4 Maret 2022
Nomor : UN.15/PDASRH/RPDM/DAS.4/3/2022
Lampiran : 1 (satu) berkas
Hal : Undangan Rapat Koordinasi “Penguatan Implementasi Penyelamatan Perairan Darat
Menuju Ketahanan Air Indonesia”
Kepada Yth.
Daftar terlampir
di
Tempat
Berkenaan dengan hal tersebut dimohon kehadirannya dalam Rapat Koordinasi dimaksud.
Memperhatikan kondisi pandemi COVID19 di Indonesia, peserta rapat yang hadir secara langsung di
tempat acara sangat dibatasi pada lingkup Kementerian/Lembaga (Pusat), dan dimohon
menunjukkan hasil tes PCR/antigen negatif yang dilakukan maksimal 1 (satu) hari sebelum acara,
serta memperketat protokol kesehatan. Informasi lebih lanjut dapat diperoleh melalui nomor telepon
0823-26800272 (Sdri. Sabrina) atau 0813-93150120 (Sdri. Lisna).
Tembusan Yth.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (sebagai laporan)
Lampiran 1
Surat Nomor : UN.15/PDASRH/RPDM/DAS.4/3/2022
Tanggal : 4 Maret 2022
Kepada Yth.
Kementerian/Lembaga
Kementerian Pertanian
32. Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian
33. Direktur Jenderal Tanaman Pangan
34. Direktur Jenderal Hortikultura
35. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan
36. Direktur Pupuk dan Pestisida
37. Direktur Serealia
38. Direktur Sayuran dan Tanaman Obat
39. Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan
KLHK
1. Staf Ahli Menteri LHK Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam
2. Staf Ahli Menteri LHK Bidang Energi
3. Staf Ahli Menteri LHK Bidang Industri dan Perdagangan Internasional
4. Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan
5. Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
6. Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
7. Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan
8. Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari
9. Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim
10. Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah dan Limbah B3
11. Direktur Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan
12. Kepala Badan Standardisasi Instrumen LHK
13. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM
14. Tenaga Ahli Menteri LHK Bidang Evaluasi Kerjasama Luar Negeri
15. Tenaga Ahli Menteri LHK Bidang Pengembangan Jaringan Kerjasama Luar Negeri
16. Ir. Hanni Adiati, M.Si. (Staf Khusus Menteri LHK)
17. Ir. Afni Zulkifli, M.Si (Staf Khusus Menteri LHK)
18. Kepala Biro Perencanaan Setjen. KLHK
19. Kepala Biro Hubungan Masyarakat Setjen. KLHK
20. Kepala Biro Kerjasama Luar Negeri Setjen. KLHK
21. Direktur Pengendalian Dampak Lingkungan Kebijakan Wilayah dan Sektor Ditjen. PKTL
22. Direktur Bina Rencana Pemanfaatan Hutan Ditjen. PHL
23. Direktur Pengendalian Usaha Pemanfaatan Hutan Ditjen. PHL
24. Direktur Pengembangan Usaha Perhutanan Sosial Ditjen. PSKL
25. Direktur Kemitraan Lingkungan Ditjen. PSKL
26. Direktur Pengendalian Pencemaran Air Ditjen. PPKL
27. Direktur Pengelolaan Kawasan Konservasi Ditjen. KSDAE
28. Direktur Bina Pengelolaan dan Pemulihan Ekosistem Ditjen. KSDAE
29. Direktur Pengelolaan Sampah Ditjen. PSLB3
30. Direktur Adaptasi Perubahan Iklim Ditjen. PPI
31. Kepala Pusat Standardisasi Instrumen Kualitas Lingkungan Hidup BSILHK
32. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan SDM LHK BP2SDM LHK
33. Kepala Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan BP2SDM LHK
34. Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Sumatera
35. Kepala P3E Jawa
36. Kepala P3E Kalimantan
37. Kepala P3E Bali dan Nusa Tenggara
38. Kepala P3E Sulawesi dan Maluku
39. Kepala P3E Papua
40. Sekretaris Direktorat Jenderal PDASRH
41. Direktur Perencanaan dan Pengawasan Pengelolaan DAS
42. Direktur Rehabilitasi Hutan
43. Direktur Konservasi Tanah dan Air
44. Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan
45. Kepala BBKSDA/BKSDA di seluruh Indonesia
46. Kepala BPDASHL di seluruh Indonesia
47. Kepala Subdit Rehabilitasi Perairan Darat
48. Kepala Subdit Rehabilitasi Mangrove
49. Pejabat Fungsional dan Staf lingkup Direktorat RPDM
Pemerintah Daerah Provinsi
1. Gubernur Aceh
2. Gubernur Sumatera Utara
3. Gubernur Sumatera Barat
4. Gubernur Riau
5. Gubernur Jambi
6. Gubernur Bengkulu
7. Gubernur Sumatera Selatan
8. Gubernur Lampung
9. Gubernur Banten
10. Gubernur Jawa Tengah
11. Gubernur Bali
12. Gubernur NTB
13. Gubernur NTT
14. Gubernur Kalimantan Barat
15. Gubernur Kalimantan Timur
16. Gubernur Kalimantan Tengah
17. Gubernur Kalimantan Selatan
18. Gubernur Sulawesi Utara
19. Gubernur Gorontalo
20. Gubernur Sulawesi Tengah
21. Gubernur Sulawesi Selatan
22. Gubernur Maluku
23. Gubernur Maluku Utara
24. Gubernur Papua
25. Gubernur Papua Barat
26. Sekretaris Daerah Provinsi di seluruh Indonesia
27. Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia
28. Kepala BAPPEDA Provinsi di seluruh Indonesia
29. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi di seluruh Indonesia
30. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi di seluruh Indonesia
31. Kepala Dinas Tata Ruang Provinsi di seluruh Indonesia
32. Kepala Dinas PU Sumber Daya Air Provinsi di seluruh Indonesia
33. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pedesaan Provinsi di seluruh Indonesia
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
1. Walikota Sabang
2. Bupati Aceh Tengah
3. Bupati Simalungun
4. Bupati Toba Samosir
5. Bupati Tapanuli Utara
6. Bupati Humbang Hasundutan
7. Bupati Dairi
8. Bupati Karo
9. Bupati Samosir
10. Bupati Agam
11. Bupati Tanah Datar
12. Bupati Solok
13. Bupati Kerinci
14. Walikota Sungai Penuh
15. Bupati Serang
16. Bupati Semarang
17. Bupati Bengkulu
18. Walikota Bengkulu
19. Bupati Kapuas Hulu
20. Bupati Kutai Barat
21. Bupati Kutai Kartanegara
22. Bupati Seruyan
23. Bupati Bangli
24. Bupati Tabanan
25. Bupati Buleleng
26. Bupati Sumbawa Barat
27. Bupati Minahasa
28. Bupati Gorontalo
29. Bupati Poso
30. Bupati Wajo
31. Bupati Sidenreng Rappang
32. Bupati Luwu Timur
33. Bupati Halmahera Utara
34. Bupati Ternate
35. Bupati Jayapura
36. Bupati Paniai
37. Bupati Maybrat
38. Kepala BAPPEDA Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia
39. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia
40. Kepala Dinas Tata Ruang Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia
41. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pedesaan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia
Perguruan Tinggi dan Lembaga Riset
1. Rektor Universitas Syiah Kuala
2. Rektor Universitas Sumatera Utara
3. Rektor Institut Teknologi DEL
4. Rektor Universitas Andalas
5. Rektor Universitas Sriwijaya
6. Rektor Universitas Indonesia
7. Rektor Institut Teknologi Bandung
8. Rektor Institut Pertanian Bogor
9. Rektor Universitas Trisakti
10. Rektor Universitas Diponegoro
11. Rektor Universitas Gajah Mada
12. Rektor Universitas Mulawarman
13. Rektor Universitas Tanjungpura
14. Rektor Universitas Lambung Mangkurat
15. Rektor Universitas Palangka Raya
16. Rektor Universitas Udayana
17. Rektor Universitas Mataram
18. Rektor Universitas Gorontalo
19. Rektor Universitas Hasanudin
20. Rektor Universitas Sam Ratulangi
21. Rektor Universitas Cendrawasih
Perusahaan
1. Direktur PT Indonesia Power
2. Direktur PT Vale Indonesia
3. Direktur PT Poso Energy
4. Direktur PT Kerinci Merangi Hidro
5. Direktur PT Krakatau Tirta Industri
6. Head of Division of Environment and Social Responsibility PT Astra International Tbk.
Lampiran 2
Surat Nomor : UN.15/PDASRH/RPDM/DAS.4/3/2022
Tanggal : 4 Maret 2022
I. Latar Belakang
Perairan Darat merupakan bagian dari bentang lahan yang memiliki fungsi penting baik secara
ekologi, sosial maupun ekonomi. Perairan darat terdiri dari sungai, danau, rawa, mata air dan air
tanah dengan berbagai tipe ekosistem. Perkembangan kondisi saat ini menunjukkan bahwa status
kondisi Kesehatan ekosistem perairan darat khususnya sungai, danau dan mata air mengalami
penurunan, sehingga layanan jasa (ecosystem services) dari perairan darat tersebut mengalami
penurunan. Beberapa indikator utama penurunan Kesehatan ekosistem perairan darat antara lain
kualitas air, kuantitas air, erosi/sedimentasi, keanekaragaman hayati, serta kondisi di daerah
tangkapan/imbuhan air. Layanan jasa ekosistem perairan darat yang dipengaruhi oleh kondisi
kesehatan ekosistem tersebut antara lain sumber air baku air minum, sumber air irigasi pertanian,
sumber air berbagai kebutuhan masyarakat lainnya, habitat keanekaragaman hayati, pengendali
banjir dan pariwisata.
Sebagai contoh, Indonesia memiliki lebih dari 2000 danau yang tersebar di seluruh wilayah
Nusantara, dengan ekosistem yang sangat kaya, bentuk dan karakteristik yang sangat beragam,
keanekaragaman hayati yang tinggi, sumber air yang sangat potensial, serta kondisi sosial budaya
yang diwarnai kearifan lokal. Danau di Indonesia memiliki multifungsi mulai dari sumber air minum,
irigasi, perikanan, transportasi, pembangkit listrik, pariwisata, hingga pusat tumbuh budaya dan
kearifan. Namun, pemanfaatan danau dan daerah tangkapan airnya yang kurang memperhatikan
lingkungan dan arahan pemanfaatan ruang, telah mengakibatkan terjadinya kerusakan ekosistem
danau, antara lain peningkatan sedimentasi, peningkatan intensitas banjir di musim hujan dan
kekeringan di musim kemarau, penurunan kualitas air, penurunan keanekaragaman hayati,
penurunan produktifitas perikanan, dan penurunan potensi-potensi perekonomian.
Upaya Penyelamatan Ekosistem Perairan Darat adalah hal penting agar kerusakan ekosistem dapat
dicegah atau ditanggulangi, terutama terkait kualitas air, erosi-sedimentasi dan kelestarian biota
endemik, yang pada akhirnya berujung pada produktifitas perekonomian, kehidupan sosial-budaya,
dan kesejahteraan masyarakat. Pentingnya Penyelamatan Ekosistem Perairan Darat juga diangkat
dalam dokumen Sustainable Development Goals, yaitu pada Goal 6.6; disebutkan bahwa salah satu
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan adalah Melindungi dan Memulihkan Ekosistem Terkait Air,
termasuk pegunungan, hutan, lahan basah, sungai, air tanah dan danau. Hal ini jelas menegaskan
bahwa penyelamatan ekosistem danau menjadi bagian penting dari Pembangunan Berkelanjutan,
yang implementasinya mencakup pengelolaan baik di badan air maupun daerah tangkapan airnya.
