Anda di halaman 1dari 34

Syakhshiyyah

Islamiyyah
Membangun Kepribadian Islami

Muhammadun
HTI Riau
Allah SWT Berfirman

‫ُك نُتْم َخ ْيَر ُأَّم ٍة ُأْخ ِر َج ْت ِللَّن اِس َت ْأُمُر وَن‬


‫ِباْلَمْع ُر وِف َو َتْن َهْو َن َع ِن اْل ُم نَك ِر َو ُتْؤ ِم ُنوَن‬
‫ِباِهّلل‬
“Kamu adalah umat yang terbaik
yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang ma`ruf,
dan mencegah dari yang munkar,
dan beriman kepada Allah”
(QS. Ali Imran: 110)
‫ان هللا ال ينظر الي صوركم و اجسمكم و‬
‫لكن هللا ينظر الي قلوبكم و اعمالكم‬

Sesungguhnya Allah tidak melihat pada


wajah dan bentuk tubuh kalian,
melainkan Allah melihat pada kalbu
(hati dan akal) dan perbuatan kalian.
Metode Mengkaji
Tsaqafah Islam

• Amaliyah Fikriyah (mempelajari secara


mendalam / amiiq dengan aktivitas
berpikir)
• Al-tashdiq bi-maa yudrasu
(Membenarkan apa yang telah dikaji)
• Dirasah ‘amaliyah (mempelajari utk
diterapkan, bukan teoritis/khayalan).
(Syakhshiyyah 1/269-dst)

11/15/2023 4
MAKNA KEPRIBADIAN
K
E
Tidak ditentukan P
oleh : Ditentukan oleh:
R • Cara berfikir
• Pakaian I
• Bentuk Tubuh • Tingkah laku
B
• Kekayaan A
• Sifat dasar D
I (Hadits)

A
N
Aqliyah (cara berpikir)
 Unsur berpikir:
 Otak (‫)الدماغ‬
 Panca indera (‫)الحّو اس‬

 Objek terindera (‫)الواقع‬

 Informasi sebelumnya (‫)المعلومات السابقات‬

 Yang membedakan satu pemikiran dengan


lainnya adalah informasi dan landasan
berpikir.
Landasan Berpikir

Sekulerisme (komunisme
Islam dan kapitalisme)

Dasar: Wahyu Dasar: falsafah materialisme


Haq Batil

Aqliyah Islamiyah Aqliyah ‘ilmaniyah


Pengertian Aqliyah
 Pengertian aqal/pemikiran/kesadaran
 Aqliyah: Cara yang digunakan untuk memikirkan dan
memahami sesuatu

Otak
Panca Indera Diikat Mafhum
Fakta
Informasi
Aqidah Aqliyah
Contoh perbandingan
SEKULER ISLAM

Adil Relatif Mutlak


Komunisme: sama rata sama rasa Syariah pasti adil
Kapitalisme: bebas, yang kuat Amanah
itulah yang menang, homo homini Terkait dengan
lupus, might is right, survival of the pertanggungjawaban di
fittest akhirat
Bahagia Bersifat semu Bersifat hakiki
Mereguk sebanyak mungkin Dunia – akhirat
kenikmatan materi (harta, Hidup dalam taat
popularitas, wanita, pujian, pangkat,
dll)
Sukses Hanya di dunia semata Dunia – akhirat
Teraihnya cita-cita material Teraihnya cita-cita
material dan keridloan
Allah SWT
Dll
 Ada 43 ayat dalam al-Quran yang
menyerukan berpikir
 Berpikir sejenak lebih baik daripada
ibadah
 Berpikir akan:
 Mengokohkan akidah
 Menambah kepahaman
 Mendorong taat dan ibadah
 Meneguhkan sikap
AQIDAH AQLIYAH

Aqidah Islam: Aqidah Aqliyah

Dalam beriman
(beraqidah)

