Anda di halaman 1dari 2

I.

Latar belakang
Permasalahan sampah di Indonesia sudah menjadi topik utama. Mulai dari lingkup kecil
hingga lingkup besar antara lain semakin banyaknya limbah sampah yang dihasilkan
masyarakta, kurangnya tempat sebagai pembuangan sampah, dan penumpukan sampah.
Banyak hal yang menyebabkan terjadi nya masalah-masalah di atas. Namun faktor
individu menjadi salah satu faktor besar dalam permasalahan sampah di Indonesia.

Menurut Undang-Undang RI No.18 Tahun 2008 tentang pengolahan sampah,


menyatakan bahwa sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau dari proses
alam yang berbentuk padat. Aktifitas yang dilakukan manusia sehari-hari pasti akan
menghasilkan sampah. Volume sampah yang dihasilkan manusia setiap harinya
sebanding dengan tingkat konsumsi kita terhadap barang/material yang kita gunakan
setiap hari nya. Demikian juga jenis sampah sangat tergantung dari jenis material apa
yang dikonsumsi oleh manusia setiap hari nya. Berdasarkan data-data BPS pada tahun
2000 bahwa dari 384 kota yang menimbulkan sampah sebesar 80.235, 87 ton setiap hari,
penanganan sampah yang diangkut organik dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah
Akhir adalah sebesar 4,2 persen, yang dibakar 37,6 persen, yang dibuang ke sungai 4,9
persen, dan tidak tertangani sebesar 53,3 persen (Walhi, 2004).

Hingga saat ini pengelolaan sampah di Indonesia masih menggunakan sistem kumpul-
angkut-buang. Hal ini yang menimbulkan pencemaran di mana-mana. Seperti halnya bau
busuk dan keadaan kumuh yang menimbulkan kuman dan berbagai macam penyakit yang
dapat mengancam keberlangsungan hidup masyarakat di Indonesia.

Sampah dibagi menjadi 2 jenis yaitu organik dan anorganik. Sampah organik terdiri atas
bahan-bahan organik. Sifat sampah organik adalah tidak tahan lama dan cepat
membusuk. Biasanya sampah jenis ini berasal dari makhluk hidup. Contohnya adalah
sayur-sauran, buah-buah yang membusuk, sisa nasi, dan sebagainnya. Sampah organik
mudah diuraikan oleh mikroorganisme. Jenis sampah organik dapat dikelola dengan cara
pengomposan. Sampah anorganik adalah smapah yang terdiri atas bahan-bahan anorganik
seperti bahan logan, plastik, kaca, karet, dan kaleng. Jika dibuang sembarangan jenis
sampah ini dapar menyebabkan pencemaran tanah. Untuk itu sampah-sampah anorganik
sebaiknya dikelola dengan cara 3R yaitu Reduce, Reuce, Recyde. Karena dengan cara 3R
ini kita dapat mengoptimalkan sampah agar bisa digunakan kembali dan dapat
mengurangi timbunan sampah di TPS ataupun di TPA.

Kami mengadakan PESPA GEMAS (Penyuluhan Pemisahan dan Pengolahan Limbah


dan Gerakan Masyarakat Sehat) di Kampung Bedahan RT 01/RW010 Pabuaran Mekar
Cibinong Bogor karena warga setempat masih belum mengerti manfaat sampah organik
dan anorganik jika dikelola dengan baik akan menghasilkan sesuatu yang dapat
dipergunakan lagi. Mereka juga belum tau bagaimana cara memilah sampah dengan baik
dan benar agar tidak tercampur menjadi satu. Sehingga perlu adanya penyuluhan bagi
warga setempat agar sumber daya yang ada di sekitar mereka tidak terabai dan terbuang
dengan percuma.

Anda mungkin juga menyukai