Anda di halaman 1dari 79

MAQASID AL-SYAR’IAH

Agama
Jiwa
Akal
Al-umurudh Keturunan
dharuriyah Harta

Maqasid Al-Umurul Hajiyah


Al-Syari’ah
Al-umurut Tahsiniyah
PENGERTIAN PERKAWINAN

PERKAWINA
‫النكاح‬
N
‫ازوج‬
PENGERTIAN PERKAWINAN

HAKEKA
DHAM
Berku
T
mpul
‫النكاح‬ Setu
KIASAN WATHA’
buh
Aqad
PENGERTIAN PERKAWINAN

‫عهد‬

‫لنكاح‬ ‫عقد‬

‫ميثق‬
PENGERTIAN PERKAWINAN
Abdul Rauf
Suatu aqad yang memperbolehkan
seorang pria dengan wanita bebas.

:Ahmad Azhar Basyir


Suatu akad untuk menghalalkan hubungan
seks antara laki-laki dan perempuan dalam
rangka mewujudkan kehidupan hidup
berkeluarga, yang diliputi rasa ketenteraman
serta kasih sayang dengan cara yang diridhai
Allah.
PENGERTIAN PERKAWINAN
UU 1 tahun 74
◦ Ikatan lahir batin antara seorang pria
dengan seorang wanita sebagai suami isteri
dengan tujuan membentuk keluarga (rumah
tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan
ketuhanan YME
Kompilasi Hukum Islam
◦ Akad yang kuat untuk mentaati perintah
Allah dan melaksanakannya merupakan
ibadah (sakinah, mawaddah dan rahmah)
DASAR PERINTAH NIKAH
‫ُس ْبَح اَن اَّلِذ ي َخ َلَق اَأْلْز َو اَج ُك َّلَها ِمَّم ا ُتنِبُت اَأْلْر ُض َو ِم ْن َأنُفِس ِهْم َو ِمَّم ا اَل‬
‫َيْع َلُم وَن‬
Maha Suci Tuhan yang Telah menciptakan pasangan-
pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan
oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang
tidak mereka ketahui (Yasin 36)

‫ َو ِم ن ُك ِّل َش ْي ٍء َخ َلْقَنا َز ْو َج ْيِن َلَع َّلُك ْم َتَذ َّك ُروَن‬


 49. Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-
pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.
(adz-adzariyat)
PERINTAH NIKAH
‫َو ِم ْن آَياِتِه َأْن َخ َلَق َلُك م ِّم ْن َأنُفِس ُك ْم َأْز َو اجًا ِّلَتْس ُكُنوا ِإَلْيَها َو َجَعَل َبْيَنُك م َّم َو َّد ًة َو َر ْح َم ًة‬
‫ِإَّن ِفي َذ ِلَك آَل َياٍت ِّلَقْو ٍم َيَتَفَّك ُروَن‬
21. Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia
menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri,
supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya,
dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (ar-Rum)
PERINTAH NIKAH
‫َو َأنِكُحوا اَأْلَياَم ى ِم نُك ْم َو الَّصاِلِح يَن ِم ْن ِعَباِد ُك ْم َو ِإَم اِئُك ْم ِإن َيُك وُنوا‬
‫ُفَقَر اء ُيْغ ِنِهُم ُهَّللا ِم ن َفْض ِلِه َو ُهَّللا َو اِس ٌع َع ِليٌم‬
Dan nikahkanlah orang-orang yang
sediriandiantara kamu, dan orang-orang yang
layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu
yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang
perempuan. jika mereka miskin Allah akan
memampukan mereka dengan kurnia-Nya. dan
Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha
Mengetahui. (An-Nur32)
PERINTAH NIKAH

72. Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis


kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri
kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu
rezki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka
beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat
Allah ?" (an-Nahl)
PERINTAH NIKAH
‫ال رهبا نية فى اال سالم‬
Tidak ada hidup membujang di dalam Islam

‫ والنكاح‬....................................... ‫اربع من سنن المرسلين‬


Empat perkara yang menjadi sunah para rasul...............dan nikah

‫ َو الَنا ِكُح الَلِد ى ُِيريُد الِع َفا ف‬...................... ‫ثال ثت حق عل هللا‬

Ada tiga orang yang berhak mendapatkan pertolongan dari Allah....


