Anda di halaman 1dari 73

“Pernyataan

Pendahuluan dari MUQODDIMAH


rumusan Anggaran ANGGARAN DASAR
Dasar Muhammadiyah MUHAMMADIYAH
yang berisi pikiran-pikiran
mendasar yang menjiwai
Anggaran Dasar
Muhammadiyah”
(Prakarsa Ki Bagus Hadikusumo tahun
1945 disahkan menjadi dokumen resmi
organisasi tahun 195)
“Ketentuan atau pedoman
Organisasi Muhammadiyah
Anggaran Dasar
tentang dasar pendirian, Muhammadiyah
tujuan dan dasar
pelaksanaan serta cara
untuk mewujudkan
tujuannya, bersifat
mengikat semua pihak
yang ada di dalamnya,
baik hubungan kedalam
maupun keluar”
Sumber Nilai Muqoddimah Anggaran
Dasar Muhammadiyah
Falsafah perjuangan Ahmad Gagasan, pemikiran dan cita-
Dahlan, meliputi : cita Ahmad Dahlan dalam
- Keyakinan hidup, menegakkan Islam melalui
- Cita-cita dan tujuan kehidupan pribadi dan
perjuangan, masyarakat.
- Cara mewujudkan cita-cita.

Cara pandang Ahmad Dahlan dalam


memahami, mengamalkan, mempraktikkan
dan memperjungkan Islam
Latar Belakang dan
Proses Perumusan
Ki Bagus Hadikusumo sebagai
Anggaran Dasar PB Muhammadiyah (1942-1953),
Muhammadiyah masuk dalam Tim Perumus
Undang-Undang Dasar 1945
Muhammadiyah belum memiliki
dokumen resmi tentang dasar,
tujuan dan cita-cita
perjuangan Muhammadiyah
Terjadinya penurunan
kehidupan ruhani bagi warga
Kuatnya pengaruh budaya barat Muhammadiyah akibat
yang bertentangan dengan godaan gemerlap duniawi
faham Islam dan keyakinan
hidup Muhammadiyah
Pandangan Muhammadiyah mengenai
hakekat, tugas dan fungsi manusia di
dunia
Hakekat Isi
Muqoddimah
Anggaran Aktualisasi dan internalisasi tujuan dan
Dasar cita-cita Muhammadiyah serta strategi
Muhammadiyah dan langkah mewujudkannya

Esensi dan fungsi Agama ; perintah,


larangan dan petunjuk bagi manusia dalam
melakukan pengabdian kepada Allah
• Anggaran Dasar Muhammadiyah pada
hakekatnya merupakan pandangan
Muhammadiyah mengenai kehidupan
manusia di muka bumi, cita-cita yang
ingin diwujudkan dan cara-cara yang
Hakekat dipergunakan untuk mewujudkan cita-
Muqaddimah cita tersebut
Anggaran Dasar• Muqoddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah Muhammadiyah Sebagai Ideologi
Muhammadiyah yang menjiwai segala
gerak dan usaha Muhammadiyah mulai
dari proses penyusunan, sistem kerja
yang dilakukan untuk mewujudkan
tujuannya.
 Bingkai Gerakan Muhammadiyah
Fungsi  Ruh Gerakan Muhammadiyah
Muqaddimah
Anggaran Dasar  Dasar perjuangan Muhammadiyah.
Muhammadiyah  Identitas Gerakan Muhammadiyah.
 Ideologi Perjuangan Muhammadiyah.
Perbedaan dan Persamaan
Ideologi dan Aqidah
Ideologi, Aqidah,
- Keyakinan yang bersumber dari - Keyakinan yang bersumber dari
pemikiran. wahyu Allah (qur’an-hadits).
- Menjadi dasar menentukan - Menjadi dasar pengabdian
tujuan dan cara untuk mencapai kepada Allah dan bermumalah
tujuan tersebut

Kebenaran ideologi bersifat relatif, perlu


peyempurnaan secara berkala sesuai dengan
perkembangan dan tuntutan peradaban.
Kebenaran Aqidah bersifat mutlak.
Ideologi harus menyesuaikan dengan
kebenaran alqur’an dan assunnah, agar tidak
menjadi pemikiran yang menyesatkan.

Konsekuensi
memahami Perlu dilakukan penyegaran terhadap paham
Ideologi dan pemikiran, agar kebenaran semakin kuat
menghadapi perubahan.

Salah dalam memahami Ideologi dapat


menimbulkan : fanatisme golongan, taqlid
dan kultus individu.
“Pemikiran dan gagasan Makna Ideologi
Muhammadiyah yang Muhammadiyah
diyakini kebenarannya,
mengenai pemahaman
dan tindakan, dalam suatu
pesoalan pokok” :
- Paham Agama,

