Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PENGELOLAAN SAMPAH MENJADI BERNILAI EKONOMIS

PELAKSANAAN UJI KESESUAIAN

PEJABAT PIMPINAN TINGGI PRATAMA (ES.II) KABUPATEN SAMOSIR

OLEH:

EDISON PASARIBU, ST.MM

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Makalah ini disusun dalam rangkah Pelaksanaan Uji Kesesuaian bagi Pejabat

Pimpinan Tinggi Pratama (Es II.b) Kabupaten Samosir Tahun 2022. Adapun kajian makalah

ini berisikan tentang pengelolaan penanganan dan pengurangan sampah di Kabupaten

Samosir yaitu mengubah sampah menjadi bernilai ekonomis melalui Bank Sampah.

Penerapan Bank Sampah di Kabupaten Samosir merupakan inovasi baru yang mendukung

misi Bupati/Wakil Bupati Samosir yang kedua yaitu “MEMBANGUN KEMANDIRIAN

EKONOMI BERBASIS PERTANIAN DAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

DIDUKUNG INFRASTRUKTUR DASAR YANG BERKUALITAS”. Dan POIN KE 8

DARI 10 PROGRAM UNGGULAN TAHUN 2022 yaitu “ PENGELOLAAN

KEBERSIHAN PERSAMPAHAN”.

Semoga makalah ini diharapkan dapat bermanfaat dan diterapkan bagi perkembangan

Kabupaten Samosir terkhusus terhadap pengelolaan lingkungan Kabupaten Samosir.

Pangururan, 07 Januari 2022

Edison Pasaribu, ST.MM


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam ketentuan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008

tentang Pengelolaan Sampah dinyatakan, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari

manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Dengan begitu banyaknya

sampah yang menumpuk memberikan dampak terhadap lingkungan.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tahun 2019

mencatat Indonesia memproduksi 67,8 juta ton sampah dalam setahun. Jumlah

timbulan sampah Kabupaten Samosir pada tahun 2019 yaitu 29.938 ton dan tahun

2020 sebesar 34.248 ton. Persentase sampah yang tertangani di Kabupaten Samosir

pada Tahun 2019 sebesar 53,50% dan tahun 2020 sebesar 42,50%. Sampah tersebut

langsung dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir tanpa dilakukan pemanfaatan.

Dengan tingginya persentase sampah di Kabupaten Samosir perlu dilakukan

langkah-langkah penanganan dan pengurangan sampah di Kabupaten Samosir. Salah

satu cara penanganan dan pengurangan sampah yakni dengan pengoperasian Bank

Sampah dengan mengerakan masyarakat pedesaan dan khususnya perkotaan dari

anggaran dana desa, Bank sampah adalah suatau tempat yang digunakan untuk

mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah. Timbulan sampah adalah

banyaknya sampah yang timbul dari masyarakat dalam satuan volume maupun berat

per kapita per hari sampah hingga 48 % dari rumah tangga dan dari jumlah sampah

total sampah organic mencapai 54% maka dapat digunakan menjadi pupuk organik.

Program pemberdayaan dengan mengubah sampah menjadi bernilai ekonomis

yaitu dengan mengadakan Bank Sampah di Kabupaten Samosir menjadi sangat

penting dan strategis sebagai upaya pembangunan lingkungan berbasis masyarakat,

yaitu mengupayakan peran serta atau partisipasi masyarakat. Dengan hal ini, sampah
menjadi bernilai ekonomis yang dapat dijadikan sebagai penghasilan tambahan

bahkan menjadi penghasilan utama khususnya masyarakat Kabupaten Samosir.

Sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non organik

yang sulit diurai seperti jenis sampah anorganik yang biasa dijumpai yaitu plastik,

kaleng, dan kaca. Plastik menjadi sampah anorganik yang paling sering dijumpai

dimasyarakat.

Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa mahkluk hidup yang

mudah terurai secara alami tanpa proses campur tangan manusia untuk dapat terurai.

Jenis sampah organik yaitu Sisa sayur, kulit pisang, buah yang busuk, kulit bawang

dan sejenisnya. Sampah organik pada umumnya bisa digunakan menjadi pupuk

organik.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Adapun perumusan masalah dari makalah ini yaitu:

1. Masih tingginya sampah yang tidak tertangani sebesar 57,5% pada tahun 2020

2. Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat pengelolaan sampah.

3. Masih belum optimal sarana dan prasarana pengelolaan sampah.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 LANDASAN TEORI

2.1.1 Pengertian Sampah

Menurut Undang-Undang No. 18 Tahun 2008, tentang Pengelolaan sampah

menyatakan bahwa sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses

alam yang berbentuk padat.

