Anda di halaman 1dari 23

1

BAB 3 Disusun Oleh :

FEBRI ABDUL ROHMAN


BAGAIMANA (I0715011)
AGAMA HILLGA RICHMAN

MENJAMIN (I0715013)

KEBAHAGIAAN? JOHAN TRY AFFANDY


(I0715014)
JUSUF ABIMAS PRATAMA
(I0715015)
2
APA ITU BAHAGIA?

 Jadi orang  Bisa keliling


kaya? dunia?

 Punya harta  Bisa lulus


berlimpah? cumlaude?

 Jadi pejabat  Punya istri


negara? banyak?
A. Konsep dan karakteristik 3
agama sebagai jalan menuju
tuhan dan kebahagiaan
 Kebahagiaan Majasi  Kebahagiaan Hakiki
(Duniawi) (Ukhrawi)
1. Kebahagiaan duniawi diberikan 1. Kebahagiaan ukhrawi diperoleh
kesemua orang, baik orang dengan modal iman, ilmu dan
beriman atau tidak beriman. amal
2. Kebahagiaan yang fana dan 2. Merupakan kebahagiaan yang
tidak abadi abadi dan rohani

Kebahagiaan duniawi
diantaranya adalah memiliki
harta, kedudukan terhormat,
keluarga yang mulia.
Kebahagiaan berhubungan 4
dengan hati yang sehat
Karakteristik hati yang sehat:

 Tidak pernah lupa


 Hati menerima dari mengingat
nutrisi dan obat Allah

 Berorientasi ke
masa depan dan  Terdorong untuk
akhirat rajin beribadah

 Hati berorientasi
 Terdorong untuk kepada kwalitas
selalu kembali amal ibadah
kepada Allah
Beberapa faktor yang 5
menyebabkan hati manusia
menjadi sakit

 Terlalu kenyang
 Banyak bergaul dan isrof terhadap
dengan orang nikmat duniawi
yang tidak baik

 Terlalu banyak  Berlebihan melihat


berangan-angan hal-hal yang tak
berguna

 Menggantungkan  Berlebihan dalam


diri kepada selain berbicara
Allah
B. Mengapa manusia harus beragama 6
dan bagaimana agama dapat
membahasiakan umat manusia?

 Kunci beragama berada pada fitrah manusia

 Manusia lahir dalam keadaan suci dari dosa dan telah


beragama, yakni agama islam (Terkandung dalam QS Ar-
Rum/30:30)

 Lingkunganlah yang mempengaruhi manusia beralih dari


jalan yang semestinya ke jalan yang tidak diridai-Nya

 Jika manusia hidup tidak sesuai fitrahnyam maka manusia


tidak akan mendapatkan kesenangan, ketentraman,
kenyamanan dan keamanan, ujungnya tidak ada
kebahagiaan
C. Menggali sumber historis, filosofi, psikologis, 7
sosiologis, dan pedagogis tentang pemikiran
agama sebagai jalan menuju kebahagiaan

Agama memiliki sebuah historis yang bisa menjadi pelajaran


bagi pemeluknya agar bisa menjadi pembelajaran yang baik
atau bahkan untuk menghindari kesalahan yang sama. Coba
perhatikan gambar berikut :
+ Bintang +Bulan +Matahari

+Wahyu
Q.S. Al Ikhlas 1-5
C. Menggali sumber historis, filosofi, psikologis, 8
sosiologis, dan pedagogis tentang pemikiran
agama sebagai jalan menuju kebahagiaan

Agama juga bisa dijadikan sebuah filosofi bagi manusia untuk


berpegangan teguh agar memiliki arah yang lurus dalam
hidupnya. Hal itu karena agama memiliki tuhan yang maha esa
dan kitab yang diturunkan langsung dari Allah Ta’ala. Di dalam
kitab Al-qur’an dijelaskan banyak hal tentang filosofi-filosofi
kehidupan yang benar-benar nyata bisa terjadi dalam
kehidupan Hal itu bisa dilihat dalam surat Al-Baqarah ayat 164
C. Menggali sumber historis, filosofi, psikologis, 9
sosiologis, dan pedagogis tentang pemikiran
agama sebagai jalan menuju kebahagiaan

