Anda di halaman 1dari 33

TRAINING PRANIKAH

MENJEMPUT JODOH TERBAIK

• Oleh : Yanti Tanjung


• Mataram, 4 Maret 2018
GARIZAH NAW’U
(NALURI MELESTARIKAN KETURUNAN)

Naluri ini berfungsi mendorong manusia


untuk berperilaku yang dapat melestarikan
manusia sebagai jenis (spesies) manusia,
bukan sebagai individu.
DALIL
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan
untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu
cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya
diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang
berfikir (Q.S. Ar-Rûm: 21).
DALIL
Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (berperilaku itu)
dengan Yusuf, dan Yusuf pun bermaksud (melakukan pula)
dengan wanita itu andaikata dia tiada melihat tanda (dari)
Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan daripadanya
kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk
hamba-hamba Kami yang terpilih (Q.S. Yûsuf: 24).
TUJUAN
DICIPTAKAN
GN

MELESTARIKAN KETURUNAN
DALIL
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah
menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah
menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah
memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.
Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan)
nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan
(peliharalah)
hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan
mengawasi kamu (Q.S. An-Nisâ': 1).
KARAKTERISTIK GHARIZAH
NAW’U

• Dorongannya tergantung rangsangan baik dari


internal dirinya maupun dari eksternal.

• Pemenuhannya tidak bersifat pasti, tidak


mengantarkan kematian

• Bisa dialihkan
HADIST
• “Wahai para pemuda, siapa saja di antara
kalian yang telah mampu menanggung beban,
hendaklah segera menikah. Sebab, pernikahan
itu lebih menundukkan pandangan dan lebih
memelihara kemaluan. Siapa saja yang belum
mampu menikah, hendaklah ia berpuasa,
karena puasa adalah perisai baginya.”
(Muttafaq ‘alayhi)
GHARIZAH JINSIYYAH
(Naluri Seksual)
• Gharizah Naw’u tidak sama dengan gharizah
Jinsiyyah ( Naluri Seksual )
• Sek terkadang terjadi antara manusia dan
hewan, antara laki-laki dengan laki-laki dan
antara perempuan dengan perempuan,
disebut penyimpangan seksual
• Alaminya seksual terjadi antara laki-laki dan
perempuan dan antara jantan dan betina
Penyimpangan GJ

1. LGBT
2. Perzinahan
3. Pacaran
4. Onani
5. Masturbasi
6. Melalui Dubur
PERNIKAHAN
Pernikahan adalah
satu-satunya bentuk
pemuasan yang sah,
beradab dan
terlahirnya generasi
yang baik.
JODOH
• Allah berikan jodohnya
dengan cepat
• Allah menunda
jodohnya namun Allah
akan pertemukan
dengan jodohnya
• Allah tidak pertemuhan
jodoh di dunia namun
Allah pertemukan di
akhirat nanti
JODOH TERBAIK
Ketakwaan

‫ِإ َّن َأ ْك َر َم ُك ْم ِعن َد هَّللا ِ َأ ْتقَا ُك ْم‬

“Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian


adalah yang paling bertaqwa.” (QS. Al Hujurat: 13)
JODOH TERBAIK
• ‫إذا جاءكم من ترضون دينه وخلقه فزوجوه إال تفعلوه تكن فتنة في‬
‫األرض وفساد كبير‬

• “Jika datang kepada kalian seorang lelaki yang kalian


ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia.
Jika tidak, maka akan terjadi fitnah di muka bumi dan
kerusakan yang besar.” (HR. Tirmidzi. Al Albani
berkata dalam Adh Dho’ifah bahwa hadits ini hasan
lighoirihi)
JODOH TERBAIK
• :‫ فقلت‬،‫ أتيت النبي صلى هللا عليه وسلم‬:‫عن فاطمة بنت قيس رضي هللا عنها قالت‬
،‫”أما معاوية‬:‫إن أبا الجهم ومعاوية خطباني؟ فقال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬
‫ فال يضع العصا عن عاتقه‬،‫ وأما أبوالجهم‬، ‫فصعلوك ال مال له‬