Selain itu, dalam Perencanaan Pembangunan Nasional, sebagaimana diamanatkan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, salah satu target pembangunan
adalah Ketahanan Air untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Dalam mewujudkan Ketahanan Air
tersebut, danau merupakan salah satu perairan darat yang harus diperhatikan dan dilaksanakan
penyelamatannya. Hal ini telah menjadi komitmen Pemerintah, dimana salah satu Proyek Prioritas
Nasional dalam RPJMN tersebut adalah revitaliasi atau penyelamatan danau prioritas nasional.
Dalam konteks penyelamatan ekosistem danau, pada tahun 2009 diselenggrarakan Konferensi
Nasional Danau Indonesia I (KNDI-I) di Bali, dimana dicapai Kesepakatan 9 Menteri tentang
Pengelolaan Danau Berkelanjutan serta Danau Prioritas I dan II. Pada Tahun 2021, telah terbit
Peraturan Presiden RI Nomor 60 Tahun 2021 tentang Penyelamatan Danau Prioritas Nasional yang
merupakan salah satu wujud percepatan penanganan danau prioritas, dimana tertuang arah dan
strategi penanganan pada 15 Danau Prioritas Nasional, serta Tim Koordinasi lintas
Kementerian/Lembaga. Pada Perpres tersebut tertuang matrik Strategi dan Program yang diangkat
dari Rencana Pengelolaan masing-masing Danau.
Ketahanan air adalah ketersediaan air secara kuantitas dan kualitas untuk kesehatan, kehidupan,
ekosistem dan produksi, serta tingkat risiko terkait air yang dapat diterima oleh manusia, lingkungan,
dan ekonomi (Grey & Sadoff, 2007). Memperhatikan pentingnya pencapaian Ketahanan Air, maka
upaya penyelamatan perairan darat perlu diperhatikan dan dilakukan terhadap perairan darat alami,
tidak hanya pada sungai, danau dan mata air yang dalam kondisi rusak, tetapi juga pada ekosistem
perairan darat yang kondisinya masih baik, agar tidak menjadi rusak dan sulit dipulihkan.
Dalam upaya mencapai Ketahanan Air, sebagaimana diamanatkan dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, serta Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
(Sustainable Development Goals/SDGs), maka Penyelamatan Perairan Darat merupakan hal yang
sangat penting untuk dilaksanakan. Memperhatikan kondisi perairan darat, diperlukan kesepahaman
para pihak tentang hal-hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan dalam penyelamatan perairan
darat, baik di tataran kebijakan maupun teknis. Untuk itu perlu diselenggarakan Rapat Koordinasi
dalam Penyelamatan Perairan Darat.
II. Tujuan
Rapat Koordinasi “Penguatan Implementasi Penyelamatan Perairan Darat Menuju Ketahanan Air
Indonesia” diselenggarakan oleh Direktorat Rehabilitasi Perairan Darat dan Mangrove Ditjen. PDASRH
KLHK, bekerjasama dengan pihak-pihak terkait. Sumber Dana berasal dari DIPA Direktorat
Rehabilitasi Perairan Darat dan Mangrove dan sumber dana lain yang tidak mengikat.
IV. Pelaksanaan
Rapat Koordinasi “Penguatan Implementasi Penyelamatan Perairan Darat Menuju Ketahanan Air
Indonesia” akan dilaksanakan pada:
• Hari Selasa, 15 Maret 2022
• Diikuti oleh Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah
• Perguruan Tinggi dan Lembaga Riset
• Perusahaan, LSM dan perwakilan komunitas
• Dilaksanakan secara kombinasi daring dan luring dengan protokol kesehatan ketat sesuai
peraturan dan pedoman yang berlaku.
