Anda di halaman 1dari 15

ANGKA TIMBULAN SAMPAH RUMAH TANGGA BERDASARKAN

KOMPOSISINYA DI KECAMATAN LIMBOTOKABUPATEN GORONTALO


Ria Saskia Mokodompit1), Herlina Jusuf 2), Ekawaty Prasetya 3)
1)
Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas Negeri Gorontalo
E-mail : ria_s1kesmas2017@mahasiswa.ung.ac.id
2)
Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas Negeri Gorontalo
E-mail : herlinajusuf@ung.ac.id
3)
Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas Negeri Gorontalo
E-mail : ekawaty.prasetya@ung.ac.id

Abstrak
Sampah merupakan sisa atau buangan dari aktivitas manusia. Bicara
mengenai sampah tidak akan ada habisnya. Faktor yang dapat menggambarkan
kondisi persampahan adalah timbulan, komposisi, dan karakteristik sampah yang
dihasilkan. Berdasarkan data timbulan sampah daerah pelayanan sampah dinas
Lingkungan Hdup dan SDA Kabupaten Gorontalo tahun 2021, Kecamatan Limboto
Menghasilkan sampah sebanyak 20.020 kg/hari dan 7.307.300 kg/tahun. Sampah
dari Kecamatan Limboto dibawa ke TPA Talumelito tanpa dilakukan pemilahan
terlebih dahulu sehingga petugas susah membedakan sampah berdasarkan
komposisinya. Komposisi sampah yang diketahui dapat mempermudah
pengelolaan sampah. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui
angka timbulan sampah rumah tangga berdasarkan komposisinya di Kecamatan
Limboto Kabupaten Gorontalo. Metode penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif.
Hasil penelitian yang dilakukan di Perumahan Citra Agrindo Hutuo dengan
menggunakan metode pengukuran sesuai SNI 19-3964-1994 yaitu, berat sampah
rata-rata 0,255 kg/orang/hari, volume sampah rata-rata 1,502 liter/orang/hari,
dan berat jenis sampah rata-rata 157,115 kg/m. Sedangkan komposisi sampah
yaitu 76,77% sisa makanan, 10,86% plastik, 4,96% sampah kertas, 4,18% sampah
pempers, 2,75% sampah dedaunan, 0,08% kaleng, 0,31% kaca, dan 0,04% kain.
Angka timbulan sampah perhari 0,255 kg/orang/hari dan komposisi sampah sisa
makanan 76,77% yang terbanyak. Disarankan bagi masyarakat agar kiranya dapat
mengurangi penggunaan barang-barang sekali pakai dan dapat memanfaatkan
barang bekas sehingga dapat menurunkan produksi sampah.

Kata kunci: Timbulan Sampah, Komposisi Sampah

1
2
1. PENDAHULUAN Karakteristik sampah dengan
Hidup bersih dan sehat komposisi organik yang lebih tinggi
merupakan salah satu hal yang pada umumnya terdapat di negara-
seharusnya memang diterapkan negara berkembang dibandingkan
dalam kehidupan sehari-hari oleh dari negara dengan tingkat
masyarakat sebagai salah satu perekonomian yang lebih maju
menjaga kesehatannya (Prasetya, (Darmasetiawan, 2004).
2022). Membuang sampah pada Rumah tangga merupakan salah
tempatnya merupakan salah satu satu pelaku kegiatan ekonomi dan
bagian dari perilaku hidup bersih dan merupakan salah satu sumber sampah
sehat. Sampah adalah salah satu hal yang cukup besar perannya dalam
yang sangat erat kaitannya dengan pencemaran lingkungan. Keberadaan
manusia. sampah rumah tangga dalam
Sampah merupakan sisa atau lingkungan merupakan suatu yang
buangan dari aktivitas manusia dan tidak dapat dihindarkan (Prasojo,
hewan. Bicara mengenai masalah 2013). Komposisi sampah mengalami
sampah tidak akan pernah habisnya. perubahan setiap tahunnya dan
Selagi manusia yang berada di bumi perubahan tersebut diakibatkan
ini masih beraktivitas maka sampah adanya pola hidup masyarakat,
juga masih ada. Sampah adalah hasil pertumbuhan ekonomi, dan
sampingan dari segala aktivitas yang sebagainya (Pramono, 2003).
dilakukan manusia baik langsung Seiring dengan pertumbuhan
maupun tidak langsung, yang dibuang ekonomi dan peningkatan populasi,
karena dianggap tidak berguna, produksi sampah di Indonesia
sehingga sampah erat kaitannya menunjukkan tren peningkatan
dengan kesehatan masyarakat karena (Jusuf, 2022). Berdasarkan data
sampah merupakan awal dari Kementerian Lingkungan Hidup dan
penyebab terjadinya penyakit Kehutanan (KLHK) tahun 2021
(Sartika, 2014). Indonesia menghasilkan
Faktor yang dapat 41,630,449.73ton sampah pertahun
menggambarkan kondisi dan 45.9% sampah berasal dari
persampahan adalah timbulan, aktivitas rumah tangga. Sampah
komposisi, dan karakteristik sampah rumah tangga merupakan sumber
yang dihasilkan. Timbulan sampah sampah yang paling banyak
merupakan volume atau berat dari menyumbangkan sampah. Menurut
sampah yang dapat menggambarkan peraturan pemerintah no 81 tahun
berapa banyak sampah yang 2012 tentang pengelolaan sampah
dihasilkan. Sampah pada umumnya rumah tangga dan sampah sejenis
dapat dibedakan berdasarkan sampah rumah tangga. sampah rumah
komposisinya. Komposisi sampah tangga adalah sampah dari kegiatan
merupakan komponen fisik dari rumah tangga sehari-hari yang tidak
sampah. Komposisi sampah terdiri termasuk feses dan sampah khusus.
dari organik dan anorganik. Di kabupaten Gorontalo
Komposisi sampah dapat ditentukan pengelolaan sampah ditangani oleh
dari tingkat ekonomi masyarakat itu Dinas Lingkungan hidup dan SDA.
sendiri (Dmanhuri, 2018). pengelolaan yang dilakukan yaitu

