PEMINANGAN
WIWIN NURUSSOBA
MACAM PERNIKAHAN PRA ISLAM
1. ISTIBDHA’ : Pernikahan antara laki-laki dan
perempuan, yg setelah menikah suami
memerintahkan istrinya berhubungan badan
dengan laki-laki lain yang dipandang terhormat,
cerdas
2. AL-MAQTHU’ : Pernikahan antara laki-laki dan
ibu tirinya
3. AL-RAHTHUN : Seorang perempuan mnikah
dengan beberapa laki-laki, ktk dia mengandung,
mk dia yg menentukan ayah dari bayinya
lanjutan
Akad
Ta’aruf Khitbah
Nikah
TA’ARUF
Saling mengenal
Kegiatan berkunjung/bertemu antara laki-laki dan
perempuan untuk mengenalkan dua keluarga
yang akan menuju pada pernikahan
DASAR HUKUM TA’ARUF
QS. Al-Hujurot ayat 13 :
َيا َأُّيَها الَّناُس ِإَّنا َخ َلْقَناُك ْم ِم ْن َذ َك ٍر َو ُأْنَثى َو َجَع ْلَناُك ْم ُش ُعوًبا
َو َقَباِئَل ِلَتَعاَر ُفوا ِإَّن َأْك َر َم ُك ْم ِع ْنَد ِهَّللا َأْتَقاُك ْم ِإَّن َهَّللا َع ِليٌم َخ ِبيٌر
Hai manusia sesungguhnya kami telah
menciptakan kalian dari seorang pria dan
seorang wanita, lalu menjadikan kalian
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kalian
saling mengenal (lita’arofu) …”
Mengenal Calon Pasangan
Mendapatkan Informasi Dasar
Melihat Langsung
َأ اَط ِا َأ ْلا ُد َأ َط ا ِإ ِه
َقاَل َرُس وُل َالَّل َذ َخ َب َح ُك ُم َمْر َة َف ْن ْس َت َع ْن: َقاَل َعْن َج اِبٍر
ِإ
ْل ا ِح ا َكِن ىَلِإ و ا ا ِم
َه َف َيْف َعْل َيْنُظَر ْنَه َم َيْد ُع ُه
Apabila salah seorang di antara kamu hendak meminang seorang perempuan, kemudian dia dapat melihat
sebahagian apa yang kiranya dapat menarik untuk mengawininya, maka kerjakanlah. (HR Ahmad dan
Abu Daud)
: َأَنَظْرَت ِإَلْيَه ا ؟ َقاَل: َقاَل ِلَرُج ٍل َتَزَّوَج ِاْم َرَأًة َأَّن َالَّنَّيِب َعْن َأيِب ُه َرْيَرَة
ِاْذَه ْب َفاْنُظْر ِإَلْيَه ا: َقاَل. ال
Dari Abu Hurairah RA bahwa Nabi SAW bertanya kepada seseorang yang hendak menikahi wanita,"Apakah
kamu sudah pernah melihatnya?". "Belum", jawabnya. Nabi SAW bersabda,"Pergilah melihatnya
dahulu". (HR. Muslim)
PERBEDAAN TA’ARUF DAN PACARAN
KOMPONE TA’ARUF PACARAN
N
Niat Niat /komitmen untuk Tidak ada komitmen
Nikah
Cinta Dibina setelah nikah Diawali rasa cinta,
walaupun kadang kecewa
Cara Haram hanya berdua Selalu ingin Hanya
berdua
Prilaku Dibatasi oleh Syari’at Tanpa ada batas
PROSES TA’ARUF
Bukan mendekati langsung pada si wanita, tetapi
melalui orang tua/wali si wanita
Tidak boleh/haram berinteraksi hanya berdua ,
harus ada orang ke-3
Jarak antara Ta’aruf dan khitbah jangan lama-
lama.
