Agama
Jiwa
Akal
Al-umurudh Keturunan
dharuriyah Harta
PERKAWINA
النكاح
N
ازوج
PENGERTIAN PERKAWINAN
HAKEKA
DHAM
Berku
T
mpul
النكاح Setu
KIASAN WATHA’
buh
Aqad
PENGERTIAN PERKAWINAN
عهد
لنكاح عقد
ميثق
PENGERTIAN PERKAWINAN
Abdul Rauf
Suatu aqad yang memperbolehkan
seorang pria dengan wanita bebas.
ُح ِّرَم ْت َعَلْي ْمُك ُأَّم َهاُتْمُك َو َبَناُتْمُك َو َأَخ َو اُتْمُك َو َّمَعاُتْمُك َو َخاَالُتْمُك َو َبَناُت اَألِخ َو َبَناُت اُألْخ ِت
َو ُأَّم َهاُتُمُك الَّاليِت َأْر َض ْع َنْمُك َو َأَخ َو اُتمُك ِّم َن الَّر َض اَعِة َو ُأَّم َهاُت ِنَس آِئْمُك َوَر اَب ِئُبُمُك الَّاليِت يِف
ُحُج وِر مُك ِّم ن ِّنَس آِئُمُك الَّاليِت َدَخ ْلمُت ِهِب َّن َف ن َّلْم َتُكوُنوْا َدَخ ْلمُت ِهِب َّن َفَال ُج َناَح َعَلْي ْمُك
ِإ
َو َح َالِئُل َأْبَناِئُمُك اِذَّل يَن ِم ْن َأْص َالِبْمُك َو َأن ْجَت َم ُع وْا َبَنْي اُألْخ َتِنْي َإَّال َم ا َقْد َس َلَف َّن اَهّلل اَك َن
ِإ َغُفورًا َّر ِحًامي
An-Nisa’ 23. Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang
perempuan ; saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang
perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari
saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu
yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan;
ibu-ibu isterimu (mertua); anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri
yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu (dan
sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan
bagimu) isteri-isteri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam
perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa
lampau; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
LARANGAN PERKAWINAN
A. Larangan mutlak untuk selamanya
1. Larangan karena hubungan nasab
2. Larangan karena susuan
3. Larangan karena hubungan semenda
4. Larangan karena sumpah li’an 4 kali
1. Ibu susuan
2. Nenek susuan
3. Bibi susuan; saudara perempuan dari ibu
susuuan atau suami ibu susuan dan seterusnya
ke atas
4. Keponakan perempuan susuan. Yaitu cucu
dari ibu susuan. Ini dipandang sebagai anak
dari saudara sendiri
5. Saudara perempuan sesusuan, seayah seibu
atau seayah saja atau seibu saja.
POLIGAMI
َو ِإْن ِخ ْفُتْم َأَّال ُتْقِس ُطوْا ِفي اْلَيَتاَم ى َفانِكُحوْا َم ا َطاَب َلُك م
ِّم َن الِّنَس اء َم ْثَنى َو ُثَالَث َو ُر َباَع َفِإْن ِخ ْفُتْم َأَّال َتْع ِد ُلوْا
MAHAR
RUKUN NIKAH
WALI DARI PIHAK WANITA
2 SAKSI LELAKI
MUSAMM
A
MAHAR
MITSIL
wali
Mujbi Ayah
r kakek
wali Dekat
Nasab
Haki jauh
m
W.MUJBIR BOLEH MENIKAHKAN JIKA
CALON SUAMI DAN CALON ISTERI SEKUFU
MAHAR HARUS SEBANDING DG
KEDUDUKAN ISTERI
TIDAK ADA PERMUSUHAN WALI DENGAN
ANAK PEREMPUAN
TIDAK ADA PERMUSUHAN ANTARA CALON
SUAMI DENGAN CALON ISTRI
CALON SUAMI HARUS MEMBAYAR MAHAR
SECARA TUNAI
CALON SUAMI DAPAT MENJALANKAN
KEWAJIBANNYA SEBAGAI SUAMI
Wali Hakim dapat sebagai wali jika
KOMPILASI ?
WALI NIKAH
َال ِناَك َح َّال ِبَو ٍّيِل َو َش ا ِه َد ى َعْد ٍل
TIDAK SYAH NIKAH KECUAPI DENGAN ِإ
WALI DAN DUA SAKSI YANG ADIL
Anak sah
SUAMI KK
Ked. Suami
isteri
SEIMBANG
LAHIR
AKIBAT
MUTLAK
PERKAWINAN
ANAK SAH SAH
LAHIR
Tidak
DALAM PERK.
