7
PRINSIP 3R
R1 REDUCE
KURANGI/BATASI MENGURANGI ATAU MEMBATASI
SAMPAH SEGALA SESUATU YANG
MENYEBABKAN TIMBULNYA
SAMPAH
R2 REUSE
MENGGUNAKAN KEMBALI SAMPAH
GUNA ULANG SECARA LANGSUNG, BAIK UNTUK
SAMPAH
FUNGSI YANG SAMA MAUPUN
FUNGSI YANG LAIN
R3 RECYCLE
MEMANFAATKAN KEMBALI SAMPAH
DAUR ULANG
SETELAH MENGALAMI PROSES
SAMPAH
PENGOLAHAN
CACING
bbm
12
Kegiatan Perkotaan seperti Perdagangan/Pertokoan, Hotel,
Pendidikan, Industri, dan lain sebagainya beserta kegiatan
penduduknya menimbulkan sampah yang bernilai ekonomis.
13
Potensi Sampah di TPA Supiturang Kota Malang
KOMPOSISI JENIS SAMPAH DI TPA SUPITURANG
14
2. Adanya UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah, PP No. 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan
Sampah Rumah Tangga dan Sejenis Sampah Rumah Tangga,
Permen LH No. 13 Tahun 2012 tentang Pedoman
Pelaksanaan 3R melalui Bank Sampah dan Perda Kota
Malang No. 10 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Sampah
merupakan kekuatan hukum yang merubah cara pandang
tentang pengelolaan sampah dan keberadaan bank
sampah. Perbandingan pola lama dan baru
Pola
lama
15
3. Adanya Gerakan Indonesia Bersih di Kota Malang diawali pada
Tgl 11 Mei 2012 yang dihadiri oleh Wagub Propinsi Jawa Timur
dengan Peserta 10.000 orang , yang didukung oleh Muspida,
Muspika, Organisasi Sosial, Sekolah dan Masyarakat.
16
4. Peluang Pasar Untuk Sampah yang terpilah cukup besar
apalagi disertai dengan Teknologi yang keuntungannya
tinggi.
PENGURUS BSM
PEMBINA /PENASEHAT BSM 1.Rahmat Hidayat, ST
1.CSR. PT. PLN (Ketua sekaligus Direktur
2.Ketua TP. PKK Kota Malang BSM)
2. Kepala Dinas DKP Kota Malang 2. Ian Edy Rajab (Sekretaris) 19
3. Dwiono Santoso
Peresmian BSM tgl 15 November 2011 oleh Menteri Negara LH
20
Dukungan Pemerintah Pusat pada Rakernas Bank Sampah II
di Kota Malang tgl. 02 – 03 Nopember 2012
21
22
23
24
25
27
28
Cover Tabungan Depan Isi Tabungan
29
PENGELOLAAN TABUNGAN
Tabungan Kelompok
Binaan atas nama
Ketua Kelompok
• BSM dan Pengurus Kelompok Binaan Akan Mencatat Administrasi Tabungan dalam Buku Besar
untuk Memudahkan pendataan dan evaluasi/monitoring tiap penabung dan data sampah.
• Buku Tabungan dan Buku Besar akan diberikan oleh BSM pada Pengurus Kelompok Binaan 30
HARGA SAMPAH BSM
Harga sampah yang dihargai oleh BSM sementara ini
hanya pada sampah an-organik (plastic, kertas, kaca dan
logam) kurang lebih ada 70 jenis sampah an-organik yang
dibeli oleh masyarakat, dan dipilah lagi menjadi 100 jenis
lagi di BSM, dan kedepan BSM juga akan membeli sampah
organic dalam bentuk kompos yang dibuat oleh unit BSM.
Harga sampah ditetapkan oleh BSM dan terdiri dari 2 yaitu
: harga anggota unit BSM dan harga BSM sendiri.
Pengurus unit BSM akan menghargai sampah anggotanya
dengan harga anggota dan tertulis di buku tabungan
anggota.
Untuk sampah yang terkumpul dalam unit BSM akan
dihargai oleh BSM dengan harga BSM dan tertulis di buku
tabungan unit BSM, dimana selisih harga diperuntukan
untuk pengurus unit BSM untuk memotivasi pengurus
memberikan pelayanan kepada anggotanya. 31
HARGA ANGGOTA UNIT/KELOMPOK DAN HARGA BSM
32
33
1. Saat ini harga bsm menjadi patokan para Pengempul/Lapak di Kota
Malang dan beberapa jenis sampah plastik harganya lebih tinggi di Kota
Malang karena ada proses pengilingan cacahan plastik.
2. Harga Sampah yang mengendalikan adalah BSM 34
Setiap Transaksi Baik
Ditabung maupun di bayar
Langsung oleh Petugas BSM
Selain dicatat dalam buku
Tabungan juga ada nota
pembeliaan sampah dengan
Sistem Manajemen Informasi
(SIM)
35
36
JUMLAH NASABAH & SAMPAH TERAMBIL
1. Bank Sampah yang ada di Kota Malang dibawahnya terdiri
dari Unit – Unit BSM.
2. Sampai Bulan Januari 2014 terdapat :
* 320 Unit BSM Masyarakat (yang Aktif 90 %)
* 176 Unit BSM Sekolah (yang aktif 60 %)
* 35 Instansi (Aktif)
* 670 Individu (Aktif)
* Lapak/Pengepul 15 unit.
Jumlah Nasabah Total sebesar + 23.000 Nasabah.
3. Jumlah Sampah yang Terambil BSM :
* Rata-Rata Perhari + 3 Ton Dari Nasabah BSM
* Rata – rata Perhari dari Lapak 0,5 Ton dari Lapak/Pengepul.
* Jumlah Total Rata- Rata Perhari + 3,5 Ton.
* Jumlah Total Transaksi Rata-Rata Perhari + Rp. 7 Jt
4. Saat ini Penerimaan Penjualan sampah baik dari sampah yang di
cacah/giling maupun yang tidak dicacah sebesar + 250 jt dengan
keuntungan + 40 - 50 jt perbulan. 37
DAMPAK YANG MUNCUL DENGAN KEGIATAN
BANK SAMPAH MALANG (BSM)
Aspek Lingkungan, yaitu membantu Pemerintah Kota Malang dalam
mengurangi volume sampah yang ada di Kota Malang terutama di TPS dan
merubah cara pandang dan perilaku masyarakat terhadap sampah nantinya
masyarakat tidak membuang sampah disembarang sehingga mewujudkan
lingkungan yang bersih dan sehat.
Aspek Sosial, yaitu memunculkan rasa kepedulian dan kegotong-
royongan masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga.
Aspek Pendidikan, yaitu pendidikan lingkungan terutama pada
pengelolaan sampah oleh masyarakat dan siswa-siswa sekolah terutama pada
bahaya dari sampah yang tidak terolah dan manfaat sampah dari pengelolaan
sampah rumah tangga.
Aspek Pemberdayaan, yaitu pemberdayaan di semua unsur
ditingkat keluarga (bapak/ibu, anak-anak) sampai di tingkat lingkungan
RT/RW dalam pengelolaan sampah rumah tangga.
Aspek Ekonomi Kerakyatan, yaitu pemberdayaan pada sistem
menabung sampah dan menambah lapangan kerja baru dan
pendapatan akibat dari pengelolaan sampah rumah tangga dan
terdapat kemitraan mesin pencacah plastik. 38
39
IV. HAMBATAN PELAKSANAAN BANK
SAMPAH
1. Kesadaran Masyarakat Untuk memilah sampah supaya
mempunyai nilai ekonomis masih rendah, apalagi di BSM
jenis sampah yang harus terpilah terdapat 70 jenis
sampah. karena :
Membutuhkan waktu yang lama
Belum terbiasa memilah dan perlu pendampingan.
Sampah mempunyai nilai ekonomis karena terpilah dan apabila
tidak terpilah kembali lagi menjadi sampah.
40
2. Nilai rupiah sampah rendah dan sebagian masyarakat
hanya menilai dari segi ekonomis saja, sehingga untuk
golongan ekonomi menengah keatas yang menjadi nasabah
Bank Sampah masih minim.
Berdasarkan data di BSM untuk unit BSM pada kelompok masyarakat
hampir 80 % besar berada pada status ekonomi menengah kebawah.
Status ekonomi menengah keatas kesulitan untuk melaksanakan
kegiatan bank sampah secara berkelompok atau membentuk unit,
tetapi mereka lebih cenderung secara individu yang sampahnya langsung
dibawa ke BSM dengan menggunakan mobilnya.
41
3. Keberadaan untuk tempat/gudang sampah yang ada di unit-
unit BSM masih belum memadai yang sebagian menggunakan
garasi/teras rumah, kantor RW, Pos Kampling, bangunan
kosong, dls.
Gudang sampah adalah prasarana yang wajib harus ada dan mempunyai
peranan vital untuk menjaga kualitas sampah.
42
4. Harga sampah yang fluktuatif berdasarkan harga pasar.
Ditentukan atas permintaan bahan baku dari
sampah oleh perusahaan2 baik luar negeri dan dalam
negeri.
Imfort sampah masuk di Indonesia.
5. Persaingan antar lapak yang tidak sehat karena kegiatan
lapak murni bisnis, sehingga Bank Sampah
kedudukannya minimal harus sama dengan
lapak/pengepul dalam hal pembelian sampah tetapi
tujuan tidak murni bisnis.
Sebagian nasabah yang sudah mengerti harga sampah akan
membandingkan harga sampah di bank sampah dengan harga di
lapak sekitarnya.
Lapak hanya menjual barang-barang yang mempunyai nilai ekonomis
tinggi seperti logam, karton/kardus, botol aqua, dll, sehingga
berdasarkan pengalaman di BSM kadangkalanya sampah yang dijual
ke BSM mempunyai nilai ekonomis rendah seperti kresek, botol,
kaca, dls, sedangkan yang bernilai tingggi kepada lapak, sehingga
43
harga sampah di bank sampah minimal tidak boleh jauh dari harga
6. Pengetahuan sampah yang bernilai ekonomis
masih dirahasiakan oleh sebagian besar
lapak/pengepul.
Jenis sampah tertentu yang mempunyai nilai tinggi
kadangkalanya disamakan dengan sampah yang
mempunyai nilai rendah, seperti bak warna, blowing
disamakan dengan plastik keras.
Adanya persaingan bisnis antar lapak, sehingga untuk
kegiatan bank sampah oleh lapak dianggap pesaing
baru, sehingga bank sampah harus mempunyai segmen
baru yang tidak sama dengan lapak.
Untuk bank sampah yang bekerjasama dengan lapak,
apabila bank sampah tidak paham harga tiap jenis
sampah, maka harga sampah diberi harga murah.
44
7. Belum adanya pemahaman yang sama
antar masyarakat, tokoh – tokoh
masyarakat, RT/RW dan pemerintah
terutama pada tingkat kelurahan terkait
dengan manfaat dari bank sampah.
Masih adanya pemahaman bank sampah sama
dengan pekerjaan lapak atau pemulung.
Merupakan pekerjaan hina atau rendahan.
Anggapan sebagian masyarakat, bahwa kegiatan
apapun yang ada hubugannya dengan sampah
pasti bau termasuk kegiatan bank sampah.
45
V. TANTANGAN PELAKSANAAN BANK
SAMPAH
1. Adanya teknologi persampahan yang
mempunyai nilai ekonomis lebih tinggi untuk
menjaga kestabilan harga dan memotivasi
nasabahnya dengan menghargai sampahnya
lebih tinggi.
2. Manfaat dari Bank Sampah secara tidak
langsung merubah perilaku masyarakat
untuk hidup bersih dan sehat.
3. Peran dan dukungan dari Pemerintah terkait
dengan sosialisasi dan dana hibah serta
Swasta pada CSR nya membatu dalam
pengembangan Bank Sampah.
46
4. Ilmu persampahan yang dulunya hanya
dimiliki oleh sebagian kecil orang yang
murni untuk bisnis, maka keberadaan
Bank Sampah membuka ilmu
persampahan ini untuk masyarakat, baik
secara ekonomi maupun lingkungan.
5. BSM menerima hampir 90 % jenis
sampah An-organik (saat ini masih 70
jenis) yang berbeda dengan lapak hanya
jenis sampah tertentu (antara 5 sampai
10 jenis).
47
KUNCI SUKSES BANK SAMPAH MALANG (BSM)
1. KHUSUS UNTUK PENGURUS :
KOMITMEN
BELAJAR BELAJAR BELAJAR TERUS DAN BERANI MENCOBA
SEMANGAT, SABAR DAN IKHLAS
2.MENINGKATKAN PELAYANAN KE NASABAH DAN SOSIALISASI
PENYADARAN SERTA PELATIHAN MANFAAT DARI SAMPAH.
3.MENINGKATKAN MANAJEMEN BANK SAMPAH YANG DIDUKUNG
DENGAN TEKNOLOGI INFORMATIKA.
4.MENCARI MODAL INVESTASI DARI PEMERINTAH MAUPUN SWASTA.
5. MENINGKATKAN NILAI JUAL SAMPAH YANG DIDUKUNG ILMU
DAN TEKNOLOGI.
6. MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI DENGAN
MELAKSANAKAN PROSEDUR KERJA YANG DITETAPKAN SECARA
BERKESINAMBUNGAN.
7. KERJA SAMA DENGAN PARA TOKOH MASYARAKAT,
PENGIAT PENGELOLA SAMPAH, PERGURUAN TINGGI MAUPUN DENGAN
PARA PELAKU USAHA PERSAMPAHAN.
8. PENGKADERISASI 48
PROGRAM KE DEPAN BANK SAMPAH MALANG (BSM)
BSM MENJADI ASET PEMERINTAH KOTA MALANG DALAM PERUBAHAN
PERILAKU DAN PENDAPATAN MASYARAKAT, LINGKUNGAN DAN PAD
PEMERINTAH KOTA MALANG DENGAN DIDUKUNG :
1.SARANA DAN PRASARANA KANTOR, GUDANG DAN TEMPAT
PENGELOLAAN PERSAMPAAN YANG MEMADAI (TERTUTUP MAUPUN
TERBUKA)
2.SARANA ANGKUT BAIK DALAM PENGAMBILAN SAMPAH KE
MASYARAKAT MAUPUN KE PEMASARAN/PABRIK YANG MEMADAI (PICK
UP DAN TRUK).
3.TEKNOLOGI PENGOLAHAN SAMPAH BAIK DALAM BENTUK PELET/BIJI
PLASTIK, BUBUR KERTAS MAUPUN PRODUK.
4.TEMPAT PENAMPUNGAN SAMPAH DI MASYARAKAT YANG MEMADAI
MINIMAL SETIAP KELURAHAN TERDAPAT TEMPAT SAMPAH/GUDANG.
5.SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) BERBASISKAN IT DAN ISO 2003
6.SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) YANG BERKUALITAS TERUTAMA YANG
JUJUR DAN BERIMAN.
49
BADAN HUKUM BSM
KOPERASI BANK SAMPAH MALANG
1. Akte Notaris Yudo Sigit Riswanto, SH Nomor 9 Tahun 2011
2. Pengesahan Walikota Malang Nomor : 518/18/35.73.112/2011
ALAMAT KANTOR
Jl. S. Supriyadi No. 38 A, Malang, Telp. (0341) 341618 dan 081235214545
Website : banksampah.org, email : banksampahmalang@yahoo.com
“ KEBERSIHAN SEBAGIAN
DARIPADA IMAN “
50