Anda di halaman 1dari 5

AGAMA

“ Bagaimana Agama Menjamin Kebahagiaan Dunia dan


Kesalamatan Akhirat ”

Disusun Oleh :
INTAN FATHIYAH (061930500638)
NADIA KURNIATI (061930500638)

DOSEN PENGAMPUH : FARIDAH S,Ag,. M.Ag


“ Bagaimana Agama Menjamin Kebahagiaan Dunia dan Kesalamatan
Akhirat ”

A. Makna Kebahagiaan Menurut Pandangan Islam

• islam mempunyai pandangan mengenai pengertian atau arti dari


kebahagiaan sejati berdasarkan dalil dari firman Allah swt. dalam B. Menelusuri Konsep dan Karakteristik Agama sebagai Jalan Menuju Tuhan dan
Kitabullah Al-Qur’an dan juga dalil Hadits Nabi Muhammad saw. Kebahagiaan
Kebahagiaan sejati seseorang tidak bisa diukur dengan banyaknya harta  
atau kekayaan, status atau pangkat sosial dalam kemasyarakatan dan Kebahagiaan dalam islam adalah kebahagiaan autentik artinya lahir dan tumbuh dari nilai-
atau semua kemewahan yang dimiliki oleh seseorang. Kebahagiaan yang nilai hakiki islam dan mewujud dalam diri seseorang hamba yang mampu menunjukan
sesungguhnya atau sejati terletak pada ketenangan hati seseorang. sikap tobat (melakukan introspeksi dan koreksi diri) untuk selalu berpegang pada nilai-
nilai dan kebenaran ilahiah, mensyukuri karunia Allah berupa nikmat iman, islam, dan
kehidupan.
•  
Hal ini sudah dijelaskan oleh Allah swt. dalam firman-Nya yang berbunyi:
‫ َحتَّ ٰى ُز ۡرتُ ُم ۡٱل َمقَابِ َر‬. ‫أَ ۡل َه ٰى ُك ُم ٱلتَّ َكاثُ ُر‬
Artinya: “Bermegah-megahan telah melalaikan kamu. Sampai kamu masuk
kedalam kubur” (QS. At-Takatsur: 1-2)

 
C. Mengapa Manusia Harus Beragama dan Bagaimana Agama Dapat
Membahagiakan Umat Manusia
 
Kunci beragama berada pada fitrah manusia. Fitrah itu sesuatu yang melekat dalam
diri manusia dan telah menjadi karakter (tabiat) manusia. Kata “fitrah” secara
kebahasaan memang asal maknanya adalah “suci”. Yang dimaksud dengan suci adalah
suci dari dosa dan suci secara genetis.

E. Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Komitmen terhadap Nilai-nilai Tauhid


untuk Mencapai Kebahagiaan
 
D. Membangun Argumen tentang Tauhidullah sebagai Satu-satunya Model - Al-Amanah
Beragama yang Benar. - Al-Adalah
  - Al-Huriyah
Tauhidullah membebaskan manusia dari takhayul, khurafat, mitos, dan bidah.  
Tauhidullah menempatkan manusia pada tempat yg bermartabat, tidak menghambakan  
diri kepada mahluk yang lebih rendah derajatnya daripada manusia.
F. Menggali sumber historis, filosofis, psikologis, dan sosilogis tentang pemikiran
agama sebagai jalan menuju kebahagiaan

Secara Teologis, beragama itu fitrah. Jika manusia hidup sesuai dengan fitrahnya,
maka ia akan bahagia.
Secara Historis, pada sepanjang sejarah hidup manusia, beragama itu merupakan
kebutuhan dasar manusia yang paling hakiki. H. Tugas belajar lanjut : proyek belajar memformulasikan konsep
Secara Psikologis, manusia menurut alqur’an adalah makhluk rohani, makhluk rohani kebahagiaan otentik menurut islam
dan makhluk sosial
Secara Sosiologis, secara Horizontal manusia butuh ber-interaksi dengan sesama dan Intinya disini kita harus menyeimbanhkan antara kehidupan dunia mupun kehidupan
lingkungannya baik flora maupun fauna. Secara vertikal manusia lebih butuh ber- akhirat. Dan jangan mengesampingkan urusan dunia, karena pada dasarnya dunia ini
interaksi dengan zat yang menjadi sebab ada dirinya. tidak ada apa-apanya dan hanya bersifat sementara.
Seperti yang dijelaskan dalam Q.S Al-Baqarah :200-102.

G. Rangkuman tentang kontribusi agama dalam mencapai kebahagiaan

Adanya kerja sama antara jasmani dan rohani, dimana kita harus benar-benar beriman
kepada Allah SWT serta hindarilah perbuatan MUSYRIK , karena kemusrikan itu
merupakan dosa yang sangat besar dan Allah SWT tidak akan mengampuninya.

Anda mungkin juga menyukai