- Sistem Gerakan,

- Sistem Organisasi
Sistematika Teks  Diawali “Kalimat Basmalah”.
Muqaddimah Anggaran  Memahami makna “Surat Alfatikhah”.
Dasar Muhammadiyah  Mempertegas “Kalimat Pernyataan
kepada Allah, Islam dan kepada
kerasulan nabi Muhammad”.
 “Ketuhanan” sebagai hak Allah.
 “Pentingnya hukum Allah dalam hidup
bermasyarakat”.
 “Islam”, inti ajaran agama semua nabi
dan Rasul Allah.
 “Surat Ali Imran 104 menjadi spirit
lahirnya Muhammadiyah”.
 Harapan Muhammadiyah mewujudkan :
‫بلدة طيبة ورب غفور‬
1. Seluruh aktifitas manusia harus berdasarkan Tauhid.
2. Secara naluriah, manusia hidup bermasyarakat/
mahluk sosial
3. Hukum Allah (Agama), membentuk pribadi utama,
manuju kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
4. Dakwah Islam hukumnya wajib dan sebagai ibadah
POKOK PIKIRAN kepada Allah serta berbuat ihsan kepada manusia.
ANGGARAN DASAR 5. Dalam berdakwah dengan cara mengikuti (ittiba’)
MUHAMMADIYAH kepada nabi Muhammad.
6. Untuk mewujudkan cita-cita perjuangan Islam, perlu
“organisasi” yang rapi dan tertip.
7. Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, adalah
masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah swt.
(mampu memahami dan mengamalkan Islam
dengan benar)
“Ideologi” dalam Pokok Pikiran
Anggaran Dasar Muhammdiyah
 Pokok pikiran 1, 2, 3, 4 :
(keyakinan hidup
Muhammadiyah)
 Pokok pikiran 5 dan 6 :
(cara mewujudkan tujuan dan
cita-cita Muhammadiyah)
 Pokok pikiran 7 :
(dasar dalam menyusun tujuan
dan cita-cita)
Pokok Pikiran MAD Muhammadiyah
Sebagai Pemikiran Logis dan Sistematis
1. Manusia sebagai mahluk bertauhid.
2. Manusia sebagai mahluk sosial.
3. Ajaran Islam, sesuai fitrah manusia.
4. Manusia wajib menegakkan ajaran Islam.
5. Menegakkan Islam dengan cara
mengikuti contoh nabi Muhammad saw.
6. Organisasi sebagai alat perjuangan.
7. Tujuan perjuangan Islam, untuk
mewujudkan masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya.
Pokok Pikiran Pertama
“Hidup manusia harus berdasarkan Tauhid, potensi utama dan
Tauhid kepada Allah” pertama yang diberikan Allah
kepada manusia sejak lahir.
Tauhid , menjadi dasar hidup
manusia di dunia.

Menjaga kemurnian Tauhid,


dengan cara memahami dan
mengamalkan Ajaran Agama Islam
secara konsisten.
Rusaknya Tauhid karena Syirik,
rusaknya ibadah karena bid’ah
Tauhid, potensi yang diberikan Allah
kepada manusia sejak lahir
َٰٓ َ ۡ ُ َ َ ۡ َ َ ۡ ُ َ َّ ُ ۡ ُ ُ َ َ َ ٓ َ ۢ َ ُّ َ َ ۡ َ َ
• ‫َوإِذ أخذ َربك ِمن ب ِِن ءادم مِن ظهورِهِم َ ذرِيتهم وأشهدهم لَع‬
َّ‫َل َشه ۡدنَا ٓ أن َت ُقولُوا ْ يَ ۡو َم ۡٱلق َيٰ َمةِ إنَّا ُكنا‬َٰ َ ْ ُ َ ۡ ُ َ ُ ۡ َ ۡ ُ
‫س ِهم ألست بِربِكمۖۡ قالوا ب‬
ِ ِ ِ ِ ‫أنف‬
َ‫َع ۡن َهٰ َذا َغٰفلِني‬
ِ
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari
sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya
berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan
kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat
kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang
yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", (Al A;raf : 172)
Tauhid, Inti ajaran semua Nabi dan Rosul
ُ ُ ۡ َ َ َ ٓ َّ َ ٰ َ ٓ َ ُ َّ َ ۡ َ ٓ ُ َّ ُ َّ َ ۡ َ َ ۡ َ َۡ ٓ ََ
‫ون‬
ِ ‫وح إَِلهِ أنهۥ ّل إِله إِّل أنا فٱعبد‬ ِ ‫وما أرسلنا مِن قبلِك مِن رسول إِّل ن‬
Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya:
"Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan
َ
Aku". (Al Anbiya’, 25)
َ ُ َ َ ۡ َ ۡ َّ َ َ َ َ ٓ َ ۡ َ
ٰ‫وحا َوٱَّلِي أوحينا إَِلك وما وصينا بِهِۦٓ إِبرٰهِيم وموس‬
َ َ ۡ ۡ ٓ َّ ٗ ُ‫ّص بهِۦ ن‬ ٰ َّ َ َ َ ُ َ َ َ َ
َۡ ٓ َ ۡ َ ُ َّ ۡ َ ۡ ُ ُ ۡ َ َ َ ۡ ُ ۡ َ َ َ ْ ُ ِ ‫و‬
َََ َ ََ ‫ا‬‫م‬ ‫ِين‬
ِ ‫ٱل‬
ْ ‫ِن‬ ‫م‬ َ ‫م‬ ‫ك‬َ
ۡ ٰٓ َ َ‫ل‬ ‫ع‬ ‫َش‬
ِ‫ۡشك ِني ما تدعوهم إَِلهِ ٱّلل َيت ِب إَِله‬ َ ُ َّ ُ
‫ِيسۖۡ أن أقِيموا َٱل‬
ِ ‫ِين و ُّل ت ُتفرقوا فِيهِ كب لَع ٱلم‬ َ ۡ ٓ ۡ َ َ ُ ٓ ‫وع‬
ََ َ
‫من يشاء ويه ِدي إَِلهِ من ينِيب‬
Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh
dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada
Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya.
Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik
kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang
yang kembali (kepada-Nya). (Syuro, 13)
Tauhid Rububiyah
Memelihara, memperbaiki, menanggung, mengelola,
dan menjamin kehidupan terhadap semua mahluk.
(Alfathir : 3, 11, 12, Albaqarah : 21, 22)