.Orang yang nikah untuk melindungi kehormatannya

‫َيا َم ْع َش َر الَسَبا ِب من استطاع منكم الَب َء َة َفْلَيتَََز َو ْج فإن لم يستطع فعليه‬


‫بِا لَص ْو ِم َفإ َنُه َلُهِ وَج اء‬
Wahai para pemuda, barang siapa telah mampu, hendaknya nikah,
kalau belum mampu hendaknya berpuasa, karena berpuasa akan
menjadi perisai baginya
HUKUM MELAKUKAN
PERKAWINAN
Wajib - Mampu
- Tidak nikah khawatir zina
Sunnah - Mampu
- Tidak nikah tidak khawatir zina
Makruh - Khawatir tidak mampu
- Tidak khawatir zina
Mubah - Tidak khawatir tentang kemampuan
- Tidak khawatir zina
Haram - Tidak mampu melakukan nikah
- Berakibat menyusahkan orang lain
TUJUAN PERKAWINAN
‫ُك‬ ‫َت‬ ‫ِّل‬
‫ْز َو اج ْس ُنوا‬ ‫ًا‬ ‫َأ‬ ‫ْمُك‬ ‫ِس‬ ‫ُف‬ ‫ن‬ ‫َأ‬ ‫ِّم‬ ‫مُك‬‫َل‬
‫َو ْن اَي ْن َخ َق ْن‬‫َل‬ ‫َأ‬ ‫ِه‬ ‫ِت‬ ‫آ‬ ‫ِم‬ 
‫َق‬ ‫ِّل‬
‫اَي ْو ٍم‬ ‫ٍت‬ ‫آَل‬ ‫َكِل‬ ‫َذ‬ ‫يِف‬ ‫ًة‬ ‫مُك‬
‫َلَهْيا َو َجَع َل َبْيَن َّم َو َوَر َّن‬
‫َمْح‬ ‫ًة‬ ‫َّد‬
‫ِإ‬ ‫َّك‬ ‫ِإ‬
‫َيَتَف ُر َن‬
‫و‬
 21. Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia
menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya
kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan
dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (ar-Rum).
TUJUAN PERKAWINAN
 Sakinah, mawaddah dan rahmah. (al-Qur’an)

 Mewujudkankehidupan rumah tangga yang sakinah,


mawaddah dan rahmah (Kompilasi Hukum Islam)

 Mewujudkan keluarga yang bahagia dan sejahtera


berdasarkan ketuhanan yang maha Esa. (UU No. 1
tahun 1974).

 Untuk mewujudkan kebahagian hidup keluarga yang


diliputi rasa ketenteraman serta kasih sayang dengan
cara yang diridhai Allah (Ahmad azhar basyir).
PRINSIP-PRINSIP PERKAWINAN DI
DALAM ISLAM
1. Memilih pasangan yang tepat
2. Ada peminangan (tidak ada hub. Mahram,
tidak dalam ikatan perkawinan, tidak dalam
masa iddah dalam talak raj’i, tidak dalam
pinangan orang lain)
3. Ada ketentuan larangan perkawinan
4. Perkawinan harus berdasar kerelaan para
pihak
5. Ada kesaksian dalam perkawinan
PRINSIP-PRINSIP PERKAWINAN DI
DALAM ISLAM

6. Perkawinan tidak dibatasi waktu


7. Ada mahar dalam perkawinan
8. Ada kebebasan mengajukan syarat dalam
perkawinan
9. Suami adalah tanggung jawab sebagai
pimpinan keluarga
10. Ada kewajiban bergaul dengan baik dalam
keluarga
11. Monogami
Larangan perkawinan

‫ ُح ِّرَم ْت َعَلْي ْمُك ُأَّم َهاُتْمُك َو َبَناُتْمُك َو َأَخ َو اُتْمُك َو َّمَعاُتْمُك َو َخاَالُتْمُك َو َبَناُت اَألِخ َو َبَناُت اُألْخ ِت‬
‫َو ُأَّم َهاُتُمُك الَّاليِت َأْر َض ْع َنْمُك َو َأَخ َو اُتمُك ِّم َن الَّر َض اَعِة َو ُأَّم َهاُت ِنَس آِئْمُك َوَر اَب ِئُبُمُك الَّاليِت يِف‬
‫ُحُج وِر مُك ِّم ن ِّنَس آِئُمُك الَّاليِت َدَخ ْلمُت ِهِب َّن َف ن َّلْم َتُكوُنوْا َدَخ ْلمُت ِهِب َّن َفَال ُج َناَح َعَلْي ْمُك‬
‫ِإ‬
‫َو َح َالِئُل َأْبَناِئُمُك اِذَّل يَن ِم ْن َأْص َالِبْمُك َو َأن ْجَت َم ُع وْا َبَنْي اُألْخ َتِنْي َإَّال َم ا َقْد َس َلَف َّن اَهّلل اَك َن‬
‫ِإ‬ ‫َغُفورًا َّر ِحًامي‬
 An-Nisa’ 23. Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang
perempuan ; saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang
perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari
saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu
yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan;
ibu-ibu isterimu (mertua); anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri
yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu (dan
sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan
bagimu) isteri-isteri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam
perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa
lampau; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
LARANGAN PERKAWINAN
A. Larangan mutlak untuk selamanya
1. Larangan karena hubungan nasab
2. Larangan karena susuan
3. Larangan karena hubungan semenda
4. Larangan karena sumpah li’an 4 kali

B. Larangan yang bersifat sementara


1. Mengumpulkan dua perempuan sebagai isteri
2. Perempuan yang ada dalam ikatan perkawinan dengan laki-
laki lain perempuan dalam masa iddah
3. perempuan yang telah ditalak tiga kali
4. Perkawinan orang sedang ikhram
LARANGAN PERKAWINAN KARENA
HUBUNGAN DARAH