Persiapkan pernikahan secepatnya agar terhindar
dari fitnah
TA’ARUF
TIDAK COCOK TIDAK BERLANJUT
KHITBAH
TIDAK DITERIMA/
MELIHAT YANG DIPINANG
DIGAGALKAN
AKAD NIKAH
WALIMAH SAMARABA
KHITBAH/PEMINANGAN
Dasar Hukum :
al Qur’an Surat al Baqarah (2) : 235
DASAR HUKUM KHITBAH
)(QS. Al-Baqarah : 235
ِء
َوال ُج َناَح َعَلْيُك ْم ِفيَم ا َعَّرْض ُتْم ِبِه ِم ْن ِخ ْطَبِة الِّنَس ا ْوَأ
َأْك َنْنُتْم يِف َأْنُفِس ُك ْم َعِلَم الَّلُه َأَّنُك ْم َس َتْذُك ُروَنُه َّن َو َلِكْن ال
او ِز ال ا و ال ا
و و َأ الِإ
ُتَوا ُد ُه َّن ًّر ْن َتُق ُل َقْو َم ْع ُر ًف َو َتْع ُم ُعْق َد َة ا ِس و ِع
الِّنَك اِح َح ىَّت َيْبُلَغ اْلِكَتاُب َأَج َلُه َواْع َلُم وا َأَّن الَّلَه َيْع َلُم َم ا
ِل
يِف َأْنُفِس ُك ْم َفاْح َذ ُروُه َواْع َلُم وا َأَّن الَّلَه َغُف وٌر َح يٌم(
dan tidak ada dosa bagi kamu meminang wanita-wanita itu
dengan sindiran atau kamu Menyembunyikan (keinginan
mengawini mereka) dalam hatimu. Allah mengetahui bahwa
kamu akan menyebut-nyebut mereka, dalam pada itu
janganlah kamu Mengadakan janji kawin dengan mereka
secara rahasia, kecuali sekedar mengucapkan (kepada mereka)
Perkataan yang ma'ruf. dan janganlah kamu ber'azam
(bertetap hati) untuk beraqad nikah, sebelum habis 'iddahnya.
dan ketahuilah bahwasanya Allah mengetahui apa yang ada
dalam hatimu; Maka takutlah kepada-Nya, dan ketahuilah
bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun .
PEMINANGAN (KHI)
Pasal 1 (a) : kegiatan upaya kearah terjadinya
hubungan perjodohan antara seorang laki-laki
dan perempuan dengan cara yang ma’ruf
Pasal 11 : Peminangan dapat dilakukan oleh
orang yang bersangkutan , tapi dapat pula
dilakukan perantara yang dapat dipercaya
Ps 12 (1) : peminangan dapat dilakukan terhadap
wanita yang perawan atau janda yang habis masa iddah
Ps 12 (2) : Wanita yang ditalak suami yang masih
berada dalam masa Iddah Raj’iyyah haram dan
dilarang dipinang.
Ps 12 (3) : Dilarang juga meminang seorang wanita
yang sedang dipinang pria lain, selama pinangan pria
tsb belum putus atau belum ada penolakan dari pihak
wanita
Ps 12 (4) : Putusnya pinangan untuk pria, krn adanya
pernyataan ttg putusnya hubungan pinangan atau
secara diam-diam. Pria yang meminang telah menjauhi
dan meninggalkan wanita yang dipinang
AKIBAT HUKUM PEMINANGAN
PASAL 13 (1) : Peminangan belum menimbulkan
akibat hukum dan para pihak masih bebas
memutuskan hubungan peminangan
Pasal 13 (2) : Kebebasan memutuskan hubungan
peminangan dilakukan dengan tata cara yang
baik sesuai dengan tuntunan agama dan
kebiasaan setempat sehingga tetap terbina
kerukunan dan saling menghargai
YANG BOLEH DIPINANG
Tidak sedang dalam pinangan orang lain
Tidak sedang dalam masa Iddah Raj’iyyah
(Jk sdg Iddah dari Thalaq Bain, mk
dilamar dg sindiran)
Tidak ada larangan syar’i
َال ْخَي ُط ُب الَّر ُج ُل َعىَل: َع ِن اْبِن َمُع َر رض َاَّن َر ُس ْو َل ِهللا ص َقاَل
ِخ ْط َبِة َاِخ ْيِه َح ىَّت َيُرْت َك ْا َخلاِط ُب َقْبُهَل َاْو َيْأَذ َن ُهَل ْا َلَخ اِط ُب
امحد و البخارى و النساىئ
Dan dari Ibnu Umar RA sesungguhnya Rasulullah SAW bersa
bda,
“Tidak boleh seseorang meminang atas pinangan saudaran
yasehingga peminang sebelumnya itu meninggalkan atau m
emberi ijinkepadanya”. [HR. Ahmad, Bukhari dan Nasai]
TIDAK ADA LARANGAN SYAR’I