Ahsanul ‘Amala
Yaitu perbuatan terbaik yang diterima/diridhoi Allah SWT yang akan mendapat
balasan berupa pahala.
ِ ِ
ُ َأح َس ُن َع َماًل َو ُه َو الْ َع ِز ُيز الْغَ ُف
ور َ الَّذي َخلَ َق الْ َم ْو
ْ ت َواحْلَيَا َة ليَْبلَُو ُك ْم َأيُّ ُك ْم
“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang
lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”
(Q.S Al-Mulk : 2)
Bagaimana caranya supaya kita tahu bahwa perbuatan kita sesuai syariat sehingga bisa
mencapai “ahsanul ‘amala” ?
Fardhu/Wajib
ٍ …اللَّه الَّ ِذين آمنُوا ِمْن ُكم والَّ ِذين ُأوتُوا الْعِْلم درج
ات َواللَّهُ مِب َا َت ْع َملُو َن َخبِ ٌري َ ََ َ َ َْ َ َ ُ
“… niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan”.
(Q.S Al-Mujadillah:11)
1
BAB 2. Khosyatul Insan
2. Ghorizah (Naluri)
Sifat: -muncul karena factor eksternal
-pemenuhannya tidak bersifat pasti
-jika tidak terpenuhi GELISAH
Ada 3 macam ghorizah:
a. Ghorizah Tadayyun/naluri beragama.
Contoh: Muslim beribadah kpd Allah,
Budha&Hindu menyembah dewa-dewa.
Khosyatul Insan b. Ghorizah Nau’/naluri melestarikan jenis.
( Potensi-Potensi Manusia ) Contoh: suka pada lawan jenis, sayang pada ortu,
adik, kakak dll.
c. Ghorizah baqo/naluri mempertahankan diri.
Contoh: marah, sedih, gembira, ingin
dipandang/dihargai, ingin memiliki sesuatu dll.
3. At-Tafkir/Berfikir
Komponen berfikir:
a. Otak/ad-dimagh
b. Fakta
c. Panca indra
d. Informasi sebelumnya/maklumat tsabiqoh
Potensi-potensi yang manusia miliki itu butuh pemenuhan, dan cara pemenuhannya
bisa dengan shohih atau bathil tergantung dari pemahaman seseorang itu.
Jadi untuk merubah tingkah laku seseorang adalah dengan cara merubah pemahamannya/pola
fikirnya.
2
BAB 3. Thoriqul Iman (Jalan Menuju Iman)
Berbagai macam cara untuk menempuh keimanan :
- Keturunan
- Pernikahan
- Bermimpi ≠ keimanan yang kokoh supaya kokoh? BERFIKIR
- Mendengar adzan
- Dll…
Iman adalah pembenaran yang bersifat pasti (tashdiiqul jazm), yang sesuai dengan kenyataan,
yang muncul dari adanya dalil/bukti.
Darimana kita?
3
Ada 3 kemungkinan menentukan Sang Khaliq :
a. Dia diciptakan
Kemungkinan Bathil
b. Dia menciptakan dirinya sndiri
c. Dia azali dan wajibul wujud/mutlak keberadaannya Kemungkinan Shohih
Ayat-ayat al-quran yang mengajak manusia untuk memperhatikan alam sekelilingnya untuk
dijadikan petunjuk atas adanya Allah yang Maha Pencipta lagi Maha Pengatur :
ني ِِ ِ ٍ ِ
َ ف َألْ ِسنَتِ ُك ْم َوَألْ َوانِ ُك ْم ِإ َّن يِف َذل
ُ اختِاَل ِ اَأْلر ِ َّ و ِمن آَياتِِه خ ْلق
َ ك آَل َيَات ل ْل َعالم ْ ض َو ْ الس َم َاوات َو ُ َ َ ْ َ
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-
lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.” (Q.S Ar Rum:22)
Dari proses berfikir & dari dalil-dalil tsb Iman kpd Allah menjadi Kokoh
Penciptaan Dibangkitkan
Perintah/Larangan Hisab
KESIMPULAN :
IMAN KOKOH
AQIDAH ISLAMIYAH adalah pemikiran yang menyeluruh & mendasar tentang Alam,
Manusia, dan Kehidupan, apa-apa yang ada sebelum & sesudah kehidupan dunia, serta
tentang hubungan kehidupan dunia dengan kehidupan sebelum dan sesudahnya.
