Anda di halaman 1dari 40

MANUSIA &

AGAMA
KELOMPOK 10
The Member of Tenth Group’s
Aryana Puspita Sari (12010122120035)

Vani Elisa Rizkiani (12010122130103)

Ana Setiya Wati (12010122130161)

Adella Maharani (12010122130170)

Siti Nur Laela Y.S (12010122130172)


Let's talk about……

Manusia dan Alam Manusia menurut


Semesta Agama Islam

Agama : Arti & Hubungan Manusia


Ruang Lingkupnya 04 dengan Agama
01 Manusia dan Alam Semesta
Dilihat dari sudut pandang manusia, Allah adalah pencipta dan alam adalah
yang diciptakan. Alam adalah segala sesuatu yang dapat ditangkap oleh panca
indra, perasaan, dan pikiran. Mulai dari partikel kecil yang sangat sederhana
sampai partikel besar yang paling kompleks. Alam juga meliputi ruang dan
waktu, bahkan manusia juga bagian dari alam semesta.
Allah menciptakan alam semesta dengan segala tatanan kerja yang
teratur rapi dan serasi ¹dalam hubungan alamiah antara bagian-bagian
di dalam alam semesta dengan pola saling melengkapi dan mendukung
misalnya gerak dan pancaran matahari memiliki manfaat untuk
membantu kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan dan ²keteraturan
yang ditugaskan kepada malaikat untuk menjaga dan melaksanakan
perintah Allah (sunnatullah). Sunnatullah yakni ketentuan dan hukum
yang ditetapkan oleh Allah
Para ahli ilmu pengetahuan dalam penelitiannya menemukan ada tiga sifat utama
sunnatullah yang terdapat dalam Al-Qur’an yaitu pasti, tetap, dan objektif.

1. Pasti atau Tentu


• Ujung ayat ke-2 QS. Al-Furqan
" Dia telah menciptakan sesuatu, dan Dia (pula yang) memastikan (menentukan) ukurannya
dengan sangat rapi."
• Ujung ayat ke-3 QS. AT-Talaq
“Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan (kepastian) bagi tiap sesuatu.”
• Sifat sunatullah pasti menjamin dan memberi kemudahan kepada manusia membuat
rencana dan Allah menjamin kebenaran perhitungannya.
2. Tetap (tidak berubah ubah)

• Bagian ayat ke-115 QS. Al-An’am


..." Tidak ada yang sanggup mengubah kalimat-kalimat Allah.”

• Bagian ayat ke-77 QS. Al-Isra


...“Dan engkau tidak akan menemui perubahan dalam Sunnah Kami...”

• Dengan sifat sunatullah yang tidak berubah-ubah itu seorang ilmuwan dapat
memperkirakan gejala alam yang akan terjadi dan memanfaatkan gejala alam itu
dengan mengaitkan gejala alam lain yang senantiasa mempunyai hubungan yang
konsisten.
3. Objektif

• Bagian ayat ke-105 QS. Al-Anbiya


..." Bahwasanya dunia ini akan diwarisi oleh hamba-hamba-Ku yang saleh“

• Saleh artinya baik atau benar.


• Kebenaran objek diberlakukan bagi siapa saja dan di mana saja. Barangsiapa yang
mengikuti atau mematuhi sunnatullah apapun pertimbangannya akan mendapat
kejayaan dalam hidup dan usahanya di dunia ini. Sebaliknya akan terjadi kalau orang
melanggar atau tidak mengikuti sunnatullah, ia pasti tidak akan berhasil.
Demikianlah Allah menciptakan alam semesta dengan hukum-hukum
yang berlaku yang kemudian diserahkan kepada manusia untuk
dikelola dan dimanfaatka. Manusia yang diberi wewenang mengelola
dan memanfaatkan alam semesta diberi kedudukan istimewa sebagai
khalifah, artinya pengganti atau wakil. Karena kedudukan itu,
manusia diberi bekal berupa potensi diantaranya akal.
Dengan akal dan ilmu yang dikuasainya untuk
menjalankan kedudukan itu manusia akan
diminta pertanggungjawaban di akhirat kelak.
Manusia akan ditanya apakah dalam
menjalankan amanat yang dipercayakan
kepadanya itu ia mengikuti dan mematuhi pola
dan garis-garis besar kebijaksanaan yang
diberikan kepadanya melalui para Nabi dan
Rasul sesuai ajaran agama.
2. Manusia Menurut Agama Islam
Manusia adalah makhluk yang menarik,
maka dari itu banyak ahli yang mengkaji
manusia dalam berbagai sudut pandang.
Dalam al-Quran tidak menggolongkan
manusia dalam kelompok binatang
selama manusia mempergunakan
akalnya dan karunia Tuhan lainnya.
Ciri-Ciri Manusia Menurut Ajaran Islam
1. Makhluk yang paling unik dalam bentuk yang baik, ciptaan Tuhan yang
paling sempurna. “Sesungguhnya Kami telah menjadikan manusia dalam
bentuk yang sebaik-sebaiknnya,”(QS. At-Tin (95):4)
2. Manusia memiliki potensi (daya atau kemampuan) untuk beriman kepada
Allah.
3. Manusia diciptakan Allah untuk mengabdi kepada-Nya.
4. Manusia diciptakan Tuhan untuk menjadi khalifah-Nya di bumi.
5. Disamping akal, manusia dilengkapi dengan perasaan dan kemauan atau
kehendak dari Allah.
6. Secara individual manusia bertanggung jawab atas segala perbuatannya.
7. Berakhlak. Berakhlak adalah ciri utama manusia dibandingkan dengan
makhluk lain.
Asal Usul Manusia Menurut Al-Quran