3
pembuatan kompos untuk sampah data tahun 2021 menunjukan bahwa
dedaunan dan untuk sampah diluar jumlah sampah yang diangkut ke TPA
sampah dedaunan diangkut lalu di sebesar 726,40 kg/bulan.
bawah ke TPA Talumelito. Berdasarkan data timbulan
Pengelolaan sampah yang terus sampah daerah pelayanan sampah
menerus berakhir di TPA Dinas Lingkungan Hidup dan SDA
menyebabkan beban TPA menjadi Kabupaten Gorontalo tahun 2021
sangat berat. Dimana berdasarkan yaitu:
Tabel 1.1 Timbulan Sampah Daerah Pelayanan Sampah Dinas Lingkungan Hidup
dan SDA Kabupaten Gorontalo 2021.

Timbulan Sampah
Jumlah
Luas
No Kecamatan Penduduk
(Km²) Kg Ton
(Jiwa)
Hr Thn Hr Thn

1 Tibawa 145,34 41.775 16.710 6.099.150 16,71 6.099,15


Limboto
2 Barat 79,61 25.448 10.179 3.715.408 10,18 3.715,41

3 Limboto 103,32 50.050 20.020 7.307.300 20,02 7.307,30

4 Telaga Biru 108,84 29.920 11.968 4.368.320 11,97 4.368,32

5 Telaga 28,16 23.254 9.302 3.395.084 9,30 3.395,08


Jumlah
465,27 170.447 68.179 24.885.262 68,18 24.885,26
Sumber : data timbulan sampah daerah pelayanan sampah Dinas Lingkungan
Hidup dan SDA Kabupaten Gorontalo tahun 2021
.
Dari data sekunder di atas dapat adanya pengelolaan terlebih dahulu.
dilihat bahwa Kecamatan Limboto Timbulan sampah dedaunan dibawa
merupakan penghasil sampah ke kantor Dinas Lingkungan Hidup
terbanyak. Kecamatan Limboto dan SDA Kabupaten Gorontalo untuk
menghasilkan sampah sebanyak dijadikan kompos. Sedangkan
20.020 kg/hari dan 7.307.300 sampah organik dan anorganik yang
kg/tahun dengan jumlah penduduk telah bercampur langsung dibawa ke
50.050 jiwa dan luas wilaya 103,32 TPA Talumelito tanpa dilakukan
km2. Kecamatan limboto merupakan pemilahan terlebih dahulu. Pemilahan
ibukota kabupaten dan menjadi pusat yang tidak dilakukan membuat
perekonomian. Timbulan sampah di petugas persampahan susah
Kecamatan Limboto setiap harinya membedakan sampah berdasarkan
diangkut oleh petugas persampahan komposisinya. Sehingganya penulis
dari Dinas Lingkungan Hidup dan tertarik untuk melakukan penelitian
SDA Kabupaten Gorontalo tanpa mengenai “Angka Timbulan Sampah