Ada beberapa argumen kuat bagi kebutuhan manusia terhadap


agama yaitu :
Argumen Psikologi : Manusia sebagai makhluk rohani, jasmani
dan sosial. Sebagai makhluk rohani manusia membutuhkan
ketenangan jiwa. Tuhan yang maha suci bisa didekati dengan
manusia yang memiliki hati suci juga seperti sebuah hadis Qudsi
yang berbunyi :
“Hambaku senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan an-
nawafil (melaksanakan ibadah-ibadah suat) sehingga Aku
mencintainya. Barang siapa yang telah Aku cintai, maka
pendengarannya adalah pendengaran-Ku, pengelihatannya
adalah penglihantan-Ku, dan tangannya adalah tangan-Ku” (HR
Muslim) yang artinya bahwa orang tersebut dilindungi Allah dan
segala permohonan dan doanya akan dikabulkan
C. Menggali sumber historis, filosofi, psikologis, 10
sosiologis, dan pedagogis tentang pemikiran
agama sebagai jalan menuju kebahagiaan

Argumen sosial :

- Adanya dorongan seksual

- Adanya kenyataan bahwa manusial adalah makhluk yang serba


terbatas

- Karena adanya perasaan senang pada tiap-tiap manusia

- Adanya kesamaan keturunan, kesamaan territorial, senasib,


kesamaan keyakinan, kesamaan cita-cita, kesamaan budaya,
dan lain-lain

- Berinteraksi, berkomunikasi, dan beradaptasi

- Manusia mengharapkan suatu penghargaan dan pengakuan dari


orang lainnya
D. Membangun argumen tentang 11
tauhidullah sebagai satu-satunya
model beragama yang benar

Membebaskan Membebaskan
Misi utama Rasulullah :
Takhayul Khurafat, mitos

Kalimat tauhid adalah La ilaha illallah yaitu kalimat thayyibah, yang


digambarkan oleh Al-Qur’an laksana sebuah pohon yang akarnya
tertancap kedalam tanah, batangnya berdiri tegak dengan kokoh,
yang dahan dan rantingnya mengeluarkan buah-buahan, yang
lebat dan bermanfaat bagi manusia. Sama seperti tauhidullah,
ketika tauhidullahnya benar maka segala sesuatunya menjadi baik
dan benar tetapi jika tidak benar maka aktivitas yang dilakukan
menjadi sia-sia dan mubadzir
D. Membangun argumen tentang 12
tauhidullah sebagai satu-satunya
model beragama yang benar

Hal-hal yang dapat merusak tauhidullah yaitu :

- Sifat Al-Kibr (sombong)

- Sifat Azh-Zhulm (kezaliman) dan sifat Al-kizb


(kebohongan)

- Al-Ifsaf (melakukan perusakan)

- Al ghaflah (Lupa)

- Al Ijram (berbuat dosa)

- Sikap ragu menerima kebenaran


E. Esensi dan Urgensi Komitmen 13
terhadap Nilai-nilai Tauhid untuk
Mencapai Kebahagiaan

Mengapa tauhid
penting?

Jiwa tauhid dikembangkan dalam diri manusia


agar menjadi roh kehidupan dan cahaya dalam
kegelapan

QS al A’raf/7:179
E. Esensi dan Urgensi Komitmen 14
terhadap Nilai-nilai Tauhid untuk
Mencapai Kebahagiaan

 Nilai-nilai hidup yang dibangun di atas jiwa tauhid merupakan nilai positif, nilai
kebenaran, dan nilai Ilahi yang abadi yang mengandung kebenaran mutlak
dan universal.

 Nilai mutlak dan universal yang terdapat di dalamnya dapat menjadikan misi
agama ini sebagai raḫmatan lil ‟ālamīn, agama yang membawa kedamaian,
keselamatan, kesejahteraan, dan kebahagiaan mat manusia lahir dan batin.

