Anda di halaman 1dari 32

Pokok-pokok Pengaturan Interaksi

Laki-laki dan Perempuan

Dari Kitab Nidzamul Ijtima’I


Karya Syeikh Taqiyuddin Annabhany
• Islam  sistem hidup yg unik

• Nidzam Ijtima’I fil Islam  Pernah


dipraktekkan jaman Rasulullah SAW
hingga khilafah

• Nidzam ijtima’ fil Islam model


masyarakat khilafah masa depan
bagian dari andzimatul mujtama’
Namun
• Pengamalan secara praktis saat ini sudah
harus kita lakukan.
• Tanpa harus menunggu khilafah berdiri
Mengapa
perlu dikaji ?
Sekedar mengingatkan…
• Setiap manusia dikaruniai Allah SWt potensi
dinamis (thoqotul hayawiyah) antara lain
Ghorizatun-nau’ (naluri melanjutkan
keturunan)
QS : Yusuf : 24
• Potensi dinamis manusia yakni kebutuhan
jasmani dan naluri masing-masing
membutuhkan pemenuhan, karena itu harus
ada aturan pemenuhannya, agar terdapat
kemaslahatan.
QS : Yunus : 57
Ringkasan aturan interaksi Laki-laki dan
Perempuan
1. Interaksi Laki-laki dan perempuan fokus
pada tujuan penciptaanli baqo’in nau’
kalau ada kenikmatan, itu hal yg alami.

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul


sebelum kamu dan Kami memberikan kepada mereka isteri-isteri
dan keturunan. Dan tidak ada hak bagi seorang Rasul
mendatangkan sesuatu ayat (mu'jizat) melainkan dengan izin
Allah. Bagi tiap-tiap masa ada Kitab (yang tertentu).(QS Ar-
Ra’d:38)
QS An-Nahl 72
‫• َو ُهَّللا َجَعَل َلُك ْم ِم ْن َأْنُفِس ُك ْم َأْز َو اًج ا َو َجَعَل َلُك ْم ِم ْن َأْز َو اِج ُك ْم َبِنيَن‬
‫َو َح َفَد ًة َو َر َز َقُك ْم ِم َن الَّطِّيَباِتۚ َأَفِباْلَباِط ِل ُيْؤ ِم ُنوَن َو ِبِنْع َم ِت ِهَّللا ُهْم‬
‫َيْكُفُروَن‬

Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu


sendiri dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu,
anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki dari yang
baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang
bathil dan mengingkari nikmat Allah?"
2. Hukum asal wanita dan pria adalah terpisah
(infishol)
 Tidak boleh bertemu kecuali ada hajat syar’i
seperti haji, jual beli, belajar, dll
Larangan kholwat.
Ketentuan kehidupan ‘am dan khos
QS Annur : 27
Fakta hukum syara’ dan pergaulan dalam
masyarakat Islamy Status saksi perempuan
dalam peradilan
QS Annur :27
‫• َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا اَل َتْد ُخ ُلوا ُبُيوًتا َغ ْيَر ُبُيوِتُك ْم َح َّتٰى َتْس َتْأِنُسوا‬
‫َن‬ ‫ُرو‬ ‫َّك‬ ‫َذ‬‫َت‬ ‫ُك‬‫َّل‬
‫ْم َع ْم‬‫َل‬ ‫َلُك‬ ‫ْيٌر‬ ‫َخ‬ ‫ُك‬ ‫َٰذ‬
‫َو ُتَس ِّلُم وا َع َلٰى َأْهِلَهاۚ ِل ْم‬

• Hai orang-orang yang beriman, janganlah


kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu
sebelum meminta izin dan memberi salam
kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih
baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat
3. Laki-laki dan perempuan mempunyai hak dan
kewajiban yang sama, kecuali ada dalil yang
mengkhususkannya.

Sama-sama manusia (QS Al-Hujurat 13)


Baban keimanan sama (QS Al Buruj (85):10)
Balasan akhirat sama (QS:4:124)
Tolong-menolong sama (QS Attaubah:71)
Perkecualian : Haid, Nifas, Jihad, Kerja, Poligami Vs
Poliandri? (QS 4:3),warits (QS :4:11)
QS al Buruj ayat 10
‫• ِإَّن اَّلِذ يَن َفَتُنوا اْلُم ْؤ ِمِنيَن َو اْلُم ْؤ ِم َناِت ُثَّم َلْم َيُتوُبوا َفَلُهْم َع َذ اُب‬
‫َجَهَّنَم َو َلُهْم َع َذ اُب اْلَح ِر يِق‬

• “Sesungguhnya orang-orang yang


mendatangkan cobaan kepada orang-orang
yang mukmin laki-laki dan perempuan
kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi
mereka azab Jahannam dan bagi mereka azab
(neraka) yang membakar.”
QS An-Nisa’ ayat 124
‫• َو َم ْن َيْع َم ْل ِم َن الَّصاِلَح اِت ِم ْن َذ َك ٍر َأْو ُأْنَثٰى َو ُهَو ُم ْؤ ِم ٌن َفُأوَٰل ِئَك‬
‫َيْد ُخ ُلوَن اْلَج َّنَة َو اَل ُيْظَلُم وَن َنِقيًر ا‬

“Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal


saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia
orang yang beriman, maka mereka itu masuk
ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya
walau sedikitpun. ”
QS Attaubah ayat 71
‫• َو اْلُم ْؤ ِم ُنوَن َو اْلُم ْؤ ِم َناُت َبْع ُضُهْم َأْو ِلَياُء َبْع ٍضۚ َيْأُم ُروَن ِباْلَم ْعُروِف‬
‫َو َيْنَهْو َن َع ِن اْلُم ْنَك ِر َو ُيِقيُم وَن الَّص اَل َة َو ُيْؤ ُتوَن الَّز َك اَة َو ُيِط يُعوَن َهَّللا‬
‫ي‬ ‫ٌز‬‫ي‬ ‫َع‬
‫ِإ َهَّللا ِز َحِك ٌم‬ ‫َّن‬ ۗ‫ُهَّللا‬ ‫ُه‬ ‫ْر‬ ‫َك‬ ‫َٰل‬
‫َو َر ُسوَلُهۚ ُأو ِئ َسَي َح ُم ُم‬

“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan,


sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi
sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan)
yang ma´ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan
shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah
dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh
Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana. ”
QS Annisa’ ayat 3
‫• َو ِإْن ِخ ْفُتْم َأاَّل ُتْقِس ُطوا ِفي اْلَيَتاَم ٰى َفاْنِكُحوا َم ا َطاَب َلُك ْم ِم َن الِّنَس اِء َم ْثَنٰى‬
‫َو ُثاَل َث َو ُر َباَع ۖ َفِإْن ِخ ْفُتْم َأاَّل َتْع ِد ُلوا َفَو اِح َد ًة َأْو َم ا َم َلَك ْت َأْيَم اُنُك ْم ۚ َٰذ ِلَك َأْد َنٰى‬
‫َأاَّل َتُعوُلوا‬

“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil


terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana
kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita
(lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat.
Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku
adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak
yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat
kepada tidak berbuat aniaya. ”
QS An-Nisa ayat 11
ۚ ‫• ُيوِص يُك ُم ُهَّللا ِفي َأْو اَل ِد ُك ْم ۖ ِللَّذ َك ِر ِم ْثُل َح ِّظ اُأْلْنَثَيْيِن‬

“Allah mensyari´atkan bagimu tentang


(pembagian pusaka untuk) anak-anakmu.
Yaitu: bahagian seorang anak lelaki sama
dengan bagahian dua orang anak perempuan”
Aktivitas kaum wanita
• Tupoksi  Ummun wa robbatul bayt al
‘umuumah/motherhood;
• hamil, wiladah, rodho’ah (penyusuan),
hadhonah (pengasuhan), iddah
• Wajib dakwah, menuntut ilmau
• Mubah jual beli, perdagangan,
pertanian,anggota MU, qodli, dll
• Haram  kepala Negara,mu’awin, wali, amil
4. HARAMNYA IKHTILAT

Ikhtilat artinya adalah bertemunya laki-laki dan


perempuan (yang bukan mahramnya) di
suatu tempat secara campur baur dan terjadi
interaksi di antara laki-laki dan wanita itu
(misal bicara, bersentuhan, berdesak-
desakan, dll). (Said Al Qahthani, Al Ikhtilat,
hlm. 7)
IKHTILAT dua kriteria secara bersamaan, yaitu :
Pertama,adanya pertemuan (ijtima’) antara laki-
laki dan perempuan di satu tempat yang sama,
misalnya di gerbong kereta yang yang sama, di
ruang yang sama, di bus yang sama, rumah
yang sama, dan seterusnya.

Kedua, terjadi interaksi (ittishal,khilthah) antara


laki-laki dan perempuan, misalnya berbicara,
saling menyentuh,bersenggolan, berdesakan,
dan sebagainya.
Campur baur, laki2 dan perempuan
Pengecualian
• Dalam kehidupan publik, dengan 2 (dua)
syarat,yaitu ;
Pertama,pertemuan yang terjadi antara laki-laki
dan perempuan itu untuk melakukan perbuatan
yang dibolehkan syariah, seperti aktivitas jual beli,
belajar mengajar, merawat orang sakit, pengajian
di masjid, melakukan ibadah haji, dan sebagainya.

Kedua,aktivitas yang dilakukan itu mengharuskan


pertemuan antara laki-laki dan perempuan. Jika
tidak mengharuskan pertemuan antara laki-laki dan
perempuan, hukumnya tetap tidak boleh. Sebagai
contoh ikhtilat yang dibolehkan, adalah jual beli.
Ingat

a. Hayatul-’am (kehidupan umum)boleh


bertemu (ijtima’i) dilarang ikhtilath
contoh : Masjid, lapangan, jalan, dll
b. Hayatul khos (kehidupan khusus) Tidak
boleh bertemu dengan laki-laki ajnabi
(asing), hanya dengan mahrom dan sesama
jenis (wanita). Tempat khusus  harus ijin
kalau mau masuk QS Annur :27
5. Laki-laki dan Perempuan dilarang kholwat,
membuka aurat (QS 33:59), harus
menundukkan pandangan (QS 24:30-31),
dilarang tabarruj (QS 33 :33).
Wajib menutup Aurat