Selalu Berfikir

Berfikir Menambah Iman


Jadi….
 Aqliyah islamiyah adalah pemikiran yang
selalu dilandaskan pada akidah Islam
 Aqliyah sekuler adalah pemikiran yang
selalu dilandaskan pada akidah selain
Islam
SIKAP MUSLIM
 Setiap muslim wajib beraqliyah islamiyah
 Aqliyah islamiyah wajib digunakan untuk menilai
seluruh konsepsi yang ada baik di bidang politik
(demokrasi, HAM, pluralisme, liberalisme, dll);
ekonomi (pasar bebas, riba, privatisasi, dll);
sosial budaya (pornografi/aksi, aborsi,
westernisasi, peninggalan leluhur, dll).
 Istiqomah dalam beraqliyah islamiyyah
Manusia hidup

Hajat ‘udhowiyah
Lapar, haus, capek,
kedinginan, dll

Gharizah
Gharizah baqa, Na’u, dan
tadayyun (seperti takut, cinta,
dll)
Pengertian Nafsiyah

Pemahaman
Tolok ukur
tentang benda

Potensi Hidup:
• Hajat ‘udhowiyah
• Gharizah
Dorongan Al-Muyul As-Suluk
Syariat Islam

Tolok ukur 1. Halal – haram


2. Maslahat hakiki
3. Konsisten, tidak berubah
4. Universal
5. Dijamin benar
6. Mendatangkan kebahagiaan dunia akhirat

Maslahat
1. Hawa nafsu
2. Maslahat I’tibariy
3. Tidak konsisten, berubah-ubah
4. Tidak universal
5. Pasti salah
6. Mendatangkan kenestapaan
Mengapa syariat Islam?
 Konsekuensi dari akidah
 Jalan logis untuk menyelesaikan masalah
 Menundukkan hawa nafsu
 Disitulah letak pentingnya dakwah
mendorong masyarakat untuk
menerapkan syariah atas dasar akidah
islamiyah
Kewajiban Taat pada Allah dan Rasul-Nya
 ”Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka
dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar rasul menghukum
(mengadili) diantara mereka ialah ucapan. Kami mendengar,
dan kami patuh/taat”. Dan mereka itulah orang-orang yang
beruntung. (QS. 24:51)”
 “Katakanlah, “Jika bapak-bapak, anak-anak, suadara-saudara,
istri-istri mu, karib kerabat/keluargamu, harta kekayaan yang
kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya
dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah
lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya dan (dari)
berjihad di jalan-Nya. Maka tunggulah sampai Allah
mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang-orang fasik.” (QS. 9:24).
NAFSIYAH ISLAMIYAH

Menjadikan aqidah Islam


sebagai standar beramal

Syari’at Islam

Tolok ukur perbuatan:


• pribadi, keluarga, masyarakat,
negara, dunia

Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin


KEPRIBADIAN

Asas
Asas Menjadikan
Bertingkah
Berfikir Aqidah
Laku

Aqliyah Aqidah Aqliyah Nafsiyah


KEPRIBADIAN ISLAM

Menjadikan Asas
Asas
Aqidah Bertingkah
Berfikir Islam Laku

Aqliyah Nafsiyah
Islamiyah Aqidah Islamiyah Islamiyah
Syakhshiyah Islamiyah

As-Syakhshiyah Al-Islamiyah

Aqliyah Nafsiyah
Islamiyah Islamiyah
Cara membentuk syakhsiyyah Islamiyah

1.Menanamkan aqidah Islamiyah


2.Menjadikan aqidah Islam
sebagai landasan berpikir
3.Menjadikan syariat Islam
sebagai tolok ukur dan
pengendali tingkah laku
Cara membina syakhsiyyah islamiyyah

1. Meningkatkan aqliyah islamiyyah


 Mendalami tsaqafah islamiyah:
 Membaca buku, ikut training, diskusi keislaman, bertanya,
halqah, dll.
2. Meningkatkan nafsiyyah islamiyyah
 melaksanakan ibadah dan ketaatan:
 Melaksanakan seluruh kewajiban
 Meninggalkan seluruh keharaman
 Melaksanakan sebanyak mungkin kesunnahan
 Meninggalkan sebanyak mungkin kemakruhan
 Memilih hal mubah yang bermanfaat
MEMPERKUAT SYAKHSHIYYAH
ISLAMIYYAH
Upaya memperkuat aqliyah islamiyah :
 Kualitas aqliyah islamiyah erat kaitannya dengan
pemahaman Islam yang dimiliki.
 Islam memberikan jalan dan dorongan pada setiap
individu untuk meningkatkan pemahaman
keislamannya
 Islam mewajibkan kepada setiap Muslim untuk
menuntut ilmu keislaman (tsaqafah islamiyah).
Upaya memperkuat nafsiyah Islamiyah:
 Kualitas nafsiyah Islamiyah erat kaitannya

dengan ketaatan pada Allah SWT.