• “Dari Fathimah binti Qais radhiyallahu ‘anha, ia berkata: ‘Aku


mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu aku
berkata, “Sesungguhnya Abul Jahm dan Mu’awiyah telah
melamarku”. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
berkata, “Adapun Mu’awiyah adalah orang fakir, ia tidak
mempunyai harta. Adapun Abul Jahm, ia tidak pernah
meletakkan tongkat dari pundaknya”.” (HR. Bukhari-Muslim)
JODOH TERBAIK
Hasan bin Ali berkata : Nikahilah putrimu dengan laki-laki
dengan laki-laki yang bertakwa sebab jika pria itu mencintainya
maka dia memuliakannya dan jika tidak menyukainya maka ia
tidak akan menzaliminya.
KHITHBAH
Abu Zahrah, mendefinisikan khitbah dengan
permintaan seorang laki-laki kepada wali atau
seorang perempuan dengan maksud untuk
mengawini perempuan itu.
SYARIAH KHITHBAH

1. Khithbah disampaikan langsung kepada wali


atau perempuan atau melalui wakil
Syari’ah khthbah

2. Makhthubah tidak menerima lamaran laki-laki lain

‫ب‬َ ُ‫ َوالَ يَ ْخط‬،‫ض‬ ٍ ‫ض ُك ْم َعلَى بَ ْي ِع بَ ْع‬ ُ ‫سلَّ َم َأنْ يَبِ ْي َع بَ ْع‬


َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو‬
َ ‫نَ َهى النَّبِ ُّي‬
‫ب‬
ُ ‫اط‬ِ ‫ب قَ ْبلَهُ َأ ْو يَْأ َذ َن لَهُ ا ْل َخ‬ ِ ‫ َحتَّى يَ ْت ُر َك ا ْل َخ‬،‫ال َّر ُج ُل َعلَى ِخ ْطبَ ِة َأ ِخ ْي ِه‬.
ُ ‫اط‬
Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam melarang seseorang
membeli barang yang sedang ditawar (untuk dibeli) oleh
saudaranya, dan melarang seseorang meminang wanita
yang telah dipinang sampai orang yang meminangnya itu
meninggalkannya atau mengizinkannya.”
SYARI’AH KHITHBAH
• Jika wanita itu sudah menolak lamaran atau belum
memberikan keputusan, atau wanita tadi sedang
meneliti, maka boleh wanita itu dilamar orang lain
• “Adapun Mu‘awiyah sesungguhnya ia miskin tidak
memiliki harta,
• sedangkan Abû Jahm, ia tidak pernah meletakkan
tongkatnya dari pundaknya (suka memukul).
Nikahi Usâmah ibn Zayd saja.” (HRMuslim)
SYARI’AH KHTHBAH
3. Tidak dalam masa iddah

ُ َ‫َأ َجلَهُ ا ْل ِكت‬


ِ ‫اب يَ ْبلُ َغ َحتَّى النِّ َك‬
‫اح ُع ْق َدةَ تَ ْع ِز ُموا َوال‬
Dan janganlah kamu ber`azam untuk beraqad nikah, sebelum
habis `iddahnya.(QS. Al-Baqarah : 235)
SYARI’AH KHITHBAH
4. Boleh Dilihat selain wajah dan telapak Tangan

ْ‫ فَ ْليَ ْف َعل‬،‫احهَا‬
ِ ‫ فَِإ ِن ا ْستَطَا َع َأ ْن يَ ْنظُ َر ِم ْنهَا ِإلَى َما يَ ْد ُع ْوهُ ِإلَى نِ َك‬،َ‫ب َأ َح ُد ُك ُم ْال َمرْ َأة‬
َ َ‫ِإ َذا َخط‬

“Apabila seseorang di antara kalian ingin meminang seorang wanita, jika ia bisa melihat
apa-apa yang dapat mendorongnya untuk menikahinya maka lakukanlah!” [2]

Al-Mughirah bin Syu’bah radhiyallaahu ‘anhu pernah meminang seorang wanita, maka
Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadanya:

‫ فَِإنَّهُ َأحْ َرى َأ ْن يُْؤ َد َم بَ ْينَ ُك َما‬،‫ُأ ْنظُرْ ِإلَ ْيهَا‬

“Lihatlah wanita tersebut, sebab hal itu lebih patut untuk melanggengkan (cinta kasih)
antara kalian berdua.”
Syari’ah Nikah
• Ulama Syafi’iyah
menyebutkan bahwa
pernikahan adalah suatu
akad dengan
menggunakan lafal
nakahtuka , atau
zawwajtuka yang memiliki
arti pernikahan
menyebabkan pasangan
mendapatkan kesenanagn.
SYARAT IN’IQAD

• Pertama, Ijab qabul dilakukan dalam satu majelis itu.


