Anda di halaman 1dari 5

Nama.

: Reonaldi
Nim. : 12310511444
Kelas. : 2B PMT
Dosen pengampu: Nurhasanah Bakhtiar,Dr.,M.ag.

MENGANALISIS ALAT-ALAT BELAJAR MANUSIA DALAM


KONSEP
ILMU DAN AL-QUR’AN

Allah SWT telah menciptakan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Nya seperti
Menuntut ilmu. Dalam menuntut ilmu ini manusia Allah berikan beberapa potensi sebagai
alat Untuk menuntut ilmu dan memahami lainnya

Potensi yang Allah berikan tersebut terbagi menjadi dua, yaitu: potensi internal potensi
eksternal

1. Potensi Internal, ada tiga:

A. Potensi Fitriyah

Pada hakikatnya manusia memiliki jiwa yang suci/fitrah. Dengan adanya ini manusia
akan memiliki kecenderungan untuk menerima dan mengikuti kebenaran yang Allah SWT
turunkan.

‫ َفَأَبَو اُه ُيَهِّو َداِنِه َأْو ُيَنِّص َر اِنِه َأْو ُيَم ِّج َس اِنِه‬،‫ َح َّتى ُيْع ِر َب َع ْنُه ِلَس اُنُه‬،‫ُك ُّل َم ْو ُلْو ٍد ُيْو َلُد َع َلى اْلِفْطَر ِة‬

“Setiap anak yang lahir dilahirkan di atas fitrah hingga ia fasih (berbicara). Kedua orang
tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.”(HR.Muslim)

B. Potensi Ruhiyah

Kemampuan yang dilekatkan kepada Allah SWT pada jiwa yang suci, agar bisa
membedakan mana yang baik dan buruk tanpa kita berpikir terlebih Dahulu. Terdapat dalam
QS. Asy-Syams :7-8:

‫َو َنْفٍس َو َم ا َس َّواَه‬

Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya)

‫َفَأْلَهَم َها ُفُجوَر َها َو َتْقَو اَه‬

Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.
Allah SWT sudah menyiapakan pada kita sesuatu yang dapat mendeteksi tentang
kebaikan dan keburukan. Cara merasakan pendeteksian itu, sesuai dengan sabda Nabbi
SAW :

‫َيا َو اِبَص ُة اْسَتْفِت َقْلَبَك َو اْسَتْفِت َنْفَس َك َثاَل َث َم َّراٍت اْلِبُّر َم ا اْطَم َأَّنْت ِإَلْي ِه الَّنْفُس َو اِإْل ْثُم َم ا َح اَك ِفي الَّنْفِس َو َت َر َّد َد ِفي الَّص ْد ِر‬
‫َو ِإن َأْفَتاَك الَّناُس َو َأْفَتْو َك‬

“Wahai Wabishah, mintalah fatwa pada hatimu (3x), karena kebaikan adalah yang membuat
tenang jiwa dan hatimu. Dan dosa adalah yang membuat bimbang hatimu dan goncang
dadamu. Walaupun engkau meminta fatwa pada orang-orang dan mereka memberimu fatwa”
(HR. Ahmad no.17545, Al Albani dalam Shahih At Targhib [1734] mengatakan: “hasan li
ghairihi”).

Jadi yang kebaikan adalah yang membuat hati tenang, sementara keburukan adalah
yang membuat hati gelisah/ragu-ragu.

C. Potensi Aqliyah

Kemampuan manusia untuk berfikir, dan yang membedakan antara manusia dengan
hewan. Tujuan Allah SWT memberikan kita akal yaitu alat agar bisa hidup dimuka bumi
mengikuti petunjuk Allah SWT.

Perangkatnya ialah hati, penglihatan, dan pendengaran. Dalam QS.Assajdah:9

‫ُثَّم َس َّواُه َو َنَفَخ ِفيِه ِم ْن ُروِحِهۖ َو َجَعَل َلُك ُم الَّسْمَع َو اَأْلْبَص اَر َو اَأْلْفِئَدَةۚ َقِلياًل َم ا َتْشُك ُروَن‬

Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia
menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali
bersyukur.

2. Potensi Eksternal

A. Potensi Alam

‫اَّلِذ ي َجَعَل َلُك ُم اَأْلْر َض ِفَر اًش ا َو الَّس َم اَء ِبَناًء َو َأْنَز َل ِم َن الَّس َم اِء َم اًء َف َأْخ َر َج ِب ِه ِم َن الَّثَم َر اِت ِر ْز ًق ا َلُك ْم ۖ َفاَل َتْج َع ُل وا ِهَّلِل َأْن َداًدا‬
‫َو َأْنُتْم َتْع َلُم وَن‬

Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia
menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-
buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi
Allah, padahal kamu mengetahui.

Alam adalah ayat qouniyah yang menunjukkan kebesaran Allah SWT. Sehingga
semakin bertambah keimanan sesorang yang memerhatikan ayat-ayat qouniyah.

B.Potensi Huda
‫َقاَل اْهِبَطا ِم ْنَها َجِم يًعاۖ َبْعُض ُك ْم ِلَبْع ٍض َع ُد ٌّو ۖ َفِإَّم ا َيْأِتَيَّنُك ْم ِم ِّني ُهًدى َفَمِن اَّتَبَع ُهَداَي َفاَل َيِض ُّل َو اَل َيْش َقٰى‬

Allah berfirman: “Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi
musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu
barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka”

Allah SWT telah menciptakan bumi seisinya sebagai tempat sekaligus sarana .unttuk
menjalankan tugas sebagai khalifah. Dalam menjalankan tugas ini tentu kita membutuhkan
petunjuk dari Sang Pemberi Tugas yaitu Allah SWT dan petunjuknya berupa Al-Qur’an.

Setiap manusia pada dasarnya memiliki potensi untuk berkembang. Potensi tersebut
merupakan anugerah Ilahiah yang telah ada sejak lahir. Karenanya, manusia mampu
menyerap berbagai nuansa pendidikan yang ada di sekelilingnya sejak ia masih kecil (bayi)
atau bahkan ketika masih berada dalam kandungan. Quraish Shihab, menyimpulkan bahwa
manusia sejak awal kejadiannya membawa potensi beragama yang lurus, dan dipahami oleh
para ulama sebagai tauhid (Quraish Shihab, 1996: 284).

Potensi Fitrah hanya dimiliki oleh manusia, dan tidak dimiliki oleh makhluk lain. Allah
swt. Menciptakan manusia dengan melengkapi kejadiannya dengan alat-alat penting berupa
pendengaran, penglihatan, dan hati nurani. Melalui pendengaran, penglihatan, dan hati nurani
manusia mengembangkan potensi fitrah yang dimilikinya dalam suatu proses Pendidikan.

Pendengaran dan penglihatan memiliki potensi sebagai sarana untuk menangkap segala
informasi yang ada di sekitarnya, baik berupa suara maupun benda-benda yang ada di
sekitarnya, begitu juga hati memiliki potensi yaitu kemampuan manusia untuk berpikir,
merasakan dan menjadi penentu atau tolak ukur terhadap nilai-nilai dan moral antara baik dan
buruknya suatu perbuatan sehingga dengan ketiga potensi tersebut manusia dapat
mendengarkan ayat-ayat Allah, kemudian memahaminya melalui penglihatan serta
merenungkan melalui hati yang pada akhirnya akan menjadi petunjuk bagi manusia sekaligus
dapat membantu mempermudah bagi kehidupan manusia di dunia dan akhirat.

Inilah beberapa potensi yang Allah berikan kepada Manusia sbagai Alat untuk
memudahkan memahami sesuatu dan banyak hal lainnya,dengan potensi ini seharusnya
membuat kita lebih bersyukur lagi dan menggunakannya dengan sebaik mungkin sesuai
fungsi dan aturan yang telah Allah SWT.

Berdasarkan hal tersebut potensi fisik yang diberi Allah sebagai fasilitas dan alat bantu
mengenali dunianya. Pengintegrasian antara sains dan Al-Qur’an pada materi fungsi sistem
indera menghasilkan pengelompokan materi, artinya jika dalam sains dijelaskan secara
spesifik dan eksplisit bagaimana masing-masing fungsi organ indera maka dalam Al-Qur’an
hanya dijelaskan secara singkat saja dan apabila ingin mengetahui makna lebih dalamnya
harus menggunakan tafsir atau sejumlah literatur lainnya yang bisa menjawab ayat yang
berhubungan dengan sistem indera. Karena pada dasarnya sains dan Al-Qur’an jika di
integrasikan itu merupakan bentuk interaksi antara agama dan ilmu pengetahuan Sebagai
berikut:

1.Otak

Otak adalah pusat kontrol utama dalam tubuh manusia yang memungkinkan
pemrosesan informasi, pemikiran, dan pengambilan keputusan. Dalam konteks ilmu, otak
memungkinkan manusia untuk memahami dan menganalisis konsep-konsep kompleks.
Dalam Al-Qur’an, otak diperintahkan untuk digunakan dalam merenungkan tanda-tanda
kebesaran Allah di alam semesta dan memahami ajaran-Nya. Lalu ada dalam Qs.11.56
Bahwasanya manusia itu bergerak dan melakukan sesuatu itu memakai akalnya yang telah
Allah ciptakan otak(ubun-ubun):
‫ٌۢذ‬
‫ِاِّنْي َتَو َّك ْلُت َع َلى ِهّٰللا َر ِّبْي َو َر ِّبُك ْم ۗ َم ا ِم ْن َد ۤا َّبٍة ِااَّل ُهَو ٰا ِخ ِبَناِصَيِتَهاۗ ِاَّن َر ِّبْي َع ٰل ى ِصَر اٍط ُّم ْسَتِقْيٍم‬

Sesungguhnya aku bertawakal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak satu pun makhluk
bergerak yang bernyawa melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya (menguasainya).
Sungguh,Tuhanku dijalan yang lurus(adil).

2.Mata

Mata adalah organ indra yang memungkinkan manusia untuk melihat dunia sekitarnya.
Dalam konteks ilmu, mata memainkan peran penting dalam pengamatan dan pemahaman
fenomena alamiah. Dalam Al-Qur’an, mata digunakan sebagai alat untuk melihat dan
merenungkan kebesaran ciptaan Allah, serta memahami ajaran-Nya.Dalam Qs.23:78 ini Allah
sudah menciptaan berbagai indra untuk mlakukan aktivitas sehari hari seperti mata,namn
masih banyak manusia yang kurang bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan kepada
makhluknya.

‫َو ُهَو اَّلِذ ْٓي َاْنَش َا َلُك ُم الَّس ْمَع َو اَاْلْبَص اَر َو اَاْلْفِٕـَد َۗة َقِلْياًل َّم ا َتْشُك ُرْو َن‬

Dan Dialah yang telah menciptakan bagimu pendengaran, penglihatan dan hati nurani, tetapi
sedikit sekali kamu bersyukur.

3.Telinga

Telinga adalah organ yang memungkinkan manusia untuk mendengar suara dan bunyi.
Dalam ilmu, telinga memungkinkan manusia untuk belajar melalui pendengaran dan
komunikasi verbal. Dalam Al-Qur’an, telinga digunakan untuk mendengarkan ajaran Allah
yang terdapat dalam Al-Qur’an serta petunjuk yang disampaikan melalui wahyu.

Dalam Qs.23:78 ini Allah sudah menciptaan berbagai indra untuk mlakukan aktivitas
sehari hari seperti pendengaran yatu telinga,namn masih banyak manusia yang kurang
bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan kepada makhluknya dan tidak
menggunakannya sesuai perintah Allah SWT.

‫َو ُهَو اَّلِذ ْٓي َاْنَش َا َلُك ُم الَّس ْمَع َو اَاْلْبَص اَر َو اَاْلْفِٕـَد َۗة َقِلْياًل َّم ا َتْشُك ُرْو ن‬

Dan Dialah yang telah menciptakan bagimu pendengaran, penglihatan dan hati nurani, tetapi
sedikit sekali kamu bersyukur.

4.Jantung

Jantung adalah organ yang memompa darah ke seluruh tubuh, menyediakan oksigen
dan nutrisi yang diperlukan oleh organ-organ lain. Dalam ilmu, jantung merupakan simbol
kehidupan dan vitalitas. Dalam Al-Qur’an, jantung dihubungkan dengan kesadaran spiritual,
keberanian, dan ketabahan dalam menghadapi cobaan hidup.

5.Pencernaan

Sistem pencernaan memungkinkan manusia untuk mencerna makanan dan menyerap


nutrisi yang diperlukan untuk energi dan pertumbuhan. Dalam ilmu, sistem pencernaan
memahami proses-proses kimia dan biologis yang terlibat dalam pencernaan. Dalam Al-
Qur’an, manusia diperintahkan untuk mengonsumsi makanan yang halal dan baik serta
menjaga kesehatan tubuh sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah.

6.Anggota gerak

Anggota gerak manusia, seperti tangan dan kaki, memungkinkan aktivitas fisik dan
interaksi dengan lingkungan. Dalam ilmu, anggota gerak digunakan untuk melakukan
eksperimen dan mempraktikkan konsep-konsep fisika dan biologi. Dalam Al-Qur’an,
manusia dianjurkan untuk menggunakan anggota geraknya untuk melakukan amal kebaikan
dan berbuat baik kepada sesama.

Sumber

https://pusdiklattekniskemenag.e-journal.id/andragogi/article/download/59/51

https://www.ejournal.stitmuhbangil.ac.id/index.php/jie/article/download/227/130

Anda mungkin juga menyukai