1. Wanita yang mempunyai hubungan darah


garis lurus ke atas; ibu, nenek dari garis ayah
atau ibu dan seterusnya
2. Wanita yang mempunyai hubungan darah
garis lurus ke bawah; anak perempuan, cucu
perempuan dari anak laki-laki maupun
perempuan; piyut perempuan dan seterusnya
3. Saudara perempuan kandung seayah seibu
atau seayah saja atau seibu saja
LARANGAN PERKAWINAN KARENA
HUBUNGAN DARAH

3. Bibi yaitu saudara perempuan ayah atau ibu


sekandung, seayah atau seibu dan seterusnya
ke atas; saudara kakek atau nenek, saudara
kakek buyut atau nenek buyut.
4. Keponakan wanita, yaitu anak saudara laki-
laki atau perempuan dan seterusnya ke bawah
LARANGAN PERKAWINAN KARENA
HUBUNGAN PERKAWINAN

1. Ibu kandung Isteri (mertua), nenek isteri dari


garis ayah atau ibu dst ke atas. Tanpa syarat..
2. Anak tiri. Dengan syarat.....
3. Menantu isteri anak, isteri cucu dari anak
laki-laki atau perempuan tanpa syarat
4. Ibu tiri tanpa syarat
LARANGAN PERKAWINAN KARENA
HUBUNGAN SUSUAN

1. Ibu susuan
2. Nenek susuan
3. Bibi susuan; saudara perempuan dari ibu
susuuan atau suami ibu susuan dan seterusnya
ke atas
4. Keponakan perempuan susuan. Yaitu cucu
dari ibu susuan. Ini dipandang sebagai anak
dari saudara sendiri
5. Saudara perempuan sesusuan, seayah seibu
atau seayah saja atau seibu saja.
POLIGAMI

‫َو ِإْن ِخ ْفُتْم َأَّال ُتْقِس ُطوْا ِفي اْلَيَتاَم ى َفانِكُحوْا َم ا َطاَب َلُك م‬
‫ِّم َن الِّنَس اء َم ْثَنى َو ُثَالَث َو ُر َباَع َفِإْن ِخ ْفُتْم َأَّال َتْع ِد ُلوْا‬

‫َفَو اِح َد ًة‬


Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil
terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim
(bilamana kamu mengawininya), Maka nikahlah
dengan wanita-wanita yang kamu senangi: dua, tiga
atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan
KEBOLEHAN BERSIFAT TERBATAS

‫الجناح عليكم‬ (TIDAK ADA SALAHNYABAGIMU)


‫احل لكم‬ (DIHALALKAN BAGIMU)
‫فانكحو‬ (MAKA NIKAHLAH KAMU)
‫( وانخفتم و إن‬JIKA) BUKAN ‫(إﺫا‬APABILA)
Rukun nikah
PRIA SBG CALON SUAMI

WANITA SBG CALON ISTRI

MAHAR
RUKUN NIKAH
WALI DARI PIHAK WANITA

2 SAKSI LELAKI

IJAB DAN QABUL


MAHAR

MUSAMM
A
MAHAR
MITSIL
wali

Mujbi Ayah
r kakek
wali Dekat
Nasab
Haki jauh
m
W.MUJBIR BOLEH MENIKAHKAN JIKA
CALON SUAMI DAN CALON ISTERI SEKUFU
MAHAR HARUS SEBANDING DG
KEDUDUKAN ISTERI
TIDAK ADA PERMUSUHAN WALI DENGAN
ANAK PEREMPUAN
TIDAK ADA PERMUSUHAN ANTARA CALON
SUAMI DENGAN CALON ISTRI
CALON SUAMI HARUS MEMBAYAR MAHAR
SECARA TUNAI
CALON SUAMI DAPAT MENJALANKAN
KEWAJIBANNYA SEBAGAI SUAMI
Wali Hakim dapat sebagai wali jika

1. TIDAK ADA WALI NASAB


2. WALI NASAB TIADA DI TEMPAT (GHAIB)
3. WALI NASAB HILANG HAKNYA
4. WALI NASAB SEDANG HAJI/UMRAH
5. WALI NASAB MENOLAK MENJADI WALI
6. WALI NASAB MENJADI MEMPELAI LAKI-
LAKI TERHADAP WANITA YANG DI
BAWAH PERWALIANNYA
Wali Nikah
HANAFI:

WALI HANYA UNTUK WANITA YANG BELUM


DEWASA (MASIH KECIL)
WANITA DEWASA BOLEH MENIKAHKAN
DIRINYA SENDIRI
WALI HANYA PENYEMPURNA

UU No. 1 ’74 dan PP 9 ‘75 ?