‫• ان الجارية اذا حاضت لم يصلح ان يرى منها اال وجهها‬


‫ويدها هال مفصل‬
• ‘Sesungguhnya anak perempuan apabila telah
haidh tidak dibenarkan terlihat darinya
kecuali wajah dan tangannya sampai
persendian (pergelangan tangan).(HR Abu
Dawud)
Larangan Khalwat
• Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda: HR Muslim dari jalur Ibn ‘Abbas
‫• ال يخلون رجل بامرأة إال مع ذي محرم‬
‫• ال يخلون أحدكم بامرأة فإن الشيطان ثالثهما‬
‫‪Kewajiban Memakai Khimar‬‬

‫‪• Qs annur 31‬‬

‫(َو ُقْل ِلْلُم ْؤ ِم َناِت َيْغ ُض ْض َن ِم ْن َأْبَص اِر ِهَّن َو َيْح َفْظَن ُفُروَج ُهَّن َو ال‬
‫ُيْبِد يَن ِز يَنَتُهَّن ِإاَّل َم ا َظَهَر ِم ْنَها َو ْلَيْض ِر ْبَن ِبُخ ُمِر ِهَّن َع َلى‬
‫ُجُيوِبِهَّن (النور‪ :‬من اآلية ‪) 31‬‬
Kewajiban Jilbab

( ‫َيا َأُّيَها الَّنِبُّي ُقْل َأِلْز َو اِج َك َو َبَناِتَك َو ِنَس اِء اْلُم ْؤ ِمِنيَن ُيْد ِنيَن َع َلْيِهَّن ِم ْن‬
‫)َج الِبيِبِهَّن َذ ِلَك َأْد َنى َأْن ُيْع َر ْفَن َفال ُيْؤ َذ ْيَن َو َك اَن ُهَّللا َغ ُفورًا َرِح يمًا‬
(59:‫)األحزاب‬
" Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak
perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin agar
hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh
tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih
mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak
diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang. (QS. 33:59).
Jilbab baju di luar rumah

‫َع ْن ُأِّم َع ِط َّيَة َقاَلْت َأَم َر َنا َرُس وُل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َأْن ُنْخ ِر َج ُهَّن ِفي اْلِفْطِر‬ •
‫َو اَأْلْض َح ى اْلَعَو اِتَق َو اْلُح َّيَض َو َذ َو اِت اْلُخ ُد وِر َفَأَّم ا اْلُح َّيُض َفَيْع َتِز ْلَن الَّص اَل َة َو َيْش َهْد َن‬
‫اْلَخ ْيَر َو َد ْع َو َة اْلُم ْس ِلِم يَن ُقْلُت َيا َرُس وَل ِهَّللا ِإْح َد اَنا اَل َيُك وُن َلَها ِج ْلَباٌب َقاَل ِلُتْلِبْس َها ُأْخ ُتَها‬
[‫ِم ْن ِج ْلَباِبَها‬

“Artinya: Dari Ummu Athiyah berkata: Rasulullah saw


memerintahkan kepada kami untuk keluar pada hari Fithri dan
Adha, baik gadis yang menginjak akil baligh, Wanita-wanita
yang sedang haid maupun wanita-wanita pingitan. Wanita yang
sedang haid tetap meningggalkan shalat, namun mereka dapat
menyaksikan kebaikan dan dakwah kaum muslim . Aku bertanya,
“Wahai Rasulullah salah seorang diantara kami ada yang tidak
memiliki jilbab?” rasulullah saw menjawab: Hendaklah
saudarinya meminjamkan jilbabnya kepadanya (HR Muslim). “
‫‪Kewajiban Ghoddul Bashor‬‬
‫‪QS Annur 30-31‬‬
‫• ُقْل ِلْلُم ْؤ ِمِنيَن َيُغ ُّض وا ِم ْن َأْبَص اِر ِهْم َو َيْح َفُظوا ُفُروَج ُهْم َذ ِلَك‬
‫َأْز َك ى َلُهْم ِإَّن َهَّللا َخ ِبيٌر ِبَم ا َيْص َنُعوَن‬

‫• َو ُقْل ِلْلُم ْؤ ِم َناِت َيْغ ُض ْض َن ِم ْن َأْبَص اِر ِهَّن َو َيْح َفْظَن ُفُروَج ُهَّن َو ال‬
‫ُيْبِد يَن ِز يَنَتُهَّن ِإال َم ا َظَهَر ِم ْنَه‬
• Dalam musnad Ahmad, disebutkan, Rasulullah
Shallahu Alaihi Wa Sallam, bersabda :

“Pandangan adalah panah beracun dari


panah-pandah Iblis. Barangsiapa yang
menundukkan pandangannya dari keelokkan
wanita yang cantik karena Allah, maka Allah
akan mewariskan dalam hatinya manisnya
iman sampai hari kiamat”.
Saudaraku, pastikan pergaulan kita sesuai
syariat Islam !

Anda mungkin juga menyukai