Anda di halaman 1dari 4

PROPOSAL

PENGELOLAAN BANK SAMPAH UNTUK PEMBUATAN


PAVING BLOCK

Oleh:

Nama : Cici Ariska


Jabatan : Staff Community Development
A. Latar Belakang

Sampah merupakan salah satu permasalan yang sering terjadi dan menjadi permasalahan
utama didalam lingkungan. Jumlah sampah yang terus meningkat dari tahun ke tahun membuat
permasalahan mengenai sampah harus segera diatasi. Berdasarkan Data Sistem Informasi
Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(KLHK) tahun 2022 hasil input dari 202 kab/kota se Indonesia menyebut jumlah timbunan
sampah nasional mencapai angka 21.1 juta ton. Dari total produksi sampah nasional tersebut,
65.71% (13.9 juta ton) dapat terkelola, sedangkan sisanya 34,29% (7,2 juta ton) belum terkelola
dengan baik.
Kebersihan merupakan hal yang sangat penting dalam menjaga ekosistem tetap terjaga.
Kondisi dan masalah dari tahun ke tahun terjadi di bagian sampah plastik yang kurang
terakomodir dengan sangat baik. Sampah plastik membutuhkan waktu yang lama untuk dapat
terurai dengan baik.
Sampah plastik yang terus menumpuk dapat menyebabkan terjadinya pencemaran
lingkungan, menganggu kesehatan manusia, merusak ekosistem laut dan darat. Pembakaran
sampah plastik juga dapat menyebabkan terjadinya polusi udara dan penambahan emisi karbon
yang dapat menyebabkan terjadinya penipisan ozon dan perubahan iklim. Dampak negatif yang
ditimbulkan dari sampah plastik sangat lah besar jika tidak dapat dikelola dengan baik. Namun
jika sampah plastik dapat dikelola dengan baik dapat dimanfaatkan sebagai pembuatan bunga
dan pavling blok yang bernilai ekonomi tinggi yang dapat dijual dan dapat meningkatkan
perekonomian masyarakat melalui pemanfaatan sampah plastik. Paving blok yang terbuat dari
sampah plastik merupakan salah satu cara alternatif untuk pengurangan jumlah sampah plastik di
lingkungan.

B. Tujuan Kegiatan
1. Mendukung partisipatisi masyarakat dalam pengelolaan, perlindungan dan
pemanfaatan sumberdaya alam secara berkelanjutan.
2. Mendukung dan meningkatkan kapasitas masyarakat pesisir dalam
pengelolaan sampah
3. Meningkatkan pemanfaatan sampah menjadi nilai ekonomi melalui bank
sampah

C. Hasil yang diharapkan

Mendukung pengelolaan sampah dan meningkatkan Sumber Daya Manusia dalam


pengelolaan sampah di daerah pesisir dikarenakan pengelolaan sampah di daerah pesisir
belum dilakukan secara optimal, dan membangun kegiatan aktifitas ekonomi
berkelanjutan di daerah pesisir melalui jual beli sampah.
D. Tata Cara Pengelolaan Bank Sampah

1. Pembentukan Kelompok Pengelolaan Bank Sampah


Untuk mengelola bank sampah harus dibentuk kelompok pengelolaan bank sampah sebanyak
7 petugas. Dimana setiap petugas sampah memiliki tugasnya masing-masing. Dalam bank
sampah terdapat petugas yang bekerja menimbang sampah sebanyak 4 orang, petugas yang
mencatat berat sampah yang disetorkan anggota sebanyak 1 orang, pengelola tabungan yang
mencatat hasil setoran sebanyak 1 orang , dan yang terakhir adalah petugas yang melakukan
negosiasi terhadap pengepul sampah kemudian menerima uang dari pengepul sebanyak 1 orang.

2. Buku Administrasi
Pengelola bank sampah harus memiliki buku administrasi yang lengkap. Buku yang harus
dimiliki tersebut adalah buku tabungan khusus untuk anggota, daftar anggota, buku induk besar
keuangan bank sampah, buku rekapan penyetoran anggota dan yang terakhir adalah buku yang
berisi daftar hadir anggota yang menyetorkan sampah.

3. Mengumpulkan Sampah dengan Prosedur yang Benar


Cara mengelola bank sampah dengan benar yang paling penting adalah proses pengumpulan
sampah. Jika pengumpulan sampah tidak terjadwal dengan baik maka bank sampah tersebut
tidak akan berjalan dengan baik. Proses penyetoran sampah ini bisa dijadwalkan selama
seminggu atau bisa dua minggu sekali.

4. Daftar Hadir
Setiap anggota yang akan menyetorkan sampah wajib mengisi daftar hadir yang menjadi
tanda bahwa anggota tersebut telah menyetorkan sampahnya. Setelah anggota sudah mengisi
daftar hadir, anggota tersebut harus memperlihatkan sampah yang disetorkannya kepada petugas
bank sampah tersebut.

5. Memilah Sampah
Jika anggota yang menyetorkan sampahnya belum memilah sampah tersebut petugas harus
memilah sampahnya sesuai dengan jenis sampah tersebut. Misalnya saja mencampurkan sampah
plastik dengan plastik lainnya. Sebaiknya petugas juga memberikan instruksi kepada anggota
sebelum disetorkan ke bank sampah harus dipilah terlebih dahulu.

6. Penimbangan
Sampah yang disetorkan harus ditimbang oleh petugas sesuai dengan jenisnya. Hal ini
berguna untuk menghitung berat sampah berdasarkan jenisnya dengan akurat sebab harganya
pun berbeda. Setelah ditimbang hasilnya akan dicatat oleh petugas di dalam catatan kecil
kemudian diserahkan kepada anggota.

7. Tabungan
Anggota yang sudah mendapatkan catatan harus menyetorkannya pada petugas khusus
tabungan. Pencatatannya di dalam buku induk bank sampah.

8. Dijual ke Pengepul
Sampah yang sudah disetorkan oleh anggota akan dimasukkan ke dalam wadah besar barulah
kemudian jika sudah banyak akan diambil oleh pengepul untuk dijadikan sebagai berbagai
macam barang daur ulang sampah yang menarik dan unik.

F. Penutup
Demikian proposal ini dibuat agar dapat dimanfaatkan di laksanakan kegiatan
pengelolaan sampah melalui bank sampah

Medan, 28 Agustus 2023


Yang Membuat,
Staf Community Development

Cici Ariska

Anda mungkin juga menyukai