Anda di halaman 1dari 12

Akal dan Wahyu Dalam

Perspektif Tujuan
Penciptaan Manusia
ISTEK
Tea
Safira Rijka
D500210079 m Salsabila raidah
D500210091

Elisa zaharani Anggita violina


D500210092 D500210102
Latar Belakang

Manusia merupakan salah satu makhluk hidup ciptaan Allah yang


diberi kelebihan berupa akal. Tanpa adanya akal manusia tidak akan bisa
hidup dengan baik bahkan (mungkin) manusia tidak dapat bertahan hidup.
Tanpa akal manusia tidak dapat berkomunikasi dengan sesama manusia dan
makhluk hidup yang lainnya, tidak dapat mengetahui bagaimana terjadinya
kehidupan dan tidak dapat mengetahui apa saja yang ada didalamnya.
Oleh karena itu manusia diberi akal agar dapat mengetahui bagaimana
adanya kehidupan ini selain itu dengan akal juga dapat melahirkan ilmu-
ilmu yang ada sampai sekarang
A kal
Akal berasal dari bahasa Arab yaitu Al-‘aql yang secara bahasa
berarti pengikatan dan pemahaman terhadap sesuatu. Pengertian lain dari
akal adalah daya pikir (untuk memahami sesuatu), kemampuan melihat
cara memahami lingkungan, atau merupakan kata lain dari pikiran dan
ingatan.
Wahy
Wahyu berasal dari bahasa arab u
Al-Wahy. Kata ini memiliki arti suara, api, dan
kecepatan. Al- wahyu juga sering diartikan dengan bisikan, isyarat, tulisan dan kitab.
Dari segi maknanya, Wahyu dapat dikelompokan sebagai berikut
1.Wahyu dalam arti firman Allah yang disampaikan kepada Nabi dan Rasul-
Nya,yang berupa risalah atau kitab suci.
2.Wahyu dalam arti firman (pemberitahuan)Allah kepada Nabi dan Rasul
untuk mengantisipasi kondisi dan tantangan tugasnya.
3.Wahyu dalam arti instink atau nurani atau potensi dasar yang diberikan
Allah kepada makhluknya.
4.Wahyu dalam arti pemberi ilmu dan hikmah.
5.Wahyu dalam arti ilham atau petunjuk Allah kepada manusia.
Akal dan Wahyu Dalam
Al Quran
“Sesungguhnya Kami telah memberikan
wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah
Al Qur’an Surat
memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-
An – Nisa ayat nabi yang kemudiannya, dan Kami telah
163 memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim,
Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya, Isa,
Ayub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan
Kami berikan Zabur kepada Daud.”
Akal dan Wahyu Dalam
Al Quran

Dan Tuhamu mewahyukan kepada lebah:


Al Qur’an Surat
"Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di
An – Nahl ayat
pohon-pohonkayu, dan di tempat-
68
tempat yang dibikin manusia."
Akal Dan Wahyu D a l a m Perspektif
Tujuan Manusia
Dalam kajian filosofis, subjek yang mencipta segala yang ada (maujudat)
disebut Tuhan, sementara segala yang ada sebagai objek penciptaan-Nya
disebut Alam. Al-Qur’an sebagai firman Allah menyebutkan: " Akan kami
tunjukkan tanda-tanda Kami di jagat raya dan di dalam diri mereka
sendiri (manusia) " [QS Fushshilat (41):53]. Manusia adalah salah satu
makhluk (ciptaan) Tuhan yang ada di alam (semesta) ini. Dengan demikian,
manusia menduduki posisi unik antara alam dan Tuhan, yang memungkinkan
dirinya berkomunikasi dengan keduanya. Adapun tujuan diciptakannya
manusia adalah untuk mentaati perintah Allah SWT.
Proses Penciptaan Manusia

