Latar belakang
Permasalahan sampah di Indonesia sudah menjadi topik utama. Mulai dari lingkup kecil
hingga lingkup besar antara lain semakin banyaknya limbah sampah yang dihasilkan
masyarakta, kurangnya tempat sebagai pembuangan sampah, dan penumpukan sampah.
Banyak hal yang menyebabkan terjadi nya masalah-masalah di atas. Namun faktor
individu menjadi salah satu faktor besar dalam permasalahan sampah di Indonesia.
Hingga saat ini pengelolaan sampah di Indonesia masih menggunakan sistem kumpul-
angkut-buang. Hal ini yang menimbulkan pencemaran di mana-mana. Seperti halnya bau
busuk dan keadaan kumuh yang menimbulkan kuman dan berbagai macam penyakit yang
dapat mengancam keberlangsungan hidup masyarakat di Indonesia.
Sampah dibagi menjadi 2 jenis yaitu organik dan anorganik. Sampah organik terdiri atas
bahan-bahan organik. Sifat sampah organik adalah tidak tahan lama dan cepat
membusuk. Biasanya sampah jenis ini berasal dari makhluk hidup. Contohnya adalah
sayur-sauran, buah-buah yang membusuk, sisa nasi, dan sebagainnya. Sampah organik
mudah diuraikan oleh mikroorganisme. Jenis sampah organik dapat dikelola dengan cara
pengomposan. Sampah anorganik adalah smapah yang terdiri atas bahan-bahan anorganik
seperti bahan logan, plastik, kaca, karet, dan kaleng. Jika dibuang sembarangan jenis
sampah ini dapar menyebabkan pencemaran tanah. Untuk itu sampah-sampah anorganik
sebaiknya dikelola dengan cara 3R yaitu Reduce, Reuce, Recyde. Karena dengan cara 3R
ini kita dapat mengoptimalkan sampah agar bisa digunakan kembali dan dapat
mengurangi timbunan sampah di TPS ataupun di TPA.