5
BAB 4. Qodho dan Qodhar
Pandangan kaum muslimin terdahulu :
1. Golongan Qodariah/Mu’tazillah
Prinsip : Allah menciptakan manusia dan manusia sendirilah yang menciptakan
perbuatannya/bebas melakukan segalanya.
“ God is a watch maker. ” (Allah itu seperti pembuat jam).
2. Golongan Jabariyah
Prinsip : Allah menciptakan manusia beserta perbuatannya/dipaksa melakukan
perbuatannya dan tidak bebas memilih.
“ Allah itu seperti dalang dan manusia wayangnya. ”
3. Golongan Asy-ariyah
Prinsip : perbuatan manusia itu diciptakan Allah sesaat sebelum melakukan
perbuatannya/kasb ikhtiari.
Ternyata ke-3 golongan diatas mencampur adukan pembahasan Qodho & Qodhar dengan :
a. Perbuatan hamba
b. Irodah-Nya/Kehendak Allah PEMBAHASAN TERPISAH
TIDAK BOLEH DICAMPUR
c. Lauhul Mahfudz
ADUKKAN
d. Ilmu Allah
6
Jika kita mengamati seluruh perbuatan manusia, akan kita jumpai bahwa manusia hidup di
dalam dua area :
KESIMPULAN :
Qodho adalah segala perbuatan dan kejadian yang berada diluar control manusia/segala hal
yang menguasai manusia.
Qodhar adalah seluruh khasiat yang diciptakan oleh Allah, baik yang terdapat pada benda-
benda ataupun yang terdapat pada manusia.
dll…
7
BAB 5. Macam-macam Hukum Syara
Definisi :
خطاب الشارع املتعلق بافعال العباد
Hukum syara’ (syari’at) adalah ‘khithaabusy Syaari’ (seruan dari Sang Pembuat Hukum-
Allah dan Rasul-Nya) yang berkaitan dengan perbuatan manusia.
1. Wajib/Fardlu
Yaitu seruan/tuntutan untuk melakukan sesuatu (bersifat pasti).
Bila dikerjakan mendapat pahala/pujian bagi pelakunya, dan celaan/dosa bagi yang
meninggalkannya.
Contoh : sholat 5 waktu, puasa ramadhan, zakat, dakwah dll.
2. Sunnah/Mandub
Yaitu seruan/tuntutan yang tidak harus dikerjakan (bersifat tidak pasti).
Bila dikerjakan mendapat pahala/pujian bagi pelakunya, tetapi tidak mendapatkan
celaan/dosa bagi yang meninggalkannya.
Contoh : sholat dhuha, sholat tahajud, puasa senin-kamis dll.
3. Mubah/Ibahah
Yaitu seruan/tuntutan yang didalamnya terdapat pilihan, antara melakukan atau
meninggalkannya.
Bila dikerjakan atau ditinggalkan tidak mendapat apa-apa/boleh dilakukan boleh
meninggalkannya.
Contoh : nonton tv, berwisata, jalan-jalan dll.
4. Makruh/Karohah
Yaitu seruan/tuntutan yang tidak mengharuskan meninggalkannya (bersifat tidak sti).
Pujian bagi yang meninggalkannya, atau meninggalkannya lebih utama daripada
melakukannya.
Contoh : makan jengkol/pete, berbicara di toilet, dll.
5. Haram/Mahdlur
Yaitu seruan/tuntutan yang harus ditinggalkan (bersifat pasti).
Bila dikerjakan mendapat dosa/sanksi/siksaan bagi orang yang melakukannya, bagi
yang meninggalkannya akan mendapatkan pahala.
Contoh : minum minuman khomer, berzina, mencuri dll.
8
BAB 6. Sumber-sumber Hukum Syara
Sumber-sumber hukum syara adalah :
1. Al Qur’an
Yaitu Kallam Allah yang diturunkan kepada Rosulullah SAW melalui perantaraan
malaikat Jibril dengan menggunakan bahasa Arab.
Di dalam al-qur’an terdapat ayat-ayat :
a. Ayat Al Muhkamat adalah ayat-ayat yang maksudnya dapat diketahui secara nyata
dan tidak perlu ditafsirkan lagi.