KOMPILASI ?
WALI NIKAH
‫َال ِناَك َح َّال ِبَو ٍّيِل َو َش ا ِه َد ى َعْد ٍل‬
TIDAK SYAH NIKAH KECUAPI DENGAN ‫ِإ‬
WALI DAN DUA SAKSI YANG ADIL

 ‫ِبَغِرْي ِاْذِن ِلِّي ا َفِنَك ا ا اِط‬ ‫َك‬‫َن‬ ‫ٍة‬‫َأ‬ ‫ا‬‫َا‬ ‫مُّي‬


‫َا‬ ’
‫ُح َه َب ُل‬ ‫َو َه‬ ‫ْت‬ ‫َح‬ ‫ْم َر‬
BARANG SIAPA DIANTARA PEREMPUAN
YANG MENIKAH TIDAK IZIN WALINYA
MAKA NIKAHNYA BATAL
URUTAN WALI WALI
1. AYAH
2. KAKEK (DAN SETERUSNYA MENURUT GARIS LURUS KE
ATAS)
3. SAUDARA LAKI-LAKI SEKANDUNG
4. SAUDARA LAKI-LAKI SEAYAH
5. ANAK LAKI-LAKI DARI SAUDARA LAKI-LAKI
SEKANDUNG
6. ANAK LAKI-LAKI DARI SAUDARA LAKI-LAKI SEAYAH
7. PAMAN SEKANDUNG (SAUDARA LAKI-LAKI DARI AYAH
YANG SEIBUSEAYAH)
8. PAMAN SEAYAH
9. LAKI-LAKI DARI PAMAN SEKANDUNG
10. LAKI-LAKI DARI PAMAN SEAYAH
Akibat Hukum dari Perkawinan Yang Sah

Anak sah

SUAMI KK
Ked. Suami
isteri
SEIMBANG

Perk. Sah Harta bersama


Harta benda
perk
Harta pribadi

warisan Saling mewaris

Suami- Kebendaan dan


ister- anak non kebendaan
ANAK SAH
Pasal 42 UU No. 1 Tahun 1974:
Anak yang sah adalah anak yang dilahirkan dalam
atau sebagai akibat perkawinan yang sah”
Pasal 99 Kompilasi Hukum Islam:
1. Anak yang sah adalah anak yang dilahirkan dari
perkawinan yang sah;
2. hasil perbuatan suami istri di luar rahim dan
dilahirkan oleh istri tersebut.
(ANAK SAH) (PS.42 uu1/74)

LAHIR
AKIBAT
MUTLAK
PERKAWINAN
ANAK SAH SAH
LAHIR
Tidak
DALAM PERK.
MUTLAK
SAH
ANAK SAH (HADIS)
Sabda Nabi SAW :
‫ إن‬،‫ يا رسول هللا‬:‫ قام رجل فقال‬:‫عن عمرو بن شعيب عن أبيه عن جده قال‬
‫ال‬: ‫ فقال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬،‫ َع اَهْر ُت بأمه في الجاهلية‬،‫فالًنا ابني‬
‫ وللعاهر الحجر (رواه أبو‬،‫ الولد للفراش‬،‫ ذهب أمر الجاهلية‬،‫دعوة في اإلسالم‬
)‫داود‬
“Dari ‘Amr ibn Syu’aib ra dari ayahnya dari kakeknya ia
berkata: seseorang berkata: Ya rasulallah, sesungguhnya
si fulan itu anak saya, saya menzinai ibunya ketika masih
masa jahiliyyah, rasulullah saw pun bersabda: “tidak ada
pengakuan anak dalam Islam, telah lewat urusan di masa
jahiliyyah. Anak itu adalah bagi pemilik kasur/suami dari
perempuan yang melahirkan (firasy) dan bagi pezina
adalah batu (dihukum)” (HR. Abu Dawud).
ANAK SAH

Imam Ibnu Qudamah dalam Kitab al-Mughni


(9/123) sebagai berikut:
‫وأجمعوا على أنه إذا ولد على فراش رجل فادعاه آخر أنه ال يلحقه‬
Para Ulama bersepakat (ijma’) atas anak yang lahir
dari ibu, dan ada suaminya, kemudian orang lain
mengaku (menjadi ayahnya), maka tidak dinasabkan
kepadanya.
ANAK SAH
fatwa MUI Nomor 11 Tahun 2012
menyatakan “Para Ulama telah sepakat,
apabila ada seseorang berzina dengan
perempuan yang memiliki suami kemudian
melahirkan anak, maka anak tidak dinasabkan
kepada lelaki yang menzinainya, melainkan
kepada suami dari ibunya tersebut, dengan
ketentuan ia tidak menafikan/ mengingkari
anak tersebut.
ANAK TIDAK SAH
Pasal43 ayat (1) UU No. 1 Tahun 1974:
Anak yang dilahirkan di luar perkawinan hanya mempunyai
hubungan perdata dengan ibunya dan keluarga ibunya”

Berdasarkan Putusan MK Nomor 46/PUU-VIII/2010


tanggal 17 Februari 2012, Pasal 43 ayat (1) harus dibaca,
“Anak yang dilahirkan di luar perkawinan mempunyai
hubungan perdata dengan ibunya dan keluarga ibunya serta
dengan laki-laki sebagai ayahnya yang dapat dibuktikan
berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan/atau alat
bukti lain menurut hukum mempunyai hubungan darah,
termasuk hubungan perdata dengan keluarga ayahnya”;
HARTA KEKAYAAN perkawinan