Tauhid Mulkiyah
PEMBAGIAN Memiliki, menguasai (wali), menentukan (hakim) dan
menjadi tujuan akhir (ghoyah) setiap mahluk
TAUHID (Albaqarah : 107, 257, Almaa’idah : 55, 120, Annisa’ : 59)

Tauhid Uluhiyah
Menjadi sembahan (abd’a) bagi setiap mahluk. Allah
sebagai satu-satunya Alma’bud (disembah) hak untuk
dipatuhi dan diagungkan (Arra’du : 28, Annahl : 36,
Thaha : 14)
AKTUALISASI TAUHID

1. Mempercayai adanya hari Qiyamat


2. Hidup di dunia semata-mata untuk beramah Shalih

َ‫اي َو َم َمات ِ َّّللِ َرب ۡٱل َعٰلَمني‬


َ َ ۡ َ َ ُ ُ َ َ َ َّ ۡ ُ
‫قل إِن صَل ِت ونس ِك وَمي‬
ِ ِ ِ
Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku
dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. (Al An’am,
162)
Perbedaan Syirik dan Tauhid

SYIRIK TAUHID

Meyakini Allah sebagai


Imannya bercabang : Iman Tuhan yang Esa, dalam
kepada Allah dan kepada semua Sifat, Nama dan
suatu/mahluk yang diyakini Perbuatan-Nya.
memiliki sifat-sifat ketuhanan
Persamaan
Tauhid dan Syirik
A
KEYAKINAN KETUHANAN

C B

SEMPURNANYA
AMAL
Perilaku Manusia Bertauhid
1. Menegakkan kebenaran kepada dirinya dan orang lain.
2. Bersikap korektif, berfikir positif menjalani hidup di dunia
menuju akhirat
3. Menghargai perbedaan (tasammuh), tidak memaksakan
kehendaknya kepada orang lain
4. Bersikap adil, kepada diri sendiri dan orang lain.
5. Memelihara kemuliaan diri dengan cara menjaga
kesucian hati (tazkiyatn nufus) melalui ; muhasabah,
mujahadah dan muqorrobah
NILAI KESADARAN DALAM BERTAUHID
1. Manusia mampu menempatkan kedudukan sebagai mahluk Allah yang
memiliki tujuan penciptaan ; sebagai Abdillah dan kholifah
2. Manusia mampu mempertahankan kemuliaan dirinya
3. Menjadikan seluruh aktifitas manusia bernilai ibadah kepada Allah swt.

ْ ُ َ َ َ َّ َّ َ ٰ َ َ َ ۡ َ َُ ٰ ۡ َ َ َّ ُ َۡ َ ۡ َ ٓ َ َٰ ۡ ََۡ َ ۡ ََ
‫أسفل سفِلِني إِّل ٱَّلِين ءامنوا‬ ‫ٱۡلنسن ِف أ َحس ِن تقوِيم ثم رددنه‬ ِ ‫لقد خلقنا‬
ُ ۡ َ ُ ۡ َ ۡ ۡ ُ َ َ ٰ َ ٰ َّ ْ ُ َ َ
‫ت فلهم أجر غي ممنون‬ ِ ‫وع ِملوا ٱلصلِح‬
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian
Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka), kecuali orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.
(Attien 4-6)
AGAMA ; BERSERAH DIRI DALAM KEIKHLASAN

           
     
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus,
dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang
demikian Itulah agama yang lurus. (Al-Bayyinah, 5)

َ‫اي َو َم َمات ِ َّّللِ َرب ۡٱل َعٰلَمني‬


َ َ َۡ َ ُ َُ َ َ َّ ۡ ُ
‫قل إِن صَل ِت ونس ِك وَمي‬
ِ ِ ِ
Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku
hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. (Al An’am 162)
IBADAH DAN SYARI’AH

IBADAH SYARI’AH

BENTUK PELAKSANAAN KETENTUAN DAN TATA


RITUAL, SIMBOL CARA PENGABDIAN
PENGABDIAN DAN MANUSIA KEPADA ALLAH,
KETAATAN MANUSIA YANG BERSUMBER DARI
KEPADA YANG ALQUR’AN DAN
DIAGUNGKANNYA ASSUNNAH
DEFINISI IBADAH
‫هللا ِ ِب ْم ِتث َِال َا َوا ِم ِر ِه َوا ْج ِتنَ ِاب ن ََوا ِه ْي ِه َوالْ َع َم ِل ِب َما‬ ِ ‫ ه َُو َالتَّ َق ُّر ُب ِا ََل‬: ‫َالْ ِع َبا َد ُة‬
‫ُك َ ََع ٍل َا ِذ َن ِب ِه ال َّش ِار ُع‬ ُّ ُ ‫ فَالْ َعا َّم ُة‬, ‫ِه عَا َّم ٌة َو َخ َّاص ٌة‬ َِ ‫َا ِذ َن ِب ِه ال َّش ِار ُع َو‬
.‫او َم ْخ ُص ْو َص ٍة‬ ٍ ‫او َو َ ْي ِف َي‬ ٍ َ‫او َو َه ْيت‬ ٍ ‫َوالْ َخ َّاص ُة َما َح َّد َد ُه ال َّش ِار ُع ِف ْْيَا ِ ُب ِْئْزِّ َّي‬
"Mendekatkan diri kepada Allah dengan melaksanakan segala
perintah-Nya dan menjuhi segala larangan-Nya serta mengamalkan
segala yang diizinkan oleh-Nya secara syar’i, terdiri dari ibadah
umum dan khusus. Ibadah umum adalah setiap perbuatan yang
dibolehkan secara syar’i, sedangkan ibadah khusus adalah apa yang
telah ditetapkan oleh syar’i mengenai macamnya, ketentuan dan
tata caranya pelaksanaannya secara khusus (Majelis Tarjih)"
DEFINISI IBADAH BEBERAPA ULAMA
َِ ‫خرة‬ َ َ َ ً َ ََ ْ َ َ ْ َ ُ َ
ِ ‫ت ابتِغاءِ ل ِوجهِ اّللِ وطلبا ِِلوابِهِ ِف اّل‬
ِ ‫ما ادِي‬
Apa apa yang dikerjakan untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT dan
mengharap pahala-Nya di Akhirat (Ulama Fiqh)

ُ ْ َ َ َ ًْ ُ ْ ُ َ ْ َ َ ْ ُ َ ُ َ ْ َ ُ ُّ ُ َ ْ ْ
ُ‫ِاِستِعباد الروح واِخضاعها ل ِسلطان غي ِب ّل ُيِيط بِهِ ِعلما وّل يع ِر‬
Memperhambakan jiwa dan mempertundukkannya kepada kekuasaan yang tak
diliputi ilmu dan tidak dapat diketahui hakekatnya (Ulama Sufi)

ْْ َ ْ ُ ُ ْ َ َّ َ َ ْ َ َ َ ُ َ ْ َ َّ َ َ َ ُ َ َ ْ َ
َ
ُِ ‫العِبادة ِعبارة عما َيمع كمال المحبةِ واْلضو ِع واْلو‬
Ibadah itu adalah suatu pengertian yang mengumpulkan kesempurnaan rasa cinta,
tunduk dan takut (Ibnu Taimiyah)
PEMBAGIAN IBADAH

Mahdhah Ghairu mahdhah


Ibadah yang disyari’atkan Ibadah yang disyari’atkan
secara khusus. (syahadah, secara umum. (segala
thaharah/shalat, puasa, perbuatan yang diniatkan
zakat dan haji) karena Allah, bermanfaat
dan tidak bertentangan
dengan syar’i)
LANDASAN IBADAH
ْ‫ْ َ َ ِ َ َّ ْ ْ َ َّ َ ُ ُّ َّ ْ ُ َ َ ْ َ ر‬ ُ ْ َ َْ
ِ ‫اّلصل ِف ال ِعبادة اتلح ِري ِم حَّت يدل ال َِلل لَع اّلم‬
“Pada dasarnya dalam “persoalan ibadah itu diharamkan”,
kecuali jika ada keterangan yang menjelaskan tentang
adanya perintah”

1. Siapa yang wajib disembah


2. Siapa yang wajib menyembah
3. Bagaimana cara menyembah
IBADAH SEBAGAI HAK ALLAH

Allah yang Allah yang Allah yang


berhak berhak berhak menilai ;
disembah menetapkan menolak dan
tata cara menerimanya
pelaksanaan
LANDASAN MUAMALAH

ْ
ْ‫اتلحريم‬
َّ َ َ ُ ْ َّ ُّ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ ُ ْ َ ْ َ
ِ ِ ‫اّلصل ِف اّلشياءِ اّلِباح ِة حَّت يدل ال َِلل لَع‬

Pada dasarnya segala sesuatu yang berhubungan dengan


muamalah itu dibolehkan, sampai adanya dalil yang
melarangnya
َْ ْ َ َ َ َ َ َ ُّ ُ
Kedudukan Niat dan Keyakinan

ِ ‫ُك ما و َجب ْلَع اّلِنس‬


‫ان‬
َ ْ ُ ُ ْ َ
‫ان‬ِ ‫ق‬ِ ‫ت‬‫س‬ِ ‫اّل‬ ‫ب‬
ِ ِ‫ه‬ ‫ت‬ ‫ف‬‫ر‬‫ع‬ ‫م‬
“Setiap yang telah diwajibkan atas manusia itu karena
adanya pengetahuan yang diyakini”
BATASAN MAKNA
DAN IMPLEMENTASI Kegiatan ruh/fitrah yang
DALAM IBADAH langsung diikuti fisik

Usaha memperbaiki budi


pekerti dalam menghambakan
diri kepada Allah swt.
Hubungan makhluk dengan
khaliq, yang hakekatnya tidak
dapat dijangkau kecuali
Menyatunya perasaan cinta, dengan ilmu
pengharapan dan rasa takut.
(hubb, khauf dan raja’)
Menempatkan kedudukan Makhluk
dengan Khalik.

FUNGSI IBADAH Mengingat Kesempurnaan Allah dan


menyadari kekurangan manusia.

Mengikis Dorongan nafsu ammarah bissu’i,


menjaga lawwamah dan muthmainnah

Memuliakan Syari’at Islam.

Menjaga Kemuliaan Manusia.