4
Rumah Tangga Berdasarkan Cd = koefisien perumahan
Komposisinya Di Kecamatan Cd = kota besar / metropolitan =
Limboto Kabupaten Gorontalo”. 1
Cd = Kota sedang/ kecil / IKK =
2. METODE PENELITIAN 0,5
2.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Ps = populasi (jiwa)
Lokasi penelitian ini dilakukan 𝑆
𝐾=
di Perumahan Citra Agrindo 𝑁
Kecamatan Limboto Kabupaten dimana:
Gorontalo.Waktu pelaksanaan K = Jumlah contoh (KK)
penelitian ini dari tanggal 16 juli - 24 N = jumlah jiwa per keluarga = 5
juli 2022. Tabel 2.1 Jumlah Contoh Jiwa dan
2.2 Desain Penelitian KK
Jenis penelitian yang digunakan
Jumlah Jumlah
dalam penelitian ini adalah penelitian No Klasifika
pendudu contoh
Jumlah
. si kota kk (K)
kuantitatif. Dalam penelitian ini, akan k jiwa (S)
dilakukan pengukuran untuk
1.000.00
menghitung timbulan berdasarkan Metropol 0 – 1.000 –
1 200 – 300
komposisi sampah rumah tangga, itan 2.500.00 1.500
0
kemudian data akan diolah dalam 500.000
bentuk statistik yang bertujuan untuk – 700 –
2 Besar 140 – 200
1.000.00 1.000
mengetahui komponen fisik sampah 0
rumah tangga sehingga dapat dilihat Sedang,
3.000 – 150 –
3 kecil, 30 – 70
berapa angka timbulan sampah rumah IKK
500.000 350
tangga berdasarkan komposisinya di Sumber: Standar Nasional Indonesia
Perumahan Citra Agrindo Kecamatan No 19-3964-1994
Limboto. Berdasarkan data yang
2.3 Sampel diperoleh jumlah penduduk
Sampel dalam penelitian ini kecamatan Limboto sebanyak 50.050
menggunakan metode pengambilan jiwa. Maka dapat dilakukan
sampel sesuai dengan SNI 19-3964- perhitungan jumlah jiwa untuk
1994. sampel sesuai dengan SNI 19-3964-
Menurut SNI 19-3964-1994 1994 mengenai Metode Pengambilan
mengenai Metode Pengambilan Dan Dan Pengukuran Contoh Timbulan
Pengukuran Contoh Timbulan dan dan Komposisi Sampah Perkotaan.
Komposisi Sampah Perkotaan, Perhitungannya adalah sebagai
pelaksanaan pengambilan contoh berikut:
timbulan sampah dilakukan secara S = Cd√Ps = 0,5√50.059
acak dengan jumlah sebagai berikut. = 111,85928
1. Jumlah contoh jiwa dan kepala = 111 jiwa
keluarga (KK) dapat dilihat pada Apabila diasumsikan 1 rumah
tabel 3.1 yang dihitung didalamnya terdapat 1 kepala
berdasarkan rumus di bawah ini. keluarga (KK) yang terdiri dari 5
𝑆 = 𝐶𝑑√𝑃𝑠 jiwa, maka perhitungan jumlah
dimana: contoh timbulan sampah adalah:
S = jumlah contoh jiwa (sampel)

5
S 111 3) Mengumpulkan
K= = = 22,2 = 22 KK
N 5 kantong plastik yang
Maka sampel dalam penelitian sudah terisi sampah.
ini yaitu 22 KK atau 22 rumah dengan 4) Mengangkut seluruh
masing-masing penghuninya kantong plastik ke
berjumlah 5 jiwa. tempat pengukuran.
Dalam pengambilan sampel 5) Menimbang dan catat
menggunakan Frekuensi sampling berat sampah.
yang ideal menurut SNI 19-3964- 6) Menuang sampah
1994 adalah setiap hari selama secara bergiliran ke
delapan hari berturut-turut (hari kotak pengukur.
Minggu hingga Minggu berikutnya). 7) Mengukur dan
2.4 Instrumen Penelitian mencatat volume
Peralatan dan perlengkapan sampah.
yang harus disiapkan adalah sebagai 8) Memilah berdasarkan
berikut: komponen komposisi
1. Kotak berukuran 20 cm x 20 sampah.
cm x 40 cm 9) Menimbang dan
2. Timbangan (ukuran 50-100 mencatat berat
kg) sampah.
3. Kantong plastik besar 10) Menghitung
(volume 40 liter) komponen komposisi
4. Penggaris sampah.
5. Sarung tangan
6. Masker Menghitung komponen
7. Alat tulis komposisi sampah merupakan tindak
2.5 Objek Penelitian lanjut tahap setelah pengukuran
Dalam penelitian ini timbulan sampah dilakukan, prosedur
menggunakan metode kuantitatif. pengukuran komponen komposisi
Dalam penelitian ini yang menjadi sampah adalah sebagai berikut:
objek penelitian yaitu data timbulan 1) Menimbang sampah
dan komposisi sampah rumah total.
tangga, yang diperoleh dari hasil 2) Memilah sampah sesuai
pengambilan dan pengukuran karakteristik.
contoh timbulan dan komposisi 3) Menimbang masing-
sampah. Adapun prosedur masing sampah.
pengambilan dan pengukuran 4) Menghitung komposisi
contoh timbulan dan komposisi sampah.
sampah adalah sebagai berikut: 2.6 Teknik Analisis Data
1) Membagikan kantong Data primer yang telah
plastik yang sudah diperoleh pada saat pengumpulan
diberi tanda kepada data yang terdiri dari data komposisi
sumber 1 hari sebelum sampah. Tahapan pekerjaan yang
dikumpulkan. harus dilakukan adalah sebagai
2) Mencatat jumlah unit berikut:
penghasil sampah. A. Menghitung angka timbulan
sampah sesuai dengan SNI 19-

