Anda di halaman 1dari 27

BAB 1.

Ahsanul ‘Amala
Yaitu perbuatan terbaik yang diterima/diridhoi Allah SWT yang akan mendapat
balasan berupa pahala.

ِ ِ
ُ ‫َأح َس ُن َع َماًل َو ُه َو الْ َع ِز ُيز الْغَ ُف‬
‫ور‬ َ ‫الَّذي َخلَ َق الْ َم ْو‬
ْ ‫ت َواحْلَيَا َة ليَْبلَُو ُك ْم َأيُّ ُك ْم‬
“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang
lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”
(Q.S Al-Mulk : 2)

Menurut Imam Fudhoil (salah satu guru Imam Syafi’i) :

1. Niat ikhlas karena Allah.


Syarat Ahsanul A’mala
2. Caranya harus ittiba’ kepada Rosul/sesuai syariat.

Bagaimana caranya supaya kita tahu bahwa perbuatan kita sesuai syariat sehingga bisa
mencapai “ahsanul ‘amala” ?

Tholabul ‘ilmi/Menuntut Ilmu

Fardhu/Wajib

Fardhu ‘Ain Fardhu Kifayah


Ilmu Agama : Bhs.Arab, baca Ilmu umum : Matematika, Kedokteran,
tulis Al-Quran, Fikih, dll.. Fisika, Teknologi, dll..

Sabda Rosulullah SAW :

“Tholabul ilmi faridhotun ‘alaa kulli muslimin wa muslimat.”

Firman Allah SWT :

ٍ ‫…اللَّه الَّ ِذين آمنُوا ِمْن ُكم والَّ ِذين ُأوتُوا الْعِْلم درج‬
‫ات َواللَّهُ مِب َا َت ْع َملُو َن َخبِ ٌري‬ َ ََ َ َ َْ َ َ ُ
“… niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan”.
(Q.S Al-Mujadillah:11)

1
BAB 2. Khosyatul Insan

1. 1. Hajatul Udhowiyah (Kebutuhan Jasmani)


Sifat: - muncul karena faktor internal
-pemenuhannya bersifat pasti
-jika tidak terpenuhi LEMAH MATI
Contoh: makan, minum, tidur, BAK, BAB dll.

2. Ghorizah (Naluri)
Sifat: -muncul karena factor eksternal
-pemenuhannya tidak bersifat pasti
-jika tidak terpenuhi GELISAH
Ada 3 macam ghorizah:
a. Ghorizah Tadayyun/naluri beragama.
Contoh: Muslim beribadah kpd Allah,
Budha&Hindu menyembah dewa-dewa.
Khosyatul Insan b. Ghorizah Nau’/naluri melestarikan jenis.
( Potensi-Potensi Manusia ) Contoh: suka pada lawan jenis, sayang pada ortu,
adik, kakak dll.
c. Ghorizah baqo/naluri mempertahankan diri.
Contoh: marah, sedih, gembira, ingin
dipandang/dihargai, ingin memiliki sesuatu dll.

3. At-Tafkir/Berfikir
Komponen berfikir:
a. Otak/ad-dimagh
b. Fakta
c. Panca indra
d. Informasi sebelumnya/maklumat tsabiqoh

Berfikir adalah proses mengkaitkan antara fakta


melalui panca indra yang disampaikan kepada otak
kemudian dikaitkan dengan informasi sebelumnya
sehingga menghasilkan suatu kesimpulan.

Potensi-potensi yang manusia miliki itu butuh pemenuhan, dan cara pemenuhannya
bisa dengan shohih atau bathil tergantung dari pemahaman seseorang itu.

PROSES BERFIKIR PEMAHAMAN TINGKAH LAKU

Jadi untuk merubah tingkah laku seseorang adalah dengan cara merubah pemahamannya/pola
fikirnya.

2
BAB 3. Thoriqul Iman (Jalan Menuju Iman)
Berbagai macam cara untuk menempuh keimanan :

- Keturunan
- Pernikahan
- Bermimpi ≠ keimanan yang kokoh supaya kokoh? BERFIKIR
- Mendengar adzan
- Dll…

Keimanan/Aqidah Islamiyah mencakup Rukun Iman :

1. Iman kepada Allah.


2. Iman kepada Malaikat-malaikat-Nya.
3. Iman kepada Kitab-kitab-Nya.
4. Iman kepada Rosul-rosul-Nya.
5. Iman kepada Hari Akhir.
6. Iman kepada Qodho & Qodhar, baik buruk dari Allah SWT.

Iman adalah pembenaran yang bersifat pasti (tashdiiqul jazm), yang sesuai dengan kenyataan,
yang muncul dari adanya dalil/bukti.

Dalil Aqli/Akal Dalil Naqli

Tanda manusia dewasa adalah sempurnanya akal.


Ketika akal sempurna, manusia harus bisa memecahkan 3 pertanyaan besar/Uqdatul Qubro
dalam hidupnya.

Darimana kita?

Pertanyaan besar tsb : Untuk apa kita? Pemecahan Shohih IMAN


KOKOH
Mau Kemana kita?

Proses pemecahan shohih dari Uqdatul Qubro:

1. Keimanan kepada Al-Khaliq/Pencipta


Islam menjawab bahwa dibalik alam semesta, manusia, dan kehidupan ada Pencipta.
Al-Khaliq/Pencipta memiliki sifat wajibul wujud (wajib/pasti adanya) dan azali (tidak
berawal dan tidak berakhir).

3
Ada 3 kemungkinan menentukan Sang Khaliq :
a. Dia diciptakan
Kemungkinan Bathil
b. Dia menciptakan dirinya sndiri
c. Dia azali dan wajibul wujud/mutlak keberadaannya Kemungkinan Shohih

Dialah Allah SWT

Ayat-ayat al-quran yang mengajak manusia untuk memperhatikan alam sekelilingnya untuk
dijadikan petunjuk atas adanya Allah yang Maha Pencipta lagi Maha Pengatur :

ِ ‫ات ُأِلويِل اَأْللْب‬ ِ ‫ض واختِاَل‬


ٍ ‫ف اللَّي ِل والنَّها ِر آَل َي‬ ِ َّ ‫ِإ َّن يِف خ ْل ِق‬
‫اب‬َ َ َ َ ْ ْ َ ِ ‫اَأْلر‬
ْ ‫الس َم َاوات َو‬ َ
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal”. (Q.S Ali Imran:190)

‫ني‬ ِِ ِ ٍ ِ
َ ‫ف َألْ ِسنَتِ ُك ْم َوَألْ َوانِ ُك ْم ِإ َّن يِف َذل‬
ُ ‫اختِاَل‬ ِ ‫اَأْلر‬ ِ َّ ‫و ِمن آَياتِِه خ ْلق‬
َ ‫ك آَل َيَات ل ْل َعالم‬ ْ ‫ض َو‬ ْ ‫الس َم َاوات َو‬ ُ َ َ ْ َ
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-
lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.” (Q.S Ar Rum:22)
Dari proses berfikir & dari dalil-dalil tsb Iman kpd Allah menjadi Kokoh

Skema Pemecahan Shohih Uqdatul Qubro :

Penciptaan Dibangkitkan

Sebelum Dunia Saat di Dunia Setelah Mati


Ada Pencipta Ibadah kpd Allah Pembalasan setelah Mati

Perintah/Larangan Hisab

2. Keimanan kepada Rosul


Fitrah manusia memiliki gharizah tadayyun/mentaqdiskan sesuatu.
Pekerjaan mentaqdiskan sesuatu IBADAH

Butuh ATURAN spy tdk terjadi kekacauan dlm ibadah

Harus Aturan dari Allah dan harus sampai kpd manusia

Harus ada para Rosul yang menyampaikan Aturan

Wahyu Allah (Al-Quran)


4
3. Keimanan kepada Al-Quran
Bukti al-quran berasal dari Allah ?
Berbahasa Arab
Fakta al-quran
Dibawa Rosul

Ada 3 kemungkinan darimana Al-quran :

a. Karangan bangsa Arab


BATHIL
b. Karangan nabi Muhammad SAW
c. Berasal dari Allah SWT SHOHIH

Cara Membina Keimanan:

- Senantiasa berkumpul dengan orang-orang yang beriman.


- Senantiasa berdiskusi tentang Islam.
- Senantiasa menta’ati syariah-Nya.

KESIMPULAN :

Keimanan kepada Allah, Rosul, dan Al-Quran

Bisa dibuktikan secara Aqli (berfikir)

IMAN KOKOH

Bagaimana keimanan kpd Malaikat, Hari Akhir, Qodho & Qodhar?

Bisa dibuktikan secara Naqli dari Al-Quran

Maka terurailah Uqdatul Qubro dengan SHOHIH oleh AQIDAH ISLAMIYAH.

AQIDAH ISLAMIYAH adalah pemikiran yang menyeluruh & mendasar tentang Alam,
Manusia, dan Kehidupan, apa-apa yang ada sebelum & sesudah kehidupan dunia, serta
tentang hubungan kehidupan dunia dengan kehidupan sebelum dan sesudahnya.

5
BAB 4. Qodho dan Qodhar
Pandangan kaum muslimin terdahulu :

1. Golongan Qodariah/Mu’tazillah
Prinsip : Allah menciptakan manusia dan manusia sendirilah yang menciptakan
perbuatannya/bebas melakukan segalanya.
“ God is a watch maker. ” (Allah itu seperti pembuat jam).
2. Golongan Jabariyah
Prinsip : Allah menciptakan manusia beserta perbuatannya/dipaksa melakukan
perbuatannya dan tidak bebas memilih.
“ Allah itu seperti dalang dan manusia wayangnya. ”
3. Golongan Asy-ariyah
Prinsip : perbuatan manusia itu diciptakan Allah sesaat sebelum melakukan
perbuatannya/kasb ikhtiari.

Kita kritisi satu/satu pendapat dari ke-3 golongan diatas :

1. Apakah manusia bebas memilih melakukan segalanya?


Contoh : manusia bebas bisa pesan terlahir dimana, jenis kelaminnya apa,
cantik/jelek, rambut kriting/lurus dll..
Faktanya manusia tidak bebas memilih
Pendapat Qodariyah BATHIL
2. Apakah manusia dipaksa melakukan segala aktivitas baik atau buruk?
Contoh : manusia tidur, mandi, mencuri, berzina, bersedekah dll..
Faktanya dalam segala aktivitas manusia tidak dipaksa.
Pendapat Jabariyah BATHIL
3. Jika Allah menciptakan perbuatan manusia itu sesaat sebelumnya, berarti Allah tidak
Maha Tahu apa yang akan terjadi.
Pendapat Asy-ariyah BATHIL

Ternyata ke-3 golongan diatas mencampur adukan pembahasan Qodho & Qodhar dengan :
a. Perbuatan hamba
b. Irodah-Nya/Kehendak Allah PEMBAHASAN TERPISAH
TIDAK BOLEH DICAMPUR
c. Lauhul Mahfudz
ADUKKAN
d. Ilmu Allah

6
Jika kita mengamati seluruh perbuatan manusia, akan kita jumpai bahwa manusia hidup di
dalam dua area :

Area yang MENGUASAI manusia/Musayyar Area yang DIKUASAI manusia/Mukhoyyar

Manusia TIDAK DIHISAB Manusia DIHISAB atas apa


atas apa yang terjadi yang diperbuat

KESIMPULAN :

Qodho adalah segala perbuatan dan kejadian yang berada diluar control manusia/segala hal
yang menguasai manusia.

Qodhar adalah seluruh khasiat yang diciptakan oleh Allah, baik yang terdapat pada benda-
benda ataupun yang terdapat pada manusia.

Contoh : khasiat manusia memiliki gharizah & hajatul udhowiyah

khasiat api membakar

khasiat pisau memotong

dll…

7
BAB 5. Macam-macam Hukum Syara
Definisi :
‫خطاب الشارع املتعلق بافعال العباد‬

Hukum syara’ (syari’at) adalah ‘khithaabusy Syaari’ (seruan dari Sang Pembuat Hukum-
Allah dan Rasul-Nya) yang berkaitan dengan perbuatan manusia.

Hukum syara’ terdiri dari 5 macam yaitu :

1. Wajib/Fardlu
Yaitu seruan/tuntutan untuk melakukan sesuatu (bersifat pasti).
Bila dikerjakan mendapat pahala/pujian bagi pelakunya, dan celaan/dosa bagi yang
meninggalkannya.
Contoh : sholat 5 waktu, puasa ramadhan, zakat, dakwah dll.
2. Sunnah/Mandub
Yaitu seruan/tuntutan yang tidak harus dikerjakan (bersifat tidak pasti).
Bila dikerjakan mendapat pahala/pujian bagi pelakunya, tetapi tidak mendapatkan
celaan/dosa bagi yang meninggalkannya.
Contoh : sholat dhuha, sholat tahajud, puasa senin-kamis dll.
3. Mubah/Ibahah
Yaitu seruan/tuntutan yang didalamnya terdapat pilihan, antara melakukan atau
meninggalkannya.
Bila dikerjakan atau ditinggalkan tidak mendapat apa-apa/boleh dilakukan boleh
meninggalkannya.
Contoh : nonton tv, berwisata, jalan-jalan dll.
4. Makruh/Karohah
Yaitu seruan/tuntutan yang tidak mengharuskan meninggalkannya (bersifat tidak sti).
Pujian bagi yang meninggalkannya, atau meninggalkannya lebih utama daripada
melakukannya.
Contoh : makan jengkol/pete, berbicara di toilet, dll.
5. Haram/Mahdlur
Yaitu seruan/tuntutan yang harus ditinggalkan (bersifat pasti).
Bila dikerjakan mendapat dosa/sanksi/siksaan bagi orang yang melakukannya, bagi
yang meninggalkannya akan mendapatkan pahala.
Contoh : minum minuman khomer, berzina, mencuri dll.

Kaidah ushul fiqih :


“Al ashlu fil af’al taqoyyadu bi hukmi syar’i”
(Hukum asal suatu perbuatan adalah terikat dengan hukum syara).

8
BAB 6. Sumber-sumber Hukum Syara
Sumber-sumber hukum syara adalah :

1. Al Qur’an
Yaitu Kallam Allah yang diturunkan kepada Rosulullah SAW melalui perantaraan
malaikat Jibril dengan menggunakan bahasa Arab.
Di dalam al-qur’an terdapat ayat-ayat :

a. Ayat Al Muhkamat adalah ayat-ayat yang maksudnya dapat diketahui secara nyata
dan tidak perlu ditafsirkan lagi.

Contoh :

ِ ِ ِ ‫مِب‬ ِ ِ َّ ‫السا ِر ُق و‬
ٌ ‫السارقَةُ فَاقْطَعُوا َأيْد َي ُه َما َجَزاءً َا َك َسبَا نَ َكااًل م َن اللَّه َواللَّهُ َع ِز ٌيز َحك‬
‫يم‬ َ َّ ‫َو‬
“Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan
keduanya,…” (Q.S Al-Maidah:38)

b. Ayat Al Mutasyabihat adalah ayat-ayat yang mempunyai arti terselubung


(tersembunyi), yang dapat ditafsirkan karena mengandung beberapa pengertian.

Contoh :

“ Wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan diri tiga kali quru' . Tidak boleh
mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya,…”
(Q.S Al-Baqarah:228).
Lafadz quru’ dalam Q.S Al-Baqarah:228 tsb, mempunyai 2 arti yaitu arti haid dan suci.

2. As Sunnah/Hadist
Yaitu perkataan, perbuatan, dan diamnya Rasulullah terhadap sesuatu hal/perbuatan
seorang shahabat yang diketahuinya.

Dari segi riwayat dan kekuatan dalil, As Sunnah dibagi ke dalam 2 bagian, yaitu :
a. Hadist Mutawatir adalah suatu hadist yang disampaikan oleh para shahabat,
tabi’in dan tabiit tabi’in dengan jumlah tertentu dalam setiap generasi.
Sifat hadist mutawatir adalah qath’i (pasti) artinya tidak ada keraguaan
didalamnya.
b. Hadist Ahad adalah hadist yang tidak memenuhi syarat mutawatir pada tiga
generasi.
Dari segi kualitas perawi, hadist ahad dibagi menjadi :
1. Shahih yaitu hadist yang kebenarannya tidak diperselisihkan.
2. Hasan yaitu hadist yang tidak mencapai derajat shahih disebabkan salah
seorang perawinya terdapat “cacat”, misalnya ingatannya lemah.
3. Dhaif yaitu hadist yang tidak mengandung sifat-sifat hadist shahih maupun
hadist hasan, sehingga tidak dapat dijadikan hujjah (argumentasi).

9
3. Ijma’ Shahabat
Yaitu kesepakatan para shahabat terhadap hukum suatu perkara.
Alasan Ijma Shahabat dijadikan sebagai dalil syar’i :
 Banyak pujian dari Allah di dalam al-qur’an maupun hadist kepada para shahabat.
 Para shahabat mustahil bersepakat/berijma’ atas suatu kekeliruan/kesesatan.
 Para shahabat merupakan orang-orang yang hidup bersama semasa Rasulullah.
 Para shahabat merupakan generasi yang mengumpulkan, menghafalkan, dan
menyampaikan Al-qur’an beserta sunnah pada generasi berikutnya.

Contoh : - Pembukuan al-qur’an/Mushaf Al-Qur’an.


- Kekosongan imam/khalifah maksimal tiga hari.

4. Qiyas
Yaitu menyamakan suatu kejadian yang tidak ada nashnya/hukumnya, dengan suatu
kejadian yang sudah ada nash/hukumnya karena adanya kesamaan illat (sebab terjadinya
hukum).
Contoh : Mengadakan transaksi jual beli tatkala adzan sholat jum’at HARAM

‫اس َع ْوا ِإىَل ِذ ْك ِر اللَّ ِه َو َذ ُروا الَْبْي َع‬ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ود‬ ِ ‫ِإ‬ ِ َّ


ْ َ‫ي للصَّاَل ة م ْن َي ْوم اجْلُ ُم َعة ف‬ َ ‫يَا َأيُّ َها الذ‬
َ ُ‫ين آَ َمنُوا َذا ن‬
“Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan sholat pada hari
Jum’ah, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah (shalat) dan tinggalkanlah
jual beli.” (Q.S Al-Jumu’ah:9)

Illatnya adalah melalaikan sholat jum’at maka aktifitas apapun (sewa menyewa, transaksi
perdagangan, bekerja maupun perbuatan lainnya), pada waktu tersebut juga hukumnya
HARAM.

Hukum bagi Masalah Baru


Jika muncul suatu permasalahan atau kejadian baru, maka ia harus dikaji dan difahami.
Kemudian dilakukan “istinbath” hukum (penggalian status hukum) dari dalil-dalil yang
bersifat umum yang terkandung dalam syari’at.

IJTIHAD

MUJTAHID

10
BAB 7. Ta’rif Islam
Islam adalah agama yang diturunkan Allah SWT. kepada baginda Nabi Muhammad SAW.
untuk mengatur hubungan manusia dengan Allah, dengan dirinya sendiri, dan dengan sesama
manusia.

Ruang lingkup ajaran Islam mencakup :

1. Aqidah (Rukun Iman)

2. Syariah (Kumpulan hukum-hukum yang mengatur masalah kehidupan.)

a. Aturan yang mengatur hubungan manusia dengan Allah SWT/Hablumminalloh.


- Sholat
- Puasa
- Zakat Ibadah
- Haji
- Jihad
b. Aturan yang mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri/Hablumminafsi.
- Makanan dan minuman
- Pakaian
- Akhlaq
c. Aturan yang mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya/Hablumminanas.
- Ekonomi
- Sosial
- Budaya
- Politik
- Pendidikan Muamalah
- Kesehatan
- Hukum
- Pemerintahan
- Dll..

Islam adalah agama yang sempurna yang mengatur segala aspek kehidupan dan Islam
telah menyempurnakan syariat-syariat sebelumnya.
Firman Allah :

‫يت لَ ُك ُم اِإْل ْساَل َم ِدينًا‬ ِ ِ


ُ ‫ت َعلَْي ُك ْم ن ْع َميِت َو َرض‬
ِ
ُ ‫ت لَ ُك ْم دينَ ُك ْم َوَأمْتَ ْم‬
ُ ‫… الَْي ْو َم َأ ْك َم ْل‬
“…pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan
kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu…”
(Q.S Almaidah:3)

11
Islam adalah agama yang benar dan agama yang lain tertolak.
Firman Allah :

‫ِّين ِعْن َد اللَّ ِه اِإْل ْساَل ُم‬


َ ‫َّن الد‬
‫ِإ‬
“Sesungguhnya agama disisi Allah hanyalah Islam..”
(Q.S Ali Imran:19)

‫ين‬ ِ
‫ر‬ ِ ‫ومن يبتَ ِغ َغير اِإْل ساَل ِم ِدينًا َفلَن ي ْقبل ِمْنه وهو يِف اآْل َ ِخر ِة ِمن اخْل‬
‫اس‬
َ َ َ َ َُ َ ُ َ َ ُ ْ ْ َ ْ َْ ْ َ َ
“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima
daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.”
(Q.S Ali Imran:85)

Skema Ruang Lingkup Islam

12
BAB 8. Mabda/Ideologi
Mabda adalah ‘aqidah ‘aqliyah yanbatsiku ‘anha nidzam /aqidah aqliyah yang
memancarkan aturan hidup.

Akidah :

‫الفكرة الكلية عن الكون واالنسان والحياة وعما قبل الحياة وعما بعدها وعن علقتها بماقبلها ومابعدها‬
“Pemikiran yang menyeluruh tentang alam semesta, manusia dan kehidupan dan apa-apa yang ada
sebelum kehidupan, dan apa-apa yang ada sesudahnya, dan hubungannya dengan apa-apa yang ada
sebelumnya dan apa-apa yang ada sesudahnya”.

‘Aqidah ‘Aqliyah

Fikrah/Ide
Sistem Aturan/Pemecahan Masalah

Mabda’

Metode Penerapan Ideologi

Metode Menjaga Ideologi


Thoriqah/Metode

Metode Penyebarluasan Ideologi

3 Mabda di dunia

Kapitalisme Sosialisme Islam

Standar kebenaran mabda’/ ideologi :

1. Sesuai dengan fitrah manusia.


2. Memuaskan akal.
3. Menentramkan jiwa.

13
Tabel Perbandingan Tiga Mabda di Dunia

SOSIALISME-
No Perkara ISLAM KAPITALISME
KOMUNISME
Sumber Wahyu Allah SWT Buatan akal manusia Buatan akal
1. kepada Rasulullah yang memang terbatas manusia yang
SAW memang terbatas
Dasar qiyadah La ilaha illallah Sekulerisme : Materialisme dan
fikriyah menyatukan antara memisahkan agama evolusi, menolak
2. aturan beserta dari kehidupan keberadaan agama
hukum Allah SWT masyarakat dan negara
dengan kehidupan
Kesesuaian Sesuai, Islam Tidak sesuai , Sebab Tidak
dengan fitrah menetapkan disatu sisi mengakui sesuai,Sebab, tidak
(hal adanya sifat manusia itu lemah. keberadaan Tuhan percaya adanya
manusia yang Oleh karena itu, namun pada saat yang Pencipta manusia
3. lemah dan perlu segala aturan sama manusialah yang dianggap pusat
pada Pencipta apapun harus dianggap layak dan segalanya
yang Maha berasal dari Allah tidak punya
Mengatur) SWT lewat kekuarangan untuk
WahyuNya. menetapkan aturan
Pembuat Allah SWT lewat Manusia Manusia
Hukum dan Wahyunya. Akal
Aturan manusia berfungsi
4.
menggali fakta dan
memahami hukum
dari wahyu
Ikatan perbuatan Seluruh perbuatan Serba Tidak ada
terikat dg hukum bebas/liberalisme dlm kebebasan dlm
5. syara. masalah aqidah, aqidah dan
pendapat, kepemilikan, pemilikan. Tp dlm
dan kebebasan pribadi perbuatan bebas.
Tolok ukur Mencapai ridho Meraih sebanyak- Meraih sebanyak-
kebahagiaan Allah yg terletak di banyaknya materi banyaknya materi
6. dlm ketaatan (pangkat, kedudukan, (pangkat,
kepada-Nya dlm harta, kekayaan dll). kedudukan, harta,
setiap perbuatan. kekayaan dll).

14
BAB 9. Hadlarah & Madaniyah

Hadlarah adalah “majmu ‘ul mafaahima anil hayaati” ( ‫)احليات عن املفاهم جممعو‬
sekumpulan mafahim /pemahaman tentang kehidupan.
Asing
Contoh: demokrasi, kapitalis, HAM, dll..
Hadlarah
Islam
Contoh: ekonomi Islam, khilafah, uqubat, dll..

Perbedaan Hadlarah Asing & Islam

Hadlarah Asing Hadlarah Islam


Dasar/Azas Sekuler Aqidah Islam
Pandangan hidup Meraih manfaat Ada nilai
ruhiyah/Idroksilabillah
Standar Mendapat materi sebanyak- Ridho Allah/Mardhotillah
kebahagiaan banyaknya
Dampak Kerusakan/membahayakan Menjamin kesejahteraan/
kehidupan manusia Rahmatan lil a’lamin

Madaniyah adalah bentuk-bentuk fisik dari benda-benda yang terindra yang digunakan
dalam berbagai aspek kehidupan (kebendaan).

Khas : terkait dg pandangan hidup tertentu


contoh: patung, salib, candi, dll..
Madaniyah
Umum : terkait dg sains & teknologi
contoh: computer, lampu, dll..

KESIMPULAN :

Kaum muslimin Tidak Boleh mengambil hadlarah asing dan madaniyah yang mengandung
hadlarah asing. Sebab, mengambilnya berarti telah berhukum dengan selain Islam.

Sabda Rosul SAW :


“Barang siapa yang melakukan suatu ‘amalan bukan dari yang kami perintahkan , maka
‘amalan itu tertolak.”

15
BAB 10. Syakshiyah Islamiyah

Syakhshiyah/kepribadian seseorang tidak ditentukan oleh nilai fisik (postur tubuh, cara
berjalan, warna kulit, dll) ; nilai non fisik (bentuk pakaian, makanan minuman, dll) ; nilai
genetik (orang tua pintar, seniman, keturunan, dll) ; nilai eksternal lainnya (pendidikan,
ekonomi, kondisi sosial, dll).

Aqliyah (pola pikir) :


cara seseorang memahami/memikirkan sesuatu
didasarkan pada standar tertentu.
Syakhshiyah
(Kepribadian)

Nafsiyah (pola tingkah laku):


Cara seseorang memenuhi potensi-potensinya
didasarkan pada standar tertentu

Jika standar aqliyah dan nafsiyah yang digunakan Islam Syakhshiyah Islamiyah

Jika standar aqliyah dan nafsiyah yang digunakan sama Syakhsiyah yg Khas/Unik

Jika standar aqliyah dan nafsiyah yang digunakan tidak sama Kepribadian Kacau/
Split Personality

Cara Memperkuat Syakhshiyah Islamiyah :

1. Meningkatkan kualitas aqliyah dan nafsiyah Islamiyah.


2. Menambah Khazanah ilmu-ilmu Islam (Tsaqofah Islamiyah).
3. Berusaha selalu terikat dengan hukum syara.
4. Selalu menghadirkan suasana iman dalam diri/Idhroksilabillah.

Sabda Rosulullah SAW :

“Sesungguhnya Allah tidak menilai atas rupamu dan hartamu, akan tetapi Dia hanya menilai
hati dan amal perbuatanmu.”(HR. Muslim dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah)

“Tidaklah beriman salah seorang diantaramu, sehingga menjadikan aku sebagai (standar)
akalnya, yang dipergunakan untuk berfikir.”

Teladan Syakhshiyah Islamiyah para Shahabat

a. Abu Ubaidah bin Jarrah (shahabat yang mempunyai sifat amanah).


b. Thalhah bin Zubeir (shahabat yang sangat dermawan dlm perang Uhud).
c. Abdurrahman bin Auf (shahabat yang dermawan dlm jihad fi sabilillah).
d. Siti Khadijah (shahabiyah yang menemani Rosulullah dalam dakwah).
e. Dan masih banyak lagi…

16
BAB 11. Jilbab
Beberapa aturan Islam seputar pakaian muslimah :

1. Wajib menutup aurat.


Rosulullah SAW bersabda :
“Ya Asma, sesungguhnya seorang wanita itu jika sudah baligh tidak boleh
menampakkan tubuhnya, kecuali ini dan ini -sambil menunjuk telapak tangan dan
wajahnya.” (HR.Aisyah)

2. Wajib memakai jilbab dan kerudung.

َ‫ك َأ ْدنَى َأ ْن يُع َْر ْفن‬


َ ِ‫ك َونِ َسا ِء ْال ُمْؤ ِمنِينَ يُ ْدنِينَ َعلَ ْي ِه َّن ِم ْن َجاَل بِيبِ ِه َّن َذل‬
َ ِ‫ك َوبَنَات‬ ِ ‫يَا َأيُّهَا النَّبِ ُّي قُلْ َأِل ْز َو‬
َ ‫اج‬
‫فَاَل يُْؤ َذ ْينَ َو َكانَ هَّللا ُ َغفُورًا َر ِحي ًما‬
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-
isteri orang mu'min: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh
mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu
mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” (Q.S Al-Ahzab:59)

‫ُوجه َُّن َواَل يُ ْب ِدينَ ِزينَتَه َُّن ِإاَّل َما ظَهَ َر‬ َ ‫ظنَ فُر‬ ْ َ‫ار ِه َّن َويَحْ ف‬ َ ‫ت يَ ْغضُضْ نَ ِم ْن َأب‬
ِ ‫ْص‬ ِ ‫َوقُلْ لِ ْل ُمْؤ ِمنَا‬
‫ِم ْنهَ َو ْليَضْ ِر ْبنَ بِ ُخ ُم ِر ِه َّن َعلَى ُجيُوبِ ِه َّن َواَل يُ ْب ِدينَ ِزينَتَه َُّن ِإاَّل لِبُعُولَتِ ِه َّن َأوْ َآبَاِئ ِهنَّا‬
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan
perhiasannya, kecuali yang nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka
menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan
perhiasannya…”(Q.S An-Nur:31)

Syarat-syarat Jilbab :
a. Pakaian terusan/tidak berpotongan dari bagian atas sampai bawah tubuh.
b. Dijulurkan kebawah hingga menutupi mata kaki.
c. Tidak tipis/transparan.
d. Tidak membentuk tubuh.
e. Tidak berlebih-lebihan baik corak, warna, maupun modelnya.
f. Wajib dipakai saat memasuki kehidupan umum.

3. Memakai pakaian rumah sebelum mengenakan jilbab.


“Suruhlah istrimu untuk memakai kain tipis (ghilalah) lagi didalamnya, karena aku
khawatir kalau sampai lekuk tubuhnya nampak.”
(HR. Usamah dan Ummu Athiyah)
“Dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti (dari haid dan mengandung)
yang tiada ingin kawin lagi , tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian
mereka dengan tidak menampakkan perhiasan, dan berlaku sopan adalah lebih baik
bagi mereka.” (QS. An-Nur:60)
17
Aktivitas Wanita dalam Kehidupan Umum

Hukum syara adakalanya bersifat umum yang ditujukan untuk seluruh manusia (QS.
Al-A’raf:158 ; Q.S An-Nisa:1), adakalanya ditujukan khusus untuk mukmin (QS.
Albaqarah:2 ; QS. Al-Anfal:24 dll..), dan adakalanya ditujukan lebih khusus lagi hanya untuk
laki-laki saja (hukum-hukum seputar nafkah, kepemimpinan, dll..), atau ditujukan hanya
untuk wanita saja (hukum-hukum seputar kehamilan, melahirkan, menyusui, pengasuhan
bayi, iddah, QS. Al-Ahzab:59 ; QS. An-Nur:31 ; dll..)

Firman Allah :

“Katakanlah: Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu
Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan selain Dia, Yang
menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya,…”
(Q.S Al-A’raf:158)

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari
seorang diri,...” (Q.S An-Nisa:1)

“Kitab ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa,”
(QS. Albaqarah:2)

“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul
menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu , ketahuilah bahwa
sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-
Nyalah kamu akan dikumpulkan.”
(QS. Al-Anfal:24)

Khusus untuk wanita Syariat Islam telah menetapkan bahwa fungsi utama seorang wanita
adalah sebagai Ummu wa Rabbatul bait (Ibu dan Pengatur Rumah Tangga).

Wanita boleh beraktivitas diluar rumah (bekerja, menuntut ilmu, da’wah dll..) dengan syarat :

1. Tidak melalaikan fungsi utamanya.


2. Menutup aurat dengan mengenakan jilbab dan kerudung.
3. Tidak ikhtilat.
4. Tidak tabarruj.
5. Menjaga iffah/kesucian diri.

 Kehidupan khusus adalah kehidupan/tempat yang apabila ingin memasukinya harus


seizin pemiliknya (rumah, kamar kost, mobil pribadi, dll..)

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan
rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya...”
(QS. An-Nur:27)

 Kehidupan umum adalah kehidupan/tempat yang apabila ingin memasukinya tidak perlu
izin dari siapapun (sekolah, jalan raya, pasar, mall, dll..).

18
BAB 12. Tata Pergaulan antara Perempuan dan Laki-laki
Sistem interaksi atau pergaulan pria-wanita dalam Islam menetapkan bahwa naluri
seksual (gharizah nau’) pada manusia adalah semata-mata untuk melestarikan keturunan
umat manusia. Sistem Islam mengatur hubungan lawan jenis antara pria dan wanita dengan
peraturan yang rinci, dengan menjaga naluri ini agar hanya disalurkan dengan cara yang
alami/shohih.

Fakta saat ini ketika Islam tidak diterapkan dalam sistem pergaulan :

 Banyak yang mengumbar aurat.


 Pergaulan bebas.
 Pacaran, hubungan diluar nikah/freesex.
 Banyak pecandu narkoba.
 Perselingkuhan, dll…

Dampak yang ditimbulkan dari pergaulan yang tidak Islami :

 Pelecehan seksual/pemerkosaan.
 Kehamilan diluar nikah.
 Aborsi.
 Penyakit menular seksual.
 HIV/AIDS, dll…

Aturan Islam seputar interaksi pria dan wanita :

1. Menundukkan pandangan.
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman:"Hendaklah mereka menahan
pandanganya, dan memelihara kemaluannya…"(QS. An-Nur:30)
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya,
kecuali yang nampak dari padanya."(QS. An-Nur:31)
2. Menutup aurat. (QS. An-Nur:31 & QS. Al-Ahzab:59)
3. Tidak boleh berkhalwat dan berikhtilat.
Rosulullah SAW bersabda :
“Tidak diperbolehkan seorang pria dan wanita berkhalwat, kecuali wanita itu disertai
mahram-nya.”
4. Tidak boleh tabarruj (mengenakan pakaian/apapun yg dapat menarik perhatian kaum
laki-laki).
“Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka
sembunyikan.” (QS. An-Nur:31)
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah
laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu…” (QS. Al-Ahzab:33)

5. Tidak ada interaksi kecuali ada alasan syar’i. (Pendidikan, kesehatan, jual beli,
interaksi dalam rangka khitbah & nikah, dll..)

19
BAB 13. Dakwah
Definisi dakwah

 Menurut makna bahasa adalah seruan/menyeru.


 Menurut makna syara adalah seruan kepada orang lain agar mengambil yang khoir
(Islam) ; melakukan amar ma’ruf nahi munkar ; upaya untuk merubah manusia baik
perasaan, pemikiran, tingkah lakunya dari jahiliyah ke Islam atau dari yang sudah
Islam menjadi lebih kuat lagi Islamnya.

Kewajiban berdakwah

Firman Allah SWT :

 “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar ;
merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran:104)
 “Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada
yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali
Imran:110)
 “Serulah manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik.” (QS. An-Nahl:125)

Rasulullah SAW bersabda :

 “Perumpamaan orang-orang yg mencegah berbuat maksiat dan yg melanggarnya


adalah seperti kaum yg menumpang kapal. Sebagian dari mereka berada di bagian
atas dan yg lain berada di bagian bawah. Jika org-org yg berada di bagian bawah
membutuhkan air, mereka harus melewati org-org yg berada di atasnya. Lalu mereka
berkata: ‘Andai saja kami lubangi (kapal) pd bagian kami, tentu kami tidak akan
menyakiti org-org yg berada di atas kami’. Tetapi jika yg demikian itu dibiarkan oleh
org-org yg berada di atas (padahal mereka tidak menghendaki), akan binasalah
seluruhnya. Dan jika dikehendaki dari tangan mereka keselamatan, maka akan
selamatlah semuanya.” (HR. Bukhari)
 “Perumpamaan org-org muslim, bagaimana kasih sayang dan tolong menolong
terjalin antar mereka, adalah laksana satu tubuh. Jika satu bagian merintih
merasakan sakit, maka seluruh bagian tubuh akan bereaksi membantunya, dg berjaga
(tdk tidur) dan bereaksi meningkatkan panas badan (demam).” (HR. Muslim)
 “Siapa saja yg bangun di pagi hari dan ia hanya memperhatikan masalah dunianya,
maka org tersebut tdk berguna apa-apa di sisi Allah; dan barang siapa yg tdk
memperhatikan urusan kaum muslimin, maka ia tdk termasuk golongan mereka.”
(HR. Thabrani dari Abu Dzar)
 “Demi Dzat yg jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh kalian (memiliki dua pilihan,
yaitu)benar-benar memerintah berbuat ma’ruf dan melarang berbuat munkar,
ataukah Allah akan mendatangkan siksa dari sisi-Nya yg akan menimpa kalian.
Kemudian setelah itu kalian berdo’a, maka do’a itu tidak dikabulkan.” (HR. Tirmidzi)

20
 “Barangsiapa diantara kalian melihat kemunkaran, maka hendaklah ia merubahnya
dg tangannya, dan apabila ia tdk mampu, maka hendaklah ia merubahnya dg
lisannya, dan apabila ia tdk mampu, maka hendaklah ia merubahnya dg hatinya. Dan
sesungguhnya hal itu merupakan selemah-lemahnya iman.” (HR. Ahmad, Muslim,
Abu Dawud, At Turmudzi, An Nasaa’I, Ibnu Majah, dari Abi Sa’id Al Khudri)

Tujuan Dakwah

Merubah keadaan yg tdk Islami menjadi Islami agar dpt mendekatkan diri kpd Allah SWT.
Yaitu dengan upaya :

 Menyerukan kpd org kafir agar masuk Islam.


 Menyerukan kpd org Islam agar melaksanakan hukum Islam secara kaffah.
 Menegakkan kemakrufan dan mencegah kemunkaran (baik dilakukan oleh individu;
jamaah/kelompok; maupun negara).

Subyek dan Obyek Dakwah

Subyek/pelaku dakwah : siapa saja L/P (Islam/seorang muslim ; baligh ; dan berakal).
Obyek/yg menerima dakwah : orang kafir/non muslim dan orang Islam
(pribadi/jamaah/negara).
Dakwah itu kapan pun ; dimana pun ; kepada siapa pun.

Subyek/Obyek dakwah dapat dibagi menjadi :

1. Individu
“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada
(agama) Allah, mengerjakan amal shalih, dan berkata: sesungguhnya aku termasuk
golongan orang-orang muslimin.”(QS. Fushilat:33)
2. Kelompok/jamaah
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar ;
merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran:104)
3. Negara
“Rosulullah SAW (sbg kepala negara) tdk pernah memerangi suatu kaum, melainkan
sesudah terlebih dahulu beliau menyampaikan dakwah Islam kpd mereka.”
(HR. Imam Ahmad)

21
BAB 14. Thoriqoh Dakwah Rosul
Dalam melakukan setiap perbuatan harus sesuai dg hukum syara termasuk didalamnya
aktivitas mengemban dakwah. Umat Islam yg ingin bangkit hrs menempuh jalan dakwah yg
shohih sesuai dg apa yg dicontohkan Rasulullah SAW.

Metode (Thoriqoh) dakwah Rosulullah SAW meliputi :

1. Tahap Pembinaan dan Pengkaderan (Marhalah Tatsqif wat Taqwin).


 Pemberian pemahaman yang mendalam dan penghayatan yang tinggi akan
Islam.
 Membongkar ide-ide yang bertentangan dengan Islam.
 Ditanamkan tentang target dakwah yg akan diraih, yaitu menegakkan Islam
dan menerapkannya dlm setiap sendi kehidupan dlm bingkai Khilafah.

2. Tahap Interaksi dg Umat dan Perjuangan (Marhalah Tafaa’ul ma’al Ummah wal
Kiffah).
Tahapan ini dibagi ke dalam tiga strategi :
a) Shiraa’ul fikri (pertarungan pemikiran).
Proses interaksi dengan masyarakat secara terang-terangan
Membongkar ide-ide, pemikiran, sistem hidup jahiliyyah/kufur.
b) Kiffahus siyasi (perjuangan politik).
Pergolakan politik dengan para penguasa.
Membongkar rencana orang-orang kafir.
c) Tholabun Nushroh (meminta pertolongan/dukungan) kpd Ahlul Kuwwah.

3. Tahap Penerapan Syariah Islam (Tathbiq Al Ahkam Al Islam).


Sejak hijrah, Rasulullah mendirikan pemerintahan Islam (Daulah Islamiyah)
Membuat tonggak-tonggak kenegaraan :
 Membangun masjid.
 Mempersaudarakan Muhajirin dan Anshar.
 Membuat Perjanjian Piagam Madinah (Watsiqoh Madinah).
 Menyusun strategi politik dan militer.
1. Tahap Pembinaan dan Pengkaderan
(Marhalah Tatsqif wat Taqwin).

Metode/Thoriqoh Dakwah 2. Tahap Interaksi dg Umat dan Perjuangan


Rosulullah SAW (Marhalah Tafaa’ul ma’al Ummah wal Kiffah).

3. Tahap Penerapan Syariah Islam


(Tathbiq Al Ahkam Al Islam).

Skema Tahapan Dakwah Rosul

22
BAB 15. Kesatuan Kaum Muslimin
 Umat Islam adalah umat yang satu bagai satu tubuh.
Firman Allah SWT :

‫َأخ َويْ ُك ْم َو َّات ُقوا اللَّهَ لَ َعلَّ ُك ْم ُت ْرمَحُو َن‬ ‫ب‬ ‫وا‬ ‫ح‬ِ‫ِإمَّنَا الْم ِمنو َن ِإخوةٌ فََأصل‬
َ َ َ ُ ْ َ ْ ُ ‫ُ ْؤ‬
‫نْي‬
“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara krn itu damaikanlah antara kedua
saudaramu dan bertakwalah kpd Allah spy kamu mendapat rahmat.”(QS. Al-Hujurat :10)

Sabda Rosulullah SAW :


“Perumpamaan org-org muslim, bagaimana kasih sayang dan tolong menolong terjalin
antar mereka, adalah laksana satu tubuh. Jika satu bagian merintih merasakan sakit,
maka seluruh bagian tubuh akan bereaksi membantunya, dg berjaga (tdk tidur) dan
bereaksi meningkatkan panas badan (demam).” (HR. Muslim)

 Fakta umat Islam saat ini tercerai berai, terkotak-kotak dalam puluhan negeri-negeri
kecil, lemah tak berdaya, mudah dijatuhkan, jauh dari predikatnya sebagai khairu ummah.
Sabda Rosulullah SAW :
"Akan datang suatu masa, dalam waktu dekat, ketika bangsa-bangsa (musuh Islam)
bersatu padu mengalahkan kalian dan memperebutkan kalian. Mereka bagaikan
segerombolan orang-orang rakus yang berkerumun untuk berebut hidangan disekitar

mereka. Di antara para sahabat ada yang bertanya keheran-heranan: "Apakah karena
di waktu itu kita berjumlah sedikit, ya Rasulallah?" Rasul menjawab: "Bukan, bahkan
jumlah kalian pada waktu itu banyak. Akan tetapi kalian laksana buih yang terapung-
apung.”(HR. Bukhori dan Muslim)

 Macam-macam Ikatan yang Mempersatukan Manusia.


1. Ikatan Kepentingan (kemaslahatan).
Muncul krn kesamaan kepentingan, sifatnya temporal, tdk bisa dijadikan pengikat
antar manusia krn jika kepentingannya sdh selesai -selesailah urusannya.
2. Ikatan Nasionalisme.
Ikatan yg bersifat emosional, temporal, lahir krn ada ancaman dari luar, ikatan yg
lemah.
3. Ikatan Spiritual (kerohanian).
Ikatan berdasarkan ”kepercayaan agama”, tdk memiliki aturan, hanya terlihat dr
kegiatan spiritual saja, sifatnya parsial, tdk layak mjd pengikat antar manusia dlm
seluruh aspek kehidupan.
4. Ikatan Aqidah (ikatan ideologis).
Ikatan yg benar & paling kuat mengikat manusia krn dibentuk melalui proses berfikir
yg melahirkan peraturan hidup menyeluruh.
 Umat Islam harus bersatu dengan ikatan aqidah Islam.
Sabda Rosulullah SAW :
”Bukan dari golongan kami org-org yg menyeru kpd ashobiyyah, dan bukan dari
golongan kami org-org yg berperang krn ashobiyyah, serta bukan dari golongan kami
org-org yg mati krn ashobiyyah.”(HR. Abu Dawud)
 Harus ada pemimpin yang mempersatukan seluruh umat Islam dan menerapkan aturan
Islam secara kaffah dalam institusi Khilafah.
 Persatuan ini harus diusahakan dengan jalan dakwah.

23
BAB 16. Problematika Umat
Rasulullah SAW bersabda :

"Akan datang suatu masa, dalam waktu dekat, ketika bangsa-bangsa (musuh Islam) bersatu
padu mengalahkan kalian dan memperebutkan kalian. Mereka bagaikan segerombolan
orang-orang rakus yang berkerumun untuk berebut hidangan disekitar mereka.”
(HR. Bukhori dan Muslim)

Umat Islam Kini

Lihatlah sekeliling… gunakan inderamu!


Umat Islam saat ini benar-benar terpuruk dalam semua aspek kehidupan…

 Dalam bidang politik (ex : pejabat yg korup).


 Dalam bidang ekonomi (ex : liberalisasi kepemilikan, privatisasi SDA, kemiskinan).
 Dalam bidang sosial-kemasyarakatan (ex : masyarakat yg rusak).
 Dalam bidang budaya (ex : hedonisme, permisifisme).
 Dalam bidang pendidikan (ex : mutu SDM yang rendah).
 Dalam bidang hukum (ex : penerapan hukum bagaikan mata pisau/tebang pilih).
 Dalam bidang keamanan (ex : tindak kriminalitas meningkat).
 Dll…

Penyebab

Sekulerisme Fashluddin ‘Anil HayatPemisahan agama dari kehidupan.


atau
Tidak diterapkannya hukum Islam sebagai aturan hidup dlm segala aspek kehidupan.

Peringatan Allah SWT :


‫ضْن ًكا َوحَنْ ُش ُرهُ َي ْو َم الْ ِقيَ َام ِة َْأع َمى‬ ِ
َ ِ‫ض َع ْن ذ ْك ِري فَِإ َّن لَهُ َمع‬
َ ً‫يشة‬ َ ‫َو َم ْن َْأعَر‬
“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan
yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta".
(QS. Thaahaa [20]: 124)

Solusi

‫…ِإ َّن اللَّهَ اَل يُغَِّي ُر َما بَِق ْوٍم َحىَّت يُغَِّي ُروا َما بَِأْن ُف ِس ِه ْم‬
“…Sesungguhnya Allah tdk akan mengubah keadaan suatu kaum, hingga mereka mengubah
diri mereka sendiri…” (QS. Ar-Ra’du [13]:11)

ِّ ‫ين آَ َمنُوا ْاد ُخلُوا يِف‬


ً‫الس ْل ِم َكافَّة‬ ِ َّ
َ ‫يَا َأيُّ َها الذ‬
“Hai orang-orang yg beriman masuklah kalian ke dalam Islam secara Kaffah…”
(QS. Al-Baqarah [2] : 208)

24
Terapkan Syariah Islam dlm semua aspek kehidupan dalam bingkai Daulah Khilafah Islam.
BAB 17. Kewajiban Menerapkan Syariah dan Khilafah
Fakta bahwa Islam pernah diterapkan sejak zaman Rosul s.d 1924 M
(Daulah Khilafah Islamiyah pernah berjaya)

Fakta kondisi umat Islam saat ini di seluruh dunia


TERPURUK
(dalam segala aspek kehidupan).

Rendahnya Taraf Berfikir Umat.

Tidak diterapkannya Aturan Allah (Syariah Islam) dlm segala aspek kehidupan.

SOLUSI ?

Terapkan SYARIAH ISLAM dlm segala aspek kehidupan.

ِّ ‫ين آَ َمنُوا ْاد ُخلُوا يِف‬


ً‫الس ْل ِم َكافَّة‬ ِ َّ‫يا َأيُّها ال‬
‫ذ‬
َ َ َ
“Hai orang-orang yg beriman masuklah kalian ke dalam Islam secara Kaffah…”
(QS. Al-Baqarah [2] : 208)

KHILAFAH ISLAM

Khilafah adalah kepemimpinan umum bagi seluruh kaum Muslimin di dunia yang
menjadikan Islam sbg asasnya dan mengemban dakwah Islam ke seluruh dunia.
Pemimpinnya adalah seorang Khalifah.
Keberadaannya adalah Wajib.
Firman Allah SWT :

‫اَأْلم ِر ِمْن ُك ْم‬ ِ ‫َأطيعوا اللَّه و‬


ِ ِ َّ
ْ ‫ول َوُأويِل‬
َ ‫الر ُس‬
َّ ‫َأطيعُوا‬ َ ‫يَا َأيُّ َها الذ‬
َ َ ُ ‫ين َآمنُوا‬
“Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan ta'atilah Rasul , dan ulil amri di antara
kamu.” (QS. An-Nisa : 59)

“Barangsiapa yang tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka
mereka itu adalah orang-orang yang kafir.”(QS. Al-Maidah : 44) ; …yang zalim (QS. Al-
Maidah : 45) ; …yang fasik.”(QS. Al-Maidah : 47) ; (QS. Al-Maidah : 48-49)
Sabda Rosulullah SAW :
“Barangsiapa mati dan tidak ada bai’at dipundaknya, maka matinya mati jahiliyah.”
(HR. Muslim)

Ijma Shahabat :
Para Shahabat sepakat menunda pemakaman jenazah Rosul selama tiga hari dan terlebih
dahulu mengangkat @ Khalifah pengganti Rosul.

Kaidah syara :
“Maa la yatimul wajib ila bi hi fahuwa wajib”
“Tdk sempurna suatu kewajiban tanpa sesuatu, maka sesuatu itu menjadi wajib.”

25
Maka, upaya untuk menegakkannya pun WAJIB DAKWAH
BAB 18. Seputar Harakah / Gerakan Islam
Harakah berasal dari akar kata at taharruk yg artinya bergerak.

Sebuah kelompok dapat dikatakan sebuah harakah/gerakan apabila memiliki 3 syarat:

1. Mempunyai landasan tertentu.


2. Mempunyai tujuan atau target yg telah ditetapkan.
3. Mempunyai metode untuk meraih target.

Syarat suatu kelompok dikatakan sbg gerakan/harokah Islam yaitu :

a. Terdiri dari orang-orang Islam.


b. Menjadikan Islam sbg landasan dlm merumuskan target dan metode.
c. Mempunyai target terlaksananya Syariat Islam.
d. Mempunyai metode yg sesuai dg Islam, yaitu harus sesuai dg metode Rosulullah dlm
berdakwah untuk menegakkan Islam di muka bumi.
e. Aktifitasnya adalah menyeru kepada Islam dan amar ma’ruf nahi munkar.

‫ك ُه ُم ال ُْم ْفلِ ُحو َن‬ ِ ‫ولْت ُكن ِم ْن ُكم َُّأمةٌ ي ْدعُو َن ِإلَى الْ َخي ِر ويْأمرو َن بِالْمعر‬
َ ‫وف َو َي ْن َه ْو َن َع ِن ال ُْم ْن َك ِر َوُأولَِئ‬ ُْ َ ُُ َ َ ْ َ ْ ْ ََ
“Dan hendaklah ada di antara kalian segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan,
memerintahkan kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-
orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran [3] : 104)

1. Yg hanya memperhatikan kepentingan individu.

Target Harakah Islam 2. Memperbaiki Aqidah & Akhlaq Individu.

3. Memperbaiki Masyarakat.

Macam-macam Harakah Islam :

 Muhammadiyah
 Nahdlatul Ulama Bersifat lokal dlm suatu negara
 Persis

 Jamaah Tabligh
 Ikhwanul Muslimin Bersifat internasional
 Hizbut Tahrir

 Dll…

26
27

Anda mungkin juga menyukai