifat tidak mutlak
‫ﷲ ﺎﻼ ﺎﻪﻟ ﻼ ﺎن ﺎﺳﻬﺪ‬
PENGECUALIAN PENIADAAN

SELAIN ALLAH TIDAK ADA TUHAN


 Dengan peniadaan : manusia membebaskan diri dari belenggu segenap
kepercayaan.
 Dengan Pengecualian : Manusia hanya tunduk pada ukuran kebenaran dalam
memilih dan menetapkan nilai-nilai anutannya.

Tunduk kepada ‫ ﷲ‬Tuhan Yang Maha Esa


Tunduk & Pasrah Kepada ‫ = ﷲ‬ISLAM
AL QUR’AN

MANUSIA

Untuk mencapai / memahami Hakekat …


manusia harus berpegang pada Al QUR’AN
Dengan terlebih dahulu mempercayai :
Kerasulan Muhammad SAW

‫ﻮﺍﺷﻬﺪﺍنﶊﺪرﺳﻮلﷲ‬
Muhammad adalah Rasulullah
Manusia Muhammad SAW
EKSISTENSI ALAM
RIEL & OBYEKTIF

Alam berjalan menurut Hukum-hukum yang Tetap, Teratur dan


Harmonis.
Karena :
Menciptakan Alam ini dengan Sebenarnya dan mengaturnya
dengan Pasti.
Agar Manusia dapat memanfaatkan Alam Raya Secara Benar
dan Bertanggung Jawab, maka Manusia harus menyelidiki dan
mengerti Sunnatullah yang berlaku pada Alam
Kita harus menjadi Rahmat bagi Alam
Rahmatan Lil ‘alamin

TUGAS KITA MEMAKMURKAN BUMI


EKSISTENSI MANUSIA
PUNCAK CIPTAAN
dan
MAHLUKNYA YANG TERTINGGI

KHALIFAH / WAKIL ……

DI MUKA BUMI
Manusia memiliki :
1.KESADARAN
2.KEMAUAN BEBAS
Puncak Orientasi Hidup Manusia adalah KEBENARAN
karena itu Manusia harus tahu Jalan / Cara menuju
KEBENARAN
IMAN & ILMU
WEWEN ANG WEWEN ANG
WAHYU MANUSIA
MANUSIA sebagai HAMBA
IMAN

ILMU AMAL

SEJARAH
YANG KELAK HARUS
INDIVIDUAL DIPERTANGGUNG JAWABKAN

YAUMUD DIN
MAHKAMAH ALLAH

MENYEMBAH ANUGERAH / HUKUMAN

Manusia menghampiri tahta suci ALLAH,


Harus dengan IMAN & TAQWA
Menuntun manusia
Kepada perilaku &
RUH SUCI : Kecenderungan
mulia

KONTRADIKSI PERLU
TUNTUNA
N
Cenderung kepada
Al Qur’an
Jasad/fisik Tanah : Sikap Perilaku
(Hudan
yang rendah
Linnas)
RUH SUCI

Jasad/fisik

Setiap Orang / Manusia memiliki :


1. Sistem Norma
2. Sistem Tujuan
3. Pengetahuan
4. Pengalaman

Yang membuat setiap Diri selalu :


 Otonom
 Khas & Unik
 Penuh Misteri dan

Hanya sama persis dengan dirinya


sendiri
Inti dari kemanusiaan
Yang Suci adalah
IMAN dan AMAL SALEH

Iman : Ada Kebenaran Mutlak yaitu ALLAH dan


Bergerak Mengabdi dan Mencari Kebenaran
yang Mutlak itu.
Cinta pada Kebenaran / ALLAH

Amal Saleh : Amal / Karya yang sesuai dengan Kemanusiaan


dan berguna meningkatkan Kemanusiaan

Manusia yang Baik adalah yang Berguna


bagi Sesama Manusia
FITRA Keseluruhan sifat dan kegiatan yang khusus
H diberikan kepada manusia saja
Manusia berkeinginan suci dan secara kodrati cenderung
kepada kebenaran Hanief
dengan Hati Nurani, Manusia berada dalam fitrahnya dan menjadi
manusia sejati, yang dinyatakan dalam Kerja – Amal ( Hidup
yang Sempurna ).
Hidup Fitrah Bekerja secara Ikhlas yang memancar dari hati
nurani yang hanief / suci.
IKHLAS TIDAK MUNGKIN ADA TANPA MERDEKA
Kemerdekaan Manusia Ikhtiar / Usaha,
adalah Esensi dari Kemanusiaan.
Batas Kemerdekaan Manusia adalah Takdir
Takdir Bukan Benteng / Jutifikasi tapi Keseimbangan

!
JANGAN BICARA TAKDIR
KALAU BELUM BERIKHTIAR MAKSIMAL
Takdir :
 Qodariyah
 Jabariyah
 “(yaitu) bagi siapa di antara kamu yang mau
menempuh jalan yang lurus. Dan kamu tidak
dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali
apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.”
(QS. At Takwir [81]: 28-29).
Hakekat Masyarakat
Kemanusiaan berpusat pada Tiap Pribadi, KarenanyaKemerdekaan
Pribadi adalah : HAK AZASI Yang Pertama
( Berharga )
TETAPI : Pemenuhan Kebutuhan Kemanusiaan hanya terjadi di tengah sesama
dalam berbagai bentuk hubungan antar sesama ( interaksi )

individu masyarakat

PERLU ATURAN
HUKUM - HUKUM Keadilan

KEMERDEKAAN + KEADILAN = SELARAS & SALING DUKUNG

Supaya terjamin hak / kewajiban sosial ekonomi


Individu maupun masyarakat
Tiap orang adalah pemimpin, tiap pemimpin harus
mempertanggung jawabkan :
1. Kepemimpinan atas dirinya sendiri
2. Kepemimpinannya didalam masyarakat

PEMIMPIN

YANG DIPIMIMPIN Kedaulatan

Agar dapat bersikap ADIL,


orang harus menguasai & mengendalikan HAWA NAFSU

Menegakkan Keadilan = Menegakkan Kebenaran


KEADILAN
HUKUM
POLITIK SOSBUD
EKONOMI

KEADILAN
 HUKUM : Semua Orang sama didepan Hukum
 POLITIK : Semua orang punya hak berserikat dan
bersuara
 SOSBUD : Hak untuk dilindungi, memperoleh Pendidikan,
Kesejahteraan dan Hak-hak Sosial maupun
Hak Budaya
 EKONOMI : Hak untuk Memperoleh Pendapatan,
Pemerataan dan Pembagian Kekayaan Yang
Wajar / Sebanding
Tiap orang harus dilihat dalam kapasitas “BEING”
Bukan pada Kapasitas “HAVING”

Disorientasi akan melahirkan


Tindakan & Karya Apa yang bakal didapat
Bukan,
Apa & untuk apa Hakekat Keberadaannya disatu posisi
Akibatnya : KORUPSI
KOMERSIALISASI JABATAN
KOLUSI
KANIBALIS
KAPITALISASI
Penindasan by Kapitalisme

Kejahatan Ekonomi
HUKUM KAPITALISME
 YANG KUAT MENINDAS YANG LEMAH
 YANG KAYA MENGUASAI YANG MISKIN
 UANG IS THE KING
 BURUH IS OBYEK
 YANG KECIL / DIBAWAH SELALU SALAH
 YANG BESAR / DIATAS PASTI BENAR
 SEMUA BISA DIBELI
 KO MAU APA ? Knapa …..?
Kam Kaget ..?
 HARTA / KEKAYAAN ADALAH UJIAN
 DIPEROLEH DENGAN JALAN HALAL DAN DIGUNAKAN DENGAN
CARA YANG BENAR
 SIFAT SERAKAH HARUS DICEGAH
 DISTRIBUSI REJEKI / HARTA
 FAKIR MISKIN TETAP MEMILIKI HAK
 JANGAN JADI MISKIN / FAKIR / KAFIR
 HARTA ADALAH ALAT PERJUANGAN
 NASIB SUATU KAUM DITENTUKAN OLEH MEREKA SENDIRI
 PESTA TIDAK ABADI
Konsep
 TANGAN DIATAS LEBIH BAIK DARIPADA TANGAN DIBAWAH
Ekonomi
 HAK-HAKIslam
BURUH/ PEKERJA HARUS DIBERIKAN
 LANGIT DAN BUMI ADALAH MILIK
Ilmu Pengetahuan adalah PISAU untuk Membelah, Mencari
dan Menemukan Kebenaran-kebenaran dalam hidup ( Walau
Relatif )
Untuk mencapai Kebenaran Mutlak, Manusia harus memahami
Seluruh Alam dan Sejarahnya Sendiri.