Tidak ada
BOLEH LAIN
HB
HI
SYIRKAH BOLEH
HKP
BOLEH
UUP HB
TIDAK
Harta kekayaan perkawinan
Pasal 35 UU 1 tahun 1974

1. harta yang diperoleh selama perkawinan


menjadi harta bersama (ayat 1)
2. Harta bawaan suami dan isteri berada di
bawah penguasaan masing-2 (ayat 2)
3. Harta yang diperoleh sebagai hadiah
atau warisan di bawah pengasaan
masing-masing (ayat 2)
Harta kekayaan perkawinan
1. Pasal 86 (1) KHI
Pada dasarnya tidak ada percampuran harta
suami dan harta isteri karena percampuran
2. Pasal 86 (2) KHI
Harta isteri tetap menjadi hak isteri dan
dikuasai sepenuhnya olehnya. Harta suami
tetap menjadi hak suami dan dikuasai penuh
olehnya
Harta kekayaan perkawinan
Pasal 87 (1) KHI
Harta bawaan dari masing2 suami dan
isteri dan harta yang diperoleh masing-
masing sebagai hadiah atau warisan
adalah di bawah penguasaan masing-
masing, sepanjang para pihak tidak
menentukan lain dalam perjanjian
perkawinan
Harta kekayaan perkawinan
Pasal 87 (2)KHI
Suami dan isteri mempunyai hak
sepenuhnya untuk melakukan perbuatan
hukum atas harta masing-masing berupa
hibah, hadiah, shodaqah atau lainnya
Pasal 93 ayat (1)
Pertanggungjawaban terhadap utang
suami atau isteri dibebankan kepada
hartanya masing-masing
Harta bersama
1. Harta benda yang diperoleh selama
perkawinan menjadi harta bersama
(Ps. 35 ayat (1) UU. 1 th 1974)

2. Mengenai harta bersama, suami atau


isteri dapat bertindak atas persetujuan
kedua belah pihak (36 UU 1 74)
Harta bersama
3. Adanya harta bersama dalam
perkawinan tidak menutup
kemungkinan adanya harta milik
masing-2 suami-isteri. (Ps. 85 KHI)
4. Apabila terjadi perselisihan antara
suami isteri tentang harta bersama,
maka penyelesaian perselisihan itu
diajukan ke Pengadilan Agama (KHI
88)
Harta bersama dalam poligami
1.Harta bersama dalam perkawinan
seorang suami yang berpoligami
masing-masing terpisah dan berdiri
sendiri-sendiri (KHI Pasal 94 (1)

2.Harta bersama tersebut ayat (1)


dihitung mulai saat berlangsungnya
perkawinan poligami (KHI Ps. 94 (2)
Harta bersama untuk jaminan

Harta bersama dapat dijadikan barang


jaminan oleh salah satu pihak atas
persetujuan pihak lain (Pasal 81 ayat 4
KHI)

Suami atau isteri tanpa persetujuan


pihak lain tidak diperbolehkan menjual
atau memindahtangankan harta bersama
harta bersama
Pertanggungjawaban terhadap utang untuk
kepentingan keluarga dibebankan kepada harta
bersama (Pasal 93 ayat (2))

Apabila harta bersama pada ayat (2) tidak


mencukupi maka dibebankan kepada harta suami
(Pasal 93 ayat (3)

Bila harta suami tdk ada atau tdk mencukupi maka


dibebankan kepada harta isteri (Pasal 83 ayat (4)
Harta bersama
apabila terjadi cerai karena kematian maka setengah
harta bersama menjadi hak pasangan yang masih
hidup (Pasal 96 (1)

Pembagian harta bersama bagi seorang suami atau


isteri atau isteri yang isteri atau suaminya hilang
harus ditangguhkan sampai adanya kepastian mati
hakiki atau secara hukum atas dasar keputusan
pengadilan agama (Pasal 96 ayat (2)
PERJANJIAN PERKAWINAN
1.Pada waktu atau sebelum perkawinan
dilangsungkan, kedua calon mempelai dapat
membuat perjanjian tertulis yang disyahkan
oleh Pejabat Pencatat Nikah mengenai
kedudukan harta dalam perkawinan (Pasal 47
ayat 1)

2. Perjanjian dapat meliputi percampuran harta


pribadi dan pemisahan harta pencaharian
masing- masing (47 ayat (2)
PERJANJIAN PERKAWINAN
3. Perjanian pemisahan harta bersama tidak boleh
menghilangkan kewajiban suami memenuhi
kebutuhan RT (48 (1)
4. Jika perjanjian tidak memenuhi syarat maka
dianggap terjadi pemisahan harta dengan
kewajiban suami menanggung kebutuhan keluarta
(48
5. Perjanjian dapat dicabut atas persetujuan bersama
suami isteri dan wajib mendaftarknnya ke kantor
pencatat nikah tempat perkawinan dilangsungkan
dan tidak boleh merugikan pihak ketiga (Pasal 50
PERJANJIAN PERKAWINAN
DIBUAT

