SAMPAH
PROGRAM 3 R (Reuse, Reduce, Recycle)
DENGAN MANAJEMEN BANK SAMPAH
AGAMA : ISLAM
NO.HP : 085797067130
Sampah disungai men
yebabkan
I. LATAR BELAKANG Pendangkalan, Banjir,
Penyakit, dll
A. KONDISI SAMPAH YANG
MEMPRIHATINKAN
h di Jalan
a
Tumpukan Sampah Sa m p
Pola
lama
4
DAMPAK LINGKUNGAN KOTOR
Hu…..BAU
SAMPAH
Papa tanggung
jawab !!!
Ayo..kamu
yang mulai
PENYAKIT BERTEBARAN
Stress
WARGANYA RAWAN STRESS sampah 5
HARUS ADA PERUBAHAN DALAM
MENGELOLA PERSAMPAHAN
*
Insya Allah permasalahan diatas dengan
Program 3 R Dapat Terwujud
Melalui Gerakan Bank Sampah
TUJUAN
Pemberdayaan Masyarakat
untuk Perubahan Perilaku
dalam Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga dengan
Metode Pemicuan.
Pemanfaatan utk
Penghijauan
Pemilahan
Sampah RT.
Daur Ulang
Sampah RT.
(Pengomposan) Penumpukan
Kompos
Pengemasan Pemantauan
kompos Pengayakan Pembalikan suhu
JUMLAH NASABAH & SAMPAH TERAMBIL
1. Bank Sampah yang ada di Kabupaten Sukabumi terdiri dari :
2. Sampai Bulan Januari 2014 terdapat :
* 12 Unit Masyarakat,RT,RW (yang Aktif 80 %)
* 5 Unit PAUD, Sekolah (yang aktif 70 %)
* 4 Instansi (Aktif)
Jumlah Nasabah Total sebesar 1.220. Nasabah.
3. Jumlah Sampah yang Terambil sampai Bulan Feb 2014 adalah :
* Rata-Rata Perminggu + 2 Ton Dari Nasabah
* Jumlah Total Rata- Rata Perbulan + 8 Ton.
* Jumlah Total Transaksi Rata-Rata Perminggu + Rp. 500rb – 1,5jt.
* Jumlah Total Transaksi Uang sampai Bulan Maret 2014
sebesar Rp. 21.000.000,- lebih.
30
DAMPAK Bank Sampah setelah Berjalan satu tahun
• Aspek Lingkungan, sebagian kelompok sudah berubah perilakunya
terkait dengan sampah, tidak membuang sampah an-organiknya ke tong
sampah tetap dipilah dan ditabung ke Bank Sampah, ada juga kelompok
yang dekat sungai yang dulunya banyak sampah sekarang sudah bersih
dari sampah, dan saat ini sudah terbentuk image yang dulunnya orang
malu mengambil sampah di jalan dan memilah sampah, sekarang
masyarakat yang terbentuk dalam kelompok binaan Bank Sampah
merasa bangga dengan mengambil, mengumpulkan dan memilah
sampah karena ada manfaatnya serta menghasilkan uang dengan
ditabung di Bank Sampah. Selain itu keberhasilan kelompok dalam
mengelola sampah telah mengispirasi masyarakat sekitarnya untuk
bergabung dalam Bank Sampah atau membentuk kelompok binaan.
33
2. Nilai rupiah sampah rendah dan sebagian masyarakat hanya
menilai dari segi ekonomis saja, sehingga untuk golongan
ekonomi menengah keatas yang menjadi nasabah Bank
Sampah masih minim.
Berdasarkan data di Bank sampah yaitu dari 12 unit Bank Sampah pada
kelompok masyarakat, hampir 80 % besar berada pada status ekonomi
menengah kebawah.
Status ekonomi menengah keatas kesulitan untuk melaksanakan kegiatan
bank sampah secara berkelompok atau membentuk unit, tetapi mereka
lebih cenderung secara individu yang sampahnya langsung dibawa ke
Bank sampah dengan menggunakan mobilnya.
34
3. Keberadaan untuk tempat/gudang sampah yang ada di unit-
unit Bank Sampah masih belum memadai yang sebagian
menggunakan garasi/teras rumah, Posyandu, kantor RW, Pos
Kampling, bangunan kosong, dls.
Gudang sampah adalah prasarana yang wajib harus ada dan mempunyai
peranan vital untuk menjaga kualitas sampah.
35
4. Harga sampah yang fluktuatif berdasarkan harga pasar.
Ditentukan atas permintaan bahan baku dari
sampah oleh perusahaan2 baik luar negeri dan dalam
negeri.
Imfor sampah masuk di Indonesia.
5. Persaingan antar lapak yang tidak sehat karena kegiatan
lapak murni bisnis, sehingga Bank Sampah kedudukannya
minimal harus sama dengan lapak/pengepul dalam hal
pembelian sampah tetapi tujuan tidak murni bisnis.
Sebagian nasabah yang sudah mengerti harga sampah akan
membandingkan harga sampah di bank sampah dengan harga di
lapak sekitarnya.
Lapak hanya menjual barang-barang yang mempunyai nilai
ekonomis tinggi seperti logam, karton/kardus, botol aqua, dll,
sehingga berdasarkan pengalaman di Bank Sampah
kadangkalanya sampah yang dijual ke Bank Sampah mempunyai
nilai ekonomis rendah seperti kresek, botol, kaca, dls, sedangkan
yang bernilai tingggi kepada lapak, sehingga harga sampah di bank 36
6. Pengetahuan sampah yang bernilai ekonomis
masih dirahasiakan oleh sebagian besar
lapak/pengepul.
Jenis sampah tertentu yang mempunyai nilai tinggi
kadangkalanya disamakan dengan sampah yang
mempunyai nilai rendah, seperti bak warna, blowing
disamakan dengan plastik keras.
Adanya persaingan bisnis antar lapak, sehingga untuk
kegiatan bank sampah oleh lapak dianggap pesaing
baru, sehingga bank sampah harus mempunyai
segmen baru yang tidak sama dengan lapak.
Untuk bank sampah yang bekerjasama dengan lapak,
apabila bank sampah tidak paham harga tiap jenis
sampah, maka harga sampah diberi harga murah.
37
7. Belum adanya pemahaman yang sama antar
masyarakat, tokoh – tokoh masyarakat dan
pemerintah terutama pada tingkat kelurahan terkait
dengan manfaat dari bank sampah.
Masih adanya pemahaman bank sampah sama
dengan pekerjaan lapak atau pemulung.
Merupakan pekerjaan hina atau rendahan.
Anggapan sebagian masyarakat, bahwa kegiatan
apapun yang ada hubugannya dengan sampah
pasti bau termasuk kegiatan bank sampah.
38
V. TANTANGAN PELAKSANAAN BANK SAMPAH
1. Adanya teknologi persampahan yang mempunyai
nilai ekonomis lebih tinggi untuk menjaga
kestabilan harga dan memotivasi nasabahnya
dengan menghargai sampahnya lebih tinggi.
2. Manfaat dari Bank Sampah secara tidak langsung
merubah perilaku masyarakat untuk hidup bersih
dan sehat.
3. Peran dan dukungan dari Pemerintah terkait
dengan sosialisasi dan dana hibah serta Swasta
pada CSR nya membantu dalam pengembangan
Bank Sampah.
39
4. Ilmu persampahan yang dulunya hanya
dimiliki oleh sebagian kecil orang yang
murni untuk bisnis, maka keberadaan
Bank Sampah membuka ilmu
persampahan ini untuk masyarakat, baik
secara ekonomi maupun lingkungan.
5. Bank Sampah menerima hampir 90 %
jenis sampah An-organik (saat ini masih 70
jenis) yang berbeda dengan lapak hanya
jenis sampah tertentu (antara 5 sampai 10
jenis).
40
ALAMAT KANTOR
Jl. Raya Sinagar No.56 Desa Nagrak Utara Kec. Nagrak Kab. Sukabumi
Telp. 085693784707 email : aditya.banksampah@yahoo.co.id
POTENSI (+)
PENDEKATAN
Sampah
Organik
80-100 cm
Biopori
Proses
Pengomposan
Contoh – contoh penempatan lubang biopori
BUKU TABUNGAN &
UCAPAN TERIMA KASIH