Dalam surah al-mu’minun ayat 12 - 14 telah di tegaskan tentang proses penciptaan manusia
secara lengkap, Allah berfirman
“ Dan sesungguhnya, kami telah menciptakan manusia dari sari pati (berasal) dari tanah. Kemudian
kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kukuh (rahim). Kemudian, air
mani itu kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu kami jadikan segumpal
daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus
dengan daging, kemudian, kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah,
pencipta yang paling baik” ( QS. Al Mu’minun : 12 – 14).
Manusia sebagai Puncak
Penciptaan Alam
Dalam konteks tujuan akhir penciptaan alam, maka seluruh isi alam adalah untuk manusia. Al-Qur’an
sendiri menyebutkan: “Dialah (Tuhan) yang menjadikan segala apa yang ada di bumi untukmu.” [QS Al-
Baqarah (2):29].
Sedangkan dalam konteks puncak penciptaan alam, manusia secara biologis adalah makhluk yang paling
lengkap dan paling canggih.
Adapun unsur khas manusia yang tidak dimiliki oleh makhluk-makhluk lain adalah akal. Secara
fungsional, akal terbagi dalam dua daya yaitu : kemampuan kognitif atau teoritis, dan kemampuan
manajerial atau praktis. Cara akal mengabstraksikan makna dari data-data inderawi adalah dengan
mengelompokkan data-data inderawi yang masuk dalam kategori-kategori tertentu, sehingga
menghasilkan konsep-konsep yang universal.
Rohani menjadikan manusia bukan hanya makhluk fisik, melainkan juga makhluk spiritual. Wahyu
merupakan sabda atau firman Allah yang disampaikan kepada manusia yang menjadi pilihan-Nya (yang
telah mencapai tinggkat kesempurnaan, disebut Al-Insan Al-Kamil, yaitu Nabi atau Rasul) untuk terus
disampaikan kepada manusia lainnya sebagai pegangan dan panduan hidup.
Tujuan Penciptaan Manusia

Manusia diciptakan untuk beribadah, mematuhi setiap perintah-Nya dan menjauhi


semua larangan-Nya. Selain itu manusia juga di berikan tugas oleh Allah untuk menjadi
khalifah di muka bumi, sebagaimana yang telah ditegaskan oleh Allah dalam firmannya pada
al-Qur’an surat al-Baqaroh ayat 29-30. Dari kedua ayat tersebut, manusia telah
dilengkapi di dalam drinya sarana atau piranti, berupa akal dan fasilitas lain di luar
dirinya, berupa wahyu Tuhan yang diturunkan kepada manusia yang telah mencapai tingkat
kesempunaan (al-insan al-kamil). Manusia dibekali akal selain naluri yang membedakan
dengan hewan. Dan akal pula yang sering kali membuat manusia memiliki agenda sendiri
ketika melakukan penciptaan. Islam merupakan sistem hidup yang tidak memisahkan antara
kehidupan dunia dan akhirat.
Kesimpulan
Kesimpulannya adalah manusia diciptakan Allah dari setetes air yang hina, lalu dalam tahapan
yang cukup panjang terbentuklah tulang, daging, wajah dan struktur tubuh yang lengkap dalam
tubuh ibu, lalu ditiupkan ruh kedalam tubuh tersebut dan hiduplah seorang manusia yang
sempurna. Allah menganugerahkan kepada manusia yaitu berupa akal dan wahyu yang nantinya
digunakan oleh manusia untuk memenuhi tugas-tugasnya di dunia. Akal dan wahyu merupakan
suatu hal yang sangat di butuhkan oleh manusia untuk memenuhi tugas-tugasnya. Kelebihan
manusia dibandingkan dengan makhluk Allah lainnya adalah memiliki akal yaitu untuk berfikir
dan wahyu yang langsung turun dari Allah sebagai penyeimbang dari akal.
Manusia tidak diciptakan tanpa sebab. Allah menciptakan manusia dengan dibebani beberapa
tugas yaitu : menjadi hamba dan menjadi khalifah dimuka bumi. Untuk menjadi khalifah
tersebutlah Allah melengkapi manusia dengan akal dan wahyu agar bisa membedakan mana
yang benar dan mana yang salah. Akal dan wahyu dalam islam memiliki kedudukan yang sama
pentingnya dimana wahyu sebagai cahaya untuk membimbing akal menuju jalan kebenaran.

Anda mungkin juga menyukai