Oleh :
KELOMPOK 1
Nabila Triana
Sari Maryadi
Vitria Monika
Dosen Pembimbing:
Muklis, MT
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan limpahan rahmatnyalah maka kami bisa menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat
waktu. Berikut ini kami mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “Permasalahan
Pembuangan Kotoran Manusia, Karakteristik, Komposisi, dan Kuantitas Kotoran Manusia”,
yang menurut kami dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari mata
kuliah Pengelolaan Limbah Cair A.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yag telah memberi
kesempatan dan memfasilitasi kepada penulis sehingga makalah ini bisa selesai dengan lancar.
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang membantu pembuatan
makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan kami
sebagai penulis pada khususnya, kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih
jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi
perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan terima kasih.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Kotoran manusia adalah semua benda atau zat yang tidak dipakai lagi oleh tubuh yang
harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Zat-zat yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh ini
berbentuk tinja (feces), air seni (urine), dan CO2 sebagai hasil dari proses pernapasan.
Saat ini akses masyarakat terhadap sarana sanitasi khususnya jamban, masih jauh dari
harapan. Berbagai kampanye dan program telah banyak dilakukan, terakhir dengan
pemberlakuan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Berbagai upaya tersebut
sebetulnya bermuara pada terpenuhinya akses sanitasi masyarakat, khususnya jamban. Namun
akses tersebut selain berbicara kuantitas yang terpenting adalah kualitas.
Berdasarkan hasil penelitian yang ada, seorang yang normal diperkirakan
menghasilkan tinja rata-rata sehari 970 gram dan menghasilkan air seni 970 gram. Jadi bila
penduduk Indonesia dewasa saat ini 200 juta maka setiap hari tinja yang dikeluarkan sekitar
194.000 juta gram (194.000 ton). Maka bila pengelolaan tinja tidak baik, jelas penyakit akan
mudah tersebar. Dengan bertambahnya penduduk yang tidak sebanding dengan area
pemukiman, masalah pembuangan kotoran manusia meningkat. Dilihat dari segi kesehatan
masyarakat, masalah pembuangan kotoran manusia merupakan masalah yang pokok untuk
sedini mungkin diatasi.
Pembuangan tinja merupakan kebutuhan kesehatan yang paling diutamakan,
pembuangan tinja secara tidak baik dan sembarangan dapat mengakibatkan kontaminasi pada
air, tanah, atau menjadi sumber infeksi, dan akan mendatangkan bahaya bagi kesehatan.
Kurangnya perhatian terhadap pengelolaan tinja disertai dengan cepatnya pertambahan
penduduk, jelas akan mempercepat penyebaran penyakit-penyakit yang ditularkan melalui
tinja. Karena kotoran manusia (feces) adalah sumber penyebaran penyakit yang multi
kompleks. Penyebaran penyakit yang bersumber pada faeces dapat melalui berbagai macam
jalan atau cara.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Apa pengertian pembuangan kotoran manusia?
2. Apa permasalahan dalam pembuangan kotoran manusia?
3. Bagaimana karakteristik kotoran manusia?
4. Apa saja komposisi yang terdapat dalam kotoran manusia?
5. Bagaimana kuantitas kotoran manusia?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:
1. Untuk mengetahui pengertian pembuangan kotoran manusia
2. Untuk mengetahui permasalahan dalam pembuangan kotoran manusia
3. Untuk mengetahui karakteristik kotoran manusia
4. Untuk mengetahui komposisi yang terdapat dalam kotoran manusia
5. Untuk mengetahui kuantitas kotoran manusia
BAB II
PEMBAHASAN
B. Sumber Tinja
1. Manusia sebagai Individu
Manusia sebagai individu dalam hal ini adalah seorang manusia yang hidup
sendiri dalam suatu tempat tinggal terpisah dari individu yang menempati tempat tinggal
lain, atau kelompok manusia yang satu individu dengan individu lainnya terikat dalam
satu hubungan kekeluargaan atau kekerabatan yang menempati satu tempat tinggal
sebagai satu keluarga. Tinja yang dihasilkan dari sumber ini biasanya ditangani secara
perorangan oleh individu atau keluarga yang bersangkutan dengan menggunakan sarana
pembuangan tinja berupa jamban perorangan atau jamban keluarga.
2. Manusia sebagai Kelompok
Manusia sebagai kelompok adalah kumpulan manusia yang bertempat tinggal di
satu wilayah geografis dengan batas-batas tertentu. Individu dalam kelompok terikat oleh
satu hubungan kemasyarakatan yang memiliki norma kelompok yang disepakati bersama.
Masalah penanganan tinja pada kelompok ini sering bersifat sangat kompleks. Berbagai
faktor penyebab, yaitu keterbatasan penyediaan lahan, kepentingan yang berbeda antara
individu, faktor sumber daya, faktor fisibilitas pengelolaan dan sebagainya sangat
menentukan keberhasilan penanganan tinja dari manusia sebagai kelompok ini.
Penanganan tinja dari manusia sebagai kelompok biasanya dilakukan secara kolektif
dengan menggunakan jamban umum.
Hubungan antara pembuangan tinja dengan status kesehatan penduduk bisa langsung
dan tak langsung. Efek langsung bisa mengurangi incidence penyakit yang ditularkan karena
kontaminasi dengan tinja seperti kolera, disentri, typus. Efek tidak langsung dari
pembuangan tinja berkaitan dengan komponen sanitasi lingkungan seperti menurunnya
kondisi higiene lingkungan. Hal ini akan mempengaruhi perkembangan sosial masyarakat
dengan mengurangi pencemaran tinja manusia pada sumber air minum penduduk
( Kusnoputranto, 1995).
Air 66-80
Air 93-96
B. Saran
1. Sebaiknya masyarakat dapat mengelola pembuangan tinja dengan baik dan aman agar
tinja tidak menjadi tempat berkembang biak vektor penyakit.
2. Untuk pemerintah sebaiknya menyediakan fasilitas air bersih dan fasilitas jamban sehat
kepada masyarakat di pemukiman agar tidak membuang tinja di air sungai.