TINJAUAN PUSTAKA
Pratikum Timbulan, Berat Jenis, Komposisi Sampah, Potensi Daur Ulang, dan
Populasi Lalat menggunakan sampel sampah yang diambil dari Kos salah satu
praktikan cowok, Cupak Tangah, Limau Manis, Kecamatan Pauh, Kota Padang
pada hari Senin tanggal 06 Maret 2023 pukul 07.45 WIB. Lokasi pengambilan
sampel berada pada 0°55’45” Lintang Selatan dan 100°25’44” Bujur Timur,
ketinggian pada saat pengambilan sampel adalah 77 meter di atas permukaan laut
dan keadaan cuaca berawan dengan suhu 23ºC serta sekitar tempat sampling
cukup bersih.
2.2 Teori
Sampah didefinisikan sebagai limbah yang bersifat padat yang terdiri atas zat
organik dan zat anorganik yang tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak
mengganggu lingkungan dan melindungi investasi pembangunan. Faktor-faktor
yang mempengaruhi sistem pengelolaan sampah, meliputi (SNI 19-2454-2002):
a. Kepadatan dan penyebaran penduduk;
b. Karakteristik fisik lingkungan dan sosial ekonomi;
c. Timbulan dan karakteristik sampah;
d. Budaya sikap dan perilaku masyarakat;
e. Jarak dari sumber ke tempat pembuangan akhir sampah;
f. Rencana tata ruang dan pengembangan kota;
g. Sarana pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pembuangan akhir
sampah.
LABORATORIUM BUANGAN PADAT
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS
Berdasarkan komposisinya, sampah dibedakan menjadi dua, yaitu
(Tchobanoglous, 1993):
1. Sampah organik
Sampah organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang
diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang
lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah
tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik,
misalnya sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran, kulit buah dan daun.
2. Sampah anorganik
Sampah anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral
dan minyak bumi atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak
terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara
keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya
dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat
rumah tangga, misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik dan kaleng.
Sampah yang tidak dikelola dengan baik akan menjadi penyebab gangguan dan
ketidakseimbangan lingkungan. Sampah padat yang menumpuk ataupun yang
berserakan menimbulkan kesan kotor dan kumuh. sehingga nilai estetika
pemukiman dan kawasan di sekitar sampah terlihat sangat rendah. Bila di musim
hujan, sampah padat dapat memicu banjir; maka di saat kemarau sampah akan
mudah terbakar. Kebakaran sampah, selain menyebabkan pencemaran udara juga
menjadi ancaman bagi pemukiman. Lokasi dan pengelolaan sampah yang tidak
memadai (untreated waste management) merupakan lokasi yang cocok untuk
beberapa organisme dan menarik bagi berbagai hewan seperti lalat dan anjing
yang dapat menyebarkan penyakit. (Damanhuri, 2016).
Karakteristik sampah adalah sifat-sifat sampah yang meliputi sifat fisik, kimia,
dan biologi. Karakteristik sampah sangat penting dalam pengembangan dan
desain sistem manajemen persampahan. Karakteristik sampah dipengaruhi oleh
beberapa faktor di antaranya yaitu pendapatan masyarakat (low, medium, dan high
income), pertumbuhan penduduk, produksi pertanian, pertumbuhan industri dan
konsumsi serta perubahan musim (Tchobanoglous, 1993).
Timbulan sampah adalah volume sampah atau berat sampah yang dihasilkan dari
sumber sampah di wilayah tertentu per satuan waktu. Timbulan sampah dapat
dinyatakan sebagai (Alvin, 2014):
1. Satuan berat yaitu kg/org/hari dan kg/m/hari.
2. Satuan volume yaitu L/org/hari atau L/m3/hari.
Faktor musim sangat besar pengaruhnya terhadap berat sampah, terutama untuk
negara berkembang dan beriklim tropis seperti Indonesia. Musim yang dimaksud
adalah musim hujan dan kemarau, tetapi dapat juga berarti musim buah-buahan
tertentu. Berat sampah juga sangat dipengaruhi oleh faktor sosial budaya lainnya,
sebaiknya evaluasi timbulan sampah dilakukan beberapa kali dalam satu tahun.