Contoh :
ِ ِ ِ مِب ِ ِ َّ السا ِر ُق و
ٌ السارقَةُ فَاقْطَعُوا َأيْد َي ُه َما َجَزاءً َا َك َسبَا نَ َكااًل م َن اللَّه َواللَّهُ َع ِز ٌيز َحك
يم َ َّ َو
“Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan
keduanya,…” (Q.S Al-Maidah:38)
Contoh :
“ Wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan diri tiga kali quru' . Tidak boleh
mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya,…”
(Q.S Al-Baqarah:228).
Lafadz quru’ dalam Q.S Al-Baqarah:228 tsb, mempunyai 2 arti yaitu arti haid dan suci.
2. As Sunnah/Hadist
Yaitu perkataan, perbuatan, dan diamnya Rasulullah terhadap sesuatu hal/perbuatan
seorang shahabat yang diketahuinya.
Dari segi riwayat dan kekuatan dalil, As Sunnah dibagi ke dalam 2 bagian, yaitu :
a. Hadist Mutawatir adalah suatu hadist yang disampaikan oleh para shahabat,
tabi’in dan tabiit tabi’in dengan jumlah tertentu dalam setiap generasi.
Sifat hadist mutawatir adalah qath’i (pasti) artinya tidak ada keraguaan
didalamnya.
b. Hadist Ahad adalah hadist yang tidak memenuhi syarat mutawatir pada tiga
generasi.
Dari segi kualitas perawi, hadist ahad dibagi menjadi :
1. Shahih yaitu hadist yang kebenarannya tidak diperselisihkan.
2. Hasan yaitu hadist yang tidak mencapai derajat shahih disebabkan salah
seorang perawinya terdapat “cacat”, misalnya ingatannya lemah.
3. Dhaif yaitu hadist yang tidak mengandung sifat-sifat hadist shahih maupun
hadist hasan, sehingga tidak dapat dijadikan hujjah (argumentasi).
9
3. Ijma’ Shahabat
Yaitu kesepakatan para shahabat terhadap hukum suatu perkara.
Alasan Ijma Shahabat dijadikan sebagai dalil syar’i :
Banyak pujian dari Allah di dalam al-qur’an maupun hadist kepada para shahabat.
Para shahabat mustahil bersepakat/berijma’ atas suatu kekeliruan/kesesatan.
Para shahabat merupakan orang-orang yang hidup bersama semasa Rasulullah.
Para shahabat merupakan generasi yang mengumpulkan, menghafalkan, dan
menyampaikan Al-qur’an beserta sunnah pada generasi berikutnya.
4. Qiyas
Yaitu menyamakan suatu kejadian yang tidak ada nashnya/hukumnya, dengan suatu
kejadian yang sudah ada nash/hukumnya karena adanya kesamaan illat (sebab terjadinya
hukum).
Contoh : Mengadakan transaksi jual beli tatkala adzan sholat jum’at HARAM
Illatnya adalah melalaikan sholat jum’at maka aktifitas apapun (sewa menyewa, transaksi
perdagangan, bekerja maupun perbuatan lainnya), pada waktu tersebut juga hukumnya
HARAM.
IJTIHAD
MUJTAHID
10
BAB 7. Ta’rif Islam
Islam adalah agama yang diturunkan Allah SWT. kepada baginda Nabi Muhammad SAW.
untuk mengatur hubungan manusia dengan Allah, dengan dirinya sendiri, dan dengan sesama
manusia.
Islam adalah agama yang sempurna yang mengatur segala aspek kehidupan dan Islam
telah menyempurnakan syariat-syariat sebelumnya.
Firman Allah :
11
Islam adalah agama yang benar dan agama yang lain tertolak.
Firman Allah :
ين ِ
ر ِ ومن يبتَ ِغ َغير اِإْل ساَل ِم ِدينًا َفلَن ي ْقبل ِمْنه وهو يِف اآْل َ ِخر ِة ِمن اخْل
اس
َ َ َ َ َُ َ ُ َ َ ُ ْ ْ َ ْ َْ ْ َ َ
“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima
daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.”
(Q.S Ali Imran:85)
12
BAB 8. Mabda/Ideologi
Mabda adalah ‘aqidah ‘aqliyah yanbatsiku ‘anha nidzam /aqidah aqliyah yang
memancarkan aturan hidup.
Akidah :
الفكرة الكلية عن الكون واالنسان والحياة وعما قبل الحياة وعما بعدها وعن علقتها بماقبلها ومابعدها
“Pemikiran yang menyeluruh tentang alam semesta, manusia dan kehidupan dan apa-apa yang ada
sebelum kehidupan, dan apa-apa yang ada sesudahnya, dan hubungannya dengan apa-apa yang ada
sebelumnya dan apa-apa yang ada sesudahnya”.
‘Aqidah ‘Aqliyah
Fikrah/Ide
Sistem Aturan/Pemecahan Masalah
Mabda’
3 Mabda di dunia
13
Tabel Perbandingan Tiga Mabda di Dunia
SOSIALISME-
No Perkara ISLAM KAPITALISME
KOMUNISME
Sumber Wahyu Allah SWT Buatan akal manusia Buatan akal
1. kepada Rasulullah yang memang terbatas manusia yang
SAW memang terbatas
Dasar qiyadah La ilaha illallah Sekulerisme : Materialisme dan
fikriyah menyatukan antara memisahkan agama evolusi, menolak
2. aturan beserta dari kehidupan keberadaan agama
hukum Allah SWT masyarakat dan negara
dengan kehidupan
Kesesuaian Sesuai, Islam Tidak sesuai , Sebab Tidak
dengan fitrah menetapkan disatu sisi mengakui sesuai,Sebab, tidak
(hal adanya sifat manusia itu lemah. keberadaan Tuhan percaya adanya
manusia yang Oleh karena itu, namun pada saat yang Pencipta manusia
3. lemah dan perlu segala aturan sama manusialah yang dianggap pusat
pada Pencipta apapun harus dianggap layak dan segalanya
yang Maha berasal dari Allah tidak punya
Mengatur) SWT lewat kekuarangan untuk
WahyuNya. menetapkan aturan
Pembuat Allah SWT lewat Manusia Manusia
Hukum dan Wahyunya. Akal
Aturan manusia berfungsi
4.
menggali fakta dan
memahami hukum
dari wahyu
Ikatan perbuatan Seluruh perbuatan Serba Tidak ada
terikat dg hukum bebas/liberalisme dlm kebebasan dlm
5. syara. masalah aqidah, aqidah dan
pendapat, kepemilikan, pemilikan. Tp dlm
dan kebebasan pribadi perbuatan bebas.
Tolok ukur Mencapai ridho Meraih sebanyak- Meraih sebanyak-
kebahagiaan Allah yg terletak di banyaknya materi banyaknya materi
6. dlm ketaatan (pangkat, kedudukan, (pangkat,
kepada-Nya dlm harta, kekayaan dll). kedudukan, harta,
setiap perbuatan. kekayaan dll).
14
BAB 9. Hadlarah & Madaniyah
Hadlarah adalah “majmu ‘ul mafaahima anil hayaati” ( )احليات عن املفاهم جممعو
sekumpulan mafahim /pemahaman tentang kehidupan.
Asing
Contoh: demokrasi, kapitalis, HAM, dll..
Hadlarah
Islam
Contoh: ekonomi Islam, khilafah, uqubat, dll..
Madaniyah adalah bentuk-bentuk fisik dari benda-benda yang terindra yang digunakan
dalam berbagai aspek kehidupan (kebendaan).
KESIMPULAN :
Kaum muslimin Tidak Boleh mengambil hadlarah asing dan madaniyah yang mengandung
hadlarah asing. Sebab, mengambilnya berarti telah berhukum dengan selain Islam.
15
BAB 10. Syakshiyah Islamiyah
Syakhshiyah/kepribadian seseorang tidak ditentukan oleh nilai fisik (postur tubuh, cara
berjalan, warna kulit, dll) ; nilai non fisik (bentuk pakaian, makanan minuman, dll) ; nilai
genetik (orang tua pintar, seniman, keturunan, dll) ; nilai eksternal lainnya (pendidikan,
ekonomi, kondisi sosial, dll).
Jika standar aqliyah dan nafsiyah yang digunakan Islam Syakhshiyah Islamiyah
Jika standar aqliyah dan nafsiyah yang digunakan sama Syakhsiyah yg Khas/Unik
Jika standar aqliyah dan nafsiyah yang digunakan tidak sama Kepribadian Kacau/
Split Personality
“Sesungguhnya Allah tidak menilai atas rupamu dan hartamu, akan tetapi Dia hanya menilai
hati dan amal perbuatanmu.”(HR. Muslim dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah)
“Tidaklah beriman salah seorang diantaramu, sehingga menjadikan aku sebagai (standar)
akalnya, yang dipergunakan untuk berfikir.”