2.1.2 Komposisi Sampah di Kabupaten Samosir

Komposisi sampah berdasarkan jenis sampah di Kabupaten Samosir terdiri atas

Sisa makanan, kayu/Ranting/Daun, Kertas/Karton, Plastik, Karet/Kulit, Kain, Kaca,

Logam dan Lainnya. Untuk persentase dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.1 Komposisi Sampah Berdasarkan Jenis Sampah

2.1.3 Visi dan Misi Kabupaten Samosir

VISI

Terwujudnya Masyarakat Samosir Yang Sejahtera Dan Bermartabat, Secara Ekonomi,

Kesehatan, Dan Pendidikan

MISI

Berdasarkan penjabaran RPJMD Kabupaten Samosir Tahun 2021-2026, maka tugas

dan pokok fungsi Dinas Lingkungan Hidup mendukung Misi Nomor 2, yakni:
“Membangun Kemandirian Ekonomi Berbasis Pertanian Dan Pariwisata

Berkelanjutan Didukung Infrastruktur Dasar Yang Berkualitas”

Sesuai Misi tersebut salah satu program yang dicanangkan yakni pengelolaan Sampah

menjadi Bernilai Ekonomis.

2.1.4 Peraturan Bupati Samosir Nomor 45 tahun 2019 Tentang Kebijakan dan

Strategi Kabupaten Samosir Dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan

Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga

Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Sampah Kabupaten


di Samosir

Penanganan Sampah Pengurangan Sampah

1. PemilahanSampah
2. PengumpulanSampah 1. Pembatasan timbulan Sampah
3. PengangkutanSampah 2. Pemanfaatan kembali sampah
4. Pengolahan Sampah 3. Pendaur ulangan sampah
5. Pemprosesan Akhir Sampah

Target 70% Target 30%

Gambar 2.2 Kebijakan dan Strategi Pengolahan Sampah di Kabupaten Samosir

2.2 URAIAN

Adapun kondisi persampahan di Kabupaten Samosir sebagai berikut:

1. Timbulan Sampah se-Kabupaten Samosir sebesar 93,8 ton/hari. Jumlah Sampah

yang diangkut ke TPA Kabupaten Samosir sebesar 28 ton/hari yang terdiri dari

60% (16,8 ton/hari) sampah anorganik dan 40% (11,2 ton/hari) sampah organik.

2. Timbulan sampah 28 ton/hari diangkut dengan jumlah truk sebanyak 11 unit

maka untuk 93,8 ton akan dibutuhkan jumlah truk sampah sebanyak 37 unit

sehingga sampah terangkut 100%.


3. Pengelolaan Sampah sistem konvensional (kumpul, angkut dan buang) dengan

sistem Open Dumping.

4. Jarak titik pengumpulan sampah ke Lokasi Pembuangan Sampah ke Batu Napal

Desa Hariara Pintu Kec. Harian yang sangat jauh seperti jarak terdekat kec.

Pangururan sekitar 38 km.

5. Belum semua kecamatan maupun desa di kabupaten Samosir terlayani.

2.3 SOLUSI DAN PENYELESAIAN

Berdasarkan hasil perumusan masalah diatas perlu dilakukan langkah-langkah

pengurangan dan penanganan sampah di Kabupaten Samosir melalui pengelolaan

program Bank Sampah yang bernilai ekonomis

2.3.1 Pembentukan Bank Sampah

Pembentukan Bank Sampah di Kabupaten Samosir berdasarkan Peraturan Bupati

Samosir Nomor 36 tahun 2021 tentang Pedoman Pembentukan Bank Sampah di

Kabupaten Samosir, dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut:

- Persyaratan Administrasi (Surat Permohonan, Identitas Pengurus, Surat Izin

Usaha dan Rekomendasi dari Desa/Kelurahan)

- Persyaratan Kontruksi Bangunan

- Persyaratan Sistem Manajemen Bank Sampah

2.3.2 Manfaat Bank Sampah

Dengan adanya Bank Sampah maka dapat menghemat biaya anggaran belanja

daerah, dengan rincian sebagai berikut:

- sampah anorganik = 16,8 ton/hari (5,04 ton/hari sampah plastik)

- Diperkirakan sampah plastik yang dapat digunakan melalui daur ulang sebesar

5,04 ton/hari yang dikelola oleh Bank Sampah

- Pengangkutan 5,04 ton sampah plastik dengan 3 unit dump truk sampah

- Biaya Pengangkutan per dump truk ke TPA sebesar Rp 300.000,00

- Jumlah hari kerja per tahun diperhitungkan 200 hari kerja


- Penghematan anggaran diperhitungkan = 3 unit x Rp 300.000,00 x 200 hari = Rp

180.000.000,00/tahun

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dengan adanya Bank Sampah maka dapat dilakukan pengurangan sampah

yang diangkut ke TPA sebesar 1.000 ton/tahun dengan penghematan biaya sebesar Rp

180.000.000,00/tahun.

3.1.1 SARAN

Adapun saran yang dapat disampaikan yaitu sebagai berikut:

- Mendorong pemerintah Desa dan masyarakat membentuk Bank Sampah

melalui sosialisasi pada setiap acara/pertemuan OPD dan PKK dengan

mengundang Dinas Lingkungan Hidup sebagai Narasumber.

- Mewajibkan ASN, Pengelola Satuan Pendidikan dan masyarakat memilah

sampah melalui Peraturan Bupati

- Menyetujui anggaran pembentukan/pembangunan Bank Sampah di Desa,

sekolah dan fasilitas umum lainnya yang layak.

- Mendorong masyarakat melakukan pengurangan sampah plastik melalui Surat

Edaran Bupati Samosir Nomor 04 tahun 2020 tentang Himbauan Pengurangan

dan Penanganan Sampah Plastik

Anda mungkin juga menyukai