Timbulan sampah dapat diperoleh dengan sampling (estimasi) berdasarkan
standar yang sudah tersedia. Timbulan sampah bisa dinyatakan dengan satuan
volume atau satuan berat. Satuan volume jika digunakan, derajat pewadahan
(densitas sampah) harus dicantumkan. Oleh karena itu, lebih baik digunakan
satuan berat karena ketelitiannya lebih tinggi dan tidak perlu memperhatikan
derajat pemadatan Timbulan sampah ini dinyatakan sebagai (Damanhuri, 2016):
Berat jenis merupakan berat material per unit volume dengan satuan lb/ft3, lb/yd3,
atau kg/m3. Data ini diperlukan untuk menghitung beban massa dan volume total
sampah yang harus dikelola. Berat jenis ini dapat dipengaruhi oleh komposisi,
geografi, musim dan lamanya penyimpanan (Hayat, 2018).
Berat jenis sampah adalah berat sampah yang dihasilkan dari sumber sampah per
volume sampah tersebut. Satuan berat adalah kilogram per orang per hari (kg/o/h),
kilogram per meter perscegi bangunan per hari (kg/m2/h), kilogram per tempat
tidur per hari (kg/bed/h). Sedangkan satuan volume adalah liter per orang per hari
(l/o/h), liter per meter persegi bangunan per hari (l/m2/h), atau liter per tempat
tidur per hari (l/bed/h). Timbulan sampah adalah banyaknya sampah yang
dihasilkan oleh masyarakat penghasil sampah yang dapat dinyatakan dalam satuan
berat (kg/o/h atau kg/m2/h) ataupun dapat juga dinyatakan dalam satuan volume
(L/o/h atau L/m2/h) (Hayat, 2018).
Komponen sampah terbagi dua yakni sampah organik dan sampah anorganik.
Komposisi sampah organik lebih besar dibandingkan dengn komposisi sampah
anorganik. Komponen sampah organik yang ditemukan berupa sampah makanan,
kertas, plastik, karet, sampah halaman, kayu, dan kulit. Komponen sampah yang
dapat didaur ulang adalah sampah makanan, sampah halaman, kayu, kertas,
plastik, kaca kaleng, tembaga dan seng. Jenis kertas yang berpotensi untuk didaur
ulang paling besar adalah kertas berkualitas tinggi seperti kertas HVS, kertas
koran, kardus, dan karton. Jenis kertas ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku
untuk proses daur ulang kertas serta produk kerajinan tangan lainnya. Potensi daur
ulang sampah kaca cukup bervariasi. Jenis kaca yang paling besar berpotensi
didaur ulang adalah kaca warna coklat dan kaca warna bening. Sampah kaca yang
Sampah kaleng merupakan komponen sampah yang dapat didaur ulang, kecuali
sampah kaleng yang dihasilkan di industri, merupakan sampah kaleng aluminium
tercampur. Sampah kaleng yang paling berpotensi untuk didaur ulang adalah
kaleng aluminium yang masih bersih. Potensi daur ulang sampah kayu cukup
besar. Sampah kayu yang berpotensi didaur ulang merupakan sampah kayu bersih.
Untuk sampah kayu yang telah terkontaminasi seperti cat, oli, dan lain lainnya
yang berpotensi untuk didaur ulang. Potensi daur ulang sampah makanan dapat
didaur ulang. Sampah makanan yang dapat didaur ulang ini merupakan sampah
yang layak kompos, yaitu sampah organik yang mudah terurai (biodegradable)
seperti buah-buahan dan sayuran, serta sampah sisa makanan di luar tulang, kulit
durian, kulit telur dan jenis makanan lain yang sulit terurai (Taufiqurrahman.
2016).