16
BAB 11. Jilbab
Beberapa aturan Islam seputar pakaian muslimah :
ُوجه َُّن َواَل يُ ْب ِدينَ ِزينَتَه َُّن ِإاَّل َما ظَهَ َر َ ظنَ فُر ْ َار ِه َّن َويَحْ ف َ ت يَ ْغضُضْ نَ ِم ْن َأب
ِ ْص ِ َوقُلْ لِ ْل ُمْؤ ِمنَا
ِم ْنهَ َو ْليَضْ ِر ْبنَ بِ ُخ ُم ِر ِه َّن َعلَى ُجيُوبِ ِه َّن َواَل يُ ْب ِدينَ ِزينَتَه َُّن ِإاَّل لِبُعُولَتِ ِه َّن َأوْ َآبَاِئ ِهنَّا
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan
perhiasannya, kecuali yang nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka
menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan
perhiasannya…”(Q.S An-Nur:31)
Syarat-syarat Jilbab :
a. Pakaian terusan/tidak berpotongan dari bagian atas sampai bawah tubuh.
b. Dijulurkan kebawah hingga menutupi mata kaki.
c. Tidak tipis/transparan.
d. Tidak membentuk tubuh.
e. Tidak berlebih-lebihan baik corak, warna, maupun modelnya.
f. Wajib dipakai saat memasuki kehidupan umum.
Hukum syara adakalanya bersifat umum yang ditujukan untuk seluruh manusia (QS.
Al-A’raf:158 ; Q.S An-Nisa:1), adakalanya ditujukan khusus untuk mukmin (QS.
Albaqarah:2 ; QS. Al-Anfal:24 dll..), dan adakalanya ditujukan lebih khusus lagi hanya untuk
laki-laki saja (hukum-hukum seputar nafkah, kepemimpinan, dll..), atau ditujukan hanya
untuk wanita saja (hukum-hukum seputar kehamilan, melahirkan, menyusui, pengasuhan
bayi, iddah, QS. Al-Ahzab:59 ; QS. An-Nur:31 ; dll..)
Firman Allah :
“Katakanlah: Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu
Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan selain Dia, Yang
menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya,…”
(Q.S Al-A’raf:158)
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari
seorang diri,...” (Q.S An-Nisa:1)
“Kitab ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa,”
(QS. Albaqarah:2)
“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul
menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu , ketahuilah bahwa
sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-
Nyalah kamu akan dikumpulkan.”
(QS. Al-Anfal:24)
Khusus untuk wanita Syariat Islam telah menetapkan bahwa fungsi utama seorang wanita
adalah sebagai Ummu wa Rabbatul bait (Ibu dan Pengatur Rumah Tangga).
Wanita boleh beraktivitas diluar rumah (bekerja, menuntut ilmu, da’wah dll..) dengan syarat :
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan
rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya...”
(QS. An-Nur:27)
Kehidupan umum adalah kehidupan/tempat yang apabila ingin memasukinya tidak perlu
izin dari siapapun (sekolah, jalan raya, pasar, mall, dll..).
18
BAB 12. Tata Pergaulan antara Perempuan dan Laki-laki
Sistem interaksi atau pergaulan pria-wanita dalam Islam menetapkan bahwa naluri
seksual (gharizah nau’) pada manusia adalah semata-mata untuk melestarikan keturunan
umat manusia. Sistem Islam mengatur hubungan lawan jenis antara pria dan wanita dengan
peraturan yang rinci, dengan menjaga naluri ini agar hanya disalurkan dengan cara yang
alami/shohih.
Fakta saat ini ketika Islam tidak diterapkan dalam sistem pergaulan :
Pelecehan seksual/pemerkosaan.
Kehamilan diluar nikah.
Aborsi.
Penyakit menular seksual.
HIV/AIDS, dll…
1. Menundukkan pandangan.
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman:"Hendaklah mereka menahan
pandanganya, dan memelihara kemaluannya…"(QS. An-Nur:30)
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya,
kecuali yang nampak dari padanya."(QS. An-Nur:31)
2. Menutup aurat. (QS. An-Nur:31 & QS. Al-Ahzab:59)
3. Tidak boleh berkhalwat dan berikhtilat.
Rosulullah SAW bersabda :
“Tidak diperbolehkan seorang pria dan wanita berkhalwat, kecuali wanita itu disertai
mahram-nya.”