Penyucian
Ruhani dan
Jasmani
Komunikasi
Tuntutan Makhluk
Fitrah dengan
Manusia Khalik
SPIRITUALITAS
IBADAH
Pertarungan :
Malakiyah, Membimbing
Bahmiyah Akal, Nafsu
dan dan Perasaan
Syaithoniyah
IBADAH DALAM PAHAM MUHAMMADIYAH
• Hidup itu bertaqarrub kepada Allah dalam rangka menunaikan
amanah sebagai khalifah di bumi ; (membangun, mengatur,
menciptakan dan memelihara kaamanan dan memakmurkannya)
dengan mematuhi ketentuan dan peraturan Allah.

َ َ َ ْ ُ ۡ َ
َّ ۡ ٓ ُ ُ َّ ُ ُ َ ۡ َ ۡ َ َ ۡ َ ۡ َ ُ َ ۡ ُ َ َ
َ َُ
َ
ِ ‫هو أنشأكم مِن ٱۡل‬
‫ۡرض وٱستعمركم فِيها فٱستغفِروه ثم توبوا إَِلهِ إِن ر ِب ق ِريب‬
ُّ
‫ُّميب‬
ِ
Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya,
karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya
Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)".(Hud, 61)
IBADAH DALAM PAHAM MUHAMMADIYAH
• Ibadah yang ditunaikan secara khusus (mahdhoh) dengan ibadah
yang bersifat umum (ghoiru mahdhoh) berupa ishlah dan ihsan
kepada sesama manusia, memiliki nilai yang sama dalam
pandangan Allah.
َّ َ ُ ُ ۡ َ َّ ۡ َ ُ َ َ َ ۡ ۡ َ َ ۡ َ ۡ َ َ َ َّ َّ َ ُ ۡ َ َ َ ۡ ۡ
‫َِوٱص ِب و َّما صبك إِّْل َّبِٱّللِ وّل َُّتزن علي ِهم وّل تك ِف ضيق مِما يمكرون إِن‬
َ ُ ۡ ُ َ َّ َ َّ َ َ َ َ َّ
‫سنون‬ِ ‫ٱّلل مع ٱَّلِين ٱتقوا وٱَّلِين هم َم‬
Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan
pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran)
mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu
dayakan. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-
orang yang berbuat kebaikan. (An Nahl, 127-128)
IBADAH DALAM PAHAM MUHAMMADIYAH
• Ibadah yang dilaksanakan berasas dan berdasarkan tauhid, terutama
tauhid uluhiyah, akan membentuk perilaku yang identik dengan tujuan
diturunkannya agama kepada manusia. Inilah yang menjadi cita-cita
Muhammadiyah ; Terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-
benarnya”
‫هللا عَ ََل ِل َس ِان َانْ ِب َياِّ ِه ِم َن ْا َال َوا ِم ِر َوالنَّ َو ِاِه َو ْا ِال ْر َشا َد ِاو ِل ِص َالحِ ْال ِع َبا ِد‬ َ َ ‫ ه َُو َما‬: ‫ادلين‬
ُ ‫َشعَ ُه‬
)‫ (مقرراو جملس الرتجيح احملمديه‬. ‫اُه‬ ْ ُ ‫اُه َو ُا ْخ َر‬
ْ ُ ‫ُدنْ َي‬
Agama adalah sesuatu yang disyari’atkan Allah melalui lesan para nabi-
Nya, tentang beberapa ketentuan perintah, larangan dan petunjuk
kebenaran, untuk kebaikan hidup manusia di dunia dan akhirat.
Pokok Pikiran Kedua
“Hidup manusia adalah
bermasyarakat” Manusia dengan kehidupannya
adalah merupakan obyek pokok
dalam melakukan pengabdian
kepada Allah
Bagaimanapun sempurnanya
pribadi manusia hidupnya tidak
akan punya arti, kalau
kehidupannya masih bersifat
individual
Hidup bermasyarakat sebagai
sebagai dasar menentukan nilai
bagi kehidupan manusia

Ketertiban hidup bersama


merupakan unsur pokok dalam
mewujudkan masyarakat yang baik
(qoryah thoyyibah)
MANUSIA DAN MASYARAKAT

Masyarakat yang baik Manusia mahluk yang


(qoryah thayyibah) ; sempurna, tetapi
terpenuhi kebutuhan memiliki kekurangan dan
jasmaniah dan ruhaniahnya. keterbatasan.

Dunia menjadi sarana Manusia sebagai mahluk


“Ibadah” dan melakukan individu dan sosial adalah
ishlah, ihsan kepada manusia sunnatullah (hukum
dan mahluk lainnya. qudrat irodah Allah)
MANUSIA DAN
KEHIDUPAN Dunia sebagai alat dan
sarana manusia dalam
melakukan pengabdian dan
ketaatan kepada Allah SWT
Ketertiban hidup bersama
merupakan ketentuan
pokok dalam mewujudkan
masyarakat yang baik
Bagaimanapun sempurna
pribadinya, tidak akan
bernilai hidupnya, kalau sifat
hidupnya secara
Hidup bermasyarakat sebagai perseorangan
sarana memberikan nilai
sebenar-benarnya bagi
kehidupan manusia
َ
ٗ‫ۡرض َجِيعا‬َ ۡ َّ ُ َ َ َ َ َّ ُ
َ
ِ ‫هو ٱَّلِي خلق لكم ما ِف ٱۡل‬
Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi
untuk kamu atu (Albaqoroh 29)
َ ۡ ُّ َ َ َ ُ ُ ُ ۡ َ ۡ ُ ُّ َ َ َ َ َّ َّ
‫صرٰط مست ِقيم‬ ِ ‫ِإَون ٱّلل ر ِب وربكم فٱعبدوه هٰذا‬
Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, maka
sembahIah Dia oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan yang
lurus (Maryam 36)
AlQUR’AN TENTANG MANUSIA

          


      
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak
mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (Annahl, 78)

Manusia makhluq berpikir


• Fungsionalisasi potensi bersifat gradually

• Usaha pemenuhan jasmaniyah dapat melahirkan “kebencian”


terhadapNya, sedangkan ruhaniah melahirkan “cinta” kepada-
Nya (hubb).
َ‫اَلشَْي َطانِيَ ْة‬ َ‫اَلْ ََملَ ِكيَ ْة‬

َ‫اَلْبَ َْه ِميَ ْة‬

• Setiap potensi melahirkan kesenangan dan kesedihan


• Nilai kesenangan bersifat subyective
• Fitrah, sebagai sifat dasar.(Arruum, 30) :

        


         
Karakteristik      
Manusia  
Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama
Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan
manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah
Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui
• Nafs, sebagai usaha pertahanan diri
(Assyams, 7-8) :

        


Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), Maka Allah mengilhamkan
kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.
Karakteristik
Manusia • Qalb, menimbulkan tanggung jawab (Qaf, 37) :
           
  

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi


orang-orang yang mempunyai akal atau yang menggunakan
pendengarannya, sedang Dia menyaksikannya.
• Ruh, menimbulkan kekuatan batin,
(Alhijr, 29) :
        
 

Maka apabila aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan
Karakteristik kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, Maka tunduklah kamu kepadanya dengan
bersujud
Manusia
• Akal, untuk memahami, (Al-Ankabuut, 43) :

        

 

Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada


yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.
Kesempurnaan Manusia (Insan Kamil);
Dari Ahsani Taqwim menuju Ahsanu ‘Amala
 Manusia sebagai mahluk terbaik )‫ (احسنَتقومي‬ditentukan oleh
fungsionalisasi potensi, dalam mewujudkan perilaku terbaik )‫(احسنَعمال‬

       


Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya
(Attien : 4)

            
Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu
yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun (AlMulk : 2)
Dari Abdun menuju Abdillah/Abdirrahman

      •


     
Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-
orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila
orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-
kata (yang mengandung) keselamatan. (furqon, 63)
Konsekuensi Tugas Pokok
dan Fungsi Manusia
Khalifatullah ‘Abdillah
1. Mengatur, membangun, dan 1. Meyakini Allah dalam nama, sifat
memakmurkan kehidupan dunia dan af’al-Nya dan tidak
2. Menciptakan, menjaga dan menyekutukan-Nya dengan
memelihara kaamanan dan sesuatu yang lain.
ketertiban kehidupan dunia. 2. Menyembah Allah berdasarkan
3. Aktualisasi diri dalam ber- ketentuan dan tata cara yang
mau’idzoh hasanah dan uswah diperintahkan dan dicontohkan.
hasanah. 3. Menjadikan Allah sebagai
tempat bergantung dan
mengembalikan semua
persoalan yang dihadapi.
Tugas Pokok sebagai Amanah Manusia
                  
        
       
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang
khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu
orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa
bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.“ (Al Baqarah, 30)

       


Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (Adzariyat,
56)
             
      
Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, Maka
semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah
amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu Amat zalim dan Amat bodoh, (Al Ahzab, 72)
POSITIF NEGATIF

Fitrah, Nafsu Ammarah bissuu’i


Arruum : 30 Yusuf : 53

Akal Thama’
Ali Imran : 190 As Sajdah : 16

Fisik/Jasmani Halu’an
Attien : 4-6 Al Ma’arij : 19-20

Nafsu Muthmainnah Dzoluman Jahulan


Al Fajr : 27-30 Al Ahzab : 72

Nafsu Lawwamah ‘Ajulan


Al Qiyamah : 2 Al Isro’ : 11
Persatuan sebagai Kekuatan Sosial
            
         
           
  
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai,
dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-
musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-
orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan
kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu
mendapat petunjuk. (Ali Imran : 103)
Pokok Pikiran Ketiga
“Hukum Allah membentuk pribadi yang
utama, menuju hidup bahagia di dunia Islam, Agama yang sesuai
dengan fitrah manusia.
dan akhirat”

Islam harus menjadi pedoman


hidup manusia.

Islam, ajarannya lengkap,


sempurna dan nilai
kebenarannya mutlak.
Islam merupakan nikmat dan
rahmat Allah bagi alam
semesta.
‫هللا عَ ََل ِلس َا ِن َأنْ ِبي َاِّ ِه ِم َن‬ ُ ‫َشعَ ُه‬ َ َ ‫ ه َُو م َا‬: ‫د ِادل ْي ُن‬
‫ْا َأل َوا ِم ِر َوالنَّ َو ِاِه َو ْاال ْرش َاد َا ِو ِل َص َالحِ ْال ِعب َا ِد‬
AGAMA MENURUT ِ
ُْ ‫ُدنْي َا ُ ُْه َو ُأ ْخ َر‬
. ‫اُه‬
PAHAM
MUHAMMADIYAH
Agama adalah apa yang disyariatkan Allah dengan
perantaraan nabi-nabi-Nya, berupa perintah-
perintah dan larangan-larangan berupa petunjuk
untuk kebaikan manusia di Dunia dan Akhirat
َّ َ ُ َ ْ َّ َ ْ ْ ْ َ ْ َ ْ َ
‫م) اَّل َ َِي ْ َجاءِ بِهِ َممد‬ ُّ ِ ‫الِين (أي الِين اۡلسَل‬ ُ ُ
ُ َ َ ُ َ َّ َ َ ْ َ َ ُ َّ َ
‫اّلل ِف‬ ‫ل‬ ‫ز‬ ‫ن‬ ‫أ‬ ‫ما‬ ‫و‬ ‫ه‬ : ‫م‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫و‬ ِ ‫ه‬ ‫ي‬
ْ َ َ َ َ ْ ُ ْ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫اّلل‬ ‫َل‬ ‫ص‬
َ‫ح ُة مِن‬
َ ْ‫الصحي‬
ِ
َّ ‫الس َّن ُة‬ ُّ ِ‫ت به‬ ‫اء‬ ‫ج‬ ‫ما‬ ‫و‬ ‫آن‬ ‫ر‬ ‫لق‬ ‫ا‬
َ ْ َ َ َ َ ْ َْ ِ ِ َ ْ
ِ
ِ‫ت ل ِصَلح ال ِعباد‬ ِ ُ ‫اِه َو ُا ِۡلر ُشا ْدا‬ َ َّ
ِْ ‫اۡلوام ِِر وانلو‬ َ َ
ISLAM MENURUT ْ‫ُدنياه ْم َوأخ َراهم‬
PAHAM
MUHAMMADIYAH Agama Islam, adalah yang telah diturunkan kepada
Nabi Muhammad saw. Berupa wahyu Allah dalam
Al Qur’an, dan yang datang dari Nabi Muhammad
saw./ sunnah yang shahih yang menyangkut
beberapa perintah, beberapa larangan dan
beberapa petunjuk yang bertujuan untuk
kebahagiaan hidup manusia di dunia dan akhirat
Islam, Agama Samawi yang Terjaga
Kemurniannya
             
             
 
Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih orang-orang
yang telah diberi Al Kitab, kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena
kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah
Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. (Ali Imran, 19)

             
Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima
(agama itu)daripadanya, dan Dia di akhirat Termasuk orang-orang yang rugi. (Ali Imran, 85)
َ ُ ٰ َ َ ُ َ َّ َ ۡ َۡ َّ َ ُ ۡ َ َّ
‫ إِنا َنن نزنلا ٱَّلِكر ِإَونا َلۥ لحفِظون‬
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-

ۡ ۡ ُ ُ ُ ُ َ َ ۡ َ َ ْ ٓ ُ َ َ َ َّ ۡ َ ۡ َ َ
benar memeliharanya (AlHijr, 9)
َ َ َ ۡ َ َ َ َ َ َ َّ
‫ ألم يأ ِن ل َِّلِين ء ُامنوا أن َتشع قلوبهم َِّلِك ِر ٱّللِ وما َنزل مِن ٱۡل ِق وّل‬
ۡ ‫ب مِن َق ۡب ُل َف َط َال َعلَ ۡيه ُم ۡٱۡل َم ُد َف َق َس‬
ۡۡۖ‫ت قُلُوبُ ُهم‬ َ ٰ‫ك َت‬ ۡ ْ ُ َ َّ َ ْ ُ ُ َ
ِ ‫يكونوا كٱَّلِين أوتوا ٱل‬
ِ ََ
َ ُ َٰ ۡ ُ ۡ
‫سقون‬ ِ ‫وكثِي مِنهم ف‬
Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka
mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan
janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab
kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka
menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik
(Alhadiid, 16)
Menegakkan hukum Allah dari
hukum manapun adalah kewajiban
Pokok Pikiran setiap umat Islam.
Keempat
“Berjuang menegakkan
dan menjunjung tinggi
Agama Islam untuk Menegakkan Islam dengan cara :
mewujudkan masyarakat Ihsan, Ishlah, makruf dan hikmah
Islam yang sebenarnya kepada manusia/ masyarakat.
adalah wajib dan sebagai
ibadah/pengabdian
kepada Allah”
Mereka yang gugur dalam menegakkan
Islam, termasuk jihad fi sabilillah dan
dijamin Allah dengan surga tanpa hisab.
        
        
 
Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah
orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan
Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka
Menegakkan berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada
dan jalan Allah. mereka Itulah orang-orang yang benar. (Al-
Hujurot : 15)
menjunjung
tinggi Agama ۡ ُ َ َ ۡ ٰ َ ۡ َ َّ َ ْ ُ َ ٰ َ َ ْ ُ َ َ َ ْ ُ َ َ َ َّ
‫م‬‫ه‬ِ ‫س‬
ِ ‫نف‬‫أ‬‫و‬ ‫م‬‫ه‬ِ ِ ‫ل‬‫و‬ ‫م‬‫أ‬ِ ‫ب‬ ِ ‫ٱّلل‬ ‫يل‬
ِ ِ ‫ب‬ ‫س‬ ‫ف‬ِ ‫وا‬ ‫د‬‫ه‬ُ ‫ج‬ ‫و‬ ‫وا‬ ‫ر‬ ‫اج‬ ‫ه‬‫و‬ ‫وا‬ ‫ن‬ ‫ام‬ ‫ء‬ ‫ِين‬
َ ‫ٱَّل‬
Islam َ ُ ٓ َ ۡ ُ ُ َ ٰٓ َ ْ َ َّ َ ً َ َ َ ُ َ ۡ
‫أعظم درجة ِعند ٱّللِ وأولئِك هم ٱلفائِزون‬
Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di
jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah
lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-
orang yang mendapat kemenangan (Attaubah, 20)
Faktor Kuatnya Dakwah Islam

