Anda di halaman 1dari 14

BAGAIMANA AGAMA MENJAMIN

KEBAHAGIAN?
AZMILIA SAFITRI A NORA ANISA

RIFQI ATHAWIRYAH

HAULA MAULIDIA ROSA PUTRI H


01

Suatu keadaan pikiran / perasaan yang


ditandai dengan kecukupan hingga
kesenangan, cinta, kepuasan,
kenikmatan, kegembiraan yang intens.

Bahagia menurut islam :


perasaan tenang yang ada dalam
setiap pemeluk agama islam karena
memiliki allah swt sebagai tujuan
hidupnya
03

Ibnul kebahagiaan adalah perasaan senang dan


Qayyim tentram karena hati sehat dan ber!ungsi dengan
al-Jauziyah baik

bahagia adalah perasaan senang dan gembira


Al alusi
karena bisa mencapai keinginan atau cita-cita
yang dituju dan diharapkan

1. Bahagia hakiki :kebahagiaan ukhrawi yang


Al ghazali
dapat diperoleh dengan modal iman, ilmu dan
amal.
2. Bahagia majusi : kebahagiaan duniawi yang
dapat diperoleh baik itu orang yang beriman
maupun yang tidak beriman
Selalu beriman kepada Allah
1 dan menjadikan Al Qur’an sebagai
obat untuk hati.

Selalu berorientasi
2 ke masa depan dan akhirat.

Selalu mengingat Allah.


3

Selalu mendorong pemiliknya untuk


4 kembali kepada Allah.
Selalu menyadarkan diri apabila
5 melupakan Allah karena urusan dunia.

Selalu memperhatikan waktu


6 agar tidak terbuang sia-sia

Selalu berorientasi kepada


7 kualitas amal selama hidup.

Selalu mendapatkan ketenangan,


8 kenikmatan, dan kebahagiaan ketika
menjalankan sholat.
MENGAPA MANUSIA HARUS BERAGAMA ?

Kunci beragama berada pada fitrah manusia. Fitrah itu sesuatu


yang melekat dalamdiri manusia dan telah menjadi karakter
(tabiat) manusia. Kata “fitrah”secara kebahasaan memang asal
maknanya adalah suci. Yang dimaksud suci adalah suci dari dosa dan
suci secara genetis.
 menurut prof Udin Winataputra : fitrah adalah lahir dengan
membawa iman.
 Menurut konsep teologi islam : bahwa setiap manusia lahir telah
membawa dosa yakni dosa warisan. menurut teologi ini, manusia
dibebani tugas yaitu harus membebaskan diri dari dosa itu.
 Menurut teologi Islam, seperti telah dijelaskan bahwa setiap
manusia lahir dalam kesucian yakni suci dari dosa dan telah
beragama yakni agama Islam
BAGAIMANA AGAMA MEMBAHAGIAKAN UMAT MANUSIA?

Kebahagiaan dalam Islam adalah kebahagiaan autentik artinya


lahir dan tumbuh dari nilai-nilai hakiki Islam dan mewujud dalam
diri seseorang hamba yang mampu menunjukkan sikap tobat
(melakukan introspeksi dan koreksi diri) untuk selalu berpegang
pada nilai-nilai kebenaran ilahiah, mensyukuri karunia Allah
berupa nikmat iman, Islam, dan kehidupan, serta menjunjung
tinggi kejujuran, kebenaran, dan keadilan dalam menjalani
kehidupan pribadi, sosial, dan profesional. Pada sisi lain,
kebahagiaan itu menjadi tidak lengkap jika tidak mewujud dalam
kehidupan konkret dengan jalan membahagiakan orang lain.
Secara teologis, beragama itu adalah fitrah.
Jika manusia hidup sesuai dengan fitrahnya, maka ia akan
01 bahagia. Sebaliknya, jika ia hidup tidak sesuai dengan
fitrahnya, maka ia tidak akan bahagia

 Secara horizontal, manusia butuh berinteraksi


dengan sesamanya dan lingkungannya baik flora
SUMBER 02 maupun fauna.
 Secara vertikal, manusia lebih butuh berinteraksi
dengan Zat yang menjadi sebab ada dirinya.

03 Secara historis, pada sepanjang sejarah hidup manusia,


beragama itu merupakan kebutuhan dasar manusia yang
paling hakiki.
Membangun Argumen tentang Tauḫīdullāh sebagai
Satu-satunya Model Beragama yang Benar

Lāilāha illallāhitulah landasan teologis agama yang dibawa oleh


Rasulullah dan oleh semua para nabi dan rasul. Tauḫīdullāh
menempatkan manusia pada tempat yang bermartabat, tidak
menghambarkan diri kepada makhluk yang lebih rendah derajatnya
daripada manusia. Manusia adalah makhluk yang paling mulia dan
paling sempurna dibanding dengan makhluk-makhluk Allah yang lain.
Itulah sebabnya, Allah memberikan amanah kepada manusia. Manusia
adalah roh alam, Allah menciptakan alam karena Allah menciptakan
manusia sempurna (insan kamil).
Membangun argumen tentang tauhidillah sebagai satu
satunya model beragama yang benar

Tauḫīdullāh adalah barometer kebenaran agama-agama sebelum


Islam. Jika agama samawi yang dibawa oleh nabi-nabi sebelum
Muhammad saw.masih tauḫīdullāh, maka agama itu benar, dan
seandainya agama nabi-nabi sebelum Muhammad saw.itu sudah tidak
tauḫīdullāh yakni sudah ada syirik, unsur menyekutukan Allah,
maka dengan terang benderang agama itu telah melenceng, salah,
dan sesat-menyesatkan. Agama yang dibawa para nabi pun namanya
Islam.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai