Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Sampahmerupakankonsekuensidariadanyaaktivitasmanusia.Seiringpeningka
tanpopulasipendudukdanpertumbuhanekonomisaatinipengelolaansampahseb
agianbesarkotamasihmenimbulkanpermasalahan yang sulitdikendalikan.

Timbunan sampah yang tidak terkendali terjadi sebagai konsekuensi logis


dari aktivitas manusia dan industrialisasi,yang kemudian berdampak pada
permasalahan lingkungan perkotaan seperti keindahan kota,kesehatan
masyarakat, dan lebih jauh lagi terjadinya bencana (ledakan gas metan,
tanahlongsor, pencemaran udara akibat pembakaran terbuka dan lain-lain).

Di sisilain, pengelolaansampah yang


diselenggarakanolehdinasterkaithanyaberfokuspadapengumpulandanpengan
gkutankeTempatPemrosesanAkhir (TPA) tanpamelaluipengolahantertentu.

Kebanyakan TPA bermasalah terhadap lingkungan hidup, misalnya TPA


tidak dilapisi oleh lapisan kedap air seperti geotextile, tidak ada pengolahan
air lindi, danmasih diizinkannya praktik open dumping dan open
burning Sehingga menyebabkan banyak permasalahan seperti pencemaran
air lindi ke air tanah, bau busuk dan pencemaran udara.Pengolahan sampah
adalah perlakuan terhadap sampah yang bertujuan memperkecilatau
menghilangkan masalah-masalah yang berkaitan dengan 17 lingkungan.

Dalam ilmu Kesehatan lingkungan, suatu pengolahan sampah dianggap baik


jika sampah yang diolahtidak menjadi tempat berkembang biaknya bibit
penyakit serta tidak menjadi perantarapenyebarluasan suatu penyakit. Syarat
lain yang harusdipenuhiadalahtidakmencemariudara, air, atautanah,
tidakmenimbulkanbau, dantidakmenimbulkankebakaran (Azwar,1990).

Kegiatanpengolahansampahinidapatmenimbulkan multiplier
effect melaluipemanfaatanteknologitepatguna.Masyarakatmulaiterangsangu
ntukmenciptakanberbagaiteknologipendukungpengelolaansampah,
mulaidariteknologitempat-tempatpenampungansampah di
rumahtanggauntukdijadikanpupukkompos,
teknologipemanfaatansampahmenjadiproduk yang
bernilaiekonomisdanpemasaranhasilpengolahansampah.Kesemuateknologip
endukung yang dihasilkantersebutsangatberpeluanguntukdilakukan di
rumahtanggasebagaipeluangbisnis

1|Page
B. RumusanMasalah

Keberadaan Bank SampahGemahRipah di


DusunBadeganbantulmerupakansalahsatuhal yang
menjadipembelajaranbagikitasemua. Dari hasilkunjungandilapanganyaitu di
lokasi Bank Sampahkitadapatmerumuskanbeberapahal, antaralain;

1. Apa yang dimaksuddengan Bank Sampah?


2. ApaFungsidari Bank Sampah?
3. Bagaimana proses terbentuknya Bank
SampahGemahRipahBadeganbantultersebut?
4. Bagaimana proses penerimaansampahnya?
5. Bagaimana penggelolaansampah yang sudahditabung?
6. ApaPermasalahan yang dihadapioleh Bank
SampahGemahRipahBadeganbantultersebut?
C. TUJUAN

Tujuanumumdaripembuatan makalahiniadalah
1. UntukmemenuhitugasakhirpratikumKesehatanLingkungan
2. SebagaisyaratmengikutiujianresponsipratikumKesehatanLingkungan
3. Sebagaireferensipembacamengenaipengelolahansampah di bank sampah
Adapuntujuan khususpembuatanmakalahiniadalah
1. Untukmengetahuipengertian Bank Sampah
2. UntukmengetahuiFungsidari Bank Sampah
3. Mengetahuitentang proses terbentuknya Bank
SampahGemahRipahBadeganbantul
4. Untukmengetahui proses penerimaansampahnya
5. Untukmengetahui penggelolaansampah yang sudahditabung
6. Untukmengetahui Permasalahan yang dihadapioleh Bank
SampahGemahRipahBadeganbantul

BAB II

PEMBAHASAN

2|Page
A. Pengertian Bank Sampah

Bank sampahadalahsuatu system pengolahansampah yang


dirancangsepertimekanismekerja di
perbankandimanamasyarakatdapatmenabungsampah yang
dibuktikanadanyanomorrekeningdanbukurekeningtabungansampah.