V. Agenda
Agenda Rapat Koordinasi pada hari Selasa, 15 Maret 2022, sebagaimana terlampir.
AGENDA
Rapat Koordinasi
Penguatan Implementasi Penyelamatan Perairan Darat Menuju Ketahanan Air Indonesia
Jakarta, 15 Maret 2022
Waktu (WIB) Acara
08.30 – 09.00 Persiapan dan registrasi
09.00 – 09.15 Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
Pembacaan doa
Pengantar Rapat Koordinasi oleh Direktur Jenderal Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi
Hutan KLHK
09.15 – 09.30 Resolusi PBB tentang “Sustainable Lake Management”
• Speech Ibu Menteri LHK pada Sidang UNEA-5
• Adoption Statement of Resolution on Sustainable Lake Management oleh
President of UNEA
• Pesan Duta Besar RI di Nairobi
• Pesan Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim KLHK dan Vice President of UNEA-5
09.30 – 09.45 Pembukaan dan Arahan
Deputi Bidang Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordinator
Bidang Kemaritiman dan Investasi
09.45 – 11.00 Sesi I: Implementasi Penyelamatan Danau Prioritas Nasional
1. Kemajuan Implementasi Strategi dan Program Berdasarkan Peraturan Presiden
Nomor 60 Tahun 2021 tentang Penyelamatan Danau Prioritas Nasional oleh
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR
2. Kemajuan Implementasi Proyek Prioritas Revitalisasi Danau Prioritas Nasional
oleh Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian
Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS
3. Pelaksanaan Program Kegiatan Penyelamatan Danau Prioritas Nasional di
Daerah oleh Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam
Negeri
Moderator: Prof. Dr. Winarni D. Monoarfa (Staf Ahli Menteri LHK Bidang Energi)
11.00 – 12.30 Sesi II: Implementasi Penyelamatan Perairan Darat (sungai, danau dan
mata air) dalam satu kesatuan ekosistem dan berbasis lansekap
1. Perencanaan Tata Ruang dan Urgensi Zonasi dalam Penyelamatan Sungai,
Danau dan Mata Air oleh Direktur Jenderal Tata Ruang Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
2. Implementasi Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi Hutan dalam Penyelamatan
Perairan Darat Berbasis Lansekap oleh Direktur Jenderal Pengelolaan DAS dan
Rehabilitasi Hutan KLHK
3. Implementasi Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air serta Urgensi Identifikasi
Sumber dan Penetapan Beban Pencemaran Maksimum pada Sungai dan Danau
Prioritas Nasional oleh Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan
Kerusakan Lingkungan KLHK
Moderator: Bp. Lucky Harry Korah (Staf Khusus Menteri PUPR)
Waktu (WIB) Acara
12.30 – 13.30 ISHOMA
13.30 – 15.30 Sesi III: Implementasi Program Kegiatan Penyelamatan Perairan Darat
(Sungai, Danau dan Mata Air) di Daerah dan Berbasis Masyarakat
1. Implementasi Penyelamatan Sungai, Danau dan Mata Air serta Kampung Ramah
Air Hujan di Jawa Tengah oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah
2. Implementasi Perlindungan dan Pengelolaan Mata Air di Nusa Tenggara Barat
(NTB) oleh Sekretaris Daerah Provinsi NTB
3. Integrated Area Development (IAD) Lumajang dalam Penyelamatan Danau Ranu
Pane dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Sekitar oleh Sekretaris Daerah
Kabupaten Lumajang
4. Dukungan Penguatan Peran Masyarakat dan Pengembangan Kelembagaan
Ekonomi Perdesaan dalam Penyelamatan Sungai, Danau dan Mata Air oleh
Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi
Moderator: Dr. Tasdiyanto Rohadi (Staf Ahli Menteri LHK Bidang Ekonomi Sumber
Daya Alam)
15.30 – 15.50 Arahan dan Review Menyeluruh
Deputi Bidang Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian
15.50 – 16.00 Penutupan
Direktur Jenderal Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi Hutan KLHK