6
3964-1994. untuk mengetahuinya peneliti
melakukan wawancara dengan
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑖𝑚𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎ℎ
penghuni rumah. Variabel yang
berat sampah yang diukur (kg)
= terikat seperti berat, volume, dan
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎ℎ berat jenis sampah pada penelitian ini
B. Menghitung volume timbulan akan dibuat grafik timbulan sampah
sampah sesuai dengan SNI 19- harian selama 8 hari yaitu pada hari
3964-1994. Minggu, Senin, Selasa, Rabu, Kamis,
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑖𝑚𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎ℎ Jumat, Sabtu, dan Minggu. Berikut
volume sampah yang diukur(liter) adalah timbulan sampah rata-rata
= dalam kg/orang/hari (berat),
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎ℎ
liter/orang/hari (volume) dan kg/m3
C. Menghitung berat jenis sampah (berat jenis sampah).
sesuai dengan SNI 19-3964- 0.3 0,273
0,268 0,259
0,255
1994. 0.25 0,255
0,250 0,245 0,255
0,238
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎ℎ 0.2
berat sampah yang diukur (kg)
Kg/orang

= 0.15
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑢𝑘𝑢𝑟 (𝑀3 )
0.1
D. Menghitung presentasi
Berat Sampah
komposisi sampah sesuai 0.05
dengan SNI 19-3964-1994. 0
Rata-rata
Komposisi sampah dapat
dihitung dengan menggunakan
rumus: Hari
%Komponen
berat komponen Gambar 3.1 Diagram Hasil Berat
= X 100%
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎ℎ Sampah
B. Analisis data Pada gambar 3.1, Rata-rata
Data hasil dari perhitungan di berat sampah yang dihasilkan
atas akan dianalisis menggunakan perumahan, seperti yang ditunjukkan
analisis univariat untuk mencari rata- oleh garis orange, adalah sebesar
rata dari tiap berat komponen. 0,255 kg/orang/hari. sumbu x
Analisis univariat adalah suatu teknik menunjukkan waktu sampling yang
analisis data terhadap satu variabel dilakukan selama 8 hari sedangkan
secara mandiri, tiap variabel sumbu y merupakan berat sampah
dianalisis tanpa dikaitkan dengan yang didapat dari perhitungan
variabel lainnya. timbulan sampah.

3 Hasil dan Pembahasan


3.1 Hasil
3.1.1 Timbulan Sampah
Pengukuran timbulan sampah
memerlukan data jumlah orang yang
tinggal dalam 1 rumah sehingganya

7
2 1,850 1,768 250
1,640
1,501 195,312
1.5 200
Liter/orang

1,502 157,115
1,387
1,280 1,270 1,320 150
1 144,864 154,411

100

Kg/m3
Volume Sampah
0.5
Berat jenis
Rata-rata 50
0 Rata-rata
0

Hari
Hari
Gambar 3.2 Diagram Hasil Volume Gambar 3.3 Diagram Hasil Berat
Sampah Jenis sampah
Berdasarkan gambar 3.2, dapat Sumbu y pada gambar 3.3,
dilihat bahwa sumbu y menunjukan menunjukan fluktuasi berat jenis
besaran volume sampah dengan rata- sampah yang dihasilkan selama 8 hari
rata sebesar 1,502 liter/orang/hari. dengan rata-rata 157,1155 kg/m3.
3.1.2 Komposisi Sampah
komposisi sampah diukur
dengan cara memisahkan komponen-
komponen sampah sesuai dengan
jenisnya sehingga diperoleh hasil
komposisi sampah dengan sampel 22
rumah yang dilakukan selama 8 hari
sebagai berikut:

Tabel 3.1 Total Komposisi sampah


Komponen
No Kategori Sampah
Kg %
Sisa
173,48 76,771
Makanan
1 Sampah Organik
Dedaunan 6,23 2,757
Kertas 11,23 4,969
Kain 0,1 0,044
Plastik 24,56 10,868
Kaleng
2 Sampah anorganik
mengandung 0,2 0,088
besi
Kaca 0,71 0,314
Pampers 9,46 4,186
Total 225,97 100
Sumber : Data Primer 2022

8
Berdasarkan tabel 3.1, dapat dihasilkan 0,255 kg/orang/hari di
dilihat bahwa sampah sisa makanan kecamatan Limboto berada di bawa
yang paling banyak dihasilkan disusul batas maksimal timbulan sampah
dengan sampah plastik, kertas, untuk kategori kota kecil. Timbulan
pampers, dedaunan, kaca, kaleng dan sampah yang berada di bawah
kain. Agar lebih muda melihat maksimal ini dapat meminimalisir
perbandingan tiap komponen terjadinya resiko penyakit yang
komposisi sampah, data primer hasil diakibatkan oleh sampah yaitu seperti
total komposisi sampah dibuat dalam iritasi kulit, mata, penyakit
diagram lingkaran seperti pada pernafasan dan masalah pencernaan
gambar 3.4 beriku: (Mubarak, 2019).
Dari Gambar 3.1, dapat dilihat
juga bahwa angka timbulan sampah
pada hari minggu lebih banyak dari
hari biasanya begitu juga volume
sampahnya. Ini dikarenakan pada hari
minggu penghuni rumah banyak
menghabiskan waktunya di rumah
Dedaunan
sedangkan pada hari biasanya
2,75% penghuni rumah menghabiskan
sebagian waktunya di luar rumah
Sisa Makanan 76,77% seperti pergi bekerja. Intensitas waktu
penghuni yang dilakukan didalam
Dari gambar 3.4, dapat dilihat bahwa rumah dengan aktivitas tertentu akan
sisa makanan paling banyak yaitu dapat menghasilkan sampah.
sebanyak 76,77% dan yang paling Semakin lama penghuni rumah
sedikit yaitu sampah kain sebanyak menghabiskan waktunya didalam
0,04%. rumah maka semakin banyak pula
3.2 Pembahasan sampah yang akan dihasilkan. Becker
3.2.1 Timbulan Sampah (1996) dalam Febrero & Schwartz
Berdasarkan data hasil (2000), mengemukakan teori alokasi
penelitian pengukuran sampah yang waktu dengan perbedaan kegiatan
telah dipaparkan di atas mengenai yaitu bahwa total waktu dibedakan
angka timbulan sampah berdasarkan atas waktu produktif yang benar-
pada gambar 3.1, sampah yang benar digunakan untuk bekerja di luar
dihasilkan rata-rata 0,255 rumah (productive working time) dan
kg/orang/hari, dengan jumlah waktu produktif yang digunakan
penduduk kecamatan Limboto untuk santai di rumah atau dengan
sebanyak 50.050 jiwa. Jika dilihat melakukan aktivitas lain di dalam
pada Peraturan Menteri Lingkungan rumah (work at home or not work).
Hidup Dan Kehutanan Repubulik Apabila teori Bekcer tersebut
Indonesia nomor 6 tahun 2022 dikaitkan dengan timbulan sampah,
kecamatan Limboto masuk dalam maka penggunaan waktu produktif
kategori kota kecil dengan nilai faktor untuk bekerja di luar atau di dalam
timbulan sampah 0,4 kg/orang/hari, rumah dapat mempengaruhi timbulan
sedangkan rata-rata sampah yang sampah yang akan dihasilkan.

