Anda di halaman 1dari 27

UPTD PUSAT PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU

DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA TOMOHON

KAJIAN DAN PERTIMBANGAN TEKNIS PEMBENTUKAN


UNIT PELAKSANA TEKNIS
PUSAT PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU DINAS LINGKUNGAN HIDUP
DAERAH KOTA TOMOHON

I. Dasar Pemikiran
Sampah termasuk persoalan lingkungan yang sering dihadapi banyak
daerah Kabupaten/Kota di Indonesia, termasuk diantaranya Kota Tomohon. Akan
tetapi banyak pula mengatasi persoalan sampah secara optimal dan memadai
serta mampu memberikan rasa nyaman bagi masyarakat yang tinggal
didalamnya.
Salah satu faktor penting yang memengaruhi hambatan dan tantangan
di atas terkait mengoptimalisasi penanganan sampah tersebut yakni masih
rendahnya upaya-upaya pelayanan persampahan di daerah termasuk
kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah secara bijak.
Masih banyak anggapan bahwa penanganan sampah menjadi urusan
Pemerintah Daerah, sehingga pemerintah didorong untuk melakukan
optimalisasi pelayanan penanganan sampah itu sendiri. Walaupun Undang-
Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah mengamanatkan
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah wajib memberikan pelayanan publik
dalam pengelolaan sampah,, tidak serta merta hanya menjadi tanggungjawab
Pemerintah saja, tetapi juga masyarakat sebagai subjek sampah di rumah
tangga, industri, restoran, pertokoan maupun sumber sampah lainnya turut
bertanggungjawab dalam melakukan pengelolaan sampah secara
bertanggungjawab.

Namun dalam kenyataannya, penanganan sampah oleh Pemerintah


Pusat dan Pemerintah Daerah di berbagai daerah di Indonesia termasuk di Kota
Tomohonmasih jauh dari yang diharapkan.

UPTD-2
UPTD PUSAT PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA TOMOHON

Khusus di Kota
Tomohon dengan luas
wilayah sebesar Kota
Tomohon adalah 169,1 km2
dan berdasarkan kecamatan
bahwa Tomohon Utara
merupakan wilayah terbesar
dengan luasan 60,06 km2 dan
luas wilayah kecamatan
terkecil yakni Tomohon
Timur dengan luasan 13,99
km2 dan jumlah penduduk berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota
Tomohon melalui publikasi
Kota Tomohon Dalam Angka
menunjukan bahwa
Penduduk Kota Tomohon
berdasarkan hasil Proyeksi
Interim Tahun 2022
sebanyak 101.151 jiwa.
Sementara itu besarnya
angka rasio jenis kelamin
tahun 2022 penduduk laki-
laki terhadap penduduk
perempuan sebesar 102. Kepadatan penduduk di Kota Tomohon berdasarkan
proyeksi interim tahun 2022 mencapai 598 jiwa/km2 .

UPTD-3
UPTD PUSAT PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA TOMOHON

Sedangkan jumlah Kepala Keluarga menurut data Dinas Pencatatan Sipil Kota
Tomohon sampai semester I Juni tahun 2022, sebagai berikut:

Merujuk pada jumlah penduduk dimaksud akan berpengaruh pada


produksi sampah di kota Tomohon. Gambaran persampahan di Kota Tomohon
tahun 2021 untuk pencapaian target pengurangan sampah sebesar 13,97 %
(3.650,6 ton) dan penanganan sampah sebesar 73,32 % (19.152,55 ton) dari
total perkiraan

UPTD-4
UPTD PUSAT PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA TOMOHON

timbunan sampah
sebesar 26.136,88
ton. Upaya tersebut
dalam rangka
memenuhi amanat
Kebijakan dan
Strategi Nasional
(Jakstranas) tentang
pengelolaan
sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga bahwa target
pengurangan sampah pada tahun 2025 adalah sebesar 30 % dan penanganan
sampah sebesar 70 %. Upaya pengelolaan sampah oleh Pemerintah Kota Tomohon
telah diwujudkan dengan menerbitkan Peraturan Walikota Tomohon Nomor 30
Tahun 2019 tentang Kebijakan dan Strategi Kota Tomohon (Jakstrada) Dalam
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.
Merujuk pada kategori kota kecil, sedang dan besar terkait dengan
proporsi jumlah penduduk dengan produksi sampah, Kota Tomohon masuk
dalam kategori kota sedang dengan faktor estimasi standar minimal timbunan
sampah sebesar 0.5 kg/orang/hari.

FAKTOR ESTIMASI TIMBULAN SAMPAH BERDASARKAN KATEGORI KOTA


(Sumber : PERMEN LHK NOMOR 6 TAHUN 2022 TENTANG SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN SAMPAH NASIONAL)

Klasifikasi Kota Jumlah Penduduk Nilai Faktor


Kota Metropolitan > 1.000.000 jiwa 0,7 kg/orang/hari
Kota Besar 500.000 < p < 1.000.000 jiwa 0,6 kg/orang/hari
Kota Sedang 100.000 < p < 500.000 jiwa 0,5 kg/orang/hari
Kota Kecil 20.000 < p < 100.000 jiwa 0,4 kg/orang/hari
*KOTA TOMOHON MENGGUNAN NILAI FAKTOR ESTIMASI KOTA SEDANG : 0,5 kg/orang/hari

