DI SUSUN OLEH :
1
KATA PENGANTAR
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber
aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.
Berdasarkan asalnya, sampah padat dapat digolongkan sebagai Sampah Organik
dan Sampah Anorganik. Bicara soal sampah, kecenderungannya adalah kita tidak
terlalu memikirkan apakah sampah yang kita hasilkan itu organik atau non-
organik. Kita mungkin juga tidak terlalu peduli ke mana larinya sampah itu.
Sementara kenyataannya di Indonesia, sampah rumah tangga kita akan bercampur
dengan sampah jutaan rumah tangga lainnya, hingga terbentuklah gunung-gunung
sampah yang tak semestinya di tempat pembuangan akhir (TPA) berbagai kota.
Bicara soal pengelolaan sampah yang ideal, para pakar akan mengatakan
bahwa tanggung jawabnya bukanlah milik pemerintah kota semata, tetapi milik
bersama. Jumlah penduduk terus meningkat, begitu pula pola konsumsi. Volume
sampah pun kian meluap di berbagai TPA. Lantas apa yang bisa dilakukan? Saat
ini di Indonesia, Bank Dunia tengah mengkaji berbagai cara untuk memperbaiki
sistem pengelolaan sampah. Salah satu pilihannya adalah memperbanyak jumlah
bank sampah.
B. Rumusan Masalah
Keberadaan Bank Sampah Kamsud Asri merupakan salah satu hal penting
yang menjadi pembelajaran bagi kita semua. Dari hasil pengamatan di lokasi
Bank Sampah dapat dirumuskan beberpa hal, antara lain ;
1. Apa yamg dimaksud dengan Bank Sampah?
2. Apa fungsi dari Bank Sampah?
3. Bagaimana pemisahan sampah di Bank Sampah?
4. Bagaimana cara dan Proses menabung sampah di Bank
Sampah?
4
BAB II
PEMBAHASAN
Fungsi paling penting dari Bank Sampah adalah sebagai salah satu media
pembelajaran tata kelola persampahan untuk penyelamatan dan pelestarian
lingkungan dengan cara memilih dan memanfaatkan kembali sampah yang
5
memiliki nilai ekonomis dan secara umum fungsi Bank Sampah antara lain
sebagai media edukasi bagi anak-anak usia dini tentang bagaimana kita
memelihara lingkungan dan sebagai Sarana belajar untuk masyarakat lebih
terampil dalam mengolah sampah, menghindari pencemaran lingkungan
karena sampah yang biasanya mencemari lingkungan dapat diolah lagi
Menjadikan sampah yang tidak dipandang menjadi sesuatu yang bernilai
ekonomis dan dari segi ekonomi, membantu para pengepul sampah dan bagi
masyarakat yang mengumpulkan sampah akan memperoleh imbalan berupa
uang.
6
Kategori atau jenis sampah dibagi menjadi 9 jenis yang pertama adalah
kompos, kemudian botol/gelas aqua dan dibagi menjadi 3 kategori berbeda
dengan harga rata-rata Rp2,500/Kg. kemudian yang ke-3 adalah sampah
plastik yang dibagi menjadi 8 kategori lagi seperti gelas minuman plastic,
paralon, dll. Dengan harga bervariasi seperti contohnya gelas plastik diberi
harga Rp1,000/Kg. sampah ke-4 adalah sampah kertas yang dibedakan
menjadi beberapa katgori seperti kertas HVS/cetak, kertas warna CD/buram,
buku, koran, majalah, dengan harga Rp1,000 untuk kertas HVS dan Koran dan
Rp800 untuk buku per Kg-nya. Kemudian yang ke-5 adalah botol bening yang
dibagi menjadi 5 kategori berdasarkan jenis botol dan ukurannya, sampah ke-6
adalah logam yang termasuk ke dalam kategori sampah logam antara lain
aluminium, kaleng, besi, kuningan, tembaga dengan harga bervariasi
cotnohnya Rp30,000 untuk tembaga kupa per Kg-nya . kemudian yang ke-7
adalah sampah kardus yang dibagi menjadi sampah kardus dan duplek. Ke-8
adalah sampah lain-lain seperti sepatu, sandal, TV, radio dll. Kemudian
sampah terakhir adalah minyak jelantah yang dibagi berdasarkan beratnya
masing-masing.
7
Gambar tabel harga sampah
8
Gambar proses penimbangan sampah
9
4. Datang dan Setorkan Sampah
Langkah terakhir adalah datang dengan membawa sampah yang telah
dipilah. anggota akan menimbang dan menghitung nilai sampah tersebut dan
hasilnya akan disetorkan ke buku tabungan anggota. Sampah pengunjung pun
berubah menjadi uang.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil Kunjungan yang kami lakukan, maka kami dapat memperoleh
berbagai kesimpulan yaitu mengenai bank sampah terutama Bank Sampah
Kamsud asri. Selain itu, kami dipat melihat pula mengenai proses kinerja dan
pengolahan sampah-sampah yang telah tertampung di Bank Sampah. Serta masih
banyak SDM yang kurang sadar akan sampah itu sendiri, karena sampah
sebenarnya tidak hanya sebagai permaslahan saja namun jika diolah secara baik
bisa menghasilkan uang.
10
B. SARAN
Sebagai saran, semoga dengan dilaksanakannya kegiatan kunjungan ke
Bank Sampah ini maka bisa menjadi bahan pembelajaran bagi kita semua untuk
lebih memanfaatkan sampah tersebut dengan mengolahnya secara baik.
11