9
Berdasarkan pada gambar 3.1, berat sampah dapat menunjukan besarnya
sampah pada hari minggu pertama proporsi dari tiap komposisi yang
yaitu 0,268 kg/orang/hari dengan dihasilkan setiap sampel.
volume sampah 1,850 liter/orang/hari Berdasarkan data hasil
dan pada minggu ke 2 yaitu 0,273 penelitian pengukuran sampah yang
kg/orang/hari dengan volume sampah telah dipaparkan di atas mengenai
1,768 liter/orang/hari. Komposisi sampah, pada gambar 3.4,
Beda halnya dengan berat dan komposisi sampah yang paling
volume sampah, berat jenis sampah banyak dihasilkan yaitu sampah sisa
berdasarkan urutanya sesuai dengan makanan. Sampah sisa makanan yang
gambar 3.3, yang paling besar berada dihasilkan sebanyak 76,77% hal ini
pada hari rabu yaitu 196,911 kg/m3 dikarenakan makanan merupakan
sedangkan yang paling kecil berada kebutuhan pokok bagi setiap orang
pada hari minggu yaitu 144,864 dan harus dipenuhi pertama kali.
kg/m3 dan yang terkecil kedua juga Sampah sisa makanan dapat diolah
terdapat pada hari minggu yaitu kembali menjadi kompos. Menurut
154,411 kg/m3. Apabila dilihat dalam Sarief (dalam Thesiwati, 2018)
gambar 3.2, volume sampah harian “Kompos sampah bermanfaat
selama 8 hari, pada hari minggu meningkatkan kesuburan tanah,
volume sampah memiliki selisih lebih memperbaiki struktur dan
tinggi dari hari lainnya. Selisih tinggi karakteristik tanah, meningkatkan
volume inilah yang yang kapasitas penyerapan air oleh tanah,
mengakibatkan rata-rata berat jenis meningkatkan mikroba tanah, serta
sampah pada hari minggu lebih meningkatkan ketersediaan hara di
rendah. Hal ini dikarenakan berat dalam tanah”.
jenis sampah didapat dari perhitungan Komposisi sampah plastik
berat sampah (kg) dibagi dengan merupakan komponen kedua yang
volume sampah (m3). banyak dihasilkan seperti pada
3.2.2 Komposisi Sampah gambar 3.4, komposisi sampah
Data mengenai komposisi plastik yaitu sebanyak 10,86%.
sampah sangat memiliki banyak Sampah plastik merupakan sampah
manfaat dalam menentukan suatu yang sangat sulit terurai oleh tanah
pengolahan sampah secara terpadu. serta dapat mencemari tanah dengan
Komposisi sampah juga dapat air tanah, dan Jika dibakar dapat
digunakan sebagai bahan mencemari udara serta dapat
pertimbangan untuk menentukan mengakibatkan gangguan kesehatan
pilihan pengolahan sampah yang seperti kanker (Gunadi, 2020).
layak yang akan diterapkan dalam Komposisi sampah plastik paling
pengolahan sampah rumah tangga, banyak didominasi oleh kantong
khsusnya diarahkan untuk daur ulang plastik, hal ini dikarenakan pada
dan pengomposan. Dalam komposisi umumnya masyarakat malas
sampah data yang dapat digunakan membawa kantong belanjaan sendiri
adalah persentase bukan berat tiap yang bisa digunakan berulang kali
komposisi, dikarena berat sampah sehingga setiap berbelanja
tiap komposisi yang dihasilkan masyarakat banyak menggunakan
berbeda-beda. Peresentase komposisi kantong plastik dan kantong tersebut

10
paling banyak digunakan hanya gangguan kesehatan pada bayi seperti
sekali. Untuk mengurangi iritasi kulit (Basri, 2022).
penggunaan sampah plastik Menteri Dedaunan merupakan sampah
Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang dihasilkan oleh tumbuhan
membuat peraturan Nomor P.75 sekitar rumah. Tumbuhan disekitar
tahun 2019 tentang Peta Jalan rumah ditanam dan dirawat agar bisa
Pengurangan Sampah oleh Produsen, membuat udara sekitar rumah
pada pasal 4 ayat 1 dan 2 bagian a menjadi sejuk (Siboro, 2019).
dalam peraturan ini menjelaskan Kompleks perumahan biasanya
bahwasanya para produsen atau sangat jarang terdapat pohon
pelaku usaha harus melakukan sehingganya sebagian penghuni
pengurangan sampah terhadap perumahan sengaja menanam dan
produk, kemasan produk, dan atau merawat pohon dan tumbuhan sendiri
wadah yang sulit diurai oleh proses di halaman rumahnya. Sampah
alam contohnya plastik. Dalam upaya dedaunan juga merupakan satu
pengurangan plastik seperti yang komposisi yang bagus untuk dibuat
tercantum dalam peraturan Menteri kompos (Thesiwati, 2018). Dalam
Lingkungan Hidup dan Kehutanan penelitian ini sampah dedaunan yang
para produsen atau pelaku usaha yang dihasilkan sebanyak 2,75% dapat
menjual kebutuhan sehari-hari dan dilihat pada gambar 3.4.
lainnya sebagainya memasang harga Komposisi sampah kaca, kaleng dan
untuk penggunaan kantong plastik kain dalam penelitian ini sangat
serta menjual kantong yang terbuat sedikit. dapat kita lihat pada gambar
dari kain yang bisa digunakan dalam 3.4, peresentase kaca sebanyak 0,31%
jangka waktu yang lama agar bisa dan kain sebanyak 0,04%. Kedua
dipakai setiap pergi berbelanja. barang tersebut merupakan barang
Dari gambar 3.4, dapat dilihat yang bisa dipakai dalam jangka waktu
komposisi sampah kertas pada yang lama sehingga jarang dibuang
penelitian ini sebanyak 4,96% yang (Mubarak, 2019). Sedangkan sampah
terdiri dari tisu, kardus bekas kaleng menjadi lebih sedikit
kemasan makanan, dan produk dikarenakan kurangnya produk harian
kemasan tetaprak. Dalam penelitian yang menggunakan kaleng. Sampah
ini terdapat sampah pampers kaleng yang dihasilkan sebanyak
sebanyak 4,18%, pampers merupakan 0,08% dalam penelitian ini.
salah satu sampah yang dapat
mempengaruhi berat sampah 4. PENUTUP
dikarenakan sifat pampers yang 4.1 Simpulan
menyerap air, sehingga jika pampers Berdasarkan hasil penelitian
terkena air akan mempengaruhi berat yang telah dilakukan tentang Angka
sampah yang terukur. pampers saat Timbulan Sampah Berdasarkan
ini menjadi kebutuhan nomor 2 yang Komposisinya di Kecamatan
harus dipenuhi setelah susu bagi Limboto Kabupaten Gorontalo, maka
penghuni yang mempunyai bayi dan disimpulkan sebagai berikut:
sudah menjadi ketergantungan. 1. Angka timbulan sampah yang
Pampers juga dapat mengakibatkan dihasilkan paling banyak terdapat
pada hari minggu kedua yaitu

