AGAMA
KELOMPOK 10
The Member of Tenth Group’s
Aryana Puspita Sari (12010122120035)
• Dengan sifat sunatullah yang tidak berubah-ubah itu seorang ilmuwan dapat
memperkirakan gejala alam yang akan terjadi dan memanfaatkan gejala alam itu
dengan mengaitkan gejala alam lain yang senantiasa mempunyai hubungan yang
konsisten.
3. Objektif
Tanah Air
Di dalam surat al-An’am (6):2 Selain berasal dari tanah, al-Quran
Allah menyatakan bahwa manusia juga mengatakan dalam beberapa
diciptakan dari tanah. Di tempat ayat-Nya bahwa manusia berasal
lain Allah menyebutkan bahwa Ia dari air (QS. al-Furqon (25):54).
menciptakan manusia dari lumpur Pada ayat lain Allah menyebutkan
(tanah) hitam yang diberi bentuk bahwa segala yang hidup diciptakan
(QS. al-Hijr (15) : 26). Allah dari air (QS. al-Anbiya
(21):30).
Ruh
Belanda Inggris
Agama yang berarti jalan juga
“gaan” disebutkan dibeberapa agama “go”
seperti Sinto, Buddha, agama
Yesus Kristus, dan dalam agama
Islam juga terdapat kata “syariat”
dan “tarikat” yang juga bermakna
jalan.
Definisi Menurut Bahasa Bali
“Agree in
Disagreement”
4. HUBUNGAN MANUSIA DENGAN AGAMA
Dalam masyarakat banyak peristiwa yang terjadi dan
berlangsung di sekitar manusia dan di dalam diri
manusia yang tidak dipahami oleh mereka. Peristiwa
tersebut masuk dalam kategori gaib. Manusia merasa
lemah dan tidak berdaya saat menghadapi peristiwa gaib
ini, sehingga untuk menguatkan diri, mereka mencari
perlindungan pada kekuatan yang menguasai alam gaib
yaitu Dewa atau Tuhan. Karena itulah, terbentuk
keakraban hubungan antara manusia dengan para Dewa
atau Tuhan yang terjalin dalam berbagai segi kehidupan.
Kepercayaan dan sistem hubungan manusia dengan para
Dewa atau Tuhan itu membentuk agama. Karena itu,
manusia berhubungan erat dengan agama.
Dalam masyarakat modern yaitu masyarakat yang telah maju,
masyarakat yang telah memahami peristiwa-peristiwa alam dan
dirinya melalui ilmu pengetahuan, ketergantungan kepada
kekuatan yang dianggap menguasai alam gaib dalam
masyarakat sederhana, menjadi berkurang bahkan hilang.
Terjadi suatu perubahan perkembangan pemikiran manusia
terhadap diri dan alam sekitarnya, sehingga timbul berbagai
teori mengenai hubungan manusia dengan diri dan alam
sekitarnya. Salah satu teori tersebut yaitu teori August Comte
dalam bukunya : Course de la Philosophie Positive (1842).
Perkembangan Pemikiran Manusia menurut
Teori August Comte
Tahap teologik Tahap metafisik
01 Tahap percaya pada agama
02 Tahap percaya pada kekuatan
dan pada Tuhan yang atau hal-hal nonfisik, yang
melindunginya tidak kelihatan
Tahap Positif
03
Tahap seperti di zaman modern, dimana
manusia telah mempunyai pengetahuan
yang cukup tentang alam dan dirinya sendiri
Namun, teori August Comte itu tidak benar, sebab perkembangan
pemikiran manusia tidaklah demikian.