BENTUK

ISI

P.P START

MENGIKAT

PERUBAHAN

PENCABUTAN
KAPAN PP DIBUAT

SEBELUM
KHI 49 (1)
SAAT

SEBELUM
KAPAN UUP 29 (1)
DIBUAT SAAT
SEBELUM
K. MK 29 (1) SAAT
SELAMA
BENTUK PP

TERTULI
KHI 47 (1)
S
UUP 29 TERTULI
BENTUK
(1) S
K. MK 29 TERTULI
(1) S
ISI PP

TAKLIK TALAQ

CAMPUR HARTA PRIBADI


KHI
PISAH HARTA PENCAHARIAN

PISAH MUTLAK
APA ISINYA
TIDAK MELANGGGAR HK,
UUP
AGAMA DAN KESUS

HARTA PERKAWINAN
K. MK
PERJ. LAINNYA
KAPAN MENGIKAT PARA PIHAK

SEJAK PERK DI
KHI Ps 50 (1)
HADAPAN PPN

MENGIKAT PARA SEJAK PERK


UUP Ps. 29 (3)
PIHAK DIlangsungkan

Sejak
dilangsungkan,
K. MK Ps. 29 (3)
kecuali
diperjanjikan lain
MENGIKAT PIHAK KETIGA

SEJAK PERK DI
KHI Ps 50 (1)
HADAPAN PPN

SEJAK
MENGIKAT
UUP Ps. 29 (3) DISYAHKAN
PIHAK 3
PPN
SEJAK
DISYAHKAN
K. MK Ps. 29 (3)
PPN ATAU
NOTARIS
BOLEHKAH PP DICABUT ?

LAPOR PPN
50 (2)

Bagi pihak 3
SURAT
BOLEH DG KABAR 50 (3)
KHI PERSETUJUA
N Jika 60 hari
tidak di SK,
TIDAK maka gugur
PENCABUTA UUP Ps. 29 (3)
DIATUR Tidak boleh
N merugitan pihak
3
TIDAK
BOLEH DG
K. MK Ps. 29 BOLEH
PERSETUJUA
(3) MERUHIKAN
N
PIHAK 3
KHI TIDAK DIATUR

TIDAK BOLEH
KECUALI ADA
UUP Ps. 29 (4) PERSETUJUAN DAN
PERUBAHAN TIDAK MERUGIKAN
PIHAK 3

TIDAK BOLEH
KECUALI ADA
K. MK Ps. 29 (3) PERSETUJUAN DAN
TIDAK MERUGIKAN
PIHAK 3
Perjanjian perkawinan

Bawaan saja
Perc. Harta
pribadi
Perolehan
selama nikah
Pemisahan harta
Perj perk
pencaharian

Tidak ada
campur harta
Putusnya perkawinan
HUKUM ISLAM
1. KEMATIAN
2. TALAK
3. FASAKH

KOMPILASI HUKUM ISLAM


4. KEMATIAN
5. PERCERAIAN
6. KEPUTUSAN PENGADILAN
HUKUM ASAL TTG TALAK
‫َال َق‬‫َّط‬ ‫ال‬ ‫ِهلل‬ ‫ا‬ ‫ِإ‬ ‫ِل‬ َ‫َال‬ ‫ا‬ ‫َغ‬ ‫َأ‬ 
 PERBUATAN
‫َىل‬ ‫ْب ُض ْحل‬
HALAL YANG PALING DIBENCI ALLAH
ADALAH TALAK
‫َل اهللُ ُك َّلّ َذَّواٍق َّطَالٍق‬
‫ُم‬ ‫َعَن‬
ALLAH MENGUTUK ORANG YANG SUKA
MENCOBA-COBAD AN SUKA BERCERAI

‫الَّط اَل ُق َم َّر اَت ِن َف ْم َس اٌك ِبَم ْع ُر وٍف َأْو َتِرْس ٌحي ْح َس اٍن‬
TALAK (YANG DAPAT ‫ ِإِب‬DIRUJUK) DUA KALI. ‫ِإ‬
SETELAH ITU BOLEH RUJUK LAGI DENGAN CARA
YANG MA’RUF ATAU MENCERAIKAN DENGAN
CARA YANG BAIK." (QS. AL BAQARAH: 229).
PUTUSNYA PERKAWINAN
HUKUM ISLAM KHI
1. KEMATIAN 1. KEMATIAN