11
sebanyak 0,273 kg/orang/hari timbulan sampah rumah tangga
dengan volume sampah 1,768 berdasarkan komposisi dengan
liter/orang/hari dan berat jenis menghubungkan tingkat
sampah sebanyak 154,411 kg/m3. pendapatan, pengetahuan, sikap,
Sedangkan timbulan sampah yang dan perilaku agar dapat dilihat apa
paling sedikit terdapat pada hari saja yang dapat mempengaruhi
jumat sebanyak 0,238 angka timbulan sampah dan
kg/orang/hari dengan volume komposisi dari sampah rumah
sampah 1,501liter/orang/hari serta tangga.
berat jenis sampah 188,142 kg/m3.
Rata-rata angka timbulan sampah 5. REFERENSI
yaitu 0,255 kg/orang/hari dengan Ashari Rofita Hadi, 2019. Sistem
rata-rata volume 1,502 Pengelolaan Sampah Rumah
liter/orang/hari dan rata-rata berat Tangga Sebagai Dasar Site
jenis 157,1155 kg/m3. Plan Tempat Pengolahan
2. komposisi sampah yang dihasilkan Sampah Terpadu (Tpst) Desa
dalam penelitian ini yaitu sampah Trigonco (Studi Di
organik sebanyak 79,52% dan Kecamatan Asembagus
sampah anorganik sebanyak Kabupaten Situbondo).
20,48%. Komposisi sampah Skripsi. Fakultas kesehatan
organik didominasi oleh sisa masyarakat, universitas
makanan sebanyak 76,77% dan jember.
sampah anorganik didominasi oleh
sampah plastik sebanyak 10,86%. Basriyanta. 2007. Memanen Sampah.
4.2 Saran Yogyakarta: Kanisius.
Sesuai dengan kesimpulan diatas Basri, I, A.l, Isnanto, R.l (2022).
yang dikemukakan, peneliti ingin Sosialisasi Ruam Popok
memberikan beberapa saran sebagai Untuk Meningkatkan
berikut: Wawasan Ibu-Ibu Posyandu
Demi Balita Yang Sehat.
1. Bagi pemerintah agar kiranya dapat Jurnal Kreativitas
memberikan sosialisasi kepada Pengabdian Terhadap
masyarakat tentang pengelolaan Masyarakat.
sampah yang baik seperti
pemilahan sampah, pengomposan Becker, G. (1995). The Economic
dan mendaur ulang sampah Way of Looking at Behavior.
anorganik sehingga meningkatkan Dalam R. Febrero dan P.
pengetahuan dan kesadaran dalam Schwartz. (2000). The
mengelola sampah. Essence of Becker. Standford
2. Bagi masyarakat agar kiranya dapat University,California: Hoover
mengurangi penggunaan barang- institution Press.
barang sekali pakai dan juga dapat
memanfaatkan barang bekas Chandra, B. 2007. Pengantar
sehingga dapat menurunkan Kesehatan Lingkungan.
produksi sampah. Jakarta: Buku Kedokteran
3. Bagi peneliti selanjutnya EGC
diharapkan agar meneliti angka

12
Damanhuri, 2010. Teknologi Reduce, Reuse, Dan Recycle
Pengolahan Sampah. Melalui Bank Sampah
Bandung. Peraturan pemerintah nomor
Darmasetiawan, Martin. (2004). 81 tahun 2012 tentang
Sampah dan Sistem pengelolaan sampah
Pengelolaannya. Jakarta: Pramono, Sigit. (2003). Studi
Ekamitra Engineering. Mengenai Komposisi
Gunadi, A, A, R., Parlindungan, P, D., Sampah Perkotaan di
(2020). Bahaya Plastik Bagi Negara- negara
Kesehatan Dan Lingkungan. Berkembang. Jurnal FTSP
Jurnal Seminar Nasional Universitas Gunadarma.
Pengabdian Masyarakat Jakarta.
LPPM UMJ. Prasetya, E., Jusuf, H., & Ahmad, Z.
Hartono, R. 2008. Penanganan dan (2022). Health Education On
Pengolahan Sampah. Jakarta: The Importance Of Washing
Penebar Swadaya. Hans With Soap (CTPS) At
SDN 10 Dungaliyo. Jurnal
Jusuf, H., Adityaningrum, A., Arsyad, Pengabdian Kesehatan
N., & Ilham, R. 2022. Masyarakat, Vol 3 No 1.
Ecobrick Sebagai Upaya
Pengelolaan Sampah Plastik Prasojo, R. 2013. “Pengelolaan
Di Desa Molingkapoto Sampah Rumah Tangga
Kabupaten Gorontalo Utara. Berbasis Masyarakat Di
Jurnal Pengabdian Dusun Badegan Desa Bantul
Kesehatan Masyarakat, Vol Kecamatan Bantul Kabupaten
3 No 1. Bantul”. Skripsi. Pendidikan
Geografi Fakultas Ilmu
Kemetrian Lingkungan Hidup Dan Sosial: Universitas Negeri
Kehutanan, 2021. Komposisi Yogyakarta.
Sampah Nasional
Sartika, Yani, 2014. “Sistem
Berdasarkan Sumber Sampah.
Pengelolaan Sampah di
Notoatmodjo, S. 2012. Metodeologi Kecamatan Kuwandang
penelitian kesehatan. Jakarta: kabupaten Gorontalo utara”.
Rineka cipta Skripsi. Fakultas Ilmu-Ilmu
Mubarak, A., Aryuni, T, V. (2019). kesehatan dan keolaragaan:
Pemetaan Resiko Penyakit Universitas Negeri Gorontalo.
Akibat Timbulan Sampah Sejati, K. 2009. Pengolahan Sampah
Domestik Di Kota Tarnate Terpadu dengan Sistem Node,
Menggunakan Sistem Sub Point, dan Center Point.
Informasi Geografis. Jurnal Yogyakarta: Kanisius.
Instek Informasi Sains Dan
Siboro, D, T. (2019). Manfaat
Teknologi, Vol 4 No
Keanekaragaman Hayati
Peraturan Mentri Lingkungan Hidup Terhadap Lingkungan. Jurnal
RI nomor 13 tahun 2012 Ilmiah Simantek. Vol 3 no 1.
tentang Pedoman Pelaksanaan

13
Soemirat, j, 2011. Kesehatan Louise. (2010). Waste and
lingkungan. Yogyakarta: Recycling Challenges.
Gajahmada University press. Jakarta: penebar swadaya.
Sunarsi, L. E. 2018. Penanggulangan
Thesiwati, S, A. (2018). Peranan
Limbah. Yogyakarta:
Kompos Sebagai Bahan
Deepublish.
Organik Yang Ramah
Susanti, 2013. “Pengelolaan Sampah
Lingkungan. Jurnal
Dikawasan Pemungkiman
Pengabdian Kepada
Suku Bajo Torosiaje
Masyarakat Dewantara, Vol
Kabupaten Pohuato”. Skripsi.
1 No 1.
Jurusan Kesehatan
Masyarakat: Universitas Undang-Undang No. 18 Tahun 2008
Negeri Gorontalo. tentang Pengelolaan
Suyono, Budiman. 2010. Ilmu Sampah.
Kesehatan Masyarakat dalam Yulinda, 2015. “Analisis pengelolaan
Konteks Kesehatan sampah didesa bumi bahari
Masyarakat. Jakarta: Buku Kecamatan Popayato tahun
Kedokteran EGC. 2014”. Skripsi. Jurusan
Kesehatan Masyarakat:
Sudrajat , R. 2006. Mengelola
Sampah Kota. Jakarta: Universitas Negeri orontalo
Penebar Swadaya.Spilsbury,

14

Anda mungkin juga menyukai