 Komitmen terhadap nilai-nilau universal A-Quran menjadi syarat mutlak untuk


memperoleh kebahagiaan. Roh kebahagiaan adalah jiwa tauhid yang di atas
jiwa tauhid itu nilai-nilai universal dibangun.

 Komitmen terhadap nilai-nilai universal itu merupakan metode dan strategi


untuk menggapai kebahagiaan.
Nilai-nilai universal yang perlu 15
ditanamkan dan dikembangkan agar
menjadi roh kehidupan itu adalah

ash-shidq al-ḫurriyyah tabādul-ijtima‟


(kejujuran) (kemerdekaan) (saling memberi
manfaat)
al-musāwah
alamānah at-tarāḫum
(persamaan)
(kasing sayang)

al-„adālah tanggung jawab


sosial
Dan lain-lainnya
Kasih tanggung jawab
sayang lingkungan
16
Al-Amānah

 Al-Amānah artinya terpercaya

 Karena jujur > dipercaya > terpercaya (al Amin)

 juga bisa diartikan titipan.

 Harta, tahta, dan wanita yang menjadi istri kita adalah titipan
Tuhan. Oleh karena titipan, maka kita harus memperlakukan
semua itu sesuai dengan aturan dan kehendak yang
menitipkannya yaitu Allah

 Terhadap semua itu kita akan dimintai pertanggungjawabannya.

 Karena ada pertanggungjawaban di akhir, baik di dunia maupun


di akhirat,
17
Al-’Adālah

 Secara etimologis artinya keadilan

 Menurut perspektif Islam adalah adanya keseimbangan


antara hak dan kewajiban.

 dalam perspektif hukum adalah “Wadh‟u sya`in fī


maḫallihi” artinya meletakan sesuatu pada tempatnya.

 QS Al-Maidah/5: 8

 QS An-Nisa/4: 58
18
Al-Hurriyyah

 Manusia mempunyai kebebasan untuk berpikir dan


mengembangkan pemikirannya lewat ilmu, filsafat, atau
pembaharuan pemahaman terhadap agama.

 Kebebasan berpikir merupakan sarana untuk melahirkan


gagasan-gagasan besar untuk memajukan peradaban
manusia.

 manusia juga mempunyai kemerdekaan dalam berserikat,


berpolitik, dan menyampaikan aspirasinya melalui saluran-
saluran yang benar secara hukum.
19

 Kemerdekaan berserikat, berpolitik, dan berpartisipasi


dalam organisasi yang diikuti merupakan ciri utama
masyarakat madani.

 Masyarakat madani adalah sistem masyarakat beradab


yang menjadi misi reformasi di Indonesia.

 Tanpa kemerdekaan dalam ketiga aspek tadi, maka


masyarakat madani tidak akan terwujud dalam tatanan
kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia,
padahal bangsa ini telah sepakat bahwa reformasi dalam
segala bidang harus dilakukan.
F. Kontribusi agama dalam Mencapai 20
Kebahagiaan

 Tujuan hidup manusia adalah bahagia didunia dan


diakhirat (Duniawi dan Ukhrawi)

 Kebahagiaan tidak mungkin digapai tanpa tauhidullah.

Sebab kebahagiaan hakiki itu milik Allah

 Jalan mencapai kebahagiaan selain yang telah digariskan


oleh Allah adalah kesesatan dan penyimpangan.

Karena terdapat unsur syirik


21

Hindarilah kemusyrikan supaya


pondasi kehidupan kita kokoh dan
kuat

Dengan berdiri diatas


tauhidullah

Hidup bahagia dan


penuh rahmat Allah SWT
22

Ada pertanyaan?

Sesi tanya dan jawab ke-1 = 3 Orang Penanya


Sesi tanya dan jawab ke-2 = 3 Orang Penanya
23

Terima Kasih dan Semoga


Bahagia Menyertai Kita

Anda mungkin juga menyukai