• Kedua, di antara syarat in’iqâd akad pernikahan adalah bahwa
• kedua belah pihak yang berakad harus mendengar perkataan satu
• sama lain sekaligus memahaminya.
• Ketiga, ucapan qabul tidak boleh menyalahi ucapan ijab, baik
• secara keseluruhan atau pun sebagian.
• Keempat, diharuskan bahwa syariah benar-benar
• memperbolehkan perkawinan di antara kedua pihak yang berakad. Di
• mana mempelai wanita haruslah seorang Muslimah atau Ahlul Kitab
• baik Yahudi atau Nashrani, sedangkan mempelai pria harus seorang
• Muslim, bukan non-Muslim.
SYARAT SAH
• Pertama, mempelai wanita harus benar-benar halal untuk
• dilangsungkan akad nikah atasnya.
• Kedua, akad pernikahan tidak sah kecuali dengan adanya wali.
• Seorang wanita tidak memiliki hak untuk mengawinkan dirinya sendiri.
• Ia juga tidak memiliki hak untuk mengawinkan orang lain. Sebagaimana
• ia tidak memiliki hak untuk mewakilkan kepada selain walinya dalam
• pernikahannya itu. Jika ia melakukan tindakan tersebut, maka
• perkawinannya tidak sah.
• Ketiga, kehadiran dua orang saksi Muslim laki-laki yang baligh,
• berakal, dapat mendengar ucapan kedua pihak yang berakad serta
• memahami bahwa maksud dari perkataan yang dilakukan dengan ijab
• dan qabul adalah akad perkawinan.
WALIMATUL ‘URS
Menurut Imam Ibnu Qudamah dan Syaikh Abu
Malik Kamal as-Sayyid Salim, “Al-Walimah
merujuk kepada istilah untuk makanan yang
biasa disajikan (dihidangkan) pada upacara
(majlis) perkawinan secara khusus.”
DALIL
• “Ketika tiba waktu pagi hari setelah Nabi Shallallahu ‘alaihi
wa Sallam menjadi seorang pengantin dengannya (Zainab bin
Jahsy), beliau mengundang masyarakat, lalu mereka dijamu
dengan makanan dan setelah itu mereka pun keluar.” (HR
Bukhari). Sabda Nabi SAW kepada ‘Abdurrahman bin ‘Auf
ketika baru saja menikah, “Laksanakanlah walimah walaupun
hanya dengan seekor kambing.” (Hadis Riwayat al-Bukhari).

• Anas ra berkata : “Ketika Rasulullah SAW menikahi seorang


perempuan, beliau meminta aku supaya mengundang
beberapa orang (lelaki) untuk makan.” (HR Bukhari)
SYARI’AH WALIMAH
1. Harus bersih dari segala kemusyrikan
2. Tidak menghadirkan hiburan yang terlarang
3. Penganten perempuan tidak tabarruj
4. Tidak mengundang orang kaya dan orang terhormat
saja
5. Meminta tamu undangang memakai busana syar’i
6. Tidak bercampur baur (ikhtilath) antara tamu laki-laki
dengan tamu perepuan
7. Memudahkan tamu dalam melaksanakan adab makan
dan minum
INFISHAL TAAM
Dari Aisyah ra berkata: “Rasulullah mengawiniku pada
usia tujuh tahun dan kami mengadakan hubungan di
usia sembilan tahun dan tatkala aku berpindah ke
Madinah, segolongan perempuan mempersiapkan ku
untuk majlis perkawinan ku dan tidak pernah sekali-
kali mereka maupun aku, bercampur dengan lelaki di
dalam rumah yang dipenuhi perempuan. Pihak
perempuan menyambutku dan pihak lelaki
menyambut Rasulullah dan kemudian kami masuk ke
rumah.” (HR. Abu Dawud).
SEPARUH AGAMA
“Telah bersabda Rasulullah saw : Barangsiapa
menikah, maka ia telah melengkapi separuh dari
agamanya. Dan hendaklah ia bertaqwa kepada
Allah dalam memelihara yang separuhnya lagi”.
(Hadist Riwayat Thabrani dan Hakim).
BUKAN PERNIKAHAN BIASA
• Pernikahan Sakinah mawaddah wa Rahmah
• Pernikahan Sehidup dan Sesurga
• Pernikahan Demi Kemuliaan Islam dan Kaum
Muslimin
• Pernikahan Melahirkan Generasi Peradaban
Mulia
Serba Serbi Persoalan Pernikahan
1. Seputar keresahan usia
2. Seputar izin orang tua
3. Seputar memilih ikhwan
4. Seputar biaya pernikahan
5. Seputar walimah
Wassalamu’alaikum
Warahmatullahi Wa Barakatuh

Anda mungkin juga menyukai