2. TALAK 2. PERCERAIAN:
hak suami untuk mencerai istri a. Melakukan zina
pemabuk, penjudi dsb yang tdk dpt
3. KHULUK (talak tebus) diperbaiki
hak istri untuk cerai dari suami dengan b. Meninggalkan rumah 2 bl. Berturut-
mengembalikan mahar turut tanpa alasan yang syah
c. Dipidana 5 tahun atau lebih atau
4. FASAKH
lebih berat dari pada itu
rusaknya perkawinan karena sebab
d. Melakukan kekejaman kpd yang
adanya larangan perkawinan atau
lain
sebab lain yang baru diketahui setelah
e. Cacat atau penyakit yang tdk dapat
nikah berlangsung
untuk melakukan kewajibannya
sebagai suami atau istri
f. Perselisihan terus menerus
5. SYIQOQ g. Suami melanggar taklik talak
Perceraian karena pertengkaran yang h. Murtad sehingga tidak rukun terus
tidak dapat diselesaikan 3. Keputusan hakim
6. PELANGGARAN TAKLIK TALAK
Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan
1. Salah satu pihak berbuat zina atau menjadi pemabuk, pemadat,
penjudi, dan lain sebagainya yang sukar disembuhkan;

2. Salah satu pihak meninggalkan pihak lain selama 2 (dua) tahun


berturut-turut tanpa izin pihak lain dan tanpa alasan yang sah atau
karena hal lain diluar kemampuannya;
3. Salah satu pihak mendapat hukuman penjara 5 (lima) tahun atau
hukuman yang lebih berat setelah perkawinan berlangsung;

4. Salah satu pihak melakukan kekejaman atau penganiayaan berat yang


membahayakan pihak yang lain;

5. Salah satu pihak mendapat cacat badan atau penyakit dengan akibat
tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai suami/isteri;

6. Antara suami dan isteri terus-menerus terjadi perselisihan dan


pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam
rumah tangga.”
Hukum talak
HUKUM ISLAM

1. MAKRUH merupakan hukum asal

2. HARAM (1) jika dilakukan dalam keadaan Haid; (2) dilakukan dalam keadaan suci
tetapi telah dicampuri; (3) talak hanya menimbulkan madharat bagi suami, istri dan anak;
(4) talak yang tidak membawa kemaslahatan

4. SUNAH Jika isteri sudah keterlaluan melanggar perintah Allah.


Misalnya isteri tidak sholat lagi, atau tdk bisa menjaga
kehormatan
5. WAJIB (1) jika terjadi perselisihan setelah berbagai cara dilakukan
oleh hakam untuk mandamaikannya; (2) talak yang dilakukan
oleh orang yang melakukan Ila’ terhadap isterinya setelah
waktu 4 bulan.
MACAM-MACAMTALAK

RAJ’I
Suci-tdk
Sunni Sughra
dicampuri
BA’IN
Kubra
Haid/
TALAK nifas

Suci-telah
Bid’i campur

Talak tiga
seligus
WANITA YANG DAPAT DITALAK
Ada ikatan perkawinan sah.
Istri dalam iddah dalam talak raj’I atau ba’in
sughra, karena perkawinan masih resmi sampai
sebelum iddah habis
Isteri sedang dalam masa iddah, kecuali fasakh
karena istri murtad.
ISTRI YANG TIDAK DAPAT DITALAK

Istri
yang sedang dalam masa idah karena fasakh dan
fasakhnya karena:
◦ Tidak ada kafaah
◦ Mahar mitsilnya kurang
◦ Akadnya kurang memenuhi syarat. Disini akadnya rusak
sejak awal.
Isteri yang telah habis masa iddahnya.
Isteri yang ditalak 3 karena ba’in kubra.
Dalam Talak tiga, maka talak kedua dan ketiga isteri
yang belum dicampuri tidak berlaku, karena yang
berlaku hanya yang pertama dan tidak ada idah.
Akibat talak

IDDAH
Etimologis al-adad= bilangan/menghitung

Termonologis = waktu untuk menunggu bagi


seorang wanita yang putus perkawinan

Hukum iddah wajib


IDDAH wanita yang masih haid
‫ٍء‬ ‫ِه‬ ‫ِس‬ ‫ن‬‫َأ‬ ‫ِب‬
‫َو ْلُم َط َق ُت َيَتَرَّبْص َن ُف َّن َثَالَثَة ُقُرَو َوَال‬ ‫ا‬ ‫َّل‬ ‫ا‬ 
‫ِه‬ ‫ِم‬‫ا‬ ‫َأ‬ ‫يِف‬ ‫ال‬ ‫ا‬
‫ُّل ُهَلَّن َيْك ُتْم َن َم َخ َلَق ّلُه ْرَح َّن‬ ‫َأن‬ ‫ِحَي‬
‫و‬ ‫ِر‬ ‫ِخ‬ ‫اآل‬ ‫ِم‬ ‫ْل‬ ‫ا‬ ‫ِه‬ ‫ال‬‫ِب‬ ‫ِم‬ ‫ن‬ ‫ِإ‬
‫َو ُبُع َلُتُه َّن‬ ‫ُكَّن ُيْؤ َّن ّل َو ْوَي‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬ ‫ِل‬
‫َأَح ُّق َر َّن َذ َك ْن َر ُد ْا ْص َال ًا‬
‫ح‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫َأ‬ ‫يِف‬ ‫ِه‬ ‫ِّد‬ ‫ِب‬
Wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan diri .
(menunggu) tiga kali quru' . Tidak boleh mereka
menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam
rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat.
Dan suami-suaminya berhak rujuk dalam masa menanti itu,
.jika mereka menghendaki ishlah
IDDAH
HUKUM ISLAM KHI
1. Iddah wanita yang masih haid = 3 kali 1. Kematin suami sebelum campur = 130
quru’ (baqarah 228) hari