MUTLAK
SAH
ANAK SAH (HADIS)
Sabda Nabi SAW :
إن، يا رسول هللا: قام رجل فقال:عن عمرو بن شعيب عن أبيه عن جده قال
ال: فقال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم، َع اَهْر ُت بأمه في الجاهلية،فالًنا ابني
وللعاهر الحجر (رواه أبو، الولد للفراش، ذهب أمر الجاهلية،دعوة في اإلسالم
)داود
“Dari ‘Amr ibn Syu’aib ra dari ayahnya dari kakeknya ia
berkata: seseorang berkata: Ya rasulallah, sesungguhnya
si fulan itu anak saya, saya menzinai ibunya ketika masih
masa jahiliyyah, rasulullah saw pun bersabda: “tidak ada
pengakuan anak dalam Islam, telah lewat urusan di masa
jahiliyyah. Anak itu adalah bagi pemilik kasur/suami dari
perempuan yang melahirkan (firasy) dan bagi pezina
adalah batu (dihukum)” (HR. Abu Dawud).
ANAK SAH
Tidak ada
BOLEH LAIN
HB
HI
SYIRKAH BOLEH
HKP
BOLEH
UUP HB
TIDAK
Harta kekayaan perkawinan
Pasal 35 UU 1 tahun 1974
BENTUK
ISI
P.P START
MENGIKAT
PERUBAHAN
PENCABUTAN
KAPAN PP DIBUAT
SEBELUM
KHI 49 (1)
SAAT
SEBELUM
KAPAN UUP 29 (1)
DIBUAT SAAT
SEBELUM
K. MK 29 (1) SAAT
SELAMA
BENTUK PP
TERTULI
KHI 47 (1)
S
UUP 29 TERTULI
BENTUK
(1) S
K. MK 29 TERTULI
(1) S
ISI PP
TAKLIK TALAQ
PISAH MUTLAK
APA ISINYA
TIDAK MELANGGGAR HK,
UUP
AGAMA DAN KESUS
HARTA PERKAWINAN
K. MK
PERJ. LAINNYA
KAPAN MENGIKAT PARA PIHAK
SEJAK PERK DI
KHI Ps 50 (1)
HADAPAN PPN
Sejak
dilangsungkan,
K. MK Ps. 29 (3)
kecuali
diperjanjikan lain
MENGIKAT PIHAK KETIGA
SEJAK PERK DI
KHI Ps 50 (1)
HADAPAN PPN
SEJAK
MENGIKAT
UUP Ps. 29 (3) DISYAHKAN
PIHAK 3
PPN
SEJAK
DISYAHKAN
K. MK Ps. 29 (3)
PPN ATAU
NOTARIS
BOLEHKAH PP DICABUT ?
LAPOR PPN
50 (2)
Bagi pihak 3
SURAT
BOLEH DG KABAR 50 (3)
KHI PERSETUJUA
N Jika 60 hari
tidak di SK,
TIDAK maka gugur
PENCABUTA UUP Ps. 29 (3)
DIATUR Tidak boleh
N merugitan pihak
3
TIDAK
BOLEH DG
K. MK Ps. 29 BOLEH
PERSETUJUA
(3) MERUHIKAN
N
PIHAK 3
KHI TIDAK DIATUR
TIDAK BOLEH
KECUALI ADA
UUP Ps. 29 (4) PERSETUJUAN DAN
PERUBAHAN TIDAK MERUGIKAN
PIHAK 3
TIDAK BOLEH
KECUALI ADA
K. MK Ps. 29 (3) PERSETUJUAN DAN
TIDAK MERUGIKAN
PIHAK 3
Perjanjian perkawinan
Bawaan saja
Perc. Harta
pribadi
Perolehan
selama nikah
Pemisahan harta
Perj perk
pencaharian
Tidak ada
campur harta
Putusnya perkawinan
HUKUM ISLAM
1. KEMATIAN
2. TALAK
3. FASAKH
الَّط اَل ُق َم َّر اَت ِن َف ْم َس اٌك ِبَم ْع ُر وٍف َأْو َتِرْس ٌحي ْح َس اٍن
TALAK (YANG DAPAT ِإِبDIRUJUK) DUA KALI. ِإ
SETELAH ITU BOLEH RUJUK LAGI DENGAN CARA
YANG MA’RUF ATAU MENCERAIKAN DENGAN
CARA YANG BAIK." (QS. AL BAQARAH: 229).