Walaupun belum memiliki data yang pasti terhadap kondisi sampah di Kota
Tomohon, namun dengan memperhatikan angka diatas diprediksi kondisi
sampah di kota Tomohon setiap tahun akan meningkat sejalan dengan
pertumbuhan jumlah penduduk yang ada. Produksi sampah di Kota Tomohon

UPTD-5
UPTD PUSAT PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA TOMOHON

tergolong tinggi. Diperkirakan dalam sehari, total produksi sampah rumah


tangga mencapai 70 ton berdasarkan jumlah jiwa yang ada di Kota Tomohon.
Dengan asumsi satu orang penduduk diperkirakan memporduksi 0,7 kilo
sampah. Jika 0,7 Kilo per jiwa, dikalikan jumlah penduduk sekitar 100 ribu jiwa
setelah dikonversi ke ton menghasilan kurang lebih 70-an ton per hari.
Walaupun data Dinas Lingkungan Hidup Kota Tomohon diatas berada pada
kisaran 70 ton per hari, maka dengan memperhatikan kondisi dan gambaran
persampahan diatas, Pemerintah Kota Tomohon berupaya mengoptimalkan
pengelolaan dan penanganan sampah dilakukan secara terpadu dan terlembaga.
Upaya ini dilakukan dengan membentuk UNIT PELAKSANA TEKNIS
DAERAH PUSAT PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU DINAS
LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KOTA TOMOHON.
Orientasi dan fokus utama dalam pengelolaan sampah terpadu dimaksud yakni
lebih mengutamakan pada pengelolaan sampah organik. Namun dilain pihak
tidak akan mengabaikan pengelolaan sampah anorganik dengan menerapkan
mekanisme penanganan secara khusus dan terencana.

II. Dasar Hukum


1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan sampah
2. Undang- Undang (UU) No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2020 Tentang
Pengelolaan Sampah Spesifik
4. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia
Nomor 6 Tahun 2022 Tentang Sistem Informasi Pengelolaan Sampah
Nasional
5. Peraturan Pemerintah (PP) No. 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga
6. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun.

UPTD-6
UPTD PUSAT PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA TOMOHON

7. Peraturan Presiden (Perpres) No. 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan


Strategi Nasional (JAKSTRANAS) Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan
Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga
8. Peraturan Kementerian Dalam Negeri (Permendagri) No. 33 Tahun 2010
tentang Pedoman Pengelolaan Sampah
9. Peraturan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
03/PRT/M/2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana
Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah
Sejenis Sampah Rumah Tangga
10. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK) No. 10
Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan Kebijakan dan Strategi Daerah
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah
Tangga

III. Tujuan
1. Mendorong masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup
melalui pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.
2. Mengubah sampah menjadi bahan yang memiliki nilai ekonomis dengan
pemanfaatan sampah secara bertanggungjawab, baik sampah organik
maupun anorganik.
3. Meminimalisir dampak lingkungan akibat suatu usaha dan/atau kegiatan

IV. Jenis Sampah


Jenis sampah yang lazim ditemukan di sekitar lingkungan, yakni:
1. Sampah alami atau sampah organik
Sampah organik merupakan jenis sampah yang berasal dari alam dan bisa
terurai dan membusuk. Sampah organik ini dapat dimanfaatkan kembali
menjadi pupuk ataupun dalam bentuk lain.

UPTD-7
UPTD PUSAT PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA TOMOHON

2. Sampah tidak alami atau


sampah anorganik
Sampah anorganik
merupakan jenis sampah
yang tidak membusuk,
dan sulit terurai di tanah,
seperti: plastik, kaleng,
dan bahan logam lainnya.
Sampah anorganik dapat
didaur ulang menjadi
berbagai benda yang bisa
digunakan kembali.
3. Sampah berbahaya atau
sampah beracun sampah
beracun (B3) adalah jenis
sampah yang berasal dari
limbah pabrik atau rumah sakit.
Sampah beracun mengandung
bahan kimia, sehingga jika
dibuang sembarangan dapat
meracuni ekosistem
lingkungan dan manusia.

V. Data Umum Daerah Pelayanan Sampah


Data umum daerah pelayanan sampah yang wajib dilengkapi dan disediakan
oleh setiap daerah dalam perhitungan kalkulator retribusi yaitu 1) jumlah
penduduk, 2) jumlah Kepala Keluarga (KK), 3) angka timbulan sampah
perkapita, dan 4) kategori sumber sampah dari suatu kabupaten/kota
dimasukkan sebagai komponen data pengisian kalkulator untuk memastikan
seluruh penghasil sampah rumah tangga dan sejenis rumah tangga.

UPTD-8
UPTD PUSAT PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA TOMOHON

VI. Skema Penanganan Sampah Dalam Perhitungan


Perhitungan biaya penanganan sampah dalam Kalkulator Biaya Penanganan
Sampah terdiri dari komponen berikut ini:
1) Biaya investasi, dalam Rp/tahun dan Rp/ton;
2) Biaya operasional dan pemeliharaan, dalam Rp/tahun dan Rp/ton;
3) Total biaya penanganan sampah (Investasi + OP), dalam Rp/tahun dan
/Rp/ton; dan
4) Biaya penanganan sampah per rumah, dalam Rp/KK/bulan.
Penanganan sampah (waste handling) termasuk satu dari dua komponen
pengelolaan sampah (pengurangan dan penanganan). Berdasarkan pasal 22

UPTD-9
UPTD PUSAT PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA TOMOHON

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, kegiatan


penanganan sampah terdiri dari:
1) Pemilahan: pengelompokan dan pemisahan sampah sesuai dengan jenis,
jumlah, dan/atau sifat sampah.
2) Pengumpulan: pengambilan dan pemindahan sampah dari sumber sampah
ke tempat penampungan sementara atau tempat pengolahan sampah
terpadu.
3) Pengangkutan: membawa sampah dari sumber dan/atau dari tempat
penampungan sampah sementara atau dari tempat pengolahan sampah
terpadu menuju ke tempat pemrosesan akhir.
4) Pengolahan: mengubah karakteristik, komposisi, dan jumlah sampah.
5) Pemrosesan akhir sampah: pengembalian sampah dan/atau residu hasil
pengolahan sebelumnya ke media lingkungan secara aman.

VII. Produk Pengelolaan Sampah


Produk Pengelolaan sampah organik dapat dihasilkan dalam bentuk kompos,
biogas, magot, ecoenzym ataupun dalam bentuk produk lain.

BENTUK PENGELOLAAN SAMPAH


ORGANIK

BIOGAS MAGOT

ATAU
PRODUK SAMPAH ORGANIK LAINNYA

UPTD-10
UPTD PUSAT PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA TOMOHON

VIII. Alur kinerja Pengelolaan Sampah Organik

Alur kinerja pengelolaan sampah organik berbasis pada pengukuran kinerja


output (keluaran) sampai pada pengukuran kinerja dampak.
1. Pengukuran kinerja output berbasis pada sumber bahan baku sampah
organik. Indikatornya adalah besaran produksi bahan baku sampah
organik dengan mengukur jumlah produksi bahan baku dengan satuan
tertentu (kilogram atau ton (yang berasal dari sumber sampah organik,
seperti pasar induk atau sumber lain yakni sampah rumah tangga. Besaran
produksi bahan baku sampah organik ini dilakukan melalui mekanisme
pemilahan sampah organik.
2. Pengukuran kinerja output berbasis pada distribusi bahan baku.
Indikatornya adalah besaran distribusi produksi bahan baku dengan
mengukur kapasitas jumlah bahan baku yang mampu didistribusikan
setiap hari dengan satuan tertentu (kilogram atau ton) menuju UPTD Pusat
Pengelolaan Sampah Terpadu.
3. Pengukuran kinerja output berbasis pada pengelolaan sampah organik.
Indikatornya adalah besaran jumlah produksi olahan sampah organik
dalam satuan tertentu (kilogram atau ton) yang dikelola oleh UPTD Pusat
Pengelolaan Sampah Terpadu.

UPTD-11
UPTD PUSAT PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA TOMOHON

4. Pengukuran Kinerja Outcome berbasis pada pemanfaatan sampah


organik. Indikatornya adalah besaran jumlah hasil olahan sampah organik
yang dihasilkan berdasarkan jenis hasil olahan sampah organik yang
dimanfaatkan oleh pemakai atau pengguna jenis hasil olahan sampah
organik. Pemakai atau pengguna dimaksudkan adalah sentra pertanian
organik oleh petani-petani pertanian organik atau pengguna lain dalam
konteks ekonomis (toko pertanian organik atau distributor pertanian
organik).
5. Pengukuran kinerja Dampak. Indikatornya adalah (a) cakupan atas
besaran peningkatan ekonomi petani atau pengguna lainnya dalam
memanfaatkan produk jenis olahan sampah organik. (b) pengukuran atas
kualitas produk pertanian sehat yang melibatkan stakeholder terkait seperti
Lembaga penelitian, dunia Pendidikan, laboratorium lingkungan dalam
upaya mengukur kualitas produk pertanian sehat yang hasilnya dijadikan
sebagai rekomendasi teknis untuk pengembangan produk olahan jenis
olahan sampah organik. (3) Mengukur kualitas lingkungan lahan pertanian
sehat dengan melibatkan melibatkan stakeholder terkait seperti Lembaga
penelitian, dunia Pendidikan, laboratorium lingkungan.

IX. Pilar Pengelolaan Terpadu Sampah Organik


Pilar pengelolaan terpadu sampah organik terdiri dari:
1. Kelembagaan
KELEMBAGAAN
Aspek 1
PILAR • PeraturanDaerah/PeraturanWalikota/Surat
Keputusan Walikota/Surat Edaran Walikotadan
PeraturanPerundang-undangan yang berlaku
kelembagaan • Struktur UPTD

PENGELOLAAN PEMERINTAH
difokuskan
TERPADU 2 Instansi PemerintahPengampuh (Dinas Pertanian, Dinas
Lingkungan Hidup) > PERJANJIAN KERJASAMA

pada upaya ANTAR PERANGKAT DAERAH


SAMPAH
pemerintah 3
DUNIA USAHA
ORGANIK DAN Dunia usaha melalui CSR (Corporate Social Responsiility) atau
SRI (Sustainable Responsibility Investment), Supermarket
Kota Tomohon
PERTANIAN
untuk MAPSetaYnAi dRanAMKasA T
ORGANIK 4
pertanian organik
yarakatpengguna produk

menerbitkan
peraturan-

UPTD-12
UPTD PUSAT PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA TOMOHON
peraturan berkaitan dengan pengelolaan sampah organik terpadu maupun
pengelolaan sampah lainnya. Selain itu, secara kelembagaan penyelenggaraan
pengelolaan sampah terpadu dikelola dengan memperhatikan struktur
organisasi Unit Pelaksana Teknis Daerah Dinas Lingkungan Hidup Daerah
Kota Tomohon.
2. Pemerintah
Penyelenggaraan pengelolaan sampah terpadu tidak serta merta hanya
menjadi urusan UPTD Dinas Lingkungan Hidup Daerah Kota Tomohon,
melainkan memerlukan Kerjasama antar perangkat daerah terkait dalam
upaya memanfaatkan hasil dari pengelolaan sampah, khususnya sampah
organik. Mitra perangkat daerah utama yakni Dinas Pertanian dan Perikanan
Daerah Kota Tomohon melalui Perjanjian Kerjasama antar Perangkat
Daerah dalam rangka pemanfaatan hasil pengelolaan sampah organik untuk
disalurkan dan dipergunakan dalam pengelolaan pertanian organik.
3. Dunia usaha
Pengelolaan sampah dapat melibatkan unsur secara aktif dunia usaha dan
dunia industri melalui Coorporate Social Responsibility (CSR) dan
Sustainable Responsibility Investment (SRI), atau supermarket-supermaket
yang semakin marak di Kota Tomohon.
4. Masyarakat
Fokus utama masyarakat ini adalah petani dan masyarakat pengguna
produk pertanian organik, sebagai hasil dan dampak dari pengelolaan
sampah. Selain itu juga mendorong masyarakat untuk mengelola sampah
baik organik dan anorganik berbasis masyarakat yang dilakukan dengan
pemberian penguatan kapasitas dan pelatihan pengelolaan sampah secara
terpadu.

X. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat


1) Tempat Pengolahan Sampah dengan Prinsip 3R (TPS 3R)
TPS 3R Berbasis Masyarakat merupakan pola pendekatan dalam pengolahan
sampah yang berorientasi pada penanganan sampah sejak dari sumber.
Prinsipnya, penyelenggaraan TPS 3R Berbasis Masyarakat diarahkan pada
UPTD-13
UPTD PUSAT PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA TOMOHON
konsep Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali) dan Recycle
(daur ulang), dimana dilakukan upaya untuk mengurangi sampah sejak
dengan pengolahan sampah organik dan penyaluran sampah bernilai jual
untuk daur ulang di skala kawasan.
2) Kebutuhan mesin pencacah organik dan anorganik dan mesin ayak di TPS 3R.
3) Kebutuhan unit mesin pemadat di TPS 3R anorganik.
4) Kebutuhan unit opsi teknologi terdiri dari teknologi, biodigester, BSF (Black
Soldler Fly/Magot), komposting , kompos, biogas, magot, ecoenzym.
5) Sarana Prasarana Pendukung lainnya.

XI. Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)


Sistem pengelolaan sampah di TPST mencakup sistem pengolahan terpadu
sehingga hasil akhir sampah tersisa ke TPA menjadi optimal (minimal).
Pengolahan dan teknologi yang digunakan di TPST memiliki standar yang lebih
tinggi dari pada TPS 3R mengingat jumlah timbulan sampah yang dikelola jauh
lebih besar. Pada pengolahan TPST, seluruh sampah yang diolah akan melalui
proses pre-treatment yang berfungsi untuk memilah sampah ke dalam empat
jenis yaitu, sampah organik, sampah daur ulang, sampah combustible (mudah
terbakar), dan residu inert (bahan yang tidak dapat terdegradasi dan terurai) di alam.
Sampah organik akan diolah lebih lanjut melalui teknologi pengomposan,
sampah daur ulang akan dimanfaatkan kembali, sampah combustible akan diolah
lebih lanjut dengan RDF (Refused Derived Fuel - Pengolahan Sampah Terpadu
menjadi bahan bakar) dan teknologi termal (Insinerasi dan Gasifikasi), sedangkan
residu inert akan dikirim langsung ke TPA.

XII. Biaya Operasional dan Pemeliharaan UPTD Pengelolaan Sampah Terpadu


Biaya operasional yang dikeluarkan untuk barang atau Jasa pada UPTD
Pengelolaan Sampah Terpadu adalah biaya rutin yang dikeluarkan untuk
barang atau Jasa yang digunakan pada UPTD Pengelolaan Sampah Terpadu
sesuai dengan teknologi yang dipilih.

UPTD-14
UPTD PUSAT PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA TOMOHON

XIII. Pengelolaan Sampah Anorganik


Pengelolaan sampah anorganik di UPTD Pusat Pengelolaan Sampah Terpadu
lebih berfokus pada pemilahan jenis-jenis sampah anorganik yang khususnya
diarahkan kepada upaya sumber ekonomi melalui kerjasama dengan para
pengempul jenis bahan anorganik tertentu seperti plastik dan kertas.

XIV. Struktur Organisasi UPTD Pusat Pengelolaan Sampah Terpadu Dinas


Lingkungan Hidup Daerah Kota Tomohon

UPTD Pengelolaan Sampah Terpadu adalah unsur pelaksana untuk menunjang


operasional Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan dalam melaksanakan
sebagian urusan pemerintahan bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan di
bidang pengelolaan sampah.
1. Kedudukan:
 UPTD Pusat Pengelolaan Sampah Terpadu adalah unsur pelaksana
untuk menunjang operasional Dinas Lingkungan Hidup Daerah
Kota Tomohon dalam melaksanakan sebagian urusan pemerintahan
bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan di bidang pengelolaan
sampah.
 UPTD Pusat Pengelolaan Sampah Terpadu dipimpin oleh seorang
Kepala UPTD yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

UPTD-15
UPTD PUSAT PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA TOMOHON
Kepala Dinas.

2. Tugas
 UPTD Pusat Pengelolaan Sampah Terpadu mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis
penunjang serta Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup
yang bersifat pelaksanaan dari Dinas dalam pengelolaan sampah

organik dan anorganik serta kegiatan pelatihan dan pemberdayaan


masyarakat dalam pengelolaan sampah terpadu.
3. Fungsi
 Menetapkan tugas dan fungsi personil sesuai dengan
kompetensinya;
 Menjaga standar kompetensi dan objektifitas personil;
 Menyusun dan menetapkan rencana strategis UPTD Pusat
Pengelolaan Sampah Terpadu ;
 Melaksanakan standart operasional prosedur dan persyaratan
pelayanan persampahan;
 melaksanakan pengelolaan sampah di Tempat Pemrosesan dan
Pengelolaan sampah organik dan anorganik;
 menetapkan kebutuhan sumber daya operasional termasuk barang,
jasa dan tenaga kerja pengelolaan sampah organik dan anorganik,
serta pelatihan dan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan
sampah terpadu;
 melaksanakan program pemeliharaan dan rehabilitasi prasarana
dan sarana pengelolaan sampah organik dan anorganik;
 menangani keluhan atas kinerja Tempat Pemrosesan dan
pengolahaan sampah organik dan anorganik serta pelatihan dan
pemberdayaan masyarakat;
 melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan pelayanan
persampahan dan pelatihan dan pemberdayaan masyarakat; dan
 memberikan layanan informasi tentang pengelolaan sampah
UPTD-16
UPTD PUSAT PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA TOMOHON
organik dan anorganik serta pelatihan dan pemberdayaan
masyarakat.
4. Kepala UPTD
 Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengoordinasikan dan
mengendalikan seluruh kegiatan UPTD dalam melaksanakan
sebagian urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup dan
kehutanan di bidang pengelolaan sampah serta tugas pembantuan.

 Untuk melaksanakan tugas, Kepala UPTD mempunyai fungsi:


1) penyusunan rencana kerja dan rencana kegiatan UPTD di bidang
pengelolaan sampah mengacu kepada rencana strategis Dinas
Lingkungan Hidup Daerah dan atau Rencana Strategis UPTD
Pengelolaan Sampah Terpadu Dinas Lingkungan Hidup Daerah
Kota Tomohon;
2) pelaksanaan pemeliharaan tempat pengelolaan sampah;
3) pembinaan, pengendalian pemantauan dan pengawasan
4) pengelolaan sampah dan petugas pengelola sampah;
5) penyelenggaraan hubungan kerjasama/kemitraan dengan pihak
lain;
6) pelaksanaan fasilitasi penyelesaian hak dan kewajiban
pemanfaat tempat pengelolaan sampah;
7) pembaharuan data terhadap penyelenggaraan pengelolaan
sampah;
8) pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas Lingkungan
Hidup Daerah Kota Tomohon sesuai bidang tugasnya.
5. Subbagian Tata Usaha
Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas membantu Kepala UPTD
Pengelolaan Sampah Terpadu Dinas Lingkungan Hidup Daerah Kota
Tomohon dalam pengelolaan urusan administrasi umum,
kepegawaian, perencanaan, evaluasi dan pelaporan.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Sub
Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi:
1) pelaksanaan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja dan
UPTD-17
UPTD PUSAT PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA TOMOHON
rencana kegiatan UPTD Pengelolaan Sampah Terpadu Dinas
Lingkungan Hidup Daerah Kota Tomohon;
2) pelaksanaan penyelenggaraan urusan administrasi surat
menyurat, kearsipan, kepegawaian, keuangan;
3) pelaksanaan penyelenggaraan tertib administrasi dan tertib kerja
di seluruh satuan organisasi dilingkungan UPTD Pengelolaan

Sampah Terpadu Dinas Lingkungan Hidup Daerah Kota


Tomohon;
4) pelaksanaan pelayanan administrasi kepada Kepala UPTD
Pengelolaan Sampah Terpadu Dinas Lingkungan Hidup Daerah
Kota Tomohon dan seluruh satuan organisasi dilingkungan UPTD
Pengelolaan Sampah Terpadu Dinas Lingkungan Hidup Daerah
Kota Tomohon;
5) pelaksanaan penyusunan rencana anggaran UPTD Pengelolaan
Sampah Terpadu Dinas Lingkungan Hidup Daerah KotaTomohon
di bawah koordinasi Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Daerah
Kota Tomohon;
6) pelaksanaan pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
UPTD Pengelolaan Sampah Terpadu Dinas Lingkungan Hidup
Daerah Kota Tomohon;
7) pelaksanaan pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
tempat pengelolaan sampah;
8) penghimpunan dan inventarisasi peraturan-peraturan/kebijakan
yang berhubungan dengan pengelolaan sampah;
9) pelaksanaan penghimpunan data sebagai bahan penyusunan
rancangan peraturan/kebijakan yang berhubungan dengan tugas
UPTD Pengelolaan Sampah Terpadu Dinas Lingkungan Hidup
Daerah Kota Tomohon;
10) pelaksanaan koordinasi dengan instansi atau pihak lain untuk
kelancaran pelaksanaan tugas;
11) pelaksanaan penyusunan dan penyampaian laporan kegiatan
UPTD Pengelolaan Sampah Terpadu Dinas Lingkungan Hidup
UPTD-18
UPTD PUSAT PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA TOMOHON
Daerah Kota Tomohon secara berkala; dan
12) pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala
UPTD Pengelolaan Sampah Terpadu Dinas Lingkungan Hidup
Daerah Kota Tomohon, sesuai bidang tugasnya.
6. Seksi Pengelolaan sampah organik
1) Penyusunan rencana dan program lingkup Pengelolaan Sampah
Organik.
2) Penyusunan petunjuk teknis operasional lingkup Pengelolaan
Sampah Organik.
3) Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan Pengelolaan Sampah Organik.
7. Dalam melaksanakan fungsi, Kepala S ek si Pengelolaan Sampah
Organikmempunyai uraian tugas:
1) Merumuskan rencana program kerja dan kegiatan di Seksi
Pengelolaan Sampah Organik yang berbasis kinerja sebagai
pedoman pelaksanaan tugas.
2) Merumuskan rencana dan mengkaji bahan perumusan kebijakan
umum dan teknis di Seksi Pengelolaan Sampah Organik.
3) Merumuskan penyusunan penetapan kinerja Bidang Pengelolaan
Sampah Organik.
4) Menjelaskan, membimbing dan membagi tugas kepada bawahan
sesuai dengan rencana program yang telah ditetapkan agar
program dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
5) Menyusun rencana kegiatan Seksi Pengelolaan Sampah Organik;
6) Merumuskan kebijakan teknis di Seksi Pengelolaan Sampah
Organik;
7) Menyusun informasi dan data pengelolaan sampah organik
tingkat kota Tomohon;
8) Penetapan target pengurangan sampah dan prioritas jenis sampah
untuk setiap kurun waktu tertentu
9) Perumusan kebijakan pengurangan dan penanganan sampah di
kota Tomohon

UPTD-19
UPTD PUSAT PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA TOMOHON
10) Perumusan kebijakan dan laporan hasil pengelolaan sampah
organik berdasarkan jenis pengelolaan.

UPTD-20
UPTD PUSAT PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA TOMOHON

11) Pembinaan dan monitoring pelaksanaan daur ulang sampah


melalui kegiatan bank sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle);
12) Penyusunan kebijakan pelaksanaan, pengumpulan, dan
pengangkutan sampah organik dari Tempat Penampungan
Sementara (TPS) ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) berbasis
teknologi dan peran serta masyarakat;
13) Penyediaan sarana dan prasarana penanganan sampah organik.
14) Mengoreksi susunan dan tulisan naskah dinas pada lingkup
kewenangannya sesuai dengan Tata Naskah untuk ditandatangani
pimpinan.
15) Merumuskan Standar Operasional Prosedur (SOP), Standar
Pelayanan Publik (SPP), dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
pada lingkup Bidang Pengelolaan Sampah Organik.
16) Melaksanakan hubungan kerja fungsional dengan Perangkat
Daerah Terkait, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat
melalui koordinsi Dinas Lingkungan Hidup Daerah KotaTomohon.
17) Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menyusun pelaporan
tugas dan kegiatan Seksi Pengelolaan Sampah Organik.
18) Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai tugas pokok dan
fungsinya berdasarkan ketentuan peraturan perundangan.
8. Seksi Pengelolaan sampah anorganik
1) Merumuskan rencana program kerja dan kegiatan di Seksi
Pengelolaan Sampah Anorganik yang berbasis kinerja sebagai
pedoman pelaksanaan tugas.
2) Merumuskan rencana dan mengkaji bahan perumusan kebijakan
umum dan teknis di Seksi Pengelolaan Sampah Anorganik.
3) Merumuskan penyusunan penetapan kinerja Seksi Pengelolaan
Sampah Anorganik.

UPTD-21
UPTD PUSAT PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA TOMOHON

4) Menjelaskan, membimbing dan membagi tugas kepada bawahan


sesuai dengan rencana program yang telah ditetapkan agar
program dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
5) Menyusun rencana kegiatan Seksi Pengelolaan Sampah
Anorganik;
6) Merumuskan kebijakan teknis di Seksi Pengelolaan Sampah
Anorganik;
7) Menyusun informasi dan data pengelolaan sampah anorganik
tingkat kota Tomohon;
8) Penetapan target pengurangan sampah dan prioritas jenis sampah
untuk setiap kurun waktu tertentu
9) Perumusan kebijakan pengurangan dan penanganan sampah di
kota Tomohon
10) Perumusan kebijakan dan laporan hasil pengelolaan sampah
anorganik berdasarkan jenis pengelolaan.
11) Pembinaan dan monitoring pelaksanaan daur ulang sampah
melalui kegiatan bank sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle);
12) Penyusunan kebijakan pelaksanaan, pengumpulan, dan
pengangkutan sampah anorganik dari Tempat Penampungan
Sementara (TPS) ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) berbasis
teknologi dan peran serta masyarakat;
13) Penyediaan sarana dan prasarana penanganan sampah anorganik.
14) Mengoreksi susunan dan tulisan naskah dinas pada lingkup
kewenangannya sesuai dengan Tata Naskah untuk ditandatangani
pimpinan.
15) Merumuskan Standar Operasional Prosedur (SOP), Standar
Pelayanan Publik (SPP), dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
pada lingkup Seksi Pengelolaan Sampah Anorganik.
16) Melaksanakan hubungan kerja fungsional dengan Perangkat
Daerah Terkait, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat

UPTD-22
UPTD PUSAT PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA TOMOHON

melalui berkoordinsi dengan Dinas Lingkungan Hidup Daerah


KotaTomohon.
17) Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menyusun pelaporan
tugas dan kegiatan Seksi Pengelolaan Sampah Anorganik.
18) Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai tugas pokok dan
fungsinya berdasarkan ketentuan peraturan perundangan.
9. Seksi Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat
1) Menyiapkan bahan penyusunan perencanaan dan program kerja
pada Seksi Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat dalam
penyelenggaraan Pengelolaan Sampah Terpadu;
2) Menyusun standar operasional prosedur (SOP) dalam upaya
peningkatan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan
Pengelolaan Sampah Terpadu;
3) Menyusun konsep rencana pembinaan pelaksanaan pelatihan dan
pemberdayaan masyarakat, perekonomian kelurahan, produksi
dan distribusi penyelenggaraan pengelolaan sampah terpadu;
4) Menyusun model dan kebijakan peningkatan kualitas sumber
daya perangkat kelurahan, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
Kelurahan, dalam penyelenggaraan Pengelolaan Sampah
Terpadu;
5) Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dalam
penyelenggaraan Pengelolaan Sampah Terpadu melalui pelatihan
dan pemberdayaan masyarakat;
6) Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait tentang rencana
kegiatan penyelenggaraan Pengelolaan Sampah Terpadu melalui
pelatihan dan pemberdayaan masyarakat;
7) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menyusun laporan
pelaksanaan tugas pada Seksi Pelatihan dan Pemberdayaan
Masyarakat dalam penyelenggaraan Pengelolaan Sampah
Terpadu; dan

UPTD-23
UPTD PUSAT PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA TOMOHON

8) Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai tugas pokok dan


fungsinya berdasarkan ketentuan peraturan perundangan.
10. Kelompok Fungsional
1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan
sebagian kegiatan UPTD secara profesional sesuai dengan
kebutuhan.
2) Kelompok Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugas
bertanggung jawab kepada Kepala UPTD.
3) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah tenaga dalam
jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok
sesuai dengan bidang keahlian dan keterampilan.
4) Setiap kelompok jabatan fungsional dipimpin oleh seorang tenaga
fungsional senior yang ditunjuk diantara tenaga fungsional yang
ada di lingkungan UPTD.
5) Jumlah jabatan fungsional ditentukan berdasarkan sifat, jenis,
kebutuhan dan beban kerja.
6) Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

XV. Tata Kerja


1. Kepala UPTD dalam melaksanakan tugas menerapkan prinsip koordinasi,
integrasi dan sinkronisasi dengan yang dipimpinnya.
2. Kepala UPTD melaksanakan sistem pengendalian internal di lingkungan
masing-masing.
3. Kepala UPTD bertanggung jawab memimpin dan mengoordinasikan
bawahan dan memberikan pengarahan dan petunjuk bagi pelaksanaan
tugas bawahan.
4. Kepala UPTD dalam melaksanakan tugas melakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap satuan organisasi dibawahnya.

UPTD-24
UPTD PUSAT PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA TOMOHON

XVI. Pelaporan
1. Kepala UPTD wajib memberikan laporan yang akurat tentang pelaksanaan
tugasnya secara teratur, jelas serta tepat waktu kepada Kepala Dinas
Lingkungan Hidup Daerah Kota Tomohon melalui Sekretaris Dinas.
2. Pengaturan mengenai jenis laporan dan cara penyampaiannya, berpedoman
kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

XVII. Gambaran Kondisi Sumberdaya Manusia Dinas Lingkungan Hidup Daerah Kota
Tomohon
DATA PEGAWAI

PANGKAT/
NO NAMA/NIP JABATAN ESELON KET
GOL. RUANG

1 2 3 4 5 11
John E. S. Kapoh, SS. M.Si Pembina Tkt. I,
1 Kepala Dinas Ess II
NIP. 19690527 200312 1 004 IV/b
Irene Esra Vivi Podung, S.Pi, M.Si Pembina Tkt. I,
2 Sekretaris Ess III
NIP. 19760925 200212 2 004 IV/b
Ka.Bid. Kebersihan,
Denny J. J. Mangowal, S.Sos
Pengelolaan Sampah
3 Pembina, IV/a Ess III
dan Retribusi
NIP.19671230 199403 1 007 Persampahan
Ka.Bid. Pengawasan,
Magda F.Kalalo, S.Pt., M. Msip
Pengendalian
4 Pembina, IV/a Ess III
Kerusakan dan
NIP. 19701111 200801 2 015 Pemulihan Lingkungan
Ka.Bid. Konservasi, Tata
Marie Marlita Pusung, SE
5 Pembina, IV/a Lingkungan, AMDAL Ess III
NIP. 19690324 200312 2 006 dan Perijinan
Ka.Sub.Bag. Umum,
Charly Doranggie, S.Komp
Penata Tkt. I, Perencanaan,
6 Ess IV
NIP. 19780224 200604 1 005 III/d Kepegawaian dan
Hukum
Semuel Pagalla, SE Penata Tkt. I, Ka.Sub.Bag. Keuangan,
7 Ess IV
NIP. 19860707 201001 1 002 III/d Aset dan Pelaporan
Meiske Kapoh, SH, MM Penata Tkt. I, Fungsional Pengendali
8 JFT
NIP. 19730516 200212 2 005 III/d Dampak Lingkungan
Flora D. Aror, ST Penata Tkt. I, Fungsional Pengendali
9 JFT
NIP. 19740401 200604 2 006 III/d Dampak Lingkungan
Sidonia M. Palit, S.Pi, MM Penata Tkt. I, Fungsional Pengendali
10 JFT
NIP. 19761022 201102 2 001 III/d Dampak Lingkungan
Jemmy Y. Wuwung, ST Penata Tkt. I, Fungsional Pengendali
11 JFT
NIP. 19710107 200701 1 019 III/d Dampak Lingkungan
Seritenaya M. A. Pungus, SH Penata Tkt. I, Fungsional Pengendali
12 JFT
NIP. 19810929 200803 2 003 III/d Dampak Lingkungan
Alexander Lumingkewas, SE Penata Tkt. I, Fungsional Pengendali
13 JFT
NIP. 19740909 201102 1 001 III/d Dampak Lingkungan

UPTD-25
UPTD PUSAT PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA TOMOHON
Swingly Wicliff Sondak, S.Si Penata Tkt. I,
14 Pelaksana
NIP. 19841224 200803 1 002 III/d
Wisye D. Lomboan, SH Penata Tkt. I,
15 Pelaksana
NIP. 19771218 200312 2 005 III/d
Astrid C.I. Wurangian, S.Si
16 Penata, III/c Pelaksana
NIP. 19850912 201402 2 001
Ezra D. Tumbel, S.Si Penata Muda
17 Pelaksana
NIP. 19921217 201903 2 016 Tkt. I, III/b
Christmas F. P. Togas, S.Si., M.Si Penata Muda
18 Pelaksana
NIP. 19921224 201903 1 011 Tkt. I, III/b
Torry S. Matindas Pengatur Muda
19 Pelaksana
NIP. 19751115 201408 1 001 Tkt. I, II/b
Yunike C. Welan, A.Md, S.M
20 Pengatur, II/c Pelaksana
NIP. 19900610 201903 2 011
Florencia M. I. Mogi, ST Penata Muda,
21 Pelaksana
NIP. 19960915 202012 2 026 III/a
Marcelus Rorong
22 Pengatur, II/c Pelaksana
NIP. 19710513 201408 1 001

NO NAMA Jumlah

1 2 11
1 Tenaga Kontrak 29 Orang

NO NAMA Jumlah

1 2 11
1 Petugas Kebersihan 139 Orang

Gambaran kondisi kepegawaian diatas dapat menjadi dasar pertimbangan


analisis jabatan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan dalam
penempatan posisi jabatan UPTD Pusat Pengelolaan Sampah Terpadu Dinas
Lingkungan Hidup Daerah Kota Tomohon.

XVIII. Kepegawaian
1. Kepala UPTD Pusat Pengelolaan Sampah Terpadu Dinas Lingkungan Hidup
Daerah Kota Tomohon berkewajiban dan bertanggung jawab dalam
melaksanakan pengawasan kepegawaian di lingkup UPTD .
2. Pengangkatan dan Pemberhentian Jabatan Kepala UPTD Pusat Pengelolaan
Sampah Terpadu Dinas Lingkungan Hidup Daerah Kota Tomohon, Kepala
Sub Bagian Tata Usaha dan Kepala-Kepala Seksi ditetapkan oleh Wali Kota
atas usul Kepala Dinas.
3. Pengangkatan Pelaksana Sub bagian Tata Usaha dan Seksi-seksi ditetapkan
oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Daerah Kota Tomohon dari Pegawai
UPTD-26
UPTD PUSAT PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA TOMOHON
Negeri Sipil yang memenuhi syarat.
4. Jabatan Kepala UPTD dijabat oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan
esselon IVa, sedangkan Kepala Seksi dengan eselon IVb.

XIX. Pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tara-tara


Berkaitan dengan meningkatkan kinerja pengelolaan sampah di TPA
Tara-taradapat diatur tersendiri dengan mempertimbangkan koordinasi tugas
dan fungsiantara Dinas Lingkungan Hidup Bidang Kebersihan dan UPTD Pusat
Pengelolaan Sampah Terpadu.

XX. Penutup
Demikian Kajian dan Pertimbangan Teknis Pembentukan Unit Pelaksana

Teknis Pusat Pengelolaan Sampah Terpadu Dinas Lingkungan Hidup


Daerah Kota Tomohon sebagai dokumen dasar sebagai usulan dari Dinas
Lingkungan Hidup Daerah Kota Tomohon dalam rangka pengurusan proses
tahapan pembentukan UPTD dimaksud dengan memperhatikan peraturan dan
perudang-undangan yang berlaku.

Tomohon, Juli 2023

KEPALA DINAS,

JOHN. E. S. KAPOH, SS, MSi


PEMBINA TINGKAT I
NIP. 19690527 200312 1 004

UPTD-27

Anda mungkin juga menyukai