Tanah Air
Di dalam surat al-An’am (6):2 Selain berasal dari tanah, al-Quran
Allah menyatakan bahwa manusia juga mengatakan dalam beberapa
diciptakan dari tanah. Di tempat ayat-Nya bahwa manusia berasal
lain Allah menyebutkan bahwa Ia dari air (QS. al-Furqon (25):54).
menciptakan manusia dari lumpur Pada ayat lain Allah menyebutkan
(tanah) hitam yang diberi bentuk bahwa segala yang hidup diciptakan
(QS. al-Hijr (15) : 26). Allah dari air (QS. al-Anbiya
(21):30).
Ruh

Selain dari air yang berasal dari saripati tanah,


komponen lain pembentukan manusia adalah
ruh (ciptaan) Allah. Hanya sedikit pengetahuan
manusia, sedikit juga keterangan tentang
makhluk gaib itu diberikan Tuhan dalam al-
Quran. Al-Quran tidak memberi penjelasan
tentang sifat ruh.
Kesimpulan

Dari uraian singkat mengenai asal


manusia dapat diketahui bahwa menurut
agama Islam, terdiri atas dua unsur yaitu
unsur materi dan unsur immateri. Unsur
materi adalah tubuh yang berasal dari air
dan tanah. Sedangkan unsur immateri
adalah ruh yang berasal dari alam gaib.
Manusia diciptakan sebagai makhluk yang
sempurna, maka dari itu gunakan akal dan
akhlak untuk kebaikan.
Ali Syari’ati memberi rumusan tentang
filsafat manusia
● Pertama : manusia tidak saja sama, tetapi bersaudara
● Kedua : terdapat persamaan antara pria dan wanita,
karena dari sumber yang sama yakni tuhan.walaupun
dalam beberapa aspek terdapat perbedaan karena
kodratnya,
● Ketiga : manusia mempunyai derajat lebih tinggi
dibandingkan malaikat karena pengetahuan yang
dimilikinya, yaitu tentang nama-nama.
● Keempat : manusia punya fenomena dualistis terdiri
dari tanah dan ruh (ciptaan) Tuhan. Karena hal itu,
Mazinan,Persia manusia dapat memilih apa aja tapi harus
23 November mempertanggungjawabkannya
1933 – 19 Juni 1977
Manusia Pembuat Sejarah
● Manusia bergerak ke spektrum jalan Tuhan maupun
jalan setan. Manusia harus menentukan pilihannya.
Dalam menentukannya, manusia memerlukan petunjuk.
Petunjuk itu terdapat dalam agama allah yang telah
menciptakan manusia itu sendiri yaitu agama islam.
Agama islam adalah agama yang tidak hanay
berorientasi kepada dunia ini saja(tanah) atau akhirat
(ruh) tetapi kepada keseimbangannya antara keduanya.
Dan memang di dalam al-Quran, agama yang benar di
sisi Allah hanya satu yakni (agama) Islam.