Beberapa jenis limbah atau material yang dapat dimanfaatkan melalui daur ulang
(Muara, 2016):
1. Semua jenis kertas dapat didaur ulang, seperti kertas koran dan kardus.
2. Botol kecap, botol sirup, dan gelas/piring pecah dapat digunakan untuk
membuat botol, gelas, atau piring yang baru.
3. Kaleng bekas makanan dan minuman dapat dimanfaatkan kembali sebagai
kaleng pengemas.
4. Baja sisa kontruksi bangunan akan berguna sebagai bahan baku pembuatan
baja baru.
5. Limbah plastik dapat dilarutkan dan diproses lagi menjadi bahan pembungkus
(pengepakan) untuk berbagai keperluan. Misalnya, dijadikan tas, botol minyak
pelumas, botol minuman, dan botol sampo.
Lalat sangat suka tinggal di tempat yang kotor, basah, bertemperatur dingin, dan
tempat sampah adalah tempat yang paling disukai lalat untuk bersarang dan
berkembang biak. Pengelolaan sampah yang baik sangat diperlukan karena hal
tersebut sangat mempengaruhi siklus hidup lalat yang merupakan vector pembawa
Lalat adalah insekta yang lebih banyak bergerak menggunakan sayap (terbang)
yang berbentuk membran. Hanya sekali bergerak menggunakan kakinya. Pada
saat ini telah ditemukan tidak kurang dari 60.000-100.000 spesies. Lalat yang
banyak merugikan manusia adalah lalat rumah dan lalat hijau. Lalat ini menyebar
secara cosmopolitan dan memiliki ketergantungan yang tinggi dengan manusia
karena zat-zat makanan yang dibutuhkan lalat seperti glukosa dan sedikit protein
untuk pertumbuhannya sebagian besar ada pada manusia (Nida, 2014).
Lalat rumah termasuk ordo Diptera dan famili Muscidae. Penyebarannya sangat
luas, yaitu di semua tempat. Lalat rumah yang menyebarkan penyakit dengan
berjalan di atas kotoran berisi kuman dan kemudian memindahkan kuman tersebut
ke makanan manusia. Lalat rumah yang terkenal yaitu Musca Domestica Vicina
mempunyai panjang badan 5,0-8,0 mm, berbentuk padat dan berwarna hitam
kelabu. Pada bagian kepala memiliki banyak reseptor yang berguna sebagai indra
perasa yang paling sensitif terhadap bau daging busuk yang berjarak jauh dan
terbang dengan cepat (Nida, 2014).
Lalat adalah salah satu insekta ordo Diptera yang mempunyai sepasang sayap
berbentuk membran. Saat ini telah ditemukan tidak kurang dari 60.000 sampai
100.000 species lalat. Namun tidak semua species ini perlu diawasi karena
beberapa di antaranya tidak berbahaya bagi manusia ditinjau dari segi kesehatan
(Depkes RI, 1991).
Peraturan mengenai indeks populasi lalat diatur dalam Depkes RI Tahun 1991
tentang Petunjuk Teknis tentang Pemberantasan Lalat. Indeks populasi lalat
merupakan interpretasi hasil pengukuran indek populasi lalat yang berguna untuk
menentukan tindakan pengendalian yang akan dilakukan. Indeks populasi lalat
terbagi menjadi:
1. 0-2 ekor: rendah atau tidak menjadi masalah.
2. 3-5 ekor: sedang atau perlu tindakan pengendalian terhadap perkembangbiakan
lalat.
Alvin, Ardhana. 2014. Analisis timbulan dan Komposisi Sampah Rumah Tipe
Sedang Contoh Kasus Perumahan Taman Losari 2000 Makasar.
Universitas Hasanuddin: Makasar.
Ruslinda, Yenni., et, al. 2014 Komposisi Sampah dan Potensi Daur Ulang
Sampah dari Berbagai Sumber di Kota Padang. Jurusan Teknik
Lingkungan. Unand:Padang.