4. Tidak boleh tabarruj (mengenakan pakaian/apapun yg dapat menarik perhatian kaum
laki-laki).
“Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka
sembunyikan.” (QS. An-Nur:31)
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah
laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu…” (QS. Al-Ahzab:33)
5. Tidak ada interaksi kecuali ada alasan syar’i. (Pendidikan, kesehatan, jual beli,
interaksi dalam rangka khitbah & nikah, dll..)
19
BAB 13. Dakwah
Definisi dakwah
Kewajiban berdakwah
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar ;
merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran:104)
“Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada
yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali
Imran:110)
“Serulah manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik.” (QS. An-Nahl:125)
20
“Barangsiapa diantara kalian melihat kemunkaran, maka hendaklah ia merubahnya
dg tangannya, dan apabila ia tdk mampu, maka hendaklah ia merubahnya dg
lisannya, dan apabila ia tdk mampu, maka hendaklah ia merubahnya dg hatinya. Dan
sesungguhnya hal itu merupakan selemah-lemahnya iman.” (HR. Ahmad, Muslim,
Abu Dawud, At Turmudzi, An Nasaa’I, Ibnu Majah, dari Abi Sa’id Al Khudri)
Tujuan Dakwah
Merubah keadaan yg tdk Islami menjadi Islami agar dpt mendekatkan diri kpd Allah SWT.
Yaitu dengan upaya :
Subyek/pelaku dakwah : siapa saja L/P (Islam/seorang muslim ; baligh ; dan berakal).
Obyek/yg menerima dakwah : orang kafir/non muslim dan orang Islam
(pribadi/jamaah/negara).
Dakwah itu kapan pun ; dimana pun ; kepada siapa pun.
1. Individu
“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada
(agama) Allah, mengerjakan amal shalih, dan berkata: sesungguhnya aku termasuk
golongan orang-orang muslimin.”(QS. Fushilat:33)
2. Kelompok/jamaah
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar ;
merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran:104)
3. Negara
“Rosulullah SAW (sbg kepala negara) tdk pernah memerangi suatu kaum, melainkan
sesudah terlebih dahulu beliau menyampaikan dakwah Islam kpd mereka.”
(HR. Imam Ahmad)
21
BAB 14. Thoriqoh Dakwah Rosul
Dalam melakukan setiap perbuatan harus sesuai dg hukum syara termasuk didalamnya
aktivitas mengemban dakwah. Umat Islam yg ingin bangkit hrs menempuh jalan dakwah yg
shohih sesuai dg apa yg dicontohkan Rasulullah SAW.
2. Tahap Interaksi dg Umat dan Perjuangan (Marhalah Tafaa’ul ma’al Ummah wal
Kiffah).
Tahapan ini dibagi ke dalam tiga strategi :
a) Shiraa’ul fikri (pertarungan pemikiran).
Proses interaksi dengan masyarakat secara terang-terangan
Membongkar ide-ide, pemikiran, sistem hidup jahiliyyah/kufur.
b) Kiffahus siyasi (perjuangan politik).
Pergolakan politik dengan para penguasa.
Membongkar rencana orang-orang kafir.
c) Tholabun Nushroh (meminta pertolongan/dukungan) kpd Ahlul Kuwwah.
22
BAB 15. Kesatuan Kaum Muslimin
Umat Islam adalah umat yang satu bagai satu tubuh.
Firman Allah SWT :
َأخ َويْ ُك ْم َو َّات ُقوا اللَّهَ لَ َعلَّ ُك ْم ُت ْرمَحُو َن ب وا حِِإمَّنَا الْم ِمنو َن ِإخوةٌ فََأصل
َ َ َ ُ ْ َ ْ ُ ُ ْؤ
نْي
“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara krn itu damaikanlah antara kedua
saudaramu dan bertakwalah kpd Allah spy kamu mendapat rahmat.”(QS. Al-Hujurat :10)
Fakta umat Islam saat ini tercerai berai, terkotak-kotak dalam puluhan negeri-negeri
kecil, lemah tak berdaya, mudah dijatuhkan, jauh dari predikatnya sebagai khairu ummah.
Sabda Rosulullah SAW :
"Akan datang suatu masa, dalam waktu dekat, ketika bangsa-bangsa (musuh Islam)
bersatu padu mengalahkan kalian dan memperebutkan kalian. Mereka bagaikan
segerombolan orang-orang rakus yang berkerumun untuk berebut hidangan disekitar
mereka. Di antara para sahabat ada yang bertanya keheran-heranan: "Apakah karena
di waktu itu kita berjumlah sedikit, ya Rasulallah?" Rasul menjawab: "Bukan, bahkan
jumlah kalian pada waktu itu banyak. Akan tetapi kalian laksana buih yang terapung-
apung.”(HR. Bukhori dan Muslim)
23
BAB 16. Problematika Umat
Rasulullah SAW bersabda :
"Akan datang suatu masa, dalam waktu dekat, ketika bangsa-bangsa (musuh Islam) bersatu
padu mengalahkan kalian dan memperebutkan kalian. Mereka bagaikan segerombolan
orang-orang rakus yang berkerumun untuk berebut hidangan disekitar mereka.”
(HR. Bukhori dan Muslim)
Penyebab
Solusi
…ِإ َّن اللَّهَ اَل يُغَِّي ُر َما بَِق ْوٍم َحىَّت يُغَِّي ُروا َما بَِأْن ُف ِس ِه ْم
“…Sesungguhnya Allah tdk akan mengubah keadaan suatu kaum, hingga mereka mengubah
diri mereka sendiri…” (QS. Ar-Ra’du [13]:11)
24
Terapkan Syariah Islam dlm semua aspek kehidupan dalam bingkai Daulah Khilafah Islam.
BAB 17. Kewajiban Menerapkan Syariah dan Khilafah
Fakta bahwa Islam pernah diterapkan sejak zaman Rosul s.d 1924 M
(Daulah Khilafah Islamiyah pernah berjaya)
Tidak diterapkannya Aturan Allah (Syariah Islam) dlm segala aspek kehidupan.
SOLUSI ?
KHILAFAH ISLAM
Khilafah adalah kepemimpinan umum bagi seluruh kaum Muslimin di dunia yang
menjadikan Islam sbg asasnya dan mengemban dakwah Islam ke seluruh dunia.
Pemimpinnya adalah seorang Khalifah.
Keberadaannya adalah Wajib.
Firman Allah SWT :
“Barangsiapa yang tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka
mereka itu adalah orang-orang yang kafir.”(QS. Al-Maidah : 44) ; …yang zalim (QS. Al-
Maidah : 45) ; …yang fasik.”(QS. Al-Maidah : 47) ; (QS. Al-Maidah : 48-49)
Sabda Rosulullah SAW :
“Barangsiapa mati dan tidak ada bai’at dipundaknya, maka matinya mati jahiliyah.”
(HR. Muslim)
Ijma Shahabat :
Para Shahabat sepakat menunda pemakaman jenazah Rosul selama tiga hari dan terlebih
dahulu mengangkat @ Khalifah pengganti Rosul.
Kaidah syara :
“Maa la yatimul wajib ila bi hi fahuwa wajib”
“Tdk sempurna suatu kewajiban tanpa sesuatu, maka sesuatu itu menjadi wajib.”
25
Maka, upaya untuk menegakkannya pun WAJIB DAKWAH
BAB 18. Seputar Harakah / Gerakan Islam
Harakah berasal dari akar kata at taharruk yg artinya bergerak.
ك ُه ُم ال ُْم ْفلِ ُحو َن ِ ولْت ُكن ِم ْن ُكم َُّأمةٌ ي ْدعُو َن ِإلَى الْ َخي ِر ويْأمرو َن بِالْمعر
َ وف َو َي ْن َه ْو َن َع ِن ال ُْم ْن َك ِر َوُأولَِئ ُْ َ ُُ َ َ ْ َ ْ ْ ََ
“Dan hendaklah ada di antara kalian segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan,
memerintahkan kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-
orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran [3] : 104)
3. Memperbaiki Masyarakat.
Muhammadiyah
Nahdlatul Ulama Bersifat lokal dlm suatu negara
Persis
Jamaah Tabligh
Ikhwanul Muslimin Bersifat internasional
Hizbut Tahrir
Dll…
26
27