Faktor Faktor
Subyektif Kesadaran tentang Obyektif Rusaknya
kewajiban masyarakat Islam
beribadah kepada akibat sikap
Allah dan berbuat menyeleweng dari
ihsan kepada
manusia. ajaran Islam.
Pokok Pikiran pertama,
kedua, ketiga dan keempat
disebut prinsip Ideologi
perjuangan
Muhammadiyah
Umat Islam harus menjadikan Nabi
Muhammad saw. sebagai uswah
hasanah dalam kehidupan.
Pokok Pikiran
Kelima
“Perjuangan
menegakkan Memperjuangkan Islam dengan
ajaram Islam, berusaha keras mengerahkan semua
dengan mengikuti usaha dan kemampuan.
(ittiba’) nabi
Muhammad saw”
Memperjuangkan Islam harus disertai
dengan : tanggung jawab, sabar, ihlash
dan tawakkal serta mengharap ridho
kepada Allah.
             
           
          
Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah
keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu Lihat
mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka
Nabi dan Rasul tampak pada muka mereka dari bekas sujud[1406]. Demikianlah sifat-sifat mereka
sebagai Suluh dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil,. (Al-Fath : 29)

ََّ ْ ُ ۡ َ َ َ َ َ َ َ َ ۡ ُ َّ
َ‫ٱّلل َو ۡٱَلَ ۡوم‬ ُ َ َ َ ‫َّل َق ۡد‬
bagi umatnya
‫ول ٱّللِ أسوة حسنة ل ِمن َكن يرجوا‬ ُ َ ۡ
‫َكن لكم ِف رس‬
ِ
ٗ‫ٱّلل َكثِيا‬
َ َّ ‫خ َر َو َذ َك َر‬
ِ ‫ٱٓأۡل‬
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah (Al Ahzab, 21)
Tujuan dan cita-cita akan dapat diraih
dengan : kerja keras, cara yang benar
dan terencana, disiplin dan terorganisir.
Pokok Pikiran
Keenam
“Perjuangan Islam Organisasi diperlukan sebagai alat,
perlu alat dan sarana, fasilitas dan media dalam
sarana berupa dakwah Islam.
organisasi”

Kejahatan yang terorganisir dapat


mengalahkan kebaikan yang tidak di
organisir.
ORGANISASI SEBAGAI ALAT DAKWAH ISLAM

‫َما َال ي َ ِ ُِّت ْا َلو ِاج ُب ِا َّال ِب ِه فَه َُو َو ِاج ٌب‬
Tidak akan sempurna suatu kewajiban tanpa adanya sesuatu,
maka sesuatu itu menjadi wajib (Qoidah Ushul)

‫َالْ َح ُّق ِب َال ِن َظا ٍم ي َ ْغ ِل ُب ُه ْال َبا ِِ ُل ِبنِ َظا ٍم‬


Kebenaran yang tidak terorganisir akan dikalahkan oleh
kebathilan yang terorganisir (Ali bin Abi Thalib)
 Muhammadiyah dijadikan sebagai subyek,
sedangkan pemimpin dan masyarakat sebagai
obyek.
 Perjuangan Muhammadiyah bersifat dinamis,
progresif dan militan tanpa batas waktu
CIRI-CIRI tertentu.
MUHAMMADIYAH  Sikap kerja Muhammadiyah secara profesional
SEBAGAI dan proporsional.
ORGANISASI
“GERAKAN”  Struktur kepemimpinan yang kuat, dan sistem
kerja fungsional yang tepat dan memadai.
 Berwatak modernis tetapi tidak tenggelam oleh
arus perubahan zaman.
 Menguatkan musyawarah dalam
menyelesaikan masalah.
       
  
Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan
mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat
antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan
kepada mereka.(Syuuro : 38)
Musyawarah
pilar utama            
Organisasi          
           
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka,
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka
dalam urusan itu. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka
bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertawakkal kepada-Nya. (Ali Imran : 159)
Tujuan amal setiap muslim adalah
Pokok Pikiran mendapat ridho Allah dan
Ketujuh kebahagiaan serta ampunan dari
“Semua usaha yang Allah.
dilakukan oleh
Muhammadiyah
adalah dalam rangka Masyarakat Islam yang sebenar
menunaikan perintah benarnya adalah mereka yang mampu
Allah dan mengikuti memahami dan mengamalkan Islam
sunnah Rasulullah” dengan benar, sehingga hidupnya
sebagai rahmatan lil alamin.
       

     
        
        
Islam        
Menyatukan         
Umat     
Manusia Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), Maka Allah
mengutus Para Nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan
bersama mereka kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia
tentang perkara yang mereka perselisihkan. tidaklah berselisih tentang kitab itu
melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, Yaitu setelah
datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki
antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang
beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan
kehendak-Nya. dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya
kepada jalan yang lurus. (Al-Baqarah : 213)
“Keyakinan dapat
mendorong
manusia untuk
menentukan jalan
hidupnya,
Kebenaran akan
mendorong
manusia bersikap
konsisten. Maka
berbahagialah
mereka yang tetap
merawat keyakinan
dalam kebenaran”
Wallaahu a’lam

Anda mungkin juga menyukai