Dalam rangka penguatan salah satu Program Prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, yakni Pembangunan Rendah Karbon dan Berketahanan
Iklim (PRKBI) sebagai backbone menuju Ekonomi Hijau, penyusunan Indeks Ekonomi Hijau Provinsi
sebagai alat ukur capaian Ekonomi Hijau di level provinsi, updating baseline emisi gas rumah kaca,
serta peningkatan kapasitas 38 provinsi dalam monitoring dan evaluasi aksi PRK melalui AKSARA,
Kementerian PPN/Bappenas mengundang Saudara untuk menghadiri Workshop Regional PRKBI
Wilayah Barat yang akan dilaksanakan secara luring (offline)
pada hari/tanggal : Rabu - Jumat, 12 - 14 Juli 2023
waktu : Pukul 13.00 WIB – selesai (Lihat Agenda Terlampir)
tempat : Swiss-Belhotel
Batam Marriott Harbour
Hotel Harbour
Bay Bay
Jl. Duyung Sei Jodoh, Sungai Jodoh,
Duyung, Sungai Jodoh, Batu Kota
Ampar, Batam,
Batam, Kepulauan
Kepulauan Riau
Riau
acara : Workshop Regional PRKBI Wilayah Barat
Perlu kami sampaikan bahwa dalam workshop ini, akan dilaksanakan penyepakatan Indeks
Ekonomi Hijau untuk 34 Provinsi. Mengingat pentingnya acara tersebut, kami berharap Saudara
dapat menugaskan staf yang terlibat atau merupakan anggota kelompok kerja PRKBI sebanyak
1 (satu) orang. Peserta yang hadir dimohon dapat membawa laptop, data yang dibutuhkan
untuk melakukan input aksi PRK ke dalam AKSARA, dan data updating baseline emisi
(kebutuhan data dapat diunduh pada https://bit.ly/DataWSBarat).
Sebagai tambahan informasi, panitia menyediakan kamar penginapan untuk peserta selama
kegiatan workshop. Untuk konfirmasi kehadiran, Saudara dimohon untuk dapat mengisi tautan
https://bit.ly/RegistrasiWSBarat2023 selambatnya sampai dengan 5 Juli 2023. Untuk informasi lebih
lanjut, Saudara dapat menghubungi Sdri. Kandina (082121090205) dan Sdri. Novia (085249874481).
Demikian kami sampaikan. Atas perhatian dan kerja sama Saudara/i, kami ucapkan terima
kasih.
Direktur Lingkungan Hidup
Medrilzam
Tembusan:
Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Kementerian PPN/Bappenas
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Lampiran 1 Surat Undangan
Nomor : T-12108/Dt.3.5/ME.02.02/06/2023
Tanggal : 26 Juni 2023
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
40. Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
41. Kepala Dinas Perhubungan
42. Kepala Dinas Lingkungan Hidup
43. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
44. Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
85. Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Pertanahan
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
129. Kepala Dinas Perhubungan
130. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
131. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kementerian PPN/Bappenas
157. Direktur Regional I
158. Staf Direktorat Lingkungan Hidup
159. Sekretariat LCDI
Mitra Pembangunan
162. GIZ CLIMB
163. WRI
164. UK-FCDO
165. USAID - SINAR
166. UNPAGE
167. ECONUSA
168. Yayasan Madani Berkelanjutan
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Lampiran 2 Surat Undangan
Nomor : T-12108/Dt.3.5/ME.02.02/06/2023
Tanggal : 26 Juni 2023
AGENDA
Workshop Pembangunan Rendah Karbon dan Berketahanan Iklim menuju Ekonomi
Hijau dan Pembangunan Berkelanjutan Regional Barat
Batam, 12 - 14 Juli 2023
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
(menit
Updating Baseline Emisi Provinsi (Ballroom)
08.00–09.00 60’ Registrasi Peserta
09.00–09.30 30’ Pembukaan Direktorat Lingkungan Hidup,
Sekretariat LCDI
09.30 – 11.30 120’ Penjelasan Umum Model Generik Ekonomi Sekretariat LCDI
Hijau
11.30 – 12.00 30’ Tanya Jawab Seluruh Peserta
12.00 - 13.00 60’ Istirahat
13.00 - 15.00 120’ Desk: Pembahasan input data baseline emisi Sekretariat LCDI
provinsi
15.00 - 16.00 60’ Ceremonial: tanda tangan penyepakatan Indeks
Ekonomi Hijau Provinsi
16.00 - 17.00 60’ Wrap-up Direktorat Lingkungan Hidup,
Sekretariat LCDI
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Lampiran 3 Surat Undangan
Nomor : T-12108/Dt.3.5/ME.02.02/06/2023
Tanggal : 26 Juni 2023
PENDAHULUAN
Ekonomi Hijau (Green Economy) merupakan pendekatan ekonomi yang menunjang
pembangunan berkelanjutan dengan fokus pada investasi dan akumulasi modal yang lebih
hijau, infrastruktur hijau, dan pekerjaan yang ramah lingkungan, untuk mewujudkan
kesejahteraan sosial dan kelestarian lingkungan. Dalam penerapan Ekonomi Hijau,
Pembangunan Rendah Karbon dan Pembangunan Berketahanan Iklim berperan sebagai
backbone.
Pada tahun 2017, Pemerintah Indonesia di bawah koordinasi Kementerian PPN/Bappenas
telah meluncurkan inisiatif Pembangunan Rendah Karbon (PRK). PRK sendiri merupakan
platform baru pembangunan yang bertujuan untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi
dan sosial dengan melaksanakan kegiatan pembangunan rendah emisi, meminimalkan
eksploitasi Sumber Daya Alam, serta mempertimbangkan daya dukung dan daya tampung
lingkungan (carrying capacity). Inisiasi ini dilanjutkan dengan integrasi PRK sebagai salah
satu Program Prioritas di bawah Prioritas Nasional 6: Membangun Lingkungan Hidup,
Meningkatkan Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Tidak hanya berfokus pada upaya-upaya untuk menurunkan emisi dan intensitas emisi gas
rumah kaca (GRK), dalam rangka pencegahan dampak perubahan iklim, diperlukan aksi-
aksi yang berupaya mengurangi potensi kerugian ekonomi sekaligus meningkatkan
ketahanan masyarakat akan dampak perubahan iklim yang telah terjadi. Untuk itu,
Kementerian PPN/Bappenas juga telah mengusung Pembangunan Berketahanan Iklim (PBI)
yang merupakan transformasi platform Rencana Aksi Adaptasi Perubahan Iklim (RAN-API).
PBI dikembangkan berdasarkan kajian ilmiah yang lebih lengkap dan komprehensif yang
mencakup proyeksi iklim, potensi bahaya perubahan iklim, serta menjadikan pengurangan
potensi kerugian ekonomi akibat iklim dalam persen PDB sebagai indikator kunci. PBI juga
berupaya untuk mengurangi potensi kerugian ekonomi sekaligus menurunkan tingkat
kemiskinan.
Sehubungan dengan ditetapkannya Ekonomi Hijau sebagai salah satu game changer dalam
strategi Transformasi Ekonomi Indonesia, Kementerian PPN/Bappenas telah
mengembangkan Indeks Ekonomi Hijau (Green Economy Index/GEI) sebgai alat ukur
progress dan efektivitas transformasi ekonomi hijau secara tangible, akurat, dan
representatif. Indeks Ekonomi Hijau tersebut telah diluncurkan dalam the 3rd side-event
Development Working Group (DWG) G20 di Bali pada tanggal 9 Agustus 2022. Ke
depannya, Indeks Ekonomi Hijau akan digunakan sebagai salah satu sasaran makro
pembangunan di dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-
2045 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) turunannya. Indeks
Ekonomi Hijau juga tengah dikembangkan untuk dapat diadopsi/diagregasi di level
subnasional. Dengan adanya Indeks Ekonomi Hijau Provinsi sebagai alat ukur capaian
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Ekonomi Hijau di level provinsi, diharapkan komitmen dan dukungan terhadap inisiatif PRK
akan meningkat, baik di tingkat global, nasional, maupun subnasional.
Pengelolaan PRK, mulai dari perencanaan, perumusan kebijakan, dan koordinasi,
memerlukan koordinasi dengan berbagai stakeholders, terkait seperti
Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota), Mitra
Pembangunan, Swasta, Universitas dan Organisasi Masyarakat. Untuk meningkatkan
keterlibatan Pemerintah Daerah dalam pengelolaan PRK serta sebagai salah satu agenda
tahunan, Direktorat Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas akan menyelenggarakan
Workshop Pembangunan Rendah Karbon dan Berketahanan Iklim (PRKBI) Menuju Ekonomi
Hijau dan Pembangunan Berkelanjutan Regional Barat Tahun 2023.
TUJUAN
Kegiatan workshop regional ini bertujuan untuk:
1. Mendiseminasikan analisis dan perhitungan Indeks Ekonomi Hijau Provinsi
kepada pemerintah provinsi;
2. Meningkatkan pemahaman pemerintah provinsi untuk dapat menghitung Indeks
Ekonomi Hijau Provinsi daerahnya masing-masing;
3. Meningkatkan pemahaman pemerintah daerah terkait dengan perencanaan
pembangunan rendah karbon dan berketahanan iklim untuk di arusutamakan
dalam perencanaan daerah, serta kaitannya dengan pemenuhan target SDGs 13;
4. Meningkatkan pemenuhan tanggung jawab provinsi untuk melakukan finalisasi
pelaporan aksi PRK tahun 2022; serta
5. Meningkatkan pemahaman pemerintah provinsi terhadap konsep dan kegunaan
pelaporan aksi PBI daerah.
OUTPUT
Secara spesifik, hasil yang ingin dicapai dalam Workshop Pembangunan Rendah Karbon
dan Berketahanan Iklim Regional Barat, antara lain:
1. OPD Daerah dapat memahami konsep Indeks Ekonomi Hijau Provinsi serta siap
untuk melakukan perhitungan nilai Indeks Ekonomi Hijau Provinsi masing-masing;
2. Penyempurnaan konsep dan metodologi perhitungan Indeks Ekonomi Hijau Provinsi
berdasarkan masukan dari pemerintah daerah;
3. OPD Daerah dapat melakukan perhitungan baseline emisi GRK;
4. OPD Daerah mampu memahami konsep PRKBI dan pentingnya pengarusutamaan
PRKBI dalam perencanaan daerah;
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
5. OPD daerah mampu memahami dan menggunakan alat bantu monitoring, evaluasi,
dan pelaporan aksi PRK melalui platform AKSARA (AKSARA Pemantauan);
6. OPD memahami konsep dan tata cara pelaporan aksi PBI daerah sehingga dapat
melakukan pemetaan aksi PBI dan perhitungan kerugian ekonomi akibat perubahan
iklim di daerah.
AGENDA KEGIATAN
Hari I: Rabu, 12 Juli 2023
Waktu (WIB) Durasi Kegiatan Keterangan
(menit)
11.00 - 13.00 120’ Registrasi peserta dan Makan Siang Panitia
13.00 - 13.10 10’ Pembukaan MC
Menyanyikan lagu “Indonesia Raya”
13.10 - 13.20 10’ Sambutan dan ucapan selamat datang dari Kepala Bappeda Provinsi
Kepala Bappeda Provinsi Kepulauan Riau Kepulauan Riau
13.20 - 13.25 5’ Sambutan Perwakilan UKFCDO
13.25 - 13.30 5’ Sambutan Perwakilan GIZ CLIMB
Diseminasi Indeks Ekonomi Hijau Daerah (Ballroom)
13.30 - 14.15 45’ Sambutan, Pembukaan, dan Setting The Direktur Lingkungan Hidup,
Context: Ekonomi Hijau Sebagai Game Bappenas
Changer Transformasi Ekonomi Indonesia
14.15 - 16.00 105’ Talkshow: “Peran Pemerintah Daerah dalam Menerapkan Ekonomi Hijau di
Daerah serta kaitannya dengan penyusunan dokumen Perencanaan
Daerah”
(Moderator: Novia Mustikasari)
15’ Paparan 1: Konsep dan Metodologi Direktorat Lingkungan Hidup,
Perhitungan Indeks Ekonomi Hijau Provinsi Bappenas
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Waktu (WIB) Durasi Kegiatan Keterangan
(menit)
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN