Anda di halaman 1dari 24

Buku Tabungan

Nasabah
Program Kampung BERSAHAJA di desa Wantilan,
kecamatan Cipeundeuy, kabupaten Subang

Nama : __________________________________________
No Induk: __________________________________________

Alamat : __________________________________________
RW/ RT : __________________________________________
No. Hp : __________________________________________

20.....
Bank Sampah Wantilan

Buku Tabungan Nasabah

Bank Sampah Wantilan

Program Kampung BERSAHAJA


Desa Wantilan, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Subang
2015

Nama : ______________________________________
No Induk : ______________________________________
Alamat : _____________________ RW: ____ RT: ____
______________________________________
No. Hp : ______________________________________
Bank Sampah Wantilan

Sistem Pengelolaan Bank Sampah

Latar belakang
Sampah merupakan suatu barang yang dihasilkan dari aktivitas manusia dan makhluk hidup lainnya yang
tidak digunakan lagi. Sampah akan menjadi persoalan lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Berbagai
jenis sampah dihasilkan dari aktivitas manusia berupa sampah plastik, kertas, kaleng, kaca, styrofoam, kayu,
daun dan lain-lain. Masing-masing jenis sampah memerlukan pengelolaan yang tepat agar tidak
menyebabkan timbulnya permasalahan lingkungan.
Permasalahan sampah tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah akan tetapi menjadi tanggung jawab
seluruh lapisan masyarakat. Berbagai upaya masyarakat dalam mengelola sampah telah banyak dipelopori
oleh tokoh-tokoh masyarakat yang peduli lingkungan. Sampah telah dikelola melalui 3 prinsip yaitu reduce,
reuse dan recycle atau pengurangan, penggunaan kembali dan daur ulang sampah
Bank sampah merupakan model pengelolaan sampah madiri seperti pada pengelolan keuangan di bank pada
umumnya. Masyarakat dihimbau untuk menabung dalam bentuk sampah. Seperti halnya bank pada
umumnya, bank sampah ini juga terdapat penanggung jawab pelaksana, ketua pelaksana, teller sampah,
petugas penimbang sampah, buku tabungan, bendahara pemegang keuangan. Sistem yang dilakukan
pada bank sampah ini adalah, masyarakat sebagai nasabah bank memasokkan sampah yang telah dipilah
kemudian diterima oleh petugas penimbangan dan kemudian diterima oleh teller sampah untuk dicatat di buku
tabungan. Yang tercatat dalam buku tabungan sampah adalah berat sampah yang nantinya akan dijual oleh
pengelola dan masyarakat akan menerima 80 % dari hasil penjualan dan 20 % untuk pengelola. Hasil
penjualan sampah ini ditabung dan biasanya baru diambil pada saat lebaran tiba.
Konsep bank sampah pada umumnya dirancang untuk melakukan 5 M, yaitu:
1. Mengurangi sampah
2. Memilah sampah
3. Memanfaatkan sampah
4. Mendaurulang sampah
5. Menabung sampah

Tahapan Pendirian Bank Sampah


Betikut langkah-langkah dan tahapan yang perlu dilakukan untuk merintis pendirian Bank Sampah berbasis
masyarakat:
1. Sosialisasi gagasan kepada masyarakat dan tokoh
Sosialisasi ini dilakukan oleh penggagas terbentuknya Bank Sampah berbasis masyarakat kepada sebagian
kecil masyarakat yang bersedia untuk ikut andil dalam pengelolaan sampah dan tokoh masyarakat, misalnya
kepala dusun, ketua RT maupun ketua RW. Sosialisasi bisa dimulai di lingkungan RT lokasi pendirian Bank
Sampah
2. Bentuk tim pengelola Bank sampah
Tim pengelola sampah ini dapat terdiri dari pelindung biasanya oleh kepala dusun, ketua RT atau ketua RW.
Ketua pelaksana biasanya dipegang oleh penggagas, sekretaris, bendahara, seksi penerimaan sampah, seksi
pemilahan, seksi humas dan seksi-seksi lain yang diperlukan sesuai kesepakatan bersama.
Bank Sampah Wantilan

Pelaksana Pengelolaan Bank sampah:


 Pelindung atau pembina yang umumnya berasal dari tokoh masyarakat yang punya perhatian terhadap
lingkungan dan kebersihan
 Penanggung jawab pelaksana program bertugas sebagai koordinator pelaksanaan program
 Divisi Humas (1-2 orang), bertugas sebagai customer service, mensosialisasikan
tentang bank sampah kepada masyarakat umum, melakukan koordinasi dan menjual sampah terpilah
maupun hasil daur ulang.
 Divisi Penimbangan Sampah (1-2 orang), menimbang sampah yang diantar oleh masyarakat ke
bank.
 Teller (1-2 0rang), bertugas mencatat keluar masuknya sampah dari para penyetor (nasabah
sampah) dan pengepul sampah.
 Divisi Quality Control (1-2 orang), bertugas mengontrol hasil pemilahan sampah yang telah disetor
ke bank sampah.
Susunan dan jumlah tim pengola bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan SDM
3. Mencari pihak yang bersedia membeli sampah (pengepul sampah)
Pihak-pihak yang bersedia membeli sampah adalah orang-orang yang mengumpulkan barang-barang
rongsokan berupa sampah-sampah yang dapat didaur ulang. Mereka bisa berasal dari pengusaha sampah
bekas atau pengepul sampah bekas ke pedagang yang lebih besar
4. Pelatihan teknis pengelola Bank Sampah
Pelatihan teknis ini diberikan agar pengelola bank sampah bisa memahami tugas dan perannya dalam
pengelolaan bank sampah. Pelatihan bisa dilakukan dengan metode learning by doing atau mempraktikkan
secara langsung pengelolaan bank sampah, mulai dari penerimaan nasabah, pencatatan, penimbangan, dan
sebainya.

5. Tentukan klasifikasi sampah

Pengelola perlu menetapkan katagori sampah an organik yang disetorkan nasabah bank sampah atau
penabung. Misal, sampah yang diterima dikatagorikan menjadi kampah kaca, sampah metal, sampah kertas
dan sampah plastik

 Sampah kaca: botol kaca, gelas kaca, toples, dll


 Sampah metal: minuman kaleng, makanan kaleng, dll
 Sampah kertas: buku, koran, majalah, karton, kardus, dll
 Sampah plastik; botol plastik, kemasan plastik, dll

6. Sosialisasi dengan seluruh masyarakat


Jika tim telah terbentuk, langkah selanjutnya adalah melakukan sosialisasi dengan seluruh warga desa atau
kelurarahan. Masyarakat diberi informasi tentang keuntungan ikut serta dalam pengelolaan sampah atau
sebagai nasabah bank sampah. Warga juga diinformasikan mengenai peranan mereka dalam pengelolaan
bank sampah serta manfaat program bank sampah terhadap lingkungan.
7. Menyiapkan fasilitas bank sampah
Fasilitas yang diperlukan dalam pelaksanaan bank sampah ini berbagai sarana dan peralatan yang diperlukan
untuk terselengarnya kegiatan penyetoran, penimbangan pencatatan dan pemilahan sampah sebelum disetor
Bank Sampah Wantilan

ke pengepul atau pedagang barang bekas.


 Tempat penyetoran/ penampungan sampah
 Buku administrasi
 Buku Rekening Tabungan Sampah
 Slip Setoran
 Timbangan
 Label Tabungan Sampah
 Buku Induk Tabungan Sampah
 Tempat sampah
 Kantong sampah
 Dll

8. Lakukan monitoring dan eveluasi


Monitoring dan evaluasi dapat dilakukan sebulan sekali melalui rapat pengola atau bisa juga melibatkan
anggota pemasok sampah. Materi rapat meliputi jenis sampah yang dipasok, sistem bagi hasil antara
pengelola dan pemasok sampah dan lain-lain. Monitoring dan evaluasi dilakukan oleh penanggung jawab
pelaksana.
9. Laporkan hasil-hasil program kepada komunitas
Hasil-hasil evaluasi pelaksanaan program pengelolaan bank sampah berbasis masyarakat dilaporkan kepada
seluruh warga yang terlibat dalam program ini. Pelaporan hasil dilakukan dengan transparan tanpa ada pihak-
pihak yang dirugikan.
10. Kerjasama dan minta dukungan dengan pihak lain
Kerjasama yang dilakukan dalam program pengelolaan bank sampah ini antara lain pengepul sampah skala
besar, toko-toko yang bersedia untuk konsinyasi barang-barang yang dibuat dari daur ulang sampah, toko-
toko pertanian yang bersedia menjualkan kompos hasil pengelolaan sampah mandiri tersebut. Dukungan yang
dapat diperoleh pada pelaksanaan program ini adalah dukungan dari pemerintah setempat misalnya tingkat
kabupaten yang turut serta menggalakkan program ini dan menyediakan dana untuk pengembangan
program ini.

Ketentuan Penyetoran dan penabungan sampah


Pengelola bank sampah harus merumuskan ketentuan-ketentuan yang harus disepakati bersama dalam bank
sampah:
1. Mekanisme atau cara penyetoran sampah
Mekanisme atau cara penyetoran bisa dilakukan dengan 2 cara:
 Secara individu: warga sebagai nasabah dan penabung diharapkan datang langsung ke lokasi
bank sampah dan menyetorkan langsung sampahnya
 Secara komunal: warga diminta mengumpulkan sampahnya tempat-tempat pengumpulan
komunitas di masing-masing RT

2. Sampah yang di setor harus terpilah dengan benar, misal, kantong I berisi sampah kertas, kantong II
berisi sampah plastik, kantong III berisi sampah logam, kantong IV berisi plastik kresek, kantong V
berisi plastik bekas kemasan, dsb

3. Hasil nilai ekonomi sampah yang disetor ke bank sampah akan dipotong untuk kepentingan
Bank Sampah Wantilan

operasional dan keberlanjutannya. Misalnya, dipotong 20 % (10 % untuk biaya operasional dan 10%
masuk ke kas pengelola).

4. Penyetoran sampah tidak dilayani setiap hari, melainkan hanya dilakukan di hari-hari dan jam tertentu.
Misalnya setiap hari sabtu dan minggu pada pukul 14.00-17.00

5. Uang dapat dicairkan minimal setelah menyetor sampah selama 3 bulan

6. Untuk sementara sampah berupa sampah organik masih dikelola oleh masing- masing warga.
Buku tabungan sampah dimiliki oleh setiap nasabah sampah. Harga sampah yang tertulis pada
buku tabungan sesuai dengan harga yang diberikan oleh pengepul sampah atau barang rongsokan.

Pengembangan Bank Sampah


Di masa depan bank sampah memiliki potensi pengembangan sebagai berikut:

Unit Usaha Simpan Pinjam

 Fasilitas khusus dari bank sampah kepada nasabah.


 Dana yang dipinjamkan diambil dari omset bank sampah
 Uang yang dipinjam nasabah bisa dikenakan bunga. Tapi, bunga yang dibebankan sebaiknya
yang tidak terlalu besar. Penetapan persentase bunga berdasarkan prinsip biaya jasa
peminjaman saja bukan untuk mencari untung.
 Pengembalian pinjaman bisa dilakukan dengan cara mencicil dalam jangka waktu tertentu.
Misalnya, tiga kali cicilan.
 Pengembalian pinjaman juga bisa dengan uang yang tersimpan di tabungan bank sampah atau
dengan menabung sampah.

Unit Usaha Sembako

 Fasilitas khusus dari bank sampah kepada nasabah.


 Pembayaran bisa dengan dana yang tersimpan di tabungan bank sampah atau dengan
menabung sampah.
 Pembayaran bisa dilakukan dengan mencieil dalam jangka waktu tertentu. Misalnya tiga kali
cicilan

Koperasi Bank Sampah


 Tiap nasabah diwajibkan membayar simpanan pokok dan simpanan wajib.
 Simpanan pokok adalah dana yang dibayarkan sekali saat mendaftar menjadi anggota koperasi bank
sampah.
 Simpanan wajib adalah iuran yang wajib dibayarkan oleh anggota koperasi bank sampah setiap
bulan. Besaran simpanan wajib lebih kecil daripada simpanan pokok.
 Pembayaran simpanan wajib dan simpanan pokok menggunakan uang hasil penjualan sampah.
Bank Sampah Wantilan