2. Wanita yang belum haid = 3 bulan 2. Wanita yang cerai belum campur selama
(ath-thalaq 4) nikah tidak ada masa idah. Ahzab 49

3. Wanita yang telah monopouse = 3 3. Idah isteri yang dicerai tidak haid kaena
bulan (ath-thalaq 4) menyusui = 3 kali suci

4. Wanita yang sedang hamil = setelah 4. Wanita yang bernah haid dan pada masa
melahirkan (ath-thalaq 4) iddah tidak haid = 12 bulan

5. Wanita yang suaminya meninggal 5. Dalam kasus No.5 jika dalam waktu satu
dalam keadaan tidak hamil = 4 bulan 10 tahun haid kembali maka masa iddahnya tiga
hari (al-baqarah 234) kali suci

6. Wanita istiadhah = 3 kali quru’ 6. Jika isteri ditalak raj’i kemudian suami
yang mati = 40 hari, sejak kematian sua.
Idah, wanita tua, anak, hamil
‫َوالاَّل ِئي َيِئْسَن ِم َن اْلَم ِح يِض ِم ن ِّن اِئُك ْم ِإِن اْرَتْبُتْم َفِعَّد ُتُه َّن َثاَل َثُة َأْش ُه ٍر‬
‫َس‬
‫الاَّل ِئي ْمَل ِحَي ْض ُأْواَل ُت اَأْلَمْحاِل َأَج ُلُه َّن َأن َيَض ْع ْمَحَلُه َّن َم ن َيَّتِق‬
‫َو‬ ‫َن‬ ‫َن َو‬ ‫َو‬
‫الَّلَه ْجَيَعل َّلُه ِم ْن َأْم ِرِه ُيْس ًار‬

Dan perempuan-perempuan yang tidak haid lagi


(monopause) di antara perempuan-perempuanmu jika
kamu ragu-ragu (tentang masa iddahnya), maka masa
iddah mereka adalah tiga bulan; dan begitu (pula)
perempuan-perempuan yang tidak haid. Dan perempuan-
perempuan yang hamil, waktu iddah mereka itu ialah
sampai mereka melahirkan kandungannya. Dan
barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah
menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya
Iddah suami meninggal
 ‫ِبَأن ِس ِه َّن‬ ‫اج‬ ‫َأ‬ ‫و‬ ‫ن‬ ‫ِم‬
‫َواَّل َن ُيَتَوَّفْو َن ُك ْم َو َيَذ ُر َن ْزَو ًا َيَتَرَّبْص َن ُف‬ ‫ي‬ ‫ِذ‬
‫َأْرَبَعَة َأْش ُه ٍر َو َعْش رًا َفِإَذا َبَلْغَن َأَج َلُه َّن َفَال ُج َناَح َعَلْيُك ْم ِفيَم ا‬
‫َفَعْل يِف َأنُفِس ِه َّن ِباْل ْع وِف الّلُه َمِبا َتْع ُلوَن َخ ِب‬
‫ٌري‬ ‫َم‬ ‫َم ُر َو‬ ‫َن‬
Orang-orang yang meninggal dunia di antaramu dengan
meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)
menangguhkan dirinya (ber'iddah) empat bulan sepuluh
hari. Kemudian apabila telah habis 'iddahnya, maka
tiada dosa bagimu (para wali) membiarkan mereka
berbuat terhadap diri mereka menurut yang patut. Allah
mengetahui apa yang kamu perbuat.
Hak wanita selama masa iddah
1. Iddah raj’iyah; (a) Tempat tinggal; (b) belanja atau
malan; (c) Pakaian
(al-Baqarah 231; at-thalaq 6 da HR Ahmad dan Nasa’i)

2. Iddah ba’in; Jika hamil maka seperti dalam iddah raj’iyah

3. Iddah ba’in dalam talak tiga maupun khuluk; isteri tidak


hamil; Tempat tinggal (thalaq 6 manurut hanafi) berdasar
hadis menurut Syafii, malik dan Hanbali tempat tinggalpun
tidak berhak, apalagi nafkah belanja.
4. Iddah kematia suami maka menurut al-Baqarah ayat 240
memerintahkan wasiyat kepada isteri untuk bertempat
tinggal di rumah suami dan nafkah selama 1 tahun.
Rujuk
Etimologis. Rujuk; Kembali
Terminologis. Mengembalikan isteri
yang telah ditalak untuk kembali ke
dalam perkawinan selama masa iddah.
KHI
Rujuk dapat dilakukan dlm
(A) talak, kecuali; (1) talak tiga; (2) talak
yang dijatuhkan sebelum campur;
(B) cerai selain karena zina dan khuluk

Anda mungkin juga menyukai