Bank sampahmemilikiarti hamper samadengan bank-bank padaumumnya.


Namun bank
sampahdisiniadalahsuatuwadahtempatpenerimaansampahdarimasyarakat
yang kemudianmerekaakanmerasakanhasildarisampah yang disetorkanke
teller bank sampah.

Pada bank sampah, masyarakat menabung dalam bentuk sampah yang sudah
dikelompokkan sesuai jenisnya. Mereka juga mendapatkan sejenis nomor
rekening dan buku tabungan. Pada buku tabungan mereka tertera nilai Rupiah
dari sampah yang sudah mereka tabung dan memang bisa ditarik dalam
bentuk Rupiah (uang).

Bank sampah bekerjasama dengan pengepul barang-barang plastik, kardus


dan lain-lain, untuk bisa me-rupiahkan tabungan sampah masyarakat. Juga
dengan pengolah pupuk organik untuk menyalurkan sampah organik yang
ditabungkan.

B. Fungsi Bank Sampah

Adapunfungsidari bank sampahdapatkitakategorikansebagaiberikut;

1. Sebagai media edukasibagianak-


anakusiadinitentangbagaimanakitamemeliharalingkungan

2. Saranabelajaruntukmasyarakatlebihterampildalammengolahsampah

3. Menghindaripencemaranlingkungan

4. Menjadikansampah yang tidakdipandangmenjadisesuatu yang


bernilaiekonomis

5. Dari segiekonomi, membantuparapengepulsampahdanbagimasyarakat yang


mengumpulkansampahakanmemperolehimbalanberupauang.

C. Sejarah Bank SampahGemahRipahBadeganBantul

3|Page
Bank SampahGemahripahdidirikanolehmasyarakatBadegantahun
2008.GagasanawaldatangdariBambangSuwerdadosenPoliteknikKesehatan
Yogyakarta.Bambangmerasabahwakesadaranwargatentangmasalahsampahm
asihrendah.Untukitutimbullah ide
bagaimanacaramengeloladanmemanfaatkansampahitudenganbenar,
sekaligusmemberikanmanfaatbagikehidupanmanusiadanlingkungan,
makaterbentuklah Bank SampahGemahRipah.

Bank SampahGemahRipahmerupakan bank sampahpertama di Indonesia


bahkan di dunia yang
dirancangdenganadanyabukurekeningdannomorrekeningsertaadanyadirekur
dan teller bank sampah (Zero to Hero, Metro TV, 2010).

Bank SampahGemahRipahbagiandari program


bengkelKerjaKesehatanLingkungan yang didirikantanggal 23 Februari 2008
di PedukuhanBadegan RT 12 Bantul Yogyakarta.

Ide Bank Sampah yang pertama dipeloporin dari Yogyakarta ini sangat unik
dan Brilian sebab menyimpan sampah terdengar paradoks. Sampah adalah
sesuatu yang biasanya tidak berguna dan dibuang. Jika dihitung secara
kasar di Indonesia dengan 250 Juta penduduk kira-kita setara dengan 50 Juta
KK, jika diasumsikan perharinya setiap KK menghasilkan dan membuang
sampah rumah tangga rata-rata 2 kg, maka setiap hari ada 100 Ribu Ton
sampah di Indonesia ini.

D. Proses PenerimaanSampah

1. NasabahMemilahsampahdarirumah

2. Dibawake Bank Sampahuntukditabung

3. Teller menimbang, membeli, menentukanjenisdanberatsampah

4. Penabungmenerimabukti slip setoran

5. Pembelisampahmengambilsampah di bank sampah

6. Pembelisampahmenentukannilaiekonomisetiapsampahdanmengirimkan
uanghasilpenjualansampahke teller

7. Teller memasukkanpendapatanbersihmasing-
masingpenabungkebukurekening

8. Penabungmengambiltabungandengansaldo minimal di bukurekeningRp.


5.000 atausesuai.

4|Page
E. PengelolahanSampah di Bank SampahGemahRipahBadeganBantul

Menurut relawan di Bank Sampah, sampah di pilah menjadi 3 kantong,


kantong I berisi sampah plastik,kantong ke II berisi sampah kertas dan
kantong III berupa kaleng dan botol. Untuk harga per kilogram kertas-kertas
tergantungdenganjeniskertasnya. Sedangkan plastik,botol,dan kaleng
harganya menyesuaikan ukuran. Setiap bulan pihak Bank mendatang-kan
pengepul untuk membeli. Walau sudah mempunyai struktur managemen
yang boleh dipandang cukup profesional, namun semuanya belum digaji.
Mereka masih bekerja secara sukarela tanpa dibayar.

Pada mulanya nasabah atau mereka yang menyetor sampah pada bank
sampah ini, hanya terdiri dari warga dusun Badegan. Namun sekarang sudah
bertambah dari warga dusun lainnya di sekitarnya. Nasabah yang tergolong
individu sudah mencapai 150 orang, sedangkan yang komunal sudah 16
kelompok. Pihak Bank hanya memotong 15 % dari setiap individu, untuk
yang komunal dipotong 30 %, dari nilai jual sampah. Potongan tersebut
untuk membiayai kegiatan operasional Bank tersebut.

Tidak semua sampah di setor ke pengepul, ada sebagian sampah yang


dikelola menjadi aneka aksesoris rumah tangga, seperti tas, dompet,baju
rompi. Semua itu dibuat dari plastik sachet dan untuk sampah gabus dibuat
pot bunga. Barang-barang tersebut di jual dengan harga Rp 20.000 sampai
Rp 60.000. Untuk memproduksi barang-barang tersebut dilakukan oleh ibu-
ibu rumah tangga dusun Badegan sebagai kerja
sambilan. Karenamelihatbanyakmesinjahitibu-ibusekitrarbanyak yang
menganggursehinggadiajaklahmerekauntukmembuatkerajinandarisampah
yang di dapatdariparanasabah.

Untuksampahorganiksendiridiolahmenjadipupuskomposmelalui proses
composting,
sedangkansampahsterofoamdigunakansebagaibahanbakutambahandaripemb
uatanbatakoataukerajinantanganlainnya.

F. PermasalahanatauKendala Yang di Hadapi

Menurut salah satu relawan di Bank Sampah, bawasannya masalah yang di


hadapi adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang belum sadar dan masih
banyak dengan memakai pradigma “sampah itu dikumpul,diangkut oleh
DPU dan pada akhirnya,dibuang atau dibakar”. Dari pihak relawan bank
sendiri sudah sering melakukan sosialisasi dan merubah pradigma tersebut

5|Page
untuk menjadi pradigma menabung “sampah itu dikumpul, dipilah,
diangkut dan pada akhirnya di tabung dibank sampah”.

Penyuluhan tersebut memuai hasil yang baik, namun masih banyak pula
masyarakat di sekitar daerah Yogyakarta yang belum melakukan atau
menerapkan pradigma yang di gagas oleh relawan sendiri.

6|Page
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari hasil study lapangan yang kami lakukan, maka kami


dapatmemperolehberbagaikesimpulanyaitumengenai bank sampahterutama
bank sampahGemahRipah yang berada di DusunBadegan, Bantul,
Yogyakarta.Selainitu, kami dijelaskan pula mengenai proses
kinerjadanpengolahansampah-sampah yang telahtertampung di Bank
Sampah. Serta masihbanyak SDM yang kurangsadarakansampahitusendiri,
karenasampahsebenarnyatidakhanyasebagaipermaslahansajanamunjikadiolah
secarabaikbisamenghasilkanuang.

B. SARAN

Sebagai saran, semoga dengan dilaksanakannya kegiatan kunjungan ke Bank


Sampah Gemah Ripah ini maka bisa menjadi bahan pembelajaran bagi kita
semua untuk lebih memanfaatkan sampah tersebut dengan mengolahnya
secara baik.

7|Page
DAFTAR PUSTAKA

Ishariatiz,2012,”Bank Sampah”;Yogyakarta

Bambang Suwendra SST,MSi,2012,”Pengelolahan Bengkel Kerja Kesehatan


Lingkungan”;Yogyakarta

http://bantulbiz.com/id/bizpage_perajin/id-277.html

8|Page

Anda mungkin juga menyukai