Daftar Kode dan Harga Barang yang bisa disetor ke Bank Sampah

No Kode Nama Barang Harga per Kg

1 K-Karton Kertas karton Rp 600

2 K-Kardus Kertas kardus Rp 1.600

3 K-Putih Kertas HVS putih Rp 1.000

4 K-Koran Kertas koran Rp 1.000

5 K-Majalah Kertas majalah Rp 600

6 K-RakTelor Karton tempat telor Rp 500

7 Besi Besi Rp 2.200

8 Al-1 Alumunium Rp 9.000

9 Al-2 Alumunium jenis panci Rp 9.000

10 Tmbaga Tembaga Rp 45.000

11 PL-am Gelas air mineral Rp 2.700

12 PL-m Gelas plastik minuman Rp 2.000

13 PL-Boam Botol air mineral Rp 2.700

14 PL-Bm Botol plastik minuman Rp 2.000

15 KC-bo Botol berbahan kaca Rp500/botol (btl bir)


Rp300/botol(btl sirup)

16 PL-Jrigen Plastik jerigen Rp 2.000

17 PL-Krs Plastik kresek Rp 300

Catatan: Harga tersebut dapat berubah sewaktu-waktu


Bank Sampah Wantilan

No Tanggal Kode Debet Kredit Saldo TTD


Bank Sampah Wantilan

No Nama Tgl Jenis Sampah Total TTD Koordinator


Kertas Duplek/ Kaleng/ Plastik Kaca Besi/
Kardus Alumu- Temba-
nium ga
Kg Rp Kg Rp Kg Rp Kg Rp Kg Rp Kg Rp Kg RP
Bank Sampah Wantilan

No Tanggal Kode Debet Kredit Saldo TTD


Bank Sampah Wantilan

N Nama Tgl Jenis Sampah Total TTD


o Koordinator
Kertas Duplek/ Kaleng/ Plastik Kaca Besi/
Kardus Alumu- Temba-
nium ga
Kg Rp Kg Rp Kg Rp Kg Rp Kg Rp Kg Rp Kg RP
Bank Sampah Wantilan

No Tanggal Kode Debet Kredit Saldo TTD


Bank Sampah Wantilan

N Nama Tgl Jenis Sampah Total TTD


o Koordinator
Kertas Duplek/ Kaleng/ Plastik Kaca Besi/
Kardus Alumu- Temba-
nium ga
Kg Rp Kg Rp Kg Rp Kg Rp Kg Rp Kg Rp Kg RP
Bank Sampah Wantilan

No Tanggal Kode Debet Kredit Saldo TTD


Bank Sampah Wantilan

N Nama Tgl Jenis Sampah Total TTD


o Koordinator
Kertas Duplek/ Kaleng/ Plastik Kaca Besi/
Kardus Alumu- Temba-
nium ga
Kg Rp Kg Rp Kg Rp Kg Rp Kg Rp Kg Rp Kg RP
Bank Sampah Wantilan

No Tanggal Kode Debet Kredit Saldo TTD


Bank Sampah Wantilan

N Nama Tgl Jenis Sampah Total TTD


o Koordinator
Kertas Duplek/ Kaleng/ Plastik Kaca Besi/
Kardus Alumu- Temba-
nium ga
Kg Rp Kg Rp Kg Rp Kg Rp Kg Rp Kg Rp Kg RP
Bank Sampah Wantilan

No Tanggal Kode Debet Kredit Saldo TTD


Bank Sampah Wantilan

N Nama Tgl Jenis Sampah Total TTD


o Koordinator
Kertas Duplek/ Kaleng/ Plastik Kaca Besi/
Kardus Alumu- Temba-
nium ga
Kg Rp Kg Rp Kg Rp Kg Rp Kg Rp Kg Rp Kg RP
Bank Sampah Wantilan

No Tanggal Kode Debet Kredit Saldo TTD


Bank Sampah Wantilan

N Nama Tgl Jenis Sampah Total TTD


o Koordinator
Kertas Duplek/ Kaleng/ Plastik Kaca Besi/
Kardus Alumu- Temba-
nium ga
Kg Rp Kg Rp Kg Rp Kg Rp Kg Rp Kg Rp Kg RP
Bank Sampah Wantilan

No Tanggal Kode Debet Kredit Saldo TTD


Bank Sampah Wantilan

N Nama Tgl Jenis Sampah Total TTD


o Koordinator
Kertas Duplek/ Kaleng/ Plastik Kaca Besi/
Kardus Alumu- Temba-
nium ga
Kg Rp Kg Rp Kg Rp Kg Rp Kg Rp Kg Rp Kg RP
Bank Sampah Wantilan

Anda mungkin juga menyukai