● Melalui al-Quran, manusia mengetahui siapa


dirinya,dari mana ia berasal,berada dan ke mana ia akan
pergi.
‫هّٰللا‬
‫ۗ اِ َّن ال ِّد ْي َن ِع ْن َد ِ ااْل ِ ْساَل ُم‬
Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah
hanyalah Islam. (QS. Ali Imran (3) : 19)

Melalui Al-Quran, manusia mengetahui siapa


dirinya,dari mana ia berasal,berada dan ke mana ia
akan pergi.
Perjalanan Hidup Manusia
• Pertama, manusia hidup dan berada di alam gaib
• Kedua, kehidupan manusia sudah dapat diketahui
dengan pasti yakni dalam kandungan seorang wanita
• Ketiga, kehidupan manusia dari awal dia lahir sampai
pada waktunya dipisahkan malaikat izrail dari tubuh
manusia.
• Keempat, ruh yang telah dipisahkan menunggu
sampai dunia kiamat (berakhir). Setelah iru manusia
dibangkitkan dan diadili. Manusia yang beriman dan
takwa akan masuk jannh dan yang tidak masuk nar
• Kelima, (ruh) manusia akan hidup abadi,kekal
selama-lamanya.
● Disimpulkan bahwa manusia adalah makhluk
ciptaan Allah yang terdiri jiwa dan raga, berwujud
fisik dan ruh (ciptaan) Allah (QS. Al-Hijr
(15):29). Kehidupan manusia di dunia sangat
penting dan menentukan akhir dari ruh yang akan
hidup abadi sehingga tuhan telah memberikan
pedoman yaitu agama
Agama :
03 Arti dan Ruang
Lingkupnya
Agama dalam Akar Kata Sanskerta
Akar
kata
Berasal dari kata “gam”
yang mendapat awalan “a” Terdapat juga awalan “I” dan
dan akhiran “a”, sehingga awalan “u” dengan akhiran
menjadi kata “agama” huruf yang sama, sehingga
menjadi kata “Igama” dan
Akar “Ugama”
kata
“Agama berarti Jalan”

Belanda Inggris
Agama yang berarti jalan juga
“gaan” disebutkan dibeberapa agama “go”
seperti Sinto, Buddha, agama
Yesus Kristus, dan dalam agama
Islam juga terdapat kata “syariat”
dan “tarikat” yang juga bermakna
jalan.
Definisi Menurut Bahasa Bali

Peraturan, tata cara, upacara dalam hubungannya


Agama manusia dengan Raja

Peraturan, tatacara, upacara dalam hubungannya


Igama manusia dengan Dewa

Peraturan, tatacara, upacara dalam hubungannya


Ugama manusia antarmanusia
Ruang Lingkup Agama
Hindu Budha
Berasal dari tradisi Islam
dan kebiasaan
Ajaran yang berasal dari
Allah S.W.T melalui
Nasrani wahyu-Nya, yang
mengatur tata hubungan
Muncul kata “religion” yang berasal manusia dengan Tuhan,
dari bahasa latin “relegare” yang dengan dirinya sendiri,
berarti berpegang pada norma. dengan manusia lain, dan
Mengatur hubungan antara manusia dengan lingkungan
dengan Tuhannya (Vertikal) hidupnya
Saling
Makna merendah
agama kan antar
agama
itu Sistem dan
berbeda. ruang
lingkupnya
berbeda
Menganggap
semua agama
itu sama
“The problem of ultimate
concern”
Menurut Prof.Rasjidi : orang yang
beragama itu “aneh”, ia melibatkan
dirinya dengan agama yang
dipeluknya dan mengikatkan dirinya
pada tuhan, tetapi bersamaan dengan
itu ia merasa bebas melakukan
sesuatu menurut keyakinannya.
Bersamaan dengan itu ia tunduk
kepada Tuhan Yang Maha Kuasa tetapi
bersamaan dengan itu dirinya merasa
terangkat karena mendapat
keselamatan
Rumusan Umum Definisi Agama

Agama adalah kepercayaan kepada


Tuhan yang dinyatakan dengan
mengadakan hubungan dengan Dia
melalui upacara, penyembahan dan
permohonan serta membentuk sikap
hidup manusia berdasar agama itu
SIKAP YANG PERLU DITUMBUHKAN

“Agree in
Disagreement”
4. HUBUNGAN MANUSIA DENGAN AGAMA
Dalam masyarakat banyak peristiwa yang terjadi dan
berlangsung di sekitar manusia dan di dalam diri
manusia yang tidak dipahami oleh mereka. Peristiwa
tersebut masuk dalam kategori gaib. Manusia merasa
lemah dan tidak berdaya saat menghadapi peristiwa gaib
ini, sehingga untuk menguatkan diri, mereka mencari
perlindungan pada kekuatan yang menguasai alam gaib
yaitu Dewa atau Tuhan. Karena itulah, terbentuk
keakraban hubungan antara manusia dengan para Dewa
atau Tuhan yang terjalin dalam berbagai segi kehidupan.
Kepercayaan dan sistem hubungan manusia dengan para
Dewa atau Tuhan itu membentuk agama. Karena itu,
manusia berhubungan erat dengan agama.
Dalam masyarakat modern yaitu masyarakat yang telah maju,
masyarakat yang telah memahami peristiwa-peristiwa alam dan
dirinya melalui ilmu pengetahuan, ketergantungan kepada
kekuatan yang dianggap menguasai alam gaib dalam
masyarakat sederhana, menjadi berkurang bahkan hilang.
Terjadi suatu perubahan perkembangan pemikiran manusia
terhadap diri dan alam sekitarnya, sehingga timbul berbagai
teori mengenai hubungan manusia dengan diri dan alam
sekitarnya. Salah satu teori tersebut yaitu teori August Comte
dalam bukunya : Course de la Philosophie Positive (1842).
Perkembangan Pemikiran Manusia menurut
Teori August Comte
Tahap teologik Tahap metafisik
01 Tahap percaya pada agama
02 Tahap percaya pada kekuatan
dan pada Tuhan yang atau hal-hal nonfisik, yang
melindunginya tidak kelihatan

Tahap Positif
03
Tahap seperti di zaman modern, dimana
manusia telah mempunyai pengetahuan
yang cukup tentang alam dan dirinya sendiri
Namun, teori August Comte itu tidak benar, sebab perkembangan
pemikiran manusia tidaklah demikian.

Dalam tahap ketiga, di periode positif di zaman


modern atau sekarang ini, manusia masih tetap
percaya pada Tuhan dan metafisika, bahkan di
Eropa dan Amerika cenderung kembali pada
Tuhan atau ajaran agama (spiritualisme).
“Agama sebagai pedoman”
Sejarah umat manusia di Barat Agama mampu mengendalikan
menunjukkan kepada kita bahwa dengan dan mengarahkan penggunaan
mengesampingkan agama dan teknologi untuk kepentingan
menempatkan ilmu dan akal manusia ummat manusia secara
semata-mata sebagai satu-satunya keseluruhan.
ukuran untuk menilai segalanya telah
menyebabkan krisis dan malapetaka.
Dengan panduan agama, terutama
Dengan sains dan teknologi, memang
agama yang berasal dari Allah SWT,
kehidupan manusia menjadi senang,
teknologi dapat dikembangkan dan
tetapi perkembangan sains dan teknologi
diarahkan untuk tujuan-tujuan yang
yang maju, perlu dikendalikan. Untuk
bermanfaat bagi kehidupan,
itu, manusia memerlukan sebuah
membawa keselamatan dan
pedoman dan pegangan hidup yang
kebahagiaan umat manusia.
sejati, yaitu agama.
Agama, sangat perlu bagi
Bagi kita ummat Islam, agama yang
manusia terutama bagi orang
dimaksud tentu agama yang kita
yang berilmu, apapun disiplin
peluk yaitu agama Islam.
ilmunya. Karena, dengan agama
ilmu akan jauh lebih bermakna.

Agama Islam adalah agama Simpulan Kenapa Islam?


keseimbangan dunia akhirat,
● agama Islam adalah agama akhir yang
agama yang tidak
tetap mutakhir
mempertentangkan iman dan
ilmu,bahkan menurut sunnah ● agama yang selalu mendorong
Rasulullah, agama yang manusia untuk mempergunakan
mewajibkan manusia, baik pria akalnya untuk memahami ayat-ayat
maupun wanita menuntut ilmu kauniyah (Sunatullah) yang terbentang
pengetahuan mulai dari buaian di alam semesta dan memahami ayat-
sampai ke liang lahat:minal ayat quraniyah yang terdapat dalam
mahdi ilal lahdi al-Quran.
Simpul kata, dengan ilmu kehidupan manusia
akan bermutu, dengan agama kehidupan
manusia akan jauh lebih bermakna. Dengan
ilmu dan agama kehidupan manusia akan
sempurna dan bahagia. Karena itu, dalam
masyarakat modern pun agama tetaplah
diperlukan.
21 million
Big numbers catch your audience’s attention
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai