Anda di halaman 1dari 2

PENYELESAIAN PEGAWAI HARIAN/HONORER YANG BELUM MASUK DATABASE BKN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PU Hasil Pertemuan Departemen Pekerjaan Umum

dengan Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (MenPAN) dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) pada tanggal 23 Januari 2009 1. Penjelasan Pimpinan Rapat a. Permasalahan Pegawai Harian/Honorer (PH) tidak dapat diselesaikan hanya oleh Departemen PU, tetapi harus dibahas bersama oleh Dep. PU, Kementerian Neg. PAN, BKN, dan Departemen Keuangan. b. Menambah database PH yang telah diterbitkan BKN sudah tidak dimungkinkan karena harus merubah PP 48 Tahun 2005 jo PP 43 Tahun 2007 yang menjadi kewenangan Presiden dan Menteri terkait yang akan segera selesai masa jabatannya sehingga upaya yang dapat dilakukan adalah mencari solusi terbaik pemecahan permasalahan tersebut, antara lain: (i) Merinci data sebaran PH berdasarkan usia, tingkat pendidikan, dan unit kerja (UPT atau Dinas), agar permasalahannya dapat dipilah-pilah dan diselesaikan secara berbeda; (ii) Mengangkat para PH yang memenuhi persyaratan dan kompetensi yang dibutuhkan Dep. PU menjadi Pegawai Tidak Tetap (PTT) oleh Menteri PU sebagai Pejabat Pembina Kepegawaian Dep. PU dengan mengacu pada UU No 43 Tahun 1999 Pasal 2 ayat (3), seperti yang dilakukan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat; (iii) Memutus hubungan kerja dengan memberikan kompensasi, baik dalam bentuk pesangon atau bentuk lainnya. 2. Permasalahan PH Masih terdapat 973 PH yang belum masuk database BKN yang diakibatkan antara lain oleh: a. Pada saat proses pendataan PH tahun 2005 hingga Juni 2006, PH yang tidak terdata tersebut telah diserahkan kepada Pemerintah Daerah bersamaan dengan penyerahan sebagian urusan pemerintah pusat di bidang pengelolaan irigasi sebagai tindak lanjut otonomi daerah sehingga PH tersebut seharusnya didata oleh Dinas Ke-PU-an pada Pemerintah Daerah setempat. Namun pada kenyataannya, hal tersebut tidak dilakukan, sementara di Dep. PU, PH tersebut sudah tidak tercatat sebagai PH Dep. PU; b. Masalah penyampaian informasi yang tidak sampai kepada para pegawai harian yang berada di daerah terpencil. 3. Usulan penyelesaian masalah a. Diperlukan payung hukum dari instansi yang berwenang untuk menyelesaikan PHP yang tidak memenuhi persyaratan PP 48 Tahun 2005 jo PP 43 Tahun 2007; b. Bagi PH yang masih memenuhi persyaratan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sesuai UU No. 43/1999 (usia kurang dari 35 tahun) dapat diangkat sebagai CPNS melalui proses tes penerimaan pegawai melalui jalur pelamar umum dengan menambah formasi khusus pada formasi pelamar umum dan menambahkan persyaratan khusus yang sesuai dengan jenjang pendidikan dan keterampilan yang dimiliki PH ;

c. Sedangkan bagi PH dengan usia di atas 35 tahun dapat diangkat menjadi PTT atau diberhentikan dengan mengacu pada Peraturan Menteri yang harus segera diterbitkan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: (i) Bagi PH yang berusia kurang dari batas usia pensiun PNS (56 tahun) dapat diangkat menjadi Pegawai Tidak Tetap dengan seluruh ketentuannya dapat menganalogkan dengan peraturan dan perundangan yang berlaku bagi PNS atau membuat tersendiri; (ii) Bagi PH yang berusia lebih dari batas usia pensiun PNS (56 tahun) diberhentikan sebagai PH di lingkungan Dep. PU dengan memberikan kompensasi yang harus disusun lebih lanjut. d. Memutuskan untuk tidak memproses PH yang belum terdaftar dalam database BKN, dengan dasar bahwa PH diangkat berdasarkan kebutuhan proyek yang dibatasi jangka waktu pelaksanaannya sehingga setelah selesai proyek, PH dapat diputus kontrak kerjanya. Solusi ini dilakukan oleh Departemen Keuangan. Namun demikian pada prinsipnya, apapun kebijakannya harus ada keberanian dan kemauan untuk menyelesaikan permasalahan PH tersebut. 4. Kesimpulan a. Sudah menjadi komitmen pemerintah kabinet saat ini untuk menyelesaikan masalah Pegawai Harian/Honorer yang sudah terdaftar dalam database BKN sampai dengan sebelum selesai masa jabatan. Dengan demikian, menambah atau memasukkan tambahan PH dalam database BKN sudah tertutup kemungkinannya. b. PH yang tidak memenuhi syarat PP No. 48/2005 jo. 43/2007 akan dibuat solusi: (i) Melakukan pemetaan keberadaan PH (baik yang bekerja di Dinas atau di UPT Dep. PU), dan karena menurut sejarahnya sebelum otonomi daerah mereka bekerja di lingkungan Dep. PU, maka sebaiknya didata di Dep. PU dan dipastikan untuk selanjutnya dipekerjakan di UPT Dep. PU atau Pemerintah Daerah. (ii) Mengangkat PH yang telah ditetapkan bekerja di lingkungan Dep. PU berdasarkan butir (i) menjadi PTT (sesuai Pasal 2 Ayat 3 UU No. 43/1999) dengan seluruh ketentuannya dapat menganalogkan dengan peraturan dan perundangan yang berlaku bagi PNS. (iii) Diberhentikan berdasarkan kewenangan Menteri. c. Hal-hal lain lain yang terkait dengan kepegawaian adalah: (i) PH yang telah terdaftar dalam database BKN akan diselesaikan pada tahun 2009 sebelum kabinet saat ini demisioner; (ii) Untuk memenuhi kebutuhan pegawai, sambil menunggu pemenuhan kebutuhan pegawai melalui seleksi pengadaan pegawai jalur pelamar umum, maka dapat dilakukan outsourcing dengan pihak ketiga sesuai Keppres No 80/2003.

Anda mungkin juga menyukai