Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sungai merupakan sumber air yang sangat penting untuk menunjang kehidupan manusia.
Sungai juga merupakan salah satu sumber bagi kehidupan manusia. Akhir akhir ini, pencemaran
di sungai semakin sering terjadi. Jika sungai kotor air tidak bisa dimanfaatkan dengan maksimal,
dan akan memengaruhi kehidupan sekitar.
Sungai yang tercemar merupakan masalah yang sering dihadapi di berbagai daerah,
terutama di kota-kota besar. Hal ini disebabkan oleh masyarakat yang sering membuang sampah
ke sungai. Masalah ini sudah ada sejak dulu sampai sekarang dan belum dapat diselesaikan
karena setiap orang pasti membuat sampah setiap harinya. Selain itu, kurangnya kesadaran
masyarakat tentang akibat dari pembuangan sampah ke sungai menyebabkan masalah ini tidak
akan berhenti. Jika hal ini berlanjut akan menimbulkan banyak masalah yang merugikan banyak
pihak seperti saat musim hujan akan terjadi banjir karena penyumbatan saluran air dan
merugikan seluruh makhluk hidup. Maka, untuk mengatasi permasalahan tersebut kita
menawarkan solusi Bank Sampah untuk mengurangi pembuangan sampah ke sungai.
Bank sampah adalah tempat menabung sampah yang telah terpilah menurut jenis
sampah... (Mita, 2013:6). Bank sampah adalah suatu tempat pengumpulan sampah dari berbagai
ATM sampah disetiap RT yang sudah dipilah-pilah disetiap ATM tersebut. ATM sampah akan
diisi oleh warga yang berada disetiap RT. Setelah itu, sampah dari ATM sampah akan disetorkan
ke bank sampah yang ada disetiap RW untuk disetorkan ke pengepul sampah atau pendaur ulang.
Sebuah kajian berjudul Peran Bank Sampah dalam Efektivitas Pengelolaan Sampah
yang ditulis oleh Anih Sri Suryani membahas tentang peran bank sampah dalam efektivitas
pengelolaan sampah yang ditinjau dari lima aspek pengelolaan sampah, yaitu kelembagaan,
teknik operasional, regulasi, pembiayaan, dan peran serta masyarakat. Bank sampah merupakan
salah satu solusi bagi pemerintah dan masyarakat dalam pengelolaan sampah. Kajian tersebut
menggunakan studi kasus dari Bank Sampah Malang. BSM dapat berperan sebagai dropping
point bagi produsen untuk produk dan kemasan produk yang sudah berakhir masa pakainya.
Dengan menerapkan pola tersebut, volume sampah di TPA diharapkan akan semakin berkurang.
1.2. Tujuan
Dalam PKM GT ini penulis memiliki 2 tujuan, yaitu:
1. Memaparkan konsep gagasan Bank Sampah
2. Memaparkan mekanisme implementasi Bank Sampah

1.3. Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari dari penulisan program kreativitas mahasiswa ini adalah :
1. Manfaat bagi penulis
a. Meningkatkan keterampilan dalam menulis suatu karya ilmiah
2. Manfaat bagi pembaca
a. Memperoleh informasi tentang bagaimana mengolah sampah dengan baik
b. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan
3. Manfaat bagi Dinas Kebersihan
a. Menjadi pertimbangan Dinas Kebersihan untuk menjaga lingkungan terutama
manyangkut masalah sampah di Indonesia
b. Menjadi salah satu solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi masalah sampah di
Indonesia