Ilmu

Amal Saleh

Iman
Dengan Iman & Kebenaran Ilmu, manusia bergerak mencapai Puncak
Kemanusiaan Yang Tertinggi
MANUSIA IPTEK ALAM

Dengan IPTEK manusia mengenal alam


Dengan IPTEK manusia menguasai alam
Dengan Iman & IPTEK, manusia mengarahkan
Kaidah-kaidah dan membimbing alam kepada
persahabatan dan kemaslahatan
1. Hidup Yang Benar, dimulai dengan Percaya
( Iman ) Kepada KEBENARAN MUTLAK

2. Iman & Taqwa diperkuat dengan ibadah


/pengabdian formil kepada KEBENARAN

3.Amal Saleh harus dilakukan kontinue untuk


mengarahkan peri kehidupan kita ke nilai-nilai
yang leih baik ( amar ma’ruf ).
Amal saleh yang paling utama :
 Menegakkan Keadilan
 Membela Kaum Lemah, Miskin dan Tertindas
 Menegakan Martabat
4. Tanggung Jawab kepada Manusia dan Kemanusiaan
JIHAD; SIKAP HIDUP BERJUANG;
> Harus ada sikap : Tabah / sabar , Berkorban,
Solidaritas, Toleran,
dan Lakum dinakum
5. Perjuangan Kemanusiaan harus berusaha kearah
yang lebih baik, lebih benar, leih haq.
Untuk ini manusia harus mendalami dan menguasai
IPTEK
Amal saleh tanpa IPTEK, tidak mencapai tujuan. IPTEK
tanpa rasa kemanusiaan akan menghancurkan
peradaban & martabat manusia
Mendalami IPTEK harus didasari oleh sikap Terbuka dan
Obyektif
Insan Kamil

ik
l
Ak a

s
Emosi / Kalbu

i
/F
/

u
sio

fs
Na
Ra

 BERKEPRIBADIAN
 MERDEKA BERPIKIR
 MEMILIKI DIRINYA SENDIRI
 PRIBADI YANG HARMONIS
 PRIBADI YANG SETIMBANG
 PRIBADI YANG UTUH, TOTAL, PARIPURNA
( TANPA DIKOTOMI )
Insan Kamil
 Berfungsinya Akal Secara Optimal
 Berfungsi Intuisinya
 Mampu Menciptakan Budaya
 Menghiasi Diri dengan Sifat2 Ketuhanan.
 Berakhlak Mulia
 Setimbang
AKADEMIS = INTELEKTUAL

PENCIPTA = KREATIF
PENGABDI = AMAL SALEH

BERNAFASKAN ISLAM = TAQWA


BERTANGGUNG JAWAB
ATAS TERWUJUDNYA
MASY ADIL MAKMUR
YANG DIRIDHAI
ALLAH SWT
Berpendidikan Tinggi

Berpengetahuan Luas

Berpikir Rasional &


 Akademis Kritis

Teoritis & Mampu


memformulasikannya

Berdiri Sendiri dalam


Ilmu Pengetahuan
 Pencipta

Sanggup Melihat Peluang


Yang Lebih Baik

Penuh dengan
Gagasan Progresif

Mampu Mengembangkan
Kreatifitas

Mampu Menjabarkan
Ajaran Islam didalam Masy
Ikhlas dan Sanggup
berkarya untuk 
kepentingan sesama
P
Mampu merubah e
lingkungan sekelilingnya
menjadi lebih baik n
g
Pasrah pada cita-citanya, a
ikhlas mengamalkan b
ilmunya bagi kemaslahatan
sesama
d
i
Yang
Bernafaskan
Islam telah menjiwai setiap Islam


gerak lakunya tanpa
memakai
lambang & merk Islam

Islam telah membentuk


“an unity personality”
dalam dirinya
Islam membuat dirinya utuh
dan tercegah dari
Split of personality

Patuh dan taat kepada ajaran


Islam, baik dalam urusan ber-
Masyarakat maupun pribadi
 Insan Yang Bertanggung Jawab
 Berwatak dan sanggup Memikul setiap
akibat dari tindakannya
 Spontan dalam menghadapi tugas,
responsif dalam menghadapi persoalan,
tidak apatis dan jauh dari sikap apriori
 Penuh tanggung jawab &
taqwa kepada ALLAH SWT
 Korektif dalam setiap langkah yang
Berlawanan dengan usaha mewujudkan
masyarakat adil Makmur
yang diridhoi ALLAH SWT
Terima Kasih

Wassalam

Anda mungkin juga menyukai