 Mendorong diri secara sungguh-sungguh

dan istiqamah untuk senantiasa taat.


 Secara khusus giat melakukan shaum

sunnah, shalat tahajjud, dzikr, tilawah


Quran serta taubat
 Bersikap wara’ untuk meninggalkan

perbuatan makruh dan menjauhkan diri dari


yang subhat.
MELURUSKAN PANDANGAN
 Banyak kesalahpahaman dengan menganggap orang yang
mempunyai syakhshiyyah Islamiyyah harus seperti malaikat
yang tidak pernah melakukan kesalahan. Karenanya, hidup
Islami tidak mungkin !!
 Yang benar, bahwa orang yang bersyakhsiyyah Islamiyyah
adalah orang yang selalu berpikir Islamy dan senantiasa taat
pada Allah. Ia mungkin saja melakukan kesalahan tapi segera
menyadari kesalahan itu, tidak melanjutkan dan bertaubat. (Ali
Imran 199 – 200)
 Orang yang bersyakhsiyyah Islamiyah tidak pernah merasa
paling suci, paling bertaqwa apalagi merasa telah memiliki
kunci surga. Ia akan bersikap tawadhu dan terus meningkatkan
kualitas diri
KEKHUSUSAN SYAKHSIYYAH
ISLAMIYYAH

 Syakhshiyyah islamiyyah menjadikan


seorang muslim berbeda dengan yang lain
(mutamayyizah bi lawnin khasin)
 Kekhususan tersebut tidak berkaitan dengan
bentuk fisik tubuh maupun penampilan.
 Kekhususan tersebut nampak dalam cara
berpikir dan bertingkah laku yang selalu
berlandaskan pada aqidah dan syariat Islam.
KEKHUSUSAN SYAKHSIYYAH
ISLAMIYYAH

Ditunjukkan Allah ketika memaparkan sifat-2 :


 Shahabat : QS. Al Fath (48):29; At-Taubah

(9):100
 Orang Mu’min : QS. Al-Mu’minun (23): 1-11
 Ibadurrahman : QS. Al-Furqan (25) : 63-74
 Mujahidin : QS. At-Taubah (9) : 88-89
Penampakan syakhshiyyah
Islamiyyah
 Menjadikan akhirat sebagai tujuan tanpa melupakan
dunia (QS. Al-Qashash (28) : 77).
 Meraih kekuasan dunia dengan hak dan senantiasa
bersusah payah menggapai akhirat (QS. Al-A’la :
17).
 Zuhud dari harta yang haram dan subhat, tetapi tidak
menolak menikmati rizqi yang baik-baik tanpa lupa
bahwa dunia bukan segalanya. Sadar bahwa
perhiasan dunia adalah cobaan (QS. Al-Kahfi :46)
 Ramah terhadap sesama muslim dan keras
terhadap segala bentuk kekafiran.(QS al Fath 29)
 Mampu menjadi pemimpin, sekaligus
siap sebagai rakyat
 Lembut, sekaligus bisa keras dan
tegas
 Zuhud, namun juga menikmati hidup
 Mampu menguasai dunia, dan sukses
di akhirat
 Tidak rakus dunia, namun tidak
menyengsarakan diri
 Gagah dan perkasa di medan tempur,
namun rendah hati di saat damai
 Seorang ‘abid (hamba Allah) yang khusyu
dalam shalat, menjauhi perkataan yang tiada
berguna, membayar zakat, menundukkan
pandangan, memelihara amanat, memenuhi
kesepakatan dalam perjanjian, memenuhi
janji yang diucapkan, dan berjihad fi sabilillah

 Giat mencari nafkah, sekaligus dermawan


 Tekun beribadah dan tangkas berpolitik
 Aktif berdakwah dan giat berjuang
 Dan lain-lain
Indonesia

Anda mungkin juga menyukai