Pembuatan Bank Sampah untuk Mengurangi Pembuangan Sampah ke Sungai


BAB II
PEMBAHASAN

Kondisi sungai yang tercemar menimbulkan berbagai dampak yang merugikan. Penulis
merasa prihatin, karena masyarakat belum sadar akan bahayanya membuang sampah ke sungai.
Hal ini juga membuat lingkungan terlihat kotor dan sangat tidak enak dipandang. Selain itu,
penulis juga merasa sedih karena tidak dapat terciptanya lingkungan yang sehat akibat
pencemaran sungai.
Upaya yang pernah diterepkan pemerintah Kota Malang dalam mengatasi masalah
tersebut yaitu dengan memperbanyak jumlah tempat sampah yang ada dipinggir jalan.
Pemerintah juga menerapkan Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 10 Tahun 2010 tentang
pengelolaan sampah. Dengan adanya upaya tersebut, beberapa masyarakat yang sadar akan
pentingnya kebersihan lingkungan saja yang mau membuang sampah pada tempatnya. Namun,
masih banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan bahkan ke sungai.
Untuk mengurangi tingkat pembuangan sampah ke sungai oleh masyarakat, solusi yang
diberikan yaitu dengan membuat Bank Sampah. Bank sampah adalah suatu tempat
pengumpulan sampah dari berbagai ATM sampah disetiap RT yang sudah dipilah-pilah disetiap
ATM tersebut. Pemilahan tersebut dilakukan berdasarkan jenis sampah, yaitu organik dan
anorganik. Sehingga, proses pengolahan sampah dapat dilakukan dengan mudah dan efisien.
ATM sampah akan diisi oleh warga yang berada disetiap RT. Setiap kepala keluarga pada RT
tersebut akan diberikan kartu ATM sampah. Kartu ATM sampah tersebut digunakan untuk
mengambil penghasilan dari sampah yang disetorkan. Setelah pemilahan, sampah yang
disetorkan masing-masing kepala keluarga akan dihitung berdasarkan harga yang telah
ditetapkan dan akan diganti dengan uang sesuai harga perhitungan. Setelah itu, sampah dari
ATM sampah akan disetorkan ke bank sampah yang ada disetiap RW untuk disetorkan ke
pengepul sampah atau pendaur ulang. Dengan adanya Bank Sampah, diharapkan masyarakat
yang membuang sampah ke sungai akan berkurang, sehingga jumlah sampah yang ada di sungai
juga akan berkurang.
Penerapan Bank Sampah tersebut memiliki tingkat keberhasilan yang cukup baik jika
masyarakat juga mendukung program tersebut. Partisipasi mayarakat sangat dibutuhkan untuk
keberhasilan dari pelaksanaan Bank Sampah. Bank Sampah yang diterapkan disetiap RT juga
meningkatkan kemungkinan tingkat keberhasilan program tersebut. Penerapan yang dilakukan
disetiap RW memudahkan pemerintah untuk mengontrol pelaksanaan Bank Sampah. Sehingga,
pelaksanaan Bank Sampah akan berjalan dengan efektif. Penukaran sampah dengan uang melalui
ATM sampah menyebabkan masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. Dengan
begitu, masyarakat yang membuang sampah ke sungai akan berkurang.
Pihak-pihak yang dapat membantu dalam perealisasian Bank Sampah yaitu, pemerintah
daerah, petugas kebersihan daerah, masyarakat sekitar Bank Sampah, pengepul sampah, dan
perusahaan mesin. Pemerintah daerah berperan sebagai pihak yang bertanggung jawab serta
pengawas dalam pelaksanaan Bank Sampah pada daerahnya. Petugas kebersihan disetiap daerah
berperan sebagai penyedia tenaga kerja serta penanggung jawab lapangan. Masyarakat berperan
sebagai partisipan terbesar dalam pelaksanaan Bank Sampah. Masyarakat sebagai penyetor
sampah di ATM pada setiap RT. Pengepul sampah berperan sebagai pembeli sampah yang sudah
dipilah. Perusahaan mesin berperan sebagai penyedia mesin ATM dan berbagai peralatan yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan Bank Sampah.
Langkah-langkah strategis yang dilakukan untuk mengimplementasikan gagasan agar
berjalan sesuai harapan.
1. Persiapan
Mempersiapkan alat-alat yang diperlukan untuk membangun sebuah tempat pen
2. Sosialisasi
Memberikan sosialisasi untuk memberitahu masyarakat mengenai tujuan serta
manfaat dibuatnya bank sampah. Sosialisasi dilakukan di setiap RT atau RW
supaya sosialisasi berjalan dengan efektif dan efisien.

Anda mungkin juga menyukai