PUTUSNYA PERKAWINAN
HUKUM ISLAM KHI
1. KEMATIAN 1. KEMATIAN
2. TALAK 2. PERCERAIAN:
hak suami untuk mencerai istri a. Melakukan zina
pemabuk, penjudi dsb yang tdk dpt
3. KHULUK (talak tebus) diperbaiki
hak istri untuk cerai dari suami dengan b. Meninggalkan rumah 2 bl. Berturut-
mengembalikan mahar turut tanpa alasan yang syah
c. Dipidana 5 tahun atau lebih atau
4. FASAKH
lebih berat dari pada itu
rusaknya perkawinan karena sebab
d. Melakukan kekejaman kpd yang
adanya larangan perkawinan atau
lain
sebab lain yang baru diketahui setelah
e. Cacat atau penyakit yang tdk dapat
nikah berlangsung
untuk melakukan kewajibannya
sebagai suami atau istri
f. Perselisihan terus menerus
5. SYIQOQ g. Suami melanggar taklik talak
Perceraian karena pertengkaran yang h. Murtad sehingga tidak rukun terus
tidak dapat diselesaikan 3. Keputusan hakim
6. PELANGGARAN TAKLIK TALAK
Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan
1. Salah satu pihak berbuat zina atau menjadi pemabuk, pemadat,
penjudi, dan lain sebagainya yang sukar disembuhkan;
5. Salah satu pihak mendapat cacat badan atau penyakit dengan akibat
tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai suami/isteri;
2. HARAM (1) jika dilakukan dalam keadaan Haid; (2) dilakukan dalam keadaan suci
tetapi telah dicampuri; (3) talak hanya menimbulkan madharat bagi suami, istri dan anak;
(4) talak yang tidak membawa kemaslahatan
RAJ’I
Suci-tdk
Sunni Sughra
dicampuri
BA’IN
Kubra
Haid/
TALAK nifas
Suci-telah
Bid’i campur
Talak tiga
seligus
WANITA YANG DAPAT DITALAK
Ada ikatan perkawinan sah.
Istri dalam iddah dalam talak raj’I atau ba’in
sughra, karena perkawinan masih resmi sampai
sebelum iddah habis
Isteri sedang dalam masa iddah, kecuali fasakh
karena istri murtad.
ISTRI YANG TIDAK DAPAT DITALAK
Istri
yang sedang dalam masa idah karena fasakh dan
fasakhnya karena:
◦ Tidak ada kafaah
◦ Mahar mitsilnya kurang
◦ Akadnya kurang memenuhi syarat. Disini akadnya rusak
sejak awal.
Isteri yang telah habis masa iddahnya.
Isteri yang ditalak 3 karena ba’in kubra.
Dalam Talak tiga, maka talak kedua dan ketiga isteri
yang belum dicampuri tidak berlaku, karena yang
berlaku hanya yang pertama dan tidak ada idah.
Akibat talak
IDDAH
Etimologis al-adad= bilangan/menghitung
2. Wanita yang belum haid = 3 bulan 2. Wanita yang cerai belum campur selama
(ath-thalaq 4) nikah tidak ada masa idah. Ahzab 49
3. Wanita yang telah monopouse = 3 3. Idah isteri yang dicerai tidak haid kaena
bulan (ath-thalaq 4) menyusui = 3 kali suci
4. Wanita yang sedang hamil = setelah 4. Wanita yang bernah haid dan pada masa
melahirkan (ath-thalaq 4) iddah tidak haid = 12 bulan
5. Wanita yang suaminya meninggal 5. Dalam kasus No.5 jika dalam waktu satu
dalam keadaan tidak hamil = 4 bulan 10 tahun haid kembali maka masa iddahnya tiga
hari (al-baqarah 234) kali suci
6. Wanita istiadhah = 3 kali quru’ 6. Jika isteri ditalak raj’i kemudian suami
yang mati = 40 hari, sejak kematian sua.
Idah, wanita tua, anak, hamil
َوالاَّل ِئي َيِئْسَن ِم َن اْلَم ِح يِض ِم ن ِّن اِئُك ْم ِإِن اْرَتْبُتْم َفِعَّد ُتُه َّن َثاَل َثُة َأْش ُه ٍر
َس
الاَّل ِئي ْمَل ِحَي ْض ُأْواَل ُت اَأْلَمْحاِل َأَج ُلُه َّن َأن َيَض ْع ْمَحَلُه َّن َم ن َيَّتِق
َو َن َن َو َو
الَّلَه ْجَيَعل َّلُه ِم ْن َأْم ِرِه ُيْس ًار